Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 03 Juli 2018

Usai Diperiksa KPK, Mantan Ketua Komisi II Mengaku Tak Tahu Penganggaran Proyek E-KTP


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Ketua Tim Penanggulangan Korban II DPR Taufiq Effendi melapor kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang masalah dengan beberapa kasus korupsi KTP elektronik, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo dan Made Oka Masagung.

Kepada penyidik, Taufiq mengaku kenal dan tak pernah bertemu dengan orang kedua tersebut. Taufiq hari ini mencakup KPK untuk Irvanto dan Oka Masagung. 

"(Ditanya) Kenal apa enggak. Saya bilang enggak kenal. Insya Allah enggak pernah ketemu," kata Taufiq seusai pemeriksaan di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Taufiq juga dicecar soal penganggaran proyek triliunan rupiah tersebut. Politisi Partai Demokrat itu mengaku tidak tahu penganggaran dan aliran dana untuk proyek e-KTP. Yang dia tahu sebatas bahwa proyek tersebut dibahas di Komisi II.

Dalam kasus ini, Irvanto dan Made Oka Masagung sangat mengetahui aliran dana ke angggota DPR. Dalam kasus ini, Irvanto memandang menerima total 3,5 juta dolar AS pada periode 19 Januari-19 Februari 2012 yang diperuntukan bagi Setya Novanto.

Uang tersebut disebut sebagai biaya sebesar 5 persen untuk memfasilitasi pengurusan anggaran e-KTP. Keponakan Setya Novanto yang merupakan proses awal dari proses e-KTP melalui perusahaannya, PT Murakabi Sejahtera.

Dia juga ikut beberapa kali dalam pertemuan di Ruko Fatmawati bersama tim penyedia barang proyek e-KTP.

Selain itu, Irvanto juga menggunakan biaya permohonan sebesar 5 persen untuk memfasilitasi pengurusan anggaran e-KTP. Sementara Made Oka Masagung adalah pemilik PT Delta Energy, perusahaan dalam bidang perusahaan investasi di Singapura yang menjadi perusahaan penampung dana korupsi e-KTP.

Oka melalui kedua perusahaannya menerima jumlah 3,8 juta dolar AS sebagai peruntukan kepada Novanto yang terdiri atas 1,8 juta dolar AS melalui perusahaan Investasi OEM Pte Ltd dari Biomorf Mauritius dan melalui PT Delta Energy sebesar 2 juta dolar AS.

Terbuat Oka juga menjadi uang tunai bagi anggota DPR sebesar lima persen dari proyek e-KTP. (rio)

0 komentar:

Posting Komentar