Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Gempa Tuban, Robohkan Lima Bangunan di Surabaya

Lima bangunan roboh di Surabaya terdampak gempa yang berpusat di Timur Laut Tuban, salah satunya bangunan di RSUD Soewandhie.Tetapi sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

Dibuka 25 Maret, Ayo Daftar - Dishub Jatim Sediakan Mudik Gratis dengan Kapal Laut

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Bantuan Korbrimob Polri untuk Korban Bencana Jateng

Sebanyak 5.000 paket sembako dikirim langsung dari Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok untuk korban bencana banjir di beberapa Kabupaten Jateng akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional 2024 Akan Digelar di Surabaya

HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional tahun 2024 akan berlangsung di Kota Surabaya, dimulai pada 27 Februari 2024 hingga puncak peringatan 1 Maret

Pasca Gempa Tuban, Pasien RS Unair Dirawat di Tenda Darurat

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Tampilkan postingan dengan label Metropolis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Metropolis. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Mei 2024

KPK Nilai Pencegahan Korupsi di Pemkot Surabaya Terbaik di Jatim dan Penilaian Integritas Tertinggi Nasional


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali meraih prestasi terbaik di kancah regional dan nasional. 

Kali ini, Pemkot Surabaya mendapatkan nilai terbaik 97 persen dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, karena ikut serta mendorong percepatan pencegahan korupsi di lingkungan pemerintah daerah kabupaten/kota. 

KPK RI melalui Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring, melakukan penilaian tersebut menggunakan indikator monitoring center for prevention (MCP). 

Dengan menggunakan indikator MCP, KPK RI dapat memetakan titik rawan korupsi dan mengidentifikasi titik mana saja yang perlu ditingkatkan pengawasannya, agar tidak terjadi praktik korupsi. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersyukur atas capaian nilai MCP 97 persen yang diraih oleh Pemkot Surabaya di tahun 2023. 

Dirinya menjelaskan, penilaian yang diberikan oleh KPK RI kepada Pemkot Surabaya ini adalah yang tertinggi alias peringkat satu di Jawa Timur. 

“MCP kita yang dilakukan oleh KPK, kita adalah yang tertinggi di Jawa Timur, dan nomor tujuh se-Indonesia. Jadi, peningkatannya luar biasa, dari 14 jadi nomor tujuh di Indonesia, dan dari nomor dua di Jatim menjadi nomor satu dengan nilai 97,” kata Wali Kota Eri, Rabu (1/5).

Berdasarkan penilaian dari KPK, nilai rata-rata capaian MCP nasional sebesar 75 persen, sedangkan nilai rata-rata capaian MCP di tingkat Provinsi Jatim adalah sebesar 92 persen. 

Hal ini menunjukkan bahwa, nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Wali Kota Eri juga menyebutkan, penilaian ini sebagai wujud bahwa kinerja jajarannya di lingkungan Pemkot Surabaya sangat luar biasa. 

Semakin baiknya penilaian MCP di tahun ini, ia meminta kepada jajarannya di lingkungan pemkot untuk terus berkomitmen dalam melakukan pemberantasan korupsi dan melayani secara transparan. 

“Ini menunjukkan bahwa kinerja teman-teman luar biasa, bagaimana kita semakin komitmen memberantas korupsi dan transparansi,” sebutnya. 

Wali Kota Eri menerangkan, hasil survei penilaian integritas (SPI) yang dicapai oleh Pemkot Surabaya di tahun 2023 juga menunjukkan hasil memuaskan. 

Hasil SPI Kota Surabaya di tahun 2023 menunjukkan angka 79,57 persen (warna hijau) terjaga. 

“SPI kita juga di angka 79, di atasnya nasional dan di atasnya Provinsi Jatim. Kita akan terus berbenah diri, karena sejatinya pemkot dan wali kota adalah pelayan masyarakat, bagaimana kita bisa memberikan transparansi dan keyakinan bebas korupsi, insyaallah warganya tambah sejahtera,” terang Wali Kota Eri. 

Bukan itu saja, Wali Kota Eri mengungkapkan, dirinya juga terus mendorong jajarannya di lingkungan pemkot untuk menerapkan Zona Integritas (ZI) di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), terutama pada pelayanan. 

Tujuannya adalah, untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) yang akhirnya nanti menjadi Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

“Kita terus jalan, ada beberapa dinas yang memang kita dorong untuk WBK dan WBBM, karena di rumah sakit itu sudah kita dapat, tapi nanti yang lainnya saya minta untuk ke arah itu. Karena itulah semakin menunjukkan komitmen pemkot kepada masyarakat untuk menjalankan roda pemerintahan bebas korupsi dan secara transparansi,” pungkasnya. 

Pemkot Surabaya Manfaatkan Aset, Bangun Wisata Rakyat di 8 Lokasi


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya saat ini sedang memanfaatkan sejumlah asetnya untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam menciptakan lapangan kerja. 

Oleh sebab itu, pemkot sedang membangun Wisata Rakyat di 8 lokasi, di antaranaya berada di kawasan Sememi, Bangkingan, Sumur Welut, Made, Jeruk, Kandangan, Nambangan, dan Ampel.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan bahwa berdasarkan kebijakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, salah satunya adalah pemanfaatan aset yang harus dikelola dengan baik untuk kesejahteraan dan kemakmuran warga Kota Surabaya.

“Karena aset pemkot banyak, apalagi setelah ada penyerahan PSU atau fasum/fasos oleh pengembang, aset kita ini menjadi banyak. Pada pemanfaatan aset yang ada, khususnya di Surabaya Barat bersama BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah), kami telah memetakan aset untuk difungsikan sebagai pemberdayaan ekonomi sekaligus mewujudkan Surabaya Compact City,” kata Irvan, Rabu (1/5).

Irvan menerangkan, kawasan Surabaya yang memiliki fasum dan fasos berdekatan, memudahkan warga untuk saling berinteraksi dengan sesama warga sekitar. 

Apalagi kawasan tersebut memenuhi kebutuhan dasar warga, seperti adanya sekolah, sentra wisata kuliner (SWK), tempat olahraga, maupun taman. 

Karenanya, Pemkot Surabaya juga berupaya mempermudah dan mendekatkan warga pada kebutuhan wisata dengan membangun Wisata Rakyat.

“Pemkot berencana memanfaatkan aset-aset di Surabaya Barat, antara lain di Bangkingan, Sumur Welut, Made, Jeruk, Sememi, dan Kandangan difungsikan untuk menjadi Wisata Rakyat dengan tematik yang masing-masing berbeda. Ada yang tematik kampung Asia, Rustic, maupun wisata air. Tergantung kondisi aset yang ada di situ,” terangnya.

Nantinya, apabila di Wisata Rakyat berdekatan atau terdapat danau maka akan diprioritaskan pada wisata air dengan menyediakan wahana air. 

Tentunya akan ditambah fasilitas penunjang, yakni taman, akses parkir, toilet, dan mushola. 

Wisata Rakyat itu, juga akan dikelola oleh warga setempat dengan didampingi oleh Pemkot Surabaya.

“Sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan akan wisata tapi juga masyarakat bisa mendapatkan manfaat ekonomi dengan mengelola aset-aset itu. Seperti untuk pengolahan wahana, parkir, maupun fasilitas pendukung lainnya untuk menggiatkan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar,” ujar dia.

Saat ini, Pemkot Surabaya tengah melakukan sejumlah persiapan. 

Mulai dari pematangan lahan, pengerukan, pemasangan box culvert untuk aksesibilitas, hingga pemasangan paving untuk area parkir. 

Pemkot pun menargetkan di akhir bulan Mei 2024, Wisata Rakyat telah selesai dan dapat segera diresmikan oleh Wali Kota Eri.

“Ini bertahap, pengelolaan juga perlu proses, diharapkan itu semua akhir Mei sudah trial (dicoba) dan diresmikan. Jadi masyarakat bisa menikmati wisata, tidak perlu jauh-jauh, bisa mengunjungi Wisata Rakyat,” terang dia.

Irvan menambahkan, meski saat ini pengembangan aset pada sektor pariwisata berada di wilayah Surabaya Barat dan Utara sebagai lokasi Wisata Rakyat, akan tetapi  tidak menutup kemungkinan bahwa Pemkot Surabaya juga akan membangun Wisata Rakyat di semua wilayah di Kota Pahlawan. 

“Idealnya semua wilayah, selama itu ada aset pemkot yang belum termanfaatkan maka akan kita manfaatkan untuk kegiatan ekonomi masyarakat, maupun sebagai wisata,” pungkasnya.

Wonorejo Surabaya Masuk 5 Besar Nasional Lomba Keluarga Tangguh Bencana!


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM RW 2 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, menorehkan prestasi gemilang dengan masuk 5 besar nasional dalam Lomba Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB). 

Keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif warga dalam program Madagaskar (Masyarakat dan Keluarga Siaga Kebakaran).

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani mengungkapkan rasa syukur atas capaian luar biasa ini. 

"Alhamdulillah, PKK Wonorejo berhasil masuk 5 besar dalam lomba tanggap bencana kebakaran. Ini merupakan hasil inovasi program Madagaskar," kata Bunda Rini, Rabu (1/5).

Nah, untuk tahap selanjutnya dalam lomba ini adalah presentasi program keluarga tanggap bencana di hadapan tim juri nasional. 

"Besok saya akan ke Jakarta untuk presentasi. Mohon doanya," ujarnya.

Bunda Rini menegaskan bahwa masuk 5 besar nasional sudah merupakan pencapaian yang membanggakan. 

Namun, baginya, manfaat program Madagaskar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tanggap bencana jauh lebih penting.

"Harapan utama kami adalah adanya perubahan dari masyarakat Wonorejo dalam menghadapi bahaya kebakaran. Ibu-ibu di sana telah dilatih dengan baik untuk menangani situasi darurat," urainya.

Kehadiran program Madagaskar terbukti memberikan dampak signifikan terhadap kesigapan masyarakat, terutama para ibu rumah tangga. 

Salah satu contohnya adalah saat terjadi kebakaran kompor di rumah warga. 

Api berhasil dipadamkan dengan cepat di tiga menit pertama sebelum membesar.

"Ibu rumah tangga tersebut sigap mengambil karung basah dan memadamkan api dengan tenang dalam tiga menit pertama. Saat pemadam kebakaran datang, api sudah padam," ungkap dia.

Karena itu, Bunda Rini optimis bahwa program Madagaskar tak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mitigasi bencana. 

Tetapi juga menumbuhkan keberanian para ibu rumah tangga dalam menghadapi situasi kritis.

"Kesigapan dan keberanian ini kemudian ditularkan kepada karang taruna dan warga lainnya. Hasilnya, mereka mampu mengatasi kebakaran dalam tiga menit pertama, sehingga api tidak membesar," paparnya.

Untuk itu, Bunda Rini mengapresiasi kerjasama seluruh warga Kelurahan Wonorejo yang telah mengantarkan RW 2 ke 5 besar lomba tanggap bencana di tingkat nasional. 

"Kompaknya warga dan dukungan penuh mereka menjadi kunci utama keberhasilan ini. Mohon doanya semoga Wonorejo bisa meraih juara," pungkasnya.

Di sisi lain, Bunda Rini juga berharap, semua kelurahan di Surabaya dapat memperkuat mitigasi bencana. Baik itu terkait bencana kebakaran maupun gempa bumi. 

"Kita harus selalu waspada dan siap sedia menghadapi berbagai bencana. Saya harap semua kelurahan memiliki mitigasi yang kuat," pungkasnya.

Jadi Pilot Project Nasional, Warga Wonorejo Surabaya Lebih Tanggap Terhadap Mitigasi Bencana Kebakaran


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Program Madagaskar (Masyarakat dan Keluarga Siaga Kebakaran) yang terus digalakkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, rupanya berhasil menekan terjadinya kebakaran di lingkungan rumah tangga. 

Seperti salah satunya di wilayah RW 2, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

Bahkan, tingginya kesadaran warga terhadap pentingnya mitigasi bencana, membuat RW 2 Wonorejo Surabaya ditetapkan sebagai 5 besar pilot project nasional Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB).

Ketua RW 2, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Muhammad Ilyas Dwi Darmanto mengungkapkan, awalnya program Madagaskar kurang mendapat perhatian dari warga. 

Namun pada akhirnya, mereka menyadari jika program ini sangat penting dalam mencegah terjadinya kebakaran.

"Pengurus RT yang awal-awal mungkin, (Program Madagaskar) itu untuk apa? Tapi setelah diedukasi dinas-dinas terkait, bahwa memang hal ini sangat bermanfaat bagi warga," kata Ilyas di Balai RW 2 Kelurahan Wonorejo, Rungkut Surabaya, Rabu (1/5).

Ilyas menyebut jika edukasi dan pelatihan program Madagaskar yang digalakkan pemkot di wilayahnya, tak hanya menyasar orang tua maupun kader PKK. 

Namun juga menyasar di kalangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), hingga para remaja. 

"Insyaallah warga di RW 2 sudah mendapat manfaatnya, baik langsung maupun tidak langsung," ungkap Ilyas.

Menurut dia, hingga saat ini edukasi maupun pelatihan tanggap bencana di wilayahnya masih intens digalakkan oleh Pemkot Surabaya. 

Bahkan, ilmu tanggap bencana yang sudah didapat oleh kader PKK, juga ditularkan kepada warga di sekitarnya.

"Dari PKK mendatangi setiap rumah untuk memberikan edukasi kilat yang mereka dapatkan dari pelatihan-pelatihan. Jadi bila ada terjadi kebakaran di rumah, itu apa yang harus dilakukan (warga)," sebutnya.

Karena itu, Ilyas mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya atas perhatian terhadap keselamatan warga. 

Baginya, selama ini pemkot tidak pernah bosan memikirkan keselamatan warga terutama dalam meningkatkan kesadaran terhadap tanggap bencana.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang tidak bosan-bosan dan selalu memikirkan kebutuhan warganya. Utamanya bagi keselamatan warga yang ada di Surabaya dan khususnya kami di RW 2 Kelurahan Wonorejo," tuturnya.

Di tempat yang sama, warga RT 6, RW 2, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut Surabaya, Sri Harini mengakui, bahwa Pemkot Surabaya intens memberikan simulasi dan pelatihan tanggap bencana di wilayahnya. 

"Jadi semua warga RW 2 itu sudah pernah mengikuti simulasi pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana alam," kata Sri Harini.

Sri Harini yang juga aktif sebagai Kader PKK itu menilai banyak manfaat yang dapat dirasakan warga dalam program Madagaskar. 

Seperti di antaranya, warga menjadi lebih care dan tanggap terhadap mitigasi bencana.

"Akhirnya saling mengingatkan. Misal kalau ke luar rumah, jangan lupa dimatikan kompornya, jangan lupa setrika dicabut dan sebagainya. Hal-hal kecil yang seperti itu bagi kami sangat bagus sekali, karena dengan begitu warga menjadi tanggap akan bahaya kebakaran," imbuhnya.

Tidak hanya itu, Sri Harini juga menyebut jika warga di wilayahnya kini menjadi lebih sigap akan terjadinya potensi bencana kebakaran. 

Warga di sana pun tidak cepat panik ketika muncul potensi akan terjadinya kebakaran.

"Jadi tidak cepat panik kalau kita menghadapi api di dapur atau lupa menghangatkan makanan timbul api. Itu membuat kita tidak panik, karena sudah tahu cara mengatasinya," ujarnya.

Sementara itu, Lurah Wonorejo, Kecamatan Rungkut Surabaya, Ari Handini menjelaskan, bahwa wilayahnya menjadi salah satu pilot project GKSTTB tingkat nasional. 

Selama ini banyak kegiatan yang sudah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait mitigasi bencana.

"Adapun kegiatan itu mulai dari simulasi, sosialisasi hingga pelatihan terhadap mitigasi bencana, baik kebakaran maupun bencana lain seperti gempa bumi," kata Ari Handini.

Lebih dari itu, Ari menyebut, di setiap RT/RW di wilayahnya, kini telah dilengkapi dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). 

Ini sebagai langkah awal untuk mencegah api membesar di tiga menit pertama saat terjadi peristiwa kebakaran. 

"Di wilayah kita juga dilengkapi tanda-tanda titik kumpul, jalur evakuasi di masing-masing RW, serta ada juga bantuan CSR berupa kotak P3K untuk mendukung sarana dan prasarana," terangnya.

Ari mengakui, selama ini pihaknya intens melakukan sosialisasi tanggap bencana kebakaran kepada warga secara door to door. Kegiatan sosialisasi itu juga dibantu kader PKK di wilayah setempat. 

"Di situ peran kader PKK sangat penting, karena kader PKK ini sebagai ujung tombak di masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, dengan adanya program Madagaskar, peristiwa kebakaran di wilayahnya terus menurun. 

Bahkan, di tiga menit pertama ketika terjadi kebakaran, api sudah bisa dipadamkan warga sebelum petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) tiba di lokasi.

"Jadi dampak dari pelatihan yang sudah dilakukan itu respon masyarakat lebih cepat, yaitu tiga menit pertama terhadap kebakaran. Karena response time dari Dinas Pemadam tujuh menit. Jadi sebelum Dinas Pemadam datang, api sudah dapat dipadamkan," pungkas dia.

Rini Indriyani Eri Cahyadi Launching 3 Buku Sekaligus, Perlindungan dari Kekerasan hingga Belajar Mitigasi Bencana


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya yang sekaligus Bunda PAUD dan Bunda Literasi serta Ketua Forum Puspa Srikandi Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi kembali melaunching buku yang digelar di Graha Unesa Surabaya, Selasa (30/4). 

Jika sebelumnya hanya meluncurkan sebuah buku berjudul “Fafa Belajar Menabung”, kali ini meluncurkan 3 buku sekaligus tentang perlindungan dari kekerasan hingga belajar tentang mitigasi bencana.

Tiga buku yang baru diluncurkan itu adalah “Stop Aku Tidak Suka” yang berkaitan dengan perlindungan dari kekerasan, kemudian buku berjudul “Belajar Tentang Kebakaran dan Cuaca Ekstrim”, lalu “Banjir dan Gempa” yang berkaitan dengan mitigasi bencana. 

Peluncuran buku itu dihadiri oleh perwakilan dari Kemendikbuk dan juga Kementerian PPA. 

Hadir pula sekitar 4.347 bunda PAUD se-Surabaya.

Pada kesempatan itu, Rini Indriyani bersyukur karena tiga bukunya sudah bisa terbit dan sudah bisa disebarkan kepada anak-anak Surabaya. 

Menurutnya, buku “Stop Aku Tidak Suka” ini dicetak dengan bantuan CSR dari pihak swasta dan akan dibagikan secara gratis kepada seluruh satuan pendidikan jenjang PAUD dan SD di Kota Surabaya.

“Pemberian buku ini sebagai hadiah Hari Jadi Kota Surabaya sekaligus wujud komitmen dan kepedulian penulis terhadap pentingnya literasi dalam pendidikan anak usia dini dan perlindungan anak di Kota Surabaya,” kata Rini.

Ia menjelaskan bahwa buku ini disusun dengan bantuan tim penyusun yang terdiri dari psikolog klinis dan psikologi agama. 

Hal ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai edukasi dalam buku ini, khususnya terkait dengan perlindungan anak.

Melalui metode mendongeng yang menyenangkan, buku ini akan memberikan pemahaman kepada anak-anak usia dini tentang perlindungan anak atas bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, dan berani berkata tidak dan meminta pertolongan kepada orang dewasa jika mereka merasakan ketidaknyamanannya atas perlakuan orang lain.

“Jadi, melalui buku ini kita ajarkan sejak dini bagaimana menjaga diri. Kalau sudah diajarkan sejak dini, maka mereka akan berani menolak dan berkata tidak ketika disentuh barang-barang atau badannya yang tidak boleh disentuh oleh orang lain,” tegasnya.

Selain itu, ia juga meluncurkan buku mitigasi bencana untuk jenjang PAUD. 

Bagi dia, ini sangat penting bagi anak-anak usia dini untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terkait dengan mitigasi bencana.

Ia menjelaskan bahwa buku ini dikemas dengan ilustrasi yang menarik dan dilengkapi dengan kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak-anak, terutama untuk mempraktekkan pengetahuan mereka tentang mitigasi bencana. 

“Diharapkan dengan adanya buku ini anak-anak usia dini dapat lebih siap menghadapi bencana alam,” tegasnya.

Rini juga bersyukur karena ternyata tiga buku yang baru diluncurkan itu diapresiasi oleh Kemendikbud dan juga Kementerian PPA. 

Pasalnya, tiga buku pembelajaran itu selaras dengan program pemerintah pusat yang terus berusaha menekan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan. 

“Makanya, di Surabaya kita ingin ajarkan pencegahan kekerasan itu sejak dini karena itu butuh pembiasaan sejak anak-anak,” katanya.

Ia juga menceritakan sempat bertemu dengan seorang anak yang tidak mau disentuh olehnya. 

Padahal, sudah diberi tahu bahwa yang berada di sampingnya itu adalah istri Wali Kota Surabaya, tapi anak itu tetap saja tidak mau disentuh. 

Setelah ditanyakan, ternyata anak itu memang diajarkan oleh ibundanya tidak boleh disentuh oleh orang yang tidak dikenal meskipun sesama perempuan.

“Artinya, di sini ibundanya berhasil mendidik dan mengajarkan anak ini, bahwa tidak boleh disentuh oleh siapapun yang tidak dikenalnya, walaupun itu perempuan sekalipun. Nah, ini sangat luar biasa,” katanya.

Oleh karena itu, ia berharap melalui tiga buku ini, anak-anak Surabaya bisa melindungi dirinya sendiri dari kekerasan dan bisa siap apabila terjadi bencana alam. 

“Saya yakin anak-anak Surabaya bisa menjadi anak-anak hebat ke depannya,” pungkasnya.

Selasa, 30 April 2024

Jelang Peringatan Hari Buruh, Wali Kota Eri Ingin SPSI Jaga Keamanan dan Kenyamanan di Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar halal bihalal bersama Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Surabaya di Graha Sawunggaling, Selasa (30/4). 

Dalam halal bihalal kali ini, Wali Kota Eri Cahyadi mengundang sebanyak 20 organisasi serikat pekerja di Surabaya. 

Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh serikat pekerja yang hadir. 

Menurut dia, KSPSI memiliki visi dan misi yang sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, yaitu mensejahterakan masyarakat. 

“Semoga di hari yang penuh berkah ini, Kota Surabaya dan KSPSI bisa membawa Surabaya menjadi kota yang lebih berkah lagi. Karena SPSI memberikan contoh, yang dipikirkan serikat pekerja ini adalah kesejahteraan dari anggotanya, seperti pemerintah kota yang memikirkan kesejahteraan warganya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Wali Kota Eri ingin, KSPSI dan Pemkot Surabaya bisa terus menjalin sinergi ke depannya. 

Menurut dia, apabila kolaborasi itu terus terjalin, maka akan memberikan dampak baik terhadap perekonomian warga dan investasi di Surabaya. 

Karena, lanjut dia, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perdagangan dan Perindustrian, dijelaskan bahwa setiap pelaku usaha wajib memprioritaskan tenaga kerja dari penduduk daerah. 

Dengan adanya peraturan ini, maka secara otomatis semakin banyak warga yang terserap ke dalam industri di Surabaya. 

“(Industri) yang di Surabaya ini, rata-rata 50 persen orang Surabaya dan 50 persen bukan orang Surabaya. Akan tetapi saya ingin, menambah untuk orang Surabaya, tapi ada beberapa persyaratan dan komitmen agar semakin banyak lagi warga yang bekerja di industri Kota Surabaya,” jelasnya. 

Tidak lupa ia meminta kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Surabaya Achmad Zaini, agar terus menjalin silaturahmi dan menjembatani untuk memperjuangkan hak-hak pekerja di Kota Surabaya. 

Ia berharap, di peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2024 nanti, SPSI dapat menjaga keamanan dan kenyamanan di Kota Surabaya. 

“Saya matur nuwun (terima kasih) karena SPSI Surabaya selalu menjaga kondusifitas di Kota Surabaya dan selalu ada bersinergi, sehingga industri yang ada di kota ini terus berjalan,” harapnya. 

Di samping itu, Kepala Disperinaker Surabaya Achmad Zaini memaparkan, di dalam Perda Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perdagangan dan Perindustrian tersebut sudah ditetapkan bahwa perusahaan di Surabaya wajib memprioritaskan tenaga kerja lokal. 

Seperti yang disebutkan di dalam Pasal 35 ayat (1) huruf d, yakni setiap pelaku usaha pusat perbelanjaan sebagaimana dimaksud pasal 34 ayat (1) wajib memprioritaskan tenaga kerja dari penduduk daerah. 

“Selain itu, juga disebutkan di dalam Pasal 58 ayat (1) huruf r, yaitu setiap orang atau badan yang melakukan pengelolaan toko swalayan wajib memprioritaskan tenaga kerja dari lingkungan sekitarnya dan atau penduduk daerah,” paparnya. 

Sementara itu, Sekretaris DPC KSPSI Surabaya, Hamdani berharap, Pemkot Surabaya dengan SPSI Surabaya bisa terus menjalin hubungan baik ke depannya. 

Hamdani ingin, pemkot dan SPSI dapat bersama-sama menciptakan investasi yang sejuk di Kota Surabaya. 

“Tentunya, kami juga akan memberikan perbaikan dan kritikan terhadap pemerintah yang berhubungan dengan buruh. Yang pertama jangan memudahkan terjadinya PHK, yang kedua tolak upah murah, dan yang ketiga kita ingin di Indonesia ini ada kesejahteraan dari kota ke desa, dan pemerataan untuk pengusaha,” pungkasnya. 

Kasus Stunting di Surabaya Tinggal 1,6 persen


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menunjukkan keseriusannya dalam upaya pengentasan stunting di Kota Pahlawan. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, prevalensi stunting di Surabaya tercatat di level 1,6 persen. 

Padahal, di tahun 2021 masih tercatat sebanyak 28,9 persen dan menurun signifikan di akhir tahun 2022 menjadi 4,8 persen. 

Pemkot pun semakin optimis di tahun 2024, angka kasus stunting terus menurun.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersyukur karena angka stunting di Kota Pahlawan semakin menurun drastis. 

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Kota Surabaya atas keikutsertaanya berjibaku dalam upaya menurunkan kasus stunting. 

Seperti bergerak bersama Kader Surabaya Hebat (KSH), Bunda Paud, PKK, kader lingkungan, serta kelompok pengajian. 

“Termasuk Walikota adalah KSH, dengan pergerakkan itu stunting bisa turun menjadi 1,6 persen. Saya berharap dengan digerebek bareng bersama warga Surabaya, stunting bisa terus turun. Dengan model ini, maka saya yakin bisa menurunkan angka kemiskinan, pengangguran, dan putus sekolah secara lebih drastis lagi,” kata Wali Kota Eri, Selasa (30/4).

Karenanya, Wali Kota Eri meyakini Kota Pahlawan akan segera zero stunting. Sedangkan pada level 1,6 persen saat ini, 95 persen diantaranya adalah balita yang memiliki penyakit bawaan. 

Selain mereka memiliki penyakit bawaan, ternyata mereka ini bukan asli Surabaya, namun sudah masuk ke Surabaya dan sudah ber-KTP Surabaya, sehingga harus diberikan intervensi juga. 

Untuk menyelesaikan anak stunting yang tersisa itu, pemkot akan menyembuhkan penyakitnya dulu atau minimal dieliminir dampak-dampaknya. 

Setelah itu, baru bisa bergerak menuju berat badannya dan tinggi badannya bisa dinaikkan.

“Jadi kita akan berusaha untuk menyembuhkan penyakit bawaan, kalau sudah penyakit bawaan maka untuk sembuh dari stunting agak sulit, kita akan berkonsentrasi ke sana. Seperti hidrosefalus, jantung, atau yang memang sudah bawaan sejak kecil yang tidak bisa disembuhkan, tetapi kita jaga kesehatannya,” tegasnya.

Di samping itu, inovasi pemkot bersama warga Surabaya dalam upaya mengentaskan stunting, pengangguran, dan kemiskinan semakin diperkuat melalui pembentukan Kampung Madani. 

Wali Kota Eri bersama elemen kelurahan akan terus terjun ke masyarakat untuk menggugah kepedulian antar warga dengan membentuk Kampung Madani.

“Kita akan mengurangi kemiskinan dengan cara yang mampu membantu yang tidak mampu. Saya berharap setiap RW, maka yang mampu bisa bergerak membantu yang tidak mampu. Tapi di RW yang mampu semua, dia bisa membantu RW yang lainnya,” pungkasnya.

Jalur Zonasi PPDB SDN-SMPN Surabaya Diperketat, Dispendik Gandeng Dispendukcapil Filter Penduduk Dadakan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengantisipasi Calon Peserta Didik Baru (CPDB), yang baru pindah alamat dan Kartu Keluarga (KK) Kota Pahlawan untuk mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SD Negeri maupun SMP Negeri. 

Antisipasi dilakukan untuk mencegah adanya CPDB KK Surabaya belum 1 tahun yang ingin mendaftar PPDB melalui Jalur Zonasi.

Aturan dan syarat PPDB 2024 sebelumnya telah tercantum dalam Perwali Kota Surabaya Nomor 21 Tahun 2024 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru jenjang TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri.

Artinya PPDB 2024 ini menggunakan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tahun sebelumnya, dan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya.

"Antisipasinya kita PPDB pakai data mulai tahun kemarin, kita pakai data Dispendukcapil, data anak nanti searchingnya NIK (Nomor Induk Kependudukan)," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, Selasa (30/4).

Menurut Yusuf, koordinasi dengan Dispendukcapil Surabaya dilakukan agar data CPDB akurat. 

NIK CPDB juga akan dicocokkan dengan data Dispendukcapil untuk menentukan wilayah sekolahnya.

"NIK di-searching nanti keluar pilihan sekolah wilayahnya masing-masing. Tapi di situ kita beri batasan, anak punya harapan misal 4-5 sekolah, nanti pilihnya sesuai kebutuhan dia, bisa pilih dua (sekolah)," jelas Masruh.

Untuk itu, Yusuf menegaskan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Dispendukcapil untuk memastikan data CPDB akurat. 

Dari NIK tersebut, Dispendukcapil akan mengetahui, di mana alamat tinggal CPDB termasuk sebelumnya sekolah di mana.

"Jadi kita kerjasama dengan teman-teman Dispendukcapil. Makanya pendaftaran searchingnya NIK, baru nanti muncul data anak ini sekolah (sebelumnya) mana, kelahiran tahun berapa, alamatnya mana, baru muncul pilihan (sekolah)," tambah Yusuf.

Ia mencontohkan, misalnya untuk PPDB SMP Negeri bagi CPDB di wilayah Surabaya Timur. Ketika NIK CPDB itu diinput dalam laman pendaftaran PPDB, maka akan muncul sejumlah pilihan sekolah sesuai zonasi wilayah tersebut. "Misalnya di wilayah timur, ada SMPN 30, SMPN 52 dan SMPN 19, nanti pilih sekolah yang mana," bebernya.

Sosialisasi kepada CPDB dan wali murid terkait jadwal maupun tata cara pendaftaran PPDB mulai dilakukan Dispendik Surabaya melalui laman resmi. Informasi mengenai tersebut, dapat diakses di website resmi PPDB di alamat https://ppdb.surabaya.go.id.

Di tempat terpisah, Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Eddy Christijanto menerangkan, pihaknya melakukan filter dan selektif terhadap permohonan pindah penduduk. 

Utamanya yang disinyalir untuk digunakan PPDB SDN maupun SMPN Surabaya.

"Terhadap permohonan penduduk pindah masuk Kota Surabaya itu kita lakukan filter dan seleksi betul. Jadi kadang ada yang pindah anaknya sendiri tanpa orang tua, dengan alasan ke rumah nenek atau budenya, itu banyak kita tolak karena alasannya tidak benar," kata Eddy Christijanto.

Selain itu, Eddy juga mengungkapkan jika banyak pula warga yang mengajukan pindah alamat ke wilayah kecamatan lain yang masih dalam satu KK Kota Surabaya. 

Misalnya, sebelumnya KK warga tersebut tinggal di Kecamatan Tandes, kemudian mengajukan pindah ke Kecamatan Genteng.

"Itu kita cek di lokasi, apakah yang bersangkutan pindah di situ. Karena kan kita cek di rumahnya, ternyata memang hanya namanya saja, orangnya tidak ada di situ. Kadang (rumah) bukan saudara, teman atau kadang kantor, itu juga tidak kita setujui, kita lakukan seleksinya di situ," jelas dia.

Eddy mengakui sejak bulan Januari 2024, pihaknya banyak menerima pengajuan pindah masuk KK ke Kota Surabaya. 

Pengajuan pindah KK itu tentu saja harus melalui selektif, dan tidak serta merta langsung disetujui.

"Jadi pengajuan pindah itu kita selektif betul. Karena banyak pengajuan pindah masuk ke Kota Surabaya, mulai bulan Januari 2024," pungkasnya.

Setelah RT-RW, 28 Ribu Kader Surabaya Hebat Dicover BPJS Ketenagakerjaan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Setelah RT-RW se Kota Surabaya, kini sebanyak 28 ribu Kader Surabaya Hebat (KSH) juga dicover BPJS Ketenagakerjaan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Secara simbolis, BPJS Ketenagakerjaan itu diserahkan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada sejumlah perwakilan KSH di Balai Kota Surabaya, Senin (29/4).

Wali Kota Eri memastikan bahwa semua KSH yang ada di Surabaya diberikan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan. 

Menurutnya, Kader Surabaya Hebat itu ada Bunda PAUD, ada Kader PKK, ada kader lingkungan, kader Bu Mantik, Kader Posyandu dan kader lainnya.

“Jadi, siapapun yang telah berjuang untuk Kota Surabaya dan nampak hasilnya serta mereka benar-benar mau turun ke lapangan, maka kita akan berikan BPJS Ketenagakerjaan,” kata Wali Kota Eri seusai acara.

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan ini berbeda dengan BPJS Kesehatan. 

Kalau BPJS Kesehatan, semua warga Kota Surabaya sudah tercover semuanya, sehingga kalau mau berobat cukup menunjukkan KTP-nya. 

Nah, kalau yang BPJS Ketenagakerjaan ini diberikan kepada orang yang mau turun ke lapangan, mau turun langsung ke bawah.

“Jadi, RT-RW kan sudah kami cover, nanti pengurus lainnya juga akan kita cover kalau dia benar-benar turun ke lapangan, sehingga sama-sama lah. Kalau di dalam satu RW itu ternyata sudah tidak ada kemiskinan, tidak ada stunting, tidak ada yang putus sekolah, maka semua orang yang bergerak untuk mengatasi itu semuanya, akan kita berikan BPJS Ketenagakerjaan,” tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan ini sengaja diberikan kepada seluruh KSH sebagai apresiasi dan dedikasi Pemkot Surabaya dan DPRD Surabaya kepada para KSH semua untuk terus berjuang demi warga Kota Surabaya. 

Sebab, Pemkot Surabaya dan DPRD Surabaya sejatinya adalah orang yang lemah, orang yang tidak bisa berbuat apa-apa tanpa ada pergerakan dari warga Kota Surabaya, seperti KSH ini.

“Jadi, jenengan (Anda) ini adalah kekuatan yang luar biasa. Terus membangun untuk Kota Surabaya, jangan pernah terpecah belah hanya untuk kepentingan duniawi karena dunia dan Kota Surabaya ini ada di tangannya Kader Surabaya Hebat. Semoga BPJS Ketenagakerjaan ini bisa bermanfaat bagi kita semuanya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Hadi Purnomo menyampaikan terimakasih kepada Wali Kota Eri atas kepedulian dan upaya-upaya untuk terus mensejahterakan para pekerja di Kota Surabaya, termasuk para KSH. 

Sebelumnya, ia mengaku ketemu Wali Kota Eri untuk memberikan BPJS Ketenagakerjaan bagi para Ketua RT dan Ketua RW.

“Hari ini ketemu lagi dalam rangka memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh Kader Surabaya Hebat yang jumlahnya 28 ribu. Ini luar biasa. Jadi, Pemkot Surabaya terus berupaya mensejahterakan warga Surabaya, salah satunya masyarakat pekerja yaitu KSH,” kata Hadi Purnomo.

Pada tahun lalu, Pemkot Surabaya membayarkan sekitar Rp 7 miliar untuk BPJS Ketenagakerjaan tenaga non ASN dan Ketua RT serta Ketua RW. 

Kali ini, ditambah lagi dengan KSH yang nantinya mereka akan mendapatkan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

“KSH itu jumlahnya 28 ribu dan sudah ditanggung selama setahun, dan setiap bulan iurannya Rp 5.400. Jadi, tinggal dikalikan itu totalnya berapa, dan itu yang ditanggung pemkot. Ini sungguh luar biasa kepedulian Pak Eri dan jajaran Pemkot Surabaya,” pungkasnya.

17 Ribu Lebih Suporter Nobar Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Sebanyak 17.683 warga pendukung Tim Nasional (Timnas) Indonesia memadati Halaman Balai Kota Surabaya, Senin (29/4) malam. 

Para suporter skuad Garuda Muda sangat antusias nobar (nonton bareng) menyaksikan Timnas Indonesia U-23 kontra Uzbekistan U-23 dalam pertandingan semifinal AFC Asian Cup (Piala Asia U-23) bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Sebelumnya, diperkirakan jumlah penonton yang akan menyaksikan pertandingan sepak bola Piala Asia U-23 ini sebanyak 10 ribu orang.

Terlebih dahulu, Wali Kota Eri Cahyadi menyambut hangat belasan ribu warga yang hadir di Balai Kota Surabaya, perwakilan dari para pemain Persebaya Surabaya dan legenda sepak bola Persebaya Surabaya. 

Serta, keluarga dua personel Timnas Indonesia yang ada Surabaya, yakni  keluarga Rizki Ridho dan Marcelino Ferdinan. 

Mereka ikut memeriahkan kemeriahan nobar yang ada di Balai Kota Surabaya.

Menunggu nobar dimulai, para suporter skuad Garuda Muda menabuh genderang semangat dengan bernyanyi untuk mendukung tim kebanggaan rakyat Indonesia. 

Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga menyajikan berbagai hiburan. Di antaranya, pertunjukan musik hingga beragam doorprize menarik. 

“Doorprize diundi menjelang babak kedua, kita juga membagikan goodie bag (bingkisan) sebelum pertandingan dimulai. Selain itu, pemkot juga menyiapkan 8.000 porsi makanan gratis bagi para suporter pendukung timnas,” kata Wali Kota Eri.

Kegiatan ini dihelat oleh Pemkot Surabaya yang bekerjasama dengan MNC Group dan disiarkan live di RCTI pada pukul 21.00 WIB. 

Yakni, menyambut prestasi Timnas Indonesia setelah menundukkan Korea Selatan semakin menggugah antusiasme masyarakat mendukung dan nobar menjadi meningkat.

Euforia nobar semifinal Timnas Indonesia U-23 kontra Uzbekistan sangat panas lantaran skuad Garuda Muda terus merapatkan lini pertahanan saat berjalannya waktu di babak pertama pertandingan. 

Tak henti-hentinya Wali Kota Eri mengekspresikan keoptimisannya pada para pemain Timnas Indonesia U-23.

“Sangat seru, tapi kita terus semangat karena Indonesia sangat luar biasa,” ujar dia.

Meski demikian, Wali Kota Eri Cahyadi menyanjung penampilan Timnas Indonesia selama laga tersebut. 

Baginya, performa skuad Garuda Muda sangat luar biasa. Ia pun berharap, timnas bisa melangkah ke pertandingan selanjutnya.

“Pertandingan sangat semangat, Indonesia luar biasa dan pantang menyerah. Nanti kita nobar lagi untuk perebutan juara ke-3, kalau kita optimis maka pasti lolos,” pungkasnya.

Senin, 29 April 2024

Awal Mei, Pemkot Surabaya Betonisasi dan Aspal Jalan Raya Kedung Baruk-Kalirungkut


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya segera melakukan pembangunan jalan flexible pavement kolektor di Jalan Raya Kedung Baruk - Jalan Raya Kalirungkut. 

Rencananya, pembangunan jalan tersebut akan dimulai pada awal Mei 2024. 

Pembangunan jalan sepanjang 1,5 km tersebut, akan dibagi lima segmen pekerjaan. 

Pada segmen pertama, pekerjaan dilakukan di pertigaan traffic light Jalan Raya Kalirungkut ke arah Jalan Raya Kedung Baruk. 

Di jalan tersebut akan dilakukan peninggian jalan menggunakan aspal.

“Pertigaan setelah traffic light itu kan ada dua jalur yang dipisahkan dengan median jalan. Nah, untuk jalur yang mengarah ke traffic light MERR itu akan dilakukan peninggian jalan (pengaspalan). Sedangkan di jalur sebelahnya, itu dilakukan rigid (betonisasi) sepanjang kurang lebih 50 meter,” kata Kepala Bidang Jembatan dan Jalan DSDABM Surabaya, Adi Gunita, Senin (29/4).

Adi menjelaskan, penanganan jalan yang dilakukan oleh DSDABM Surabaya pada segmen pertama, panjangnya mencapai 349 meter. 

Selanjutnya, DSDABM Surabaya melanjutkan pengerjaan jalan segmen kedua sepanjang 410 meter, yakni mulai traffic light dari arah MERR hingga ke Jalan Raya Kedung Baruk sisi timur. 

Di sepanjang jalan tersebut, dilakukan betonisasi sekitar 100 meter, mulai dari perempatan traffic light MERR ke arah Jalan Raya Kedung Baruk sisi timur. 

“Nah, setelah itu peninggian jalan berupa aspal, mengikuti elevasi yang sudah tinggi di depannya Hotel Novotel Samator itu,” jelas Adi. 

Setelah segmen kedua selesai, selanjutnya dilakukan pengerjaan segmen ketiga sepanjang 350 meter, yakni di depan Jalan Raya Kalirungkut, tepatnya di depan pertokoan Rungkut Megah Raya. 

Di segmen ini, DSDABM Surabaya juga melakukan peninggian jalan dengan pengaspalan, mulai dari pertigaan traffic light hingga ke arah selatan Jalan Raya Kalirungkut.

“Kita lakukan peninggian jalan berupa aspal. Sebenarnya tahun lalu di situ kan sudah dilakukan peninggian, namun masih ada beberapa spot yang masih belum ditinggikan,  itu elevasinya kita sesuaikan agar sama dengan peninggian tahun lalu,” lanjutnya. 

Ia menyebutkan, peninggian jalan tersebut dilanjutkan hingga ke arah pertigaan traffic light depan Pos Pembantu Pemadam Kebakaran Kalirungkut, yakni masuk ke dalam segmen keempat dan kelima. 

“Nah, kalau yang di depan pertigaan Kalirungkut itu kita lakukan betonisasi. Betonisasinya cuma sedikit saja sih sebenarnya,” sebutnya. 

Dia mengaku, sebelum pengerjaan jalan itu dimulai, telah mengirim surat pemberitahuan kepada kelurahan dan Kecamatan Rungkut. 

Agar nantinya surat pemberitahuan tersebut diteruskan kepada persil yang terdampak adanya proyek pembangunan jalan tersebut. 

Selain kepada kecamatan dan kelurahan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes Surabaya dan Polsek Rungkut untuk pengaturan arus lalu lintasnya. 

“Jadi kawasan itu kan banyak perdagangan dan jasa ya, kita memberikan surat pemberitahuan ke kelurahan dan kecamatan supaya nanti diteruskan ke pemilik persil. Agar nantinya bisa mencari alternatif lain untuk jalan keluar masuknya,” akunya. 

Rencananya, pembangunan jalan flexible pavement kolektor di Jalan Raya Kedung Baruk - Jalan Raya Kalirungkut diutamakan pekerjaan betonisasi terlebih dahulu. 

Secara otomatis, pengerjaan segmen pertama akan menutup Jalan Raya Kedung Baruk sepenuhnya. 

Ia menambahkan, ketika proses pembangunan jalan sudah dimulai, pengguna jalan yang dari arah Jalan Panjang Jiwo dan Jalan Prapen yang akan menuju ke arah MERR atau Jalan Gunung Anyar akan sedikit terganggu. 

Karena Jalan Raya Kedung Baruk akan dilakukan penutupan sehingga harus memutar melewati Jalan Raya Kalirungkut ke arah Jalan Rungkut Madya. 

“Kita harapkan itu satu setengah bulan atau paling lama dua bulan sudah selesai, baru nanti pengaspalannya. Kalau pengaspalan, sebenarnya tidak berpengaruh menutup jalan, karena kan sifatnya buka tutup beberapa lajur saja, jadi tidak terlalu berpengaruh mengganggu banget. Akan tetapi, kalau (pengerjaan) di Jalan Raya Kedung Baruk, harus kita tutup seperti di Dupak beberapa waktu lalu,” pungkasnya.

Pemkot Surabaya Tambah Unit Kios TPID di Lima Pasar Tradisional


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menambah jumlah warung tekan (Wartek) inflasi di pasar tradisional. Wartek atau yang lebih dikenal dengan nama Kios TPID itu kini juga ada di Pasar Kembang, Pasar Gubeng Masjid, Pasar Banjar Sugihan, Pasar Gayungan dan Pasar Dupak Bangunrejo.

Lima unit TPID baru ini merupakan kolaborasi atau sinergi antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkot Surabaya. 

Lima kios ini adalah bagian dari corporate social responsibility (CSR) dari PT Yekape yang diserahkan kepada PD Pasar Surya. 

Serah terima CSR ini, diberikan secara langsung oleh Direktur Utama PT Yekape Hermien Rosita dan diberikan kepada Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo di Pasar Kembang.

Hermien Rosita mengatakan, pembangunan Kios TPID ini bermula dari keinginan Pemkot Surabaya agar semua pihak terlibat dari upaya penanganan inflasi. 

Kemudian, pihaknya diminta berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya dalam upaya penanganan inflasi itu. 

Selanjutnya, diputuskan untuk membangun Kios TPID di pasar tradisional yang berada dalam pengelolaan PD Pasar Surya. 

"Jadi kami diberi tugas untuk membantu Dinkopdag terkait upaya agar masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga murah," kata Hermien, Senin (29/4).

Atas tugas tersebut, Hermien menerangkan, dirinya sempat mendatangi food station di Jakarta. 

Tujuannya adalah untuk mencari tahu cara apa yang dapat dilakukan di Kota Surabaya agar distribusi dan harga bahan pokok tetap stabil.

"Kuncinya, adalah memotong mata rantai distribusi barang. Jika itu bisa kita lakukan, insya Allah distribusi aman dan harga bisa dikendalikan," terangnya.

Akhirnya, Hermien pun mengusulkan agar PD Pasar Surya membuat langkah yang bisa memotong mata rantai distribusi menggunakan Kios TPID. 

Ia berharap, adanya Kios TPID mampu memberikan rasa aman dan harga murah kepada masyarakat. 

"Hal-hal lainnya nanti bisa disinergikan antar BUMD," lanjutnya. Mudah-mudahan kios ini bisa bermanfaat," ungkapnya.

Di samping itu, Dirut PD Pasar Surya Agus Priyo menyatakan, inflasi menjadi salah satu perhatian Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. 

Karena itu, melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), wali kota memerintahkan agar distribusi dan harga bahan pokok terus dipantau. 

"Melalui TPID, kita diminta memantau harga di pasar," kata Agus. 

Menurutnya, pemantauan itu harus dilakukan terus menerus. Jika ada kenaikan harga komoditi tertentu, TPID diminta segera melakukan upaya pengendalian. 

"Dengan adanya kios TPID ini tentu sangat membantu untuk melakukan pemantauan tersebut," ujar Agus.

Agus menambahkan, pembangunan lima Kios TPID ini merupakan sinergi nyata antar BUMD. 

Dirinya menyampaikan, PD Pasar Surya membuka diri untuk meningkatkan kerja sama antar BUMD. 

Ia juga berharap, keberadaan Kios TPID ini akan menstabilkan harga bahan pokok. 

"Semoga harga bahan pokok tetap terkontrol dan masyarakat dapat membeli dengan harga yang wajar," pungkasnya.

Wakil Ketua DPRD Minta Pemkot Surabaya Ajak Bicara PKL Sebelum Ditertibkan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, AH Thony merasa khawatir dengan rencana penertiban pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Siwalankerto. 

Pasalnya keberadaan para PKL yang berjualan di pinggir jalan dan rel kereta api itu sudah digeluti selama lebih dari 10 tahun.

Nah, seiring perkembangan kawasan tersebut semakin ramai, tiba - tiba penertiban mulai dilakukan oleh pemerintah kota (Pemkot) Surabaya.

"Iya, beberapa perwakilan PKL mengadu kepada kami. Mereka kenakan penertiban jalan. Ketika udah mulai rame, jalan itu kan juga merupakan akses menuju bandara, kadang-kadang kalau malam hari di tempat itu, masuk menuju tol di gelari tikar oleh PKL. Katanya itu cukup mengganggu dan tidak boleh," kata Thony, Senin (29/4).

Thony juga tak menampik bila keberadaan PKL itu secara aturan tidak diizinkan.

Bahkan Thony juga mengapresiasi penertiban tersebut merupakan langkah yang tidak salah dan telah melalui tahapan yang benar. 

Tetapi, Pemkot Surabaya tak memikirkan dampak sosial ekonomi bagi PKL yang jumlahnya mencapai hampir 400 orang.

"Infonya hampir 400 PKL. Yang kami pikirkan, kita ini sedang menghadapi pemulihan ekonomi, kita menghadapi pengangguran dan ketika para pengangguran, para mereka yang dalam tanda kutip hidup dalam kekurangan itu mau usaha, kita udah bersyukur karena mereka bisa berjalan, bisa bertahan, bisa memanajemen diri, kemudian survive dengan usaha yang dilakoni," paparnya.

Makanya, Thony berharap adanya pembicaraan terlebih dahulu dari Pemkot Surabaya untuk merelokasi PKL yang terkena dampak dari penertiban. 

Sebab relokasi biasanya menjadi solusi yang tepat dalam situasi seperti ini.

"Perlu ada pembicaraan dari Pemkot untuk merelokasi. Kalau sekedar hanya menertibkan, itu persoalan gampang dengan dalih mereka atau masyarakat melanggar aturan. Tetapi kan persoalannya adalah impact dari penertiban ini menjadikan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sumber penghasilan melalui PKL, jadi hilang," jelasnya.

Thony juga menyoroti perlunya solusi yang menyeluruh dan adil bagi PKL yang terkena dampak penertiban. 

Ia mengajak semua pihak untuk melihat PKL sebagai bagian dari masyarakat yang berjuang dalam bidang ekonomi, bukan sebagai obyek eksploitasi semata.

"Jangan dilihat hanya sebagai satu aksesoris ketika mereka dibtuhkan. Bahwa, pemerintah peduli kepada persoalan ekonomi masyarakat lapis bawah. Tapi ketika mereka harus berhadapan dengan aparat yg bertindak atas nama ketertiban dan penegakan aturan, tapi harus ada solusi," tegasnya.

Thony juga menyampaikan bahwa PKL juga perlu diberikan pemahaman dan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan usaha mereka. 

Selain itu, ia menekankan perlunya penertiban yang tidak hanya berfokus pada satu kawasan saja, melainkan juga dilakukan di tempat-tempat lain yang memerlukannya.

"Ini juga perlu ada penertiban, kalau kita mau bicara atas nama ketertiban. Ketertiban itu tidak hanya di jalan, tetapi juga diluar itu. PKL juga merupakan bagian dari masyarakat yang perlu dilindungi dan dibantu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mereka," pungkasnya.

Minggu, 28 April 2024

Besok, Wali Kota Eri Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia Lawan Uzbekistan di Balai Kota Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerjasama dengan MNC Group bakal menggelar nonton bareng (nobar) di Balai Kota Surabaya pada Senin (29/4) malam. 

Nobar kali ini digelar khusus untuk mendukung Timnas U-23 Indonesia kontra Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024 yang digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar. 

Pertandingan seru yang disiarkan live di RCTI itu akan berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB. 

 "Jadi, kita bekerjasama dengan MNC karena ada pemain asli Surabaya yang ada di timnas. Alhamdulillah nanti juga akan diliput oleh MNC dan kita juga akan menampilkan banyak hal di sana, ada doorprize dan ada hiburan juga sebelum pertandingan," kata Wali Kota Surabaya Eri, Minggu (28/4).

Menurutnya, pihak Pemkot Surabaya saat ini masih terus berdiskusi dengan pihak MNC Group karena rencananya nanti juga akan ada umbul-umbul pada saat acara. 

Bahkan, akan ada tayangan-tayangan di LED sebelum pertandingan dimulai. 

"Semoga ini membuat semangat baru bagi Timnas Indonesia dan ini sebagai bentuk dukungan kami kepada timnnas," tegasnya. 

Ia juga memastikan bahwa saat nobar tersebut, Wali Kota Eri juga akan mengundang secara khusus keluarga Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan. 

Selain itu, Eri berencana untuk mengundang legenda sepak bola asal Kota Pahlawan. 

"Kita belum tahu pasti siapa saja yang bisa datang nanti. Tapi yang pasti kita akan mengundang orang tua mereka," katanya. 

Wali Kota Eri juga tidak membatasi para pecinta sepak bola untuk hadir dalam nobar itu. 

Ia mengajak warga Kota Surabaya untuk hadir ke Balai Kota Surabaya untuk nobar laga yang sangat krusial ini. 

"Silahkan datang ke Balai Kota Surabaya, karena nanti di balai kota akan kita siapkan LED yang besar sehingga bisa melihat semuanya. Intinya ini adalah hasil kerjasama Pemkot Surabaya dengan MNC group yang memegang hak siarnya, karena RCTI itu satu group dengan MNC," ujarnya. 

Duel melawan Uzbekistan U-23 ini akan sangat penting bagi skuad Garuda Muda guna mengamankan tempat di Olimpiade Paris 2024. 

Sebab, tim peringkat 3 besar di Piala Asia U-23 2024 dipastikan lolos langsung ke Olimpiade Paris 2024.

Oleh karena itu, ia mengundang seluruh warga Kota Surabaya untuk memberikan dukungan dan semangatnya kepada Timnas Indonesia melalui nobar di Balai Kota Surabaya itu. 

Sebab, di skuad Garuda Muda itu  ada pemain yang asli Arek Suroboyo. 

"Kita berikan dukungan lewat doa kita juga. Insyaallah dengan doa kita, Timnas Indonesia bisa melaju ke final dan bahkan bisa menjadi juara Piala Asia kali ini. Tak enteni nobar di balai kota sesok rek (tak tunggu nobar di balai kota besok rek)," pungkasnya.

Sabtu, 27 April 2024

Surabaya Raih Dua Penghargaan di Hari Otoda 2024, DPRD Puji Kinerja Wali Kota Eri


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM DPRD Kota Surabaya mengapresiasi atas penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha tahun 2024 yang diperoleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke XXVIII.

Selain itu, Wali Kota Eri Cahyadi juga mendapatkan penghargaan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Berkinerja Tinggi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengucapkan selamat atas capaian yang diraih oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam Peringatan Hari Otoda ke XXVIII tahun ini.

Diraihnya penghargaan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemerintahan di Kota Surabaya.

“Selamat atas penghargaan yang diraih Wali Kota Eri Cahyadi. Selamat kepada Kota Surabaya. Berkat otonomi, pemerintahan daerah berhasil memacu berbagai perkembangan yang positif, dengan berbagai kebijakan pro-rakyat yang tidak meninggalkan karakteristik lokalnya. Kota Surabaya berkembang pesat menjadi kota metropolitan yang humanis, setelah diterapkan otonomi daerah 28 tahun silam,” kata Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya, Sabtu (27/4).

Di Peringatan Hari Otoda ke-28, Adi berharap kinerja pemerintahan daerah di Kota Surabaya terus diditingkatka, bahkan digenjot. 

Pun antar berbagai unit pemerintahan dapat memperkuat sinergitas.

Kata Adi, otonomi daerah memberi ruang lebar dan leluasa untuk merancang dan menjalankan pembangunan berbasis kebutuhan lokal. 

Pun bagi masyarakat, semakin menikmati berbagai kemajuan pembangunan oleh pemerintah. 

“Bagi Wali Kota Eri Cahyadi, sebagai kepala pemerintahan di Surabaya, penghargaan ini momentum untuk momentum untuk peningkatan kinerja, momentum peningkatan prestasi, dan momentum baik untuk terus memperkuat pelayanan masyarakat,” kata Adi.

Di samping itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila Mufida mengaku turut bangga atas diraihnya penghargaan tersebut oleh Wali Kota Eri Cahyadi. 

Laila optimis, dengan diraihnya penghargaan ini, Kota Surabaya akan semakin baik lagi ke depannya.

“Kita ikut bangga, mudah-mudahan Surabaya ke depan bisa semakin maju, kondusif, dan juga mudah-mudahan Surabaya dijauhkan dari bala dan musibah. Dan mudah-mudahan Pak Wali Kota senantiasa diberi kesehatan dan sukses terus Surabaya dipimpin oleh Pak Wali Kota Eri Cahyadi,” aku Laila.

Alasan penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha itu diberikan kepada Wali Kota Eri karena mampu mengentaskan berbagai permasalahan sosial di Surabaya. 

Mulai dari menekan angka kemiskinan ekstrim, pengangguran, hingga angka kematian ibu dan anak. Nah, salah satunya, Wali Kota Eri dinilai mampu mengentaskan masalah stunting di Surabaya.

Dalam hal penanganan stunting, menurutnya Wali Kota Eri serta jajarannya tidak hanya bekerja sendiri, akan tetapi juga turut serta melibatkan DPRD, RT, RW, LPMK, Kader Surabaya Hebat (KSH), hingga masyarakat berjibaku mengatasi permasalahan tersebut. 

“Dengan bergotong royong bersama masyarakat itu, akhirnya mampu mengurangi stunting. Dan alhamdulillah, Pak Wali Kota juga eksis dan semangat, kita (DPRD) bersama masyarakat juga ikut semangat mengurangi itu,” ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan, Wali Kota Eri saat ini juga konsen memerangi kemiskinan di Surabaya. 

Salah satu caranya, yakni dengan menggerakkan program Padat Karya untuk keluarga miskin yang dijaring melalui Kampung Madani.

“Kita sudah mulai berproses untuk mengurangi kemiskinan melalui Padat Karya dan UMKM. Jadi, upaya-upaya itu lah yang dijalani, yang penting itu kerjasama, guyub rukun, karena Pak Wali ini orangnya mengayomi, melindungi, dan juga enak untuk diajak rembuk bersama,” tambahnya.

Tidak hanya Ketua DPRD Adi Sutarwijono dan Wakil Ketua DRPD Ketua DPRD Laila Mufida saja yang mengapresiasi capaian kinerja tersebut. 

Ketua Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni turut mengacungi jempol dua penghargaan yang diraih oleh Wali Kota Eri Cahyadi serta jajarannya itu.

Arif Fathoni mengungkapkan, penghargaan itu memang layak diberikan kepada Wali Kota Eri Cahyadi, karena masyarakat dan pemerintah pusat dapat menilai kerja keras yang selama ini dilakukan orang nomor satu di lingkungan pemkot tersebut. 

Karena menurutnya, Wali Kota Eri serta jajarannya di Pemkot Surabaya mampu menggerakkan semua stakeholder untuk terlibat ke dalam setiap kebijakan pemerintahan.

“Saya tidak kaget, mengingat segala landscape  kebijakan yang dibuat oleh Mas Eri selama ini. Kenapa saya tidak kaget? Karena masyarakat dan pemerintah pusat itu bisa menilai, sehingga wajar ketika Presiden memberikan penghargaan tertinggi itu,” ungkapnya.

Menurutnya, diraihnya dua penghargaan ini bisa mewujudkan harapan Wali Kota Eri untuk menjadikan Surabaya sebagai kota yang baldatun toyyibatun warabbun gafur. 

Ia yakin, karena partisipasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses kebijakan pemerintahan di masa kepemimpinan Wali Kota Eri saat ini terus meningkat.

“Itu menunjukkan bahwa, Mas Eri mampu mengamalkan dan mengaplikasikan dengan sukses pesan Presiden Pertama Republik Indonesia Ir.Soekarno, bahwa gotong royong adalah kunci. Jadi itu tidak hanya slogan di Kota Surabaya, di masanya Mas Eri, sehingga seluruh masyarakat juga terlibat di seluruh aspek pemerintahan,” katanya.

Ia menambahkan, meskipun periode kepemimpinan Wali Kota Eri hanya berlangsung selama 3,5 tahun, tetapi mampu menggunakan dua kali APBD secara efektif di dalam setiap kebijakannya. 

“Tidak bersifat parsial, tetapi selalu komprehensif, penanganannya juga dari hulu ke hilir. Salahnya adalah penanganan stunting. Penanganan stunting yang dulunya itu ego sektoral, sekarang tidak, akan tetapi menjadi gotong royong lintas OPD sehingga penanganan stunting di Surabaya bisa membaik,” tambahnya.

Bukan hanya penanganan stunting, lanjut dia, penanganan banjir yang dilakukan oleh Wali Kota Eri saat tidak dilakukan secara parsial, akan tetapi terkoneksi satu sama lain. 

Dirinya berharap, setelah pembangunan di tahun ini selesai dilakukan, jumlah genangan di Surabaya bisa terus menurun di tahun mendatang.

“Nah, ini yang menurut kami gagasan besar visi Mas Eri terhadap Kota Surabaya ini wajar, kalau kemudian diganjar oleh Presiden dan Mendagri. Mudah-mudahan ini kado yang manis untuk masyarakat Surabaya, kepala daerahnya berprestasi di kancah nasional, sehingga kualitas layanan dan pengabdian terhadap masyarakat juga bisa semakin meningkat,” tandasnya.

Peringati HKB 2024, Pemkot Surabaya Bekali Kesiapsiagaan Bencana pada Warga Rusunawa Penjaringansari


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya menerjunkan dua unit mobil pemadam kebakaran dan tiga unit ambulan di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Penjaringansari, Kecamatan Rungkut, Jumat (26/4) pagi. 

Ratusan warga tampak panik berhamburan keluar area gedung rusunawa, seiring bunyi alarm tanda bahaya. 

Petugas BPBD Surabaya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya, dan Satpol PP Surabaya bersama TNI/Polri, tampak berjibaku membantu evakuasi warga dari area gedung rusunawa. 

Mulai dari anak-anak hingga lansia (lanjut usia) turut dievakuasi ke tempat yang lebih aman. 

Para petugas juga bergerak cepat mengevakuasi warga yang mengalami luka-luka, setelah terjadi kebakaran di rusunawa Penjaringansari yang disebabkan oleh gempa bumi di pantai timur Surabaya. 

Kepala BPBD Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, kepanikan warga yang terjadi di rusunawa Penjaringansari pagi tadi, adalah bagian dari simulasi dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Nasional 2024. 

“Hari ini kita melaksanakan simulasi gempa dan kebakaran di rusunawa Penjaringansari dengan melibatkan berbagai pihak. Ada dari lintas OPD dan juga forum pimpinan di wilayah kecamatan, semuanya terlibat. Ini dilaksanakan dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024,” kata Hebi.

Hebi menerangkan, selain peringatan HKB Nasional, kesiapsiagaan di tahun ini juga untuk memperingati kejadian bencana Tsunami dan gempa bumi yang terjadi di Meulaboh, Aceh tahun 2004. 

Tujuan digelarnya simulasi dalam Peringatan HKB ini adalah untuk memperkuat dan membangun kesadaran akan bencana alam terhadap masyarakat. 

Sesuai dengan amanat Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, lanjut Hebi, yang utama dalam kesiapsiagaan bencana adalah kesadaran masyarakat dan seluruh stakeholder. 

“Kita hari ini melaksanakan itu (kesiapsiagaan bencana) semua stakeholder yang ada bekerjasama, berkolaborasi untuk apabila terjadi bencana yang sesungguhnya. Kita juga sudah melalui gempa kemarin juga sudah cukup bagus penanganannya, semua elemen dan masyarakat ikut membantu,” terangnya. 

Ia memaparkan, dalam simulasi kali ini, warga rusunawa Penjaringansari diberi banyak bekal pengalaman soal kesiapsiagaan bencana. 

Diantaranya, imbauan agar tidak panik dan berlari ketika terjadi gempa bumi. Selain itu, juga simulasi penyelamatan diri dari gedung bertingkat menggunakan alat air cushion (bantalan udara). 

Dirinya mengungkapkan, pembekalan kesiapsiagaan bencana di Surabaya tidak hanya dilakukan di rusunawa saja, akan tetapi juga di gedung perkantoran, sekolah, dan di perkampungan. 

“Jadi banyak yang kita latih, dalam satu tahun ini kita ada target untuk sosialisasi dan simulasi bencana. Jadi, kalau di sekolah bagaimana, kemudian di kantor bagaimana, tentunya dengan melibatkan semuanya,” ungkapnya. 

Dia berharap, kesiapsiagaan bencana dan komunikasi antar OPD, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), dan seluruh elemen masyarakat bisa terus terjalin. 

Tujuannya, agar kesiapsiagaan bencana ini bisa terus dijadikan pembelajaran. 

“Kita sewaktu-waktu tidak tahu kapan itu (bencana) terjadi, semoga itu tidak terjadi. Tetapi sadar bencana ini harus tetap dilaksanakan dan dikelola oleh masyarakat, itu yang terpenting,” harapnya. 

Simulasi bencana di Peringatan HKB Nasioal 2024 kali ini, Pemkot Surabaya melibatkan sekitar 100 orang warga rusunawa Penjaringansari. 

Saat di lokasi, warga rusunawa tampak antusias dan banyak yang peduli akan pentingnya kesiapsiagaan bencana. 

Salah satunya adalah Nani, ia mengaku, sangat terbantu dengan adanya simulasi kesiapsiagaan bencana ini. 

Menurutnya, kesiapsiagaan bencana ini bisa dijadikan bekal dirinya apabila terjadi gempa sungguhan. 

“Jadi tambah pengalaman dan bisa tahu ini kalau ada apa-apa harus siaga. Senang bisa menambah wawasan,” aku Nani. 

Di samping itu juga ada Lili yang mengikuti simulasi kesiapsiagaan bencana. 

Meskipun dalam simulasi ini ia berperan menjadi korban, dirinya kini menjadi tahu apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi bencana sungguhan. 

Di akhir simulasi kesiapsiagaan bencana ini, jajaran Pemkot Surabaya melalui BPBD, DPKP, Satpol PP, dan TNI/Polri serta seluruh lapisan masyarakat secara serentak membunyikan kentongan dan diikuti bunyi sirine serta lonceng pada pukul 10.00 WIB. 

Itu dilakukan sebagai tanda kesiapsiagaan di Peringatan HKB Nasional 2024. 

“Kalau ada sirine nggak boleh panik, harus tetap siaga dengan pengaman. Dengan adanya simulasi ini jadi terbantu, sebelumnya juga sudah pernah ikut simulasi bencana kebakaran. Nah, kali ini gempa,” pungkasnya.

Jumat, 26 April 2024

Peringatan Hari Otoda 2024 di Surabaya Berlangsung Sukses, Wali Kota Eri: Matur Nuwun Kemendagri


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Puncak peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke XXVIII berlangsung semarak di Grand City Mall Surabaya pada Kamis (25/4) malam. 

Kegiatan ini menjadi puncak sekaligus penutup rangkaian acara peringatan Hari Otoda Tahun 2024 di Kota Surabaya.

Malam puncak peringatan Hari Otoda 2024 diisi sejumlah rangkaian acara. 

Mulai dari gala dinner, pertunjukan tarian, sambutan, hingga ditutup dengan penampilan hiburan dari beberapa musisi tanah air.

Kegiatan tersebut dihadiri Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri Indonesia (Kemendagri) Suhajar Diantoro, bersama sejumlah pejabat dari Kemendagri. Hadir pula Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, para kepala daerah di Indonesia hingga tim penilai Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) Tahun 2023.

Dalam sambutannya, Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro menyampaikan bahwa daerah memiliki peran yang sangat besar dalam urusan pemerintahan. 

Menurutnya, masa depan kehidupan masyarakat modern Republik Indonesia (RI), ditentukan oleh banyak variabel.

"Satu di antara variabel pentingnya adalah kepala daerah. Kunci sukses otonomi daerah itu lebih 30 sampai 40 persen ditentukan oleh kemampuan kepala daerah bersama DPRD-nya. Dalam hal kepala daerah, termasuk kemampuannya meyakinkan DPRD," kata Sekjen Suhajar.

Untuk itu, Sekjen Kemendagri menyatakan bahwa tidak ada daerah yang sukses tanpa diawali dengan kemauan dari kepala daerahnya. 

Nah, dari kemauan kepala daerah itu kemudian didukung dengan kekuatan DPRD, maka otonomi daerah itu diyakininya akan maju.

"Yang nomor dua adalah kapasitas pemerintah daerah. Karena yang mengeksekusi kebijakan kepala daerah adalah kepala satuan kerja Perangkat Daerah (Kepala OPD). Kalau Kepala OPD-nya tidak bisa melaksanakan, tidak jalan juga," ujar dia.

Di samping itu, Sekjen Suhajar juga mengingatkan kepada seluruh pemerintah daerah (pemda) terkait dengan kontrol dan partisipasi masyarakat. 

Karenanya, ia berharap seluruh pemda di Indonesia dapat memberikan hak kepada masyarakat untuk mengontrol kinerja pemerintah daerah.

"Karena sesungguhnya cermin yang paling objektif itu mereka (masyarakat) untuk menilai. Maka kontrol dan partisipasi masyarakat menjadi bagian penting untuk kita utamakan dalam program," sebutnya.

Sementara itu, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan bahwa peringatan Hari Otoda ke-28 ini terasa istimewa bagi Kota Pahlawan. Sebab, Surabaya ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksanaan rangkaian kegiatan tersebut.

"Matur nuwun (terima kasih) seluruh jajaran Kemendagri, Pak Sekjen dan Pak Dirjen yang memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri mengaku bangga betul di momen peringatan Hari Otoda Tahun 2024 ini. 

Sebab, peringatan Hari Otoda ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa pemda di seluruh Indonesia memiliki kekuatan kebersamaan yang luar biasa.

"Semoga dengan (peringatan) Hari Otoda ini, maka kita memiliki semangat yang sama, visi yang sama, bahwa kita akan memajukan daerah kita dengan sangat luar biasa di bawah Kementerian Dalam Negeri," tuturnya.

Karena itu, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ini meyakini bahwa pemda di seluruh Indonesia di bawah Kemendagri, akan bisa lebih baik lagi dan semakin maju ke depannya.

"Sukses selalu buat semuanya, para kepala daerah, gubernur, bupati dan wali kota. Insyaallah bersama Kementerian Dalam Negeri, kita pasti akan menjadi lebih baik lagi," pungkasnya.

Sebagai informasi, Kota Surabaya ditunjuk sebagai tuan rumah Peringatan Hari Otoda XXVIII yang diselenggarakan oleh Kemendagri pada Kamis, 25 April 2024. 

Keputusan ini berdasarkan Surat No 100.2.1.7/15 SJ tanggal 2 Januari 2024 perihal Penunjukkan Kota Surabaya sebagai lokasi Pelaksanaan Peringatan Hari Otoda XXVIII Tahun 2024.