Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Kamis, 20 September 2018

Kejagung Jadwalkan Periksa Alex Noerdin


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Mantan gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin telah dijadwalkan diperiksa oleh tim penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) hari ini, Kamis (20/9).

Ia akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus tindak pidana korupsi dana hibah dan bantuan sosial (bansos) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tahun anggaran 2013.

Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Warih Sadono mengonfirmasi adanya pemeriksaan mantan gubernur Sumatra Selatan tersebut.

Namun, Warih belum dapat memastikan Alex akan memenuhi panggilan tim penyidik Kejaksaan Agung.

"Kita lihat nanti yang bersangkutan datang jam berapa," kata dia, Kamis (20/9).

Pemanggilan tim penyidik Kejaksaan Agung kepada Alex Noerdin kali ini adalah panggilan yang kedua. Pada pemanggilan yang pertama pada 13 September 2018, Alex Noerdin tidak hadir atau mangkir dengan alasan tengah dinas di luar negeri.

Terkait pemeriksaan ini, Warih enggan berspekulasi terkait status Alex Noerdin dalam kasus yang merugikan negara sebanyak Rp 21 miliar ini. Ia juga belum bisa memastikan apakah akan ditingkatkan ke penyidikan atau tidak pada pemeriksaan hari ini.

"Masih proses. Lihat nanti saja ya," katanya.

Dalam kasus tersebut Kejaksaan Agung telah menetapkan dua tersangka, yaitu Kepala BPKAD Provinsi Sumatra Selatan Laonna Toningg dan mantan kepala Kesbangpol Provinsi Sumatra Selatan, Ikhwanuddin.

Penetapan tersangka itu setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, di antaranya anggota DPRD Provinsi Sumsel.

Jampidsus menemukan adanya penyimpangan dalam perubahan anggaran untuk dana hibah dan bansos tersebut. Pada awalnya APBD menetapkan untuk hibah dan bansos Rp 1,4 triliun, namun berubah menjadi Rp 2,1 triliun.

Lalu, pada perencanaan hingga pelaporan pertanggungjawaban terdapat dugaan pemotongan dan ketidaksesuaian anggaran. (rio)

0 komentar:

Posting Komentar