Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Pilkada Surabaya 2024 Tanpa Bakal Calon Perseorangan

KPU Kota Surabaya menyatakan pemilihan kepala daerah tahun 2024 tanpa diikuti pasangan bakal calon kepala daerah perseorangan karena faktor kurangnya syarat dukungan yang harus dipenuhi oleh para bakal calon tersebut.

Wali Kota Eri Cek Penggunaan Dana Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Bapaslon Independen Pilkada Kecewa Sikap KPU Surabaya

Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti menyasalkan sikap komisioner KPU Surabaya yang tak mau menerima copy data pendukung meskipun hanya terlambat cuma dua menit.

Sambut HJKS ke-731, Pegawai Pemkot Surabaya Cat Ulang Curbing Median Jalan

Menyambut Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, seluruh pegawai di lingkup Pemkot Surabaya melakukan kerja bakti dengan mengecat ulang curbing median jalan atau pembatas jalan yang meliputi 51 ruas jalan di Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya Bangun 8 Wisata Rakyat

Upaya Pemkot Surabaya memanfaatkan aset agar memberikan kontribusi sekaligus menciptakan lapangan kerja antara lain dilakukan dengan membangun Wisata Rakyat di 8 lokasi, khususnya di wilayah Surabaya Barat.

Selasa, 14 Agustus 2018

Prajurit TNI Salurkan Air Bersih ke Korban Gempa di Lombok Barat


KABARPROGRESIF.COM : (Lombok Barat) 6 personel Yonif Mekanis 516/Caraka Yudha (CY) tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Brawijaya yang dipimpin Lettu Inf Hamim memberikan beberapa bantuan terhadap korban gempa di Dusun Kerandangan, Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Bantuan tersebut berupa air bersih.

Sejumlah personel Satgas tampak membagikan beberapa bantuan seperti logistik dan air bersih. Satu mobil tanki air disalurkan untuk warga korban gempa.

"Ini pembagian air bersih dari TNI untuk masyarakat korban gempa di wilayah Dusun Kerandangan, Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat," ujar Lettu Inf Hamim melalui keterangan tertulisnya, Selasa (14/08/2018).

Lettu Inf Hamim mengatakan bantuan tersebut sebagai salah satu bentuk kepedulian TNI kepada korban gempa. Dia juga menyebut beberapa bantuan akan terus diberikan selama proses evakuasi berlangsung.

"Bantu masyarakat korban gempa ini bagian dari tugas TNI untuk membatu kesulitan masyarakat, langkah-langkah kemanusiaan ini terus dilakukan selama proses recovery berlangsung. Hal ini untuk mengurangi beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih,” ujarnya

Menurut Lettu Hamim, selain membutuhkan makanan, masyarakat korban gempa juga membutuhkan air bersih.

“Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud TNI kepedulian kepada warga korban gempa yang sedang mengalami kesulitan memperoleh air bersih,” ungkapnya.

“Kita berusaha membantu warga yang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan, termasuk kesulitan air bersih. Saya berharap dengan bantuan air bersih ini dapat meringankan beban warga korban gempa,” pungkas Letnan Hamim.

Hari (44), warga setempat, mengatakan, di lokasi tempatnya mengungsi bersama warga lain cukup jauh dari rumah dan tidak ada sumber mata air. Untuk kebutuhan MCK murni mengandalkan droping dari TNI, BNPB dan pemerintah. PDAM dan sumur bor yang menjadi andalan masyarakat sehari-hari saat ini usak tertimbun material bangunan akibat gempa.

“Selain makanan, air bersih diharapkan bisa tetap tersedia, khususnya untuk kebutuhan minum. Apalagi musim kemarau seperti sekarang, banyak dibutuhkan warga,” sebut Hari, Selasa (14/08/2018).

Romli, warga lain juga berharap, droping air bersih tetap dilakukan TNI yang kini masih tetap berada di pengungsian.

“Sekarang ini tidak ada yang bisa diharapkan masyarakat pengungsi dari rumah atau tempat tinggalnya, karena sudah rusak parah. Mau balik juga tidak berani, karena itu bantuan makanan dan air bersih diharapkan bisa tetap diberikan,” katanya. (andre)

Kementerian Dalam Negeri dan 7 Kota Kamboja Belajar Pengelolaan Lingkungan ke Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 18 orang rombongan dari Kamboja belajar tentang pengelolaan lingkungan, tata kota dan pengaturan lalu lintas di Surabaya. Rombongan yang dihubungkan oleh Global Green Growth Institute (GGGI) ini diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di ruang sidang Wali Kota Surabaya, Selasa (14/8/2018).

18 orang rombongan yang ikut dalam pertemuan itu adalah Wakil Wali Kota Battambang Mr Hoeurn Doeur, Wakil Wali Kota Siem Reap Ms. Lim Phallika, Wali Kota Bavet Mr Seng Seila, Wali Kota Kampong Cham City Mr Chan Phally, Wali Kota Kep Ms Tit Sokha, Wakil Kepala Petugas Kota Sihanoukville Teang Vannarith, Wali Kota Soung Ms Chea Naron, Wakil Direktur DDC Kementerian Dalam Negeri Mr Ing Chhe, Wakil Direktur DDC Kementerian Dalam Negeri Mr Meas Chhivhun.

Selain itu, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Pembangunan Berkelanjutan Kamboja Mr H. E E Vuthy, Direktur Departemen Ekonomi Hijau Ms Taing Meng Eang, Direktur SMCD / MPWT Ms Chao Sopheak Phibal, dan Staf Teknis Senior SMCD / MPWT Ms Lun Heng. Rombongan ini disertai pula oleh Kepala Kebijakan GGGI Kamboja Pheakdey Heng, Petugas Senior Admin GGGI Kamboja Putheary Kuy, Senior Officer GGGI Indonesia Kurnya Roesad, Senior Associate GGGI Indonesia Anna Urbinas, dan Asisten Senior GGGI Indonesia Yorkie Sutaryo.

Saat pertemuan itu, Wali Kota Risma menjelaskan berbagai hal tentang pembangunan Kota Surabaya, terutama pengelolaan lingkungan, tata kota dan pengaturan lalu lintas di Surabaya. Secara lebih detail, ia menjelaskan tentang pembangunan taman yang saat ini sudah 420 taman dengan 133 hektar, pembangunan 403 lapangan olahraga yang tersebar di berbagai titik di Kota Surabaya dan pembangunan jalur hijau sekitar 35 hektar. 

“Pembangunan jalur hijau itu penting untuk menyerap karbon dioksida yang ada di jalanan, supaya tidak ke perumahan warga, sehingga kualitas udara dan suhu udara tetap bagus. Makanya, kita pilih tanaman yang rata-rata bisa menyerap karbon dioksida menjadi lebih besar,” kata Wali Kota Risma kepada rombongan itu.

Untuk merawat taman dan jalur hijau itu, Pemkot Surabaya membuat rumah kompos yang saat ini berjumlah 26 unit. Bahkan, rumah-rumah kompos itu jadi pembangkit listrik. Rumah kompos itu mengelola sampah-sampah yang ada di Surabaya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga menjelaskan program SITS di Dishub Surabaya. Berbagai terobosan tentang pengaturan arus lalu lintas dan terobosan tentang transportasi missal juga dijelaskan panjang lebar oleh Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini.

“Kami juga punya Bus Suroboyo yang gratis, cukup membayar dengan botol plastik,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Pembangunan Berkelanjutan Kamboja Mr H. E E Vuthy mengatakan Surabaya itu adalah kota yang ramah lingkungan dan sudah menerapkan pembangunan yang ramah lingkungan. Tak heran jika masyarakatnya di Kota Pahlawan ini bisa hidup dengan mutu udara dan air yang lebih baik.

“Mereka juga ingin menerapkan itu di kotanya, makanya dia berkunjung ke Surabaya,” kata Vuthy seusai pertemuan.

Menurut Vuthy, banyak hal dipelajari selama bertemu Wali Kota Risma di ruang sidangnya itu. Terutama dalam hal penerapan kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan, termasuk pertanian urban, pembangunan jalur hijau, pengelolaan sampah, dan rumah kompos yang sudah dijadikan tenaga pembangkit listrik.

“Sebetulnya beberapa sudah diterapkan di sana, tapi yang perlu ditingkatkan adalah sosialisasi kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan bisa bisa didaur ulang seperti di Surabaya,” imbuhnya.

Yang paling menarik dan inovatif, lanjut dia, sampah botol plastik bisa dijadikan untuk membayar bus, sehingga dia mengaku sangat kagum dengan inovasi ini. “Ini sangat inovatif, sebelumnya saya tidak pernah mendengar semacam ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengaku setelah pertemuan ini akan didiskusikan dengan perwakilan dari Kemendagri Kamboja dan beberapa kota yang ikut untuk bisa bekerjasama dengan Kota Surabaya.

“Nanti kita rumuskan dulu persisnya bidang apa yang perlu dikerjasamakan dengan Surabaya. Tapi tentunya kami akan diskusi dengan Surabaya dulu,” pungkasnya. (arf)