Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Pilkada Surabaya 2024 Tanpa Bakal Calon Perseorangan

KPU Kota Surabaya menyatakan pemilihan kepala daerah tahun 2024 tanpa diikuti pasangan bakal calon kepala daerah perseorangan karena faktor kurangnya syarat dukungan yang harus dipenuhi oleh para bakal calon tersebut.

Wali Kota Eri Cek Penggunaan Dana Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Bapaslon Independen Pilkada Kecewa Sikap KPU Surabaya

Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti menyasalkan sikap komisioner KPU Surabaya yang tak mau menerima copy data pendukung meskipun hanya terlambat cuma dua menit.

Sambut HJKS ke-731, Pegawai Pemkot Surabaya Cat Ulang Curbing Median Jalan

Menyambut Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, seluruh pegawai di lingkup Pemkot Surabaya melakukan kerja bakti dengan mengecat ulang curbing median jalan atau pembatas jalan yang meliputi 51 ruas jalan di Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya Bangun 8 Wisata Rakyat

Upaya Pemkot Surabaya memanfaatkan aset agar memberikan kontribusi sekaligus menciptakan lapangan kerja antara lain dilakukan dengan membangun Wisata Rakyat di 8 lokasi, khususnya di wilayah Surabaya Barat.

Jumat, 23 Oktober 2020

Komandan Kodiklatal Tinjau Pembangunan Mess Bintara Puslatdiksarmil



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat meninjau pembangunan gedung yang diperuntukan bagi Mess Siswa Bintara Puslatdiksarmil yang berlokasi di Juanda Sidoarjo.

Kedatangan Dankodiklatal disambut langsung oleh Danpuslatdiksarmil Kolonel Laut (P) Johanes Djanarko Wibowo beserta staf.

Selain melaksanakan inspeksi pembangunan mess, dalam kesempatan tersebut Dankodiklatal juga memberikan pengarahan kepada siswa Diktukbakat Puslatdiksarmil yang dalam waktu dekat ini akan melaksanakan penutupan pendidikan. 

Dihadapan ratusan siswa Diktukbakat, Komandan Kodiklatal menekankan perlunya melaksanakan protokol kesehatan secara ketat agar tidak terjadi kluster baru penularan covid19 di lingkungan Puslatdiksarmil.

“Walaupun saat ini pandemi Virus Covid 19 di Jawa Timur mulai menurun, namun  demikian agar para siswa tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dengan cara disiplin menggunakan masker,  sering mencuci tangan, dan menjaga jarak antar antar siswa,” ujar Dankodiklatal.

Dankodiklatal juga mengingatkan kepada seluruh siswa Diktukbakat agar selalu menjaga kesehatan masing-masing dan lebih bersemangat dalam mengikuti pendidikan di Puslatdiksarmil sehingga ilmu yang didapatkan selama ini bisa diterapkan di satuan masing-masing.

Penekanan yang sama juga disampaikan Dankodiklatal saat inspeksi pembangunan proyek, kepada pengawas Proyek dan para pekerja agar memperhatikan protokol kesehatan dan seluruh personil senantiasa menjaga keselamatan kerja dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada seperti helm kerja dan Safty bell bagi yang bekerja di ketinggian.

Lebih lanjut disampaikan sehubungan telah dilaksanakannya pembangunan gedung tersebut kepada pengawas Proyek dan para pekerja agar menepati rencana kerja dan melaksanakan pengawasan pekerjaan secara ketat, sehingga dalam penanganan pembangunan proyek tidak mengalami keterlambatan dan tepat waktu.

Selain itu dengan pengawasan ketat kualitas bangunan akan tetap terjaga.

Pembangunan mess yang merupakan Fasilitas Pendidikan Kodiklatal ini merupakan implementasi dari Perintah Kasal Laksamana TNI Yudo Margono untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka membangun sumber daya manusia yang unggul dan profesional serta tangguh menghadapi segala ancaman. (Pen Kodiklatal/Ar)

Kamis, 22 Oktober 2020

Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta Curhat Masalah Banjir, Ini Saran Risma Cara Mengatasinya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Panitia Khusus (Pansus) Banjir DPRD DKI Jakarta belajar kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini cara menangani banjir yang dilakukan di Surabaya. 

Kemudian, cara dan inovasi Wali Kota Risma itu akan dirangkum dan akan dijadikan rekomendasi sebagai masukan kepada Gubernur Anies Baswedan dan jajarannya di Pemprov DKI Jakarta. 

Pada kesempatan itu, salah satu anggota Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta, Wa Ode Herlina mengeluhkan bagaimana ruwetnya menangani banjir di DKI Jakarta, sehingga dia meminta Wali Kota Risma untuk memberikan saran supaya DKI Jakarta bisa mengatasi banjir yang seakan tidak bisa ditangani oleh Anies Baswedan dan jajarannya. 

“Kami Pansus Banjir punya kesungguhan untuk menyelesaikan banjir di Jakarta, Ibu saran apa sih yang bisa dilakukan di Jakarta? Mungkin ada saran apa supaya ada kerja nyata dari kami dalam mengatasi banjir di DKI Jakarta?” tanya Wa Ode Herlina kepada Wali Kota Risma di forum pertemuan itu, Kamis (22/10).

Karena ada pertanyaan dan dimintai saran, akhirnya Wali Kota Risma pun menjawabnya dan memberikan beberapa saran yang harus dilakukan di DKI Jakarta. 

“Kalau saran ini, karena saya diminta lho ya, nanti saya salah lagi,” ujarnya. 

Ia pun akhirnya memberikan saran yang harus dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi banjir. 

Ia mengaku sempat mendengar bahwa bidang pedestrian itu berada di bawah Dinas Pertamanan, sedangkan bidang saluran berada di Dinas Pekerjaan Umum (PU). 

“Yang saya dengar itu, katanya Pedestrian itu di bawah Dinas Pertamanan, sementara salurannya ada di PU. Ini tidak bisa manajemen seperti itu, karena kalau dua, satunya pengen bangun apa gitu, koordinasinya harus kuat. Kalau tidak kuat, dia akan saling merugikan satu sama lainnya, makanya kemudian dibangun aja, sementara salurannya tidak diperbaiki,” katanya. 

Selain itu, kapasitas salurannya juga harus dihitung. Jadi, kapasitas saluran air itu dapat menampung berapa meter kubik, itu harus dihitung dengan matang, supaya air dapat ditampung. 

“Di samping itu, dulu Bu Erna (Kepala Dinas PU dan Pematusan) bilang bahwa itu banjir kiriman, terus saya tanya, emang itu kiriman dari Bupati Sidoarjo? Kiriman dari Bupati Mojokerto? Atau kita harus menyalahkan Tuhan? Memang letak kita ini diujung. Makanya harus bergerak, tidak beralasan aja. Sulit iya, makanya kita kerjakan. Ini sudah karunia Tuhan, ini sudah takdir sehingga harus kita kerjakan dan atasi,” tegasnya. 

Bahkan, Presiden UCLG ASPAC ini juga menjelaskan bahwa DKI Jakarta sudah harus berpikir bagaimana mengurangi debit air sebelum masuk kota. Sebab, itu harus dihitung dan harus dikerjakan supaya air itu tidak masuk semuanya ke dalam kota. 

Ia juga mengaku sempat melihat peta saluran DKI ketika dirinya diminta berbicara di salah satu forum, akhirnya saat itu dia tahu bahwa sebelum masuk kota, ada dua saluran terpisah, dan itu harus dimanfaatkan untuk memecah air supaya tidak semuanya masuk ke dalam kota. 

“Pasti bisalah mengatasi banjir di sana, karena anggarannya juga besar dibanding Surabaya,” pungkasnya. (Ar)