Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Gempa Tuban, Robohkan Lima Bangunan di Surabaya

Lima bangunan roboh di Surabaya terdampak gempa yang berpusat di Timur Laut Tuban, salah satunya bangunan di RSUD Soewandhie.Tetapi sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

Dibuka 25 Maret, Ayo Daftar - Dishub Jatim Sediakan Mudik Gratis dengan Kapal Laut

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Bantuan Korbrimob Polri untuk Korban Bencana Jateng

Sebanyak 5.000 paket sembako dikirim langsung dari Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok untuk korban bencana banjir di beberapa Kabupaten Jateng akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional 2024 Akan Digelar di Surabaya

HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional tahun 2024 akan berlangsung di Kota Surabaya, dimulai pada 27 Februari 2024 hingga puncak peringatan 1 Maret

Pasca Gempa Tuban, Pasien RS Unair Dirawat di Tenda Darurat

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Jumat, 08 November 2013

Empat Analis Bank Jatim Bantah Dakwaan Jaksa

  

 SETELAH menjalani sidang perdana  (8/10), empat analis Bank Jatim cabang HR Muhammad disidangkan kembali. Sebe-lumnya, keempat analis yang terlibat kasus kredit fiktif senilai Rp 52,3 miliar, didakwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah melo-loskan pengajuan kredit fiktif modal kerja yang dilakukan oleh bos PT Cipta Inti Par-mindo (CIP), Yudi Setiawan.
    Mendenggar dakwaan JPU Hari Wibo-wo dari Kejati Jatim, keempat analis me-ngajukan bantahan (Eksepsi) melalui Kua-sa Hukumnya masing-masing. Lewat ek-sepsi yang diajukan, keempat terdakwa me-rasa telah menjadi korban dari atasannya dan dimanfaatkan untuk kepentingan ter-tentu.
    Dalam sidang yang di ketuai Majelis Hakim, I Made Sukadana, mengagenda-kan pembacaan eksepsi dari empat analis Bank Jatim. Adapun keempat terdakwa yang mengajukan eksepsi secara bersamaan yakni dimulai dari Deddy Putra Mahardhika, Heny Setiawati, IGN Bagus Suryadharma dan Awang Diantara. Keempatnya didakwa turut serta melancarkan proses pengajuan kredit modal pola kerja oleh Yudi Setiawan pada tahun 2011 lalu.
    Melalui Kuasa Hukumnya masing-ma-sing, eksepsi yang disampaikan keempat terdakwa memiliki poin yang hamper sama. Salah satu Kuasa Hukum dari terdakwa Deddy mengatakan, dakwaan yang diberi-kan oleh Jaksa dirasa tidak cermat dan tak jelas. I Putu Dana, Kuasa Hukum Deddy mengaku bahwa dakwaan Jaksa terkesan dipaksakan.“Seandainya JPU cermat dalam membaca BAP, maka seharusnya tahu ada upaya untuk mengkriminalisasi klien kami. Padahal klien kami ini dijadikan korban dan di manfaatkan secara sistematis untuk kepentingan umum,” urai Putu Dana, (17/10).
    Lebih lanjut, Putu menerangkan se-harusnya kliennya mendapat bimbingan dari atasan. Namun, dalam kasus ini kli-ennya hanya dimanfaatkan saja, hingga dinyatakan turut serta dalam tindakan melawan hukum. “Padahal klien kami tidak ada niat memperkaya diri sendiri. Dia hanya dijadikan korban kepentingan atasan,” ujarnya.
    Diuraikan Putu, surat dakwaan yang dibuat JPU tidak cermat dan kabur. Putu mengakui, salah satunya dakwaan JPU tidak cermat adalah soal menyebutkan ja-batan dari kliennya. JPU menetapkan kli-ennya sebagai analis Bank Jatim, padahal status terdakwa hanya menangani kredit kecil dengan nominal sebesar Rp 10 juta. “Para terdakwa selama ini hanya menjadi tenaga kontrak administrasi pemasaran dan kredit kecil. Dengan nominal kredit yang ditangani sebnilai Rp 10 juta saja. Sedangkan untuk kredit skala besar, yakni sebesar Rp 10 miliar, tentu ini hanya bisa dilakukan oleh atasan, yakni Toni Baha-rawan dan Bagoes Suprayogo,” paparnya.
    Atas dakwaan primer dari JPU, pihak-nya tidak menguraikan secara cermat dan jelas, maka dakwaan itu batal demi hukum dan error in persona. Selain itu, dakwaan dari JPU cenderung dipaksakan dan pe-nuh rekayasa agar para terdakwa dinya-takan bersalah. Berdasarkan fakta hukum itu, para terdakwa bukanlah pelaku hukum yang sebenarnya dan surat dakwaan JPU batal demi hukum.
    Dengan begitu, maka pihaknya me-minta majelis hakim untuk mencabut dak-waan itu. Apalagi, penasehat hukum me-nilai JPU sewenang-wenang karena tak sesuai fakta. Sedangkan JPU Hari Wibo-wo, setelah mendengarkan semua eksepsi dari terdakwa, akan menanggapi eksepsi itu pada minggu depan. (Komang)

Palsu Proposal Buruh Tahun 2006, Mantan Kadisnaker Surabaya Divonis 1 Tahun

  

KABARPROGRESIF.COM : MAHKAMAH Agung (MA) akhirnya mengganjar mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Dinsnaker) Kota Surabaya, Ismail Nawawi dengan hukuman 1 tahun penja-ra dan denda Rp 50 juta terkait penggu-naan proposal palsu untuk mencairkan dana Operasional Serikat Pekerja/Serikat Buruh sebesar Rp 35 juta tahun 2006.

Sesuai rilis http://korupedia.org/reports/view/157#.Umirb1OL3XR, dengan putu-san MK No. Putusan Akhir: 186 K/PID.SUS/2011, Ismail Nawawi terbukti telah meru-gikan keuangan negara sebab pencairan ini tidak memenuhi syarat, yaitu tidak ada proposal permohonan dana, dicairkan sebelum APBD di sahkan serta tidak ada keadaan yang mendesak seperti misalnya kerusuhan.

Tapi anehnya hingga saat ini, mantan kepala dinas tersebut belum dieksekusi. Ismail terbukti melakukan korupsi dengan mengajukan pencairan dana mendahului APBD Kota Surabaya. Dana itu digunakan penunjang operasio-nal untuk sosialisasi dan mengamankan SK Gubernur Jatim tentang upah minimum kabupaten atau Kota Surabaya.

Pencairan dana tersebut tidak disertai proposal permohonan dana dari Ketua Fe-derasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin (F.SP.LEM) SPSI Surabaya, Gunawan Basri atau palsu. Beberapa bagian proposal yang dipalsukan mulai dari logo F.SP.LEM SPSI hingga kuitansi. Dalam Proposal palsu itu tertulis nomor surat 021 / ORG/13.01/1-E/2006. Pada hal, dalam catatan di sekretariat F.SP.LEM SPSI  Surabaya, nomor surat itu adalah nomor surat yang dikeluarkan untuk penonaktifan seorang wakil bendahara DPC F.SP.LEM SPSI Surabaya, Susanto.. (Komang)

Dewi Persik Diguna-guna Sesama Artis


Dewi Persik baru saja melakukan promo film terbarunya di Surabaya. Sayang, ketika berada di sana Depe harus terbaring di rumah sakit karena tiba-tiba kakinya merasa sakit.Setelah melalui diagnosa, dokter mengatakan kepada Depe, semuanya baik-baik saja. Ia pun mulai timbul perasaan tak enak karena rasa sakit di kakinya begitu terasa seperti ditusuk.

"Itu aneh, kaki saya yang kanan kayak ditusuk kayak es. Bahkan muka saya kelihatan gosong padahal sudah pakai make up," kisahnya usai mengisi 'Show Imah' di Gedung Trans TV, Jl Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2013).

Tak hanya melihat perubahan aneh di tubuhnya saja, Depe juga mengaku sempat bertanya kepada orang pintar mengenai gejala yang dirasakannya itu. "Saya panggil Kyai, sampai Ibu saya telepon, Eyang saya telepon, ketahuan di situ. Sebelumnya ibu saya sempat mimpi soal itu, tapi saya nggak bikin pusing. Ternyata terjadi," katanya.

Menurut Depe, pelakunya adalah seorang perempuan. Lebih mengejutkannya, perempuan itu adalah seorang artis. "Artis juga, ibaratnya dia punya dendam banget sama saya, bagaimana caranya Dewi Persik mati," sesalnya usai mengisi 'Show Imah' di Gedung Trans TV.

Sayang, Depe enggan menyebut nama artis tersebut. Menurutnya meski punya niat jelek kepadanya, ia tak mau membalas."Saya ngga bisa bilang nama, saya nggak mau bicara orang lain yang punya indera keenam pasti tahu. Aku Jawa Timur, tahu siapa jenenge sing ngelakoni," tuturnya. (dbs)

Andi Soraya Segera Menyandang Status Janda


Dunia entertain menjadi penyebab perceraian Andi Soraya dengan Rudy Soetopo, kesibukan Andi Soraya di dunia hiburan itu disinyalir menjadi pemicu retaknya rumah tangga. "Kembalinya ibu Andi setahun ini ke dunia entertain, aktivitas ibu Andi itu menyita waktu.

Kebutuhan rumah tangga mengurus suami, anak itu jadi terbengkalai," ungkap kuasa hukum Rudy Soetopo, Mada L Mardanus di Pengadilan Agama Jakarta Selatan (PA Jaksel), Kamis (7/11/2013).

Dijelaskan Mada, perubahan sikap Aya, sapaan akrab Andi Soraya selama beberapa waktu terakhir membuat Rudy merasa tidak nyaman. Terlebih Aya sudah tidak pernah melakukan tugas layaknya seorang istri. Keadaan ters berkembang dan meruncing sampai berujung pada gugatan cerai Rudy terhadap isterinya.

"Adanya perbedaan visi misi menjalankan hubungan rumah tangga. Pak Rudi menginginkan istri yang melayani suami, dan urus keperluan rumah tangga," terang Mada.

Diwakilkan kuasa hukumnya, Mada L. Mardanus, permohonan gugatan cerai terhadap Andi Soraya itu sudah didaftarkan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan. "Kita ke sini mewakili klien kami untuk mengajukan talak cerai terhadap ibu Andi Soraya. Sidang satu sampai dua minggu kedepan kalau sudah ada panggilan," kata Mada kepada wartawan. (in)

Kamis, 07 November 2013

Krisdayanti Prihatin, Banyak Ibu Hamil Kurang Gizi


Krisdyanti mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap nasib ibu hamil di Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Menurut penyanyi yang sering dipanggil KD itu, banyak ibu hamil yang kekurangan gizi sehingga berdampak panjang bagi perkembangan anak.

Salahsatu lokasi gizi buruk ialah Nusa Tengara Timur (NTT). "Kalau untuk NTT kita harus mendukung. Ada salahsatu kabupaten di NTT yang memiliki tingkat kekurangan gizi tertinggi dan akut," ungkap KD di acara World Hunger Relief di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2013).

Kemunculan ibu empat anak ini di acara tersebut sudah pasti untuk memberikan dukungan. Apalagi, sebagai wanita yang sering melahirkan, KD tahu betul masa-masa di mana seorang ibu hamil membutuhkan gizi bagi janin yang dikandungnya.

"1000 hari di masa keemasan (hamil dan melahirkan) itu, kadang ibu-ibu lupa. Fokus ibu-ibu setelah melahirkan suka lengah. Ada yang langsung bekerja karena memiliki tanggungjawab untuk keluarganya. Padahal kan harusnya di minggu-minggu pertama kehamilan sampai melahirkan, banyak janin yang terhambat gizinya," ujar KD.

Tak asal ucap, pelantun Menghitung Hari ini pun berhasrat untuk terjun langsung ke NTT guna membantu ibu-ibu yang kekurangan gizi. "Sebagai ibu yang punya anak, dan tahu perihal gizi anak-anak, saya mengkampanyekan program ini. Memang bentuk kampanyenya cuma dua bulan. Tapi nanti saya usulkan untuk terjun ke NTT," tuturnya. (l6)

Rabu, 06 November 2013

10 Nopember, 68 Tahun Yang Lalu


Enampuluh delapan tahun yang silam, tepatnya pada tanggal 10 Nopember merupakan peristiwa yang mencerminkan mahalnya  nilai untuk mempertahankan kedaulatan negeri ini  yang harus dibayar oleh Arek-arek Suroboyo.
   
Ultimatum Mayor Jenderal Mansergh, pengganti Brigadir Jenderal Mallaby yang terbunuh di Jembatan Merah setelah peristiwa bentrokan dengan beberapa pemuda, dianggap sangat merendahkan kedaulatan RI yang saat itu baru saja diproklamasikan. Mansergh mengeluarkan ultimatum bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan. Mansergh memberi batas waktu sampai jam 06.00 tanggal 10 November 1945.
   
Pada pagi hari itu pula seluruh rakyat Surabaya yang telah  menyadari kedaulatan mereka secara serentak memilih untuk mengangkat senjata, meskipun harus menghadapi tentara Inggris yang bersenjata lengkap dan profesional. Mansergh mengerahkan  30 ribu  serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang untuk membombardir Surabaya.
   
Diluar perhitungan Mansergh yang saat itu diboncengi oleh belanda untuk kembali menjajah negeri ini, peperangan tak cukup hanya berlangsung tiga hari untuk menaklukkan Surabaya. Tetapi sampai berlarut-larut hingga berminggu-minggu. Korban pun menjadi tak terhitung.
   
10 Nopember menjadi pertanda mahalnya nilai kemerdekaan sehingga harus memakan korban sampai sekitar 16 ribu jiwa para pejuang Indonesia, sedangkan korban dari pihak sekutu  sampai 2 ribu jiwa.
   
Kini siapapun yang melewati jalan-jalan di Kota Surabaya, yang bersih dan rapi, sehingga berkali-kali memperoleh penghargaan Adipura, tak pernah membayangkan bahwa pada tanggal 10 Nopember, 68 tahun yang silam, jalanan itu porak poranda, bergelimpangan banyak mayat dan memerah karena lumuran darah.
   
Peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya ketika itu juga menginspirasi dan menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.
   
Kini kita tak perlu mempertahankan kemerdekaan ini dengan mempertaruhkan nyawa seperti yang dilakukan oleh para pendahulu kita. Tetapi cukup menjaga kemerdekaan sekaligus sebagai ungkapan penghargaan kepada para pejuang yang telah mewariskan kemerdekaan kepada kita.
   
Kita hanya perlu mengisi kemerdekaan itu dengan cara-cara yang sudah ada dan sangat sederhana, misalnya melakukan tindakan dan perbuatan yang tidak melanggar hukum, seperti korupsi atau kolusi.  Sayangnya, banyak diantara kita yang masih tidak peduli dan tidak tahu berterima kasih terhadap pengorbanan yang dilakukan oleh para pejuang, Arek-arek Suroboyo yang tak lain adalah para leluhur kita, 68 tahun yang silam. (dt)

MDPV Narkoba Baru yang Bikin Penggunanya Jadi Kanibal

  
Jika narkoba dari Rusia yang disebut Krokodil (buaya/crocodile) bisa membuat kulit penggunanya berubah bersisik kehijau-hijauan seperti buaya, pada akhirnya pemakaian yang lama akan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan kematian jaringan. Pada saat itu daging pengguna akan terlepas dan rontok dari tubuhnya, sehingga kondisi tubuh si pengguna krokodil akan menjadi persis seperti zombie.
   
Lain lagi dengan narkoba jenis baru yang ditemukan di Amerika setahun lalu. Narkoba ini bisa membuat penggunanya menjadi kanibal. Peredaran dan penggunaan narkoba ini diketahui gara-gara Rudy Eugene, pria asal Miami Amerika Serikat menyerang dan mengunyah wajah tunawisma pada 26 Mei 2012.  Disusul dengan seorang pria asal Lousiana mencoba menggigit tangan seorang polisi pada 2 Juni 2012.

   
Kasus lainnya dituturkan oleh seorang wanita dari Palmetto, Florida. Pada suatu hari wanita ini kedatangan sang pacar dengan keadaan “on”, yang kemudian spontan menggigit serta mencoba makan tangan wanita itu.
Karena fenomena “aneh” ini menimpa beberapa orang, para ahli lalu menelitinya. Hasilnya adalah bahwa perilaku "kanibal" ini diduga setelah mereka mengonsumsi psikotropika jenis baru.
   
Narkoba ini merupakan hasil “designer drugs” atau komposisi zat-zat kimia yang diracik oleh peracik narkoba dengan menggunakan bahan utama methylenedioxypyrovalerone “MDPV” dengan sebutan populer Bath Salts, arti Bath Salts adalah “garam mandi”.
   
Untuk diketahui, garam mandi lazim dipergunakan dengan melarutkannya lebih dahulu dalam air mandi, dengan tujuan untuk memperoleh rasa yang lebih segar dan menyenangkan. Dengan menggunakan garam mandi ini, kulit menjadi berasa lebih rileks, lebih bersih dan bisa juga sebagai pencegahan migrain dan otot yang kram.
   
Karena masyarakat di negara barat terbiasa mandi dengan berendam, maka Bath Salt diperjualbelikan dengan bebas di toko-toko pinggir jalan. Produsen narkoba dengan cerdik mengedarkan dan menjual MDPV dengan menyamarkannya sebagai Bath Salt dan mencantumkan merek-merek terkenal.         
   
Peredaran psikotropika dengan metode ini baru diketahui oleh pemerintah Amerika di tahun 2011 setelah adanya kenaikan peristiwa keracunan bath salts dengan sangat signifikan di UGD sejumlah RS. Walau sempat bingung untuk mengindentifikasi komposisi dari zat ini, akhirnya diketahui bahwa pada sejumlah Bath Salt mengandung methylenedioxypyrovalerone (MDPV). Pada kli-maksnya, terjadi beberapa kasus penyerangan yang bersifat kanibal.
   
Pengguna narkoba memakai Bath Salts tersebut sebagai pengganti metamfetamin. Orang yang menggunakan narkoba jenis baru ini akan mengalami efek  paranoia, memicu perilaku kekerasan, serangan psikotik, tendensi untuk bunuh diri, dan halusinasi.
   
Halusinasi yang dialami pengguna bahkan sampai bisa membuatnya menjadi kanibal. Ketika pengguna melihat orang yang sedang tidur, ia akan melihatnya sebagai kambing guling, maka dengan bernafsu ia akan memakan orang itu.
   
Jenis narkoba ini, sesuai dengan bahan utamanya Methylenedioxypyrovalerone, juga disebut MDPV,  digolongkan ke dalam obat psychoactive, sebuah stimulan yang memiliki daya kerja mirip NDRI, sejenis dopamine.
   
Pada umumnya pengguna narkoba jenis ini memakainya sebagai pengganti metamfetamin. Bentuk MDPV pada dasarnya serupa dengan morfin, kokain, atau sabu-sabu yang berujud kristal, dengan warna putih atau agak kekuning-kuningan. Di kalangan medis, MDPVdikembangkan sejak tahun 1960-an dan pada awalnya digunakan pada serangan fatigue kronis.
   
Karena termasuk narkoba, MDPV bisa menyebabkan kecanduan, dan efek lain yang serupa dengan kokain atau metamfetamin. Namun, efek yang yang paling mengejutkan para peneliti adalah orang yang menggunakan narkoba jenis baru ini akan mengalami efek yang menghasilkan "perilaku kanibal".
   
Bisa disimpulkan bahwa produk narkoba juga mengalami banyak perkembangan yang bertolak pada prinsip: harga murah dan memiliki efek stimulan, depresan atau halusinatif yang mirip dengan jenis narkoba yang sudah memiliki banyak pengguna.
   
Tetapi di sisi lain, narkoba-narkoba baru tersebut memiliki daya rusak dan penghancur dengan intensitas yang lebih tinggi, hal ini yang menguntungkan “designer drugs”, produsen dan bandar narkoba karena tidak diperdulian oleh pengguna. Maklum, mereka sudah kecanduan dan hanya tinggal menunggu kematian.

Ingin Nampak Langsing, Tapi Agnes Salah Edit


Agnes Monica harus menghapus salah satu foto dari Instagramnya. Foto yang diunggah via agnezmo, 5 November, menampilkan sosok Agnes yang nampak langsing dan atletis tampil serba hitam, "Black on black," komentar Agnes mengenai fotonya itu.

Sayang, usaha untuk menampilkan hasil foto yang luar biasa menjadi kesalahan terbesarnya. Terlihat teknik editing Liquify yang diaplikasikannya tidak sempurna. Latar belakang pintu putih ikutan miring mengikuti lekuk pinggulnya yang seharusnya ramping. Hal yang sama juga terlihat di sisi kiri fotonya meski tidak terlalu mencolok.

Sehingga foto tersebut mendapat sindiran dari sejumlah orang. Salah satunya yakni pemilik akun Twitter @ajiwar. Nampaknya ia menyadari kalau foto Agnes itu terlalu direkayasa. "Agnezmo langsing ya, pintu aja ikut-ikutan bengkok," ujar @ajiwar. Ia juga langsung mengcapture foto Agnes yang ia komentari tersebut.

Komentar serupa disampaikan oleh Millagenimas, "Oh iya ya pintunya ikutan ramping hihi RIP photoshop" tulisnya.

Pemilik akun lainnya, Monica Sutanto ikut menyadari. "Ouwh. A bit disappointed. I thought u are confidence enough with ur body." Sindiran tersebut karena bagian pintu di sisi kanan juga ikut melengkung seperti pinggang Agnes. Sedangkan sisi kiri terlihat berbeda. Inilah yang membuat foto pelantun "Coke Bottle" itu dinilai janggal.

Setelah foto ini diperdebatkan, Agnes angkat bicara. Menurutnya, foto itu diedit agar kualitasnya lebih bagus. "Jujur, saya tersentuh dan bersyukur bagaimana kalian memperhatikan setiap detil tentang diri saya." kata Agnes. "Dan ini yang ngambil foto adalah temen saya di sini. Dan sebelum dia edit dengan grunge style, itu agak kotor pintunya karena ada kotoran."

"Dan untuk yang suka membenci ini membenci itu, saya ingin kalian tahu kalau saya tidak marah," tuturnya. "Dan kalau ada yang bilang malu-maluin, nggak ada yang perlu saya ngerasa malu karena faktanya saya telah melakukan yang terbaik dan berhasil mewujudkan cita-cita saya." (dbs)


Minggu, 03 November 2013

Banyak Sampah di Kali Tebu Warga Butuh Perahu Sampan

KABARPROGRESIF.COM : Warga di Kelurahan Kapas Madya Baru pekan lalu menggelar kerja bakti.aksi kerja bakti yang digelar di area sepanjang Sungai Kali Tebu ini disambut antusias oleh masyarakat setempat.sekitar puluhan warga yang melibatkan RT, RW, Tokoh Masyarakat dan Karang Taruna ikut me

Aksi bersih-bersih yang dilakukan oleh warga setempat ini adalah merupakan bentuk untuk ikut menjaga lingkungannya.” Banyaknya sampah yang menumpuk di sungai kali tebu cukup mengkhawatirkan, untuk itu kita gerakan warga supaya bisa mengatasi sampah tersebut.” Ujar Siswono, SH Lurah Kapas Madya Baru.

Menurutnya keberadaan sampah-sampah yang berada disekitar sungai kali tebu ini adalah wujud dari kurang sadarnya masyarakat yang membuang sampah disembarang tempat, terutama warga lain yang melintasi area sungai ini.” Timbulnya sampah-sampah di kali tebu ini, banyak dimanfaatkan oleh warga lain yang membu-ang sampah disaat melewati sepanjang kali tebu.”kata Siswono

Dia menambahkan aksi bersih-bersih kali tebu yang juga digagas oleh Dinas terkait ini, merupakan antisipasi agar nantinya sungai yang menuju laut Madura diharapkan bisa mengatasi sampah-sampah yang berada di Wilayah 5 Kelurahan.” Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya melakukan gagasan untuk membersihkan Kali Tebu tersebut dengan melibatkan Kelurahan Simokerto, Tanah Kali Kedinding, Bulak Banteng dan Tambak.  Adanya  5 Kelurahan tersebut ikut dilibatkan, karena Wilayah ini juga berada di sungai kali tebu.”terangnya

Siswono berharap setelah adanya aksi bersih-bersih ini, dinas Pemerintah Kota terkait juga memberikan fasilitas terhadap Wilayahnya, pasalnya dengan bantuan fasilitas ini dipergunakan untuk mengantisipasi sungai tersebut terhadap sampah-sampah.” Saya mengharapkan dari DKP nan-tinya bisa memberi bantuan berupa fasilitas Perahu Sampan dan petugasnya sebab dengan adanya perahu sampan dan petugas dari DKP saya yakin keberadaan kali tebu ini akan terjaga, sehingga kali tebu terlihat bersih dari kotoran sampah.” pin-tanya. (Adji)
lakukan bersih-bersih kali tebu.

Ciptakan Ramah Lingkungan Karah Gelar RW Award

KABARPROGRESIF.COM : Untuk menciptakan Lingkungan yang aman, bersih, indah dan sehat merupakan keinginan bagi setiap warga yang bertempat tinggal di wilayah tersebut, namun untuk menjadi  kenyataan. Kelura-han Karah menggelar RW Award.

    Adapun lomba ini adalah untuk mendorong warganya terutama RW-RW berpartisipasi untuk mengikuti lomba RW Award yang digelar setiap tahunnya.

     Lomba RW Award yang digelar secara internal di wilayah Kelurahan Karah ternyata mendapat dukungan dari warga bahkan di masing-masing RW telah antusias sekali untuk mengikuti lomba tersebut.

      Menurut Suwarni, S.Sos Lurah Karah, digelarnya lomba RW Award ini adalah untuk upaya agar  di masing –masing  RW bisa meningkatkan kelestarian lingkungannya dan kebersamaan antar RW.” Digelarnya lomba ini kan biar RW tidak vakum,sehingga keinginan mereka untuk membangun Lingkungannya dan membangun kebersamaan antar RW bisa terlak-sana dengan baik.” Ujarnya

    Kegiatan lomba RW yang meliputi pe-nilaian dalam bidang penataan lingku-ngan, kebersihan, jumlah penduduk wilayah serta  pengolahan sampah untuk tahun ini diikuti sebanyak 12 RW.mereka yang terbaik akan menjadi pemenangnya.” Untuk pemenangnya juara I diraih oleh RW I mendapat uang binaan sebesar Rp 1 juta, juara II uang binaan sebanyak Rp 750 ribu diraih oleh RW II dan juara III RW V, uang binaan sebesar Rp 500 ribu.” Terangnya

     Suwarni berharap, dengan kegiatan RW award kedepan bisa memberikan yang lebih baik untuk wilayah ini.” Nantinya dengan lomba ini bisa meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih dan hijau.” pintanya.

    Hal senada juga diungkapkan oleh Nono Indriyatno, Camat Jambangan. Menurutnya kegiatan ini merupakan bentuk intern dari kelurahan Karah dan kegiatan tersebut merupakan program internal kelurahan maupun pemerintah kota Surabaya, namun diharapkan agar warga tetap menjaga kebersamaan dengan baik.” Diharapkan warga kelurahan Karah tetap guyub dalam melakukan kegiatan internal kelurahan maupun program dari pemerintah kota tetap terlaksana dengan baik.” jelasnya. (Adji)

Ketua Yayasan Unmer Ogah Tanda Tangani BAP PPNS


KABARPROGRESIF.COM : PENYIDIK Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya sejatinya telah menetapkan seorang tersangka dalam perkara gaji dosen Universitas Merdeka (Unmer) Surabaya yang jauh di bawah standar Upah Minimum Regional (UMR) Kota Surabaya. Perkara ini dilaporkan ke Disnaker oleh sejumlah dosen Unmer Surabaya sejak setahun yang lalu."Sudah kita BAP. Malah sudah kita tetapkan tersangkanya," ujar Boeing Aris Benowo, salah satu PPNS Dis-naker yang menangani perkara ini, dikonfirmasi wartawan di Kantor Disnaker Suraba-ya, Jl Jemursari Timur II, (21/10).
   
Dipaparkan Boeing, pihaknya telah menetapkan satu orang tersangka dalam perkara ini, yaitu Ketua Umum Yayasan Perguruan Tinggi Unmer Surabaya, Djoko Agus S, SH, MBA, yang tercatat menjabat Ketua Yayasan sejak April 2008.


Diakui Boeing, meski telah menetapkan tersangka, perkara ini masih belum bisa dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya. Masalahnya Djoko tidak mau menandatangani BAP. "Ada keberatan dari tersangka sehingga tidak mau menandatangi BAP," ujar Boeing, tanpa menjelaskan lebih detail keberatan seperti apa yang membuat tersangka tidak mau menandatangani BAP.


"Itulah yang membuat perkara ini terus menggantung hampir selama setahun sejak laporannya dimasukkan oleh sejumlah dosen," ungkapnya.

Ada tiga dosen yang melaporkan perkara ini. Mereka adalah Dwi Widi Hariyanto, mantan Pembantu Dekan I merangkap dosen tetap Unmer Surabaya, Moch Anang Firmansyah, mantan Pembantu Dekan III merangkap dosen tetap Unmer Surabaya, serta seorang lagi Endang Muryani, mantan Kepala Prodi Manaje-men merangkap dosen tetap Unmer Surabaya.

Dwi Widi dan Anang Firmansyah selama menjabat sebagai Pembantu Dekan di Unmer Surabaya masing-masing setiap bulannya digaji sebesar Rp 437.500, sudah termasuk gaji pokok dan berbagai tunjangan maupun insentif. Sedangkan Endang Muryani selama menjabat Kepala Prodi Manajemen Unmer Surabaya setiap bulannya digaji Rp 630.500 yang telah meliputi gaji pokok dan berbagai tunja-ngan serta insentif.

Mereka melapor ke Disnaker Kota Surabaya karena pihak Yayasan Unmer Surabaya tidak menggaji sesuai dengan pangkat/ golongan Dwi Widi dan Anang Firmansyah yang masing-masing berpangkat Penata Muda/ IIIA, serta Endang Muryani berpangkat Pembina/ IVA.

Ketiganya sebagai dosen tetap oleh pihak yayasan juga tidak pernah didaftarkan Jamsostek sehingga kalau sakit dan terpaksa berobat harus membiayainya sendiri."Kalau tuntutannya yang di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) sudah se-lesai dan kini dalam tahap banding ke Mahkamah Agung. Tinggal tuntutan pidananya ini masih terkendala karena tersangka tidak mau menandatangani BAP sehingga masih belum bisa kita limpahkan ke Polrestabes Surabaya," pungkas Boeing. (Komang)

Walikota Surabaya Tak Ber-etika

Tri Rismaharini
KABARPROGRESIF.COM : Tri Rismaharini yang sering mendamprat orang meski dilakukannya di depan umum kembali terjadi. Kali ini sikap yang bisa dikatakan tak beretika bahkan tak terpuji ditunjukkan oleh Walikota perempuan pertama kali di Kota Surabaya terhadap seorang wartawan media cetak nasional.

Seolah sok penguasa dengan lantang Risma sapaan Walikota Surabaya memarahi dan mempermalukan wartawan Jawa Pos, Ilham Wancoko. Parahnya lagi, tabiat buruk Risma ini dilakukannya dihadapan para undangan, pejabat dan anggota de-wan  Surabaya . “Kenapa kamu menulis berita itu, apa gak ada berita yang lain,” cetus Risma sambil menunjuk-nunjukan jarinya di depan Ilham dengan suara keras (16/10).

Ilham sendiri saat itu sontak merasa kaget mendapat ‘cacian’ dari Risma. Wartawan Jawa pos ini tak bisa berbuat banyak, ia hanya terdiam memandang Risma seolah dengan seksama mendengarkan ‘ocehan’ Risma yang tak ada hentinya itu.

Padahal pemberitaan yang menulis tentang mobil dinas tersebut sama sekali tidak menyinggung Walikota Surabaya ini. Bahkan Risma juga akan mengadukan perbuatan wartawan tersebut ke pimpinan media yang dikenalnya.“Pokoknya saya gak mau menjawab pertanyaanmu lagi. Awas nanti saya laporkan Pak Dahlan Iskan,” Ancam Risma dengan mata melotot serta raut wajah yang’menyeramkan.’

Lama mendapat intervensi, Ilham pun akhirnya mencoba membela diri dengan menyebut pemberitaan itu adalah komentar dari Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono. “Tapi itu kan komentarnya pak Baktiono (Ketua Komisi D) bu. Bukan tentang Pemkot,” jawab Ilham datar.

Dasar tabiat Risma yang terkenal tak mau dibantah, merasa malu apalagi sudah terlanjur marah-marah, dengan sikap-nya yang sok otoriter itu, sedikit keceplosan, Risma  membongkar yang disinyalir adanya ‘upeti’ yang kemungkinan berasal dari APBD Surabaya terhadap media tersebut. “Kurang apa saya coba? Pokoknya saya gak mau jawab pertanyaanmu lagi. Kayak gak ada berita lain aja,” katanya dengan nada tinggi.

Beruntung kejadian itu tak sampai berlarut-larut, mengetahui kejadian yang tak lazim, Ketua DPRD Surabaya M. Machmud yang berada tak jauh langsung mendatangi walikota dan Ilham untuk menenangkan suasana.

Mantan Wartawan ini mencoba menjelaskan kepada walikota terkait fakta dibalik sebuah be-rita. Seketika itu Risma langsung terdiam, seakan dia malu atas perbuatan yang tak sepatutnya dilakukan oleh seorang walikota.

Terkait berita yang ditulis-nya, Ilham mengaku tidak menyinggung kebijakan walikota terkait mobil dinas.

Bahkan, dalam berita yang dimuat Jawa Pos, Selasa (15/10) itu dijelaskan mobil dinas Pemkot dikandangkan pada saat hari raya Idul Adha, tapi anehnya, untuk mobil dinas anggota dewan sebaliknya sehingga bisa digunakan untuk kepentingan pribadi. “Wawancara itu komentar Baktiono yang juga mengkri-tisi terkait mobil Ketua dewan yang dapat jatah bensin dan diganti jika rusak. Sedangkan bagi anggota dewan lainya tidak. Nah, ini kan aneh kok walikota yang emosi,” kata Ilham heran. (*/arf)