Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Rabu, 31 Januari 2018

Komandan Lantamal V Bersama Asisten dan Perwira Staf Hadiri Pengarahan Panglima TNI


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S. E., M. M. bersama para Asisten Danlantamal V dan Perwira Staf menghadiri pengarahan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., di Gedung Indoor Sport Mako Divisi Infanteri 2 Kostrad Jl. Raya Mondoroko, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (30/1).

Panglima TNI dalam lawatannya kali ini mengajak serta Asops Panglima TNI, Aspers Panglima TNI, Aslog Panglima TNI, Aster Panglima TNI Kapuspen TNI dan Korspsri Panglima TNI.

Hadir dalam acara tersebut Kasad, Pangkostrad, Pangdam V Brawijaya, Pangdivif-2/Kostrad, Pangarmatim, Dankodiklatal, Wakil Gubernur AAL, Kasgartap III/Sby, Kasdiv 2 Kostrad, Danguspurlatim, Danguskamlatim, Danlanud Abd Saleh, Danpasmar-1, Danlanal Malang, Asops Lantamal V, Asrena Lantamal V, Aslog Lantamal V, Aspotmar Lantamal V, Dansatrol Lantamal V,  Danlanal Baru Poron, Kadispotmar Lantamal V, Kafasharkan Lantamal V dan segenap perwakilan prajurit dari Satuan di Wilayah Jawa Timur lainnya.

Panglima TNI tiba di Madiv 2/Kostrad disambut laporan Panglima Disivi 2 Kostrad dan menerima jajar kehormatan. Selanjutnya berjalan melewati lorong prajurit dan menerima paparan singkat Panglima Disivi 2 Kostrad serta melihat Profil Satuan.

Dalam Pengarahannya yang diikuti oleh 1000 prajurit, Panglima TNI menyampaikan tentang Perkembangan Global dan ancaman Global, Ciber Threats (Lingstra), Uni Multiplier Realm, Ciber War dan Digitalisasi.

Menurutnya, semuanya bergerak berdasarkan data-data dari tehnologi komunikasi, yang bersifat ancaman Ciber Threats, Profilling ( Data Analysis), Computing Power. Kelompok ini menginginkan kehancuran dengan kejahatan cover dan teroris adalah kejahatan yang mengancam negara.

Selanjutnya orang nomer satu dijajaran TNI ini mengulas tentang Biotechnology (Bio Threats), Gagal Panen, Penyakit campak sudah meluas yang dapat disebabkan oleh faktor alam atau kesengajaan.  Inequality Threats, Radikalisme, Ekstrimisme, Populisme. Menurutnya populisme merupakan istilah yang digunakan untuk paham yang mengutamakan kepentingan rakyat kecil, ketimbang kalangan elite. Namun, isu ini kerap dimanfaatkan untuk memunculkan rasa nasionalisme dalam arti sempit, yang menolak semangat perubahan dan keterbukaan.

Fenomena itu sudah terjadi di Amerika Serikat dengan terpilihnya Donald Trump yang dalam janji kampanyenya menyiratkan sosok populis nan patriotis.

Kemudian, politik populisme di Inggris dinilai menjadi penyebab "British Exit", yang menyebabkan Inggris keluar dari Uni Eropa. Sementara di Asia, muncul sosok Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Masyarakat merasa tidak puas dengan elite pemerintah dan mulai memercayai tokoh-tokoh yang cenderung konservatif.

Berkaitan dengan Pilkada Serentak di tahun 2018 ini akan dilaksanakan di 171 daerah yang terdiri dari  17 Provinsi,  39 Kota, 115 Kabupaten. Panglima TNI menekankan kapada seluruh Prajurit TNI untuk bersikap Netral dalam Pilkada Serentak 2018.

Mengakhiri pengarahannya, Hadi -sapaan akrab Panglima TNI ini- menyampaikan beberapa  penekanan kepada Seluruh Perwira. Ia mengharapkan agar seorang Perwira harus pintar, Perwira harus memiliki jiwa ksatria,  Perwira harus berjiwa militan,  Perwira harus loyal dan yang terakhir. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar