Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Kamis, 17 Agustus 2017

Kata Risma Benteng Masa Depan, Disiplin, Kerja Keras dan Bergandengan Tangan


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 Tahun kali ini, Wali Kota Surabaya mengajak seluruh elemen warga harus kerja bersama. Hal itu disampaikannya dalam sambutan di upacara pengibaran bendera merah putih di Taman Surya Balai Kota, Kamis (17/8).
Menurut Wali Kota Surabaya, semua elemen warga harus mengupayakan yang terbaik yang sesuai dengan perannya, tanggung jawab dan kedisiplinan. Oleh karena itu, Surabaya mendapatkan penghargaan bergengsi beberapa waktu lalu, seperti, Adipura Kencana, Nirwasita Tantra serta Adiwiyata Mandiri.

Selain itu, usai upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, Wali Kota juga menyampaikan beberapa hal kepada warga Surabaya.

“Kita sudah belajar dari sejarah bahwa kita pernah sulit merdeka sehingga sampai dijajah 350 tahun. Hal itu terjadi karena saat itu warga Indonesia terpecah belah dengan politik devide et impera,” kata Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya usai acara Peringatan Hari Kemerdekaan di Balai Kota.

Untuk itu, dirinya berpesan kepada warga Surabaya untuk tidak terpecah belah kembali. Hal ini sudah disepakati dalam Sumpah Pemuda di Tahun 1928 lalu yang menyatakan Satu Bangsa, Tanah air dan Bahasa Indonesia.

“Jika kita berbicara perbedaan lagi, kita akan mundur ke belakang,” kata Tri Risma.

Wali Kota Surabaya juga menambahkan, penjajahan di masa depan sangat berbeda dengan penjajahan di masa lalu.  Bentuknya, mungkin secara individu merdeka tetapi masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, susah mencari uang dan makan.

“Untuk itu, jangan sampai terulang kembali. Jangan sampai kita mulai kembali dari nol. Kita harus maju dan jauhi perpecahan,” tambah Wali Kota Surabaya.

Selanjutnya, kata Wali Kota Surabaya, di masa depan juga memiliki tantangan lebih berat karena musuh yang dihadapi tidak terlihat. Contohnya saja seperti tantangan dari segi ekonomi atau narkoba yang menyerang anak-anak muda. Terlebih lagi, apabila kalau saling menjelekkan di media sosial.

“Kalau kita habiskan waktu dengan menjelek-jelekkan orang lain, itu berarti kita mundur. Padahal di tempat lain berjalan maju. Ini berarti kita dijajah kembali,” kata Wali Kota. Oleh sebab itu, benteng untuk menghadapi permasalahan dan tantangan di masa depan, yaitu disiplin, kerja keras dan bergandengan tangan. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar