Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Pilkada Surabaya 2024 Tanpa Bakal Calon Perseorangan

KPU Kota Surabaya menyatakan pemilihan kepala daerah tahun 2024 tanpa diikuti pasangan bakal calon kepala daerah perseorangan karena faktor kurangnya syarat dukungan yang harus dipenuhi oleh para bakal calon tersebut.

Wali Kota Eri Cek Penggunaan Dana Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Bapaslon Independen Pilkada Kecewa Sikap KPU Surabaya

Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti menyasalkan sikap komisioner KPU Surabaya yang tak mau menerima copy data pendukung meskipun hanya terlambat cuma dua menit.

Sambut HJKS ke-731, Pegawai Pemkot Surabaya Cat Ulang Curbing Median Jalan

Menyambut Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, seluruh pegawai di lingkup Pemkot Surabaya melakukan kerja bakti dengan mengecat ulang curbing median jalan atau pembatas jalan yang meliputi 51 ruas jalan di Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya Bangun 8 Wisata Rakyat

Upaya Pemkot Surabaya memanfaatkan aset agar memberikan kontribusi sekaligus menciptakan lapangan kerja antara lain dilakukan dengan membangun Wisata Rakyat di 8 lokasi, khususnya di wilayah Surabaya Barat.

Rabu, 21 Desember 2016

Jaksa Ahmad Fauzi Akhirnya Jadi Pesakitan di Pengadilan Tipikor



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ahmad Fauzi, Jaksa Kejati Jatim yang ditangkap tim saber pungli Kejagung lantaran menerima uang suap Rp. 1,5 miliar dalam perkara tanah TKD  Kalimook Sampang  menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor Surabaya di Juanda Sidoarjo, Selasa (20/12/2016).

Sidang yang mengagendakan pembacaan surat dakwaan tersebut digelar diruang cakra. Ada dua jaksa penuntut umum yang membacakan surat dakwaan, yakni Jaksa Jolvis Samboe dan Putra Buwana, keduanya bertugas dibidang Pidsus Kejari Surabaya.

Dijelaskan dalam surat dakwaan, Uang suap Rp 1,5 miliar dari Abdul Manaf yang diberikan pada Jaksa Kejati Jatim, Ahmad Fauzi SH MH, ternyata di bawa keluar sendiri oleh oknum jaksa nakal dari halaman Kantor Kejati ke rumah kosnya di Rainbow Family Homestay Jalan Ketintang Baru II.

Tumpukan uang yang dibungkus kardus itu ditaruh jok belakang mobil Honda Mobilio L 1883 YH milik Abdul Manaf (berkas terpisah).

Setelah Abdul Manaf ketemu terdakwa Ahmad Fauzi di ruagannya, kunci mobilnya langsung diserahkan.

"Barangya sudah saya bawa dan ada di bagasi," tutur Jaksa Penuntut Umum Jolvis Samboe SH
saat membacakan surat dakwaan.

Tak lama kemudian, terdakwa Fauzi keluar mencari mobil Abdul Manaf dan membawa uang itu ke rumah kosnya yang jaraknya sekitar 500 meter dari Kejati Jatim.

Sekembali mengantar uang, Ahmad Fauzi kembali ke ruangannya lalu menyerahkan lagi kunci mobil ke Abdul Manaf.

"Sudah saya terima," sambung Jolvis.

Setelah menerima uang suap Rp 1,5 miliar, terdakwa yang menangani perkara lalu menyampaikan jika pemeriksaan tidak dapat dilakukan dan dijadwalkan kemudian.

Rupanya 'permainan' terdakwa sekitar pukul 13.30 WIB itu terendus Tim Saber Pungli Kejati Jatim. Ketika itu, terdakwa Ahmad Fauzi tengah melakukan sidang Praperadilan yang dimohonkan Dahlan Iskan. Sepulang sidang, Ahmad Fauzi langsung diamankan Tim Saber Pungi.

Dalam surat dakwaan itu, Abdul Manaf selaku pembeli lahan TKD di Desa Kalimook, Sampang sudah diperiksa sebanyak 4 kali. Selama pemeriksaan, Abdul Manaf sudah di bidik menjadi tersangka, tapi selalu minta tolong agar di bantu.

Akhirnya Abdul Manaf mencari jalan agar persoalan terkait korupsi penyelewengan dalam pemberian hak atas tanah di BPN Kabupaten Sumenep bisa lolos dari bidikan. Setelah pemeriksaan keempat, Abdul Manaf pulang dan menemui mantan Kades Kacongan, H Ma'adin untuk minta tolong.

Dalam pembicaraan itu, Ma'adin mengenalkan pada salah seorang staf Kejati Jatim bernama Abdullah. Ketika diperiksa lagi, Abdul Manaf menyampaikan lagi pada terdakwa agar dibantu. Namun oknum jaksa nakal ini mengaku akan mengusahakan.

Lantas Abdul Manaf menyahut "apa yang harus disiapkan", Ahmad Fauzi menjawab Rp 2 miliar dan akan diusahakan dengan keluarga. Setelah disepakati akhirnya deal Rp 1,5 miliar.

Dalam kasus ini, terdakwa dijerat Pasal 5 ayat 2 jo pasal 5 ayat 1 huruf a UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah denga UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tidak Pidana Korupsi UU RI Nomor 31 tahun 1999.

Usai pembacaan dakwaan, Ketua Majelis Hakim Wiwin Arodawanti SH, memberi kesempatan kepada terdakwa apakah dalam sidang lanjutan menyampaikan eksepsi atau tidak. Setelah terdakwa merundingkan dengan kuasa hukumnya, Chusnul Manaf SH.

"Langsung pada pemeriksaan saksi saja Yang Mulia," ujar terdakwa Ahmad Fauzi.

Dugaan suap Rp 1,5 miliar itu atas  penanganan dugaan korupsi penyelewengan dalam pemberian hak atas tanah di BPN Kabupaten Sumenep.

Dalam perkara ini, penyidik sudah menahan Wahyu Sudjoko, 49, oknum PNS dari Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep dan Kepala Desa (Kades) Kalimook Kabupaten Sumenep, Murhaimin. Kades Murhaimin turut dijadikan tersangka oleh penyidik Kejati Jatim atas perannya  mempermudah tersangka Wahyu Sudjoko dalam menjalankan tindak korupsi.

Modus yang dilakukan tersangka Murhaimin adalah, meminjam 14 KTP milik warga pemegang hak atas tanah itu. Setelah KTP dikuasai dipakai mengurus penerbitan Surat Hak Milik (SHM) tanah milik 14 warga ke BPN.

Setelah SHM keluar, tanah itu dijual ke pihak lain berbekal SHM yang dikeluarkan oleh BPN, tanpa sepengetahuan pemilik tanah. Warga percaya saat KTPnya dipinjam oleh tersangka karena sebagai kades.

Kepada warga, tersangka membohongi jika KTP yang disetorkan itu untuk mendapat bantuan traktor. Tanpa curiga warga akhirnya menyerahkan KTPnya. Ternyata oleh tersangka KTP itu dipakai mengurus surat tanah tanpa sepengetahuan pemiliknya. (Komang)

Selasa, 20 Desember 2016

Pemkot Surabaya Diundang Ikuti Pameran Taman Internasional



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapat undangan khusus untuk mengikuti pameran taman internasional yang akan digelar di Kota Nanning, Tiongkok pada 2018 mendatang. Undangan tersebut disampaikan langsung oleh delegasi Pemerintah Kota Nanning yang berkunjung ke Balai Kota Surabaya, Selasa (20/12)

Delegasi Nanning yang dipimpin oleh wakil wali kota yang juga member of the standing committe CPC Nanning Minucipal Committe, Zhang Wei, diterima oleh Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya, Wisnu Sakti Buana. Ikut hadir dalam rombongan delegasi Nanning, Director Nanning Foreign Affairs and Overseas Chinese Affairs Office, Peng Jiang, juga Director Nanning Taiwan Affairs Office, He Jianshuang. Serta Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Surabaya, Gu Jingqi. Sementara dari Pemkot Surabaya, ikut hadir Kabag Kerja Sama, Dewi Wahyu Wardhani       

“Mereka datang untuk menyampaikan undangan mengajak kita ikut berpartisipasi dalam pameran taman internasional yang digelar di Nanning tahun 2018 nanti. Tentunya nanti akan kami sampaikan kepada ibu wali kota, bagaimana kebijakan beliau. Dan kalau ke luar negeri, kita juga perlu persetujuan DPRD,” tegas Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana seusai pertemuan.

Menurut Wawali, Pemkot Nanning menginginkan ada 10 negara ASEAN yang ikut berpartispasi dalam pameran taman internasional tersebut. Surabaya dipilih untuk mewakili Indonesia. “Mengapa Surabaya? Karena mereka tahu bahwa untuk taman, di Indonesia ini paling bagus ya di Surabaya. Terlebih kita punya Taman Bungkul yang pernah mendapatkan penghargaan internasional,” sambung alumnus ITS ini.

Wawali menyebut undangan untuk mengikuti pameran taman internasional itu menarik. Karenanya, secara prinsip, Wawali menyebut tertarik. Sebab, pameran taman internasional sejalan dengan semangat Pemkot Surabaya untuk terus mengembangkan taman di Surabaya dengan konsep lebih bagus lagi. “Kami ingin terus mengembangkan taman lebih bagus lagi. Ikut dalam pameran internasional tentu akan menambah wawasan bagi DKP. Apalagi, ibu wali bercita-cita membangun taman internasional di Keputih. Dengan ikut berpartisipasi di turnamen ini, akan bisa menjadi inspirasi untuk mengembangkan taman. Tapi yang jelas, kami menunggu kebijakan beliau (wali kota),” sambung Wawali.

Wakil Wali Kota Nanning, Zhang Wei berharap, hubungan antara Nanning dan Surabaya tidak hanya dalam berpartisipasi di pameran taman internasional. Dia berharap hubungan kedua kota berlanjut dalam bentuk Sister City. “Nanning dan Surabaya ini kondisi geografis dan keadaan kota nya memiliki kemiripan. Kami ingin menjalin kerja sama lebih erat dengan Surabaya di berbagai bidang dalam bentuk Sister City,” ujarnya.

Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Surabaya, Gu Jingqi yang mengaku sudah satu bulan tinggal di Surabaya, mengaku nyaman dengan keindahan Surabaya yang dipenuhi dengan taman-taman. Menurutnya, kondisi Surabaya yang hijau itu seperti Nanning. “Kota ini terbaik dengan wali kota terbaik. Saya berharap hubungan dua kota ini bisa ditingkatkan,” ujarnya.

Wawali Wisnu Sakti menambahkan, kerja sama Sister City bukanlah hal baru bagi Surabaya. Selama ini, untuk Sister City, Surabaya sudah menjalin kerja sama dengan beberapa kota di Tiongkok. Salah satunya Kota Guangzhou.(arf)

TETO Dirikan Asosiasi TKI - Taiwan se - Jatim Untuk Mempererat Hubungan Ketenagakerjaan di Taiwan



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Guna untuk mempererat persaudaraan antara Tenaga Kerja Indonesia dengan Taiwan.Taipei Ekonomic and Trade Office yang berada  di Surabaya mengundang para TKI se - Jatim.

Bertempat di Kantor Indragiri 49 acara tersebut berlangsung.sekitar 50 orang anggota dari Asosiasi TKI - Taiwan se- Jatim Hadir. acara yang dikemas bertajuk " Berbagi Pengalaman oleh sejumlah para Asosiasi TKI se- Jatim " di sambut antusias.

Jeffrey S.C .Hsiao selaku Director General Of  TETO mengatakan, semenjak pada Tahun 2005 ribuan orang TKI Jatim banyak yang bekerja di Taiwan.meskipun kebutuhan tenaga yang diinginkan diTaiwan hanya sebagai tenaga kasar .namun cukup memberikan kerjasama yang positif.

" Sejak tahun 2005, sekitar 100 ribu permintaan visa tenaga kerja asal jatim melonjak 60 persen.padahal permintaan kerja disana sebagai pengasuh orang tua, orang sakit, mengasuh lansia dan pabrik ." katanya saat usai gelar acara berbagi pengalaman oleh Asosiasi TKI Taiwan se jatim pada Selasa (20/12/2016).

Jeffrey mengungkapkan. Keberadaan para TKI ini sangatlah membantu terhadap masyarakat Taiwan,untuk itu, jalinan antar taiwan denga para TKI tetap kondusif.

" Para TKI di Taiwan sangat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat Taiwan,untuk itu.jalinan hubungan dan itikad  baik terus dibina ." ungkapnya.

Dengan adanya Asosiasi TKI Taiwan se jatim, masih kata Jeffrey,diharapkan asosiasi tersebut bisa menjadi mitra dalam bidang aspek ketenagakerjaan dan juga meningkatkan mutual understanding antar kedua belah pihak.

" Asosiasi ini akan manjadi wadah untuk menjalin komunikasi yang lebih baik antara taiwan dan TKI terutama masyarakat jatim." pintanya.

Jeffrey menambahkan, selain itu,lewat wadah asosiasi TKI Taiwan tersebut diharapkan ke depan akan  bisa membantu memperkenalkan Taiwan kepada teman maupun relasi untuk memilih Taiwan sebagai tempat tujuan mereka bekerja.

" Itikad baik kebijakan pemerintah Taiwan untuk memberikan keadilan dan pemerataan bagi para bekerja migran." pungkasnya. (Dji)

Reorganisasi dan Refungsionalisasi Brimob

Pasukan Anti Huru Hara Satuan Brimob Polri



KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Hingga awal 1974, Brimob adalah satu-satunya satuan kombatan di jajaran ABRI yang telah berkemampuan lawan teror. Di dalam tubuh Brimob kemampuan ini dikuasai satu unit kecil yang berada di bawah kendali Kapolda Metro Jaya. Unit elit nan rahasia ini dinamai Gegana (Langit). Unit ini diharapkan kelak bisa mengatasi setiap bentuk aksi terorisme di dalam pesawat terbang sipil dan militer. Namun sejak tahun 1976 Gegana justru lebih memperdalam ilmu menjinakkan rangkaian peledak ketimbang mendalami kemampuan lawan teror.

Di awal era Orde Baru Brimob dipercaya mengemban tugas polisional dalam rangka menjaga keamanan. Ironisnya, pimpinan ABRI saat itu masih meniru konsep Tokubetsu Keisatsu Tai selaku pasukan cadangan sehingga Brimoib juga difungsikan selaku komponen pasukan cadangan ABRI. Belakangan pimpinan ABRI mengembalikan fungsi Brimob kepada peran asasinya selaku institusi penegak hukum dan mereduksi kemampuan tempurnya. Kebijakan pimpinan ABRI ini dijabarkan para petinggi Polri dalam bentuk Surat Keputusan Kapolri No. Pol SK/05/III/1972 yang mengatur soal refungsionalisasi dan reorganisasi Korps Brimob (02/3/72). Sejak itu kendali operasi satuan Brimob di tingkat propinsi dipegang Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda).

Setelah direorganisasi maka besaran kekuatan tiap satuan Brimob dibatasi hanya sampai pada jenjang batalyon. Sementara itu seluruh kompi Brimob yang selama ini terlanjur jadi unit yang berdiri sendiri lantas dialihkan jadi satuan organik pada setiap Polda. Peran Brimob kini sebagai satuan bantuan operasional taktis kepolisian. Titik berat tanggungjawabnya tak lagi pada tugas tempurtetapi kepada penanganan segala bentuk tindak kriminal berintensitas tinggi yang tidak mungkin dihadapi satuan polisi biasa. Pada tahun 1983 Brimob kembali direorganisasi. Lewat Surat Keputusan Kapolri No. Pol : Skep/552/XI/1983, di setiap Polda dibentuk batalyon Bimob berkekuatan sejumlah kompi (14/11/83).

Brimob terpaksa menelan ‘pil pahit’ setelah Panglima ABRI Jenderal TNI LB Moerdani menghapuskan program pendidikan kejuruan Menpor dari silabus Pusdik Brimob Watukosek (1983). Alasannya agar postur ABRI lebih ramping dan menghindari terjadinya tumpang tindih wewenang di antara sesama satuan kombatan ABRI. Kebijakan ini bertolak belakang dengan upaya peningkatan kemampuan Brimob yang dirintis Jenderal TNI M Jusuf sejak 1978. Saat tongkat komando Panglima ABRI dipegang Jenderal TNI Feisal Tandjung, sempat ada wacana untuk kembali menyerahkan tanggungjawab penanganan gangguan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat (kamtibmas) kepada Brimob (1993). Tetapi wacana ini kurang ditanggapi para petinggi ABRI. Apalagi jajaran Brimob sendiri merasa kemampuannya selaku sebagai satuan paramiliter sudah banyak berkurang.

Sejak tahun 1996 Brimob tidak lagi dipimpin seorang perwira menengah Polri tetapi oleh perwira tinggi berbintang satu. Masih pada tahun yang sama 15 anggota Resimen II Gegana berhasil menamatkan pendidikan terjun bebas di Margahayu, Bandung. Kelimabelas personil Resimen Gegana ini kemudian jadi modal Brimob membuka sekolah terjun bebasnya sendiri di Mako Brimob Kelapa Dua. Hingga kini meski tidak diwajibkan, namun kebanyakan anggota Resimen Gegana memiliki kemampuan terjun bebas.

Menjelang akhir era Orde Baru, para petinggi Polri kembali berniat memulihkan keberadaan Menpor sebagai satuan pemukulnya (1997). Untuk mewujudkan ‘impian’ itu maka pada Oktober 1999 dibuka program pendidikan calon personil Menpor. Selesai digodok selama lima bulan di Watukosek maka 48 orang berhasil menyabet tanda kecakapan ranger dan lantas jadi modal awal pembentukan kembali Menpor. Secara bertahap jangka waktu pendidikan para calon anggota Menpor dipersingkat jadi empat setengah bulan. Mengingat tingginya tingkat kebutuhan akan personil Brimob berkualifikasi ranger maka durasi masa pendidikan calon anggota Menpor diperpendek lagi hingga tinggal tiga bulan saja.

Di era Orde Reformasi, kondisi kamtibmas mengalami ‘kemunduran’. Kerusuhan massa dan konflik horizontal bernuansa SARA marak terjadi di sejumlah daerah. Puncaknya terjadi serangkaian aksi pengeboman atas berbagai obyek sipil di sejumlah tempat (1999). Untuk mengatasi gangguan kamtibmas berintensitas tinggi itu terutama sekali aksi pengeboman maka setiap Polda mengirimkan beberapa anggota Brimobnya ikut kursus pengenalan dan penjinakan rangkaian peledak di Mako Resimen Gegana. Sepulang mengikuti kursus itu para anggota Brimob daerah lantas membentuk unit Gegana pada tiap Polda yang menaunginya. Keberadaan unit Gegana ini baru resmi saat terbit Keputusan Kapolri No. Pol. Kep. 54/X/2002 tentang pengesahan eksistensi sub detasemen Gegana pada tiap satuan Brimob di tingkat Polda.

Dengan kian bertambahnya jumlah anggota Korps Brimob yang telah lulus pendidikan bakal Menpor maka Brimob lalu membentuk dua satuan Menpor baru. Di saat yang bersamaan kekuatan Resimen II Gegana juga dimekarkan dari dua jadi empat detasemen. Karena secara de facto Resimen Gegana lebih dulu lahir ketimbang kedua satuan Menpor model baru maka nomor urut satuannya lalu diubah jadi Resimen I Gegana (Kelapa Dua), Resimen II Pelopor (Kedung Halang)’dan Resimen III Pelopor (Kelapa Dua). Sebagaimana halnya Gegana, Resimen II dan Resimen III Pelopor masing-masing berkekuatan empat detasemen.

Tepat pada hari jadi Polri ke 57, seluruh anggota Brimob mengenakan seragam berwarna hitam yang semula hanya boleh dipakai anggota Resimen I Gegana. Agar kesan militeristik di tubuh Korps Brimob secara perlahan dapat dihapuskan maka di awal tahun 2004 sebutan “Resimen” diganti jadi “Satuan”. Sejak saat itu berlaku nama resmi Satuan I Gegana, Satuan II Pelopor dan Satuan III Pelopor. (arf)

Rumkital Dr. Oepomo Lantamal V Selesai Terima Tim KARS



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Akreditasi merupakan bentuk pengakuan yang diberikan pemerintah pada rumah sakit yang telah memenuhi standar yang ditentukan. Baik itu rumah sakit swasta maupun milik pemerintah. Sesuai dengan undang-undang, akreditasi bagi rumah sakit merupakan satu hal yang harus dilaksanakan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan.

Rumkital Dr. Oepomo Mako Pangkalan Utama TNI AL merupakan salah satu rumah sakit yang ikut akreditasi. Untuk itu, Rumkital Dr. Oepomo selama dua hari berturut-turut (tanggal 19-20 Desember 2016) mendapat penilaian dari Tim Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) guna meningkatkan pelayanan kesehatan kepada para prajurit dan keluarganya juga masyarakat.

Tim penilaian berjumlah dua orang yang yang terdiri dari Tejo Trisno, Skep., Ners. dan Dr. Jong Khai, Mars. Telah melihat secara langsung keadaan ruangan-ruangan dan sarana-prasarana yang dimiliki oleh Rumkital Dr. Oepomo, bahkan tidak segan-segan untuk kroscek secara langsung kepada para dokter dan perawat.

Dr. Jong Khai, Mars sesaat sebelum pelaksanaan Exit Conference Survey menyatakan “Saya sengaja menanyakan secara langsung kepada para dokter dan perawat yang ada diruangan untuk memastikan segala sesuatunya berjalan sebagaimana mestinya, sambil saya terjun langsung ke lapangan ”

Sedangkan Tejo Trisno, Skep., Ners. Menyatakan bahwa maksud kedatangannya ke Rumkital Dr. Oepomo ini merupakan upaya dari pemerintah untuk mengetahui peningkatan mutu pelayanan rumah sakit sehingga setiap rumah sakit wajib hukumnya untuk melaksanakan akreditasi berkala minimal 3 tahun sekali, sesuai dengan Dasar Hukum Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 pasal 40”.

Ia juga mengatakan bahwa tingkat penilaian terdiri dari keselamatan pasien, hak pasien dan keluarga, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, MDGS, akses dan kontinuitas pelayanan, pelayanan dan bedah serta manajemen fasilitas juga keselamatan.

Selain itu, Tejo juga menyampaikan bahwa dirinya dan dr Jong Khai hanyalah surveyor, “Kami berdua ini hanyalah sebagai surveyor, segala data yang kami rekam, kami lihat dan kami dengarkan keterangannya akan kami sampikan sebagai laporan kepada kelompok penilai atau konsilor. Apabila dinyatakan memenuhi standar nilai yang telah ditentukan, maka akan diterbitkan sertifikat oleh ketua KARS", ujarnya. (arf)

Asah Ketrampilan, Prajurit Marinir Latihan Perang di Situbondo



KABARPROGRESIF.COM : (Situbondo) Dalam rangka meningkatkan profesionalisme sebagai prajurit Pasukan Pendarat Amfibi, Pasmar-1 Korps Marinir melaksanakan latihan Satuan Tempur di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (17/12/2016).

Latihan yang dipimpin Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Lukman, S.T.,M.Si (Han) tersebut ditinjau oleh tim dari Itjenal, Sops Mabesal dan dari Sops Kormar.

Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Lukman, S.T.,M.Si (Han) mengatakan, tujuan dilaksanakan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan satuan tempur Pasmar-1 serta profesionalisme prajurit sesuai kesenjataan masing-masing. Disamping itu, juga untuk menguji kemampuan dan keterampilan pelaksanaan fungsi kepemimpinan lapangan sesuai jabatannya, mulai dari tingkat kelompok hingga Komandan Batalyon.

Sasaran latihan, lanjutnya, tercapainya kemampuan satuan dalam melaksanakan Prosedur Pimpinan Pasukan (P3) dengan baik, tercapainya kemampuan dan pemahaman teknik/taktik pengerahan satuan lapangan secara terkoordinasi dan terintegrasi di jajaran Pasmar-1 serta menguasai proses koordinasi antara kesenjataan di lapangan.

Sementara itu, Kolonel Marinir Sugianto, S.Sos selaku Perwira Pelaksana Latihan mengatakan, latihan Satuan Tempur Pasmar-1 melibatkan 1.300 prajurit dari Satuan-satuan Tempur dijajaran Pasmar-1 yaitu Taifib, Infanteri, Kavaleri, Artileri dan Bantuan Tempur. Selain melibatkan prajurit, latihan yang akan berlangsung hingga 20 Desember 2016 tersebut juga melibatkan metrial tempur yang dimiliki Korps Marinir, diantaranya BMP-3F, BTR 60, PT-76, RM 70 Grad, meriam Howitzer 105 mm dan BVP-2.

Materi yang dilatihkan, lanjutnya, meliputi GMUK, Serangan, Pertahanan dan Pemindahan ke belakang. Untuk daerah latihan yaitu di Asembagus dan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Korps Marinir Baluran. (arf)

Peringati HUT Kodam V/Brawijaya dan HJK Melalui Baksos



KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Bakti sosial pemberian sembako kepada keluarga tidak mampu dalam rangka HUT Kodam V/Brawijaya dan HUT Juang Kartika putaran kedua, kali ini dilangsungkan di Makoramil 01/Kota, dan tercatat 1.200 paket sembako telah disediakan oleh Kodim 0809/Kediri, sebagai wujud ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat serta karunianya sampai detik ini. Bakti sosial tersebut juga dihadiri oleh Wakil Walikota Kediri, Lilik Muhibah, Ketua DPRD Kota Kediri, Kholifi Yunan, Camat Kota, Heri Purnomo, Kapolsek Kota, AKP Totok Widiarto, dan Ny.Juanita Purnomosidi selaku Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodim Kediri, serta Ny.Wibowo selaku Ketua Bhayangkari Polresta Kediri, selasa (20/12/2016)

Danramil Kota, Kapten Inf Harmadi menjelaskan, kriteria bagi penerima bantuan sosial tersebut berdasarkan asumsi yang menyatakan tidak mampu dari Ketua RT dimana si penerima berdomisisli, dan dari Ketua RT itulah input informasi diterima langsung Babinsa dan dibenarkan sepihak oleh pegawai kelurahan setempat perihal kebenaran domisili si penerima. Dari input yang masuk ke Babinsa, selanjutnya diverifikasi Danramil untuk diberikan kupon tanda bukti pengambilan sembako yang nantinya berlangsung di Makoramil Kota.

Validitas si penerima, dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan, karena setiap Babinsa hanya menerima input informasi dari Ketua RT, tanpa mengklarifikasikannya terlebih dahulu, karena bagaimanapun juga Ketua RT lebih tahu kondisi ekonomi si penerima. Jumlah kupon pengambilan sembako juga tidak boleh diwakilkan kepada orang lain, melainkan hanya boleh diambil keluarga yang bersangkutan, agar transparansi antara pemberian dengan penerimaan dapat dibenarkan tanpa ada kekeliruan.

Menurut Letkol Inf Purnomosidi, bantuan sosial berupa sembako ini, diharapkan sedikit banyak menekan lonjakan harga-harga barang yang ada di Kota Kediri, khususnya saat mendekati Natal dan Tahun Baru, yang sudah merupakan tradisi bagi naik turunnya harga barang. Selain itu, bantuan sosial ini sedikit banyak mengurangi beban ekonomi bagi keluarga tidak mampu, setidaknya pada pengeluaran belanja sembako bagi kehidupan rumah tangganya. (arf)

Prajurit Lanal Yogyakarta Ikuti Uji Terampil Glagaspur P-1 Dan P-2



KABARPROGRESIF.COM : (Yogyakarta) Dalam rangka mengasah dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan para prajurit, di Mako Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Yogyakarta Lantamal V, Jl. Melati Wetan Yogyakarta, dilaksanakan Uji Terampil Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) P-1 dan P-2 oleh Tim Uji dari Komando Latihan Armada RI Kawasan Timur (Kolatarmatim), pada Senin-Selasa (19-20/12).

Rangkaian giat Uji Terampil tersebut terlebih dahulu dilaksanakan acara penerimaan Tim Uji Terampil Glagaspur P-1 dan P-2 oleh Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Yogyakarta Kolonel Laut (S) Kartoli, S.E. beserta perwira staf dan seluruh anggota Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Yogyakarta di Aula Mako Lanal Yogyakarta, pada Senin (19/12). Hadir pada acara tersebut Wakil Ketua Tim (Wakatim) Glagaspur Letkol Laut (P) Daru Cahyo Sumirat dan anggota Tim Uji Terampil P-1 dan P-2.

Kol. Laut (S) Kartoli, S.E., dalam sambutannya berharap bahwa dengan pelaksanaan Uji Terampil Glagaspur P-1 dan P-2 di Lanal Yogyakarta ini, akan dapat diketahui seberapa jauh penguasaan, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki prajurit Lanal Yogyakarta baik latihan teori maupun praktek. Untuk selanjutnya kami akan terus berusaha memperbaiki diri, agar kami dapat memenuhi standar yang sudah ditentukan, agar ke depan seluruh prajurit Lanal Yogyakarta dapat lebih terampil serta menguasai segala materi yang diujikan.

Pada kesempatan tersebut Letkol Laut (P) Daru Cahyo Sumirat selaku Wakatim Uji Terampil P-1 dan P-2 mengatakan, bahwa Uji Terampil Glagaspur P-1 dan P-2 dimaksudkan untuk menguji dan mengetahui kemampuan dan ketrampilan prajurit-prajurit di kesatuan-kesatuan bawah sesuai perintah dari pimpinan TNI Angkatan Laut. Oleh sebab itu diharapkan para prajurit melaksanakan Uji Terampil Glagaspur P-1 dan P-2 ini dengan sungguh-sungguh dan semangat yang tinggi, agar mendapatkan hasil yang maksimal sesuai yang diharapkan.

Materi-materi Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) P-1 dan P-2 yang diujikan meliputi ujian tertulis, Bongkar pasang senjata (pistol dan Senjata laras panjang M-16), PBB, Deputasi pemakaman militer, PDD Khas TNI AL, Kebaharian, Isyarat komunikasi, Menembak, Renang militer, Dalmas, Peran sabotase, Peran Hanlan dan Peran PEK.

Selesai pelaksanaan Uji Terampil dilanjutkan dengan evaluasi dan penyampaian hasil dari seluruh materi Uji Terampil Glagaspur P-1 dan P-2 yang dilaksanakan oleh prajurit Lanal Yogyakarta di Aula Mako Lanal Yogyakarta Jl. Melati Wetan Yogyakarta, pada Selasa (20/12). (arf)

Tingkatkan Pelayanan, Bayar Santunan Laka Melalui CMS BRI



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) PT Jasa Raharja (Pesero) Cabang Jawa Timur menyatakan kesiapannya membayarkan santunan kecelakaan kepada ahli waris secara cepat, salah satunya dengan membuat terobosan baru yakni memberikan pembayaran santunan melalui (Cash Management System) CMS BRI on line. Itu dilakukan bagian dari peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Kahumas PT Jasa Raharja Jatim, Totok Ery Sukamto, di Surabaya, Senin (9/12) mengatakan, seperti apa yang disampaikan Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Setyarso bahwa pembayaran santunan melalui CMS BRI Online di Jawa Timur merupakan terobosan inovasi pelayanan.

CMS BRI Online adalah salah satu produk layanan yang dikeluarkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI untuk nasabah perusahaan maupun lembaga. Falisitas ini merupakan layanan sistem pengelolaan keuangan perusahaan atau lembaga bersangkutan. Dengan fasilitas tersebut, nasabah dapat melakukan pengelolaan keuangannya secara langsung melalui jaringan online.

Tujuannya, untuk memberikan kemudahan pembayaran santunan di hari libur kepada masyarakat yang mengalami musibah kecelakaan, baik korban yang luka-luka maupun meninggal dunia.

Agar program ini dikenal ke masyarakat, kata Totok, pihaknya gencar menyosialisasikannya. “Pada awal Desember kemarin kami sudah mengadakan kegiatan Pelatihan Sosialisasi dan Implementasi Uji Coba Aplikasi Host To Host Pembayaran Santunan melalui CMS BRI, ternyata direspon positif peserta,” katanya.
Antusiame peserta dalam mengikuti kegiatan ini, terangnya, terlihat dari banyaknya pertanyaan mengenai prosedur dan penggunaan CMS BRI Online. Diharapkan dengan adanya CMS BRI, pelayanan kepada masyarakat yang mengalami kecelakaan akan semakin cepat.

Lebih lanjut dia mengatakan, pelayanan yang cepat tentunya memudahkan msayarakat cepat mendapatkan pelayanan klaim santunan kecelakaan. Untuk besaran santunan, Per satu orang korban meninggal dunia, pihak PT Jasa Raharja selaku lembaga asuransi milik Negara memberikan santunan sebesar Rp 25 juta per jiwa sesua dengan UU. Sedangkan untuk korban luka-luka, pihaknya langsung berurusan dengan rumah sakit untuk proses pembayarannya sesuai aturan dan prosedur berlaku.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 36 dan 37/PMK.010/2008 Tanggal 26 Februari 2008, besaran santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas di  darat/laut/udara sebesar Rp 25 juta untuk korban meninggal dunia (darat/laut), dan Rp 50 juta (udara). Kemudian, untuk korban cacat tetap maksimal nilainya Rp 25 juta (darat/laut) dan Rp 50 juta (udara), serta perawatan maksimal Rp 10 juta (darat/laut) dan Rp 25 juta (udara). (arf)

Kiprah Menpor, Resimen Pelopor Kepolisian Indonesia

Latihan Terjun Payung Satuan Brimob Polri



KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Pada HUT Mobrig ke 16, Presiden RI Soekarno mengganti nama Mobile Brigade jadi Korps Brigade Mobil. Sehari-hari satuan ini disebut sebagai Brimob saja. Alasan penggantian nama agar satuan paramiliter ini bebas dari segala yang berbau kolonial dan memiliki nama resmi sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar (14/11/61). Tidak ketinggalan nama Bataljon Ranger Mobrig 1232 juga diganti jadi Resimen Pelopor Brigade Mobil (Menpor Brimob). Selain mengganti nama satuan, Soekarno juga menganugerahkan tanda penghargaan “Nugraha Cakanti Jana Utama” atas kesetiaan dan pengabdian Mobrig dalam mempertahankan kemerdekaan dan menumpas berbagai aksi pemberontakan di segenap penjuru negeri selama dua windu.

Kian memanasnya situasi konflik RI-Belanda terkait soal Papua Barat pada akhir tahun 1961 mendorong pimpinan ABRI menggelar satu operasi militer gabungan. Sebagai salah satu komponen unit tempur ABRI maka pada Februari 1962 Brimob menyertakan satu resimen untuk menyusup ke berbagai lokasi di Papua Barat. Para penyusup ini berasal dari Menpor. Antara April hingga Agustus 1962 resimen ini beberapa kali berhasil menyusup ke sejumlah lokasi strategis, mengibarkan bendera Merah Putih, mensabotase sejumlah instalasi vital pasukan Belanda dan beberapa kali bertempur dengan pasukan Belanda. Bahkan salah satu kompinya berhasil membebaskan anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat dan Pasukan Gerak Tjepat AURI yang ditawan musuh ketika mendarat beberapa saat sebelumnya. Sepulang dari bertugas di Papua Barat, para anggota Menpor ini kembali kepada kesatuan induknya yang telah berganti nama jadi Bataljon Pelopor 32.

Sejak masa awal kemerdekaan satuan Polisi Istimewa dipercaya Presiden Soekarno sebagai pasukan pengawalnya kemanapun ia dan anggota keluarganya bepergian. Maka pada saat pasukan pengawal presiden Resimen Tjakrabhirawa dibentuk pada Mei 1963, Brimob diminta mengirimkan satu batalyon turut bergabung. Untuk itu pimpinan Brimob menugaskan sebagian besar anggota Bataljon Pelopor 32 bergabung ke dalam Resimen Tjakrabhirawa. Agar kemampuannya terdongkrak maka para anggota Brimob yang ikut dalam Resimen Tjakrabhirawa kerap disertakan dalam pendidikan kejuruan lintas udara bersama satuan ABRI lainnya di Pusdik Terdjun Pajung AURI.

Pada awal tahun 1964 Bataljon Pelopor 32 dimekarkan dan digabungkan ke dalam Menpor. Mako Menpor berada di satu sudut pekarangan kompleks Mako Brimob. Sementara pusat pendidikannya ada di lahan bekas perkebunan teh di Megamendung, Bogor. Memasuki penghujung tahun 1964 pecah konfrontasi antara Rl dengan Federasi Malaja yang didukung Inggris. Terkait hal itu Menpor kembali diminta pimpinan ABRI mengirimkan salah satu kompinya ikut dalam sejumlah misi penyusupan di Semenanjung Malaya. Sayang, tidak satupun misi tersebut yang berhasil. Malah sepertiga anggotanya tewas dan sisanya ditangkap musuh.

Selepas insiden G30S, Resimen Tjakrabhirawa dibubarkan (1966). Sebagai konsekuensinya, para anggotanya yang berasal dari Menpor harus kembali bergabung kepada satuan induknya. Merasa dirinya adalah unit elit, para anggota Menpor eks Resimen Tjakrabhirawa tak mau dilebur kembali ke dalam Menpor sehingga timbul gejolak di dalam Brimob. Untuk mengatasinya pimpinan Brimob kala itu lantas menghidupkan kembali Bataljon Pelopor 32 sebagai wadah para anggota Menpor eks Resimen Tjakrabhirawa.

Atas inisiatif pimpinan Menpor dan Bataljon Pelopor 32, pada Juni 1967 dibentuk sekolah terjun payung Polri di Pusdik Brimob Watukosek. Karena pada saat berdiri sekolah ini masih minim fasilitas maka kegiatan pendidikannya dilakukan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta dan kawasan Lido, Bogor. Satuan yang beruntung mencicipi program pendidikan kejuruan ini adalah Bataljon Pelopor 32. Setelah menamatkan pendidikannya Bataljon Pelopor 32 berganti nama jadi Bataljon 32 Para Brimob. Namun saat jumlah anggota Brimob disusutkan pada akhir dekade 1960-an maka Bataljon Para 32 juga mengalami penciutan kekuatan (1969). Di lain pihak, Menpor bernasib lebih baik. Beberapa kali ikut Menpor diijinkan mengikuti beraneka kursus komando di lingkungan ABRI dan sejumlah operasi lawan insurjensi di Irian Jaya (1969) dan Timor Timur (1976). (arf)

Senin, 19 Desember 2016

Penembak Runduk Alias Sniper Yontaifib Marinir



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Di tengah kesibukan mengikuti banyak operasi militer, satuan yang punya semboyan Maya Netra Yamadipati ini tetap menyempatkan diri membina sumber daya manusianya.

Sejumlah personil tetap dikirim berlatih ke Batujajar dan Margahayu. Beberapa lulusan terbaik kemudian direkrut menjadi instruktur Sekolah Para KKO AL. Pengiriman terakhir (150 orang) dilakukan pada tahun 1965. 100 orang siswa dipimpin Kapten KKO Marilaoe ke Margahayu dan sisanya ke Batujajar dipimpin Kapten KKO Djunaedi.

Akhirnya pada 10 November 1965 bertempat di kawasan Gunungsari (Surabaya) resmi berdiri Detasemen Pendidikan Para KKO AL dengan komandan pertama Major KKO EWA Pangalila.

Institusi ini dibawah Komando Gabungan Pendidikan Para yang juga mendidik para personel ABRI di luar KKO AL. Penyematan wing para bagi para personil KIPAM dilakukan pertama kali dalam satu upacara yang dipimpin Menko/Kepala Staf ABRI Djenderal AH Nasoetion (08/12/65).

Dalam perkembangannya, KIPAM sempat mengalami beberapa perubahan nama. Mulai dari Batalyon Intai Para Amfibi (25/7/70), Satuan Intai Amfibi (17/11/71), hingga akhimya menjadi Batalyon Intai Amfibi Marinir (Yontaifibmar) yang berada di bawah Resimen Bantuan Tempur Korps Marinir TNI AL. Belakangan Yontaifibmar ditempatkan di bawah Pasukan Marinir (Pasmar) 1 Armada Kawasan Timur sesuai dengan Skep Kasal No. Skep/08/m/2001 tanggal 12 Maret 2001.

Sejalan dengan pemekaran postur TNI AL yang dijabarkan lewat pembentukan Pasukan Marinir (Pasmar) 2 menyusul keberadaan Pasmar 1, maka otomatis ada dua Yontaifibmar. Masing-masing Yontaifibmar 1 Pasmar 1 yang berkedudukan di Kesatrian Sutedi Senaputra, Karang pilang (Surabaya) dan Yontaifibmar 2 Pasmar 2 di Kesatrian Brigade Infantri 2 Marinir, Cilandak (Jakarta).

Karena kemampuan dan ruang lingkup penugasannya khusus, maka pada tanggal 18 November 2003 dalam upacara di Kesatrian Sutedi Senaputra (Surabaya) kedua Yontaifibmar tersebut di atas disahkan jadi salah satu pasukan khusus di jajaran TNI AL mendampingi Komando Pasukan Katak lewat Surat Keputusan KSAL No. Skep/185 7/XI/2003. (arf)

Rayuan Ditolak, Jaksa Tetap Tahan Tersangka Pemalsu Lem G



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Agus Purnomo, tersangka kasus pemalsuan merk lem G terlihat galau saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) Novan Arianto menyodorkan surat penahanan terhadap dirinya.

Pemilik Toko Samudera di Pasuruan ini terlihat beberapa kali merengek dan merayu agar Jaksa tidak manahannya. Agus meminta  penahanannya diundur setelah tahun baru 2017. "Karena pengacara saya sedang berlibur dan saya juga belum ada persiapan, bapak juga gak kasih tau saya kalau mau nahan,"ujar Agus pada Jaksa Novan saat menjalani pelimpahan tahap II di Kejari Surabaya, Senin (19/12/2016).

Selain itu tersangka juga beragumen, jika ancanam pasal yang disangkakan Penyidik Polda Jatim tidak bakal bisa menahan dirinya. "Waktu resume, ancaman hukumannya kan cuma 1 tahun pak, kan tidak bisa saya ditahan,"ucapnya berkaca-kaca.

Oleh karena itu, Tersangka Agus tidak mau menandatangani berita acara penahanan. "Saya bukan menolak tanda tangan, tapi saya belum mau pak,"katanya pada jaksa.

Lantas, Agus pun menghubungi beberapa pengacara yang dikenalnya atas upaya penahanan tersebut, Namun hal itu tak mempengaruhi sikap jaksa Novan. Tersangka pemalsuan merk lem G ini pun akhirnya menyerah dan mau digiring ke tahanan sementara Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya dan selanjutnya di bawa ke Rutan Medaeng.

Dalam kasus ini, Agus dijerat dengan pasal 90,91 dan 94 UU RI nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek. Jaksa Novan menjelaskan, Agus ditahan dengan berbagai pertimbangan. "Tersangka Agus kami tahan karena ditakutkan tersangka akan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti," terangnya.

Kasus ini muncul atas laporan PT Putra Permata Maju Perkasa, pemilik merek produk lem G. PT Putra Permata Maju Perkasa melaporkan kasus pemalsuan merek tersebut ke Polda Jatim pada Oktober 2015. Diduga Agus telah memalsukan merek lem G dan menjualnya di toko miliknya yaitu toko bangunan Samudra yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta, Pasuruan. (Komang)

BI Resmi Luncurkan Edaran Uang Baru Pecahan Kertas maupun Logam




KABARPROGRESIF. COM :  (Surabaya) Bertepatan  pada Peringatan Hari Bela Negara yang jatuh pada Tanggal 19 Desember 2016. Bank Indonesia di 45 Kantor Cabang Indonesia mengeluarkan edaran baru uang pecahan kertas dan pecahan Logam yang berlangsung di sejumlah 33 provinsi di tanah air
Sebanyak Sebelas dari para tokoh pahlawan nasional Indonesia yang ada di desain pecahan gambar uang tersebut,semuanya  rata-rata belum pernah ditayangkan oleh pemerintah pusat.

" Desain gambar pecahan uang baru ini kebanyakan diambil dari tokoh pahlawan yang sebelumnya tidak pernah ada ." Kata Hestu Wibowo Selaku Kepala Devisi Sistim  Pembayaran dan Pengolahan   Uang Rupiah BI KPW Jatim.

Menurut Hestu,Pengeluaran edaran uang baru emisi tahun 2016 tersebut terdiri dari lembaran kertas serta pecahan uang logam.

" Untuk pengeluaran  edaran uangnya yaitu pecahan 100.000, 50.000, 20.000, 10.000, 5000, 2000 serta 1000 dan untuk pecahan logam yang terdiri  500, 200 dan 100." ujar Hestu saat menghadiri Peresmian dan Pengedaran Uang Rupiah NKRI Tahun Emisi 2016 di Kantor BI Perwakilan Jatim, Senin (19/12/2016).

Hestu menjelaskan, untuk saat ini wilayah BI perwakilan jatim uang peredaran masih dibatasi hanya  sekitar 340 kardus yang masing- masing isinya pecahannya berbeda.sehingga untuk penukaran uang tersebut masih sangat dibatasi.

" Kami mohon maaf kalau belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat karena untuk sementara ini penukaran uang baru juga terbatas,hal ini dikarenakan stock uangnya juga masih terbatas." terangnya.

Dikatakan Hestu,pada pecahan uang 100.000,- yang lama desain dan gambarnya masih tetap bergambar Presiden pertama yakni Soekarno.hal ini disebabkan beliau merupahkan sang proklamator bangsa indonesia.

" Yang menjadi pertimbangan desain maupun gambar persetujuannya melalui pemerintah dan presiden." jelasnya.

Hestu Berharap, untuk uang lama pecahanmasih tetap berlaku, sehingga masyarakat tidak perlu tergesa-gesa untuk menukarkan uang baru. (Dji)



Pemalsu Hologram Pita Cukai Ditahan Jaksa



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya menahan Sanusi (43) tersangka pemalsu hilogram pita cukai. Sanusi ditahan usai menjalani penyerahan dari penyidik Bea Cukai Kantor Wilayah Jatim I.

Pemilik percetakan di Jl Embong Malang Kebangsren Gang I Surabaya ditahan selama 20 hari di Rutan Medaeng. "tersangka ditahan untuk mempercepat proses persidangan dan dikuatirkan melarikan diri,"terang Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi, Senin (19 Desember 2016).

Menurut Didik, Pihaknya akan segera melimpahkan kasus ini untuk disidangkan ke Pengadilan Negeri Surabaya dengan dakwaan melanggar 55 huruf a UU nomor 39 tahun 2007 tentang Cukai jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Adapun modus atau cara tersangka melakukan pemalsuan cukai  adalah  setelah menerima order dari seseorang bernama Aris (DPO). Sebagai pemilik percetakan tersangka telah menerima order pembuatan dan penempelan hologram pada pita cukai palsu dengan harga Rp 300 ribu per satu rim.

"Akibat perbuatan tersangka Sanusi bersama-sama Aris menimbulkan potensi kerugian negara sebesar Rp 7, 142 Milyar,"ujar Didik Farkhan. (Komang)

Ada Nuansa Baru di Kawasan Putat Jaya



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengapresiasi positif perubahan di kawasan Putat Jaya. Sejak kawasan yang dulunya identik dengan pusat lokalisasi ini dialihfungsikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada Juni 2014 silam, ada banyak perubahan positif yang kini terlihat di sana. Tak hanya warganya yang mulai berdaya dengan usaha ekonomi kreatif. Tampilan kawasan Putat Jaya kini juga berubah jadi lebih indah. Seperti yang terlihat di Putat Jaya Gang VIII. 

Ada banyak warna di gang VIII yang membuat kawasan itu lebih indah. Jalanan berpaving di depan rumah warga, dicat dengan aneka warna. Beberapa tanaman dan bunga juga tumbuh di depan rumah warga. Terbaru, ada lukisan mural yang menghiasi tembok di Putat Jaya Gang VIII tersebut. “Wes apik yo saiki,” ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika meninjau lokasi tersebut, Senin (19/12).

Menurut wali kota, kawasan Putat Jaya kini telah berubah menjadi lebih indah. Bahkan, menurutnya, perubahannya sangat cepat. Selain di Putat Jaya Gang VIII, Pemkot sebelumnya juga mengubah wajah di gang yang terkenal dengan bangunan eks Wisma Barbara yang dulunya merupakan wisma terbesar di sana. “Harapannya warga di sini memiliki nuansa baru. Saya tahu persis perkembangan di sini. Dulu ndak begini. Ini nuansa nya sudah baru,” ujar wali kota.



Di Putat Jaya Gang VIII, wali kota juga berkunjung ke rumah batik yang ada di sana. Sembari berbincang dengan warga perihal motif yang dikembangkan. Lantas, memulai melukis mural bersama warga dan juga komunitas mural. “Nanti kalau sudah settle, saya masukkan urban farming supaya warga menempatkan sayur-sayuran dan juga menata lighting nya,” sambung wali kota.


Camat Sawahan, M Yunus menambahkan, warga di Putat Jaya kini bersemangat dalam menata lingkungannya. Termasuk dengan melukis mural. Dia berharap, di setiap gang nantinya akan ada mural bertema. Semisal di Gang VIII karena ada rumah batiknya, lukisan mural nya bercerita tentang batik.

“Kami ingin setiap gang ada tema nya, ada karakter sendiri yang menceritakan apa yang ada di dalamnya. Warga pengen apa kita fasilitasi. Kalau semua gang jadi, orang yang mau berkunjung ke sini bisa menikmati semua. Selain ada UMKM, lingkungannya juga bagus,” harap Yunus.(arf)

Dawud Meminta DPP Hanura Pecat Oknum DPD yang Terlibat Miras



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dawud Budi Sutrisno Wakil ketua DPC Hanura kota Surabaya, meminta DPP Hanura untuk menindak tegas oknum yang mencemarkan nama baik partai Hanura terkait pesta miras yang dilakukan oleh para petinggi DPD Hanura Jawa Timur.

Dawud mengatakan, DPP Hanura harus mencabut Kartu Tanda Anggota (KTA) oknum yang terlibat pesta miras. Artinya, harus diberhentikan atau di non aktifkan dari keanggotaan partai. Hal itu sudah diatur dalam AD/ART pasal 7 ayat 3 tentang sanksi organisasi.

“Jadi pelanggaran berat yang sifatnya mencemarkan nama baik partai atau merusak citra partai harus diberikan sanksi pemberhentian dari partai, artinya ini langsung harus dicabut dari keanggotaan partai,” katanya saat jumpa pers di kantor DPC Hanura Surabaya, Senin (19/12/2016).

Dirinya mengaku, pemecatan oknum yang terlibat pesta miras tersebut akan dilakukan DPP pusat setelah menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang akan dilakukan tanggal 21 Desember 2016 di Jakarta.

“Yang mengundang langsung dari bapak Wiranto (ketua umum DPP Hanura). Artinya, DPC yang diakui adalah DPC yang ada di ngaggel ini, jadi belum ada pergantian pengurus DPC Surabaya sampai saat ini,” akuinya.

Lebih lanjut, mantan ketua DPRD Sidoarjo periode 2009 – 2014 ini menegaskan, secara otomatis Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) yang di gelar Eddi Rahmat di salah satu hotel di Surabaya beberapa hari lalu terbilang cacat hukum atau tidak sah. “Jadi DPC yang sah ya DPC yang ada di ngaggel ini tidak ada yang lain,” lanjutnya.

Sementara itu, Sekertaris DPC Hanura kota Surabaya Agus Santoso mengaku, pemberhentian untuk pencabutan KTA oknum yang terlibat pesta miras tersebut sudah mendapat rekomendasi dari Wiranto. Dari rekomendasi itu nantinya surat pemberhentian tersebut akan langsung ditangani oleh Organisasi, Kaderasi dan Keanggotaan (OKK) dan Korwil Jatim partai Hanura.

“Jadi surat pemecatan itu akan dilakukan perkiraan tanggal 27 Desember setelah Munaslub karena surat pemecatan itu harus mendapat tanda tangan dari ketua umum dan sekjen dari partai Hanura,” pungkasnya.(arf)

Kini, Anak-Anak Putat Jaya Bisa Bermain Futsal Gratis



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Anak-anak yang tinggal di kawasan Putat Jaya kini tidak lagi kesulitan untuk bermain bersama teman-teman sebaya nya. Mereka kini bisa menyalurkan bakat dan kesukaan mereka dalam bermain futsal. Ada dua lapangan futsal baru yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Lokasi nya ada di RT VI RW VI dan RT II dan RW XII Kelurahan Putat Jaya Jalan Kupang Gunung Timur, Surabaya.

Dua lapangan futsal yang baru dibangun tersebut diresmikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Senin (19/12/2016). Ikut hadir dalam peresmian lapangan futsal tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, M Afghani Wardhana, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan Camat Sawahan, M. Yunus.



Wali Kota Tri Rismaharini berharap, adanya lapangan futsal itu bisa menjadi wahana bagi anak-anak di Putat Jaya untuk tumbuh sehat dan kuat. Selain itu, anak-anak yang tinggal di kawasan eks lokalisasi tersebut, bisa mengembangkan minat dan bakatnya di bidang olahraga sehingga bisa berprestasi. Apalagi, lapangan tersebut bisa dipakai tanpa harus menyewa alias gratis.

“Saya pengen suatu saat anak-anak Putat Jaya ini meraih keberhasilan tanpa rendah diri. Sebab, anak-anak ini berhak untuk jadi apapun. Mereka berhak untuk berhasil. Karena itu kami menfasilitasi nya dengan membangun lapangan ini,” tegas wali kota.

Seusai menyampaikan sambutan, wali kota lantas meninjau lapangan futsal yang berada di antara permukiman warga tersebut. Wali kota juga sempat melakukan tendangan kick off penanda dibukanya turnamen futsal antar RW yang digelar di sana. Seusai meninjau lapangan, wali kota lantas berpesan kepada Kepala Dispora untuk mengganti permukaan lapangan tersebut dengan rumput sintentis. “Tahun depan akan diganti rumput sintentis. Supaya kalau jatuh anak-anak nggak sakit. Saya harap semoga bermanfaat untuk anak-anak,” sambung wali kota yang pernah menjadi atlet atletik ini.

Wali kota juga menyebut akan segera membangun taman bermain di kawasan Putat Jaya. Lokasinya akan dibangun di lahan yang sudah dibeli oleh Pemkot. Wali kota berharap rencana itu bisa terealisasi di tahun depan. “Ini DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) segera proses taman bermain untuk anak-anak,” sambung wali kota.

Kepala Dispora Kota Surabaya, M Afghani Wardhana mengatakan, pembangunan dua lapangan futsal baru di Putat Jaya tersebut merupakan bagian dari upaya Pemkot Surabaya untuk menyediakan sarana olahraga yang merata di Kota Pahlawan. Hingga kini, Afghani menyebut sudah ada lebih 300 sarana olahraga yang dibangun Pemkot dan tersebar ke seluruh penjuru kota. “Harapan kami memang ada pemerataan dalam pembangunan sarana olahraga. Terutama di kawasan eks lokalisasi seperti ini sehingga anak-anak nya bisa memiliki aktivitas positif,” jelas Afghani.(arf) 

Rumah Sakit Dr.Oepomo Lantamal V Laksanakan Akreditasi



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala Rumah Sakit TNI AL (Karumkital) Dr.Oepomo Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Letkol Laut (K) dr. Imam Hidayat,SP.S menegaskan bahwa Runkitnya tengah melaksanakan Akreditas Rumah Sakit Dr. Oepomo dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit Harapan kita Jakarta, di Ruang pertemuan Rumah Sakit Dr. Oepomo. (19/12).

Tim Surveyor dari Rumah Sakit Harapan kita Jakarta dipimpn Tejo Trisno, S.Kep.Ners. dan dr. Jong Khai. Mars. yang memberikan penilaian terhadap Rumah Sakit Dr. Oepomo tentang kelayakan dalam menangani pasien baik anggota TNI, Keluarga dan masyarakat umum yang berada di wilayah Surabaya.

Misi Rumah Sakit Dr.Oepomo adalah Menyelenggarakan dukungan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang terpadu oleh petugas yang professional, Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi keselamatan dan kepuasan pasien, Meningkatkan sumber daya manusia yang kompetitif, Berupaya menyediakan sarana,fasilitas dan peralatan yang memadai, Menyelenggarakan manajement rumah sakit yang transparan dan akuntabel.

Motto Rumah Sakit “Kesehatan dan Kepuasan anda Kebahagian Kami”  dan Falsafah Rumah Sakit Sebutkan” Tekad Berikan Pelayanan Dengan Tulus, Pelayanan Kesehatan Anggota  Militer TNI, PNS dan Keluarga Beserta Masyarakat Umum”.

Pelayanan Umum diantaranya Pelayanan Medik umum, Pelayanan Medik Gigi Dasar, Pelayanan KIA / KB, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat 24 jam, Pelayanan Instalasi Farmasi dan Pelayanan Medik Spesialis Dasar dengan Pelayanan Bedah, Pelayanan Penyakit Dalam, Pelayanan Obstetri dan Ginekologi, Pelayanan Kesehatan Anak.

Pelayanan Medik Spesialis Tambahan  Pelayanan Penyakit Syaraf , Pelayanan Penyakit Kulit, Pelayanan Penyakit Mata, Pelayanan Anestesi/Reanimasi,  Pelayanan Penyakit Jiwa, Pelayanan Rehabmedik, Pelayanan Penyakit Jantung.

Pelayanan Penunjang Klinik Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Radiologi ,Pelayanan Gizi serta  Pelayanan Penunjang Lainnya Pelayanan Ambulan 24 Jam, Penitipan Jenazah, Pengelolaan Limbah, Laundry/ Linen, Pelayanan Sterilisasi (CSSU). (arf)

Satuan Brimob Polri



KABARPROGRESIF.COM Setelah Republik Indonesia (Rl) resmi berdiri, para anggota Keisatsu Tai dan Tokubetsu Keisatsu Tai segera menyatakan berdiri di belakang pemerintah Rl dan membentuk Angkatan Moeda Kepolisian Repoeblik Indonesia (AMKRI) sebagai cikal bakal institusi Kepolisian Republik Indonesia. Mereka tak lagi mengakui para petinggi rezim militer Jepang sebagai atasan. Nama Keisatsu Tai dan Tokubetsu Keisatsu Tai lalu diubah jadi Polisi Oemoem dan Polisi Choesoes. Pada daerah tertentu nama yang dipakai adalah Polisi Perdjoangan dan Polisi Istimewa. Tak cuma soal nama, ketidakseragaman ini merembet pada perkara struktur organisasi, tata kerja dan sebaran kekuatan yang berakibat kegiatan penegakan hukum di tengah masyarakat jadi semrawut.

Karena RI yang muda usia butuh satu lembaga kepolisian yang utuh maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (selaku lembaga tertinggi negara saat itu) mensahkan berdirinya Djawatan Kepolisian Negara (DKN) sebagai wadah semua lembaga kepolisian di tingkat pusat dan daerah. Sejak itu seluruh satuan polisi yang telah ada dilebur jadi satu dan bernaung di bawah panji DKN (19/8/45). Guna memperkuat keputusan ini Komandan Pasoekan Polisi Istimewa Djawa Timoer Inspektoer Polisi Tingkat I M Jasin mewakili seluruh anggota DKN menerbitkan maklumat berisi penyataan bahwa sejak 21 Agustus 1945 sebutan “Polisi’ berarti satuan polisi RI yang bertanggungjawab hanya kepada pemerintah Rl. Sebagai penjabarannya, di beberapa kota anggota AMKRI (termasuk Pasoekan Polisi Istimewa) terlibat dalam aksi perebutan senjata dan instalasi vital milik rezim militer Jepang. Bahkan Pasoekan Polisi Istimewa jadi inti kekuatan bersenjata Rl tatkala menghadang serbuan pasukan Inggris di Surabaya pada Oktober dan November 1945.

Baca juga : KRI Cakalang 852 Akan Perkuat TNI AL
Meski perannya di dalam berbagai kancah pertempuran meladeni aksi pasukan Inggris dan Belanda pada masa awal kemerdekaan Rl cukup besar, namun hingga medio tahun 1946 struktur organisasi dan tata kerja Pasoekan Polisi Istimewa belum teratur. Oleh karena itu Wakil Kepala DKN Komisaris Polisi Tingkat I Soemarto berinisiatif membenahi. Nama Pasoekan Polisi Istimewa diubah jadi Mobile Brigade yang berasal dari istilah militer berbahasa Belanda Mobiele Brigade (Brigade Gerak Cepat). Kepala DKN Komisaris Polisi Tingkat I RS Soekanto Tjokrodiatmodjo minta bantuan Komisaris Polisi Tingkat I M Jasin guna mewujudkan pasukan paramiliter kepolisian itu. Akhirnya pada 14 November 1946 Mobile Brigade (disingkat Mobrig) berdiri selaku satuan penggempur DKN.

Kekuatan Mobrig ada di seluruh wilayah keresidenan yang masih dikuasai Rl. Pada setiap keresidenan dibentuk kompi Mobile Brigade Keresidenan (MBK) dan markasnya berada di ibukota keresidenan. Tiap kompi MBK berkekuatan 100-an orang dipimpin seorang Inspektoer Tingkat I atau II. Kendali operasinya dipegang Kepala Polisi Keresidenan. Setiap kompi Mobrig terdiri dari dua seksi. Setiap seksi dipimpin seorang Pembantu Inspektur Polisi dan terdiri dari tiga brigade. Setiap brigade dipimpin seorang komandan polisi dan terdiri dari tiga grup. Dan akhirnya setiap grup yang dikepalai seorang Agen Polisi Tingkat I membawahi sekitar enam hingga tujuh anggota Mobrig.

Baca juga : Fire Power Kyai Samber Langit
Selain MBK di tingkat keresidenan, Mobrig juga punya tiga pasukan cadangan yakni Mobrig Besar Djawatan (MBD) yang berbasis di Purwokerto (Markas Besar DKN), Mobrig Besar Djawa Tengah di Solo dan Mobrig Besar Djawa Timoer di Malang. Kendali operasi ketiga satuan Mobrig ini dipegang langsung oleh Kepala DKN.

Di usianya yang masih amat muda Mobrig sudah terlibat dalam berbagai pertempuran baik dengan pasukan Belanda (semasa Agresi Militer Belanda 1 dan Agresi Militer 2) maupun dengan para pemberontak komunis saat Pemberontakan PKI Madiun (1948). Setelah Belanda mengakui kedaulatan Rl (27/12/49), pasukan Mobrig ditugaskan menghadapi berbagai aksi insurjensi bersenjata. Mulai dari APRA (Jawa Barat), DI/TII (Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh dan Sulawesi Selatan), RMS (Maluku), hingga PRRI-Permesta (Sumatera dan Sulawesi). Seluruh aksi pemberontakan ini dipadamkan Mobrig bersama komponen Angkatan Bersenjata Rl (ABRI) lainnya pada pertengahan dekade 1960-an.

Biarpun amat sibuk ikut berbagai kegiatan operasi lawan insurjensi, Mobrig masih sempat melakukan reorganisasi meski hanya sebatas guna memudahkan koordinasi di antara sesama satuan Mobrig di tingkat daerah. Nama Mobrig Besar Keresidenan diubah jadi Rajon Mobrig (RM). Selain itu juga dibentuk Inspektorat Mobrig Pusat dan Inspektorat Mobrig Provinsi. Tugas kedua lembaga ini membantu Kepala DKN dalam mengurus segala hal terkait satuan Mobrig. Dengan kembalinya ibukota negara ke Jakarta (1950), segala aktifitas Markas Besar DKN berikut jajarannya termasuk Mobrig juga ikut pindah dari Purwokerto ke Jakarta. (arf)

Danlantamal V Hadiri Pembekalan Aster Panglima TNI pada Pelatihan Ketahanan Wilayah



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S. E., menghadiri acara pembekalan Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos., pada pelatihan dan Pembinaan Ketahanan wilayah bagi ABK Kapal Niaga dan Kapal Ikan yang dihadiri sekitar 600 orang di gedung Panti Tjahaya  Armada(PTA) Koarmatim, Ujung Surabaya, Senin (19/12).

Pelatihan ketahanan wilayah bagi ABK kapal Niaga dan kapal ikan ini juga dihadiri oleh Panglima Komando RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Darwanto, S.H., M. AP, Kasarmatim,  Dan Guspurlatim, Danguskamlatim, Danguskamlatim, Wadan Kodiklatal, Para Dan Lantamal Wilayah Timur, Aster Kodam V Brawijaya, Para Kasatker, Perwakilan Polda Jatim, Perwakilan PT.Pelindo III Surabaya,  Perwakilan PT.PAL, Perwakilan PT. Dok Adhiluhung Surabaya, Perwakilan Imigrasi,  Perwakilan Perhubungan, Pejabat Forkompimda Jatim, Unsur Maritim Surabaya, Ketua Kadin Jatim,  para pemilik Perusahaan Perkapalan Jatim dan tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto menyampaikan bahwa Dunia akan memgalami krisis karena perkembangan laju pertumbuhan penduduk sehingga perlu melakukan tindakan untuk mengatasi ketersediaan pangan. “konflik didunia 70 % karena berlatar belakang krisis energi. konflik yang ada di timur tengah suatu saat akan pindah ke equator dan salah satunya di Indonesia dan ini adalah ancaman yg kita hadapi sehingga ini merupakan ancamam utama karena semua negara ingin memiliki kekayaan alam yg ada di Indonesia,” ungkap Aster.



Indonesia harus mempertahankan konsep pertahankan sebagai negara agraris dan negara maritim. “Untuk tetap menjamin ketersediaan pangan maka Indonesia yang luas wilayahnya 2/3 lautan harus betul-betul bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia, oleh karena itu Indonesia harus mempertahankan konsep sebagai negara agraris dan negara maritim.

Menyinggung tentang masalah narkoba sejak tahun 2015 sebanyak 2% penduduk indonesia sudah terkena  narkoba dan sekarang ini kemungkinan masalah tersebut semakin meningkat dikarenakan berbagai cara yang dilakukan untuk memasukkan narkotika khususnya di Indonesia, tidak  menutup kemungkinan masuknya narkotika melalui sektor pelayaran.

Masyarakat pesisir perlu perhatian, melalui bintahwil ini diharapkan TNI AL dapat membangun teritorial pesisir pantai diseluruh indonesia sehingga potensi kemaritiman yang diproyeksikan untuk kepentingan ekonomi dan pertahanan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan nelayan dapat terwujud, harap Aster. (arf)

Dandim Kediri Pimpin Serah Terima Tonting Yudha Wastu Pramuka Jaya



KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Upacara pelepasan Peleton Beranting (Tonting) Yudha Wastu Pramuka Jaya dipimpin Dandim 0809/Kediri, Letkol Inf Purnomosidi berlangsung di Lapangan Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, pada Peringatan Hari Infanteri TNI AD Yudha Wastu Pramuka Jaya yang jatuh pada tanggal 19 Desember 2016 mendatang.

Pada ceremonial hari lahirnya Pasukan Korps Infanteri, sekaligus HUT Kodam V/Brawijaya ke 68 dan HUT Juang Kartika ke 71 tahun 2016, Kodim 0809/Kediri juga mengundang sejumlah Muspida Kabupaten Kediri, diantaranya, Wakapolres Kediri, Kompol Yakob S, Wakil Bupati Kediri, Drs. H. Masykuri, Ketua DPRD Kabupaten Kediri, H.M.Sulkani, serta Muspika Kecamatan Plosoklaten, diantaranya Danramil, Kapolsek dan Camat Plosoklaten, Minggu (18/12/2016).

Dalam sambutannya Dandim 0809/Kediri, Letkol Inf Purnomosidi, mengatakan kegiatan gerak jalan peleton beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya bukan sekedar memberikan kesan peristiwa yang ceremonial atau kegiatan penciptaan kebanggaan dalam arti sempit, melainkan merupakan upaya untuk menggali nilai-nilai patriotisme dan tradisi yang menjadi sumber kekuatan maupun semangat bagi pemantapan kejuangan ,serta peningkatan keterampilan atau kemahiran olah yudha prajurit Infanteri.

“Pada hakikatnya Infanteri merupakan pasukan berjalan kaki yang dilengkapi dengan persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat. Infanteri berasal dari kata infant yang berarti kaki, biasanya untuk menggambarkan para tentara muda yang berjalan kaki di sekeliling para kesatria, dan oleh karena itu seorang infanteri harus memiliki kemampuan beladiri, menembak, dan bertempur dalam segala medan dan cuaca. Yudha Wastu Pramuka Jaya merupakan agenda rutin dalam rangka menanamkan nilai-nilai kejuangan dan tradisi Korps Infanteri TNI AD,” kata Letkol Inf Purnomosidi.

Dari keterangan Pasi Ops Kodim Kediri, Kapten Arm Nur Solikin, peserta acara serah terima tonting tersebut terdiri dari 105 anggota Kodim Kediri, 35 anggota Brigif 16/WY, 35 anggota Yonif 521/DY, 35 anggota Polri, 35 anggota Pramuka, 35 anggota Satpam, 35 anggota FKPPI dan masyarakat 105 orang, sedangkan yang masuk dalam pasukan inti sebanyak 70 orang dari Yonif 521/DY dan Zipur 10 sebanyak 70 orang.

“Melalui tonting ini diharapkan dapat mencerminkan maksud dan tujuan yang utama, yaitu menumbuhkan terus tradisi Korps Infanteri yang senantiasa manunggal dengan rakyat, sebagai sumber kekuatan utama. Selain itu dengan gerakan tonting ini pula, kita dapat memelihara mobilitas jalan kaki satuan-satuan Infanteri serta menjaga kondisi fisik perorangan para prajurit dalam rangka pemeliharaan mutu tempur satuan di lingkungan TNI AD,” pungkas Letkol Inf Purnomosidi. (arf)

Kodam V/Brawijaya Gelar Khitanan Massal dan Pengobatan Gratis di Bangkalan



KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Kodam V/Brawijaya melalui Kodim 0829/Bangkalan bersinergi dengan Ponpes Nurul Karomah menggelar bakti sosial khitanan massal dan Pengobatan Gratis dalam rangka Hari Juang Kartika dan HUT ke 68 Kodam V/Brawijaya, bertempat di Ponpes Nurul Kharomah Jln. Peterongan, Kec. Galis, Kab. Bangkalan, Minggu (18/12/2016), pagi

Dalam kegiatan bakti sosial tersebut, hadir Danrem 084/Bj Kolonel Czi Denny Herman, Aster Kasdam V/Brawijaya Kolonel Inf Yunianto, Kakesdam V/Brawijaya Kolonel Ckm Nirawan Putranto, Kapolres Bangkalan AKBP Anissullah M Ridha, Kepala BPBD Bangkalan WH Hidayat, dan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Bhakti Sosial yang di selenggarkan atas kerjasama Kesdam V/Brawijayaitu bertujuan untuk menanamkan sikap toleransi dan menumbuhkan sikap tolong menolong antar sesema.

Ditemui, Komandan Kodim (Dandim) 0829 Letkol Inf Sunardi Istanto mengungkapkan, "Kodam V/Brawijaya gelar bakti sosial (Baksos) berupa khitanan massal dan pengobatan gratis serta pemeriksaan kesehatan bagi pemuda-pemudi Bangkalan yang berminat mencalonkan atau mendaftar TNI ini sebagai upaya mempererat sinergitas antara TNI, Ponpes, ulama, dan masyarakat," ungkapnya.

Khitanan massal yang diikuti hingga 357 anak dari Kecamatan Galis, Tanah Merah, Blega, dan Modung. Sedangkan pengobatan gratis gangguan mata, THT, dan gigi diikuti hingga 1.100 orang dari target 1.000 orang, terbagi pemeriksaan kesehatan dalam dan luar bagi 600 orang pemuda yang berminat mencalonkan atau mendaftar TNI dan poli umum.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, bisa membantu meringankan beban masyarakat,” tandasnya. (arf)

Pemkot Beri Apresiasi untuk Para “Pahlawan Literasi” di Surabaya



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Buku adalah jendela dunia. Dengan membaca buku, wawasan akan bertambah. Bahkan, membaca buku atau membaca apa saja, ternyata tidak hanya bisa menambah wawasan, tetapi juga mampu mendorong kreativitas. Sebab, membaca akan melatih anak untuk berimajinasi dan berpikir kreatif.

Itulah poin penting dari pesan yang disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika acara Awarding Surabaya Akseliterasi 2016 yang digelar di halaman Taman Surya, Minggu (18/12). Ikut hadir dalam acara tersebut, Kepala Badan Kearsipan dan Perpustakaan Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih. Serta, beberapa kepala SKPD, camat dan juga masyarakat Kota Pahlawan.

“Jangan meremehkan manfaat membaca. Dengan budaya membaca, kita akan menjadi bangsa yang kreatif karena terbiasa mengimajinasikan dan memprediksi apa yang kita baca. Ini yang penting. Sebab, kita harus membangun sumber daya manusia yang bisa survive dalam persaingan global,” tegas wali kota.

Wali kota peraih penghargaan Ideal Mother dari Universitas Kairo ini menyebut, membaca sangat berbeda dengan melihat tampilan visual yang gambar, suara, warna dan penampakan setting tempat nya, sudah terlihat nyata. Ketika membaca, anak akan membayangkan sendiri semua yang dibacanya semisal rupa tokoh nya dengan segala wataknya, setting tempat hingga ceritanya.

Kreativitas yang bersumber dari membaca tersebut, sambung wali kota, akan sangat penting bagi tumbuh kembang anak hingga mereka dewasa. Bahkan, ketika kelak mereka menjadi pemimpin. Mereka akan terbiasa berpikir kreatif untuk memajukan kota/daerah yang dipimpinnya. “Saya pun kalau tidak rajin membaca sejak kecil, tentunya akan sulit untuk bisa memiliki kreativitas,” sambung wali kota yang hingga kini rajin membeli dan membaca buku.

Selama ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sangat concern dalam mendukung hidupnya budaya literasi di Kota Pahlawan. Parameternya, kini sudah ada lebih dari 1.000 perpustakaan atau taman bacaan di Surabaya yang tersebar di kampung-kampung, sekolah, taman kota, pondok pesantren ataupun mobil keliling. Program Surabaya Akseliterasi merupakan upaya untuk semakin meningkatkan volume membaca dengan mengajak serta masyarakat.

Kepala Badan Kearsipan dan Perpustakaan Kota Surabaya Arini Pakistyaningsih mengatakan, Surabaya Akseliterasi ini meliputi beberapa kegiatan. Yakni lomba kampung literasi, lomba orang tua peduli pendidikan anak, lomba pustakawan berprestasi dan fasilitator literasi yang bertujuan untuk mengajak orang tua dan masyarakat, lebih peduli pada pendidikan anak-anak.

Untuk Awarding Surabaya Literasi 2016 kategori kampung literasi, terpilih RW VIII Genteng, Kecamatan Genteng sebagai best of the best kampung literasi. Adapun ‘kampung juara’ lainnya yakni RW III Kebraon Kecamatan Karang Pilang, RW V Kedung Baruk Kecamatan Rungkut, dan RW I Asemrowo Kecamatan Asemrowo. Sementara untuk kategori fasilitator literasi berprestasi, terpilih Syahri dari RW VIII Genteng. Dan untuk kategori orang tua peduli pendidikan anak, terpilih Suparti dari Kenjeran. Mereka adalah ‘para pahlawan literasi’ yang telah ikut berjuang untuk mengenalkan dan memajukan budaya literasi di Surabaya.

Sebelumnya, acara diawali dengan pawai literasi yang dimeriahkan oleh perwakilan 31 kecamatan di Surabaya. Sesuai dengan judul pawai nya, masing-masing perwakilan kecamatan tersebut menampilkan kreasi kostum yang bisa bercerita. Dalam artian, tiap kostum yang dipakai merupakan cerita rakyat yang sudah melegenda baik di Surabaya maupun cerita dari daerah lain di Indonesia. Contohnya Kecamatan Kenjeran dengan tema Sarip Tambak Oso, Kecamatan Pakal dengan tema Sawunggaling, Kecamatan Dukuh Pakis dengan tema Suro Boyo. Ada juga Kecamatan Tandes dengan tema Damar Wulan dan Kecamatan Sawahan dengan tema legenda Timun Mas.(arf)

Perayaan HJK dan HUT Kodam V/Brawijaya ke-68 Berlangsung Meriah





KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Berbagai macam event saat ini mulai digelar di Makodam V/Brawijaya dengan melibatkan berbagai pihak, terutama masyarakat Jawa Timur.

Seusai melakukan upacara peringatan Hari Juang Kartika (HJK) dan HUT Kodam V/Brawijaya ke-68 kemarin, Sabtu, 17 Desember 2016 pagi. Kali ini, masyarakat Jawa Timur, khususnya warga Kota Surabaya membanjiri Lapangan Makodam V/Brawijaya. Minggu, (18/12/2016) pagi.

Sebanyak puluhan ribu peserta yang terdiri dari unsur TNI, Polri dan Masyarakat seakan mulai terpacu dengan adanya jalan sehat heroin yang digelar oleh Kodam V/Brawijaya dengan menempuh rute sejauh 5 Kilometer.

            Saat melepas peserta jalan sehat, Kepala Staf Kodam (Kasdam) V/Brawijaya, Brigjen TNI Rahmat Pribadi mengatakan, hadirnya masyarakat sekaligus seluruh unsur yang berkumpul untuk mengikuti lomba kali ini merupakan suatu bentuk Kemanunggalan. “Pesertanya bukan hanya dari Kota Surabaya saja, ada yang dari luar Kota Surabaya,” kata Kasdam.

Selain itu, kata Kasdam, gerak jalan sehat kali ini semakin meriah dengan adanya beberapa hadiah bagi para peserta. Selain 1 unit Mobil Daihatsu Ayla dan paket Umroh, beberapa hadiah menarik lainnya juga tersedia dan akan dibagikan kepada para peserta. “Hadiah itu semua untuk peserta gerak jalan sehat, khususnya masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, ketua Panitia gerak jalan sehat, H. Eddy Rumpoko menambahkan, para peserta yang mengikuti gerak jalan sehat kali ini, dihimbau untuk menggenakan pakaian maupun kostum pejuang heroik. Sebab, tambah Eddy Rumpoko, selain menyediakan hadiah bagi pemenang gerak jalan, panitia juga menyediakan hadiah bagi para peserta dan peserta dengan kostum paling heroik.

“Melalui cara itu, kita juga bisa mengenang jasa-jasa para pejuang yang gugur dalam menjaga keutuhan NKRI melalui kegiatan jalan sehat heroin ini. Hadianya pun ada sendiri nantinya bagi para peserta berkostum pejuang heroik,” ucapnya.

Perlu diketahui, dalam memperingati HJK dan HUT Kodam V/Brawijaya yang ke-68 pada tahun ini, seluruh prajurit Kodam V/Brawijaya dan masyarakat Jawa Timur dihimbau untuk tetap bisa menjaga Kemanunggalan antara TNI dan Rakyat yang saat ini sudah mulai terwujud. (arf)

Yonif 511/DY Awali Peleton Yudha Wastu Pramuka Jaya



KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Bertempat di Dodikjur Rindam V/Brw Jl. Mayjen Moch Wiyono Kelurahan Kesatrian Kecamatan Blimbing Kota Malang dilaksanakan Upacara Penyerahan Simbol Yuddha Wastu Pramukha Jaya Tahun 2016 dari Irup Pangdiv 2/Kostrad Mayjen TNI Benny Susianto kepada  Peleton Yuddha Wastu Pramukha Jaya I Yonif 511/DY dengan Komandan Peleton Letda Inf Tyo Widianto dengan tema "Prajurit Infanteri Melaksanakan Gerak Jalan Tonting Yuddha Wastu Pramukha Jaya Guna Meningkatkan Jiwa Korsa, Militasi dan Soliditas Prajurit Infanteri Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI AD" yang diikuti sekitar 500 orang.

Hadir dalam Upacara tersebut Danrindam V/Brw Kolonel Inf Yufti Sanjaya, Para Asisten Divif 2/Kostrad, Dandim 0833/Kota Malang, Dandim 0818/Kabupaten Malang, Lanal Malang Letkol (L) Agus, Kapolres Malang Kompol Untung, Wakadenbipor Polda Jatim Kompol Santuso, Para Dan/Kabalakdam V/Brw serta Jajaran Pemda Kota/Kab.Malang.

Upacara diawali Pembacaan amanat dari Panglima Sudirman dan Ikrar Corp Infanteri, Pelaksanaan Serah terima simbol Infanteri dan Kodam V/Brw serta penandatanganan serah terima simbol.

Pangdivif 2/Kostrad Mayjen TNI Benny Susianto selaku Irup menyampaikan bahwa kegiatan Tonting Yudha Wastu Pramuka Jaya ini adalah tradisi Korps yang dilaksanakan setiap tahun menjelang hari Infanteri. Tradisi Korps ini adalah untuk terus menggelorakan semangat kejuangan yang tercermin dalam berbagai peristiwa heroik yang melibatkan pasukan jalan kaki dibawah pimpinan Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Pangdivif juga mengatakan Bahwa kegiatan ini juga melibatkan para prajurit infanteri yang didukung oleh masyarakat, Kepolisian dan unsur Pemda, hal ini untuk mendekatkan antara TNI kepada rakyat dan komponen bangsa dalam membangun komunikasi, silahturahmi dan hubungan emosional yang kuat antara TNI dan Rakyat.

Kita bersyukur bahwa telah banyak upaya kebersamaan yang dilakukan oleh TNI, POLRI, PEMDA dan Masyarakat dalam membantu mengantasi berbagai persoalan di wilayah selama ini, sementara dalam hal Kamtibnas bersama Polda Jatim TNI juga terus aktif dalam menjalin komunikasi, kordinasi dan kerjasama yang baik dalam menyikapi berbagai potensi ancaman keamanan. Kerjasama masyarakat dengan TNI, Polri dan Pemda serta unsur lain sangat diperlukan guna mendukung percepatan dan pemerataan hasil hasil pembangunan, pengentasan kemiskinan dan penciptaan kondisi aman dan rasa aman masyarakat, pungkas Mayjen TNI Benny Susianto

Pemberangkatan Pleton Beranting Yuddha Wastu Pramukha Jaya I Yonif 511/DY dengan Komandan Peleton Letda Inf Tyo Widianto oleh Pangdivif 2/Kostrad Mayjen TNI Benny Susianto yang diikuti oleh satuan pendukung TNI, Polri dan Ormas.(arf)

Warga Tidar Terdampak Musik Max OneTolak Mediasi Pilihan



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keresahan warga Jalan Tidar akibat kebisingan yang ditimbulkan suara musik dari lantai terbuka paling atas Hotel Max One di Jalan Tidar 5, membuat Babinkamtibmas Polsek Sawahan mengambil langkah. Kepolisian setempat, rencananya akan mengumpulkan warga terdampak untuk mencari solusi. Ada indikasi, polisi melakukan intervensi atas persoalan yang dihadapi warga dengan pihak manajemen hotel.

Rencana ini, menyusul surat warga RT 03/ RW 07 Jalan Tidar, Kelurahan Swahan, Kecamatan Sawahan akibat aktifitas hiburan live music yang selalu mengganggu warga setiap malam kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya. Selain dilayangkan ke Disbudpar, surat itu juga dikirim ke Wali Kota, Kapolrestabes, Camat/Lurah, Danramil, Polsek dan Satpol PP Kota Surabaya.

“Dimediasi apalagi sama polsek. Wakil RT ini sudah beberapa kali ketemu manajemen hotel, tetap tidak dihiraukan. Setidaknya, kami ingin menanyakan izin pertunjukan itu. Kok sampai semudah itu dikeluarkan, dan mengganggu warga. Jangan sampai ada intervensi, yang justru kesanya menakuti, ” keluh salah satu warga.

Warga menduga, izin pertunjukan live music di Hotel Max One illegal. Pertunjukan musik tersebut, diduga ndompleng ijin dari hotel. Meski pub atau sejenisnya merupakan fasilitas dari hotel, pub harus memiliki izin tersendiri.

Isa Octa, salah satu manajemen pihak Max One saat dikonfirmasi terkait masalah tersebut, tidak berani memberikan komentar karena bukan bidangnya. Namun keluhan warga ini, sudah disampaikan olehnya ke manajemen.

“Masalah ini, sudah saya sampaikan ke manajemen. Manajemen juga bilang, kalau ingin klarifikasi sekalian saja nanti di Kantor Kelurahan Sawahan hari Senin (19/12) besok,” ujar Octa dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Jumat (16/12).

Lanjut Octa, ia mengaku juga ada warga yang ingin ketemu manajemen, namun diarahkan pada pertemuan di kelurahan.

“Semua nanti ada di sana. Manajemen, warga, dan juga kepolisian setempat kumpul di sana untuk membicarakan masalah ini,” sahutnya.

Sementara itu, Camat Sawahan, Yunus saat dikonfirmasi mengatakan, jika ia baru menerima surat tembusan dari pengurus RT 03. Namun karena surat tersebut dilayangkan ke Dinas Pariwisata, pihaknya akan menunggu hasilnya.

“Kalau surat yang dilayangkan ke Disbudpar itu terkait music, otomatis kami harus menunggu. Artinya kalau sudah berurusan dengan musik, tentunya berkaitan dengan izin. Ada izin atau tidak, khan begitu,” ujar mantan Sekretaris Kecamatan Tambaksari ini, kemarin.

Lanjut Yunus, jika pihak kepolisian/Babinkamtibmas meminjam kelurahan untuk mediasi, ia tak mempersoalkan.

“Boleh-boleh saja, wong tempat saja. Yang jelas, kami sangat menghormati warga. Kalau saya menanyakan langsung ke manajemen, kami tidak memiliki kapasitas bertanya soal izin. Itu kewenangan Dinas Pariwisata. Hanya saja, kami akan sampaikan jika warga mengeluh akibat suara musik yang ditimbulkan setiap malam,” sambungnya.

Kapolsek Sawahan Kompol Yulianto belum berhasil dihubungi. Meski oleh bersangkutan diangkat, namun terdengar suara pengajian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. (arf)

Sabtu, 17 Desember 2016

Pelajar SMP Negeri 52 Terindikasi Narkoba Tidak Konsumsi Obat-obatan Terlarang



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Selasa (13/12) lalu, Pemkot Surabaya bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya menggelar tes urine di SMP Negeri 52. Hasilnya, tujuh pelajar terindikasi menggunakan narkoba. Namun, dari perkembangan terakhir diketahui bahwa ketujuh pelajar tersebut tidak menggunakan obat-obatan terlarang.

Wali Kota Tri Rismaharini mengungkapkan, setelah tes urine tersebut, para pelajar yang terindikasi narkoba langsung di-assessment oleh BNN Surabaya. Berdasar hasil assessment itu disimpulkan bahwa para pelajar tersebut meminum obat flu. Hal itu tampaknya sedikit-banyak mempengaruhi hasil tes urine sehingga pada saat itu, mereka diindikasi menggunakan narkoba.

Risma -sapan Tri Rismaharini- merasa perlu menyampaikan hasil pendalaman dari BNN ini kepada publik. “Saya merasa perlu mengklarifikasi ini karena menyangkut masa depan dan nama baik anak. Kasian kalau mereka di-bully padahal mereka tidak memakai obat-obatan terlarang,” terang Risma saat dijumpai di kediamannya, Sabtu (17/12).

Terkait hal ini, dalam waktu dekat Risma akan menggelar rapat antara dinas kesehatan, BNN dan asosiasi yang mewadahi obat flu yang dikonsumsi pelajar tersebut. Tujuannya, untuk mencari solusi bersama untuk memecahkan masalah ini. “Nanti akan dicarikan solusi bersama. Yang jelas, obat yang dimaksud saat ini sudah dibawa ke laboratorium forensik Polda Jatim. Untuk merek obatnya tidak bisa saya sebutkan di sini,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi bahaya narkoba, Risma mengaku sudah menyiapkan lomba khusus guru dalam rangka peringatan Hari Ibu pada 24 Desember mendatang. Sasaran lomba ini sengaja dikhususkan bagi para guru karena mereka punya tanggung jawab besar men-sosialisasikan bahaya narkoba kepada para siswa.
Menurut Risma, narkoba kini mulai menyasar para pelajar. Oleh karenanya, saat momentum Hari Ibu nanti, wali kota peraih gelar honorus causa dari ITS itu akan mencanangkan tagline “Anak-anak Surabaya adalah Anak Kita Semua”. Kalimat tersebut diharapkan mampu menggugah kepedulian warga Surabaya akan perilaku anak-anak di sekitar mereka. “Meskipun bukan anak sendiri tetap harus peduli,” pungkasnya. (arf)

Danlantamal V Hadiri Kirab Kota Peringatan HUT Armada RI Tahun 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S. E. menghadiri Kirab Kota dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Armada RI Tahun 2016 yang dilepas Pangarmatim Laksda TNI Darwanto, S.H.,M.A.P di Tugu Pahlawan, Surabaya, Sabtu (17/12).

Tampak hadir Gubernur Jawa Timur Dr. Soekarwo, para Pangkotama wilayah Surabaya seperti Komandan Kodiklatal, Kasgartap III Surabaya, Kasarmatim, Dangusguspurlatim, Komandan STTAL, Kalapsial, Komandan Pasmar I, Asisten I Kota Surabaya, Kapolrestabes dan tamu undangan lainnya.

Pangarmatim mengatakan dalam amanat singkatnya sebelum melepas peserta kirab bahwa pelaksanaan kirab kota ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Surabaya khususnya, menjadi ajang silaturahim antara TNI AL dengan masyarakat guna membangun sinergitas untuk kemajuan bangsa dan negara tercinta kedepan.

Diharapkan pula dengan adanya gelaran Kirab Kota ini, masyarakat Surabaya dapat mengenal lebih dekat para prajurit matra laut dan satuan lainnya secara umum dan mengetahui tentang eksistensi Armada RI sebagai garda depan pengawal samudera Indonesia sesuai dengan tema peringatan Hari Armada RI tahun 2016 “Pengawal Samudera Perekat Nusantara, Jayalah Armadaku”.

Kirab Kota Surabaya yang ini melibatkan sedikitnya 2.500 peserta dari instansi satuan-satuan TNI Al di Surabaya, instansi unsur kemaritiman, Pemprov , Penkot dan pelajar yang terbagi kedalam 6 (enam) batalyon.

Rute sejauh 4 km dengan melewati  ruas jalan-jalan protokol Kota Surabaya ditempuh oleh para peserta Kirab Kota, yang mengenakan beragam pakaian dinas kebanggaan dan atribut sebagai ciri khas masing-masing Kotama. Kirab kota kali ini mengambil titik Start di Tugu Pahlawan depan kantor Gubernur Jatim.

Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Darwanto, S.H.,M.A.P. beserta Ketua Daerah Jalasenastri Armada Timur Ny. Ina Daewanto, melepas rombongan kirab dari titik start di Tugu Pahlawan. Mereka melewati Jalan Pahlawan, Jalan Gemblongan, jalan Tunjungan, jalan Gubernur Suryo, finish di depan Wisma TNI AL Yos Sudarso Jalan Yos Sudarso depan Balai Kota Surabaya.

Terdapat tiga titik atau ruas jalan yang  dijadikan lokasi demo peserta kirab termasuk penampilan GS Gita Jala Taruna, Drumband Poltekpel Surabaya, Drumband ATKP Surabaya dan Drumband SMA Hang Tuah 5 Candi, lokasi demo di sekitar Siola Jalan Tunjungan, Depan Gedung Grahadi  Jl. Gubernur Suryo, dan depan DPRD Kota Surabaya Jl. Yos Sudarso.

Peserta kirap yang terbagi kedalam 6 batalyon terdiri dari Batalyon 1 adalah Kadet atau Taruna Akademi Angkatan Laut yang tergabung dalam Genderang Suling Gita Jala Taruna AAL. Kemudian Batalyon 2 yang terdiri dari satu kompi gabungan pasukan Perwira pertama, satu kompi gabungan Bintara Kowal wilayah Surabaya, Satu kompi gabungan Bintara Lantamal V dan STTAL, serta satu kompi Tamtama Kodiklatal.

Dilanjutkan Batalyon 3 diawaki 1 Kompi gabungan pasukan Bintara  Satuan Kapal Eskorta (Satkor) dan Satuan Kapal Ranjau (Satran), 1 Kompi Gabungan Bintara Satuan kapal Amfibi (Satfib) dan Satuan Kapal Cepat (Satkat), 1 Kompi Gabungan Bintara/tamtama Satuan Kapal Patroli (Satrol), Satuan Kapal Bantu (Satban) dan serta AAL, serta satu kompi Drum Band Poltekpel SBy.

Kemudian di Batalyon 4 diisi satu Kompi gabungan Bintara/Tamtama Satpaska Koarmatim, dan Satuan Kaapal Selam (Satsel), satu kompi Bintara/Tamtama Marinir, satu kompi gabungan Bintara/Tamtama Dislambair Koarmatim, Puspenerbal dan prajurit TNI AD.

Sementara itu Batalyon 5 terdiri dari satu kompi gabungan pasukan Polair Polda Jatim, Bea Cukai Sby, Distrik Navigasi, Saka Bahari, SMK KAL 1 dan Sekolah Pelayaran. Sedangkan  batalyon terakhir yakni Batalyon 6 terdiri dari satu kompi gabungan  pasukan Kesyahbandaran Surabaya, Otoritas Pelabuhan Surabaya, Pelajar SMK KAL 2, Sekesal Surabaya, dan Drumband  Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP). (arf)

Walikota Surabaya Resmikan Sentra Kuliner Mangrove



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pagi ini (16/12) Pemerintah Kota Surabaya meresmikan sentra kuliner di lokasi wisata mangrove, wonorejo. Dibangunnya pusat kuliner tersebut salah satunya adalah untuk mengakomodir wisatawan yang sering berkunjung ke mangroove. Di sentra kuliner yang dikelilingi dengan tumbuhan mangrove tersebut, wisatawan dapat menyaksikan keindahan hutan mangrove sembari menikmati kuliner khas kelautan.

Nilanto Perbowo Direktorat Jenderal (Dirjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Kota Surabaya. Sebab, dari empat sentra kuliner yang dibangun pada tahun 2016, sentra kuliner di Kota Surabayalah yang dirasa paling cepat selesainya.

“Kami merasa bangga sekaligus percaya diri, sebab secara fisik bu Risma memberikan sentuhan langsung pada desain dan tatak letak bangunan. Melalui sentra kuliner ini, kami harapkan dapat turut mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya gemar makan ikan. Karena dengan mengkonsumsi ikan memiliki protein yang tinggi dan penting untuk 1000 hari pertama perkembangan anak sejak dalam janin,” imbuh Nilanto.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan, dalam literasi psikologi perkotaan, kelompok nelayan dan petani merupakan dua kelompok yang sulit berdaptasi dengan perkembangan kota. Dan menyebabkan kelompok seperti itu menjadi tersingkir.

“Awal saya mendapat amanah menjadi walikota, saya langsung nekat untuk bangun Sentra Ikan Bulak (SIB), sekarang dengan adanya Sentra kuliner mangrove insyaallah bisa mengangkat derajat nelayan yang ada di pantai timur surabaya (pamurbaya),” imbuh walikota.

Risma –sapaan akrab walikota- berterimakasih atas kepercayaan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dengan pembangunan sentra kuliner. Diharapkan dengan sentra kuliner tersebut diharapkan dapat meningkatkan ekonomi nelayan dan UKM sekitar, apalagi setiap akhir pekan dan libur nasional, kawasan mangrove selalu dipadati oleh pengunjung.

Usai sambutan dilakukan penandatanganan prasasti oleh Wali Kota Surabaya didampingi oleh Nilanto Perbowo, Innes Rahmania Direktur Akses Pasar dan Promosi Ditjen PDSPKP, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan Asmur, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. (arf)