KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Selain intervensi menggunakan APBD, penanganan stunting di wilayah Kecamatan Semampir Surabaya juga menerapkan program bantingan.
Program yang diinisiasinya sejak pertengahan bulan Oktober 2022 tersebut, terbukti dapat menurunkan kasus bayi stunting.
"Awal saya masuk Oktober 2022 (jadi Camat Semampir), itu ada 77 balita stunting. Alhamdulillah, sekarang tinggal 63 anak. Selain intervensi pemkot, kita juga menerapkan program bantingan untuk penanganan stunting," kata Camat Semampir, M Yunus, Sabtu (4/2).
Yunus lantas menjelaskan program bantingan yang diinisiasinya tersebut.
Program ini berupa urunan swadaya dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah Kecamatan Semampir.
Uang urunan yang terkumpul lantas dibelikan untuk menambah kebutuhan gizi balita stunting setiap bulan.
"Kita swadaya, seikhlasnya urunan untuk program bantingan ini. Kita (ASN) ini kan sudah berlebih, jadi kalau kita ingin berbagi apa salahnya. Kita juga tidak memaksa ASN untuk ikut (program bantingan), tapi atas dasar kemauan dan keikhlasan mereka sendiri," tuturnya.
Mantan Camat Sawahan Surabaya ini menambahkan, dari program bantingan tersebut, dalam sebulan bisa terkumpul sekitar Rp4 juta.
Lantas uang yang terkumpul ini kemudian dibelikan susu, makanan bergizi atau vitamin untuk kebutuhan balita stunting di wilayahnya.
"Satu bulan bisa terkumpul Rp4 juta, kan lumayan. Kita juga koordinasi dengan Puskesmas untuk menentukan apa saja kebutuhan masing-masing balita stunting. Karena setiap anak itu bisa beda kebutuhannya, misal jenis susu atau vitaminnya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar