Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Gempa Tuban, Robohkan Lima Bangunan di Surabaya

Lima bangunan roboh di Surabaya terdampak gempa yang berpusat di Timur Laut Tuban, salah satunya bangunan di RSUD Soewandhie.Tetapi sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

Dibuka 25 Maret, Ayo Daftar - Dishub Jatim Sediakan Mudik Gratis dengan Kapal Laut

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Bantuan Korbrimob Polri untuk Korban Bencana Jateng

Sebanyak 5.000 paket sembako dikirim langsung dari Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok untuk korban bencana banjir di beberapa Kabupaten Jateng akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional 2024 Akan Digelar di Surabaya

HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional tahun 2024 akan berlangsung di Kota Surabaya, dimulai pada 27 Februari 2024 hingga puncak peringatan 1 Maret

Pasca Gempa Tuban, Pasien RS Unair Dirawat di Tenda Darurat

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Tampilkan postingan dengan label Kriminalitas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kriminalitas. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Maret 2022

Dua Perempuan Ngaku Jaksa Ditangkap di Yogya, Diduga Lakukan Penipuan Lelang Mobil


KABARPROGRESIF.COM: (Yogyakarta) Dua orang perempuan yang diduga jaksa gadungan ditangkap Tim Intel Kejagung dan Kejati DIY, Kamis (17/3/2022) di salah satu apartemen di Yogya.

Diduga dua pelaku melakukan penipuan dengan modus menawarkan lelang mobil di Malang yang kemungkinan kerugiannya mencapai miliaran rupiah1. Kemungkinan pelaku hendak beraksi di Yogya.

Kasubdit di Direktorat A Jamintel Kejagung Imran SH MH mengungkapkan, penangkapan dua perempuan yang merupakan jaksa gadungan yakni FRA (31) dan DTM (30) warga Malang diduga telah melakukan penipuan di Malang.

Untuk meyakinkan masyarakat, dua pelaku ini mengenakan baju jaksa dengan lengkap atributnya. Modusnya pelaku menawarkan lelang mobil.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata dua perempuan ini bukan jaksa. Mereka telah melakukan penipuan di Malang. Atas perintah Jamintel, tim yang dipimpin Dir A Joni Manurung melakukan penangkapan di sebuah apartemen di Yogya,” ungkapnya.

Dalam penangkapan itu, tim juga mengamankan barang bukti berupa pakaian, atribut, foto-foto dan banner. Barang bukti tersebut untuk meyakinkan masyarakat.

“Untuk baju-baju itu, pelaku membuat sendiri. Sedangkan atribut lainnya beli. Sedangkan banner dan foto itu supaya calon korban percaya, bahwa mereka itu seorang jaksa,” terangnya.

Kedua pelaku ini diperkirakan sudah melakukan aksinya sekitar 5-6 bulan lalu di Malang. Untuk jumlah korban diperkirakan cukup banyak. Diperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah.

“Yang jelas dua alat bukti sudah kami amankan, seperti bukti transfer. Nanti akan kami serahkan ke pihak yang berwajib untuk dikembangkan jumlah korban maupun kerugiannya. Tapi kamu menduga mencapai miliaran rupiah,“ ujarnya.

Setelah melancarkan aksinya di Malang, diduga kuat kedua pelaku akan melancarkan aksinya di Yogya. Namun sebelum beraksi, kedua pelaku sudah tertangkap.

“Dugaan kami, setelah dari Malang, mereka ini akan beraksi di Yogya,” pungkasnya. 

Komandan Brimob Setelah Anak Buahnya Tewas Ditembak Oknum TNI Pratu Riyan: Tahan Diro


KABARPROGRESIF.COM: (Maluku) Kepala Satuan Brimob Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Guntur, memberikan perintah terkait insiden penembakan yang menimpa anak buahnya.

Seperti diketahui, Seorang anggota Brimob berinisial Bharaka FA tewas ditembak oleh Pratu Riyan, oknum Satgas TNI BKO Batalion Arhanud 11/Wira Bhuana Yudha, Rabu (16/3/2022) dini hari.

Bharaka FA tewas ditembak saat sedang melintas di depan pos Satgas Desa Liang, Kecamatan Teon Nila Serua, Kabupaten Maluku Tengah.

Mengetahui anak buahnya menjadi korban penembakan, Kepala Satuan Brimob Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Guntur langsung mendatangi markas Batalion B di Kabupaten Maluku Tengah.

“Saya hadir di batalion ini intinya dalam upaya untuk menenangkan anggota,” kata Guntur, Rabu (16/3/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Guntur mengimbau seluruh anak buahnya di wilayah tersebut untuk dapat menahan diri.

Mereka diminta tidak mengambil langkah ceroboh yang dapat memperkeruh suasana.

“Ya tentunya imbauan saya untuk anggota Brimob khususnya anggota Brimob Polda Maluku untuk menahan diri.

Intinya kita tidak ingin kejadian ini berkepanjangan,” katanya.

“Bahwa insiden ini bisa terjadi kepada siapa pun dan dimana pun seperti juga bisa terjadi kepada rekan-rekan yang lain seperti rekan TNI juga masyarakat, kejadian semalam ini anggota yang melintas kalau masyarakat yang melintas mungkin juga jadi korban,” ungkapnya.

Menurut Guntur kejadian itu bukan karena kesengajaan.

Karena itu ia meminta seluruh anak buahnya untuk tidak melakukan gerakan yang tidak terkontrol.

Ia juga mengingatkan agar insiden tersebut tidak diperkeruh sehingga menyebabkan sinergitas TNI Polri di wilayah itu terganggu.

“Kita tidak ingin ada yang memperkeruh dan ada yang memprovokasi jadi saya datang ke sini untuk mengimbau semua anggota untuk tidak boleh melakukan gerakan-gerakan di luar kontrol, semua harus terkontrol dan terkendali,” pintanya.

Diketahui, Pratu Riyan menembak seorang anggota Brimob hingga tewas di Maluku karena mendapat kabar orang tuanya sedang sakit.

Kabar tersebut didapatkan Pratu Riyan dari komandannya. Setelah mendapat kabar tersebut, Pratu Riyan marah dan langsung menuju gudang senjata.

Pratu Riyan yang merupakan anggota Batalyon Arhanud 11/Wira Bhuana Yudha.

Di tengah mengamuk, Pratu Riyan berulang kali mengtakan bahwa Dajjal sudah keluar ke muka bumi.

Dajjal artinya menutupi kebenaran dan dianggap sebagai makhluk paling berdusta. Dia diyakini akan keluar di akhir zaman.

Akibat ulah Pratu Riyan, seorang anggota Satbrimob yon B, Bharaka Fery tewas setelah ditembak.

Satu lagi korban Pratu Riyan, yakni temannya sendiri, Prada Raju yang ditembak di dadanya.

Peristiwa memalukan itu terjadi di di Pos Satgas Liang, Kecamatan TNS, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (16/3/2022) sekitar pukul 01.30 WIT.

Kronologi penembakan

Informasi yang diterima menyebutkan, peristiwa berawal saat pelaku tiba-tiba masuk ke dalam gudang senjata dan mengambil senjata miliknya.

Kemudian melepaskan tembakan sebanyak 1 kali ke arah Danpos.

Setelah itu, dia menembak rekannya sendiri, Praka Raju dan mengenai dada kanan.

Pratu Riyan lalu melarikan diri menuju ke arah kampung Desa Liang sambil berteriak dengan mengeluarkan kata-kata Dajjal sudah keluar.

Saat bersamaan, melintas anggota Satbrimob yon B, Bharaka Fery menggunakan sepeda motor dan diberhentikan oleh Pratu Riyan untuk menumpang.

Sesampainya di jembatan Desa Liang, Pratu Riyan meminta korban Bharaka Fery berhenti kemudian Pratu Riyan turun dari sepeda motor diikuti Bharaka Fery.

Saat Bharaka fery turun dari sepeda motor miliknya, Pratu Riyan melepas tembakan hingga anggota Brimob Yon B ini tewas di tempat.

Setelah menembak Bharaka Fery, Pratu Riyan membuang senpi yang dibawanya.

Selanjutnya dia mengambil sepeda motor Bharaka Fery untuk meninggalkan TKP menuju rumah warga untuk bersembunyi.

Diketahui, aksi penembakan ini dilakukan Pratu Riyan usai dia berbicara dengan Danpos-nya terkait kondisi orang tuanya yang sedang sakit.

Saat berbicara itu, dia meminta izin untuk pulang ke kampung halamannya.

Namun, entah bagaimana, setelah pembicaraan itu, dia tiba-tiba mengambil senjata dan melakukan penembakan.

Kapendam XVI/Pattimura, Kolonel Arm Adi Prayogo Choirul Fajar, yang dikonfirmasi tak membantah kejadian ini.

"Benar, ada salah satu anggota Brimob yang meninggal dunia," ucap dia.

Sementara, rekannya, Prada Raju dalam keadaan Kritis di IGD RSUD Masohi.

Disebutkan, pelakunya telah ditahan di Pomdam.(*)

Anggota Brimob Ditembak Mati Oknum TNI AD Ternyata Tak Berseragam, Ini Kata Polda Maluku


KABARPROGRESIF.COM: (Maluku) Anggota TNI Prajurit Satu (Pratu) R menembak mati personel Batalion B Pelopor Satuan Brimob Polda Maluku, Bharangkara Kepala Fery Andriana.

Tidak hanya Fery Andriana, anggota TNI dari Satgas Batalion Arhanud 11/Wira Bhuana Yudha itu juga menembak rekannya, Prajurit Dua (Prada) Raju.

Insiden penembakan terjadi di Desa Liang, Kecamatan teon Nila Serua (TNS), Kabupaten Maluku Tengah, Rabu, 16 Maret 2022 dini hari.

Menanggapi penembakan tersebut, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M Roem Ohoirat, mengaku sangat prihatin atas kejadian tersebut.

“Kejadian semalam tidak ada yang menginginkan untuk terjadi. Tentunya kasus ini sudah diserahkan untuk ditangani secara tuntas untuk diproses secara hukum. Kasus ini tanpa ada kesengajaan,” katanya, Rabu, 16 Maret 2022.

Diterangkannya, saat itu anggota Brimbob itu tidak menggunakan seragam dinas tapi yang bersangkutan sudah mengganti pakaian, dan memakai pakaian biasa.

“Saat itu, anggota yang bersangkutan dinas di Amahai dan melewati jalan itu. Namun hal ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” ungkap dia.

Diiungkapkannya, anggota TNI AD yang luka tembak tepat di dada sebelah kanan dan jempol kaki sebelah kanan dan kiri luka lecet sementara anggota Brimbob luka tembak di bagian bawah dada sebelah kiri dan meninggal dunia di TKP.

Sementara Kapendam XVI/Pattimura, Kolonel ARH Adi P Fajar, menyatakan pelaku saat ini berada di RSUD Masohi untuk diperiksa kesehatan kejiwaan, karena diduga dia depresi akut.

“Pimpinan, dalam hal ini Panglima Kodam XVI/Pattimura, dan Kapolda Maluku, sudah berkoordinasi dan turut berduka-cita atas Meninggalnya salah satu anggota Brimob Polda Maluku, dan kami berharap ke depan hal seperti ini bisa dihindari, dan tidak terjadi lagi,” katanya.

Saat ditanyai mengenai kronologi kejadian yang selengkapnya, kata dia, masih didalami karena masih ada simpang siur. Ke depan, lanjutnya, kalau sudah jelas akan disampaikan.

“Saat ini tentu saja kejadian ini masih dalam proses pendalaman dan proses secara hukum sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku,” pungkasnya.

Kapendam Pattimura: Oknum TNI Tembak Prajurit dan Anggota Brimob Diduga Depresi


KABARPROGRESIF.COM: (Maluku) Kepala Penerangan Kodam XVI/Pattimura, Kolonel ARH Adi Prayogo Choirul Fajar, menegaskan, insiden oknum TNI yang menembak sesama rekannya dan anggota Brimob di Desa Liang, Kecamatan teon Nila Serua (TNS), Kabupaten Maluku Tengah, Rabu dini hari, diduga karena depresi berat.

"Pelaku penembakan terhadap sesama personel TNI dan anggota Brimob karena mengalami depresi berat, namun penyebabnya sedang didalami," kata Fajar, di Ambon, Maluku, Rabu (16/3/2022).

Ia membenarkan oknum tentara yang menembak itu Prajurit Satu R, anggota Satgas Batalion Arhanud 11/Wira Bhuana Yudha yang bertugas di Pos 8 Liang SSK II Satgas Pengamanan Daerah Rawan.

R menembak sekitar pukul 00.00 WIT di Desa Liang, Kecamatan TNS, Kabupaten Maluku Tengah, menyebabkan Prajurit Dua Raju (personel Batalion Arhanud 11/WBY yang bertugas di Pos Satgas Liang, Kecamatan TNS, Kabupaten Maluku Tengah) dan seorang personel Batalion B Pelopor Satuan Brimob Polda Maluku, Bharangkara Kepala Fery Andriana, tertembak.

"Kedua korban dilarikan ke RSUD Masohi untuk dirawat. Namun informasi yang diperoleh personel Brimob meninggal akibat luka yang diderita," kata Fajar.

R, katanya, telah ditahan di Sub Denpom Masohi untuk diperiksa, termasuk kondisi kejiwaannya. 

"Informasi awal tersangka pelaku menderita depresi, tetapi menyebabkan masih didalami lebih jauh. Nanti perkembangannya akan saya informasikan lagi. Prinsipnya kasus ini akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ujar dia.

Ia pun menyatakan, Panglima Kodam XVI/Pattimura, Mayor Jenderal TNI Richard Tampubolon, telah berkoordinasi secara langsung dengan Kepala Polda Maluku, Inspektur Jenderal Polisi Lotharia Latif, selain menyatakan permohonan maaf secara institusi, termasuk kepada keluarga korban serta berkoordinasi penyelesaian dan penanganan lanjutan terhadap insiden tersebut.

Fajar juga mengimbau semua tentara dan polisi di sana tetap tentang dan tidak terprovokasi insiden kriminal itu.

Kronologi

Insiden penembakan itu bermula sekira pukul 21.00 WIT, saat R berbincang dengan pimpinannya yakni Komandan Pos Satgas di Desa Liang, Letnan Dua ARH Firlanang, di teras Pos Satgas Teritorial Liang, tentang kondisi orangtua R yang sedang sakit. R kemudian meminta izin untuk pulang ke Jambi menengok orangtuanya.

Kemudian sekitar pukul 22.00 WIT, Firlanang masuk ke dalam pos untuk istrahat, sedangkan R menuju ke kamar untuk mengambil sangkur SS1. Ia kemudian menuju gudang senapan Pos Satgas Teritorial Liang dengan maksud mengambil senjata inventaris pos. R kemudian membongkar gudang senjata dengan sangkur miliknya, lalu mengambil sepucuk senjata jenis SS2P2 dan satu magazen munisi.

Sekitar pukul 23.00 WIT, R menuju ke kamar Firlanang yang berdekatan dengan gudang senjata dan melepaskan satu tembakan ke arah komandannya itu, tapi tidak mengenai dia.

Setelah itu, R keluar dari pos melalui pintu depan dengan menenteng senjata, dan saat berada di luar pos satgas ia menembak temannya, Raju, yang baru keluar dari dalam pos mengenai dada sebelah kanan.

Usai melancarkan aksinya sekitar pukul 00.00 WIT, R melarikan diri ke arah Desa Liang, dan saat bersamaan Andriana melintas dengan sepeda motornya.

R kemudian menghentikan korban dan meminta untuk dibonceng. namun saat tiba di jembatan Desa Liang, R meminta personel Brimob itu untuk berhenti dan keduanya turun dari sepeda motor.

Saat Andriana turun dari sepeda motornya, R langsung melepaskan dua kali tembakan ke arah polisi itu hingga mengenai dada bagian bawah sebelah kiri.

Usai menembak Andriana, R kemudian membuang senjata yang digunakan dan kabur dari lokasi kejadian dengan menggunakan sepeda motor milik Bhayangkara Kepala Fery dan bersembunyi di rumah seorang salah seorang warga.

R kemudian dijemput Kepala Polsek Elpaputih, Inspektur Polisi Satu Rustam, bersama personel Polsek Elpaputih sekitar pukul 03.00 WIT dan selanjutnya diserahkan ke Markas Koramil Waipia bersama barang bukti berupa satu pucuk senjata laras panjang jenis SS2 P2 nomor seri CA.CT 014973, satu magazen peluru dan tujuh peluru kaliber 5,56 mm.

Pratu R Bisa Tembak Anggota Brimob Hingga Tewas dan Lukai Prajurit Batalyon Arhanud di Maluku Tengah


KABARPROGRESIF.COM: (Maluku) Prajurit Satu R, anggota Satgas Batalion Arhanud 11/Wira Bhuana Yudha yang bertugas di Pos 8 Liang SSK II Satgas Pengamanan Daerah Rawan menembak sesama prajurit dan seorang anggota Brimob. Kabar dukanya, anggota Brimob itu akhirnya meninggal.

Kepala Penerangan Kodam XVI/Pattimura, Kolonel ARH Adi Prayogo Choirul Fajar, menjelaskan, penembakan yang terjadi di Desa Liang, Kecamatan teon Nila Serua (TNS), Kabupaten Maluku Tengah, Rabu dini hari tadi kabarnya dipicu depresi berat yang terjadi pada Pratu R.

"Pelaku penembakan terhadap sesama personil TNI dan anggota Brimob karena mengalami depresi berat, namun penyebabnya sedang didalami," kata Fajar, di Ambon, Maluku, Rabu 16 Maret 2022.

Peristiwanya terjadi sekitar pukul 00.00 WIT di Desa Liang. Korban adalah Prajurit Dua Raju (personel Batalion Arhanud 11/WBY yang bertugas di Pos Satgas Liang, Kecamatan TNS, Kabupaten Maluku Tengah) dan seorang personel Batalion B Pelopor Satuan Brimob Polda Maluku, Bharangkara Kepala Fery Andriana, tertembak.

"Kedua korban dilarikan ke RSUD Masohi untuk dirawat. Namun informasi yang diperoleh personel Brimob meninggal akibat luka yang diderita," kata Fajar.

Pratu R kini sudah ditahan di Sub Denpom Masohi untuk diperiksa, termasuk kondisi kejiwaannya. Meski katanya depresi, TNI akan mendalami lebih jauh.

"Nanti perkembangannya akan saya informasikan lagi. Prinsipnya kasus ini akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ujar dia.

Panglima Kodam XVI/Pattimura, Mayor Jenderal TNI Richard Tampubolon, telah berkoordinasi secara langsung dengan Kepala Polda Maluku, Inspektur Jenderal Polisi Lotharia Latif, selain menyatakan permohonan maaf secara institusi, termasuk kepada keluarga korban serta berkoordinasi penyelesaian dan penanganan lanjutan terhadap insiden tersebut.

Fajar juga mengimbau semua tentara dan polisi di sana tetap tentang dan tidak terprovokasi insiden kriminal itu.

Kronologi peristiwa penembakan

Insiden penembakan itu bermula sekira pukul 21.00 WIT, saat R berbincang dengan pimpinannya yakni Komandan Pos Satgas di Desa Liang, Letnan Dua ARH Firlanang, di teras Pos Satgas Teritorial Liang, tentang kondisi orangtua R yang sedang sakit. R kemudian meminta izin untuk pulang ke Jambi menengok orangtuanya.

Kemudian sekitar pukul 22.00 WIT, Firlanang masuk ke dalam pos untuk istrahat, sedangkan R menuju ke kamar untuk mengambil sangkur SS1. 

Ia kemudian menuju gudang senapan Pos Satgas Teritorial Liang dengan maksud mengambil senjata inventaris pos. 

R kemudian membongkar gudang senjata dengan sangkur miliknya, lalu mengambil sepucuk senjata jenis SS2P2 dan satu magazen munisi.

Sekitar pukul 23.00 WIT, R menuju ke kamar Firlanang yang berdekatan dengan gudang senjata dan melepaskan satu tembakan ke arah komandannya itu, tapi tidak mengenai dia.

Setelah itu, R keluar dari pos melalui pintu depan dengan menenteng senjata, dan saat berada di luar pos satgas ia menembak temannya, Raju, yang baru keluar dari dalam pos mengenai dada sebelah kanan.

Usai melancarkan aksinya sekitar pukul 00.00 WIT, R melarikan diri ke arah Desa Liang. Kebetulan dia melihat Fery Andriana melintas dengan sepeda motornya.

Pratu R kemudian menghentikan korban dan meminta untuk dibonceng. Naas, saat tiba di jembatan Desa Liang, R meminta personel Brimob itu untuk berhenti dan keduanya turun dari sepeda motor.

Saat Fery Andriana turun dari sepeda motornya, R langsung melepaskan dua kali tembakan ke arah polisi itu hingga mengenai dada bagian bawah sebelah kiri.

Usai menembak Fery Andriana, Pratu R kemudian membuang senjata yang digunakan dan kabur dari lokasi kejadian dengan menggunakan sepeda motor milik Bhayangkara Kepala Fery dan bersembunyi di rumah seorang salah seorang warga.

R kemudian dijemput Kepala Polsek Elpaputih, Inspektur Polisi Satu Rustam, bersama personel Polsek Elpaputih sekitar pukul 03.00 WIT dan selanjutnya diserahkan ke Markas Koramil Waipia bersama barang bukti berupa satu pucuk senjata laras panjang jenis SS2 P2 nomor seri CA.CT 014973, satu magazen peluru dan tujuh peluru kaliber 5,56 mm.

Minggu, 13 Maret 2022

Dua Pengedar Uang Palsu di Surabaya Ditangkap Polsek Tegalsari


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Anggota Reskrim Polsek Tegalsari, Surabaya, menangkap dua pengedar uang palsu di Surabaya. 

Keduanya berinisial D (45) warga Sukodono, Sidoarjo dan PA (62) asal Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali.

Dalam penangkapan itu, polisi menyita Rp 19,7 juta uang palsu pecahan Rp 100 ribuan sebagai barang bukti.

“Pertama kita mengamankan D, di Pasar Burung, Kupang. Pada 16 Februari 2022 lalu. Ketika itu D hendak mengedarkan uang palsu,” kata Kanit Reskrim Polsek Tegalsari, AKP Marji Wibowo, Minggu (13/3/2022).

Di lokasi penangkapan pelaku D diduga hendak mengedarkan uang palsu kepada pemesan. Penukaran uang palsu dilakukan dengan skema 1:3. 

Yakni, setiap Rp 100 ribu uang asli ditukar dengan Rp 300 ribu uang palsu. Namun sebelum uang palsu tersebut diedarkan, anggota Reskrim Polsek Tegalsari, keburu meringkusnya.

D kemudian dimintai keterangan penyidik. Kepada penyidik, D mengaku jika belasan juta uang palsu tersebut didapat dari seseorang berinisial PA. 

Pada hari itu juga polisi bergegas memburu PA, dan berhasil meringkusnya sekitar pukul 17.00 WIB.

“PA ditangkap saat berada di kontrakan istrinya di kawasan Rungkut, Surabaya,” lanjut AKP Marji Waluyo.

Marji menambahkan, kedua pengedar uang palsu tersebut merupakan jaringan Jakarta pimpinan Opal yang saat ini sudah ditetapkan sebagai buronan polisi.

“Jaringan besar Opal itu,” tutupnya.

Sabtu, 12 Maret 2022

Kapolda Metro Jenguk Kasat Intel Jakpus Korban Pemukulan Demo Mahasiswa


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mohammad Fadil Imran mengunjungi Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon, di RS Tarakan, Jakarta Pusat.

Dalam kunjungan tersebut, Fadil memberikan motivasi kepada Ferikson yang menjadi korban pemukulan pada saat pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa Papua di depan Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (11/3) lalu.

"Iya, benar, Bapak Kapolda sudah tiba di rumah sakit untuk menjenguk Kasat Intel," kata Kasi Humas Polres Metro Jakpus AKP Sam Suharto lewat keterangannya.

Sam menyebut, saat ini Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Pusat masih dalam perawatan intensif dan kondisinya sudah membaik.

Dalam kunjungan tersebut, Kapolda Metro Jaya didampingi Dir Intelkam Polda Metro Jaya Kombes Pol Hirbak Wahyu Setiawan, Karo Ops Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto, Kabid Dokkes Kombes Didiet Setioboedi, dan pejabat Polres Jakpus.

Sebelumnya, Kasat Intel AKBP Ferikson Tampubolon terluka akibat kericuhan pada aksi unjuk rasa mahasiswa Papua di depan Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (11/3).

Dari informasi yang diperoleh, awalnya polisi mengimbau agar para mahasiswa tak melakukan aksi. Namun bukannya bubar, terjadi kericuhan yang tak dapat dihindari.

Demo di Kemendagri, Seorang Mahasiswa Ditetapkan Tersangka


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Polisi telah menetapkan satu orang mahasiswa asal Papua berinisial AW sebagai tersangka kasus pemukulan terhadap Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon.

"Benar (satu mahasiswa) jadi tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (12/3/2022).

Aksi pemukulan tersebut terjadi saat unjuk rasa mahasiswa Papua di depan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Jumat (11/3/2022) kemarin.

Zulpan mengatakan pihaknya telah mengantongi bukti yang cukup sebelum menetapkan AW sebagai tersangka. Diketahui, AW dijerat dengan Pasal 351 ayat 2 KUHP tentang Penganiayaan.

"Yang bersangkutan sudah ditahan," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon menjadi korban pemukulan dalam aksi unjuk rasa mahasiswa Papua yang menolak pemekaran wilayah Papua menjadi enam bagian.

Akibat insiden pemukulan tersebut, AKBP Ferikson mengalami luka robek di bagian kepala dan dilarikan ke Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat.

Adapun sebanyak 90 mahasiswa pada Jumat, 11 Maret 2022 yang ikut dalam aksi tersebut dibawa ke Polda Metro Jaya usai unjuk rasa berujung ricuh. Sebanyak 89 diantaranya dipulangkan pada Jumat malam kemarin.

Jumat, 11 Maret 2022

Tersangka Penendang Sesajen di Gunung Semeru Dilimpahkan ke Kejaksaan


KABARPROGRESIF.COM: (Lumajang) Polisi merampungkan berkas penyidikan terhadap Hadfana Firdaus (32), tersangka kasus penendangan sesajen di kawasan erupsi gunung api Semeru, Lumajang, Jawa Timur. 

Pemuda asal NTB itu pun diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Lumajang.

Pelimpahan tahap dua itu dilakukan pada Kamis (10/3). 

Pria yang pernah kuliah di UIN Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta ini selanjutnya segera disidang di PN Lumajang.

"Dalam waktu kira-kira dua minggu ke depan, berkas sudah kita limpahkan ke PN Lumajang untuk selanjutnya ditentukan jadwal sidang perdana," ujar Kasi Pidum Kejari Lumajang Mirzantio Erdinanda.

Dijerat dengan UU ITE dan Ujaran Kebencian

Pelimpahan berkas juga disertai pelimpahan tersangka dan barang bukti. 

Dalam kasus ini, Hadfana disangka melakukan perbuatan yang diatur dan diancam dengan Pasal 45 huruf A ayat (2) Junto Pasal 28 ayat (2) tentang UURI No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UUD RI No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman 6 tahun penjara.

Selain itu, Hafdana juga disangkakan Pasal 156 menjelaskan tentang ujaran kebencian dan penghinaan terhadap suatu golongan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. 

"Tersangka selama ini cukup kooperatif dalam menjalani pemeriksaan," lanjut Mirzantio mengutip keterangan dari penyidik kepolisian.

Kejaksaan berharap proses hukum selanjutnya bisa berjalan dengan lancar. "Kita akan segera membentuk tim jaksa penuntut umum untuk kasus ini," pungkas Mirzantio.

Diberitakan, tindakan Hadfana sempat memicu kehebohan di media sosial beberapa pekan lalu. Bersama rekannya, ia merekam sendiri aksinya di kawasan sekitar Gunung Semeru, yakni menendang sesajen sembari meneriakkan takbir.

Hadfana diduga menyebarkan sendiri video rekaman tersebut ke media sosial. Aksi itu memicu protes dari masyarakat setempat. Sebab, di kawasan sekitar Gunung Semeru, yakni di Kecamatan Senduro, juga banyak dihuni komunitas Hindu. Hadfana kemudian dibekuk tim gabungan sejumlah Polda dan Polres.

Kapolres Jakpus: Ada 4 Anggota Terluka saat Amankan Aksi di Kemendagri


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, tak hanya Kasat Intel Polres Metro Jakpus, AKBP Ferikson Tampubolon yang mengalami luka saat ricuh aksi mahasiswa Papua di Jalan Veteran III atau dekat Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, tetapi sejumlah anggota mengalami luka.

Kata Hengki, ada empat anggota Polres Jakpus yang terluka dan saat ini sedang ditangani Biddokkes Polres Jakpus.

"Kemudian juga terhadap anggota kita yang lain sedang dalam perawatan dari Biddokkes Polres Jakpus artinya ada 4 orang yang terluka," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).

Sebagai informasi, mahasiswa Papua ingin berunjuk rasa di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jalan Medan Merdeka Utara. Namun, Polisi telah memblokade seluruh akses menuju Kemendagri termasuk Jalan Veteran.

Aksi bentrokan pun tak terelakkan saat puluhan mahasiswa Papua berusaha menerobos barikade polisi.

Diketahui dalam kericuhan tersebut, salah satu perwira Polisi, Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Ferikson Tampubolon mengalami luka di bagian kepala karena mengalami pengeroyakan.

"Iya benar, Kasat Intel Jakarta Pusat mengalami luka di kepala akibat pengamanan demo mahasiswa Papua di penyekatan arah ke Mendagri Jakarta Pusat," tutur Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat, AKP Sam Suharto melalui keterangan pesan singkat.

Demo Mahasiswa Papua Ricuh, Penganiaya Kasat Intel Polres Jakpus Diamankan


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Demo mahasiswa Papua ricuh di Jalan Veteran III atau dekat Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan sejumlah orang diamankan ke Polda Metro Jaya.

”Kita amankan secara keseluruhan termasuk pelaku penganiayaan. Secara pasti kita belum tahu ya karena belum sempat kita hitung saat ini dibawa ke Polda," kata Hengki kepada wartawan di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2022).

Hengki juga mengatakan bahwa pelaku penganiaya Kepala Satuan Intelijen (Kasat Intel) Polres Metro Jakarta Pusat AKBPFerikson Tampubolon juga turut diamankan. 

Selain itu, dia menegaskan akan memproses pelaku penganiayaan.”Tentu diproses penganiaya pasti kita proses,” ujarnya.

Sebelumnya, Hengki mengatakan saat ini Ferikson sedang dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat. Diketahui sempat tidak sadarkan diri saat kejadian tersebut.

”Anggota kami yang terluka saat ini Kasat Intel ada di RS Tarakan sedang ditangani secara intensif mengalami luka-luka dan tadi sempat tidak sadarkan diri,” ucapnya.

Tak hanya Ferikson, Hengki menyebut 4 anggota Polres Jakpus pun turut terluka saat ini sedang ditangani Biddokkes Polres Jakpus.

"Kemudian juga terhadap anggota kita yang lain sedang dalam perawatan dari Biddokkes Polres Jakpus artinya ada 4 orang yang terluka,” tuturnya.

Sebagai informasi, mahasiswa Papua ingin berunjuk rasa di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jalan Medan Merdeka Utara. 

Namun, Polisi telah memblokade seluruh akses menuju Kemendagri termasuk Jalan Veteran.Aksi bentrokan pun tak terelakkan saat puluhan mahasiswa Papua berusaha menerobos barikade polisi.

Dikeroyok Pendemo saat Amankan Aksi, Kasat Intel Polres Jakpus Dilarikan ke RS


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, saat ini Kasat Intel Polres Metro Jakpus, AKBP Ferikson Tampubolon yang mengalami luka saat ricuh aksi mahasiswa Papua di Jalan Veteran III atau dekat Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2021).

"Fatal lagi melakukan perlawanan dengan menggunakan alat, melakukan penganiayaan terhadap pihak kepolisian yang notabene adalah menjaga, mengamankan, melayani aksi mereka," kata Hengki Hariyadi di kawasan Monas kepada wartawan.

Hengki mengatakan, saat ini Ferikson sedang dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat. Diketahui sempat tidak sadarkan diri saat kejadian tersebut.

"Anggota kami yang terluka saat ini Kasat Intel ada di RS Tarakan sedang ditangani secara intensif mengalami luka-luka dan tadi sempat tidak sadarkan diri," pungkasnya.

Diketahui dalam kericuhan tersebut, salah satu perwira Polisi, Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Ferikson Tampubolon mengalami luka di bagian kepala karena mengalami pengeroyakan.

"Iya benar, Kasat Intel Jakarta Pusat mengalami luka di kepala akibat pengamanan demo mahasiswa Papua di penyekatan arah ke Mendagri Jakarta Pusat," tutur Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat, AKP Sam Suharto melalui keterangan pesan singkat, Jumat (11/3/2022).

Amankan Demo di Kemendagri, Kasat Intel Polres Jakpus Terluka


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon menderita luka sobek di bagian ikepala saat mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa Papua di depan gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, Jumat siang (11/3).

"Benar yang dianiaya adalah Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson," ujar Kasie Humas Polres Metro Jakarta Pusat, AKP Syam Suharto saat dikonfirmasi.

Ferikson diduga terkena benturan benda tumpul di bagian kepala. Padahal selama demo berlangsung polisi mengedepankan pengamanan humanis.

Namun massa yang menggelar demo diduga terprovokasi agar terjadi kericuhan.

Sabtu, 05 Maret 2022

Polrestabes Surabaya Tangkap 47 Preman Jalanan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Polrestabes Surabaya menangkap 47 preman jalanan dari berbagai kasus kejahatan di Surabaya. 

Mereka ditangkap setelah merampas kendaraan milik korban dan melukainya dengan senjata tajam.

"Modus para pelaku ini berkelompok dan beraksi dengan memepet motor korban lalu merampasnya. Mereka juga tidak segan melukai korbannya," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan, Jumat (4/3/2022).

Yusep mengatakan, puluhan pelaku perampasan kendaraan tersebut ditangkap atas laporan warga yang menjadi korban. 

"Ada banyak laporan perampasan motor hingga mobil dari para korban. Alhamdulillah, petugas berhasil menangkap para pelaku," tuturnya.

Dari tangan para pelaku ini, petugas berhasil mengamankan puluhan motor dan tiga mobil hasil kejahatan. 

Selanjutnya motor dan mobil tersebut diserahkan kembali kepada pemilikya.

Atas kasus ini, Yusep mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada selama di perjalanan. Sebab, pelaku kejahatan berkeliaran dan nekat. 

"Selain merampas, mereka juga kadang menganiaya korbannya," tuturnya.

Polres Jaktim Ciduk Polisi Gadungan Berpangkat Komisaris Jenderal


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Polsek Duren Sawit Resor Metro Jakarta Timur mengamankan Anggota Polisi gadungan. Pelaku adalah Yusuf Daiman (58) berpangkat komisaris jenderal.

“Betul sudah diamankan oleh Polres Jaktim. Yang bersangkutan sudah kita limpahkan ke Polda untuk penanganannya,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Budi Sartono saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (5/3/2022).

Sementara itu, Kapolsek Duren Sawit Kompol Suyud menuturkan, kasus sang jenderal gadungan itu bermula saat yang bersangkutan datang ke sebuah bank di daerah Duren Sawit pada Jumat kemarin dengan mengenakan seragam polisi berpangkat bintang tiga di pundaknya.

Jadi awalnya itu ada informasi bahwa ada polisi pangkatnya Komjen ke Bank BRI dengan pakaian PDU 1. Kan itu seragam untuk upacara-upacara.

Dengan informasi itu benar nggak jenderal polisi terus kami datang sama Kanit dan anggota, tapi ternyata pelaku sudah pergi,” kata Suyud.

Merujuk pada keterangan yang dihimpun polisi, Yusuf sempat bertemu dengan seorang perempuan inisial I (34) di bank tersebut. Korban I, kepada polisi mengaku telah ditipu oleh Yusuf.

Dari laporan itu, polisi melakukan penyelidikan untuk melacak keberadaan Yusuf. 

Jenderal gadungan itu akhirnya berhasil diamankan di daerah Setiabudi, Jakarta Selatan.

Saat itu, Yusuf tidak bisa menunjukkan bukti jika dia memang merupakan anggota polisi berpangkat Komjen.

Belum diketahui dari mana pelaku bisa mendapatkan atribut Polri tersebut.

Kalau kemarin kami minta tunjukkan kartu identitasnya nggak bisa, tunjukkan kalau dia anggota polisi. Tapi ada atributnya dia pakai baju PDU 1 pangkatnya lengkap begitu,” beber Suyud.

“Karena mengingat dia berpakaian dinas seperti itu kami serahkan ke Propam Polda,” tuturnya.

Rabu, 26 Januari 2022

Tersangka Penipuan Alkes Rp7 Miliar, Warga Citraland Surabaya Ditangkap Polda Jatim


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim membongkar dugaan penipuan dan penggelapan alat kesehatan (Alkes) senilai Rp 7 Miliar.

Dari sini petugas menangkap satu tersangka berinisial S warga Citraland, Surabaya, Rabu 26 Januari 2022.

Pengungkapan kasus ini karena korban melaporkan ke Polda Jatim dan langsung dilakukan penyelidikan.

Salah seorang penyidik Jatanras mengungkapkan modus pelaku mengaku membutuhkan alat kesehatan di sejumlah rumah sakit dan pelaku melakukan aksinya di sejumlah rumah sakit di luar pulau.

Ketika korban menyetor sejumlah uang ke pelaku alat kesehatan tak ada. Saat ini polisi sedang mencari pelaku lainnya. ***

Minggu, 21 November 2021

Marinir Gadungan Berpangkat Mayjen TNI AL Ditangkap, Seragam Dilucuti


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tim Gabungan Denintel dan Denprov Pasmar 2 menangkap seorang pria bernama Dicky Agung Priyana yang mengaku sebagai TNI berpangkat Mayjen TNi AL.

TNI gadungan itu ditangkap di Komplek Ruko 21 Jl. Raya Gubeng No.68 Gubeng depan Rs.Siloam Surabaya, Sabtu, 20 November 2021.

Penangkapan marinir gadungan itu berawal ketika Denintel mendapat informasi bahwa di RS. Siloam Jl. Raya Gubeng Surabaya ada seseorang yg menggunakan seragam PDL Marinir berpangkat Mayjen TNI AL.

Personel Denintel Pasmar 2 kemudian menuju ke lokasi tersebut dan memastikan keberadaan oknum marinir gadungan tersebut.

Dalam foto yang dibagikan akun Instagram @cetul222, tampak TNI gadungan itu berfoto dengan seorang wanita.

Sementara foto lainnya, tampak pakaian pria dilucuti oleh sejumlah anggota TNI.

Dari hasil penangkapan itu sejumlah barang bukti berhasil diamankan petugas berupa 1 Buah KTP atas nama Dicky Agung Priana yang bekerja sebagai karyawan swasta.

Selain itu, petugas juga mengamankan 1 Stel Baju Tactical Marinir, 1 Buah Baret Marinir berpangkat Bintang Dua, 1 Stel Sepatu PDL KKO, 3 Buah Tongkat Komando, 1 Stel PDU Polri berpangkat Irjen, dan 1 Cek Bank BCA Rungkut senilai Rp. 30.000.000.000.

Menurut informasi, TNI gadungan itu akan diserahkan ke Polda Jawa Timur karena dianggap mencemarkan institusi Marinir TNI AL.***

Senin, 15 November 2021

Puluhan Tahanan Kabur, Kapolda : Diduga Ada Kelalaian Personil dan Sedang Diperiksa Bid Propam


KABARPROGRESIF.COM: (Jambi) Kapolda Jambi Irjen Pol. Albertus Rachmad Wibowo, S.I.K didampingi beberapa pejabat utama Polda Jambi dan juga Kapolres Batanghari meninjau langsung LPKA 2 B Sungai Buluh Kecamatan Muara Bulian pasca puluhan tahanan yang melarikan diri. Senin (15/11).

"Tadi pagi sekitar jam 4.30 WIB kita mendapatkan laporan ada 23 titipan tahanan polres Batanghari yang melarikan diri dari Lapas anak ini. Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap petugas petugas jaga semuanya dari anggota Polri, dan kita sudah meninjau ruang tahanannya memang agak jauh dibelakang karena ini diperuntukkan untuk Lapas Anak, Karena gedung Mapolres Batanghari sedang direnovasi jadi kita titipkan disini."Kata Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, S.I.K

Kapolda juga menyampaikan bahwa atas kejadian tersebut diduga ada kelalaian dari personil dan sedang diperiksa oleh Polda Jambi.

"Diduga ada kelalaian personil, dan sedang diperiksa di Bid Propam Polda Jambi,"Sebutnya.

Senin, 25 Oktober 2021

Grebek Pinjol Ilegal, Polda Jatim Amankan Dua Tersangka


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Polda Jawa Timur (Jatim) melakukan penggrebekan terhadap pinjaman online (Pinjol) illegal di Surabaya.

Dalam pengungkapan tersebut, diamankan dua tersangka antara lain berinisial ASA (31) warga Jabar, RH (29) warga Jatiasih Bekasi.

Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, dengan menggunakan pinjol di RUPIAH MERDEKA DAN DANA NOW, para tersangka melakukan penagihan kepada nasabah dengan nada kasar melalui pesan yang dikirimkan.

“Para tersangka ini melakukan teror kepada para nasabah dengan pesan kata-kata yang kurang menyenangkan atau kata-kata kasar,” jelasnya di Mapolda Jatim, Senin (25/10/2021).

Menurut Gatot, motif dari perbuatan tersangka yaitu digaji oleh perusahaannya Rp 4,5 Juta setiap bulannya.

"Lalu mendapat kuota pulsa Rp 100 ribu. Kemudian jika sukses melakukan penagihan, mendapat bonus jika berhasil menagih 60 persen dalam kurun waktu satu minggu mendapatkan Rp 150 ribu. Jika berhasil menagih 70 persen mendapatkan Rp 200 ribu,” jelasnya.

Dalam pengungkapan tersebut, kata Gatot, diamankan barang bukti antara lain sejumlah ponsel dan laptop yang digunakan tersangka untuk meneror nasabah pinjol tersebut.

Sedangkan untuk menjerat tersangka, penyidik menyiapkan UU RI No 19 Tahun 2019 tentang ITE dengan sanksi pidana maksimal 8 tahun penjara dan denda Rp 1 Miliar.

Senin, 18 Oktober 2021

September 2021, Polrestabes Surabaya Ungkap Kasus Menonjol di Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Polrestabes Surabaya membeberkan hasil ungkap kejahatan selama bulan September 2021.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Achmad Yusep Gunawan mengatakan, di tengah konsentrasi penuh dalam serbuan vaksinasi COVID-19, pihaknya bersama jajaran mengungkap kasus kejahatan di wilayah hukum Surabaya dan sekitarnya.

Mantan Dirkrimsus Polda Jatim ini lalu mengungkapkan, selama bulan September 2021 untuk kasus menonjol diungkap antara lain kasus curas (pencurian dengan kekerasan) dengan 6 TKP (Tempat Kejadian Perkara) dengan tersangka bernama Hamran (39) warga Makassar.

“Untuk kasus curas 6 TKP ini satu orang DPO yang diketahui warga Bone,” jelasnya di Mapolrestabes Surabaya, Senin (18/10/2021).

Diungkapkan oleh Yusep, dalam pengungkapan tersebut diamankan sejumlah barang bukti antara lain sepeda motor, sejumlah uang tunai, kunci T yang digunakan untuk beraksi serta tas dan barang bukti lainnya.

Selain pengungkapan kasus curas 6 TKP dengan tersangka Hamran, Yusep mengatakan Satreskrim Polrestabes Surabaya juga menangkap 7 tersangka pelaku curas lainnya yang beroperasi di sejumlah tempat di Surabaya.

"7 tersangka itu di antaranya berinisial BAZ umur 19 tahun alamat Surabaya, FA umur 28 tahun alamat Surabaya, NT umur 17 tahun alamat Surabaya, AM umur 21 tahun alamat Surabaya, RB umur 24 tahun alamat Surabaya, MA umur 19 tahun alamat Surabaya dan DG umur 21 tahun alamat Surabaya,” jelasnya.

Modus para pelaku dalam menjalankan aksinya, lanjut Yusep yaitu membacok, tendang dan melukai korban. Untuk barang bukti yang diamankan di antaranya (satu) unit sepeda motor Honda Vario, 1 (satu) unit sepeda motor Lexi, 1 (satu) unit sepeda motor Honda Scoopy,1 (satu) unit sepeda motor Nmax.