Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Pilkada Surabaya 2024 Tanpa Bakal Calon Perseorangan

KPU Kota Surabaya menyatakan pemilihan kepala daerah tahun 2024 tanpa diikuti pasangan bakal calon kepala daerah perseorangan karena faktor kurangnya syarat dukungan yang harus dipenuhi oleh para bakal calon tersebut.

Wali Kota Eri Cek Penggunaan Dana Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Bapaslon Independen Pilkada Kecewa Sikap KPU Surabaya

Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti menyasalkan sikap komisioner KPU Surabaya yang tak mau menerima copy data pendukung meskipun hanya terlambat cuma dua menit.

Sambut HJKS ke-731, Pegawai Pemkot Surabaya Cat Ulang Curbing Median Jalan

Menyambut Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, seluruh pegawai di lingkup Pemkot Surabaya melakukan kerja bakti dengan mengecat ulang curbing median jalan atau pembatas jalan yang meliputi 51 ruas jalan di Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya Bangun 8 Wisata Rakyat

Upaya Pemkot Surabaya memanfaatkan aset agar memberikan kontribusi sekaligus menciptakan lapangan kerja antara lain dilakukan dengan membangun Wisata Rakyat di 8 lokasi, khususnya di wilayah Surabaya Barat.

Jumat, 24 Juli 2020

Jelang Hari Raya Idul Adha, RPH Pastikan Disiplin Protokol Kesehatan



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Rumah Potong Hewan (RPH) telah melakukan berbagai persiapan menjelang Hari Raya Idul Kurban 1441 Hijriah yang berlangsung pada, Jumat (31/7/2020) mendatang.

Mulai dari penjualan hewan hidup, fasilitas pemotongan, hingga pengantaran hewan kurban kepada pemesan.

Plt Direktur Utama Rumah Potong Hewan (RPH) Bela Bima mengatakan hingga hari ini seluruh prosedur protokol kesehatan sudah diterapkan. 

Seperti misalnya calon pembeli yang akan masuk ke area harus melewati screening terlebih dahulu. Terdiri dari pengecekan suhu tubuh, wajib mencuci tangan dan mengenakan masker.

“Kami batasi untuk jumlah orang yang masuk maksimal dua orang untuk pembeli satu ekor hewan dan dan harus membuat janji lebih dahulu melalui layanan kami di hotline 0811.3422.222,” kata Bela saat di hubungi, Jumat (24/7/2020).

Ia menjelaskan untuk mendisiplinkan upaya tersebut pihaknya sudah menyiapkan pengamanan yang cukup ketat dengan melibatkan jajaran terkait untuk ikut menertibkan. 

Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan warga di lokasi.

“Dibandingkan tahun lalu ini berbeda. Kita juga sudah bekerja sama dengan kepolisian, Bhabinsa dan jajaran lainnya untuk ikut mengawasi,” paparnya.

Selain itu, untuk kapasitas pemotongan hewan setiap harinya berjumlah sebanyak 100 ekor hewan. 

Namun meksipun begitu, Bela memastikan pada saat hari H Idul Adha kapasitas pemotongan hewan sudah penuh atau terlampaui. 

“Untuk hari Jumatnya sudah maksimal 100 ekor sapi,” papar dia.

Tidak hanya itu, untuk hari tasyrik yang berlangsung setelah Idul Adha selama tiga hari yakni 01 – 03 Agustus 2020, jumlah pemesanan sudah cukup tinggi. 

Bela merinci pada hari Sabtunya kapasitas pemotongan sudah mencapai 100 ekor. 

“Kemudian untuk hari Minggu dan Senin masih tersedia sekitar 64 – 72 ekor hewan kurban yang masih bisa kami sembelih,” jelas dia.

Bahkan, nantinya pihak RPH lah yang mengantar langsung hewan kurban ke tempat pemesan baik yang mememesan hewan kurban hidup maupun yang sudah dalam bentuk kemasan yang sudah tersembelih. 

“Kami antarkan sesuai dengan protokol kesehatan. Minimal petugas kami mengenakan masker dan sarung tangan,” papar dia.

Menariknya, ia pun juga sudah menyiapkan video tutorial untuk warga Kota Pahlawan yang hendak melakukan pemotongan hewan sesuai dengan protokol kesehatan. 

Ia juga berpesan agar masyarakat melakukan pemotongan hewan secara berangsur-angsur. 

“Maksudnya bisa dilakukan pada saat hari tasyrik juga. Biar tidak terlalu banyak kerumunan, pungkasnya (Ar)

Rabu, 22 Juli 2020

Pemeriksaan Spesimen di Labkesda Tak Hanya Digunakan untuk Warga Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kapasitas pengujian Covid-19 melalui Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal ditingkatkan hingga 4000 spesimen per hari. 

Bahkan, pemeriksaan sampel di laboratorium ini tak hanya digunakan untuk warga Surabaya, melainkan luar kota.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, selain mendapat bantuan PCR (Polymerase Chain Reaction) swab test dari Badan Intelijen Negara (BIN), Pemkot Surabaya juga mendapat support dari perusahaan-perusahaan. 

Namun hal ini tentunya harus didukung dengan kapasitas laboratorium pemeriksaan. Karenanya pihaknya saat ini berupaya untuk mengoptimalkan Labkesda itu.

“Kemampuan PCR kita selain di-support dari BIN kita kan juga punya PCR yang dibantu dari perusahaan-perusahaan.

Itu kemarin diberi tahu caranya sama Dr dr Andani Eka Putra bagaimana mengoptimalkan PCR itu,” kata Wali Kota Risma, Rabu (22/07/2020).

Sembari mempersiapkan Labkesda Surabaya itu berjalan, untuk sementara waktu sampel yang ada di Surabaya dikirim ke Laboratorium di Universitas Andalas (Unand), Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Di laboratorium tersebut, sampel yang dikirim dari Surabaya dilakukan pemeriksaan.

“Sambil mempersiapkan itu, sekitar 1000 – 2000 sampel nanti akan kita kirim ke Universitas Andalas (Unand) Padang. Kalau sudah siap (Labkesda) maka kita akan siapkan sehari minimal 4000 pemeriksaan,” kata dia.

Namun demikian, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menyatakan, apabila Labkesda nanti sudah berjalan, pemeriksaan sampel tak hanya dikhususkan bagi warga Surabaya.

Namun, warga luar kota yang ada di Surabaya juga dilakukan pemeriksaan, seperti pedagang di pasar yang menjual dagangannya di Surabaya.

“Nanti yang kita periksa itu bukan hanya warga Surabaya, tapi dia yang ada di Surabaya. Seperti di Pasar Keputran Utara kemarin bukan hanya warga Surabaya. Sekitar 70 persen memang warga Surabaya, tapi sekitar 30 persen pedagang yang dari luar kota itu kita periksa semua,” ungkap dia.

Bahkan, Wali Kota Risma menyebut, untuk mencegah terjadinya pimpong atau penularan dari daerah lain, Pemkot Surabaya bakal melakukan pemeriksaan ke pusat-pusat lokasi keramaian.

Seperti di pasar-pasar atau pusat perbelanjaan perdagangan yang ada mobilitas penduduk.

“Misalkan nanti kita akan rencana ke Pasar Pabean, PIOS, atau pusat-pusat perdagangan yang ada mobilitas (penduduk) untuk mencegah pimpong tadi,” paparnya.

Apabila dalam pemeriksaan itu nantinya ditemukan warga yang positif, langsung dilakukan isolasi untuk mencegah terjadinya penularan.

Bagi warga Surabaya, selanjutnya diisolasi di Hotel Asrama Haji, Sukolilo. Sedangkan warga luar kota, diisolasi di Rumah Sakit Darurat Lapangan Indrapura.

“Kalau kemudian ada yang positif (warga luar Surabaya) tadi langsung kita isolasi di rumah sakit Lapangan Indrapura. Kami sudah ada komitmen dengan Pak Pangkogabwilhan II, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, nanti akan isolasi di sana,” ujarnya.

Wali kota yang menjabat Presiden UCLG Aspac ini menilai, sebetulnya pola yang diterapkan itu juga saling menguntungkan bagi daerah asal pasien.

Sebab, ketika pasien itu sembuh dan bukan pembawa carrier lagi, maka saat kembali ke daerahnya pun dia tidak lagi menular.

“Jadi nanti polanya seperti itu, yang kita lakukan seperti itu. Jadi kita tidak ngomong lokasi (daerah asal), tidak ngomong itu warga Surabaya atau bukan, jadi semua yang ada di lokasi (pasar atau pusat perdagangan) itu maka semua harus di-swab,” pungkasnya. (Ar)