Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Senin, 05 November 2018

Depan RSI Macet, Pemkot Hanya Tebar Janji


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Janji akan dapat mengurai kemacetan di jalan Ahmad Yani tepatnya di depan RSI pada akhir oktober lalu hanya sebuah ilusi.

Pasalnya hingga saat ini puluhan block rel yang rencananya akan dipasangan di antara rel sampai siang ini masih tersusun rapi di lokasi pengerjaan tanpa ada aktivitas pemasangan guna menambah kapasitas badan jalan.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati tak menampik bila pengerjaan tersebut molor dari perencanaan.

Ini lantaran pelebaran jalan di bottle neck itu masih belum dilakukan dengan alasan terbentur perizinan.

"Kita sebenarnya sudah dapat izin dari PT KAI. Kita dikasih izin untuk mengerjakan dua jam dalam sehari. Tapi ternyata butuh izin lagi. Yaitu dari PT KAI ke rekanan yang memasang block rel itu," kata Erna, Senin (5/11).

Menurut wanita lulusan ITS ini, hingga hari ini izin untuk pemasangan block rel untuk pelebaran jalan di perlintasan kereta api itu belum juga turun.

Ia mengaku sudah berupaya mencoba mengontak dan meminta izin segera dikeluarkan namun nyatanya hingga kini masih belum terealisasi.

Lebih lanjut dikatakan Erna jika izin sudah keluar, pengerjaan block rel ini akan cepat. Bahkan tidak lebih dari satu bulan. Dengan begitu masyarakat pengguna jalan akan lebih leluasa.

Lantaran akan ada pemanfaatan penambahan tiga lajur kendaraan di bottle neck. Selain itu peralatan pelengkap untuk mengurai bottle neck ini juga sudah disiapkan oleh Pemkot.

Seperti penambahan lepas palang pintu kereta api, penggeseran pos pintu kereta api, dan juga pengasapalan di sekitar pelebaran jalan. Yang belum hanya pemasangan block rel di lintasan kereta api.

Saat ini lintasan kereta api yang akan dipasangi block rel sudah ditutup dengan barier. Pemasangan itu juga untuk penanda bahwa proyek akan segera dimulai.

"Kita berharap izinnya segera keluar. Kayaknya emang harus dapat izin supaya sesuaikan waktu pengerjaan dan juga jadwal kereta api melintas," katanya.

Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Vinsensius Awey menyayangkan adanya proyek molor lagi ini. Padahal pada bulan Agustus lalu Pemkot sudah menjanjikan Oktober selesai. Namun nyatanya hingga masuk bulan November jalan masih menyempit dan belum terurai.

"Saya rasa itu hanya masalah komunikasi. Apa susahnya sih antar lembaga pemebrintah berkomunikasi, PT KAI kan juga punya pemerintah, harusnya urusan semacam ini tidak sulitlah. Ini menunjukkan adanya komunikasi yang kurang baik antar keduanya," kata politisi Partai Nasdem ini. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar