Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 07 Mei 2021

Gubernur Edy dan Wako Bobby Memanas, Ketua DPRD: Kalau Tidak Bersinergi Susah Mengendalikan Daerah!


KABARPROGRESIF.COM: (Medan) Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut) Baskami Ginting mengomentari perseteruan yang terjadi antara Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Baskami meminta keduanya untuk memperbaiki komunikasi.

"Komunikasi dibangun, masing-masing punya tanggung jawab," kata Baskami kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).

Baskami mengatakan keduanya harus berkomunikasi dengan baik karena memiliki peran masing-masing. 

Dia mengatakan jika Edy dan Bobby sedang sibuk, harusnya kepala dinas yang saling berkoordinasi.

"Gubernur itu kan perwakilan dari pusat. Dan wali kota/bupati itu kan yang punya rakyat. Kalau gubernur ini kan sifatnya perpanjangan pusat, tugas pokoknya di bupati dan wali kota. Berkoordinasi lah, minimal dinas-dinasnya berkomunikasi antara provinsi dan kota," ucapnya.

Baskami kemudian meminta agar Edy dan Bobby saling bersinergi. Menurutnya, jika Edy dan Bobby tidak bersinergi akan membuat tata kelola pemerintahan menjadi tidak baik.

"Tidak perlu kita publikasi tugas pokok kita. Antara gubernur, bupati, wali kota harus bersinergi. Kalau tidak bersinergi susah mengendalikan daerah," jelasnya.

Perseteruan ini berawal saat Bobby melayangkan protes karena merasa Pemprov Sumut tidak melibatkan Pemko Medan dalam pembahasan lokasi isolasi WNI di Medan. Lokasi karantina ini tersebar di lima hotel dan beberapa kantor milik Pemprov Sumut yang ada di Medan.

"Ini karantina adanya di Medan dibuat. Memang WNA (warga negara asing) di Deli Serdang dekat bandara, untuk di Medan ada beberapa hotel dan beberapa kantor dinaslah kita bilang milik provinsi, bukan Kota Medan. Karena ini wilayahnya provinsi, tapi kami meminta agar Kota Medan diberi informasi lebih lanjut," kata Bobby kepada wartawan, Rabu (5/5).

Menurut Bobby, Pemko Medan mestinya dilibatkan dalam penentuan lokasi karantina WNI. Alasannya adalah agar Pemko Medan bisa menambah personel untuk mengawasi para WNI yang sedang dikarantina.

"Karena seperti keluar hotel, begitu ada keluarganya yang datang. Sementara pasukan di sana tidak paham, harusnya Kota Medan diinformasikan agar penambahan pasukan di sana apakah dari BPBD kita, Satpol PP kita, itu bisa membantu Provinsi Sumut menambah personel, hotelnya sampai hari ini ada lima hotel," ujar Bobby.

Pernyataan Bobby itu membuat Edy geram. Edy geram karena Bobby mengaku tidak tahu lokasi karantina WNI dari luar negeri yang tiba di Sumut.

"Ada lagi yang teriak-teriak di medsos atau di apa itu, wali kota tidak tahu. Loh, emang Tuhan Maha Tahu, tapi kalau orang satu-satu minta diberi tahu tambah mundur dia. Hai manusia, bertakwalah kamu, kata Tuhan. Tapi tak satu per satu juga, kau harus tahu, kau harus tahu," kata Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Kamis (6/5).

Edy menyampaikan itu saat membuka rapat koordinasi penanganan virus Corona di Sumut. Plt Kepala Dinas Kesehatan Medan Syamsul Nasution hadir pada rapat itu.

Edy kemudian meminta Syamsul Nasution memberi tahu Bobby terkait tempat isolasi ini. Edy mengancam akan marah jika Bobby tetap mengaku tidak tahu.

"Ada yang dari Medan? Kamu (Syamsul) berita tahu itu, jangan nanti bilang nggak tahu lagi. Aku lama-lama jadi marah aku ini," ucap Edy.

"Tak ada urusan sama aku itu siapa pun dia. Jangan bikin aku marah, kalau aku marah nggak peduli aku siapa dia," tambahnya.

0 komentar:

Posting Komentar