Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Senin, 19 Februari 2018

Komandan Lantamal V Hadiri Pembukaan Latihan Operasi Lawan Sabotase Bawah Air


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edi Sucdipto, S.E.M.M., menghadiri acara pembukaan Latihan Operasi Lawan Sabotase Bawah Air (Latops LSBA) Koarmatim 2018 yang dilaksanakan di Auditorium Puslatkaprang Kolatarmatim DBAL Ujung Surabaya, Senin (19/2/2018).

Bertindak selaku pimpinan acara yaitu Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI ING Sudihartawan, S.Pi., yang diikuti satuan satuan operasi terkait di Armatim dan Lantamal V yang berlangsung hingga 23 Februari mendatang.

Turut hadir dalam acara tersebut Irarmatim, para Asisten Pangarmatim, Para Dansat Armatim , Dankolatarmatim, Danpomarmatim, para Kadis dan Kasatker Armatim, Asops Danlantamal V, Aslog Danlantanal V, Kadiskes Lantamal V, Para Kasatker Lantamal V,  Perwakilan Danunsur Armatim di Pangkalan Surabaya, Dandenma Lantamal V, Dandenintelarmatim, Wadanpomal Lantamal V, Wadankolat Armatim, Wadantim Intel Lantamal V.

Tema yang digunakan dalam pelaksanaan latihan kali ini yaitu "Latihan Operasi LSBA Guna meningkatkan kemampuan dan Profesionalisme Prajurit, dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AL".

Pangarmatim dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasarmatim menyampaikan bahwa Komando Armada RI Kawasan Timur sebagai Kotama Operasional mengemban fungsi TNI AL bidang Pertahanan di laut dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam melaksanakan tugasnya dengan berpedoman pada tugas TNI AL yaitu melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP) Dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas tersebut, sangat ditentukan oleh kemampuan dan profesionalisme prajurit. Untuk itu, lawan sabotase bawah air merupakan salah satu latihan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit.

“Tujuan yang akan dicapai dari latihan lawan sabotase bawah air ini adalah untuk mewujudkan keterpaduan komando, kendali dan komunikasi serta kerja sama taktis antar Satuan-Satuan Operasi dalam mempertahankan Pangkalan. Pada latihan kali ini akan diberikan pembekalan dan materi tentang pengetahuan LSBA, komunikasi dan pengeplotan LSBA, Damage Control serta Handling Of Detainees,” ujar Pangarmatim.

Perlu saya tekankan kembali bahwa keberhasilan latihan ini akan sangat menentukan tugas TNI Angkatan Laut. Mengingat bahwa materi yang akan dilatihkan pada dasarnya adalah kegiatan yang akan kita laksanakan dalam kondisi yang sebenarnya.

Oleh karenanya, kepada seluruh prajurit Pangarmatim menekankan agar mengikuti latihan ini dengan serius dan penuh rasa tanggung jawab, sehingga para prajurit memiliki kesiapan yang memadai sebagai bekal dalam melaksanakan tugas pengamanan di wilayah pertahanan pangkalannya.

Agar pelaksanaan latihan dapat berjalan dengan sukses, maka Pangaratim perintahkan kepada seluruh prajurit yang tergabung dalam latihan ini untuk memahami tugas, tanggung jawab dan peran masing-masing secara profesional.

"Saya berharap seluruh prajurit dapat memahami dan menguasai setiap materi latihan ini," harapnya.

Sebagai tanda telah dibukanya Pembukaan Latihan Operasi Lawan Sabotase Bawah Air ini, Pimpinan acara menyematkan tanda peserta kepada perwakilan yang ditunjuk.

Sedangkan Komandan Lantamal V yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan pesannya usai acara pembukaan latihan menyampaikan beberapa hal antara lain terkait dengan kemajuan tehnologi di era sekarang ini memang tidak bisa dipungkiri bahwa kekuatan alutsista suatu negara akan diketahui oleh negara lain.

“Suatu negara akan sangat mudah diketahui alutsistanya, artinya negara lain akan bisa mendeteksi kemampuan lautsistanya negara lain akan tetapi satu hal yang tidak bisa dideteksi yaitu kemampuan perorangan masing-masing prajurit”, ujarnya.

Satu hal yang mungkin bisa kita adopsi dalam berpikir serta bertindak yaitu kalau kita bisa lumpuhkan lawan di negaranya, kenapa harus menunggu mereka masuk ke negara kita.

"Bukan tidak mungkin prinsip tersebut dipakai oleh negara lain untuk melumpuhkan kita.

Oleh sebab itu, kewaspadaan dan keberhatian-hatian serta selalu melaksanakan latihan guna menjadi prajurit yang profesional sangat diperlukan," pungkasnya. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar