Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Rabu, 07 Juni 2017

Rawan Upal, Polrestabes Surabaya Periksa Jasa Penukaran Uang


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Maraknya penuakaran uang baru di pinggir jalan menjelang hari raya, perlu diwaspadai. Sebagai antisipasi agar masyarakat tidak menjadi korban penipuan, Selasa (6/6) sore, polisi menyisir jasa penukaran uang di sepanjang Jalan Veteran ke arah Jalan Pahlawan. Sontak kedatangan polisi itu membuat pemilik jasa penukaran uang kaget.

Setelah petugas menjelaskan kedatangannya untuk memeriksa keaslian uang yang dijajakan, akhirnya para jasa penukaran uang menyambut dengan baik. Dari pemeriksaan uang baru yang dijajakan di jalanan, polisi tidak menemukan adanya uang palsu.    

 "Kegiatan ini untuk mengatisipasi adanya peredaran uang palsu. Jangan sampai masyarakat yang menukar uang tertipu," ujar Ipda Hadi Ismanto, Kasubdit Pidek Satreskrim Polrestabes, memberikan penjelaskan kepada pemilik jasa di Jalan Veteran, Selasa (6/6).

Masing-masing anggota disebar ke beberapa titik pemilik jasa penukaran uang. Petugas terlihat memeriksa lembaran uang baru yang dijajakan di lapak-lapak pinggir jalan.

Polisi melakukan pemeriksaan guna memastikan uang yang dijajakan itu tidak palsu. Lembaran uang yang diperiksa itu mulai pecahan Rp 20 ribu, Rp 10 ribu dan Rp 5 ribu diperiksa secara detail keasliannya.

Selain memeriksan keaslian uang, lanjut Hadi, pihaknya juga meminta kepada para jasa penukaran uang jangan sampai mengedarkan  atau menyediakan uang palsu untuk ditukarkan ke warga. Karena jika itu terjadi akan berurusan dengan hukum.

"Kami juga menjamin rasa aman kepada para jasa penukaran uang dan warga yang melakukan penukaran," sambungnya.

Imam, salah satu pria pemilik jasa penukaran uang mengaku, untuk Ramadan ini bermodal Rp 30 juta uang baru. Uang yang ditumpuk sebanyak itu adalah pecahan Rp 20 ribu, Rp 10 ribu dan Rp 5 ribu.

"Saya hanya mengambil keuntungan 10 persen saja. Setiap hari saya membawa uang Rp 5 juta untuk dijajakan ke masyarakat,” kata Imam yang empat tahun menjalani profesi ini. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar