Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Minggu, 03 Desember 2017

Perwira Sesko TNI Gelar Seminar dan Menkopolhukam Sebagai Pembicara


KABARPROGRESIF.COM : (Bandung) Sesko TNI yang merupakan Lembaga Pendidikan tertinggi TNI yang memiliki visi membentuk Perwira TNI yang handal, profesional dan proporsional. Sesko TNI juga bertugas sebagai penyelenggara pendidikan karier tertinggi TNI, melaksanakan pengkajian dan pengembangan doktrin maupun pendidikan dan latihan Tentara Nasional Indonesia.

Berkembangnya fenomena memudarnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai alat pengikat pluralisme. Penurunan yang terjadi terutama pada generasi bangsa ini disebabkan oleh degradasi karakter anak bangsa sebagai akibat dari efek negatif pengaruh globalisasi yang membuat lingkungan strategis dan budaya asing yang baik secara langsung maupun tidak langsung semakin mudah untuk mengubah pola pikir dan pola tindak masyarakat sehingga bergeser dari nilai-nilai.

Berkaitan dengan hal tersebut sudah tentu bahwa para perwira menengah yang terpilih untuk menempuh pendidikan di Sesko TNI dapat lebih kreatif dan inovatif. Kreatif adalah aktualisasi kompetensi untuk mendatangkan sesuatu yang baru bagi kepentingan dan kebijakan strategi pembinaan TNI, baik pembinaan kemampuan, kekuatan maupun gelar TNI yang dilaksanakan secara inovatif yang disesuaikan dengan perkembangan terkini.

Mendekati akhir masa Pendidikan Reguler (Dikreg) XLIV Sesko TNI Tahun Anggaran (TA) 2017 maka digelarlah Seminar yang bertajuk “Merajut Kembali Semangat Persatuan dan Kesatuan Keindonesiaan Sebagai Pusat Kekuatan Strategis Bangsa Guna Menghadapi Tantangan Global” bertempat di Aula Sesko TNI Bandung. Rabu (29/11).

Dalam seminar yang diikuti oleh 144 Pasis (Perwira Siswa) Dikreg XLIV Sesko TNI TA 2017 yang terdiri dari 60 Pasis TNI AD, 39 Pasis TNI AL, 35 Pasis TNI AU, 5 Pasis Polri serta 5 Pasis dari Negara sahabat Australia, Singapura, India, Pakistan dan Saudi Arabia juga dihadiri oleh Komandan Sesko TNI Letnan Jenderal TNI (Mar) R. M. Trusono, S.Mn. Beserta segenap Pejabat dan Staf Pengajar Sesko TNI.

Adapun narasumber dalam seminar kali ini diantaranya Menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Rektor Universitas Kementrian Pertahanan Letjend TNI Dr. I Wayan Midhio, M.Phil, Producer & News Anchor TV One Brigita Manohara sedangkan sebagai Pembicara Kolonel Laut (P) Dato Rusman SN.,SE. Dengan Kolonel Pnb Agus.

Lebih lanjut dalam seminar ini dibahas juga mengenai perlunya kesiapan serta partisipasi setiap warga negara sesuai bidang profesi dan dilandasi oleh nilai-nilai persatuan dan kesatuan untuk menuju Indonesia yang kokoh, sejahtera dan bermartabat.

Disamping itu dengan belum optimalnya fungsi pemerintah dalam memantapkan nilai persatuan dan kesatuan warga negara, maka aktualisasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan belum terlaksana efektif dan menyentuh secara sistematis. Dirasakan masih adanya kekurangan pada hal-hal mendasar seperti aspek pendidikan, perbaikan peraturan perundang-undangan yang dinilai menyimpang dari UUD 1945, pengamalan nilai-nilai persatuan dan kesatuan, serta keterlibatan semua komponen masyarakat dalam meningkatkan akhlak dan karakter.

Mengingat pentingnya hal tersebut, maka para Perwira Siswa harus merumuskan pencegahan atau recovery dari degradasi nilai-nilai sosial budaya akibat pengaruhi tantangan global mempengaruhi aktualisasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan sebagai pusat kekuatan strategis bangsa Indonesia.

Oleh karena itu peran pemerintah sangat sentral dalam memantapkan nilai persatuan dan kesatuan bagi warga negara, penguatan nilai-nilai sosial budaya dalam menghadapi tantangan global dan penegakkan hukum terhadap. Semua itu diperlukan guna menghadapi tantangan global dalam rangka menuju Indonesia yang kokoh, sejahtera dan bermartabat.

Kesepannya diharapkan Pemerintah dapat membangun sinergitas seluruh komponen bangsa di daerah-daerah untuk menghadapi ancaman pengaruh-pengaruh lain di luar idiologi Pancasila dan memperkuat lembaga penyiaran publik sebagai media pemerintah untuk penyebaran nilai-nilai Pancasila. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar