Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Gempa Tuban, Robohkan Lima Bangunan di Surabaya

Lima bangunan roboh di Surabaya terdampak gempa yang berpusat di Timur Laut Tuban, salah satunya bangunan di RSUD Soewandhie.Tetapi sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

Dibuka 25 Maret, Ayo Daftar - Dishub Jatim Sediakan Mudik Gratis dengan Kapal Laut

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Bantuan Korbrimob Polri untuk Korban Bencana Jateng

Sebanyak 5.000 paket sembako dikirim langsung dari Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok untuk korban bencana banjir di beberapa Kabupaten Jateng akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional 2024 Akan Digelar di Surabaya

HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional tahun 2024 akan berlangsung di Kota Surabaya, dimulai pada 27 Februari 2024 hingga puncak peringatan 1 Maret

Pasca Gempa Tuban, Pasien RS Unair Dirawat di Tenda Darurat

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Rabu, 02 September 2020

PDIP Umumkan Rekom Cakada Kelima, Kota Surabaya Belum Dibacakan



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) DPP PDIP mulai mengumumkan rekomendasi satu persatu seluruh calon kepala daerah se Indonesia.

Penyerahan rekomendasi tahap ke lima ini di pimpin langsung oleh Ketua bidang politik DPP PDIP, Puan Maharani.

Satu persatu surat rekomendasi untuk kepala cerah maupun wakil kepala daerah seluruh Indonesia disebutkan Puan Maharani lewat daring.

Tampak hadir dalam penyerahan rekomendasi di DPD PDIP Jatim, Rabu (2/9) diantaranya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Ketua DPD Jatim Kusnadi, Sekretris DPD PDIP Jatim, Sri Untari, Mantan Bupati Blitar, Djarot Saiful Hidayat dan Ketua Bapilu Pusat, Bambang Wuryanto.

Dalam pantauan, penyerahan rekomendasi tahap kelima calon kepala daerah dan calon kepala daerah pada pilkada 2020 yang dipimpin oleh Puan Marani hingga kini masih berlangsung untuk daerah di luar pulau jawa. (Ar)

Strategi Jitu Risma Agar Kota Surabaya Terhindar dari Resesi



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pandemi Covid-19 rupanya berdampak global dan panjang. 

Tak hanya di Surabaya, tapi di seluruh wilayah Indonesia bahkan dunia. 

Selain masalah kesehatan, pandemi Covid 19 juga mempengaruhi sektor lain yaitu ekonomi dan bisnis. 

Jika dampak ekonomi itu tak bisa diselesaikan, bukan tidak mungkin perekonomian di Indonesia terus menurun bahkan menyebabkan resesi.

Oleh sebab itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kemudian mengambil langkah cepat agar roda perekonomian di Kota Pahlawan tetap positif meski di tengah pandemi Covid-19. 

Salah satunya adalah tidak menyetujui perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.

"Itulah yang kenapa kemudian kemarin aku curi start, aku tidak mau ada PSBB lagi. Karena kita akan lakukan new normal atau tatanan baru," kata Risma seusai meninjau PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) di Benowo Surabaya, Selasa (1/9).

Dengan tak diperpanjangnya PSBB tahap III tersebut, Risma berharap, para pelaku usaha di Surabaya bisa kembali beroperasi, namun dengan protokol kesehatan ketat. Sebab, dia menilai, jika PSBB itu diteruskan bukan tidak mungkin banyak pelaku usaha di Kota Pahlawan yang gulung tikar.

"Misalkan aku punya perusahaan buat sepatu, begitu ini tak tutup, apakah dia tiba-tiba bisa jalan bagus? Kan tidak, mulai nol lagi kan. Makanya ini sebelum tutup saat itu, kenapa kemudian aku supaya dia gerak. Jadi yang sudah mulai turun ditahan minimal dia tidak jatuh lagi, tapi kalau bisa diangkat lagi," papar dia.

Wali kota yang menjabat Presiden Belt Road Local Cooperation (BRLC) itu juga mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian terhadap evaluasi perekonomian yang dia terima, menyebutkan bahwa hingga akhir tahun 2020 perkembangan ekonomi di Kota Surabaya masih terbilang positif. 

Nah, berkaca dari sebelumnya, apabila Wali Kota Risma terlambat sedikit saja memutuskan kebijakan, bukan tidak mungkin akhir tahun ekonomi Surabaya mengalami keterpurukan.

"Itulah kenapa kemarin hasil data penelitian evaluasi Surabaya itu kita di titik masih bisa bertahan di positif nanti Insya Allah di akhir tahun. Kenapa? Kalau aku kemarin terlambat sedikit ya nyungsep (terpuruk) beneran yang punya perusahaan, yang punya usaha," ungkap dia.

Apalagi, jika pelaku usaha itu sudah menggunakan modal usahanya untuk kebutuhan sehari-hari keluarga. 

Tentu saja hal itu akan semakin menambah beban ekonomi pelaku usaha tersebut, bahkan berdampak pada gulung tikar. 

Makanya, kemudian Wali Kota Risma merumuskan kebijakan pada berbagai sektor bidang seiring dengan tak diperpanjangnya PSBB di Surabaya.

"Kalau sudah modal dipakai makan, bagaimana dia (pelaku usaha) bisa bangkit lagi, kecuali kalau dia dapat insentif, tunjangan atau bantuan. Makanya kemarin aku beranikan, kesehatan kita pantau benar-benar tapi yang untuk usaha boleh bergerak," terangnya.

Wali kota yang mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Tongmyong, Busan Korea Selatan itu memastikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan berupaya maksimal untuk menjaga ekonomi di Kota Pahlawan agar tetap positif. 

Tentu saja, upaya ini juga harus didukung masyarakatnya dengan cara disiplin protokol kesehatan.

"Jadi kenapa kemarin saya ngotot itu (tidak memperpanjang PSBB). Tapi memang harus disiplin betul, tidak bisa ceroboh," tegas dia.

Sementara itu, menghadapi isu resesi yang ramai diperbincangkan, Risma berharap kepada warga Surabaya agar tidak perlu panik. 

Sebab, di tahun 1998 dan 2008, ekonomi Surabaya mampu bertahan dan positif ketika hal itu terjadi. 

Apalagi sekitar 92 persen usaha di Surabaya itu tergolong ekonomi menengah ke bawah, sehingga tidak terpengaruh dengan perekonomian global.

"Pertumbuhan ekonomi kita di atas pertumbuhan Nasional. Kenapa begitu? Karena 92 persen usaha di Surabaya itu ekonomi menengah, jadi dia tidak terpengaruh kepada perekonomian global. Tapi kalau di jatuh blek, jatuh beneran itu. Makanya dia harus ditahan, diberikan ruang untuk dia (usaha) bisa gerak tapi tetap dengan protokol yang sangat ketat," pungkasnya. (Ar)

Mako Lanal Tegal Laksanakan Peringatan 1 Muharam Tahun Baru Islam Tahun 2020 M



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Peringatan tahun baru Islam adalah sebagai momentum peringatan tahun baru permulaan tahun Hijriah di bulan Muharam, dimana kita sebagai umat muslim menghormati lahirnya awal kebangkitan Islam pada masa itu.

Untuk itu kita wajib memperingati agar kita semua paham mengerti dan diharapkan keimanan kita semakin bertambah.

Peringatan Tahun Baru Islam tahun ini mengusung tema "Dengan semangat tahun baru Islam 1442 H/ 2020 M Kita Tingkatkan Sinergitas TNI Bersama Seluruh Komponen Bangsa Menuju Tatanan Kehidupan Baru". Rabu ( 2/9).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain DanLanal Tegal Letkol Mar Ridwan Azis, Ibu Ketua Jalasenastri Cabang 7 Korcab V DJA II Ny.Via Ridwan Azis, penceramah Ustadz Faisal Suhartoyo, Qori Ustadz Imamudin,  Palaksa Lanal Tegal Mayor Laut (P) Kadrawi, seluruh Perwira , prajurit dan PNS Mako Lanal Tegal serta pengurus Jalasenastri Cabang 7 Korcab V DJA II.

Dalam pelaksanaan peringatan 1 Muharram tersebut diawali dengan pembacaan ayat Suci Al Quran yang di bacakan oleh Ustadz Imammudin, dilanjutkan sambutan Danlanal Tegal serta ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadz Faizal Suhartoyo dari Kota Tegal.

Dalam Sambutannya Danlanal Tegal  menyampaikan rasa  hormatnya kepada Bapak Ustad Faisal suhartoyo,  Ustaz Imamudin, ketua Jalasenastri Cabang 7, Korcab V, Perwira Staf  dan prajurit serta pegawai negeri sipil Mako Lanal.

Saat ini kita memasuki bulan Muharram tahun 1442 Hijriah kita bersyukur kepada Allah karena masih diberi umur dan kesehatan, hingga dapat memasuki tahun baru Hijriah dengan selamat dan sejahtera Bulan Muharram yang merupakan permulaan tahun Hijriyah adalah bulan yang mulia dan terpuji.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam sendiri menyebutkan bahwa bulan Muharram adalah bulan Allah maka dari itu dalam menyambut tahun baru Hijriah ini Mari kita Tingkatkan amal kebaikan ibadah sesuai arti yang terkandung dalam tahun Hijriyah yaitu tahun dimana Khalifah Umar Bin Khattab telah menetapkan agar seluruh umat Islam senantiasa mengingat peristiwa hijrah rasul dalam penegakan agama Islam.

Sementara, dalam tausyiahnya  bahwa tingkat ketaqwaan terhadap Allah SWT merupakan derajat yang paling tinggi dihadapan Nya.

Dengan demikian seluruh manusia dengan kondisi apapun, dimanapun kapanpun harus selalu bertaqwa kepada Allah SWT dan Rasul Nya, dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT maka Surgalah balasannya.

"Dan intinya bahwa kita hidup harus selalu bersyukur dan mengasihi sesama manusia. Kita hormati dan tolong menolong di utamakan. Mari keluarga kita bina dengan baik dan harmonis. Jadilah suami sebagai matahari yg menerangi keluarganya, suami yang mengeringkan air mata keluarganya. sedangkan seorang istri jadilah seperti rembulan yang enak dipandang, percantik diri anda. Seperti Siti Khodijah istri yg paling di cintai Rosulullah." pungkasnya. (Ar)

Selasa, 01 September 2020

Risma Bocorkan Siapa Penggantinya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Lantaran intens bertemu dengan awak media dan selalu diberondong pertanyaan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya memberi bocoran perihal paslon cawali - cawawali yang akan mendapatkan rekom dari DPP PDI Perjuangan.

Meski hanya secuil informasi yang dapat dianalisa namun Risma mengaku penggantinya itu dianggap sudah bisa meneruskan program yang sudah dijalankan olehnya selama 10 tahun ini. 

"Iya dong, pasti bisa," ujar Risma sapaan akrab Tri Rismaharini saat sidak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Selasa (1/9) sore. 

Ia menambahkan, bahwa banyak ide-ide dari Megawati Soekarnoputri, sudah ia dijalankan sehingga program Kota Surabaya berjalan dengan baik. 

"Jadi gini ya, contohnya misalkan, Ibu Megawati bilang 'jaman dulu itu anak Kecil-kecil dikasih makan, supaya fisiknya bagus, dan enggak stunting'. Itu masukan ibu ketua umum, sama juga lansia. Jadi pimpinan PDI-P itu ada sekolah kepala daerah," imbuhnya. 

Selain itu, PDI Perjuangan juga memberikan pendidikan kedisiplinan, terutama pada kepala daerah, dari partai berlambang kepala Banteng ini. 

"Tiap kali Rakernas itu enggak boleh terlambat lho, jadi kalau terlambat langsung dicoret, dihukum, bahkan ada yang dipecat, jadi ada yang titip absen itu, ketahuan langsung dipecat, jadi kita bener-bener diajari, digodok disiplin, diajari bagaimana membuat kota ini menjadi bagus, ya memang kan macem-macem penerimaannya, dan saya banyak belajar, seperti pokak, itu kita belajar saat pameran, Ibu Mega buat pameran rempah-rempah itu," ungkapnya. 

Risma juga menambahkan, jika nantinya sudah terpilih penggantinya di kursi Wali Kota, ia berharap Kota Surabaya bisa lebih berkembang, bukan sebaliknya. 

"Kondisi Surabaya saat ini tidak boleh lebih buruk, jadi kenapa Ibu Ketua Umum memperhatikan ini, karena Surabaya ini sudah dikenal di seluruh dunia, kenapa Ibu Ketua Umum dan semua tim di DPP sana sangat hati-hati, menentukan Surabaya, karena tidak ingin Surabaya turun kondisinya," ujarnya. 

Ia menjelaskan, mengapa Paslon untuk Pilwali Kota Surabaya, keluar terakhir kalinya, sehingga banyak yang menunggu keluarnya rekom tersebut. 

"Makanya Surabaya sampai dipenuhi dan diikuti bersama-sama, tapi yang jelas Surabaya bisa begini ada kerja sama, dari pimpinan pun Ketua Umum juga menyampaikan adanya kerja sama yang bagus, antara Pemerintah Kota, Masyarakat, Pengusaha, juga teman-teman media, sehingga Surabaya menjadi kota yang sangat bagus, dan itu pun dihargai untuk Kota Surabaya partisipasi itu tadi, juga dalam penyelesaian Covid," pungkasnya. (Ar)

Jelang Rekom Turun, Marak Fotonya Bertebaran Bersama Eri Cahyadi, Begini Kata Risma



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku tak mengetahui siapa yang memasang baliho, spanduk maupun banner Kepala Bappeko, Eri Cahyadi dan dirinya diberbagai jalan maupun perkampungan.

Apalagi, saat jelang turunnya rekomendasi PDIP untuk cawali maupun cawawali, alat peraga itu semakin banyak bertebaran.

Menurutnya saat sidak di sejumlah tempat, ia hanya fokus pada tujuan seperti selokan, jalan, sampah maupun taman.

"Saya juga enggak tau siapa yang masang, aku juga enggak tau, aku lihatnya, aku juga kadang heran, moro-moro kok onok gedung anyar gede sak mene (tiba-tiba ada gedung baru besar sekali maksudnya baliho), karena yang dilihatin selokan dan sampah, lho bener, enggak tau. Karena yang saya lihat itu tanaman, got, sama sampah," kata Risma saat sidak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Selasa (1/9).

Risma menambahkan, banyaknya alat peraga yang tersebar di berbagai wilayah Surabaya itu dipastikan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Ia pun mengaku tak memiliki dana untuk hal tersebut. Baginya alat peraga bukanlah suatu jaminan dapat merebut simpati masyarakat bila tak diimbangi dengan kinerja yang diharapkan masyarakat.

"Kita enggak tau siapa yang masang, kita enggak punya apa-apa, karena enggak boleh bagi saya, semua itu bisa berhasil, semua itu bisa sukses, kalau kita disiplin dan ikutin tatanan," tegasnya.

Bagi Risma, menjadi pemimpin itu harus disiapkan dari awal, dapat mengetahui segala permasalahan dan dapat menyelesaikan suatu permasalahan.

"Haruslah, kalau pemimpin enggak visioner itu susah, nanti kaget kalau ada masalah gini, coba bayangin, contohnya kejadian Covid saja, kalau telat sedikit, ekonomi Surabaya jatuh," pungkasnya. (Ar)

Risma Tekankan Ke Megawati, Penggantinya Harus Memiliki Perencanaan Pembangunan Kota



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Tri Rismahrini mengakui jika pihaknya tidak merekomendasikan nama calon penggantinya ke Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarno Putri.

Namun Risma menekankan agar kelak nomer satu di Kota Pahlawan itu ialah orang memiliki perencanaan pembangunan kota.

Serta dapat menerjemahkan visi dari Megawati Soekarno Putri seperti dirinya, ketika awal-awal menjadi Wali Kota Surabaya.

"Jadi memang kan pertama bagaimana memegang rule-nya. Rule-nya itu contohnya, ibu Mega tadi sempat singgung. Waktu saat saya buka dengan teman-teman, itu coba buka apa yang disampaikan bu Mega. Itu tadi kita dengar, ibu Mega itu sangat visioner orangnya. e-Procurement itu Kepresnya jaman Bu Mega. Saya buat e-Procurement tahun 2003, digunakan di nasional itu tahun 2010. Jadi sangat visioner Ibu itu," kata Risma, Selasa (1/9).

Tak hanya e-Procurement, menurut Risma ada juga terkait pengelolaan keuangan negara yang efektif dan efisien sehingga tepat sasaran.

"Kemudian e-Budgeting, Surabaya kemarin dengan uang segini kenapa bisa membangun. Karena e-budgeting itu sangat efisien. Itu beda di setiap dinas. Jadi itu efisiensi sudah dimulai sejak tingkat perencanaan. Jadi saat bu Mega menjadi Presiden, ada keputusan Mendagri nomor 27 di mana itu mensyaratkan e-budgeting, sehingga anggaran berbasis kinerja," ungkapnya.

Risma kembali menyebutkan jika yang diinginkan oleh Megawati Sukarno Putri ialah orang yang memiliki pemikiran visioner. 

"Jadi yang diinginkan ibu itu yang mempunyai pemikiran visioner gitu," katanya.

Saat ditanya siapa calon penerus Risma yang memiliki pemikiran visioner tersebut, Risma enggan menjelaskan. 

Wali Kota Perempuan pertama di Kota Surabaya ini mengaku bila Megawati Sukarno Putri sudah paham.

"Waktu saya pun nggak tahu, tapi ibu pirso (mengerti) Iya (ibu itu tahu yang memiliki visi)," jelasnya.

Risma menambahkan jika saat dirinya maju Wali Kota untuk kedua kalinya bersama Whisnu Sakti Buana, rekomendasi juga tidak turun-turun. 

Namun kemudian diserahkan sendiri oleh Hasto Kristijanto sendiri ke Surabaya.

"Waktu yang kedua semua juga bingung, rekomku nggak turun-turun. Aku tenang saja. Kalau tuhan berkenan ternyata beda kan. Sendiri ke sini Pak Hasto (mengantar rekom). Jadi artinya begitu itu kita percaya kepada tuhan yang maha kuasa. Tuhanlah yang mengatur semuanya," pungkasnya. (Ar)

Guru SD Hingga SMP di Surabaya Positif Covid-19 Kian Bertambah, Dari 137 Menjadi 393



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jumlah kasus positif pada Guru SD - SMP di Surabaya semakin bertambah setelah hasil swab test keluar.

Sebelumnya telah ditemukan sebanyak 137 guru positif dari 3.882 orang guru, namun kini bertambah menjadi 393 positif.

"Hasilnya yang sudah keluar sebanyak 3.082 spesimen, dengan 393 positif, 2.675 negatif, dan 12 spesimen invalid," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto dikutip, Selasa (1/9).

Irvan mengatakan, tes swab untuk guru SD - SMP serta ibu hamil juga masih terus dilakukan dengan terjadwal. 

Khusus untuk para ibu hamil dilakukan tes di Gelanggang Olahraga (GOR) Pancasila. 

"Untuk tes swab para Guru SD dan SMP difokuskan di Laboratoriun Kesehatan Daerah (Labkesda). Tes masih terus berlangsung," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Surabaya terus melakukan tes swab pada guru SD dan SMP untuk mencegah penularan Covid-19. 

Dari 3.127 spesimen total ada 137 orang dan 4 orang meninggal dunia, karena ada penyakit penyerta.

Irvan mengatakan, sesuai perintah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini para guru SD dan SMP semua diminta kerja dari rumah (WFH) sambil dilakukan tes swab lanjutan. 

Karena yang di tes masih 40 persen dari jumlah total guru SD - SMP di Surabaya.

Menurut Irvan, tes massal pada guru ini sekaligus bagian dari pematangan persiapan bila nanti belajar tatap muka benar benar diputuskan. 

Selain para guru, kemungkinan juga dilakukan pada para siswa saat belajar tatap muka nantinya dimulai. (Ar)

Soal Penggantinya, Risma Juga Dimintai Pendapat Oleh Megawati



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini lebih memilih sikap diplomatis ketika ditanya soal siapa sosok birokrat yang akan mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Enggak, kita nggak tahu ya, itu Tuhan yang ngatur, kita lihat aja nanti. Karena bebannya sangat berat," jelas Risma, Selasa (1/9).

Namun Risma mengaku, dalam menentukan siapa yang layak meneruskan kepemimpinannya, ia yang juga menjabat sebagai Ketua DPP bidang Kebudayaan PDIP juga dimintai pendapat oleh Ketua Umum Megawati.

Tetapi tak hanya dirinya saja, namun juga semua pengurus DPP Partai PDI Perjuangan juga dimintai pendapatnya.

"Ya kalau diminta itu semua anggota DPP juga diminta, bukan hanya saya sebegai wali kota yang akan diganti. Tapi ya kan keputusan hak prerogatifnya ada di Ketua umum, ada pasal-pasalnya, ibu nyebutkan pasal sekian begini, pasal ini begini, dan pasal keputusan Ketua Umum itu ada," pungkasnya. (Ar)

Risma Ngaku Pilkada Surabaya Jadi Pusat Perhatian Dunia



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Penentuan siapa yang bakal menggantikan posisinya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku tak bisa berbuat banyak.

Ia hanya pasrah untuk menyerahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Ya itu kita serahkan sama yang maha kuasa ya," kata Risma, Selasa (1/9).

Bahkan ketika disinggung sosok maupun kriteria apa yang layak meneruskan memimpin Kota Surabaya, lagi- lagi Risma enggan membocorkannya.

"Enggak tahu aku juga, kita nggak tahu hasilnya," katanya.

Kendati demikian, Risma menginginkan penerusnya itu dapat selaras dengan idenya dalam membangun Kota Surabaya serta mensejahterakan warganya.

Pasalnya dalam waktu dekat ini, Risma mengaku tak hanya menanggalkan jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya tapi juga sebagai Presiden UCLG.

"Cuman saya bermimpi, bolehkan. Jadi sebetulnya Presiden UCLG itu selesai November 2020, tapi mereka minta sidangnya minta April 2021. Aku sudah selesai," ungkapnya.

Nah disaat itu, otomatis mata dunia otomatis akan melihat siapa penggantinya pada tahun 2021, sebab dalam pemilihan Presiden UCLG yang baru untuk periode 2021-2022 Ia diminta menghadirinya.

"Artinya Surabaya akan dilihat oleh seluruh dunia untuk melihat ini (Pilkada Surabaya)," pungkasnya. (Ar)

Diakhir Jabatannya, Risma Ungkap Alasan Tolak Pembangunan Jalan Tol Tengah Kota



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan sederat alasannya menolak pembangunan jalan tol tengah Kota. 

Menurutnya, selain dapat membebani warga, adanya tol tengah kota akan membuat Surabaya menjadi kota mahal yang berdampak pada kesenjangan sosial.

"Kenapa saya menolak jalan tol, karena saya melihat bahwa warga saya minimal 20 tahun ke depan ini naik motor. Misalkan dibuka tol, sepeda motor bisa masuk tapi kan bayar. Kalau dia untuk kerja saja bayar, padahal dia pendapatannya belum mesti. Kalau dia bayar kapan sejahteranya dia, itu harus dihitung," kata Risma, Senin (31/8).

Di samping itu, Risma menyebut, adanya tol tengah kota akan membuat Surabaya menjadi kota mahal. 

Dengan begitu, maka kota ini akan dipandang tinggi atau dinilai bagus dan megah. 

Sehingga kota mahal itu berdampak buruk dan dapat menimbulkan kesenjangan.

"Kalau kota ini menjadi mahal, maka kota itu tidak akan menjadi efisien. Akhirnya yang mampu yang bertahan. Dampaknya, kota ini rentan sekali terhadap kericuhan. Karena apa? Kesenjangan tadi, nanti akan memudahkan orang terjadi demo, amarah. Teorinya ada, aku tidak ngawur. Jadi semua itu harus dihitung," ungkapnya.

Alasan kedua, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menjelaskan, apabila koridor tol tengah kota itu dibuat masif jalur Utara - Selatan, tentunya akan berdampak pada sulitnya warga mendapat air bersih. 

Pasalnya, jalur tol akan mengganggu sistem aliran air yang ada di Kota Surabaya.

“Kalau ini dibangun maka akan sulit aliran-aliran air itu. Pasti ada konstruksi-konstruksi yang akan mempengaruhi hambatan-hambatan tadi,” paparnya.

Apalagi, saat ini sudah banyak bangunan usaha di tengah kota. Tentunya adanya jalan tol tengah kota itu dapat mengganggu aktivitas perdagangan atau usaha di tengah kota. 

Makanya, Wali Kota Risma tak ingin ada pembangunan jalan tol di tengah kota itu.

“Kalau ini ada tiangnya (jalan tol) itu akan ganggu kalau dia dagang dan sebagainya. Akses juga terganggu, orang kadang pohon saja jadi masalah apalagi konstruksi-konstruksi masif itu. Karena itu kenapa aku menolak, jadi jangan sampai orang dagang itu terganggu,” tegas dia.

Wali kota yang menjabat Presiden UCLG Aspac ini menyatakan, bahwa sebuah kota itu tidak bisa hanya mendapatkan untung saja tanpa memikirkan dampak dari adanya pembangunan itu. 

Baik itu dampak sosial, kesehatan maupun pendidikan. Menurut dia, untuk apa kota itu dibangun kalau kemudian warganya tidak bisa cari uang atau tidak bisa bersekolah.

“Misalkan dia bisa makan, tapi kalau saat dia sakit belum tentu dia bisa bayar. Jadi, karena itu kenapa kemudian pendidikan harus gratis, tidak semua harus untung. Oh itu (tol tengah kota) untuk pendapatan daerah, tidak bisa,” pungkasnya. (Ar)

Rohaniawan se-Kota Surabaya Doakan Wali Kota Risma Selalu Sehat dan Dilindungi Tuhan



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan beberapa hari lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghadiri undangan silaturrahmi dengan para rohaniawan se-Kota Surabaya. 

Dalam acara tersebut, Wali Kota Risma didoakan supaya selalu sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan.

"Jadi, kami pastikan bahwa dalam acara tersebut Bu Wali  didoakan supaya selalu sehat dan selalu dilindungi Tuhan. Tidak ada acara lain selain itu," tegas Febri di kantornya, Senin (31/8).

Menurut Febri, pada saat itu Wali Kota Risma menjelaskan bahwa membangun Kota Surabaya itu dengan hati dan penuh perjuangan serta tujuan. 

Bahkan, dalam setiap kebijakannya selalu berusaha netral dan tidak membeda-bedakan warganya.

"Saat itu Bu Wali juga menyampaikan bahwa harus bersikap seperti itu karena memang beliau adalah Wali Kota Surabaya, pelayan bagi semua warga Surabaya tanpa terkecuali," kata dia.

Makanya, ketika Wali Kota Risma membuat sebuah taman misalkan, taman itu didesain supaya nyaman bagi semua warga. Siapapun bisa datang ke taman tersebut tanpa adanya perbedaan. 

"Beliau mengakui bahwa berat memang bersikap adil kepada semuanya, tapi hal itulah yang harus dikerjakannya sebagai pemimpin di Surabaya. Inilah pelajaran dari beliau yang patut kita teladani," ujarnya.

Oleh karena itu, Wali Kota Risma mengaku selalu menjaga Kota Surabaya dari berbagai masalah. Bahkan, setiap hari harus berangkat pagi-pagi dan pulang larut malam demi kesejahteraan warga Kota Surabaya.

"Makanya, ketika di Surabaya ada bom beberapa tahun lalu, Bu Wali mengaku sangat terpukul dan sedih. Beliau pun rela tidak tidur beberapa hari untuk terus memastikan Surabaya aman. Beliau juga keliling ke beberapa rumah ibadah untuk sekadar membangunkan satpam atau meminta mereka untuk selalu menutup pintu gerbangnya. Itulah beberapa hal yang disampaikan Bu wali dalam acara tersebut, sehingga dia mengajak kepada semua pihak untuk terus menjaga kota ini supaya tetap aman dan damai," ujarnya.

Di samping itu, Wali Kota Risma juga terus mengajak kepada para rohaniawan itu untuk mengingatkan jamaahnya supaya menjaga protokol kesehatan. 

Sebab, hingga saat ini pandemi Covid-19 belum usai di Kota Pahlawan.

"Beliau terus mengingatkan untuk tertib memakai masker dan selalu jaga jarak serta rutin cuci tangan. Nah, melalui rohaniawan itu Bu Wali berharap kampanye menjaga protokol kesehatan itu bisa semakin masif dan lebih ditaati oleh warga Surabaya," kata dia.

Sementara itu, Ketua Panitia Silaturrahmi Ibu Wali Kota Surabaya dengan Para Rohaniawan Kota Surabaya, Yohanita Bega menjelaskan bahwa acara tersebut hanyalah acara silaturahmi biasa dengan Wali Kota Risma. 

Dalam acara tersebut, Wali Kota Risma didoakan agar pada sisa masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya bahkan setelah masa jabatannya berakhir pun nanti, didoakan supaya tetap sehat, kuat, dan dilindungi Tuhan.

"Itulah inti doa kami pada saat itu. Dan itulah sebenarnya inti dari acara itu, kami ingin mendoakan Ibu Wali Kota yang telah memajukan Kota Surabaya," tegas Yohanita.

Menurutnya, acara tersebut dihadiri oleh semua rohaniawan se-Kota Surabaya. Harapannya, doa yang telah dipanjatkan itu dikabulkan oleh Tuhan dan Wali Kota Risma selalu diberi kesehatan. 

"Mari kita semuanya mendoakan agar Bu Risma selalu sehat, kuat dan dilindungi Tuhan," pungkasnya. (Ar)

Beri Motivasi Anak Rusun Penjaringan Sari, Ini yang Diinginkan Risma



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada anak-anak Rusun Penjaringan Sari di Taman Kunang-kungan, Surabaya.

Pada kesempatan itu, Risma mengajak anak-anak itu berjanji untuk tidak menonton film yang berbau pornografi dan mengurangi bermain game yang tidak penting.

“Ayo ikuti ibu ya. Saya berjanji stop melihat film pornografi. Saya juga berjanji untuk mengurangi main game karena saya ingin berhasil dan sukses,” kata Risma yang kemudian diikuti oleh anak-anak Rusun Penjaringan Sari itu, Senin (31/8).

Bahkan, Risma juga mengajak mereka berjanji untuk berbakti kepada kedua orang tuanya dan berjanji untuk berhasil dan sukses ke depannya. 

“Ayo kita buktikan bahwa arek-arek Penjaringan Sari arek yang luar biasa. Coba ikuti ibu lagi ya… Aku arek Penjaringan Sari berjanji akan berbakti kepada orang tua dan aku berjanji untuk berhasil dan sukses demi membahagiakan orang tua ku, bangsa dan negaraku,” kata Risma yang kemudian diikuti lagi oleh anak-anak itu.

Saat itu, Risma juga mengajak kepada anak-anak itu untuk berfikir bagaimana dulu mereka di kandung oleh ibunya selama 9 bulan. 

Dibawa kemana-mana hingga bekerja. Kemudian ibunya melahirkan dan harus merawatnya dari kecil hingga besar dan bahkan hingga sekolah. 

“Dulu pada saat kalian kecil, ibu kalian harus bangun tengah malam karena kalian menangis minta susu, mereka bangun demi kalian. Bahkan ketika sudah sekolah, orang tua kalian harus pinjam kemana-mana supaya kalian bisa beli buku, beli seragam sekolah. Apakah kalian pernah membayangkan itu anak-anakku?,” ujarnya.

Menurut Risma, mereka sabar merawat kalian karena ingin kalian sukses dan kehidupannya bisa lebih baik. 

Oleh karena itu, ia mengajak kepada anak-anak itu untuk menguatkan tekad supaya bisa berhasil dan sukses. 

“Kalau kalian bisa jadi menteri, pasti orang tua kalian akan terangkat dari rumah susun ini. Kalau kalian bisa berhasil dan sukses, kalian bisa beli mobil dan rumah besar. Ayo keinginan kalian harus kuat,” tegasnya.

Lantas, bagaimana caranya supaya kita sukses dan berhasil? Wali Kota Risma pun memberikan cara dan triknya kepada mereka. 

Menurutnya, saat ini kalian adalah pelajar, sehingga tugasnya adalah belajar dan terus berdoa kepada Tuhan supaya kalian bisa berhasil. 

“Yang paling penting juga, jangan gampang goyah ketika dipengaruhi oleh teman-temanmu. Jadi, ketika ada temanmu mengajak main game, bilang aja aku mau belajar, ketika ada yang mengajak nonton film yang gak baik, maaf aku belajar dulu. Jika terus konsisten seperti itu, maka yakinlah Tuhan akan memberikan keberhasilan untuk kalian semuanya,” imbuhnya.

Salah satu trik lainnya, lanjut dia, harus disiplin dan pintar mengatur waktu. Jadi, ketika ada yang pintar belajarnya 3-4 jam, maka trik Risma dulu adalah belajar lebih dari itu. 

“Itulah yang dilakukan ibu pada saat itu, dan Alhamdulillah ibu bisa juara kelas dulu. Jadi, sebenarnya tidak ada orang yang bodoh dan pintar, yang ada hanyalah orang yang malas dan rajin,” ujarnya.

Selain itu, Risma juga menitipkan anak-anak itu kepada para orang tuanya, terutama ibu-ibunya yang saat itu juga hadir dalam pengarahan itu. 

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu meminta kepada ibu-ibu mereka untuk terus memantau perkembangan anak-anaknya, karena godaannya saat ini cukup besar.

“Mereka ini anak-anak saya semuanya, sehingga saya minta tolong titip kepada panjenengan semuanya, karena merekalah masa depan bangsa ini. Kalau mereka jelek, maka kita akan panen kejelekan juga, sebaliknya kalau kita berhasil mendidik anak-anak, maka kita akan panen keberhasilan juga,” kata dia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Antiek Sugiharti mengatakan acara ini adalah pengarahan dan penguatan langsung dari Risma kepada anak-anak Rusun Penjaringan Sari. 

Diharapkan mereka tidak lagi terjerumus dan tidak tergoda kepada hal-hal yang tidak diinginkan bersama, terutama tidak membuka situs-situs terlarang. 

“Tadi dihadiri oleh 150 anak dan ada juga orang tuanya yang ikut. Ini upaya dari Bu Wali untuk memberikan penguatan kepada anak-anak,” kata Antiek.

Selain memberikan pengarahan semacam ini, Antiek juga mengaku akan meminta Diskominfo Surabaya untuk berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo. 

Tujuannya tentu untuk memblokir akses situs-situs terlarang, sehingga anak-anak ini tidak bisa lagi membuka situs tersebut. 

“Yang pasti, pengarahan semacam ini akan terus kami lakukan ke berbagai tempat,” pungkasnya. (Ar)