Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Pilkada Surabaya 2024 Tanpa Bakal Calon Perseorangan

KPU Kota Surabaya menyatakan pemilihan kepala daerah tahun 2024 tanpa diikuti pasangan bakal calon kepala daerah perseorangan karena faktor kurangnya syarat dukungan yang harus dipenuhi oleh para bakal calon tersebut.

Wali Kota Eri Cek Penggunaan Dana Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Bapaslon Independen Pilkada Kecewa Sikap KPU Surabaya

Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti menyasalkan sikap komisioner KPU Surabaya yang tak mau menerima copy data pendukung meskipun hanya terlambat cuma dua menit.

Sambut HJKS ke-731, Pegawai Pemkot Surabaya Cat Ulang Curbing Median Jalan

Menyambut Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, seluruh pegawai di lingkup Pemkot Surabaya melakukan kerja bakti dengan mengecat ulang curbing median jalan atau pembatas jalan yang meliputi 51 ruas jalan di Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya Bangun 8 Wisata Rakyat

Upaya Pemkot Surabaya memanfaatkan aset agar memberikan kontribusi sekaligus menciptakan lapangan kerja antara lain dilakukan dengan membangun Wisata Rakyat di 8 lokasi, khususnya di wilayah Surabaya Barat.

Minggu, 31 Mei 2015

Kawasan Dolly Akan Jadi Pusat Akik Surabaya

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam membangun kota, membuat Kota Pahlawan menjadi jujugan belajar bagi banyak kota/kabupaten di Indonesia. Yang terbaru, Pemkot Surabaya dan Pemkot Palu melakukan kerja sama jaringan lintas perkotaan. Penandantangan kesepakatan bersama antara kedua pemerintah kota tersebut digelar di Balai Kota Surabaya, Minggu (31/5/2015).

Hadir dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Wali Kota Palu Rusdi Mastura, juga Pemkab Banjarmasin dan Tual. Serta jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya.

“Kami senang bisa bekerja sama dengan kota-kota lain,” ujar Wali Kota Tri Rismaharini mengawali sambutannya.

Wali kota lantas menjelaskan tentang ‘wajah’ Surabaya dulu yang sempat terkenal dengan keberadaan enam lokalisasi. Karena kuatnya komitmen Pemkot Surabaya dan juga dukungan dari warga, keenam lokalisasi tersebut bisa ditutup. Kini, kehidupan warga di lokalisasi yang dulunya mendapat stigma buruk tersebut, kini telah berubah total.

“Di Dupak, warganya sudah bisa ekspor produk kerajinan. Sementara di Dolly, warganya juga sudah gerak. Sudah banyak warga yang berhasil dan ikut pameran UKM,” ujarnya.

Wali kota yang masuk dalam 50 besar tokoh paling berpengaruh di dunia tahun 2015 versi Majalah Fortune ini mengatakan, khusus untuk kawasan Dolly, Pemkot Surabaya berencana menjadikannya sebagai pusat akik Surabaya pada Agustus nanti, dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi warga setempat. Kebetulan, bisnis akik tengah booming.

 “Rencananya Agustus nanti. Kami sudah mengirim beberapa warga di sana untuk belajar soal batu akik ke Pacitan dan Kalimantan,” jelas wali kota.

Sementara Wali Kota Palu, Rusdi Mastura menegaskan, pihaknya senang bisa belajar dari Surabaya. Dikatakan Rudi, dirinya tahu persis bagaimana perkembangan Surabaya dari dulu hingga sekarang. “Saya dulu kuliah di Jakarta dan seringkali mampir ke Surabaya sehingga saya tahu persis bagaimana dulunya Surabaya. Karena itu, kami senang bisa belajar dari Surabaya,” ujar Rudi.

Wali kota yang mengaku pernah aktif sebagai pemain bola di era kompetisi sepak bola Galatama ini memaparkan, kondisi Palu saat ini tengah berkembang cukup pesat. Indikatornya, angka pertumbuhan terus naik. Sementara angka pengangguran terus menurun dari tahun ke tahun. “Mudah-mudahan, Palu bisa mengikuti Surabaya menjadi kota yang maju dan nyaman ditinggali warganya,” sambung dia.

Di akhir penandatanganan kesepakatan bersama tersebut, kedua kepala daerah bertukar cindera mata. Menariknya, Wali Kota Palu memberikan kenang-kenangan batu mulia kepada Wali Kota Tri Rismaharini.(arf)

Kredit Fiktif, Puluhan Pegawai Bank Jatim Malang Diperiksa

Terkait Kredit Bermasalah,Tiga Staf Kebangpol selaku pemohon Kredit ditetapkan tersangka




KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dugaan penyimpangan kredit di Bank Jatim cabang Malang terus didalami oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim. Kasus yang mulai disidik sejak sebulan lalu oleh Penyidik Pidana Khusus Kejati Jatim ini masih seputar pemeriksaan saksi-saksi.


Menurut Kasipenkum Kejati Jatim, Romy Arizyanto, kasus tersebut terungkap ketika terjadi kredit macet yang diajukan tiga staf Kesbangpol Malang yakni AF, TM dan MM. Saat itu ke tiga orang yang saat ini telah dijadikan tersangka oleh penyidik telah mengajukan kredit untuk 23 PNS di Kesbangpol tahun 2014 dan telah cair Rp 12 milliar.

Namun setelah dicairkan, pada angsuran kedua, pihak pengaju kredit atau debitur sudah tidak lagi membayar cicilannya alias mampet. "Setelah dicek oleh pihak Bank, ternyata ketiga tersangka bukanlah seorang PNS dan 23 PNS yang diajukan sebagai pemohon kredit ternyata juga fiktif,"terang Romy, Sabtu (30/5/2015).

Ngerinya lagi, ketiga tersangka tersebut ternyata juga  berhasil membobol kredit di Bank Jatim cabang Kota Malang dua kali di tahun yang sama. Nah, bagaimana bisa dua kredit bermasalah yang diajukan tersangka lolos, itu yang dicari tahu penyidik. "Pekan kemarin puluhan pegawai Bank Jatim Malang dimintai keterangan sebagai saksi. Pemeriksaan dilakukan setiap hari," lanjut Pria asal jambi ini.

Dalam sepekan itu, lanjut Romy, semua saksi yang dimintai keterangan dalam kasus ini berasal dari Bank Jatim. Pemeriksaan dilakukan secara maraton sejak hari Selasa (26/5) hingga Kamis (29/5). "Semua saksinya berjumlah 29 orang," katanya.

Rinciannya, yang diperiksa hari Selasa dua analis Bank Jatim Kota Malang; hari Rabu diperiksa satu analis dan tiga penyelia kredit; selanjutnya 17 pegawai Bank Jatim diperiksa di hari Kamis; dan terakhir, Jumat, sebanyak delapan penyelia kredit dimintai keterangan.

Ditanya materi pemeriksaan yang dilakukan kepada puluhan pegawai Bank Jatim itu, Romy mengaku tidak tahu rinciannya. Alasannya, data pemeriksaan belum diterimanya dari penyidik. "Yang pasti semua saksi dimintai keterangan terkait kredit fiktif di Bank Jatim Kota Malang," kata Kasipenkum asal Jambi itu.

Untuk diketahui, selain di Kejati, tiga tersangka kasus ini kini juga tengah dibidik Ditreskrimsus Polda Jatim dalam kasus dugaan kredit fiktif ke dua, juga terjadi di Bank Jatim Kota Malang. Di Polda, kasus kedua masih tahap penyelidikan. Dalam menangani kasus ini, Polda berkoordinasi dengan Kejati karena kasus yang ditangani pelakunya sama.

"Kalau kasus yang ditangani Polda satu rangkaian, penanganannya kami serahkan ke Kejati. Kalau berdiri sendiri, tentu tetap akan ditangani di sini (polda, red)," kata Kombes Pol Idris Kadir beberapa hari lalu, yang saat mengomentari kasus ini, dia masih menjabat Direktur Reskrimsus Polda Jatim. (Komang)