Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Sabtu, 23 April 2022

Angkutan Lebaran 2022, DLU Kerahkan 43 Kapal Penumpang


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) PT Darma Lautan Utama (DLU) mengerahkan sedikitnya 43 unit kapal penumpang untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran 2022.

Sebanyak 43 unit kapal penumpang itu  terbagi 22 unit beroperasi di lintas penyeberangan jarak pendek, 16 unit dioperasikan di lintas panjang, dan 5 unit dioperasikan di lintasan perintis.

“Tahun ini total armada kami siapkan, tidak ada yang docking, tidak ada yang rusak, semua kita siapkan untuk mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik pada Lebaran tahun ini,” kata  Direktur Utama PT DLU, Erwin H. Poedjono, disela sela buka puasa bersama dengan wartawan dan Keluarga Besar Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Jawa Timur, Jumat (22/4) kemarin di Hotel Santika Surabaya.

Persiapan koordinasi untuk angkutan Lebaran tahun ini, lanjut Erwin, telah disiapkan sejak benerapa bulan lalu. Hal ini  karena lebaran tahun ini diperkirakan akan terjadi lonjakan penumpang, yaitu sedikitnya 15% dibandingkan tahun lalu.

Erwin menuturkan, DLU menjalankan manajemen operasional dengan baik, agar layanan angkutan penumpang laut yang diberikan tetap optimal.

“Bagi kami, perbaikan layanan, kenyamanan dan keamanan penumpang tetap kami utamakan,” tegas Erwin yang juga sebagai Ketua Harian Kodrat Jawa Timur itu

Sementara, Penasehat Utama & Owner PT DLU, Bambang Harjo S, menambahkan, jumlah armada DLU sangat memadai, sebab loadfacktor masih pada kisaran 60%-70%, sehingga pihaknya belum perlu menambah jumlah trip. 

"Sampai saat ini tripmasih normal,” tambahnya.

Lebih jauh Bambang menjelaskan, semua persiapan dilakukan untuk mendukung pemerintah. Harusnya menurut dia hal ini diapresiasi pemerintah. Namun faktanya, menurut dia, pemerintah belum sepenuhnya memperhatikan sektor usaha ini.

Masih banyaknya hambatan kelancaran operasional di semua lintasan seperti, dermaga tidak nambah tapi kapal justru terus diperbolehkan nambah.

“Ini hambatan, sebab tidak seimbangnya jumlah kapal dengan jumlah dermaga, pasti sering memicu antrean. Belum lagi pendangkalan alur yang sering mempengaruhi kelancaran arus kapal dan menjadi penghambat. Ini harusnya diperhatikan pemerintah,” terangnya. (Kev)

0 komentar:

Posting Komentar