Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Rabu, 28 Februari 2018

BI Gencarkan 3 Sektor Potensi Pertumbuhan Perekonomian Jatim Kian Meningkat


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Seiring dengan perkembangan kenaikan harga komoditas Dunia semakin meningkat, diperkirakan perekonomian Jawa Timur di Tahun 2018 akan tumbuh sebesar 5, 72 Persen  (yoy) pada Triwulan IV 2017, meningkat dibandingkan triwulan-III 2017 yang hanya mencapai 5,64 persen dari (yoy).

Pertumbuhan Ekonomi tersebut di didorong oleh investasi serta perlambatan impor. Kinerja ekonomi Jawa timur pada triwulan I 2018. diperkirakan di tahun ini perekonomian  masih tumbuh positif  karena ditopang oleh konsumsi swasta di sisi permintaan dan lapangan usaha perdagangan di sisi penawaran.

" Secara keseluruhan, pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur diperkirakan mencapai 5,4-5,8 persen (yoy), membaik dibandingkan pencapaian tahun 2017 yang tercatat tumbuh sebesar 5,4 persen (yoy)." kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Jatim, Herawanto saat menggelar Bincang - Bincang Media di Kantor BI Perwakilan Provinsi Jatim pada Rabu (28/2/2018).

Dia menjelaskan,  Perbaikan permintaan domestik yang bersumber dari konsumsi swasta dan pemerintah, serta menguatnya kinerja investasi merupahkan sumber utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur bahkan di tingkat Nasional.

" Oleh sebab itu, sebagai upaya menjaga kinerja ekonomi, perlu adanya alternatif sumber pertumbuhan ekonomi baru sebagai komplemen sektor utama saat ini yaitu sektor industri pengolahan, sektor pertanian dan sektor perdagangan." ujar Herawanto.

Berdasarkan Riset Growth Strategy tahun 2017, Masih kata Herawanto,   Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur telah melakukan  3 Sektor Potensial yang merupahkan sumber  dari peningkatan pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur.

" Sektor - sektor yang mengalami pertumbuhan di Jatim yakni Sektor Industri Pengolahan Ikan dan Biota Laut, Industri Galangan Kapal dan Industri Pariwisata." terangnya.

Selain itu,.Untuk mendorong peningkatan Realisasi Investasi di Jawa Timur, Bank Indonesia berkoordinasi dengan DPM PTSP Provinsi Jawa Timur memetakan Potensi dan peluang investasi di seluruh Kota maupun Kabupaten di Jawa Timur.Namun untuk mendorong proyek-proyek Investasi agar menjadi clean and clear.Pihaknya dalam Project yang akan dipromosikan kepada berbagai investor dalam negeri dan luar negeri baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui website EJISC yang telah disusun oleh DPMPTSP Provinsi Jawa Timur).

Ditempat yang sama, Kepala DPM dan PTSP Provinsi Jawa Timur, Lili Soleh Wartadipraja menambahkan, bahwa total nilai ijin prinsip tahun 2017 mencapai Rp 328,15 triliun meningkat sebesar 434,19 persen (yoy) dibandingkan di tahun 2016. Kondisi inilah yang menjadi tantangan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendorong ijin prinsip menjadi realisasi investasi di Jawa Timur pada tahun 2018 (realisasi investasi tahun 2017 : Rp 152,39 triliun).

" Kalau dicermati berdasarkan lokasinya di jawa timur, hanya Kabupaten Situbondo lah yang menjadi tujuan utama investasi PMA khususnya untuk Sektor Pertambangan." jelasnya.

Sementara untuk investasi PMDN. masih menurut Lili Soleh Wartadipraja. Namun untuk mayoritasnua sementara ini masih tertuju pada daerah Surabaya dan sekitarnya yaitu Gresik, Sidoarjo dan Pasuruan. Percepatan investasi di Jawa Timur terus didorong melalui pembentukan Tim Percepatan Realisasi Investasi serta Satgas Percepatan Berusaha. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dalam kondisi baik dan stabil serta iklim berusaha di Jawa Timur terjaga kondusif, baik dari sisi keamanan maupun politik di tengah kegiatan Pilkada Tahun 2018.

"  Di tahun ini, penguatan koordinasi akan terus ditingkatkan dengan kerjasama berbagai pihak baik di level Provinsi maupun Kota/Kabupaten untuk mendorong akselerasi kinerja investasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur." pungkasnya. (Dji)

0 komentar:

Posting Komentar