Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Kamis, 16 Maret 2017

Jenderal Muldoko : Ingin Membantu Program Ketahanan Pangan dan Mensejahterakan Petani Dengan Bibit Baru Yang Lebih Unggul



KABARPROGRESIF.COM : (Jember) Bertempat di lahan Kelompok Tani Makmur Ds Dukuh Dempuk Kecamatan Wuluhan Kab. Jember pada Rabu 15/03/2017 Pukul 07.00 Wib Jenderal Purn Muldoko didampingi Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian Sumardjo Gatot Irianto, Direktur Prasarana Kementrian Pertanian Suprapti dan Kepala Staf Kodim 0824 Jember Mayor Inf Robertus Ardha melaksanakan panen perdana bibit unggul padi M70D dan M400.

Bibit unggul tersebut merupakan hasil penelitian para pakar dibawah pimpinan Jenderal Purn Muldoko yang pada beberapa bulan yang lalu sudah ditanam diberbagai daerah dan di Jawa Timur sendiri ada sekitar 650 hektar dan harapan Jenderal Purnawirawan mantan Panglima TNI tersebut ingin menanam di lahan petani seluas 1 juta hektar.

Menurut Ketua Kelompok Tani Makmur Ds Dukuh Dempok yang juga sebagai Ketua KTNA Jember Sucipto  dihadapan 150 orang perwakilan kelompok tani menegaskan bahwa Bibit M70D ini usia tanamnya 70 hari namun kalau curah hujannya tinggi bisa 75 hari dengan rata-rata produksi per hektar sekitar 7 ton dilahan cukup air sepanjang tahun, keunggulannya disamping memiliki usia tanam lebih pendek M70D lebih tahan terhadap serangan hama tanaman dan dengan batang yang kokoh pohonnya tidak roboh meskipun kena hujan, angin dan kebanjiran.

Sedangkan untuk bibit unggul N400 masa tanamnya 90 hari (normal) tahan terhadap hama penyakit tanaman dan memiliki produktifitas dilahan cukup air sepanjang tahun sekitar 10-13 ton per hektar, dan bibit-bibit unggul tersebut perawatannya sebagian besar menggunakan obat dan pupuk organik, bahkan Sucipto menyarankan agar bibit-bibit unggul tersebut dijadikan bibit unggul bantuan Kementrian Pertanian, untuk menggantikan bibit-bibit yang sudah dibantukan yang varietasnya itu-itu saja yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Pada kesempatan tersebut Jenderal Purn Muldoko dalam sambutan dan wawancaranya kepada awak media menegaskan bahwa dirinya ingin membantu pemerintah dalam hal ketahanan pangan bahkan kedaulatan pangan, yang kedua ingin membantu mensejahterakan petani dengan usia tanam pendek dan produktifitas panen yang tinggi, dan yang ketiga ingin mengajak petani kembali ke bahan perawatan organic agar menghasilkan padi yang sehat sehingga makanan generasi kita lebih sehat.

Lebih lanjut Muldoko menjelaskan bahwa satu malai (batang) padi M70D bulirnya 270-300 biji, sedangkan yang M400 bulirnya mencapat 390-400 biji dan ini tentunya tidak hanya janji tetapi saya kesini ini ingin menunjukkan bukti seperti yang disampaikan Ketua Kelompok Tani yang telah memakai bibit penemuan saya tadi, yang disambut tepuk tangan oleh hadirin semuanya.

Komandan Kodim 0824 Jember Lekol Inf Rudianto yang pada saat tersebut tidak bisa hadir karena melaksanakan dinas Rapimniscab di Bandung saat dikonfirmasi menyampaikan permohonan maafnya kepada yang terhormat Jenderal Purn Muldoko beserta Ibu, kepada Dirjen dan Direktur Kementan karena tidak bisa mendampingi selama berkunjung di Jember, “ Hormat Saya Untuk Beliau Semua”.
Terkait dengan dengan bibit unggul yang ditemukan oleh Jenderal Purn Muldoko saya memang telah memonitor terutama yang ada di Pok Tani Makmur Ds Dukuh Dempok Kec Wuluhan, dan saya sangat salut sekali kepada beliau, yang masih sangat eksis dengan perjuangannya, tentunya harus kita dukung karena sangat membantu program pemerintah dalam hal ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani serta menyehatkan konsumsi beras sebagai makanan pokok generasi kita kedepan.

Sehingga bibit padi varietas M70D dan M400 tersebut sangat mendukung program teritorial dalam menciptakan ketahanan wilayah secara dini yang menjadi misi utama pembinaan teritorial karena ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional yang harus selalu dimantapkan. tegas Lekol Inf Rudianto. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar