Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Pilkada Surabaya 2024 Tanpa Bakal Calon Perseorangan

KPU Kota Surabaya menyatakan pemilihan kepala daerah tahun 2024 tanpa diikuti pasangan bakal calon kepala daerah perseorangan karena faktor kurangnya syarat dukungan yang harus dipenuhi oleh para bakal calon tersebut.

Wali Kota Eri Cek Penggunaan Dana Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Bapaslon Independen Pilkada Kecewa Sikap KPU Surabaya

Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti menyasalkan sikap komisioner KPU Surabaya yang tak mau menerima copy data pendukung meskipun hanya terlambat cuma dua menit.

Sambut HJKS ke-731, Pegawai Pemkot Surabaya Cat Ulang Curbing Median Jalan

Menyambut Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, seluruh pegawai di lingkup Pemkot Surabaya melakukan kerja bakti dengan mengecat ulang curbing median jalan atau pembatas jalan yang meliputi 51 ruas jalan di Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya Bangun 8 Wisata Rakyat

Upaya Pemkot Surabaya memanfaatkan aset agar memberikan kontribusi sekaligus menciptakan lapangan kerja antara lain dilakukan dengan membangun Wisata Rakyat di 8 lokasi, khususnya di wilayah Surabaya Barat.

Minggu, 26 September 2021

Soal Refocusing PAK 2021, Pemkot Surabaya Pastikan Tidak Ada Pemotongan Tunjangan ASN


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan rasionalisasi anggaran bersumber dari sisa realisasi pos belanja pegawai pada APBD Tahun 2021. 

Rasionalisasi ini disebabkan karena adanya Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemkot yang pensiun maupun meninggal karena Covid-19.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara memastikan, bahwa tidak ada pemotongan tunjangan atau gaji ASN di lingkungan pemkot sebagai dampak pandemi pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD Tahun 2021. 

Namun, yang ada adalah rasionalisasi dari sisa pos belanja pegawai untuk di-refocusing.

"Jadi bukan pemotongan. Tapi yang ada adalah rasionalisasi dari sisa belanja pegawai untuk di-refocusing. Ini dikarenakan adanya sisa realisasi belanja pegawai," kata Febriadhitya saat dihubungi, Minggu (26/9/2021).

Febriadhitya menjelaskan, setiap ASN di pemkot, anggaran untuk gaji termasuk tunjangannya telah dihitung di awal atau sebelum APBD disahkan. 

Nah, ketika ASN tersebut meninggal, maka anggaran yang sudah disiapkan di awal itu secara otomatis tidak dapat terealisasi 100 persen.

"Nah, uang dari ASN yang meninggal itu yang kemudian dikumpulkan untuk di-refocusing pada PAK. Termasuk dari pegawai pemkot yang pensiun atau karena adanya kekosongan jabatan," ujarnya.

Lebih rinci, Febri pun mencontohkan, misalnya jumlah pegawai pemkot ketika dihitung pada awal ada 1000 orang. 

Namun ternyata, pada Januari ada 100 pegawai yang kemudian meninggal atau pensiun. 

Maka kemudian, secara otomatis PAK yang dihitung untuk kebutuhan belanja pegawai sebanyak 900 orang.

"Artinya dalam PAK itu anggaran khusus belanja pegawai yang kita hitung selama empat bulan ke depan (September - Desember 2021) adalah 900 orang," imbuhnya.

Oleh karena itu, kata Febri, seolah-olah pada PAK APBD Surabaya 2021, pos anggaran untuk belanja pegawai Pemkot Surabaya dikurangi atau dipotong. 

Padahal, refocusing anggaran pada PAK itu bersumber dari sisa belanja pegawai di bulan Januari - Agustus 2021.

"Jadi bukan dipotong untuk kemudian di-refocusing. Tapi karena sudah dihitung dan tidak terlaksana sampai bulan Agustus 2021, maka kemudian uang itu dirasionalkan," jelasnya.

Menurutnya, dari pada sisa anggaran belanja pegawai itu di poskan untuk alokasi yang sama, alangkah baiknya jika digunakan untuk kebutuhan lain. 

Misalnya, untuk sejumlah kebutuhan mendesak selama pandemi Covid-19. 

"Dari pada sisa gaji itu dipasang kembali sebagai pos gaji, kan mending dialokasikan ke kebutuhan yang lain atau di-refocusing," katanya.

Maka dari itu, pihaknya memastikan, selama 4 bulan ke depan, anggaran untuk pos belanja pegawai Pemkot Surabaya tetap teralokasi penuh. 

Artinya, tidak ada pemotongan tunjangan atau gaji pegawai  karena adanya refocusing anggaran sebagai dampak pandemi pada PAK APBD Surabaya 2021.

"Selama 4 bulan ke depan atau hingga Desember 2021, pos anggaran belanja pegawai tetap teralokasi penuh. Jadi, tidak mengurangi beban atau pagu bulanan belanja pegawai," pungkasnya.

Pangdam Titik Fokuskan Vaksinasi di Situbondo


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto menyebut jika sebelumnya, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur menjadi salah satu dari 5 daerah rendah capaian vaksinasi.

"Masih di bawah 20 persen. Oleh karena itu, Pemprov Jatim dan Kodam Brawijaya berusaha meningkatkan pencapaian harian vaksinasi," ujar

Suharyanto dalam kunjungannya di Situbondo pada Minggu, 26 September 2021.

Alhasil, capaian vaksinasi yang digencarkan oleh pihak Kodam itu, telah membuahkan hasil. Itu terbukti dalam kurun waktu satu pekan.

"Sehingga dalam waktu yang tidak begitu lama, bisa mengejar ketertinggalannya. Alhamdulillah, selama seminggu ini sudah terlihat hasilnya," jelasnya.

Suharyanto menjelaskan jika dirinya telah berdiskusi membahas capaian vaksinasi tersebut, terutama dengan pihak Bupati setempat. 

"Komitmen untuk meningkatkan capaian vaksinasi ini. Tidak diragukan lagi," bebernya.

Tak hanya itu saja, pihak Kodam pun merencanakan untuk melakukan pendistribusian vaksin di daerah itu. 

Penambahan itu, kata Pangdam, dilakukan mengingat minimnya dosis vaksin yang dimiliki oleh Dinkes Bupati.

"Kodam Brawijaya pun menambah tenaga vaksinator dan pasukan untuk mencari masyarakat yang akan di vaksin," pungkasnya. (Pendam V/Brawijaya)