Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 11 Desember 2018

Wali Kota Risma: Anak-Anak Surabaya Harus Jadi Aktor, Bukan Penonton


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh kepala sekolah, guru SD/SMP dan para orang tua murid karena jumlah anak berprestasi di Surabaya terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Sejak tahun 2010 hanya 300 anak, kini sekitar 7.900 anak berprestasi. Saya ucapkan terima kasih karena prestasi anak-anak semakin tahun semakin meningkat,” ujar Wali Kota Risma saat memberikan motivasi Pelajar Berprestasi Adisiswa Fiesta dan Awarding Eco School 2018 di Convention Hall Jl. Arief Rahman Hakim, Selasa (11/12/2018).

Menurutnya, ukuran prestasi anak-anak tidak boleh dilihat dari segi akademis saja. Tetapi, lanjut dia, juga bisa di bidang non akademis seperti olahraga dan musik.

“Ayo anak-anakku, ambil dan kembangkan potensi yang kalian miliki,” ajak Wali Kota Risma. 

Penting baginya menyampaikan masa depan anak sejak dini. Pasalnya, anak-anak adalah generasi penerus bangsa dan tantangan ke depan sangatlah luar biasa karena berhadapan dengan anak-anak di seluruh dunia.

“Jadi, tidak boleh jadi penonton, tapi harus jadi aktor agar bisa mengontrol negara ini,” tegasnya.

Tak hanya memberi wejangan bagi pelajar SD/SMP, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga berinteraksi dengan anak-anak berprestasi di bidang non akademis mulai paskibra, pencak silat dan paduan suara.

Dirinya kembali mengingatkan kepada pelajar berprestasi agar tidak cepat berpuas diri serta tidak lupa memperhatikan kewajiban utamanya, belajar.

“Saat di kelas harus mendengarkan penjelasan guru. Itu sudah belajar. Jadi, tidak ada alasan nilai turun. Kalau tidak ngerti tanya, jangan malu,” ungkap wali kota yang juga mantan atlit pelari semasa SMA.

Wali Kota Risma menambahkan, bahwa dirinya tidak mengajarkan anak-anak meraih prestasi dengan cara curang, melainkan dengan proses dan kerja keras.

“Kalau kita biasa meraih sesuatu dengan kerja keras, kelak menghasilkan buah yang baik untuk menggapai prestasi,” katanya.

Tak lupa, Wali Kota Risma mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyrakat khusunya komunitas tunas hijau yang turut berperan aktif dalam program Eco School.

“Terima kasih karena kalian menjaga lingkungan sekolah, itu sangat penting. Pertahankan terus sikap positif ini untuk Kota Pahlawan,” tandas mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) ini. 

Capaian Surabaya Eco School bertema kendalikan sampah plastik selama bulan oktober hingga desember 2018 menghasilkan 1.095 lubang resapan biopori, mengolah 15.019 kg sampah organik, 61 sekolah zero waste tanpa sampah kemasan makanan dan minuman serta pengolahan 10.603 kg jelantah menjadi biodiesel melalui bank sampah induk.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Ikhsan menuturkan, kegiatan Adisiswa Fiesta rutin digelar setiap tahun. Siswa berprestasi ini datang dengan membawa medali serta piala penghargaan yang berhasil diperoleh. Beberapa siswa terlihat datang membawa banyak medali karena sering mengikuti lomba di banyak tempat.

“Setiap tahun Ibu Wali Kota Risma memang menyemangati anak-anak ini,” tuturnya. 

Berbagai prestasi yang diperoleh siswa tersebut, lanjut Ikhsan, dapat digunakan siswa masuk sekolah jenjang berikutnya melalui jalur prestasi.

“Prestasi yang diraih siswa Surabaya ini mulai dari tingkat kota, kemudian tingkat provinsi, nasional, bahkan tingkat internasional,” pungkas mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya ini. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar