Minggu, 07 Juni 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Magetan) Korem 081/DSJ, Sebanyak 85 Siswa MIN Kedungguwo mengikuti sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang disampaikan oleh Babinsa 0804/09 Sukomoro Serda Koliq bertempat di Halaman  MIN Kedungguwo Kec, Sukomoro Kab. Magetan. Satu (6/6).

Danramil 0804/09 Sukomoro Kapten Inf Arif Wibowo dalam menekankan kepada seluruh Babinsa jajaran Koramil 0804/09 Sukomoro untuk lebih sungguh-sungguh dalam pelaksanaan Wasbang sehingga akan memperoleh hasil yang optimal. Wawasan Kebangsaan di  MIN Desa Kedungguwo Babinsa mengenalkan sejarah kemerdekaan RI ,tokoh-tokoh Pahlawan Revolosi, Pahlawan Kemerdekaan dan juga  di ajarkan PBB serta  Gladi tatacara Upacara .

Menurut Danramil, kondisi Negara saat ini memerlukan penanganan khusus bagi para penerus bangsa, yang notabene para generasi muda. Tak hanya itu, banyak bentuk cara dilakukan sebagai perwujudan rasa cinta kepada Tanah Air, seperti kegiatan yang saat ini dilaksanakan.  Dapat dijadikannya pedoman dalam kehidupan sehari-hari,” Ungkapnya.

Lebih lanjut Danramil mengatakan bahwa generasi muda hendaknya juga dapat meresapi filosofi-filosofi luhur yang ditinggalkan “founding fathers”. Jika diresapi dan dipahami tentu keteladanan “founding fathers” akan selalu membekas di otak, pikiran, dan hati para generasi muda. “Hal itu penting karena generasi penerus bangsa, yang ibaratnya tinggal `duduk di tikar yang sudah digelar’ atau tidak ikut merasakan pahit getirnya perjuangan kemerdekaan, seakan lupa terhadap sejarah negaranya bahkan lupa untuk mencintai Tanah Airnya,” katanya.

Tidak dapat disangkal bahwa Bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi krisis Wawasan Kebangsaan. Hal tersebut dapat dilihat dalam prilaku kehidupan masyarakat kita saat ini yang terindikasi dengan adanya keinginan memisahkan diri dari NKRI, mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan, putra daerah, penggunaan kekerasan dan pemaksaan kehendak terhadap kelompok minoritas, dan lain sebagainya, “Untuk itu mari kita bersama meningkatkan dan memperbaiki rasa nasionalisme dan patriotisme, Sekolah MIN Kedungguwo merasa harus menumbuhkan lagi jiwa kepahlawanan, menanamkan kesadaran mengutamakan kepentingan umum, menanamkan jiwa disiplin, pantang menyerah, menanamkan sikap dan prilaku Bangsa Indonesia yang mencerminkan budaya bangsa, menanamkan kesadaran berbangsa dan bernegara, membina kerukunan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.,” paparnya.

Sementara itu Kepala Sekolah Min Kedungguwo terima kasih atas kepedulian Danramil dan Babinsa untuk mau menyambangi Sekolah MIN Kedungguwo wilayah Kecamatan Sukomoro Kab Magetan. “Kami harap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan berkesinambungan agar Sekolah MIN kedungguwo punya pandangan bahwa Wawasan kebangsaan, cinta Tanah Air, dan bela negara perlu terus ditumbuhkan Demi Keutuhan NKRI ,” (arf)

Keluarga Juga Bongkar Perkawinan Stanly dan Nelly 

KABARPROGRESIF.COM  : (Surabaya) Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya, Tomo Sitepu mulai angkat bicara tentang perkara dugaan pemerasan yang dilakukan anak buahnya, Jaksa Suwaskito Wibowo terhadap Go Kho Yuan alias Stanly terdakwa kasus narkoba jenis sabu.


Petinggi Kejari Surabaya ini telah mendapatkan sejumlah data terkait profil terdakwa Stanly. Menurut Tomo, Stanly tidak pernah menikah dengan Nely, Bahkan perekonomian terdakwa Stanly juga tergolong biasa.

Hal itu dilontarkan Tomo setelah dirinya didatangi oleh ibu dan kakak terdakwa Stanly. Dalam pertemuan tersebut, keluarga Stanly sangat tidak percaya, kalau Stanly mampu untuk membayar Jaksa Kito, panggilan akrab Suwaskito Wibowo.

"Mereka bilang kalau Stanly tidak punya apa-apa, jadi mereka tidak percaya, sedangkan Nely yang mengaku istrinya itu ternyata diakui keluarganya bukan istrinya karena Stanly juga tidak pernah menikah, itu keterangannya," ungkap Tomo, saat berada di Kejati Jatim, Jum'at (5/6/2015)

Meski telah mengantongi sejumlah data tersebut, Namun Tomo mengaku akan mempercayakan kasus ini ke Pengawasan Kejati Jatim. "Karena sudah diperiksa, ya kita tunggu pengawasan yang bekerja, saya hormati itu,"jelasnya,

Dengan peristiwa ini, Tomo menghimbau agar peristiwa Jaksa Kito dapat dijadikan pelajaran bagi jaksa lainnya. "Yang rugi bukan hanya institusi dan pribadi jaksa saja, melainkan nama baik keluarga mereka juga dapat tercemar, jadikanlah masalah ini guru terbaik," himbaunya.

Perkara ini mencuat setelah terdakwa Stanley bernyanyi dalam sidang di PN Surabaya, Senin lalu. Dia menyebut diminta uang sebesar Rp 450 juta oleh jaksa Kito untuk meringankan hukuman atas dirinya. Terdakwa kasus narkoba ini kemudian menawar, dan akhirnya disepakati dana Rp 150 juta.

Lenny, istri terdakwa lantas menemui Kito. Setelah berbincang, dia menyerahkan uang Rp 80 juta sebagai tanda jadi. Lenny mengaku uang itu diserahkan langsung ke Kito di dalam mobil Innova di dekat kantor Kejari Surabaya, Februari lalu. Ternyata, dalam perkembangannya, Stanley tetap dituntut tujuh tahun penjara dan akhirnya divonis hukuman penjara selama 5,5 tahun dan denda Rp 1 miliar subsidair empat bulan.

Kasus tersebut juga belum inkracht, sebab terdakwa dan jaksa sama-sama menyatakan banding usai mendengar hakim membacakan vonisnya. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Banyuwangi) Pertandingan akhir dari babak penentuan "sang Juara" dari Atlit Cabor Taekwondo berakhir hari ini (6/6) Aula SMA Katolik Hikmah Mandala Jl.Jaksa agung Suprapto No 74 Banyuwangi jadi ajang laga perebutan medali emas.

Dari pertandingan yang dimulai dari tanggal 3 sampai tanggal 6 Pemenang kejuaraan POOMSAE dari atlit Taekwondo Putra, Juara I Maulana Rusli Putra. Juara II Ahmad Rico Septiyawan. Juara III Salma waskita. Kejuaraan POOMSAE Putri, Juara I Aprila D Rahayu. Juara II Maria Fransisca. Juara III Hilda noor Dharmasanti

Sedangkan Rekap Data dari keseluruhan medali yang dikumpulkan dari Cabor Taekwondo dari seluruh daerah-daerah yang paling banyak adalah dari Kabupaten Lumajang, mendapatkan 6 Medali emas, 2 Medali Perak, 3 Medali Perunggu. Sedangkan Kabupaten Malang, Mendapatkan 2 Medali emas, 2 Medali Perak, 3 Medali Perunggu. Dan untuk Kota Surabaya diajang pekan olahraga multievent Porprov ditahun ini hanya menyabet 2 Medali emas yang diusung oleh Alvin Hardian Pratama dan Prakas Esa. (Asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Agenda Surabaya Shopping Festival (SSF) 2015 mendapat respon luar biasa dari para shopaholic (pecandu belanja). Tidak hanya shopaholic yang berasal dari Surabaya atau kota-kota di Indonesia, SSF yang digelar rutin setiap tahun dan tahun ini memasuki tahun ke delapan, juga mendapat respon apik dari luar negeri.

Respon luar biasa terhadap SSF 2015 tersebut disampaikan Sekjen DPD APPBI Jawa Timur, Ari Praja di acara penutupan SSF di Grand City Surabaya, Minggu (7/6/2015) sore. Hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, SKPD Pemkot Surabaya, dan beberapa perwakilan dari mal-mal yang selama Mei 2015 lalu, ikut berpartisipasi dalam gelaran SSF 2015.

Menurut Ari Praja, total transaksi yang berputar selama gelaran SSF 2015 selama periode 1-31 Mei, jumlahnya menembus angka fantastis, yakni hampir 12 triliun rupiah. Respon luar biasa terhadap agenda yang digelar untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya ini, bisa diukur dari banyaknya kupon undian warga yang berbelanja di delapan mal di Surabaya.

“Ada kenaikan omset sebesar 20 hingga 30 persen dibandingkan penyelenggaraan tahun lalu,” jelas Ari Praja.

Menurut Ari, agenda SSF ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Surabaya dan Jawa Timur di tengah menurunnya pertumbuhan ekonomi nasional. “Kita sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemkot Surabaya. Harapan kami, kerja sama yang harmonis ini akan terus terselenggara,” ujarnya.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam sambutannya, mengungkapkan kegembiraannya atas respon bagus warga terhadap SSF 2015. Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya masih lebih baik dibanding kota-kota besar di Indonesia. “Rasanya senang sekali mendenga omset nya SSF naik. Saya ucapkan selamat. Apalagi yang berbelanja di Surabaya bukan hanya warga Surabaya, tetapi juga warga di Indonesia dan luar negeri. Ini membuktikan perekonomian Surabaya tetap stabil,” ujarnya.

Wali Kota yang masuk dalam 50 besar tokoh paling berpengaruh di dunia 2015 versi Majalah Fortune ini mengimbau warga Surabaya untuk mencintai kotanya dengan terus bekerja keras. “Kalau warga luar Surabaya saja datang ke Surabaya untuk berbelana di sini, kenapa kita malah belanja ke luar,” sambung wali kota. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Barat) Dengan mengambil tempat di Aula Kelurahan Angke Jln. Angke Jaya telah dilakukan pertemuan antara Tripikel dengan ketua Rt, Rw, Tomas, Toga, Toda yang ada di Kel, Angke Kec. Tambora Jakarta Barat. Rabu 3/6

Hal hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah  antara lain antisipasi kamtibmas menjelang
Bulan Suci Ramadhan. Kebersihan dan kesehatan lingkungan, antisipasi tawuran yang makin marak serta menghadapii musim panas agar warga mewaspadai bahaya kebakaran.

Perlu diketahui bahwa kelurahan Angke adalah salah satu wilayah Kelurahan di Kec. Tambora yang rawan dari berbagai hal, antara lain rawan kriminalitas, tawuran dan rawan kebakaran. Sehingga menurut Bapak Lurah perlu keterpaduan dan sinergitas antara aparat dengan masyarakat itu sendiri.
Acara pertemuan berjalan tertib dan lancar. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama dan Muspida Kabupaten Ngawi melaksanakan panen raya sistim pertanaman padi salibu di Areal Gapok Tani Makmur Desa Widodaren Kecamatan Gerih Kab. Ngawi. Sabtu (6/6).

Ikut panen raya ini Bupati Ngawi, Dandim 0805 Ngawi, Kapolres Ngawi, Dirut Petrokimia Gresik, Direktur PT Agri Makmur Pertiwi, Dirut Petrokimia Kayaku, Danyon Armd dan Direktur Komersial Petrokimia.
Dari panen yang dilakukan Danrem bersama Muspida tersebut terbukti sistim pertanaman padi salibu ini lebih baik dari sistim pertanaman yang biasa dilakukan petani. Hal itu terlihat dari ubinan yang didapat dari panen tersebut yang mencapai 6,4 ton per hektar. Namun keuntungan terbesar dari pertanaman padi salibu adalah petani tidak perlu lagi mengolah tanah untuk pertanaman kedua kalinya.

Menurut Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama pada acara tersebut dengan pertanaman padi salibu didapat keuntungan antara lain : Hemat benih, air, biaya, tenaga kerja, meningkatkan hasil pertanian, meningkatkan pendapatan petani dan ramah lingkungan.

Sementara itu, Dandim 0805 Ngawi Letkol Inf Sugiyono, S. Sos  mengatakan bagi petani, keuntungan tekhnologi budidaya tanam padi salibu ini adalah meningkatnya hasil panen pertanian dengan biaya yang sangat rendah, dengan hanya satu kali pengolahan lahan bisa menanam padi tiga sampai lima kali dalam dua tahun masa tanam, sehingga biaya petani bisa lebih rendah.

Dikatakannya, dengan program tersebut, pola tanam padi salibu yang harus diperhatikan dan dijaga oleh petani adalah pasokan air untuk menjaga anakan sampai dewasa, ini penting untuk diperhatikan agar perkembangan anakan bisa sempurna. Padi ini yaitu tanaman yang kembali tumbuh setelah padi dipanen, tunas baru kembali muncul dan akar barunya pun akan muncul kembali, hasilnya akan sama atau bisa melebihi dari yang semula.Terang Dandim. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Depok) Ratusan anggota jajaran Kodim 0508/Depok ikut ambil bagian dalam ujian kenaikan tingkat bela diri militer Yongmoodo di Makorem 051/Wijayakarta. Ujian kenaikan sabuk dari putih ke sabuk merah itu dilakukan secara bertahap selama tiga hari, dan wajib diikuti seluruh anggota Kodim Depok.

"Ya, beladiri Yongmoodo wajib diikuti seluruh anggota sesuai dengan perintah Panglim TNI,"ujar Kasdim 0508/Depok, Mayor Inf Mistar saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (4/6). Kasdim menjelaskan, anggota yang mengikuti ujian kenaikan sabuk dibagi dalam tiga gelombang karena disesuaikan dengan agenda kegiatan di Kodim.

Gelombang pertama pada Rabu (3/6) kemarin, Kodim Depok mengirim sebanyak 94 anggota. Kemudian gelombang kedua, Kamis (4/6) sebanyak 69 anggota. "Untuk gelombang ketiga belum diketahui berapa banyak yang akan ikut ujian, masih disesuaikan dengan agenda Kodim,"terang mantan Danramil Karubaga Kabupaten Tolikara, Papua. Suami dari Dien Novita itu mengingatkan seluruh anggota yang lulus ujian kenaikan sabuk, agar tidak sombong dan bertindak arogan dengan ilmu beladiri yang dimilikinya.

”Jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan Sapta Marga dan sumpah prajurit. Tapi gunakan untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas,”harap Mistar. (arf)

Sabtu, 06 Juni 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Perseteruan dua institusi yakni DPRD dan Satpol PP Pemkot Surabaya ternyata masih berlanjut, meskipun sudah ada pertemuan antar dua lembaga tersebut untuk berdamai. Namum beberapa fraksi di legislatif tidak terima atas sikap arogansi Satuan Polisi Pamong Praja terhadap Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Paolina.

Dimana saat anggota Satpol PP sedang melakukan penertiban Pasar Tembok beberapa hari lalu dengan sikap arogan, dimana saat itu Agustin Paolina sedang makan malam dengan keluarganya diarela pasar mendengar suara teriakan pedagang. Spotan politikus PDI Perjuangan ini berusaha menghentikan supaya lebih sopan dalam menertiban karena dirinya tidak tega melihat perlakuan anggota Satpol PP terhadap pedagang.

Namum hal tersebut tidak direspon oleh Satpol PP dan terjadilah pertikaian.

Karena persoalan tersebut membuat Komisi A (hukum dan pemerintahan) mengundang sejumlah pihak untuk membahas masalah tersebut. Dalam keterangannya, Agustin Poliana menilai Kepala Satpol PP Irvan Widyanto telah gagal dalam memberikan pendidikan terhadap para penegak Peraturan Daerah (Perda). Itu dibuktikan saat penertiban pedagang di Pasar Tembok beberapa hari lalu.

“Saat mau diangkut, saya sudah menghubungi pak Irvan. Mestinya jika tahu yang diangkut anggota dewan bisa diturunkan di tengah jalan” kata Agustin Poliana.

Dalam kesempatan itu, Agustin Poliana juga menuding Irvan Widyanto tidak bisa memberikan contoh yang baik kepada anak buahnya. Kondisi itu diperparah dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang di bawah rata-rata.

“Di sini saya tidak membela diri. Saya hanya ingin menegakkan yang sebenarnya. Secara pribadi, memang saya sudah memaafkan. Tapi secara institusi sebagai anggota dewan saya tidak terima martabat lembaga dewan diinjak-injak,” beber Titin, sapaannya.

Sementara itu Ratih Retnowati wakil ketua DPRD Surabaya meminta kepada seluruh anggota Satpol-PP Kota Surabaya untuk menjaga sikapnya kepada siapapun termasuk pedagang apalagi sudah mengetahui secara pasti jika yang dihadapi adalah anggota dewan.

“Mereka harus bisa menjaga sikap kepada siapapun termasuk pedagang yang akan ditertibkan, agar tidak terjadi seperti kasus yang menimpa ibu Agustin,” katanya.

Adi Sutarwijono (Awi) wakil ketua Komisi A mengatakan jika pihaknya telah menemukan kejadian yang dianggapnya tidak boleh lagi terjadi yakni, Satpol-PP masih melakukan tindakan dilapangan tatkala Agustin sudah diketahui secara pasti sebagai anggota dewan. “Ada hal yang bersifat emosional saat terkonfirmasi sebagai anggota dewan, apapun tindakan menaikkan ke truck Satpol-PP yang mengundang crowded untuk tidak lagi dilakukan,” tandasnya.

Menanggapi keterangan Agustin Poliana, salah satu aparat Satpol PP Anna, mengklarifikasinya. Menurut dia, kedatangan Agustin Poliana saat penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Tembok sebenarnya sudah terlambat. Sebab ketika yang bersangkutan datang, penertiban sudah selesai satu jam sebelumnya.

“Waktu itu penertiban PKL berlangsung kondusif. Makannya suasana kisruh seperti yang disampaikan ibu Agustin itu tidak benar. Bahkan pedagang mendukung langkah kami karena tidak sedikit para pedagang yang ditarik iuran tidak resmi,” terang Anna.

Sedangkan Kasatpol PP Irvan Widyanto berharap agar masalah tersebut tidak diperpanjang. Menurutnya, jika memang ada pihak yang harus disalahkan itu adalah dirinya selaku pimpinan Satpol PP Kota surabaya. “ Tidak ada namanya prajurit yang salah. Jika memang harus ada yang bertanggung jawab itu adalah saya selaku komandan mereka,” tandas Irvan.

Dalam kesemptan itu, mantan Camat Rungkut ini juga mengaku siap menerima sanksi baik dari inspektorat maupun walikota Surabaya Tri Rismaharini. “Kalau ada yang harus diberi sanksi itu adalah saya,” pungkasnya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Sebanyak 153 orang personil terdiri dari para Kasdim, Pasiter Kodim, Babinsa jajaran Rem 081/DSJ mengikuti acara Penyusunan Data Sisrendal Binter (Sistim Perencanaan dan Pengendalian Pembinaan Teritorail) Korem 081/DSJ yang dibuka oleh Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Akhyari, S.I.P, bertempat di Aula Korem 081/DSJ Jl. Pahlawan No. 50 Kota Madiun. Jum’at (5/6).

Danrem 081/DSJ dalam sambutannya yang dibacakan Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Akhyari, S.I.P, mengatakan, Kegiatan Sisrendal Binter Tahun 2015 ini, bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang penyelenggaraan Pembinaan Teritorial di satuan bawah sebagai satuan pelaksana dan untuk mendapatkan segala masukan berupa pendapat maupun saran revisi tentang organisasi Satkowil serta Bujuk-bujuk sebagai referensi pelaksanaan kegiatan Binter di satuan pelaksana.

Oleh kerena itu, kegiatan Sisrendal Binter ini bukanlah sekedar kegiatan rutin, namun justru sebagai tonggak kita bersama-sama secara serius guna melaksanakan Binter ke depan. Manfaatkan kegiatan ini untuk menyempurnakan Produk Dasar Sisrendal Binter yakni Analisa Potensi Wilayah maupun Analisa Potensi Pertahanan. Karena Prajurit Satuan Komando Kewilayahan dituntut mempunyai kualitas teknis yang dapat diandalkan, diantaranya dapat memahami Lima Kemampuan teritorial dan mampu merumuskan berbagai Produk Sistem Perencanaan dan Pengendalian Pembinaan Teritorial mulai dari Produk Dasar sampai dengan Produk Operasional yang bertujuan untuk mencapai sasaran Pembinaan Teritorial.

Diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut, para peserta menerima pengetahuan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan program kegiatan Binter, sehingga seluruh Satuan mengetahui dan memiliki pemahaman yang sama tentang bagaimana penyelenggaraan Pembinaan Teritorial, sehingga nantinya dapat dilaksanakan dengan benar oleh prajurit yang bertugas di lapangan. Tegas Danrem. (arf).

Dilimpah Kejaksaan, BB Tersisa 35 Gram  

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tidak lama lagi, perkara gembong narkoba antar pulau, Budiman alias Sinyo alias I Made Sudana, atas kepemilikan narkoba jenis shabu-shabu (SS) seberat 8,5 kilogram, bakal segera disidangkan. Itu menyusul, setelah penyidik Polrestabes Surabaya menyerahkan berkas tahap 2 ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak.

“Memang tadi pagi (kemarin,red) pelimpahan tahap 2, penyerahan tersangka dan barang bukti (bb). Tersangka maupun bb sudah kita periksa dengan penyidik juga petugas bb sesuai yang ada di berkas. Semuanya sudah sesuai, tidak ada masalah. Tetapi untuk bb ‘nya disisahkan 35 gram, sisanya sudah dimusnahkan,” ujar Katrin Sunita, SH, jaksa yang menangani perkara Budiman, Kamis (4/6).

Selain tersangka Budiman, penyidik juga menyerahkan tiga tersangka lainnya. Diantaranya, Taufik Rizal, warga Jl. Tanah Merah, Andi Ansori dan M Arifin, keduanya warga Kapasari. Keempat tersangka ini, ditangani oleh jaksa berbeda. Tersangka Taufik Rizal ditangani jaksa Nurhayati, Andi Ansori ditangani jaksa Sri Rahmawti dan Andi Ansori ditangani jaksa Rotua Puji Astuti.

“Setelah pelimpahan tahap 2, kita punya waktu 20 hari untuk dilimpahkan ke pengadilan. Biasanya, sebelum 20 hari kita sudah limpahkan ke pengadilan,” sambung Katrin didampingi Ahmad Patoni, Kasi Pidana Umum (Pidum) yang juga jaksa pertama terdakwa Budiman.

Sekedar diketahui, terdakwa Budiman alias Sinyo ini merupakan residivis. Sebelumnya, terdakwa pernah ditahan kasus sama dan dijatuhi hukuman selama 4 tahun penjara. Saat itu, kasus Budiman ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya. Baru beberapa bulan keluar dari Medaeng, Budiman kembali bekerjasama dengan Alex, residivis narkoba yang dikenalnya dari dalam lapas.

“Terdakwa ini mengenal Alex saat sama-sama di Medaeng. Tetapi, Alex bebas lebih dulu. Rupanya setelah Budiman bebas, mereka sepakat menjalankan bisnis narkoba. Budiman ini, mengaku mengambil barang dari Alex dalam jumlah besar. Pengakuan terdakwa, pernah mengirim shabu ini sampai ke luar pulau, Kalimantan,” beber Katrin.

Selama bekerjasama dengan Alex yang kini ditetapkan sebagi DPO (daftar pencarian orang), Budiman mengambil shabu pertama kali seberat 5 kilogram. Lalu mengambil lagi seberat 7 kilogram dan terakhir seberat 8,5 kilogram. Untuk setiap ons shabu yang terjual, Budiman mendapatkan keuntungan sebesar Rp 500 ribu dari Alex.

“Terdakwa sendiri ditangkap di rumah kontrakannya, Gedangan, Sidoarjo. Yang pertama ditangkap Taufik. Lalu dikembangkan nangkap Andi, baru kemudian nangkap Budiman. Yang terakhir ditangkap Arifin,” urai Katrin.

Atas perbuatan itu, terdakwa diduga telah melanggar Pasal
 114 ayat (2) jo 132 ayat (1) dan Pasal 112 ayat  (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU RI no. 35 tahun 2009 tentang narkotika.

“Ancaman hukumannya bisa hukuman mati, bisa juga hukuman seumur hidup,” pungkas Katrin. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Fenomena booming nya batu mulia di tanah air, ditangkap oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebagai salah satu cara efektif untuk memberdayakan perekonomian warga di Kota Pahlawan. Upaya pemberdayaan ekonomi warga melalui batu mulia itu diwujudkan Pemkot Surabaya dengan menggelar jambore batu akik.

Acara berskala nasional yang merupakan hasil sinergi Pemkot Surabaya dengan komunitas pecinta batu mulia ini akan digelar di Sentra Ikan Bulak (SIB) mulai Kamis (11/6) hingga Senin (15/6) mendatang.  Puluhan pecinta batu mulia dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, sudah menyatakan kesediaannya untuk ikut memeriahkan jambore batu akik tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Hendro Gunawan mengatakan, kegiatan jambore batu akik ini merupakan salah satu upaya Pemkot Surabaya untuk memberdayakan ekonomi warga, terutama warga yang ada di sekitar SIB. Termasuk juga untuk mengapresiasi para penghobi batu mulia. “Kami bekerja sama dengan beberapa mitra. Harapannya dengan kegiatan ini, kita bisa berdayakan ekonomi masyarakat sehingga semua terlibat dalam kegiatan kewirausahaan,” tegas Sekda.

Terkait pemilihan SIB sebagai lokasi jambore, Sekda menyebut untuk lebih mengoptimalkan fungsi bangunan yang diresmikan sejak 2012 dan menjadi salah satu ikon Surabaya ini. Bila nanti responya bagus, Sekda menyebut jambore ini bisa digelar rutin. “Kita ingin berdayakan gedung yang sudah dibangun selain untuk warga berjualan hasil olahan ikan, juga disinergikan dengankegiatan ekonomi yang salah satunya dengan pemberdayaan ekonomi. Kita libatkan semua stake holder termasuk sinergi dengan pedagang di sekitar SIB,” jelas mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

Kegiatan ini juga merupakan awalan dari rencana Pemkot Surabaya untuk menjadikan kawasan Dolly sebagai sentra batu mulia. Pekan lalu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menegaskan akan menjadikan kawasan Dolly sebagai sentra batu mulia. Pemkot Surabaya telah mengirimkan beberapa warga di sana untuk belajar batu mulia ke Pacitan dan Kalimantan. “Tidak hanya memberikan tempat jualan, kita juga memberi apresiasi. Karena ini kan selain budaya seni juga hobi masyarakat yang ternyata bisa diberdayakan,” sambung Sekda.

Agung dari komunitas pecinta batu mulia, mengapresiasi gagasan Pemkot Surabaya untuk menggelar jambore batu mulia ini. Menurutnya, Pemkot Surabaya memiliki kepedulian dalam menggarap potensi batu mulia untuk pemberdayaan masyarakat. “Ini inisiatif dari Pemkot Surabaya. Baru Pemkot Surabaya yang bisa menggelar kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Menurutnya, dengan menggelar jambore batu mulia, sekaligus merupakan upaya untuk mendekatkan batu mulia dengan pariwisata. Ini karena efek dari booming batu mulia ini, juga berkaitan erat dengan sektor pariwisata. Dia mencontohkan, ketika ada pameran batu mulia di Cito pada Mei lalu, jumlah kunjungan di hotel-hotel Surabaya bertambah.

“Respon para pecinta batu mulia sangat bagus, tentunya itu kabar bagus juga bagi pariwisata. Ini malah muncul ide dari teman-teman agar nama SIB menjadi Sentra Ikan dan Batu Mulia,” sambung dia.

Sementara Eko Gajah, pecinta batu mulia dari Mardika Indonesia yang juga ikut bersinergi dengan Pemkot dalam gelaran jambore ini mengatakan, hingga Jumat (5/6) ini, sudah ada 90-an peserta yang siap ikut serta. Mereka diantaranya berasal dari Aceh, Bengkulu, Papua, Sulawesi, Kalimantan. Untuk peserta dari Jawa tersebar dari kota penghasil batu seperti Pacitan, Kebumen, dan Ponorogo.

“Para pecinta batu mulia dari kota-kota penghasil batu siap turun. Mereka bahkan rela membatalkan keikutsertaan di pameran di Anyer karena tertarik untuk mengikuti event kita,” sambung Agung.

Eko menambahkan, ajang jambore batu mulia ini juga menjadi kesempatan untuk membuktikan bahwa Surabaya memiliki batu mulia yang kualitasnya tidak kalah dengan batu mulia dari daerah lain. Salah satunya batu panca warna yang ditemukan di kawasan Pantai Kenjeran.

“Surabaya sejak lama dikenal batu gambar nya. Itu disegani pecinta batu mulia dan jadi ion Surabaya. Tentunya ini juga bisa berpotensi menjadi oleh-oleh bagi peserta jambore sekaligus peluang ekonomi bagi pelatihan pemuda,” sambung Eko Gajah.(arf)   

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kebutuhan warga metropolis akan angkutan massal cepat (AMC) sudah semakin urgen. Hal ini disebabkan oleh tingginya pertumbuhan volume kendaraan pribadi yang semakin membebani ruas jalan. Untuk itu, realisasi AMC dipandang sebagai sebuah solusi yang memunculkan harapan akan kondisi jalan yang lebih lancar dan nyaman.

Surabaya sebagai kota berwawasan lingkungan tengah menggagas moda transportasi alternatif berupa trem dan monorel. Di antara dua moda tersebut, trem diprediksi lebih dahulu dibangun. Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan memperkirakan pembangunan trem paling lambat tahun depan.

Hendro mengatakan, saat ini pihaknya sedang intens rapat dengan bapenas, kementerian perhubungan (kemenhub) serta world bank. Rapat tersebut membahas soal tindak lanjut technical assistance yang dilakukan oleh bapenas. Sedangkan kemenhub tengah fokus pada tahapan finalisasi desain. “MoU juga sudah ditandatangani. Tinggal persiapan detail desainnya saja,” kata mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

Sebagaimana diketahui, beberapa kota besar memang sedang berlomba-lomba menggalakan AMC. Namun, tidak sedikit yang harus terkendala sehingga proyek pembangunan berlarut-larut. Kendati demikian, Hendro mengaku optimistis proyek trem di Surabaya akan berjalan lancar.

“Kebanyakan problem pembangunan AMC adalah masalah lahan. Tapi, di Surabaya saya rasa tidak akan ada masalah karena lintasan trem dire-aktivasi dari jalur lama,” imbuh pejabat yang dikenal humoris ini.

Soal informasi studi kelayakan oleh kemenhub, Hendro mengatakan, ada banyak hal yang akan dikaji. Menurut dia, kelayakan tidak hanya masalah teknis, tetapi juga meliputi kemampuan daya bayar masyarakat, subsidi, dan sustainable system (sistem keberlanjutan) trem.

Hendro menambahkan, kalau pun sekarang proses pembangunan trem dipandang cukup lama, itu dikarenakan proses koordinasi yang intens. Koordinasi tersebut diperlukan untuk meminimalisir segala potensi masalah saat pembangunan nanti. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive