Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Pilkada Surabaya 2024 Tanpa Bakal Calon Perseorangan

KPU Kota Surabaya menyatakan pemilihan kepala daerah tahun 2024 tanpa diikuti pasangan bakal calon kepala daerah perseorangan karena faktor kurangnya syarat dukungan yang harus dipenuhi oleh para bakal calon tersebut.

Wali Kota Eri Cek Penggunaan Dana Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Bapaslon Independen Pilkada Kecewa Sikap KPU Surabaya

Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti menyasalkan sikap komisioner KPU Surabaya yang tak mau menerima copy data pendukung meskipun hanya terlambat cuma dua menit.

Sambut HJKS ke-731, Pegawai Pemkot Surabaya Cat Ulang Curbing Median Jalan

Menyambut Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, seluruh pegawai di lingkup Pemkot Surabaya melakukan kerja bakti dengan mengecat ulang curbing median jalan atau pembatas jalan yang meliputi 51 ruas jalan di Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya Bangun 8 Wisata Rakyat

Upaya Pemkot Surabaya memanfaatkan aset agar memberikan kontribusi sekaligus menciptakan lapangan kerja antara lain dilakukan dengan membangun Wisata Rakyat di 8 lokasi, khususnya di wilayah Surabaya Barat.

Tampilkan postingan dengan label Metropolis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Metropolis. Tampilkan semua postingan

Minggu, 25 April 2021

Kunjungi Keluarga Awak Nanggala-402, Wali Kota Eri Cahyadi: Surabaya Bangga Miliki Patriot seperti Suami Ibu


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi para keluarga awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang tinggal di Kota Pahlawan, Minggu (25/4). 

Eri Cahyadi ketika berkunjung tak sendirian, ia didampingi sang istri Rini Indriyani.

Eri mengunjungi para keluarga awak kapal sejak pagi hingga sore hari. 



Para keluarga awak KRI Nanggala-402 tersebut tinggal di sejumlah kecamatan, di antaranya Wonokromo, Karang Pilang, Dukuh Pakis, Tandes, Semampir, Kenjeran, Bulak, Tambaksari, dan Sukolilo. Tercatat ada 12 awak KRI Nanggala-402 yang tinggal di Surabaya.

”Yang sabar nggih, Ibu. Kita doakan suami ibu bersama-sama. Suami ibu adalah patriot bangsa. Kota Surabaya, Kota Pahlawan ini, bangga sekali memiliki warga seperti suami ibu. Insya Allah, Insya Allah semuanya kembali dengan selamat,” ujar Eri Cahyadi menyapa salah seorang istri prajurit TNI AL.



Tangis pecah di ruang tamu rumah seorang prajurit TNI AL tersebut. Suasana hening setelah Eri Cahyadi menyampaikan kalimat pembuka. Eri sendiri terlihat tidak cukup mampu melanjutkan kata-katanya.

Mengenakan kemeja putih lengan panjang dan bersongkok hitam, Eri juga memimpin doa di rumah keluarga yang beragama Islam. 

”Ikhtiar fisik sudah dan terus dilakukan TNI secara optimal untuk melakukan pencarian. Sampai saat ini juga berlangsung. Kita bantu dengan ikhtiar doa, semoga Gusti Allah SWT memberi kemudahan bagi semuanya,” ujar Eri.



Eri mengatakan, setiap minggu di rumah dinas juga dilakukan doa bersama anak-anak yatim untuk kebaikan Kota Pahlawan, termasuk mendoakan para awak KRI Nanggala-402.

”Suami ibu adalah patriot. Sekali seorang itu menjadi patriot, selamanya dia akan menjadi patriot. Anak-anak bangga, keluarga Ibu bangga, Kota Surabaya bangga, Indonesia bangga kepada suami ibu,” ujar Eri kepada salah seorang istri awak KRI Nanggala-402, yang lagi-lagi membuat suasana haru tak terelakkan.



Eri mengatakan, pengabdian para awak KRI Nanggala-402 layak diteladani oleh seluruh masyarakat, khususnya anak-anak muda Kota Pahlawan. 

Dari para awak, Eri belajar tentang pengabdian tanpa kenal takut, pengabdian tanpa kenal tawar-menawar, dan pengabdian hingga tuntas.

”Para patriot itu menjalankan kewajiban tanpa berpikir apapun. Bagi beliau-beliau, menjaga laut Indonesia adalah segalanya. Wira Ananta Rudira, tabah sampai akhir, sebuah pengabdian yang dijalankan hingga tuntas dengan penuh keteguhan. Masyarakat, terutama saya pribadi, menjadikan beliau-beliau sebagai teladan,” ujarnya.



Eri juga mengajak warga Surabaya untuk terus mendoakan seluruh awak kapal. 

”Kita harus terus berdoa, kita tidak tahu apa yang terjadi yang tahu hanya Gusti Allah SWT,” pungkasnya.



Sabtu, 24 April 2021

Ketahuan Pungli saat Bobby Sidak, Lurah di Medan Langsung Dicopot!


KABARPROGRESIF.COM: (Medan) Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Kelurahan Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan. 

Bobby langsung mencopot Lurah setempat lantaran diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap warga.

Sidak dilakukan Bobby di pada Jumat (23/4/2021). Bobby Nasution datang bersama rombongannya ke Kelurahan Sidorame Timur setelah ada laporan warga soal pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum kelurahan setempat.

Bobby masuk dan menjumpai Lurah, Hermanto, serta Kasi Pembangunan, Dina Simanjuntak. Bobby bertanya-tanya soal laporan warga itu ke Lurah. Namun, Hermanto mengaku tak ada pungli.

"Ada kutipan-kutipan pak?" tanya Bobby.

"Nggak ada," jawab Hermanto.

"Masyarakat ngelapor ke saya ada kutipan-kutipan katanya," ujar Bobby.

Hermanto tetap bersikeras tak ada pungli. Bobby kemudian kesal dan memutar rekaman bukti pungli yang diterimanya.

"Saya sudah terima loh pak, saya ini ada rekamannya, kalian itu minta-minta uang," ucap Bobby.

"Nggak ada pak saya minta-minta uang," jawab Hermanto.

Bobby mengatakan pihak kelurahan memerintahkan kepala lingkungan (Kepling) untuk meminta uang ke masyarakat dengan nominal bervariasi. Namun, Hermanto masih tidak mengakui.

Bobby langsung memutar rekaman tersebut di depan keduanya. Tak lama kemudian, salah satu Kepling tiba di kantor kelurahan.

Dia menjelaskan persoalan minta-minta itu di depan Bobby dan Lurah. 

Dia menyebut selama ini pihak kelurahan meminta uang di atas Rp 50 ribu untuk mengurus surat-menyurat.

Hermanto lalu buka suara. Dia mengaku tidak pernah meminta nominal tersebut.

"Saya Nggak pernah minta sampai segitu," ujar Hermanto.

"Berarti pernah kan?" tanya Bobby.

"Seikhlasnya Pak kalau dikasih. Saya jujur pak, kalau dikasih saya terima kalau nggak dikasih ya sudah. Bukan saya patok-patok," ucap Hermanto.

Bobby yang sudah mendengar itu, lantas memerintahkan stafnya untuk menelpon BKD. 

Dia memerintahkan agar Lurah serta Kasi Pembangunan di Kelurahan itu langsung dicopot.

"Suruh ganti aja bapak ini, suruh berhentikan Lurah-nya sama ibu ini juga (Kasi Pembangunan). Kok seperti itu kinerjanya," sebut Bobby.

Bobby saat diwawancarai menyebut kejadian tersebut sangat membuatnya kesal. 

Dia menyebut perbuatan itu tidak dibenarkan dilakukan oleh pelayan masyarakat.

"Ini luar biasa loh ini tadi, Lurah-nya menyatakan langsung nggak minta segitu tapi ya kalau dikasih (diambil). Itu nggak boleh, mana boleh. Kita sebagai pelayan sudah (digaji negara), sudah jelas semuanya. Sudah kita berhentikan lurahnya tadi. Nggak ada cerita yang minta-minta uang kita berhentikan," ujar Bobby.

Sementara itu, Hermanto mengaku mendukung program Bobby. Dia tetap bersikeras mengaku tak melakukan pungli. Meski demikian, dia mengaku menerima keputusan Bobby.

"Saya mendukung sih program Pak Wali untuk buat Medan supaya lebih maju. Tapi kalau saya yang dituduhkan saya yang meminta kepada masyarakat saya keberatan. Kalau memang saya meminta pada masyarakat nggak mungkin saya 8 tahun jadi Lurah di sini," ujar Hermanto.

"Mungkin ya, mungkin masyarakat nggak suka lagi sama saya nggak masalah. Saya nggak pernah minta duit. Kalau dikasih saya terima kalau nggak dikasih ya sudah," sambungnya.

Kejari Surabaya Berhasil Bantu Selamatkan Aset Pemkot Hingga Ratusan Miliar Rupiah


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya)  Kepala Kejari Surabaya, Anton Delianto mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota beserta jajaran di Pemkot Surabaya. 

Hal Itu lantaran Kejari Surabaya telah dipercaya dalam memberikan pendampingan hukum kepada pemkot, baik non litigasi maupun litigasi. 



"Tadi saya juga sampaikan hasil evaluasi untuk pendampingan hukum tahun 2020, kami berhasil menyelamatkan aset negara kurang lebih Rp 312 miliar dan juga pemulihan (keuangan) aset negara sekitar Rp. 2,225 miliar," kata Kajari Surabaya Anton Delianto usai menerima piagam penghargaan, Jum'at (23/4).

Dengan adanya MoU ini, pihaknya juga menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemkot Surabaya menyelesaikan permasalahan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara di Kota Surabaya. 

"Yang nantinya Insya Allah bisa bermanfaat untuk masyarakat di Kota Surabaya," pungkasnya.



Seperti diketahui sebanyak 26 Jaksa yang tersebar di 3 seksi diantaranya seksi Pidana Khusus (Pidsus), seksi Intelijen dan Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya menerima penghargaan dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas peran serta aktif memberikan pendampingan, pendapat, serta penyelesaian hukum yang dihadapi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.



Penyerahan penghargaan ini berlangsung dalam acara MoU atau penandatanganan nota kesepakatan bersama antara pemkot dan Kejari Surabaya di ruang sidang wali kota, Balai Kota Surabaya, Jum'at (23/4).

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, bahwa ada pembaruan atau penambahan item kerjasama di bidang hukum perdata dan tata usaha negara antara pemkot dan Kejari Surabaya. 



Dengan demikian, maka pihaknya semakin yakin ke depan permasalahan hukum yang ada di Kota Surabaya bisa diselesaikan.

"Alhamdulillah tadi sudah disampaikan, banyak aset pemkot yang sudah kembali setelah dilakukan pendampingan dari Kejaksaan Negeri Surabaya," kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Wali kota Eri menyatakan, bahwa kerjasama ini akan berdampak terhadap berkurangnya permasalahan aset-aset milik Pemkot Surabaya yang masih bermasalah. 



Terutama, terkait sertifikasi aset yang saat ini sedang getol dilakukan. 

"Inilah faktor-faktor yang membuat kami yakin bahwa aset-aset itu bisa kita manfaatkan kembali untuk masyarakat Surabaya," tuturnya.

Maka dari itu, sebagai tanda terima kasih dan apresiasi, Wali Kota Eri Cahyadi juga memberikan penghargaan kepada 26 Jaksa Kejari Surabaya. 



Sebab, dengan adanya pendampingan hukum yang dilakukan Kejari Surabaya, pemkot dapat berhasil menyelamatkan ratusan aset milik negara.

"Penghargaan ini sebagai tanda terima kasih kami dari Pemkot Surabaya. Penghargaan ini kalau dinilai kecil nilainya dari apa yang telah diperjuangkan teman-teman Kejari Surabaya dengan mengembalikan aset untuk warga Surabaya," pungkasnya.

Fantastis, 55 Pelanggar Protokol Kesehatan di Surabaya Disanksi


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pada pelaksanaan razia yustisi protokol kesehatan di Kelurahan Ampel, tepatnya di Jalan Pegirian, Surabaya pada Jumat, 23 April 2021, petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan Satpol PP berhasil mengamankan pelanggar protokol kesehatan sebanyak 55 orang.

Danramil Semampir, Mayor Inf Sumarsono menjelaskan, rata-rata pelanggar tersebut melanggar protokol kesehatan dengan tak memakai masker ketika berkendara. 

Selain di dominasi pengendara roda 2, terdapat juga pelanggar dari pengendara roda 4 hingga pejalan kaki. 

“Razia kita gelar mulai pagi tadi, hasilnya ada 55 pelanggar,” ungkapnya.

Selain denda administrasi, petugas gabungan juga menyita kartu identitas para pelanggar untuk selanjutnya di data. (Kodim 0830/Surabaya Utara)

Pelajar SMP di Surabaya Isi Khotbah Jumat di Masjid Dispendik


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ahmad Firdaus As Sabil memang masih berusia 16 tahun. Namun, kelihaiannya dalam menyampaikan khotbah dan membaca ayat-ayat suci Al-Quran, tidak perlu diragukan lagi. 

Terbukti, dia sukses menjadi khotib dan imam Salat Jumat di Masjid Nurul Faidzin, komplek Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Jumat (23/4).

Putra dari Ahmad Basori yang sudah hafal 3 juz Al-Quran ini dipilih oleh sekolahnya, Al-Hikmah, untuk menyampaikan khotbah di Masjid Nurul Faidzin. 

Kini, Dispendik Surabaya memang memiliki program baru, yaitu memberikan pengalaman kepada pelajar Surabaya untuk berkhotbah di masjid, dan sementara ini masih dilakukan di masjid Dispendik. 

Khotbah Ahmad Firdaus As Sabil ini diikuti langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo dan jajaran Dispendik Surabaya.

Seusai Salat Jumat, Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo mengaku bersyukur karena saat ini Dispendik mempunyai program baru untuk menjadikan anak-anak atau pelajar Surabaya bisa berkhutbah di masjid-masjid, baik di masjid sekolah maupun di masjid umum. 

Meskipun sementara ini masih dilakukan di masjid Dispendik Surabaya.

“Kami ingin ke depannya anak-anak ini menjadi anak-anak yang luar biasa, yang cerdas dan berilmu serta mempunyai dasar agama, tentunya sesuai dengan agamanya masing-masing yang mereka yakini. Jadi, saat ini kita dorong masing-masing sekolah untuk memberikan prioritas kepada anak-anak yang punya kelebihan. Sekolah kita minta untuk memilih anak didiknya supaya bisa berkhotbah,” kata Supomo.

Menurutnya, program baru ini sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu. 

Bahkan, ia memastikan bahwa apabila nantinya sekolah tatap muka sudah berjalan, anak-anak pilihan yang diminta untuk berkhotbah ini akan mengisi khotbah di lain sekolah. 

Ia mencontohkan anak sekolah A akan mengisi khotbah di masjid sekolah B, anak sekolah B akan mengisi khotbah di masjid sekolah C, sehingga ada pergantian dan tidak hanya menyampaikan khotbah di sekolahnya saja.

“Yang kita harapkan, anak-anak ini benar-benar merasakan pengalaman baru, sehingga ini bisa menjadi titik tolak untuk lebih bersemangat lagi dan lebih giat lagi ke depannya demi kemandiriannya dan kesuksesannya,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan hasil evaluasi selama berjalannya program ini, ternyata banyak anak-anak hebat yang bisa tampil untuk menyampaikan khotbah. 

Bahkan, ketika anak-anak itu ditanya setelah khotbah, rata-rata mereka mengaku baru pertama kali berkhotbah, sehingga Supomo yakin pengalaman ini akan membekas dalam hidupnya.

“Apalagi mereka kita perlakukan seperti anak yang luar biasa, mereka dijemput dengan menggunakan mobil Kepala Dispendik dan pulangnya juga diantarkan. Harapan saya, mereka bisa merasakan ternyata asyik ya punya kelebihan dan punya prestasi, hingga akhirnya mereka candu dan ingin terus berprestasi,” ujarnya.

Selain program khotbah bagi para pelajar, Supomo juga memastikan bahwa selama Bulan Suci Ramadhan ini pihaknya membuat program kultum dan tadarusan di Masjid Nurul Faidzin itu. 

Kultum itu disampaikan oleh para pelajar SD dan SMP setelah Salat Dhuhur, dan dilanjutkan pula dengan tadarusan. 

“Anak-anak yang khafid Quran yang kita berikan beasiswa, kita ajak ke sini untuk tadarusan, karena kita ingin syiar-syiar islam benar-benar dirasakan saat Ramadhan ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Ahmad Firdaus As Sabil yang saat itu didapuk menjadi Khotib Jumatan di Masjid Dispendik Surabaya mengaku merasa terhormat dan merasa senang sudah diberikan kesempatan untuk menyampaikan khotbah di Masjid Nurul Faidzin. 

Bagi dia, ini adalah suatu pelajaran yang sangat penting dalam hidupnya dan suatu kesempatan yang sangat langka.

“Makanya, saya sangat menyampaikan terima kasih banyak kepada Kepala Dispendik dan jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada saya. Ini pengalaman pertama saya berkhotbah,” kata Ahmad Firdaus seusai salat jumatan.

Ia mengaku mempersiapkan khotbah itu semaksimal mungkin, mulai dari materinya yang digarap sendiri hingga berlatih kepada orang tua serta ustadnya. Karenanya, ia pun bersyukur karena khotbahnya itu berjalan lancar dan sukses. 

“Saya dredeg sebelum naik ke mimbar, setelah naik ke mimbar alhamdulillah saya tidak dredeg dan alhamdulillah lancar hingga akhir,” katanya.

Ahmad Basori, Ayahanda Ahmad Firdaus As Sabil juga menyampaikan terimakasih banyak kepada Kepala Dispendik Surabaya beserta jajarannya yang telah melahirkan program ini. 

Menurutnya, ini program bagus yang harus diteruskan ke depannya, demi membekali anak-anak Surabaya. 

“Saya sangat senang dan bangga, saya juga sangat berterimakasih kepada Dispendik, program ini sangat bagus,” kata Ahmad Basori.

Ia juga menjelaskan bahwa anaknya itu menyiapkan khotbah sejak kemarin. Bahkan, ia menyampaikan materi khotbahnya itu dikarang sendiri, termasuk urutan-urutannya. 

“Nah, malam setelah saya pulang kerja, saya cek materi khotbahnya itu, termasuk syarat dan rukunnya. Alhamdulillah sudah benar semuanya dan alhamdulillah lancar tadi,” pungkasnya.

Wali Kota Eri Cahyadi Beri Penghargaan 26 Jaksa Kejari Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebanyak 26 Jaksa yang tersebar di 3 seksi diantaranya seksi Pidana Khusus (Pidsus), seksi Intelijen dan Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya menerima penghargaan dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.



Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas peran serta aktif memberikan pendampingan, pendapat, serta penyelesaian hukum yang dihadapi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Penyerahan penghargaan ini berlangsung dalam acara MoU atau penandatanganan nota kesepakatan bersama antara pemkot dan Kejari Surabaya di ruang sidang wali kota, Balai Kota Surabaya, Jum'at (23/4).



Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, bahwa ada pembaruan atau penambahan item kerjasama di bidang hukum perdata dan tata usaha negara antara pemkot dan Kejari Surabaya. 

Dengan demikian, maka pihaknya semakin yakin ke depan permasalahan hukum yang ada di Kota Surabaya bisa diselesaikan.

"Alhamdulillah tadi sudah disampaikan, banyak aset pemkot yang sudah kembali setelah dilakukan pendampingan dari Kejaksaan Negeri Surabaya," kata Wali Kota Eri Cahyadi.



Wali kota Eri menyatakan, bahwa kerjasama ini akan berdampak terhadap berkurangnya permasalahan aset-aset milik Pemkot Surabaya yang masih bermasalah. 

Terutama, terkait sertifikasi aset yang saat ini sedang getol dilakukan. 

"Inilah faktor-faktor yang membuat kami yakin bahwa aset-aset itu bisa kita manfaatkan kembali untuk masyarakat Surabaya," tuturnya.

Maka dari itu, sebagai tanda terima kasih dan apresiasi, Wali Kota Eri Cahyadi juga memberikan penghargaan kepada 26 Jaksa Kejari Surabaya. 

Sebab, dengan adanya pendampingan hukum yang dilakukan Kejari Surabaya, pemkot dapat berhasil menyelamatkan ratusan aset milik negara.

"Penghargaan ini sebagai tanda terima kasih kami dari Pemkot Surabaya. Penghargaan ini kalau dinilai kecil nilainya dari apa yang telah diperjuangkan teman-teman Kejari Surabaya dengan mengembalikan aset untuk warga Surabaya," pungkasya.

Bobby Nasution Copot Kadiskes Medan


KABARPROGRESIF.COM: (Medan) Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mencopot Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi dengan alasan dianggap tak merespons perintah perbaikan penanganan masalah Covid-19.

"Benar [sudah dicopot], sudah selalu kita ingatkan masalah Covid, sudah disampaikan berkali-kali," kata dia, Jumat (23/4/2021).

Menurut Bobby, penyelesaian masalah kesehatan terutama Covid-19 merupakan program utama Pemkot Medan. Bahkan setelah dilantik beberapa waktu lalu, Bobby sudah mengingatkan jajarannya agar fokus di masalah kesehatan.

"Covid ini penyelesaiannya adalah program utama kita juga. Kemarin juga beberapa hari setelah saya dilantik kita sama-sama tahu masalah kesehatan ini terus menggunung, menumpuk," ujarnya seperti dikutip CNN Indonesia.

Bobby pun mengaku selalu meminta Kepala Dinas Kesehatan Medan Edwin Effendi agar melakukan perbaikan untuk penanganan Covid-19.

"Dan saya selalu meminta perbaikan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan mulai pendataan sampai penanganan. Tapi itu belum bisa terjadi," sebutnya.

Bobby ingin memastikan Covid-19 tak lagi menjadi momok di Kota Medan. Meski saat ini Kota Medan telah memasuki zona orange atau risiko sedang, Bobby ingin Medan secepatnya bebas dari penularan virus corona.

"Kita harus bisa ke zona hijau secepatnya. Seluruh lingkungan di Kota Medan harus segera terbebas dari Covid-19," papar Bobby.

Pasca-pencopotan Edwin, Pelaksana Tugas Kepala Dinas dijabat oleh Syamsul Nasution yang sebelumnya menjabat Wakil Direktur RSUD Pirngadi.

Diketahui, Kota Medan sendiri termasuk daerah yang menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi sempat menegur Bobby terkait keramaian di Kesawan City Walk yang dinilai telah melanggar aturan PPKM Mikro.

Pengunjung yang datang tidak menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19 seperti tidak menjaga jarak, diadakan pertunjukan Barongsai. Bobby pun mengakui ada kelebihan jam operasonal.

Kawasan pusat nongkrong ini sempat tetap buka hingga pukul 24.00 WIB. Sedangkan dalam aturan PPKM Mikro yang dikeluarkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, tempat usaha hanya boleh buka hingga pukul 21.00 WIB.


Tetap Perhatikan Prokes, Pemkot Surabaya Kembali Buka Enam Museum


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali membuka enam museum yang tersebar di Kota Pahlawan. 

Enam museum tersebut diantaranya yakni Museum Surabaya, Museum W.R. Soepratman, Museum H.O.S. Tjokroaminoto, Museum Dr Soetomo, Museum Pendidikan, Museum Sepuluh Nopember dan area Lapangan Tugu Pahlawan.

Pembukaan museum itu sudah dilakukan sejak kemarin, Selasa (20/4) kemarin. Namun begitu, Pemkot Surabaya memastikan pembukaan museum itu tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 ketat.

Bahkan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah membuat beberapa regulasi yang tertuang dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) pembukaan museum tersebut.

“Pembukaan museum yang dikelola oleh pemkot itu sudah kembali beroprasi sejak kemarin. Disbudpar sudah membuat SOP,  sehingga warga dapat berkunjung kembali,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di kantornya, Kamis (22/4).

Dia menjelaskan, untuk mekanisme warga yang hendak berkunjung dapat memesan tiket secara online melalui website https://tiketwisata.surabaya.go.id. Di website tersebut, pengunjung dapat memilih waktu yang telah ditentukan oleh petugas. Misalnya seperti Museum Surabaya, buka setiap Selasa - Minggu pukul 09.00 - 14.00 WIB. Selama jam museum beroperasi, terbagi menjadi beberapa sesi. Dalam setiap sesi, pengunjung yang dapat masuk terdiri dari 30 orang dengan durasi selama 30 menit.

“Di sela-sela perpindahan jam pengunjung, petugas selalu menyemprot area dengan disinfektan. Jadi diusahakan semaksimal mungkin tetap steril. Tidak lupa pula pengunjung yang masuk pun juga diukur suhu tubuh dan wajib mengenakan masker,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, mantan Kepala Bidang (Kabid) Satpol PP ini mengurai, masing-masing museum memiliki jumlah kapasitas orang yang berbeda-beda dalam tiap sesinya. 

Sebab, tergantung dengan luasan area yang ada di wilayah museum tersebut. 

Febri mencontohkan, saat pengunjung masuk ke Lapangan Tugu Pahlawan, petugas akan menanyakan tujuan pengunjung tersebut. 

“Apakah ke lapangannya, atau ke Museum Sepuluh Novembernya. Pengunjung diberikan waktu 30 menit untuk menikmati museum tersebut,” urainya.

Dengan begitu, lanjut Febri, masyarakat dapat kembali jalan-jalan menikmati museum yang ada di Kota Pahlawan dengan memperhatikan prokes secara ketat. 

Bahkan, dia menambahkan, pembukaan museum ini pun dipastikan telah mendapatkan asesemen dari satgas Covid-19. 

“Jadi kita sudah mendapatkan persetujuan dari satgas Covid-19 Kota Surabaya,” pungkasnya.

Jumat, 23 April 2021

Ini 26 Jaksa Kejari Surabaya Terima Penghargaan dari Wali Kota Eri Cahyadi



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya)
Sebanyak 26 Jaksa yang bertugas di tiga seksi Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, menerima piagam penghargaan dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. 

Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas peran serta aktif memberikan pendampingan, pendapat, serta penyelesaian hukum yang dihadapi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.



Ke-26 Jaksa Kejari Surabaya penerima penghargaan ini di antaranya yakni, Kepala Kejari Surabaya Anton Delianto, Kepala Seksi Intelijen Kejari Surabaya Khristiya Lutfiasandhi, Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Surabaya Ari Prasetya Panca Atmaja, serta Kepala Seksi dan Perdata dan TUN (Datun) Kejari Surabaya Normadi Elfajr.

Untuk jajaran dari Seksi Intelijen ada 5 orang antara lain Kasubsi A pada Seksi Intelijen Kejari Surabaya Moch. Priandhika Abadi Noer, Kasubsi B pada Seksi Intelijen Kejari Surabaya Akhirudin Vami Kemalsa, Kasubsi C pada Seksi Intelijen Kejari Surabaya Dwi Candra Rijal Anggara, Jaksa fungsional pada Seksi Intelijen Kejari Surabaya Tendik Wicaksono, Jaksa fungsional pada Seksi Intelijen Kejari Surabaya Ririn Indrawati.



Sedangkan dari Seksi Tindak Pidana Khusus (Pidsus) terdapat 8 orang dintaranya Kasubsi Penyidikan pada Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Surabaya, Feri Eka Rachman, Kasubsi Upaya Hukum Luar Biasa dan Eksekusi pada Tindak Pidana Khusus Kejari Surabaya Apri Ando Simanjuntak, Kasubsi Penuntutan pada Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Surabaya Nur Rachmnsyah, Jaksa fungsional pada Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Surabaya Raden Harwiadi, Jaksa fungsional pada Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Surabaya Wira Buwana Putra, Jaksa fungsional pada Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Surabaya Jolvis Sambow, Jaksa fungsional pada Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Surabaya Demi Febriana, Jaksa fungsional pada Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Surabaya Eko Saputro.



Untuk Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) terdapat 6 orang yakni Kasubsi Perdata pada Seksi Datun Kejari Surabaya Jemmy Rudolf Manurung, Kasubsi TUN Kejari Surabaya Imam Hidayat, Kasubsi Pertimbangan Hukum pada Seksi Datun Kejari Surabaya Bayu Akbar Sulaiman, Jaksa Pengacara Negara pada Seksi Datun Galih Dewanty, Jaksa Pengacara Negara (JPN) pada Seksi Datun Kejari Surabaya Sidharta P Revienda P, Jaksa Pengacara Negara (JPN) pada Seksi Datun Kejari Surabaya Hanafi Rachman, Jaksa Pengacara Negara (JPN) pada Seksi Datun Kejari Surabaya Palupi Sulistyaningrum, Jaksa Pengacara Negara (JPN) pada Seksi Datun Kejari Surabaya Teddy Isadiansyah, Jaksa Pengacara Negara (JPN) pada Seksi Datun Kejari Surabaya Diajeng Kusuma Ningrum.

"Alhamdulillah, banyak aset pemkot yang sudah kembali setelah dilakukan pendampingan dari Kejaksaan Negeri Surabaya," kata Wali Kota Eri Cahyadi di sela acara MoU atau penandatanganan nota kesepakatan bersama antara pemkot dan Kejari Surabaya di ruang sidang wali kota, Balai Kota Surabaya, Jum'at (23/4).



Dengan adanya penambahan item dalam kerjasama MoU ini, pihaknya menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemkot Surabaya menyelesaikan permasalahan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara di Kota Surabaya. 

"Yang nantinya Insya Allah bisa bermanfaat untuk masyarakat di Kota Surabaya," pungkasnya.

Sebagai diketahui, terkait progres MoU yang telah dilakukan pemkot dan Kejari Surabaya ini terdiri dari, 26 perkara di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, 12 perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, perkara non Litigasi sebanyak 65 perkara, pendapat hukum sejumlah 4 perkara, dan pendampingan hukum sebanyak 13 perkara.

Selain itu, dari kerjasama ini, pemkot didampingi Kejari Surabaya telah berhasil menyelamatkan keuangan atau kekayaan negara sebesar Rp 312.277.900.000 serta memulihkan keuangan atau kekayaan negara sebesar Rp 2.225.387.627.

Peringati Hari Kartini, Pemkot Surabaya Berikan Pelayanan KB Gratis


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Memperingati Hari Kartini yang bertepat pada 21 April 2021 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memberikan pelayanan Keluarga Berencana (KB) secara gratis tanpa dipungkut biaya sepeserpun. 

Pelayanan tersebut, seiring dengan program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jatim.

Tujuan KB secara gratis ini yakni meningkatkan cakupan pelayanan KB bagi masyarakat. Selain itu, dia menyebut pelayanan KB gratis ini berlaku sejak 21 April - 9 Mei 2021 mendatang, di seluruh puskesmas yang tersebar se-Surabaya.

“Kami buat beberapa minggu agar para akseptor (penerima KB) dapat memanfaatkan program itu semasif mungkin,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita, Jumat (23/4).

Feny sapaan akrab Febria Rachmanita menjelaskan, untuk mekanismenya penerima KB wajib ber-KTP Surabaya. 

Kemudian, para akseptor itu cukup mendatangi puskesmas terdekat di seluruh Kota Pahlawan dengan membawa KTP.

 “Dari situ nanti petugas langsung memberikan pelayanan. Atau bisa juga para ibu menghubungi kader KB, untuk dibantu. Bisa membawa kartu BPJS bila ada, kalau tidak ada tidak apa-apa. Bisa langsung saja datang yang penting KTP Surabaya,” urai dia.

Tidak hanya itu, dia memaparkan pelayanan KB yang diberikan mencakup semua jenis. Diantaranya yakni implan, IUD, suntik, pil maupun kondom. 

Semua itu, diberikan secara gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun hingga 9 Mei mendatang. 

“Jadi monggo bagi para ibu yang hendak KB dapat memanfaatkan fasilitas ini sampai tanggal 9 Mei ya,” papar dia.

Bahkan, Feny mengungkapkan, antusias warga dinilai sangat luar biasa. 

Sebab, dia mencatat sejak 21 April hingga kemarin (22/4/2021) jumlah akseptor sudah mencapai ratusan, yakni berjumlah 315 orang. 

Dia yakin ke depan, semakin banyak lagi warga yang memanfaatkan pelayanan tersebut. Oleh sebab itu, dia terus mengajak untuk melaksanakan KB. 

“Karena dengan pengaturan kelahiran anak maka diperoleh suatu keluarga yang bahagia dan sejahtera, dan anak-anaknya pun memiliki kecukupan gizi dan kebutuhan hidup lainnya,” pungkasnya.

Kamis, 22 April 2021

Pemkot Sodorkan Opsi Skema Baru Tarif Retribusi GBT


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota Surabaya menyodorkan opsi baru skema tarif retribusi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah. 

Opsi baru ini diharapkan lebih meringankan pihak penyewa, sekaligus di sisi lain tidak menyalahi aturan.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Surabaya Afghani Wardhana yang hadir bersama Kabag Hukum Ira Tursilawati dalam rapat bersama pansus di ruang Komisi B DPRD Surabaya, Rabu (21/4/2021) mengatakan, sejatinya raperda baru ini justru lebih praktis dan meringankan penyewa. 

Dia menjelaskan, pada Perda Nomor 2 Tahun 2013, tercantum biaya retribusi GBT untuk pertandingan level nasional sebesar Rp 30 juta. 

Namun, angka itu belum termasuk biaya lain-lain, seperti pemakaian air, generator listrik, penggunaan atrium stadion hingga penggunaan halaman parkir. 

Jika ditotal semua, pengeluaran pihak penyewa bisa sebesar Rp 70 juta per pertandingan.

Dalam raperda baru, lanjut Afghan, biaya retribusi pemakaian GBT sebesar Rp 22 juta per jam. Angka tersebut sifatnya all in alias sudah termasuk biaya pemakaian air, listrik dan sebagainya. 

“Jadi, penetapan nominal yang sifatnya all in ini juga mengakomodir masukan pihak penyewa yang ingin tarif retribusi lebih praktis. Sebab tidak ada penambahan biaya lain-lain,” ujarnya.

Afghan meminta publik tidak serta-merta menafsirkan bahwa penyewa harus membayar Rp 444 juta per pertandingan. 

“Angka Rp 444 juta itu untuk pemakaian 24 jam. Sementara untuk pertandingan sepak bola liga nasional pada umumnya tidak mungkin selama itu. Kemungkinan 3-4 jam. Itu sudah cukup lama,” imbuhnya.

Menyikapi keberatan pihak penyewa, Dispora bersama Bagian Hukum mencoba menawarkan opsi alternatif baru dalam raperda tersebut. 

Yakni, mengeluarkan beberapa komponen yang sifatnya belum tentu dipakai oleh pihak penyewa. 

Setelah dihitung ulang, retribusi pemakaian GBT untuk pertandingan level nasional turun menjadi Rp 11.580.000 per jam. 

Namun, jika penyewa memakai listrik untuk lampu stadion, maka dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 2.500.000 per jam. Dan pemakaian air sebesar Rp 2.500.000 per pertandingan.

Afghan menggarisbawahi bahwa biaya-biaya tambahan itu ditagihkan hanya ketika digunakan. 

Sehingga, jika pertandingan berlangsung sore hari, tarif retribusi bisa lebih efisien dan meringankan penyewa.

Disampaikan Afghan bahwa tarif retribusi pada raperda baru ditentukan oleh tim appraisal yang bersifat independen. 

Tim tersebut telah melewati serangkaian tahapan, salah satunya studi banding ke beberapa stadion pembanding. 

Di antaranya Gelora Bung Karno, Gelora Jakabaring, Stadion Patriot Chandrabaga, dsb.

Adapun opsi baru yang disodorkan pemkot ditempuh dengan mencoba mengeluarkan komponen-komponen tanpa mengubah rumus perhitungan yang telah ditetapkan oleh tim appraisal. 

Afghan menegaskan, mengubah perhitungan tim appraisal secara sepihak dapat berpotensi menimbulkan persoalan hukum.

“Semoga dengan adanya opsi baru ini, dapat menjadi solusi bagi semua pihak. Bagi penyewa dan bagi Kota Surabaya,” pungkas Afghan.

Biar Tak Diselewengkan, Pengelolaan Dana Desa Bakal Didampingi Kejari Pati


KABARPROGRESIF.COM: (Patiakan) Sebagai upaya untuk meminimalkan adanya praktek penyelewengan atau pun penggelapan anggaran di tingkat desa, Kejaksaan Negeri (Kejari) Patiakan mendampingi pemerintah desa (pemdes) dalam mengelola anggaran keuangan desa. Termasuk di dalamnya pengelolaan Dana Desa.

Hal ini ditegaskan langsung oleh Kajari Pati Mahmudi saat menyampaikan sosialisasi pendampingan hukum untuk pemerintah desa se-Kecamatan Dukuhseti, Rabu (21/4/2021).

“Kami akan membantu pemerintah desa terkait pendampingan berkenaan dengan penggunaan anggaran keuangan desa, seperti Dana Desa, ADD, Banprov serta dana lain yang dikelola pemdes,” katanya.

Dalam pendampingan itu, pihaknya mengaku sudah menyiapkan anggotanya, yakni dari bagian Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejari Pati.

“Kasi Datun yang membantu kepala desa se-Kabupaten Pati dalam melaksanakan penggunaan Bankeu, Banprov dana desa lainnya. Dan di sini kita akan dampingi, jadi kades jangan takut untuk menggunakan (anggaran),” ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap meminta agar pemdes dalam hal ini bisa kooperatif. Apalagi ini juga menyangkut keuangan negara, dan proses pemuliham ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19.

Mahmudi menyebut, secara vertikal kejari mempunyai tanggung jawab juga terhadap pemulihan ekonomi nasional. Hal itu sebagaimana yang sudah diamanatkan oleh Jaksa Agung Republik Indonesia.

“Jadi, ke depan jaksa pengacara negara dari Kejari Pati khusus bidang Datun akan mendampingi dalam pengembangan ekonomi nasional melalui pemulihan ekonomi, ini perintah Jaksa Agung,” jelasnya.

Selain Mudah Dijangkau, Harga Komoditas di Operasi Pasar juga Lebih Murah


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Selama memasuki bulan suci Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar operasi pasar atau pasar murah. Ini dalam upaya menstabilkan harga kebutuhan pokok.

Tentunya harga yang ditawarkan dalam operasi pasar ini lebih murah dan lokasinya mudah dijangkau masyarakat.

Kepala Bidang Distribusi Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Trio Wahyu Bowo mengatakan, operasi pasar ini lokasinya bisa berada di kantor kelurahan, kecamatan, balai RT dan RW. 

Lokasi yang dipilih, tentunya strategis dan mudah dijangkau masyarakat. 

"Kita gelar operasi pasar. Harga komoditas yang dipasarkan itu dibawah harga pasar," kata Trio,  Rabu (21/4).

Ia mencontohkan, misalnya untuk minyak goreng, saat ini 1 liternya di pasar harganya kisaran Rp 14-15 ribu. 

Sedangkan di operasi pasar, harga yang ditawarkan kisaran Rp 12.900. Harga yang sama juga berlaku untuk komoditas lain seperti gula.

"Gula itu di pasar atau toko modern harga kisaran Rp 12.500 ribu per kilogram. Kita pasarkan dengan harga kisaran Rp 11.800 per kilogram," jelasnya.

Bahkan, kata Trio, harga komoditas seperti daging ayam yang ditawarkan di operasi pasar juga lebih murah, yakni kisaran Rp 30 ribu per kilogram. 

Sedangkan di pasaran, harganya masih di kisaran Rp 35 ribu per kilogram.

"Untuk harga telur di luar kisaran Rp 24-25 ribu dan di operasi pasar kita jual kisaran Rp 22 ribu. Jadi ada selisih Rp 3000 per kilogramnya," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, Trio menyebut, operasi pasar berlangsung dengan cara bergiliran di 31 kecamatan Surabaya. 

Dalam satu hari, Disdag Surabaya menargetkan operasi pasar rata-rata digelar di dua sampai tiga kecamatan.

“Target kita di 31 kecamatan. Satu hari minimal di dua lokasi kecamatan. Tapi ada beberapa kecamatan yang menginginkan untuk lebih dari dua lokasi operasi pasar," kata dia.

Pihaknya menilai, operasi pasar ini sangat efektif untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. 

Terutama, selama bulan suci Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Setidaknya ada dua efektivitas yang diharapkan tercapai dalam operasi pasar tersebut.

"Pertama, harganya langsung diterima warga kota dengan murah. Kedua, warga kota tidak perlu jauh-jauh membeli di tengah kota atau di pasar-pasar, apalagi sekarang pandemi," tutur dia.

Menariknya, dalam setiap operasi pasar ini Disdag Surabaya juga menggandeng pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat. 

Sehingga warga tak hanya disuguhkan beragam kebutuhan pokok, namun juga produk-produk UMKM Surabaya.

"Jadi warga kota yang ingin ngabuburit atau mencari buka puasa bisa ke (stan) UMKM. Kalau yang ingin mencari kebutuhan pokok penting bisa ke (stan) operasi pasar," pungkasnya. 

Seleksi Dewan Pengawas PDAM Terus Berlanjut, dari 204 hanya 22 Peserta yang Lolos Administrasi


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah terus melanjutkan proses seleksi Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Surya Sembada Surabaya. 

Tahapannya, kini baru selesai seleksi administrasi. Dari 204 orang yang mengirimkan berkas lamarannya, hanya 22 peserta yang lolos seleksi administrasi ini.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan memastikan bahwa Dewan Pengawas PDAM saat ini akan berakhir pada 4 Mei 2021. 

Makanya, ia berharap seleksi Dewas ini sudah menemukan kandidat pada akhir April 2021.

“Tahapannya saat ini kita sudah selesai seleksi administrasi. Peserta yang masuk jumlahnya 204 orang dan yang lolos administrasi hanya 22 orang,” kata Hebi, Rabu (21/4).

Proses selanjutnya, 22 orang ini akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan pada 21-22 April 2021. 

Uji kelayakan dan kepatutan ini akan dilakukan oleh Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Psikologi Terapan (LP3T) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga secara daring.

“Setelah itu, mereka akan mengikuti pelaksanaan rekam jejak pada 21-25 April 2021 dan terakhir adalah proses wawancara yang dibantu oleh tenaga ahli,” tegasnya.

Menurut Hebi, proses seleksi Dewas ini sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan Perda nomor 13 tahun 2014. 

Dimana dalam Perda tersebut, pada Pasal 33 menerangkan bahwa Dewan Pengawas PDAM Surya Sembada akan dipilih maksimal 5 orang. 

“Pada akhirnya, nanti hanya dipilih 5 orang untuk menjadi Dewas PDAM Surya Sembada,” kata dia.

Berdasarkan perda tersebut, dijelaskan juga bahwa 5 Dewas ini harus berasal dari beberapa kalangan, mulai dari profesional atau praktisi, akademisi, hingga konsumen. 

Meski begitu, mereka ini harus memiliki kemampuan dalam bidang akuntansi untuk keuangan PDAM, harus memiliki kemampuan teknis dan juga harus ahli dalam pelayanan, supaya pelayanan PDAM bisa terus ditingkatkan.

“Dewan Pengawas itu juga harus berusia maksimal 65 tahun. Kemudian pendidikannya minimal S1 Hukum/Manajemen/Akuntansi Bisnis dan atau Teknik,” jelas dia.

Oleh karena itu, ia berharap seluruh peserta calon Dewas yang sudah lolos dalam seleksi administrasi harus selalu mentaati aturan-aturan yang ada. 

Sehingga dalam proses pelaksanaannya dapat berjalan lancer. 

“Kami berharap menemukan Dewas yang terbaik demi kebaikan PDAM Surya Sembada ke depannya,” pungkasnya.

Bupati Beri Penghargaan Apresiasi Atas Kinerja Kejari Purbalingga


KABARPROGRESIF.COM: (Purbalingga) Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM bersama Wakil Bupati Sudono ST MT didampingi sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga berkunjung ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Purbalingga, Rabu (21/4/2021). 

Pada kesempatan ini Bupati atas nama Pemkab Purbalingga menyampaikan penghargaan sebagai apresiasi atas kinerja Kejari Purbalingga yang telah bermitra dengan baik dan memberikan manfaat.

“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada pak Kajari dan jajaran karena kinerja dan pendampingan terhadap Pemerintah Daerah, memberikan manfaat yang luar biasa. Sehingga aset-aset pemerintah bisa kembali dan tindak lanjut bisa diselesaikan 100% dan tidak ada kerugian negara,” kata Bupati Tiwi.

Adapun penghargaan yang diberikan diantaranya : Piagam Penghargaan atas kontribusinya di dalam membantu penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan atas Dana Tugas Pembantuan dan telah disetor ke Kas Negara senilai Rp 367.032.838,48 yang dikelola Bapermasdes Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2015.

Selain itu juga, Piagam Penghargaan atas kontribusinya dalam Pengambilalihan Aset berupa Eks Rumah Dinas Sekretaris Daerah (Sekda) yang terletak di Jalan Wiraguna No 2 Kelurahan Purbalingga Kidul Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga Tahun 2021.

“Eks Rumah Dinas Sekda ini sebelumnya selama bertahun-tahun statusnya sempat terkatung-katung,” katanya.

Bupati berharap sinergitas antara Pemkab Purbalingga dengan Kejaksaan Negeri Purbalingga yang sudah terjalin dengan baik, bisa terus ditingkatkan dan dipertahankan. Sehingga kolaborasi ini bisa memberi manfaat bagi kemajuan Kabupaten Purbalingga.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Purbalingga, Lalu Syaifudin SH MH menyampaikan terimakasih. Ia menilai penghargaan ini adalah suplemen agar Kejari Purbalingga akan lebih bersemangat dalam menjalankan tugasnya.

“Selama ini, kita tidak hanya melihat proses dari sisi penegakan hukum saja, akan tetapi lebih penting proses pencegahannya. Ketika kami sampai melakukan penegakan hukum itu karena kita sudah tidak bisa menghindari, akan tetapi upaya kami yang dominan adalah pencegahan dan pengembalian aset,” kata Kajari usai menerima piagam penghargaan.

Rabu, 21 April 2021

Sesuai SE Mendikbud, Dispendik Surabaya Serahkan Mekanisme Penilaian Ujian Kelulusan Siswa kepada Sekolah


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ujian akhir sekolah atau penentuan kelulusan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya berlangsung mulai, Senin (19/4). 

Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 1 Tahun 2021, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menyerahkan sepenuhnya mekanisme serta penilaian ujian kepada masing-masing lembaga pendidikan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Sekolah Menengah (Sekmen), Dispendik Kota Surabaya, Tri Aji Nugroho mengatakan, bahwa mulai Senin (19/4), beberapa SMP di Surabaya melaksanakan ujian sekolah. Meski demikian, ujian di masing-masing sekolah ini mekanisme dan pelaksanaanya tidak sama.

"Tiap sekolah beda-beda ada yang running (mulai) kemarin. Ada pula sekolah yang belum mulai. Tapi pelaksanaannya itu bisa dimulai kemarin sampai akhir April, sekitar dua mingguan," kata Aji, Selasa (20/4).

Ia menjelaskan, bahwa berdasarkan SE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021, ujian nasional (UN) dan ujian kesetaraan di tahun 2021 ditiadakan. 

Namun sebagai penggantinya, ada tiga hal yang menjadi persyaratan kelulusan peserta didik dari satuan atau program pendidikan.

Pertama, peserta didik menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yang dibuktikan dengan rapor tiap semester. 

Kedua, peserta didik memperoleh nilai sikap atau perilaku minimal baik. Ketiga, peserta didik mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan atau sekolah.

"Kalau dulu kan ada UN untuk menentukan kelulusan siswa. Untuk soal ujian UN dulu juga dibuat dari dinas atau pusat. Nah, kalau sekarang ujian diserahkan ke masing-masing sekolah," ujarnya.

Bahkan, kata dia, untuk mekanisme ujian yang diselenggarakan saat ini juga disesuaikan dengan kondisi masing-masing murid di sekolah. 

Pihak sekolah diberikan keleluasan menyelenggarakan ujian dalam berbagai bentuk. Misalnya, penugasan berupa portofolio, daring, tertulis atau dalam bentuk project.

"Untuk soal ujiannya pun tiap anak bisa berbeda-beda. Jadi diserahkan sepenuhnya ke sekolah. Sangat fleksibel sekali sekarang ini tergantung dari sekolah melihat masing-masing siswanya," urai dia.

Meski demikian, pihaknya menyatakan, tetap melakukan pengawasan atau kontrol dalam pelaksanaan ujian kelulusan ini. 

Namun, pengawasan yang dilakukan ini hanya bersifat terbatas. Artinya, pengawasan yang dilakukan hanya untuk mengetahui seperti apa bentuk ujian yang diselenggarakan di masing-masing sekolah.

"Yang jelas kita salah satu kontrolnya minta sekolah agar menyampaikan, mereka ujiannya itu seperti apa. Nah, itu disampaikan kepada kami. Kalau misal ujian tertulis itu soalnya bagaimana agar disampaikan ke kami juga," jelas dia.

Akan tetapi, Aji menyatakan, bahwa semua pengawasan maupun penilaian selama proses pelaksanaan ujian kelulusan diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing sekolah. Lantas, pihak sekolah atau guru yang kemudian menentukan siswa tersebut lulus atau tidaknya. 

"Siapa siswa yang lulus, siapa yang tidak lulus, semuanya yang menentukan sekolah. Jadi yang menilai anak itu lulus atau tidak adalah gurunya atau sekolah, bukan UN," terang dia.

Aji menambahkan, sebagai penentu kelulusan, satuan pendidikan dapat mencompile seluruh hasil penilaian selama siswa tersebut mengenyam pendidikan di sekolah. 

Hasil dari ujian kelulusan ini dapat di-compile dengan beberapa nilai sebelumnya seperti tugas-tugas yang telah diberikan pihak sekolah.

"Jadi semua nilai-nilai itu dicompile dengan beberapa nilai lain sebelumnya, kemudian menjadi penentu kelulusan siswa tersebut," pungkasnya.

Kunjungi Pasar Wonokromo, Menteri Perdagangan Puji Stabilitas Harga Sembako di Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendampingi Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia (RI), Muhammad Lutfi mengunjungi Pasar Wonokromo, Selasa (20/4/l). 

Dalam kunjungannya tersebut, Menteri Perdagangan memastikan harga dan pasokan sembako selama Bulan Suci Ramadan di Kota Pahlawan aman dan stabil. 

Setiba di lokasi, rombongan langsung menuju lorong-lorong pasar dan berinteraksi kepada para pedagang. Mulai dari pedagang bawang merah, cabai rawit, gula hingga pedagang ayam dan daging.

Dalam kesempatan itu, Mendag RI Muhammad Lutfi mengatakan, setelah berkeliling Sumatera dan Jawa, dia memastikan harga sembako di Pasar Wonokromo merupakan harga terbaik. 

Selain itu, ia menyebut harga sembako di Kota Surabaya relatif stabil dan aman. 

Bahkan, Muhammad Lutfi juga menemukan beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga.

“Harga cabe rawit merah turun menjadi Rp 60 ribu, lalu harga gula di sini Rp 12.500 ribu. Saya lihat juga minyak goreng relatif stabil. Saya sudah keliling Sumatera dan Jawa, harga di Pasar Wonokromo adalah harga yang terbaik. kata Muhammad Lutfi.

Melihat harga sembako relatif stabil, Muhammad Lutfi ini pun mengucapkan selamat kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, khususnya Pemkot Surabaya. 

Dia menegaskan bahwa harga sembako di Kota Pahlawan, dinilai terpantau baik, stabil dan terjangkau. 

Tidak hanya itu,  dia pun menyebut harga sembako di Surabaya merupakan harga terbaik se-Indonesia.

“Misalnya harga ayam, di wilayah lain masih terbilang sekitar Rp 40 ribu, namun di sini harganya masih sekitar Rp 36 - 37 ribu. Saya menganggap harga yang paling baik disini se-Indonesia. Ini salah satu cara memastikan konsumsi berjalan dengan baik dalam menggerakan roda perekonomian nasional,” ungkaop dia.

Senada dengan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, upaya Pemkot Surabaya dalam mengendalikan harga tersebut terus dipertahankan. 

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) ini pun mengurai, dengan menjaga harga pasokan dari hulunya maka harga dapat dikendalikan dengan baik. 

Apalagi, Cak Eri memastikan terus bersinergi dengan Pemprov Jatim untuk mendapatkan pasokan dengan harga terbaik.

“Kami selalu berkomunikasi dengan Pemrov Jatim kepada penghasil bawang merah dari Banyuwangi dan Kediri. Nah hal-hal seperti itu yang harus kita jaga dengan baik, jangan sampai ada kendala. Sehingga barang dipastikan tetap ada dan harganya tidak melonjak,” ungkap dia.

Di samping itu, orang nomor satu di Kota Pahlawan tersebut, menambahkan pihaknya bersama dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya menggelar operasi pasar setiap hari selama Bulan Ramadan. 

Hal itu juga menjadi penting dilakukan Pemkot Surabaya, agar harga sembako stabil dan dapat dinikmati langsung oleh masyarakat.

“Namun tidak berarti hanya mengandalkan operasi pasar saja ya. Tetapi memastikan bagaimana harga dari hulu hingga ke tangan pembeli tetap terjaga dengan baik. Ini yang kita pertahankan, Fainsyallah stok pangan di Kota Pahlawan aman dan harganya pun juga aman,” pungkasnya. 

Dukung Simulasi Sekolah Tatap Muka, Kapolrestabes Surabaya jadi Pemateri Utama


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Suasana di kompleks SMP Negeri 1 Surabaya, tampak berbeda dari biasanya, Senin (19/4). 

Lingkungan sekolah yang biasa sepi, terlihat ramai dikunjungi belasan guru serta anggota kepolisian. Beberapa pejabat Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya juga terlihat berada di sana.

Sementara di salah satu sudut ruang kelas, terlihat 20 orang pelajar sedang duduk saling menjaga jarak satu sama lain. Mereka terlihat tertib, memakai masker dan face shield di wajahnya. 

Dengan seksama, para pelajar itu mendengarkan materi atau pelajaran yang disampaikan salah satu guru di sana. Pelajaran pembuka ini untuk mengisi waktu luang sembari menunggu kedatangan pemateri utama.

Benar saja. Ketika jam dinding sekolah menunjukkan pukul 09.30 WIB, tamu istimewa yang dinanti para pelajar akhirnya tiba. 

Dia adalah Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, Kapolrestabes Surabaya. Kedatangan Kapolres ini didampingi Kasat Binmas Polrestabes Surabaya, AKBP Herlina.

Kedatangan orang nomor satu di jajaran Polrestabes Surabaya ini disambut hangat Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Supomo beserta jajarannya. Suasana ruang kelas yang sebelumnya sunyi, seketika langsung berubah cair di kala Kapolres tiba. 

"Selamat pagi anak-anak," begitu kata pertama yang diucapkan Kapolrestabes Surabaya saat bertemu dengan para pelajar di sana.

Kapolrestabes Surabaya yang merupakan putra asli Papua ini, memang sengaja diundang sebagai tamu istimewa. 

Kali ini, Kapolrestabes menjadi pengajar utama dalam simulasi sekolah tatap muka di SMKN 1 Surabaya. 

Hal yang sama pula juga sebelumnya dilakukan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi beberapa waktu yang lalu.

Meski simulasi sekolah tatap muka di SMKN 1 Surabaya diikuti hanya 20 siswa, namun ribuan pelajar lain juga tercatat mengikuti pembelajaran ini melalui daring atau virtual.

Setidaknya ada beberapa materi dan motivasi yang disampaikan Kapolres dalam simulasi sekolah tatap muka hari ini. 

Di antaranya yakni, pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dampak negatif tawuran, hingga sumber daya alam Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir beberapa kali memberikan pesan kepada para pelajar agar terus berbakti kepada orang tua dan guru. 

Bagi dia, keberhasilan itu tak akan bisa diraih tanpa adanya restu orang tua. 

"Karena kunci keberhasilan anak adalah berbakti kepada orang tua. Jadi jangan pernah kecewakan orang tua," pesan Kapolrestabes.

Tak lupa, mantan ajudan Presiden Joko Widodo ini juga kembali mengingatkan para pelajar agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

Menurutnya, kunci utama melawan pandemi ini adalah dengan tetap disiplin memakai masker, rajin cuci tangan dan menjaga jarak. 

“Nah, salah satu cara lain melawan virus ini adalah dengan mensukseskan program vaksinasi Covid-19,” katanya.

Di sisi lain, Kapolrestabes juga berharap para pelajar itu mampu mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

Menurut dia, keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia adalah khazanah kekayaan budaya bangsa yang harus tetap dilestarikan demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Karena itu anak-anak harus memahami arti dari Pancasila sesungguhnya," tutur dia.

Di akhir paparannya, Kapolrestabes mengajak para pelajar itu berinteraksi melalui tanya jawab. 

Bagi pelajar yang dapat menjawab pertanyaan, secara khusus Kapolres memberikan hadiah. 

Alhasil, tak sedikit para pelajar itu yang kemudian berebut untuk menjawab pertanyaan yang diberikan Kapolres tersebut.

Sementara itu, sebelumnya Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terkait rencana pelaksanaan sekolah tatap muka. 

Namun, sebelum resmi dibuka, uji coba atau simulasi sekolah tatap muka dilaksanakan terlebih dahulu.

“Yang jelas uji cobanya itu 25 persen dahulu. Tentunya ini bertahap ya. Siswa-siswi yang ikut simulasi juga bergiliran,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Eri juga memastikan, bahwa ketika sekolah tatap muka resmi diberlakukan, maka sudah dipastikan pelaksanaannya sudah sesuai dengan standar protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

“Seperti tersedia (wastafel) cuci tangan, dan mengenakan masker itu tetap diwajibkan. Kemudian kami lakukan terus pemantauan dan evaluasi tiap sepekan seperti apa perkembangannya,” jelas dia.

Pemkot Keluarkan Perwali, Pembayaran untuk Jembatan Joyoboyo Dilunasi dan Dalam Waktu Dekat Bakal Diresmikan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak tinggal diam setelah merampungkan pembangunan Jembatan Joyoboyo. 

Pemkot pun memutar otak untuk bisa menyelesaikan pembayaran untuk Jembatan Joyoboyo itu, sehingga terbitlah Peraturan Wali Kota (Perwali) yang mengatur pembayaran di luar tahun anggaran.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati menjelaskan bahwa ada beberapa proyek yang memang belum bisa diselesaikan pembayarannya sampai 100 persen, karena adanya refocusing anggaran akibat pandemi Covid-19. 

Beberapa proyek yang belum diselesaikan pembayarannya itu adalah Jembatan Joyoboyo, akses menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), dan beberapa pedestrian.

“Karena ini kejadian pertama kali dan di luar prediksi, karena adanya pandemi, maka harus ada landasan untuk melakukan pembayaran di luar tahun anggaran, sehingga keluarlah Perwali hari ini, Selasa (20/4),” kata Erna.
 
Dengan adanya Perwali ini, maka beberapa pembayaran yang harus dilakukan oleh Pemkot Surabaya bisa segera diselesaikan, termasuk pembayaran untuk Jembatan Joyoboyo ini. 

Apalagi, khusus Jembatan Joyoboyo ini sudah selesai diaudit oleh inspektorat, sehingga bisa segera dilakukan pembayaran.

“Yang Jembatan Joyoboyo ini kan audit dari Inspektorat sudah selesai, Perwali juga sudah keluar, sehingga besok atau lusa sudah kami bayarkan kepada pihak kontraktor, apalagi ini uangnya sudah siap juga, sehingga kami langsung proses untuk sisa pembayarannya,” tegasnya.

Nah, setelah dilakukan pembayaran, baru setelah itu direncanakan peresmiannya. Erna merencanakan peresmian itu dalam waktu dekat, namun keputusannya tetap ada di Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

“Mungkin insyallah tanggal 28 April 2021 ini, kemungkinan dibarengkan dengan peresmian PLTSa, insyallah demikian semoga jadwalnya tidak berubah lagi,” kata dia.

Oleh karena itu, ia berharap kepada warga Kota Surabaya untuk bersabar menunggu pembukaan Jembatan Joyoboyo itu. 

Sebab, proses administrasinya terus dikebut supaya bisa segera diresmikan.

“Kami mohon doanya supaya lancar semuanya supaya jembatan itu bisa segera diresmikan,” pungkasnya.