Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Pilkada Surabaya 2024 Tanpa Bakal Calon Perseorangan

KPU Kota Surabaya menyatakan pemilihan kepala daerah tahun 2024 tanpa diikuti pasangan bakal calon kepala daerah perseorangan karena faktor kurangnya syarat dukungan yang harus dipenuhi oleh para bakal calon tersebut.

Wali Kota Eri Cek Penggunaan Dana Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Bapaslon Independen Pilkada Kecewa Sikap KPU Surabaya

Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti menyasalkan sikap komisioner KPU Surabaya yang tak mau menerima copy data pendukung meskipun hanya terlambat cuma dua menit.

Sambut HJKS ke-731, Pegawai Pemkot Surabaya Cat Ulang Curbing Median Jalan

Menyambut Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, seluruh pegawai di lingkup Pemkot Surabaya melakukan kerja bakti dengan mengecat ulang curbing median jalan atau pembatas jalan yang meliputi 51 ruas jalan di Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya Bangun 8 Wisata Rakyat

Upaya Pemkot Surabaya memanfaatkan aset agar memberikan kontribusi sekaligus menciptakan lapangan kerja antara lain dilakukan dengan membangun Wisata Rakyat di 8 lokasi, khususnya di wilayah Surabaya Barat.

Rabu, 15 November 2017

Gugatan Perdata Ditolak, Perbuatan Pidana Henry J Gunawan Semakin Jelas


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Upaya Henry J Gunawan untuk lepas dari jeratan perkara  pidana dengan cara mengajukan gugatan perdata di PN Surabaya dengan nomor 187/Pdt.G/2017/PN.Surbaya berujung kekalahan.

Majelis hakim yang diketuai Sigit Sutriono menolak keseluruhan gugatan yang diajukan Henry J Gunawan dan Raja Sirait (Mantan Direktur PT Gala Bumi Perkasa).

Pada gugatan itu, Henry dan Raja Sirait menggugat Notaris Caroline C Kalampung (tergugat III) , Hermanto (tergugat I)  dan Heng Hok Soei alias Shindo Sumidomo (tergugat II).

Dalam gugatannya itu, Henry  dan  Raja Sirait meminta agar PN Surabaya membatalkan beberapa akte, diantaranya Akte Nomor 5 tentang perjanjian Pengalihan Kuasa dgn Ganti Rugi, Akte Nomor 6 kuasa dan 7 tentang  kuasa substitusi.

"Gugatannya ditolak keseluruhan, putusannya kami bacakan kemarin siang,"terang Hakim Sigit Sutriono saat dikonfirmasi, Rabu (15/11/2017).

Dijelaskan Sigit, gugatan perdata itu ditolak karena Henry dan Raja Sirait tidak mampu membuktikan dalil-dalil gugatannya.

Hakim Sigit pun menyatakan, Akte-akte yang dijadikan Obyek pembatalan karena didalilkan palsu atau tidak benar oleh Henry J. Gunawan dan Raja Sirait dalam perkara tersebut.

"Semua dalil-dalil penggugat dibantah oleh para tergugat melalui jawabannya yang  justru terhadap akta akta  tersebut kami nyatakan sah dan memiliki  kekuatan hukum, sehingga tidak bisa dibatalkan," Jelas Pria yang juga menjabat sebagai Humas PN Surabaya.

Henry dan Raja Sirait juga dianggap tidak mampu membuktikan terkait dalil yang menyatakan tiga akte tersebut dibuat para tergugat karena berlatar belakang keterangan palsu dan telah dilaporkan ke Bareskrim Polri.

"Dan penggugat tidak mampu membuktikan adanya keterangan palsu itu,"sambung Hakim Sigit.

Sementara terkait dalil penggugat yang menyebut uang Rp 4,5 milliar yang didapat Henry J Gunawan dari Hermanto (tergugat I) bukan sebagai pembayaran jual beli tanah di Celaket Malang, melainkan sebagai utang piutang. Parahnya juga ditolak oleh Hakim Sigit.

"Penggugat tidak mampu menunjukkan pengakuan utang piutang itu dan tergugat dalam jawabannya justru mampu membuktikan tentang peralihan hak tanah sebagaimana SHGB No.66 yg di celaket  Malang dari PT GBP ke Hermanto,"pungkas hakim Sigit.

Tak hanya itu, penyangkalan Henry J Gunawan yang mengaku tidak pernah menerima uang dari Hermanto sebagai pembayaran  atas peralihan  tanah di Celaket itu juga dimentahkan Hakim Sigit. Henry dianggap terbukti telah menerima uang pembayaran jual beli tanah tersebut secara bertahap dan mengatasnamakan beberapa bendera perusahaan yang masih ada kaitan dengan PT Gala Bumi Perkasa.

Beberapa nama perusahaan itu adalah PT. Permata Sumber Investindo, PT. Indo Abadi Langgeng Lestari, PT Permata Murni dan PT Muara Inti.

"Saat menerima uang pembayaran jual beli dari tergugat I, Henry juga sebagai Komisaris di PT Gala Bumi Perkasa,"ujar Hakim Sigit.

Sementara, saat putusan perkara perdata ini dibacakan, pihak Henry J Gunawan dan Raja Sirait justru tidak hadir. Putusan itu hanya dihadiri dari pihak tergugat yang diwakilkan melalui kuasa hukumnya, Tonic Tangkau.

Terpisah saat dikonfirmasi putusan tersebut, Siddik Laticonsina selaku kuasa hukum pidana Henry J Gunawan mengaku kaget. Mantan jaksa ini tak tahu jika gugatan perdatanya ditolak Hakim.

"Saya bukan pengacara perdatanya, kok bisa ditolak ya," kata Siddik saat dikonfirmasi melalui selulernya, Rabu (15/11/2011).

Dengan ditolaknya gugatan perdata itu, Siddik justru mempertanyakan kualitas kuasa hukum yang menangani gugatan perdata Henry.

"Kuasa hukumnya perkara perdatanya yang kurang menguasai dalam membuat gugatan perdatanya, sampai-sampai ditolak oleh hakim," pungkas Siddik.

Siddik pun berusaha membesarkan dirinya saat ditanya besarnya dampak putusan perdata pada perkara pidana yang dibelanya.

"Gak masalah, kita akan tetap lakukan pembelaan," terang Siddik diakhir konfirmasi.

Seperti diketahui, Gugatan perdata yang diajukan Henry J Gunawan dan Raja Sirait ini berkaitan dengan kasus penggelapan dan penipuan yang menjerat Henry J Gunawan sebagai terdakwa. Dan saat ini perkara pidana itu sedang disidangkan di PN Surabaya, dengan agenda pembuktian dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ali Prakoso.

Dengan Ditolaknya gugatan perdata itu, justru  semakin menguatkan perbuatan pidana yang didakwakan Jaksa Ali Prakoso pada Henry J Gunawan, yang sebelumnya didakwa melanggar pasal 378 KUH Pidana Juncto Pasal 372 KUH Pidana tentang dugaan tindak pidana penggelapan dan penipuan, yang ancaman hukumannya maksimal 5 tahun penjara.

Dalam perkara pidana tersebut, selama ini Henry selalu membantah apabila akta 5, 6 dan 7 yg di buat Caroline tersebut merupakan peralihan Hak atas tanah  sebagaimana SHGB No.66 Claket Malang dan Henry berkilah dan berkilah itu sebetulnya utang piutang.

Dengan adanya putusan perkara perdata no.187 tersebut, yang merupakan fakta hukum, menjadi terang benderang untuk menjawab argumen Henry J Gunawan selama ini dalam sidang perkara pidananya.

Kasus pidana yang menjerat Bos PT .GBP ini  dilaporkan oleh Notaris Caroline C Kalempung. Saat itu,  Notaris Caroline mempunyai seorang klien (Hermanto) yang sedang melakukan jual beli tanah sebesar Rp 4,5 miliar dan telah membayar secara lunas.

Namun karenaa sertifikat tanah tersebut akan berakhir masa berlakunya maka Henry J. Gunawan dengan memerintahkan Yuli Ekawati untuk meminjam SHGB No.66 dari tangan Hermanto yg dititipkan ke Notaris Carolin guna dilakukan perpanjangan. 

Namun sampai saat ini SHGB No.66 tsb yg diambil oleh org suruhan Henry J Gunawan dari kantor Caroline tak kunjung dikembalikan kepada yang berhak (Hermanto).

Terakhir diketahui, pada saat SHGB No.66 tersebut diminta, justru Tanah sebagaimana SHGB No.66 tsb dijual kembali ke pihak lain yaitu Yudi Alfian Tedjo, Ane Tandio dan Iwan Kurniawan senilai Rp 10,5 milliar tanpa sepengetahuan dan seijin dari yang berhak yaitu Hermanto. (Komang)

Peserta Luar Negeri Ramaikan Surabaya Roller Marathon


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Akhir pekan ini, Kota Surabaya menjadi tuan rumah dua event olahraga yang menyedot animo peserta dari mancanegera. Dua event tersebut yakni Surabaya Shooting Tournament 2017 dan Surabaya Roller Marathon 2017.

Ketua Harian Perserosi Surabaya, Donny Soesatmoo menyampaikan, ini merupakan event roller marathon yang kedua kali digelar di Surabaya. Tahun lalu, event ini diselenggarakan berbarengan dengan peringatan Hari Pahlawan pada 10 November.

“Untuk kejuaraan tahun ini lebih semarak. Ini karena ada beberapa peserta dari Pelatnas dan juga untuk pertama kalinya ada peserta dari luar negeri,” jelas Adi dalam jumpa pers yang digelar di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Rabu (15/11/2017).

Menurut Donny, peserta dari luar negeri tersebut berasal dari Spanyol dan Prancis. Termasuk juga peserta dari luar pulau seperti dari Sulawesi, Kalimantan dan bahkan ada dari Papua.

"Ini sudah sejarah untuk Indonesia karena selama ini untuk roller maraton belum ada yang dari luar negeri," sambung Donny.

Ketua Panitia Surabaya Roller Marathon 2017, Hadi Sunarto menambahkan kejuaraan ini terbagi dalam dua kategori. Yakni kategori fun marathon dan kategori speed marathon. Untuk kategori fun pesertanya mayoritas anak-anak. Sementara speed marathon untuk peserta umum.

“Untuk rutenya. Start dan finish di Patung Gubernur Suryo. Jadi melalui Panglima Sudirman, Patung Karapan Sapi lalu masuk ke Basra kembali lagi ke start awal. Untuk pengaturan lalu lintas, kami sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes dan Dinas Perhubungan serta Linmas,” jelas Hadi.  

Hadi menyampaikan, selama ini, olahraga sepatu roda di Surabaya sudah sangat berkembang. Hal itu dibuktikan dengan raihan empat medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) serta jadi runner-up Popnas sepatu roda di Semarang beberapa waktu lalu.

“Atlet-atlet sepatu roda Surabaya banyak yang meraih prestasi nasional. Itu bukti perkembangan olahraga sepatu roda di Surabaya sangat berkembang,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota LSurabaya, Afghany Wardhana mengatakan, selama ini, animo masyarakat terhadap olahraga sepatu roda memang tinggi. Melalui event ini, dia berharap tidak hanya penting bagi pembinaan atlet-atlet muda. Tetapi juga ada multi player effect bagi Surabaya.

“Harapannya ada multi player effect, contohnya untuk mendorong perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi kota,” jelas Afghany. (arf)