Senin, 15 Februari 2016

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Koramil 17/Tanjung Bumi guna ikut menyukseskan program ketahanan pangan dan program swasembada pangan, Jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 0829/Bangkalan, intensif melaksanakan pembinaan komunikasi sosial (Komsos) dengan menggandeng beberapa instansi terkait dan tokoh masyaraakat di wilayah.

Kegiatan ini dimaksudkan agar terjalin kerja sama antara TNI, Polri, Muspika, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta masyarakat guna menyukseskan program pemerintah swasembada pangan target tahun 2017.

Seperti yang dilakukan, kegiatan jajaran Koramil 17/Tanjung Bumi Kodim 0829/Bangkalan,  melalui kegiatan Komsos, Babinsa Tagungguh Serda Imam Hanafi berkoordinasi dengan Kapoktan Sardi (44), mengenai pendataan dan penambahan luas lahan tanam padi, untuk swasembada pangan UPSUS wilayah Desa Tagungguh Kecamatan Tanjung Bumi  Kabupaten Bangkalan, Selasa (15/2/2016).

Danramil 17/Tanjung Bumi,  Kapten Setya Bhekti, mengatakan, untuk menyukseskan programnya pemerintah harus dibantu semua elemen, termasuk tentara pun harus ambil bagian. Sebagai tentara milik rakyat, harus bisa ikut memberdayakan SDM nya dengan terjun ke lapangan untuk mendukung ketahanan pangan.

”Banyak yang bisa dikerjasamakan dengan TNI, seperti program swasembada panga, yang sudah  bisa kami lakukan dan menyosialisasikan kepada warga desa di pelosok-pelosok agar program swasembada pangan sukses. Atau ketahanan pangan Babinsa kami bahkan telah diajari teknis tentang pertanian,” ujarnya kemarin.

Kini digiatkan pula cara bercocok tanam yang baik dan benar sesuai ilmu pertanian, khususnya pengolahan tanaman padi, jagung dan kedelai. Pemerintah sendiri telah menargetkan swasembada pangan tahun 2017. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02/Socah jajaran Kodim 0829/Bangkalan Serda Heri Sutrisno bersama petani, pendampingan Upsus, Babinsa langsung turun ke sawah membantu petani membersihkan gulma (hama tanaman) rumput di lahan petani di Dusun Tapel Desa Parseh Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, dengan luas lahan 1 ha.  Senin (15/2/2016).

Komandan Koramil (Danramil) 02/Socah Lettu Kav Imam Ghazali, menjelaskan “gulma adalah salah satu kendala utama dalam memperoleh hasil yang tinggi dalam budidaya padi sawah. Persaingan gulma dengan padi dalam stadia pertumbuhan hingga masa pematangan sangat besar sekali pengaruhnya terhadap penurunan hasil panen”, jelasnya.

Lanjut Kapten Kav Nanang, gulma dapat menurunkan hasil panen karena adanya persaingan antara gulma itu sendiri dengan padi, dalam pengambilan unsur hara, air dan cahaya. Di samping itu ada beberapa gulma yang dapat dijadikan tanaman inang oleh hama dan penyakit tanaman padi, sehingga kalau kita membiarkan gulma tumbuh tanpa dikendalikan, jelas kerugian akan kita dapatkan termasuk kerugian akibat peledakan hama dan penyakit.

“Pengendalian gulma padi sawah, umumnya sudah dilakukan oleh para Babinsa dan petani, baik dengan penggunaan tenaga manusia (penyiangan tangan) dengan peralatan khusus (landak/gasrok) ataupun cara kimiawi dengan penggunaan herbisida”, imbuhnya.

Dengan adanya kegiatan itu, tanaman padi akan tumbuh subur dan diharapkan hasil panen maksimal. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Dalam rangka menyukseskan swasembada pangan Babinsa Ramil 17/Tanjung Bumi Kodim 0829/Bangkalan, Serda Suherman bersama dengan PPL dan Pok tani Bina Mandiri desa Bumi Anyar Kec. Tanjung Bumi Kab. Bangkalan turun langsung mendampingi petani untuk mengecek tanaman padi seluasa 2 Hektar, Senin (15/2/2016).

Hal ini dilakukan agar hasil tanaman padi mencapai target yang diharapkan dan setiap saat kondisi tanaman padi selalu terpantau. Salah satu contohnya apabila kondisi tanaman padi terkena hama akan langsung cepat di tanggulangi karena Babinsa akan langsung bekerjasama dengan PPL atau mantri tani.

Kegiatan ini sangat baik di sambut para petani karena kendala yang dihadapi petani yang selama ini tidak ada jalan keluar akan di bantu oleh Babinsa dan PPL atau mantri tani. Dan dengan adanya Babinsa mendampingi petani maka segala bantuan yang berhubungan dengan bidang pertanian akhirnya tepat pada sasaran. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Sebagai bagian tugas Binter untuk menjaga kondusifitas wilayah, Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Serda Tony dari Koramil 15/Geger Kodim 0829/Bangkalan mengadakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan warga Kombangan, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan. Minggu (14/2/2016).

Kegiatan tersebut disambut positif oleh warga Desa Sen Asen dan Desa Durin timur beserta warga lainnya.

Komandan Koramil (Danramil) 15/Geger Kapten Inf H Slamin Joko Darmawan, mengatakan “semua Babinsa Koramil Geger, supaya intensif melaksanakan kegiatan komunikasi sosial di wilayah binaanya,” katanya

Diharapkan Babinsa juga dapat bersinergi dengan aparat pemerintah serta elemen masyarakat untuk memperkokoh kemanunggalan TNI dengan Rakyat dan menjalin rasa persatuan dan kesatuan guna menjaga kondusifitas wilayah demi tetap tegaknya NKRI.

“Babinsa bisa saling memberikan informasi terkait situasi Kamtibmas yang terjadi di wilayah dan sebagai aparat pemerintah agar pelayanan yang baik kepada masyarakat,” tegas Kapten Inf H Slamin Joko Darmawan

Sementara Sumarno, salah satu warga warga Desa Kombangan Kecamatan Geger berharap kepada Bapak Babinsa pro aktif serta menjalin kerjasama yang baik guna meningkatkan disiplin para perangkatnya. dan memperkokoh kemanunggalan TNI dengan Rakyat.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Dandim 0829/Bangkalan Letkol Inf Sunardi Istanto menginstruksikan kepada Bintara Pembinan Desa (Babinsa) untuk melaksanakan pengecekan sawah-sawah yang mulai tanam di musim ini.   Di samping itu para Babinsa diminta mewaspadai terhadap penyebaran hama pada tanaman jagung, padi dan kedelai di wilayah kabupaten Bangkalan ini.

“Jangan lupa didata dan segera laporkan agar bisa ditindaklanjuti dengan cepat,” kata Dandim Sunardi Istanto saat mengisi Jam Komandan di Aula Makodim 0829/Bangkalan, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, upaya tersebut untuk mendukung program swasembada pangan pada tahun 2017, di mana perlu ditindaklanjuti oleh para Babinsa di jajaran 0829/Bangkalan.

Mengingat, sebelumnya Kodim telah melakukan kerjasama dengan Pemkab untuk menyukseskan program swasembada pangan berupa padi, jagung, dan kedelai (Pajale) itu.

Sementara pantauan di lapangan, Komandan Koramil (Danramil) 15/Geger Kapten Inf H Slamin Joko Darmawan perintahkan Babinsa Serda Tony, Serda Purwanto dan Serda Rosihanto melaksanakan pengecekan dan penyiangan atau pemebersihan gulma rumput disekitar tanaman padi di lahan persawahan petani Desa Geger Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan. Minggu 14 Februari 2016, pagi.

Danramil 15/Geger Kapten Inf H Slamin Joko Darmawan mengatakan, tanggungjawab mengawal petanian di wilayah binaan merupakan perintah yang harus dijalankan dari Dandim. Bahkan dalam hal pertanian, anggota Koramil tidak ingin bermain-main untuk melaksanakan tugas ini semaksimal mungkin.

Dikatakan Kapten Inf H Slamin Joko Darmawan, “untuk mencapai hasil yang maksimal, Babinsa diperintahkan ikut menemani petani menanam padi di sawah agar mengetahui keluh kesah petani dan pola tanam sesuai dengan prosedur yang telah diajarkan demi hasil yang maksimal”, pungkasnya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Anggota Babinsa Koramil 16/Sepulu Kodim 0829/Bangkalan Serda Arif dan Serda Purnomo, membantu Petani membersihkan rumput di lahan persawahan padi luas lahan 2,5 Ha, lahan milik Rohul (45) Kelompok Tani di Desa Sepulu Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan. Sabtu (13/2/2016).

Swasembada pangan adalah suatu program yang digalakkan oleh pemerintah RI dan salah satu komoditi yang sangat di unggulkan pada program ini adalah padi, jagung dan kedelai.

Komandan Koramil (Danramil) 16/Sepulu Kapten Inf M Yusron, mengatakan, “dengan adanya Babinsa turun ke sawah untuk pendampingan petani, maka diharapkan tanaman padi akan tumbuh dengan maksimal dan hasil yang akan dicapai petanipun akan melimpah,” jelasnya.

Hal ini tidak boleh lepas dari pengawasan Babinsa dan PPL karena dengan adanya pendamping petani maka segala kendala yang di hadapi petani di lapangan akan terpecahakan.

Kegiatan seperti ini sangat di sambut baik  oleh petani, hal ini terlihat dari antusias petani dalam membersihkan rumput dan menyulami tanaman jagung yang tidak tumbuh terlihat sangat semangat walupun panas matahari  sangatlah terik dan menyengat badan. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Sebagai bagian tugas Binter untuk menjaga kondusifitas wilayah, Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Koramil 11/Konang Kodim 0829/Bangkalan mengadakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan warga Desa Sen Asen dan Desa Durin timur, Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan. Minggu (14/2/2016)

Kegiatan tersebut disambut positif oleh warga Desa Sen Asen dan Desa Durin timur beserta warga lainnya.

Komandan Koramil (Danramil) 11/Konang  Kapten Chb Hasbolla, mengatakan “semua Babinsa Koramil Konang, supaya intensif melaksanakan kegiatan komunikasi sosial di wilayah binaanya,” katanya

Diharapkan Babinsa juga dapat bersinergi dengan aparat pemerintah serta elemen masyarakat untuk memperkokoh kemanunggalan TNI dengan Rakyat dan menjalin rasa persatuan dan kesatuan guna menjaga kondusifitas wilayah demi tetap tegaknya NKRI.

“Babinsa bisa saling memberikan informasi terkait situasi Kamtibmas yang terjadi di wilayah dan sebagai aparat pemerintah agar pelayanan yang baik kepada masyarakat,” tegas Kapten Chb Hasbolla

Sementara Jiun, salah satu warga warga Desa Sen Asen berharap kepada Bapak Babinsa dan Bimaspol pro aktif serta menjalin kerjasama yang baik guna meningkatkan disiplin para perangkatnya. dan memperkokoh kemanunggalan TNI dengan Rakyat. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 16/Sepulu Kodim 0829/Bangkalan, Serka Didik Kuncoro memberikan materi tentang wawasan kebangsaan (wasbang) di SDN 2 Sepulu Kabupaten Bangkalan.  Sabtu (13/2/2016).

Komandan Koramil (Danramil) 16/Sepulu Kapten Inf M Yusron, mengatakan, bukan hanya pada tingkatan sekolah menengah atau atas saja, tetapi Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan dasar yang memiliki posisi strategis dalam membentuk dasar-dasar mental dan perilaku generasi muda bangsa ini.

Menurut Kapten Inf M Yusron, pada fase usia seperti ini tentunya sangat penting diberikan bekal wawasan kebangsaan yang memadai untuk mewarrnai perjalanannya meraih cita-citanya dimasa yang akan datang.

“Sesuai dengan levelnya tentunya pemberian wawasan tersebut harus disesuaikan dengan keadaan usianya, sehingga mudah dicerna, dipahami dan dimengerti untuk dilaksanakan dalam kehidupannya,” jelas Kapten Inf M Yusron kepada media, Sabtu (13/2).

Seperti halnya yang dilakukan Babinsa Koramil 16/Sepulu Serka Didik Kuncoro memberikan materi tentang wawasan kebangsaan (wasbang) di SDN 2 Sepulu Kabupaten Bangkalan yang telah membuahkan hasil secara signifikan.

Lebih lanjut Danramil 16/Sepulu Kapten Inf M Yusron menjelaskan bahwa, pemberikan pembekalan Wasbang kepada siswa-siswi SD materinya tentunya disesuaikan dengan kemampuan daya pikir anak setingkat SD yaitu dengan pola mengajak kembali untuk menginggat nama-nama para pahlawan nasional serta perjuangannya.

“Selain itu bisa juga dengan menyanyikan lagu-lagu nasional, penanaman nilai-nilai saling menghormati, kesetiakawanan, sopan santun dan giat belajar sebagai bagian dari perjuangannya adik-adik siswa-siswi sekolah dasar,” ungkapnya.

Sehingga tumbuh rasa Bela Negara, Rasa Cinta Tanah Air dan berwawasan kebangsaan dan nantinya dapat menjadi generasi yang berkompeten dalam menjaga kedaulatan NKRI. (arf)

Minggu, 14 Februari 2016

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Advokat Hairanda Suryadinata kembali harus menelan pil pahit, Setelah hukuman kasus penipuannya  ditambah jadi 2 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya. Kini pria yang juga berprofesi sebagai notaris ini bakal terjerat kasus pemalsuan.

Dia diduga menjadi dalang dibalik kasus pemalsuan yang menjadikan Mardian Nasutio alias Thio Sin Tjong Warga Krembangan Utara Surabaya atas laporan Mulyanto, Warga Darmo Permai Surabaya.

Perisitiwa hukum ini merupakan buntut dari perkara Hairanda yang pertama. Saat itu, Hairanda mendapat kuasa dari Mulyanto bersama Juliati Wjayanti (istri), Alvianto Wijaya (anak)  yang  tersandung kasus hukum. Mereka dilaporkan Juniwanti Sugihman atas tuduhan penganiayaan, pengeroyokan, serta pengerusakan.

Ditengah proses hukum itu, Hairanda mengaku bisa menghentikan kasus yang dilaporkan Juniwati di Polrestabes Surabaya, dengan biaya sebesar Rp 165 juta.

Namun setelah uang diberikan oleh Mulyanto sebesar Rp 165 juta, mereka justru ditetapkan sebagai tersangka. Hingga akhirnya Hairanda dilaporkan ke Polrestabes Surabaya dengan tudingan penipuan.

Oleh Hakim PN Surabaya, Hairanda divonis 6 bulan penjara dari tuntutan jaksa selama 1,6 tahun penjara dan oleh Hakim PT Surabaya, Hukumannya ditambah jadi 2 tahun penjara, setelah dirinya mengajukan banding.

Lantas apa hubungan Hairanda dengan perbuatan pidana yang dilakukan Mardian Nasutio?

Dari BAP yang dikembalikan Jaksa Marsandhi ke penyidik,  Mardian Nasutio adalah saksi dalam kasus penganiayaan yang dihentikan Polrestabes Surabaya.

Mardian muncul setelah laporan Mulyanto ke DK Peradi Jatim ditolak. Dengan dalih, Hairanda bukan anggota Peradi Jatim, melainkan anggota DK Peradi Banjarmasin.

"Karena itu Mulyanto banding ke Peradi Pusat dengan dasar DK Peradi Banjarmasin belum terbentuk secara devinitif,"terang jaksa Marsandhi, Minggu (14/2).

Ketika banding itulah, mulai terungkap keterlibatan Hairanda dalam pemalsuan surat keterangan dari tersangka Mardian, yang dipakai untuk menyangkal tudingan laporan Mulyanto.

Dalam surat tersebut, tersangka Mardian mengaku sebagai paman dari Juliati Sugihaman dan menyatakan jika perkara Mulyanto dkk bisa dihentikan atau di SP3 Polrestabes Surabaya, berkat kinerja Hairanda.

"Keterangan  itu secara tertulis dan ditanda tangani tersangka Mardian. Surat itu dikonsep Hairanda dan diketik Agus Hariyanto menggunakan komputer milik Hairanda,"sambung Marsandhi.

Dengan fakta hukum itulah, Marsandhi selaku jaksa peneliti kasus ini, mengembalikan berkas perkaranya ke penyidik Polrestabes Surabaya.

Dalam pengembalian berkas atau dalam istilah hukum disebut P18,  Jaksa yang bertugas dibagian Intelijen ini memberikan petunjuk supaya Hairanda dan Agus Hariyanto (Pegawai Hairanda,red) ikut dijadikan tersangka.

"Keduanya juga harus dijadikan tersangka, mengingat posisi Agus yang membuat surat yang isinya palsu, sedangkan Hairanda yang memerintahkan,"jelas Marsandhi.

Selain itu, penyidik juga diminta untuk menjerat Hairanda dan Agus  melanggar pasal 263 Ayat 1 dan 2 Juncto Pasal 55 KUHP. "Sedangkan untuk tersangka Mardian, kami minta supaya ditambah pasal 55 KUHP,"ucapnya.

Terkait pengembalian berkas tersebut, Penyidik diberikan waktu 14 hari untuk memenuhi pentunjuk jaksa. "Minggu lalu saya kembalikan  ke penyidik dan minggu depan, petunjuk ini sudah harus dipenuhinya,"ucap Marsandhi. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kabar adanya bagi hasil ke KPU Jati. dalam pencetakan logistik pemilu akhirnya muncul ke permukaan setelah penyidik Pidsus Kejari surabaya mengusut pengadaan pencetakan fiktif lembar formulir C dan D saat Pemilu Pilpres dan Pileg Tahun 2014 lalu.

Disetiap pesta demokrasi ini digelar, KPU Jatim mendapat kompensasi atau komisi sebesar 2 persen dari perusahaan percetakan.

"Itu muncul dari pengakuan Jonathan Judianto saat diperiksa sebagai saksi,"jelas salah seorang penyidik Pidus yang tak mau namanya dipublikasikan,"Minggu (14/2).

Ketika diperiksa Jum'at (12/2) lalu, Mantan Sekretaris KPU ini membenarkan adanya pengadaan fiktif logistik pemilu tersebut.

"Dia membenarkan tapi bukan diera jabatanya, karena saat itu jabatanya sudah beralih ke Aris Gatot Subagyo,"terangnya.

Penyidikan kasus ini masih berlanjut, penyidik Pidus pun sudah memeriksa 9 saksi termasuk Jonathan Judianto dan Anton  Juliono Kasubag Keuangan dan PPS PM serta Ahmad Suhari Bendahara pengeluaran.

Sementara, penyidik belum memeriksa 5 perusahaan percetakan yang menerima order abal-abal itu. "Pekan depan kita periksa,"ucap Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi, Jum'at (12/2) lalu. (komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kabar keterlibatan Pj Bupati Sidoarjo, Jonathan Judianto dalam pengadaan logistij Pemilu 2014 sedikit demi sedikit akhirnya terkuak.

Dalam pengadaan logistik Pemilu Pilpres dan Pileg itu, Jonathan memang tidak terlibat pengadaan pencetakan lembar C dan D. Dikarenakan saat peristiwa itu terjadi, jabatanya telah beralih ke Aris Gatot Subagyo.

Tapi Mantan Sekretaris KPU Jatim ini, bakal tersandung pengadaan pencetakan surat suara dan sampul.

"Modusnya sama dengan yang pengadaan yang formulir C dan D,"ucap penyidik Pidus Kejari Surabaya yang meminta namanya tidak dipublikasikan, Minggu (14/2).

Diakui pria tampan ini, kasus pengadaan percetakan surat suara dan sampul ini akan diusut setelah menuntaskan penyidikan pengadaan pencetakan formulir C dan D.

"Satu dulu kita selesaikan,"ujarnya yang kembali meminta namanya tidak dipublikasikan. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Fakta baru muncul dalam penyidikan dugaan korupsi ditubuh KPU Jatim saat pelaksanaan Pilpres dan Pileg Tahun 2014 lalu.

Setelah ketahuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), penggarong uang negara dengan dalih pengadaan lembar formulir C dan D itu, akhirnya mengembalikan hasil garongnya sebesar Rp 600 juta. Hal itu dibenarkan penyidik Pidsus Kejari Surabaya, Feri Rahman.

"Mereka menyetorkan langsung ke Kas Negara,"terang pria berpangkat Ajun Jaksa saat dikonfrimasi,Minggu (14/2).

Kasus ini terkuak setelah Kejari Surabaya menerima pengaduan dari masyarakat.  Ketika dilakukan penyelidikan, ternyata ditemukan pengadaan fiktif pencetakan lembar formulir C dan D saat pelaksanaan Pemilu Pilpres dan Pileg 2014 lalu.

Mereka bekerjasama dengan Lima Perusahaan percetakan asal Surabaya dan Jogja.

Uang tersebut berasal dari APBN Tahun 2014. KPU Jatim sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). (Komang)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive