Kamis, 09 April 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Jombang) Dalam rangka membangun sikap mental dan perilaku para prajurit, PNS dan Persit Kodim 0814 Jombang yang taat hukum, serta untuk mengoptimalisasikan penegakkan hukum dalam kehidupan keprajuritan di lingkungan Kodim 0814 Jombang dan jajarannya, serta dalam menghadapi Serbuan Territorial, Program Ketahanan Pangan Nasional dan Beladiri Yong Modoo yang harus berjalan bersamaan, maka pada Rabu, 8 April 2015 mulai pukul 08.00 wib, bertempat di aula Makodim 0814, diselenggarakan penyuluhan hukum dan pembinaan mental bagi 314 personil yang terdiri dari  prajurit, Pns dan Persit, dengan pembicara Pakumrem 082 Kapten Chk Tabah Prasetya SH dan Kabintalrem 082 Lettu Inf Herman Hidayat.

Kasdim 0814 Mayor Inf Khoiruman S.Ag mewakili Dandim, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dengan harapan agar Prajurit, PNS dan Persit yang ada dijajaran Kodim 0814/Jombang dapat mengerti dan memahami tentang berbagai jenis pelanggaran hukum dan sangsi hukum militer dan cara penyelesaiannya, sehingga kedepan diharapkan kasus pelanggaran yang saat ini masih belum tuntas  dijajaran Kodim 0814 Jombang dapat segera diselesaikan. Adapun tentang pembinaan mental, hal tersebut sangatlah diperlukan, terutama dengan padatnya tugas –tugas kewilayahan yang berjalan secara serentak, tentu hal ini membuat prajurit Satkowil menjadi ekstra hati – hati dalam mengatur diri agar tidak kedodoran dilapangan, agar hasil pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan dapat sesuai harapan pimpinan dan dapat menekan dampak psikologis pada pribadi prajurit dan keluarga, mengingat mereka harus All Out khususnya mendorong suksesnya Program Ketahanan Pangan Nasional, demikian ditambahkan Kasdim dalam menyampaikan petunjuk Dandim 0814 Letkol Arm Muhammad Haidir S.IP.

Sementara Pakumrem disela penyampaian materi mengharapkan agar anggota Kodim 0814 Jombang dapat menghindari segala permasalahan yang membuat prajurit menjadi terjerat masalah hukum, karena hal tersebut akan berdampak dan mempengaruhi karier dan rumah tangga.  Sedangkan Kabintalrem menegaskan bahwa  adanya ketidak harmonisan dalam keluarga untuk menuju keluarga bahagia adalah karena kurangnya atau tidak adanya rasa bersyukur atas apa yang telah kita miliki.

Sementara Dandim ketika dihubungi secara terpisah mengatakan bahwa kegiatan penyuluhan Bintal saat ini sangat tepat diberikan kepada para prajurit Satkowil, mengingat saat ini prajurit Satkowil sedang gencar – gencarnya melaksanakan tugas yang memerlukan dukungan moril dan motivasi yang tinggi, karena beban tugas yang berat pasti akan berpengaruh pada psikologis prajurit, di tambah lagi tugas rutin pembinaan territorial dalam rangka pemberdayaan wilayah pertahanan, belum lagi jika mereka dihadapkan dengan permasalahan pribadi maupun keluarganya.   Maka melalui penyuluhan Bintal ini, diharapkan mampu memompa kembali moril dan motivasi serta memperbaiki psikologis  prajurit Satkowil, sehingga tidak merangsang munculnya suatu pelanggaran, dan  mereka kembali bersemangat dalam melaksanakan tugas. (arf)

Rabu, 08 April 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya terus mengebut kasus prona di kelurahan Penjaringansari. Meski sebelumnya instansi penegak hukum yang berkantor di jalan Sukomanunggal ini telah menetapkan Lurah Penjaringansari, Wahyu Priherdianto sebagai tersangka.

Namun hal tersebut, tak membuatnya puas. Kali ini Kejari Surabaya melebarkan sayapkan dengan mengembangkan kasus prona tersebut ke era lurah sebelumnya yakni Bagus Gitayana (mantan Lurah Penjaringansari).

Dibidiknya Bagus ini lantaran, pihak Kejaksaan menilai bila mantan Lurah Penjaringansari ini diduga juga menjalankan kegiatan prona serta mengetahui aliran dana yang mengalir kepada siapa saja.

Bagus Gitayana ini menjalani pemeriksaan di ruang seksi pidana khusus (pidsus) kejari surabaya
senin (6/4).

Sayangnya pemeriksaan Bagus ini terkesan disembunyikan, ini terlihat saat salah satu penyidik dikonfirmasi kabarprogresif.com. Menurut penyidik yang mewanti-wanti agar namanya tidak disebutkan, mengatakan
terkait pemeriksaan Bagus ini, pihaknya tidak mengetahuinya.

"Aku gak ngerti, bener aku gak ngerti, masak gak percaya ambek (sama) aku, coba tanyakan ke anak-anak lainnya." Jelasnya dengan mimik serius.

Lain halnya dengan Camat Sukolilo, Kanti Budiarti yang tak lain adalah atasan dari Bagus Gitayana yang saat ini menjabat sebagai Kasi Pemerintahan Kecamatan Sukolilo. Menurut Kanti, saat ini Bagus telah memenuhi panggilan Kejaksaan dan meminta ijin keluar.

"Ya benar, sekarang hari apa ya, kalau tiga hari yang lalu, kayaknya hari senin, dia (bagus)
minta ijin ke kejari Surabaya." Kata Kanti. (Arf)

Hakim Sebut Terdakwa Maniak 


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tak ada rasa menyesal dan bersalah, Efrisal Dwinka Sahrisah, yang bekerja sebagai debt collector disebuah perusahaan pembiayaan sepeda motor ini malah cengengesan saat Juwita, Kekasih yang dianiaya itu bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (8/4/2015).

Dengan menangis, Juwita menceritakan perlakuan keji terdakwa yang menyebabkan batang hidungnya retak akibat jotosan dari terdakwa yang dilakukan secara berulang-ulang.
Nampaknya, kekerasan fisik itu sering dilakukan terdakwa,
Dan pada 12 Desember 2014 lalu inilah merupakan  peristiwa yang paling buruk dialami Juwita, perlakuan itupun akhirnya dilaporkan ke Polsek Dukuh Pakis.

"Dia datang ke tempat kerja saya, sambil marah-marah untuk meminta saya keluar kerja dan tidak bergaul dengan teman -teman," jelasnnya sambil menangis.

Karena tak dituruti, terdakwa berusia 38 tahun ini malah bertambah berang, dia memukul Juwita dan juga menginjak-injak korban. " "Hidung saya sampai retak dan saya tidak bisa melakukan aktifitas kerja selama dua hari,"jelas Juwita menjawab pertanyaan majelis hakim yang diketuai, I Dewa Gede Ngurah  Adnyana dalam persidangan yang digelar diruang sari.

Selain memukul bagian wajah, terdakwa juga menjotos jotoskan sebuah alat yang terbuat dari besi ke bagian kepala korban. "Dia juga membawa roti kalung yang dibentur benturkan dikepala saya,"kata Juwita.

Penganiayaan itu diduga bermotif cemburu, pasalnya saat terdakwa mendatangi kost korban, dan menjumpai seorang laki laki yang berada dikamar kost korban."oleh teman saya bernama Devi,dia diantar ke kantor saya," terangnya.

Ditengah Juwita memberikan kesaksian ,Hakim Burhanudin selaku hakim anggota, terlihat geram melihat sikap terdakwa yang terlihat cengingisan ketika saksi korban menceritakan peristiwa penganiayaan itu. "Kenapa kamu senyam senyum, belum jadi istri sudah kamu beginikan korban, gimana kalau jadi istri kamu, bisa bisa jadikan dia sansak hidup,"kata Burhanudin dengan nada tinggi kepada terdakwa.

Selain itu, Mangapul Girsang anggota hakim lainnya malah beranggapan lain atas psikologis terdakwa yang dianggap memiliki sifat maniak. "Pacar anda itu tergolong maniak, mencintai dengan cara kekerasan,"Ucap Hakim Mangapul pada saksi korban.

Jaksa Penuntut Umum Ahmad Jaya juga menghadirkan Eko Hendri Wjaya, saksi Polisi dari anggota Polsek Dukuh Pakis yang melakukan penangkapan terhadap terdakwa. "Setelah kita amankan, terdakwa juga memiliki celurit yang disimpan didalam mobik saksi lainnya, itupun saya ketahui dari satpam ruko,"terang Eko dalam persidangan.

Dari ketarangan Juwita, celurit tersebut sering dibawa terdakwa bekerja dan  digunakan untuk menakuti nakuti orang yang mengalami masalah piutang dengan kantornya. " dari dulu, celurit itu dibawa kerja untuk nakutin orang yang kena kredit macet,"ucap Juwita diakhir persidangan.

Atas perbuatannya, terdakwa asal Jember ini dijerat dengan pasal berlapis yakni didakwa melanggar pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman  hukuman paling lama  5 tahun penjara dan pada dakwaan kedua dijerat dengan pasal 2 ayat 1 Undang Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang senjata tajam dan alat pemukul dengan ancaman hukuman selama-lamanya 10 tahun penjara. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wanita TNI wilayah Gartap III/Surabaya menggelar lomba dayung perahu karet di Sungai Kalimas Surabaya pada hari Rabu (8/4) yang di buka oleh Kasgartap III/Surabaya Brigjen TNI (Mar) R.Gatot Suprapto. Kegiatan lomba dayung ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kartini Tahun 2015.

Lomba dayung diikuti oleh Kowad, Kowal, Wara, Polwan dan Satpol PP. Pelaksanaan lomba dayung ini dibagi menjadi 7 gelombang dengan masing-masing gelombang 2 tim dayung.

Dalam amanat Dangartap III/Surabaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko, S.Sos yang dibacakan Kasgartap mengatakan bahwa “Tujuan utama dilaksanakan lomba dayung ini adalah untuk mempererat kebersamaan antara Wanita TNI, Polri dan instansi lainnya yaitu Satpol PP”.

Disamping itu Dangartap berpesan untuk memperhatikan faktor keamanan dan selamat berlomba.

Kegiatan lomba dayung berjalan lancar dan meriah karena setiap tim yang berlomba membawa supporter untuk memberikan dukungan pada masing-masing timnya.

Setelah kegiatan lomba dayung selesai, panitia mengumumkan tentang pemenangnya. Untuk Juara I tim dayung Kowal Pasmar dengan waktu 9’.22”.79, Juara II tim Mabes TNI dengan waktu 9’.35”.69 dan Juara III tim dayung Kowal Kobangdikal dengan waktu 9’.53”.69.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Nganjuk) Korem 081/DSJ, Kodim 0810 Nganjuk melakukan kerja bakti membantu masyarakat dalam pembersihan lingkungan makam, pemasangan gorong-gorong dan pemasangan paralon. (7/4).

Dalam kegiatan ini, Kodim Nganjuk mengerahkan personel untuk melaksanakan karya bakti membantu masyarakat adalah para Babinsa dan anggota Kodim 0810 yang pelaksanaanya dibagi beberapa lokasi diantaranya : Pembersihan lokasi makam di Ds. Tanjungrejo Kec. Loceret, Pemasangan Gorong-gorong di Ds. Gejakan Kac. Loceret, pembersihan di kanan-kiri  jalan di Ds. Karangsono dan Pemasangan paralon di Ds. Bajulan Kec. Loceret.

  Dandim 0810 Nganjuk Letkol Inf Akatoto Dalam kesempatan itu menegaskan bahwa  pada prinsipnya, pihaknya tidak pernah memandang bulu dalam memberikan pengabdiannya kepada masyarakat khususnya masyarakat di Wilayah jajaran Kodim 0810 Nganjuk.

Saya dan seluruh jajaran TNI Kodim 0810 Nganjuk selalu siap untuk membantu masyarakat tanpa membeda-bedakan siapapun apalagi terhadap yang namanya tempat-tempat yang digunakan secara umum oleh masyarakat. tegasnya disela-sela kerja bakti.

Untuk itu, Dandim mengharapkan kepada seluruh warga masyarakat untuk dapat bekerja sama dengan TNI maupun Pemerintah daerah  demi membangun negeri ini. Mari kita satukan hati dan bergandeng tangan demi membangun negeri ini bagi masa depan anak cucu kita, harapan Dandim.(arf).

KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Sebanyak 350 orang prajurit Batalyon Infanteri Linud 501/BY kembali dari penugasan di perbatasan Indonesia-Malaysia yang Dipimpin Danyonif 501 Letkol Inf Andik Kusworo. Kedatangan mereka di Mako Yonif 501/BY disambut secara langsung oleh Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Akhyari, S.I.P beserta para wakil Forfinda Kab/Kota Madiun dan anggota Yonif 501/BY serta Ibu-ibu Persit Yonif 501/BY.  (7/4).

Pada kesempatan itu, Komandan Korem 081/DSJ mengucapkan selamat datang dan terima kasih serta penghargaan kepada Satgas Yonif 501/BY atas dedikasi dan loyalitas dalam melaksanakan tugas operasi dengan penuh tanggung jawab. Demikian Komandan Korem 081/DSJ mengawali amanatnya yang dibacakan Kasrem Letnan Kolonel Inf Akhyari, S.I.P, pada acara Penyambutan Satgas Ops Pamtas RI-Malaysia, bertempat di Yonif 501/BY Madiun. Lebih lanjut dalam amanatnya, Danrem menyampaikan, selama lebih kurang 9 bulan, kalian telah melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-Malaysia. Tugas yang diberikan oleh Negara kepada Satgas Yonif 501/BY ini merupakan tugas mulia dan berat, tentunya dalam pelaksanaan tugas ditemukan banyak permasalahan menonjol, terutama aktivitas berbagai kegiatan illegal seperti permasalahan perambahan hutan, tambang illegal, pelintas batas, human trafficking dan tindakan kriminal seperti penyelundupan Narkoba, dengan memanfaatkan berbagai celah yang ada di wilayah perbatasan. (arf).

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Mengingat begitu pentingnya sikap netralitas dalam membangun demokrasi dan profesionalisme, maka pembinaan sikap netralitas harus benar-benar dipahami, dihayati dan diimplementasikan dalam kehidupan prajurit dan PNS TNI, terutama pada penyelenggaraan Pemilu Pilkada di beberapa daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh wilayah Indonesia.

Hal tersebut mendasari Pasi Komsos Siter Korem 051/Wkt Mayor Kav Luky Dibyanto didampingi Staf Teritorial, memberikan materi Netralitas TNI pada Pemilukada bagi prajurit TNI dan PNS Korem 051/Wkt bertempat di Aula Wijayakarta.

Netralitas TNI adalah bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis sesuai amanah reformasi internal TNI dalam Undang-Undang Nomor : 34 tahun 2004. TNI harus netral tidak boleh memihak/mendukung salah satu partai manapun. Implementasi netralitas TNI dalam pemilu/pemilukada adalah :

Pertama, Netral dengan tidak memihak dan memberikan dukungan kepada salah satu kontestan pemilihan umum/pilihan kepala daerah. Kedua, Mengamankan penyelenggaraan pemilihan umum/pemilihan umum kepala daerah sesuai dengan tugas dan fungsi bantuan TNI kepada Polri.  Ketiga, Prajurit TNI tidak gunakan hak pilih baik dalam pemilu/pilihan kepala daerah. Keempat, Khusus bagi keluarga Prajurit TNI (istri/suami/anak Prajurit TNI), hak memilih merupakan hak individu selaku warga Negara, institusi/satuan dilarang beri arahan dalam menentukan pelaksanaan hak pilih tersebut.

Oleh karena itu setiap prajurit TNI baik selaku perorangan maupun atas nama institusi tidak memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada peserta Pemilu dan Pemilukada baik Parpol atau perseorangan untuk kepentingan kegiatan apapun dalam Pemilu maupun Pemilukada, tidak melakukan tindakan dan/atau pernyataan apapun yang bersifat mempengaruhi keputusan KPU atau KPUD dan/atau Panwaslu atau Panwasda. Tidak memberikan komentar, penilaian dan mendiskusikan apapun terhadap identitas maupun kualitas salah satu Parpol atau perseorangan peserta Pemilu dan Pemilukada, setiap prajurit baik perorangan maupun institusi wajib untuk selalu mewaspadai setiap perkembangan situasi di lingkungannya serta melaksanakan temu cepat dan lapor cepat secara hierarkhis apabila ada kejadian atau kegiatan yang berindikasi mengarah kepada menghambat, mengganggu atau menggagalkan Pemilu dan Pemilukada.

Setiap pimpinan atau komandan atau atasan berkewajiban untuk memberikan pemahaman tentang netralitas TNI dengan mempedomani buku netralitas TNI tahun 2008 kepada anggota atau bawahannya dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya di lapangan. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Wadanramil 08/Johar Baru Kapten Inf Rudatin melaksanakan Komsos (komunikasi sosial) dengan Kepala Sekolah beserta Guru SMAN 27 Jakarta, Jl. Mardani Raya, Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (08/04).

“Tujuan dari Komsos tersebut guna menjalin hubungan yang baik dan meningkatkan sinergitas antara Koramil 08/Johar Baru dengan SMAN 27 Jakarta dalam rangka melaksanakan pembinaan terhadap generasi muda, khususnya kalangan para pelajar” jelas Kapten Inf Rudatin.

“Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang harus senantiasa kita bina, agar mereka kelak nantinya mempunyai sikap, disiplin dan berkepribadian Pancasila”, papar Rudatin.

“Kami juga berterima kasih atas kepedulian dan kontribusi yang telah dilakukan oleh Koramil 08/Johar Baru dalam melaksanakan pembinaan terhadap para pelajar SMAN 27 Jakarta, baik melalui kegiatan pembinaan Bela Negara dan pembinaan kepramukaan yang sudah dilaksanakan selama ini dan kami berharap hal yang baik tersebut dapat terus kita tingkatkan kembali”  Ungkap Joko Kepala Sekolah SMAN 27 Jakarta. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Dandim 0501/Jakarta Pusat BS Letkol Inf Edwin Adrian Sumantha, S.H., mengatakan pembersihan Kali Ciliwung merupakan bagian dari wujud Kodam Jaya untuk ikut dalam kegiatan Pemprov DKI dalam mendukung gerakan Kali Ciliwung bersih, indah dan sehat. Dalam kesempatan itu, pihaknya melibatkan Pramuka dari SMAN 7 Jakarta, Rabu (08/04).

Lebih lanjut Dandim menjelaskan bahwa pembersihan Kali Ciliwung ini akan dilangsungkan dalam kurun waktu satu tahun dibagi menjadi empat tahap. Tahap pertama yakni‎ pengangkatan sampah dari Kali Ciliwung dan menyediakan tong/gerobak bagi masyarakat sekitar Kali Ciliwung. Tahap kedua,  normalisasi Kali Ciliwung menggunakan alat berat seperti Excavator. “Tahap ketiga dan keempat  dengan membangun jogging track, pembangunan jembatan gantung di atas kali dan pengadaan jaring apung.

“Tujuan dari pengerahan Pramuka dalam pembersihan Kali Ciliwung itu sendiri adalah guna menanamkan sejak dini kepada generasi muda khususnya Anggota Pramuka dalam mencintai kebersihan lingkungannya terutama kebersihan Kali Ciliwung” Ungkap Dandim.

Sebanyak 60 orang Anggota Pramuka dari SMAN 7 Jakarta berhasil dikerahkan dalam kegiatan pembersihan Kali Ciliwung tersebut. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Tangerang) Komandan Korem 052/Wkr Kolonel Kav Muhammad Zamroni mengisi kuliah umum tentang bahaya Proxy War di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Yuppentek Jalan Perintis Kemerdekaan No.1. Kota Tangerang, Selasa (7/4). Kuliah umum ini dibuka oleh Ketua I Bidang Akademik STISIP, Bambang Kurniawan dan  Dihadiri pejabat jajaran Korem 052/ Wkr, Kasdim 0506/Tgr, alumni dan iluni STISIP Yuppentek Kota Tangerang.

Dalam Kuliah Umumnya Danrem 052/Wkr menerangkan tentang bahayanya Proxy War atau perang dengan menggunakan kekuatan pihak ketiga sebagai peran pengganti berkelahi, alias diwakilkan. Sementara kekuasaan kadang-kadang digunakan pemerintah sebagai perwakilan, aktor non-negara kekerasan, dan tentara bayaran, pihak ketiga lainnya yang lebih sering digunakan.

"Lawan proxy war! Pemuda dan tokoh masyarakat sinergi dengan tantangan Indonesia kedepan, jagalah Indonesia dengan Pancasila, Ke Bhinekaan, Semangat Persatuan, toleransi, Kesantunan, pluralisme dan kemanusiaan" tegas Danrem. Selesai pemaparan, Danrem 052/Wkr melanjutkan dengan sesi tanya jawab yang audience-nya kebanyakan adalah mahasiswa setempat.

Kuliah umum tersebut diikuti oleh Mahasiswa semester 1 sampai 7 berjumlah 256 dari jurusan Ilmu Sosial Politik Pemerintahan dan Administrasi Bisnis. Acara ini dimeriahkan oleh akustik dari  Batalyon Arhanudse -10, Lenggang Cisadane dan Perkusi bangun pagi Anak langit. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Timur) Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo, S.E., memimpin pelaksanaan Tactical Floor Game (TFG) Satgaspamwil-1 dalam rangka Operasi Pengamanan VVIP Konferensi Asia Afrika ke-60 dan peringatan ke-10 New Asian – Africa Strategic Partnership, Bertempat di GOR Dojo Yudho Makodam Jaya. Rabu (08/04).

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh seluruh unsure komandan pengamanan ini Pangdam Jaya selaku Dansatgas Pamwil-1 Jakarta mengatakan “melaui kegiatan TFG ini diharapkan seluruh unsur Komandan Subsatgas, Sub-subsatgas serta komandan komplek yaitu obyek/JCC, hotel, intel, rute escape, penerangan dan medis dapat benar-benar memahami tugasnya masing-masing guna mendukung keberhasilan tugas Satgaspamwil-1” tegas Pangdam Jaya.

Latihan Tactical Floor Game (TFG) ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk sinkronisasi dan keterpaduan pada rencana operasi, sehingga diperoleh gambaran yang riil dan nyata sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan. Para Komandan satgas dapat menguasai dan memahami benar tugas pokoknya, sehingga anggota tidak akan menemui hambatan yang berarti dalam melaksanakan tugasnya.

Walau konferensi berskala internasional telah beberapa kali dilaksanakan di Indonesia, Kodam Jaya dibawah Komando Pangdam Jaya akan tetap melaksanakan tugas terbaiknya dengan menerjunkan pasukan terbaik Kodam Jaya yang selalu siap maju menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab. (arf)

Selasa, 07 April 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keseriusan Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya dalam mengusut kasus prona di wilayah kecamatan rungkut, ternyata membuat Camat  Rungkut, Ridwan Mubarun ‘turun gunung’.

Diam-diam, Camat Rungkut, Ridwan Mubarun, Selasa (7/4), mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya di Jl. Sukomanunggal sekitar pukul 09.30.

Menurut sumber di internal Kejari Surabaya yang tak ingin namanya dipublikasikan, mengatakan Ridwan datang ke Kejari Surabaya untuk menemui Kajari Surabaya, Tomo.

Namun Ridwan datang tak sendiri, Ridwan didampingi rekannya seorang jaksa yang bertugas di Kejati Jatim.

Kedatangan Ridwan ini, kata sumber diduga kuat, untuk menindaklanjuti perkara beberapa anak buahnya yang terlilit masalah prona, diantaranya, Lurah Penjaringan Sari, Wahyu Priherdianto yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka serrta kelurahan Rungkut Kidul yang kasusnya masih dalam tahap pul baket dan keterangan.

Bahkan beredar isu, kedatangan Ridwan ke Kajari ini, juga untuk mengklarifikasi bila ada rumor bahwa dana prona di dua kelurahan itu juga mengalir ke Ridwan sebagai camat Rungkut. Aliran dana itu, informasinya, oleh bendahara dana prona sempat diberikan kepada camat, namun oleh camat langsung ditolak.

“Saya dengar, dari bendahara, uang diberikan ke camat. Tapi oleh camat ditolak. Lalu bendahara memberikan uang itu ke lurah. Kabarnya, lurah ini yang langsung memberikannya ke camat. Mungkin karena disebut-sebut itu, camatnya tadi pagi masuk ke ruangan Pak Kajari,” ujar salah satu jaksa.

Saat Dikonfirmasi, Ridwan tak menggelak bila ia telah  berkunjung ke Kejari Surabaya, namun, Ridwan membantah, bila kedatangannya itu berkaitan dengan kasus prona yang saat ini menimpa anak buahnya.

“Saya  hanya silahtuhrahmi saja mas.” kata Ridwan saat dikonfirmasi melalui ponselnya.

Sementara Kajari Surabaya, Tomo membantah bila Ia bertemu dengan Ridwan, Tomo hanya mengaku yang menemuinya itu adalah Zaenal, jaksa Kejati Jatim.

 “Memang ada dia (Ridwan,red). Dia masuknya sama Pak Zaenal. Dia ada disana, tapi saya ngobrolnya sama Zaenal. Memang sempat Zaenal membicarakan itu, tapi saya tidak tanggapi. Saya bilang tanya langsung sama Kasipidsus. Ngapain saya ngurusi soal itu,” jawab Tomo tegas melalui telepon selulernya, kemarin.

Tomo mengatakan, jika penanganan kasus prona masih jalan terus dan penyidik masih terus melakukan pendalaman terkait kasus ini.

“Masih belum, tunggu saja sebentar lagi,” tambahnya.

Masih kata Tomo, pihaknya juga memohon dukungan kepada semua pihak agar proses penyidikan prona ini bisa berjalan lancar dan bisa menyeret tersangka lainnya. Mengingat, penyidik juga masih terus mendalami terkait aliran dana tersebut.

“Mohon dukungan saja, karena kita masih pendalaman. Kalau dari pendalaman itu, ada tersangka lain kenapa tidak..? Kalau tidak, tetapi nyatanya bisa ada tersangka lain, saya bisa diperiksa. Saya nggak mau itu, main-main. Kalau ada indikasi ke arah sana (tersangka baru,red), kenapa tidak. Yang penting kita tidak mendzalimi orang. Selama ada alat bukti yang sah, kita maju terus. Dan harus kita lawan,” kata Tomo lantang. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive