Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Senin, 13 Juni 2022

Kekurangan Stok Hewan Kurban Akibat PMK, RPH Surabaya Butuh Solusi


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Merebaknya wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK), membuat Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya, kekurangan stok hewan kurban.

"Padahal kita sudah mendapat 65 pesanan sapi kurban sekaligus memotong, dari takmir masjid dan masyarakat. Dan mereka sering menanyakan ketersediaan hewan kurban tersebut," ujar Direktur Utama RPH Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho pada Senin (13/06/2022).

Fajar menambahkan, stok hewan kurban di Surabaya menjadi langka, kerena beberapa daerah melakukan pengetatan lalu lintas distribusi hewan ternak. 

"Hewan ternak yang keluar daerah harus dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal. Dan ini tidak mudah," imbuhnya.

Fajar berharap ada solusi untuk persoalan tersebut. "Kita ingin ada solusi dan harus dipikirkan karena  menjelang Idul Adha ini. Mendatangkan hewan kurban dalam jumlah banyak, dengan waktu yang kurang dari 1 bulan ini repot," ujarnya.

Fajar mengatakan, sebenarnya sudah ada surat edaran dari Gubernur Jatim, yang memudahkan lalu lintas ternak. 

Namun fakta dilapangan, daerah tidak mudah mengeluarkan hewan ternak dengan SKKH dari dinas kesehatan kabupaten dan kota.

"Butuh rapat terpadu dan diskresi. kuncinya ada di Dinas Peternakan Jatim yang bisa mengatur lalu lintas ternak. Mungkin bisa berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan keamanan untuk bisa memahami, bahwa kondisi ini Idul Adha bukan kondisi normal. Setelah itu dilakukan pengetatan lagi tidak apa-apa," jelasnya.

Lebih lanjut Fajar mengatakan, pihaknya bekerja keras mencari sapi yang sehat dan layak untuk dipotong menjadi hewan kurban.

"Faktanya sekarang dipasar hewan banyak yang tutup. Banyak mengalami kerugian besar. Sementara daerah pemasok menjadi daerah wabah PMK. Sehingga stok daerah diluar wabah tinggal sedikit dan menjadi rebutan," ungkapnya.

Fajar khawatir harga hewan kurban menjadi mahal karena keterbatasan stok sedangkan permintaan tinggi. 

"Kalau ketersediaan hewan terbatas harga akan naik dan lebih mahal. Tahun lalu kita memenuhi permintaan sekitar 70 ekor sapi kurban dan 180 ekor pemotongan hewan kurban," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar