Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Rabu, 05 Desember 2018

Adies Kadir Tegaskan Slogan Bhineka Tunggal Ika Harus Menjadi Pemersatu


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dr Ir H Adies Kadir SH M Hum, menggelar sosialisasi empat pilar MPR-RI di Rumah Makan Onoroso, Kecamatan Rungkut, tepatnya di Jalan Rungkut Asri Tengah IV No. 02, Surabaya.

Kegiatan yang dihadiri warga, anggota Banser dan tokoh masyarakat di wilayah Rungkut ini berlangsung interaktif. Warga turut menyayangkan maraknya prilaku diskriminasi dan anti keberagaman yang ada di masyarakat.

“Isu paling ramai saat ini adalah adalah perihal sulitnya warga masyarakat menghadapi perbedaan. Harapan kita saat ini warga dapat mampu mengimplementasikan kebhinekaan serta perbedaan yang telah ada sejak zaman dulu,” ujar Wakil Ketua MKD DPR  RI.

Adies Kadir yang merupakan warga Surabaya ini mengaku jika hal ini sangat mendapat perhatian khusus dari masyarakat.ia berharap hal itu tak terjadi di masyarakat Surabaya khususnya warga Kecamatan Rungkut.

“ Menerima perbedaan itu wajib. Slogan Bhineka Tunggal Ika harus mampu menjadi pemersatu. Perbedaan bisa menjadi pemersatu. Bukan pemecah belah,”, terang Sekjen DPP Ormas MKGR.

Hadi Susanto salah satu tokoh masyarakat yang hadir dengan tegas menyatakan dukungan penuh langkah Adies Kadir dalam upaya menyatukan masyarakat.

"Terimakasih atas kehadirannya. Saya mewakili warga berterimakasih mau berkenan hadir. Dan terus megutarakan persatuan di masyaratat. Kami berharap bapak Adies mau memberikan semangat kepada kami untuk terus berkarya dan berbakti pada Bangsa Indonesia, dan kami mendukung penuh  Pak Adies Kadir," ujar Hadi.

Warga juga sangat berharap, agar sosialisasi empat pilar harus dilaksanakan dan dimaksimalkan oleh anggota MPR RI. Hal itu sebagai bukti keseriusan dan komitmen untuk menerapkan fungsi 4 pilar dalam birokrasi selaku kapasitas sebagai wakil rakyat.

Dengan dilaksanakannya fungsi 4 pilar di depan masyarakat ada beban moril tersendiri apabila akan bertindak tidak sesuai dengan pilar kebangsaan. Empat pilar berbangsa dan bernegara tidak hanya dikhususkan untuk masyarakat tetapi juga diterapkan melalui sikap diri sendiri agar menjadi teladan bagi masyarakat di sekitarnya.

Sebab, banyak yang sudah mulai terlupakan oleh negara ini, warga hanya membutuhkan keamanan dan kesejahteraan dalam kehidupan sehari – hari. Di samping melakukan sosialisasi MPR ke masyarakat, harus ada tindakan yang riil agar masyarakat tidak merasa ditinggal oleh negara.

Di samping itu, Penataran P4 juga diusulkan untuk diterapkan kembali. Hal ini disebabkan saat ini nilai-nilai Pancasila tidak terlihat lagi menjiwai perilaku masyarakat. Sekarang ini tidak terlihat lagi semangat gotong royong, kebersamaan dan tenggang rasa diantara unsur dan elemen masyarakat Indonesia. Seperti sering terjadi kerusuhan dan tindak pelanggaran hukum di masyarakat. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar