Kamis, 10 November 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya terus berbenah diri dalam melayani masyarakat. Setelah berhasil dalam layanan tilang 'Si Anti Ribet', Kini Korps Adhyaksa yang berkantor dijalan Sukomanunggal ini kembali memanjakan masyarakat Surabaya, dengan membuka layanan Drive Thru.

Tak ayal, program tersebut membuat Walikota Surabaya,Tri Rismaharini tertarik. Wanita yang akrab dipanggil Risma ini pun menyempatkan diri untuk memantau jalannya uji coba layanan drive thru tersebut.

Setibanya digedung Kejari Surabaya, Risma langsung menuju area drive thru yang berada digedung bagian depan Kejari Surabaya. Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi dan Kasipidum, Joko Budi Darmawan terlihat menyambut kedatangan Walikota perempuan pertama di Surabaya ini.

Risma pun menyempatkan diri bertanya-tanya ke salah seorang pengemudi yang menggunakan layanan tilang drive thrue. Dia bertanya terkait kenyamanan layanan ini hingga alasan mengapa  pengemudi itu kena tilang.

"Enak nggak pakai layanan ini, dan kenapa sampean ditilang kalau bisa jangan diulangi ya, meski sekerang sudah ada layanan yang nyaman begini,"kata Risma pada sang pengemudi mobil Toyota Agya. "Iya bu, layanan ini lebih cepat,"sahut pengemudi mobil tersebut kamis (10/11/2016).

Setelah menyapa pelanggar tilang, Risma meninjau sarana dan prasana layanan drive thru. Risma pun sontak berkata, enak benar layanan ini, hanya perlu hitungan detik, denda tilang sudah terbayar.

Tak hanya itu, Risma juga terlihat menyapa beberapa petugas BRI yang terlihat sibuk melayani pembayaran tilang online. "Lho bisa juga pakai ATM ya, wah tambah mantep dan gak perlu repot pakai uang tunai,"kata Risma pada petugas BRI.

Terpisah, Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi mengatakan, layanan Drive Thru ini merupakan layanan tilang pertama yang ada di Indonesia. Kendati demikian, Didik masih terus akan melakukan inovasi terkait pelayanan terhadap masyarakat.

"Dan tentunya layanan ini akan mengurangi padatnya anteran. Layanan drive thru ini, selain itu  sudah Gak perlu repot lagi, , cukup diatas mobil sudah bisa bayar denda tilangnya,"ujar jaksa asal Bojonegoro.

Diterangkan Didik, layanan drive thru ini merupakan pengembangan inovasi dari layanan 'Si Anti Ribet'. Layanan Si Anti Ribet sampai sekarang masih menjadi solusi terbaik bagi masyarakat,khususnya pekerja.
"Rata-rata perhari, Si Anti Ribet bisa melayani 10 pelanggar,"sambung Didik. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Semua orang bisa menjadi pahlawan. Bahwa pahlawan tidak hanya dalam artian mereka yang berjuang secara khusus semisal mengangkat senjata di medan peperangan. Tetapi di era kekinian seperti sekarang, pahlawan bisa muncul dalam wujud anak-anak, siapapun yang peduli pada sesama, ataupun awak media massa.

Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini seusai mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan ke-71 dan Hari Kesehatan Nasional ke-52 di halaman Taman Surya, Kamis (10/11/2016). Hadir dalam upacara tersebut, jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya juga segenap Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Mereka kompak mengenakan baju atribut pahlawan ataupun seragam dinas masing-masing.

“Ketika ada orang yang mau tulus menolong orang lain yang menderita, itu pahlawan bagi saya. Semua bisa jadi pahlawan. Tapi memang ada yang berjuang secara khusus di era nya,” tegas Wali Kota Tri Rismaharini.

Wali kota yang telah memimpin Surabaya selama dua periode ini memberi pesan khusus kepada anak-anak di Surabaya. Bahwa anak-anak di era sekarang menghadapi ancaman dan godaaan berat seiring booming nya teknologi informasi berwujud smartphone yang membuat mereka bisa aktif di media sosial ataupun melihat tayangan apa saja via Youtube. “Kalau anak-anak bisa melewati itu (bisa bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi), mereka juga pahlawan,” sambung wali kota.

Wali kota alumnus ITS ini juga menyampaikan kepada awak media massa yang sehari-sehari bertugas menyampaikan informasi kepada publik melalui tulisan, suara maupun gambar, bahwa mereka juga bisa menjadi pahlawan. “Teman-teman media juga bisa jadi pahlawan. Semisal ada yang ditulis dan diberitakan kemudian menginspirasi orang lain yang awalnya putus asa lalu menjadi lebih semangat dan tergerak untuk maju,” sambung wali kota yang telah membawa Surabaya meraih banyak penghargaan di kancah nasional dan internasioal.

Ketua Lembaga Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jawa Timur, Hartoyik berharap kepada anak-anak Surabaya kelak bisa tumbuh menjadi tulang punggung bangsa yang membawa negara ini adil, makmur dan sentosa sesuai harapan pahlawan. “Dengan melihat perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara ini, saya optimistis anak-anak  akan bisa membawa negara menjadi lebih makmur,” harap Hartoyik.  

Sebelumnya, ketika menjadi inspektur upacara, wali kota membacakan sambutan dari Menteri Sosial Republik Indonesia dalam memperingati Hari Pahlawan. Dalam sambutan tersebut, Menteri Sosial menekankan bahwa dalam memperingati Hari Pahlawan, kita butuh patriotisme yang bukan hanya mempertahankan, tetapi juga memperbaiki. Bahwa, selaras dengan tema Hari Pahlawan 2016 yakni “Satukan Langkah untuk Negeri”, kita harus bisa meneladai nilai luhur para pahlawan untuk bergerak bersama demi Indonesia.

“Nilai luhur itu diantaranya takwa, jujur, adil, percaya pada kemampuan bangsa sendiri yang dilandasi semangat gotong-royong dan integritas. Mari kita tumbuhkan semangat dan kecintaan pada bangsa ini dengan menyatukan langkah,” pesan Menteri Sosial yang dibacakan oleh wali kota.(arf)

Pengunjung seakan berinteraksi langsung dengan Obyek dilatar belakang gambar



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bagi sebagian masyarakat terkadang berkunjung ke meseum itu membosankan,tapi tidak dengan yang satu ini,sebut saja Meseum De MATA Trick Eye Meseum.Meseum yang berada di lokasi Sutos Mall Surabaya ini memberikan pengalaman baru yang sangat seru.

" De MATA trick eye adalah sebuah wahana wisata meseum yang menawarkan ruang narsis yang berisi karya seni terkini ." kata sandhik Hermanto selaku manager De MATA saat ditemui kabarprogresif.com di lokasi lantai 1 Townsquare - hayam wuruk pada Rabu (9/11/2016) Surabaya.

Menurut Sandhik Hermanto mengatakan,para pengunjung yang datang di  meseum  De MATA akan bisa menikmati sejumlah gambar yang terkesan sangat nyata,padahal kalau kita cermati pada gambar ini hanyalah sebuah trick lukisan saja.

" Pengunjung di meseum De MATA bisa melihat lebih dari 100 gambar dan lukisan tipuan mata,pengambilan gambar yang tepat saat berfoto akan muncul ilusi optik yang seakan pengunjung terlihat berinteraksi langsung dengan obyek latar belakang." terangnya.

Sadhik menambahkan, meseum yang memiliki area seluas 875 meter persegi tersebut  dengan  berkonsep 3 Demensi memiliki berbagai tema dalam penyajiannya  yakni tema Alam, Olahraga, Tokoh, Binatang, Super Hero, Roman, Sirkus, Fantasi juga termasuk obyek wisata dan untuk mendapatkan pada ilustrasi gambar,pengunjung bisa berpose dengan berbagai cara.

" Dengan konsep 3D pengunjung bisa menggunakan teknis pose tertentu seperti dengan tiduran, menempatkan tangan dan kaki maupun bagaimana harus berekspresi." ungkapnya.

Museum De MATA, sebelumnya dikenal sebagai salah satu destinasi wisata dl Kota Yogyakarta. Tapi, untuk warga Surabaya dan sekitarnya, anda bisa menikmati wahana khas Kota Yogyakarta ini di Townsquare Surabaya (Sutos Mall) Jalan Hayam Wuruk Surabaya.

Tidak hanya gambar-gambar 3D,masih kata Sandhik, ada juga aplikasi bertajuk AR De MATA yang tersedia di Play Store dan bisa diunduh secara gratis. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang sengaja dibuat untuk memanjakan pengunjung Museum De MATA.

" Melalui aplikasi ini, pengunjung bisa mengambil foto maupun video dengan teknologi augmented reality, yaitu mentransfer gambar 3D menjadi lebih nyata. " jelasnya.

Sandhik berharap dengan hadirnya   Museum De MATA di Surabaya diharapkan bisa menjadi opsi pilihan wisata bagi warga Surabaya dan sekitarnya.

" Diharapkan De MATA meseum bisa turut mengangkat citra meseum di kalangan masyarakat dan juga meseum tersebut bisa menjadi salah satu akternatif tempat hiburan bersama keluarga." pungkasnya.

Meseum De MATA dibuka mulai pukul 10.00 Wi s.d 22.00 Wib jadi anda tidak perlu takut untuk kehabisan waktu. Untuk harga tiket masuk, promo happy hour masih berlaku hingga pukul 15.00 WIB, hanya Rp. 25.000,saja anda bisa menikmati wahana De MATA Surabaya mulai Senin-Kamis. (Dji)



Rabu, 09 November 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penetapan Rancangan Peraturan Daerah(Raperda) Pajak Online molor, karena dalam pembahasannya masih ada beberapa item yang belum disepakati. Sedangkan masa kerja pansus juga sudah berakhir. Ketua Pansus Raperda Pajak Online DPRD Surabaya, Rio Patiselano menyatakan, beberapa hal yang belum ada kesepakatan antara kalangan dewan dan pemerintah kota, diantaranya menyangkut lembaga bank yang akan menjadi mitra kerja dalam pengoperasian system on line, perputaran uang pajak, peralatan yang digunakan dan sanksi.

“Karena belum ada kesepakatan , makanya hingga batas akhir pansus belum selesai,” tuturnya, Rabu (9/11/2016).

Rio mengatakan, dalam pengadaan peralatan, pihaknya menghendaki disediakan oleh pihak ketiga. Pasalnya, apabila harus disediakan pemerintah kota, membutuhkan anggran yang sangat besar, Peralatan tersebut, bentuknya tapping box, apabila wajib pajak sudah memiliki  computer. Kemudian, berupa mesin Point of Sales (POS), jika tak ada computer di kasir.

“Satu unit nilainya mencapai Rp. 8 juta, sedangkan jumlah peralatan yang digunakan sebanyak 4.753 unit,” paparnya.

Sementara, terkait sanksi, dari pembahasan sebelumnya maksimal hanya berupa penutupan. Padahal, kalangan dewwan menginginkan, sanksi terhadpa hotel dan restoran yang melanggar aturan pembayaran pajak , paling berat pencabutan izin atau sanksi pidana.

“Kalau pidana, gak ada dasar hukumnya, sedangkan pencabutan izin, saat ini banyak restoran tak berizin tapi sudah ditarik pajak,” kata Politisi Partai Gerindra.

Namun demikian, anggota Komisi B ini mengatakan, pemerintah kota mempunyai strategi guna mendorong wajib pajak untuk patuh membayar pajak secara on line, yakni dengan mewajibkan pemilik hotel dan restoran tersebut membuat pernyataan untuk menggunakan system on line saat pengajuan maupun perpanjangan izin.

“Jika tidak mau, maka sanksi bisa dikenakan,” paparnya.

Rio optimis pasca perpanjangan masa kerja pansus, pihaknya segera menyelesaikan pembahasan Raperda Pajak On line. Pasalnya, menurutnya dari beberapa poin yang menjadi kendala sudah mengerucut pada kesepakatan. “Paling sekitar 15 hari setelah pansus diperpanjang sudah selesai,” pungkasnya.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komunitas Mahasiswa Penumpas Koruptor (Kompor), Cabang Malang Raya melaporkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim), terkait adanya dugaan korupsi dalam Pengadaan Revitalisasi Peralatan Pendidikan dan Laboratorium Politeknik Negeri Malang dengan kode lelang 81128 penyedia barang CV Duta Cipta Artha yang beralamat di Ruko Graha Indah B1/44H, JL. Gayung Kebonsari Surabaya senilai Rp. Rp 34.545.000.000,00

Rizal Ismet Pambudi, ketua Kompor Malang Raya, menyatakan bahwa indikasinya bisa dilihat CV Duta Cipta Artha sebagai peserta lelang yang kemudian ditetapkan sebagai penyedia barang, alamat kantornya sama persis dengan peserta lelang yang lain dalam pengadaan yang sama ini,  yakni CV Tunjang Langit.

"Hal ini selain melanggar pakta integritas sebagaimana tertuang dalam dokumen pengadaan sebagaimana panduan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) maupun aturan lain yang ada, juga menunjukkan ada dugaan kuat bahwa proses pengadaan ini telah diatur. " ujar Ismet.

Ditambahkannya, pelanggaran terhadap aturan hukum itu, makin nampak jelas jika ditelusuri mulai dari orang-orangnya maupun perusahaan yang terlibat dalam pengadaan tersebut sangat mirip dengan yang terlibat dalam kasus korupsi UPS (Uninterruptible Power Supply) DKI Jakarta.

"Dan bisa dilihat barang yang dikirim adalah berasal dari perusahaan-perusahaan dan atau  importer dan atau distributor yang sama dengan kasus korupsi UPS DKI Jakarta." jelasnya.

Lebih lanjut Ismet menyampaikan, selain ada unsur melawan hukum, maka unsur kerugian keuangan negara  bisa dilihat hasilnya sebagaimana dalam kasus korupsi UPS DKI Jakarta yang terindikasi bahwa barang yang dibeli memakai uang negara itu tidak bisa berfungsi dan atau tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya karena selain ada dugaan markup harga juga karena kualitas barang yang dikirim berkualitas rendah.

" Ini terindikasi uang negara dibelanjakan secara sia-sia untuk membeli barang-barang yang jelas-jelas tidak bisa berfungsi dan atau tidak bisa dipakai dan atau sebenarnya barang itu tidak sesuai kebutuhan." ungkapnya.

Untuk itu kompor berharap bahwa kejaksaan dapat mengusut kasus ini dengan tuntas, karena ada indikasi persekongkolan untuk membeli harga barang jelek dengan harga yang setinggi-tingginya, padahal ada barang lain yang mempunyai fungsi sama yang kualitasnya bagus dengan harga jauh lebih murah.
"Berharap Kejati sanggup menyidik kasus ini." harapnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tholib (24) Sindikat narkoba terpidana mati Budiman alias Sinyo menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (9/11/2016).

Warga Sidotopo Surabaya ini didakwa atas kepemilikan narkoba jenis sabu seberat 880,08 gram. Dia dianggap melanggar pasal 112 ayat 2 Juncto Pasal 132 ayat 1. Undang-undang RI No.35 tentang narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Dijelaskan dalam surat dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) I Putu Sudarsana, Penangkapan terdakwa Tholib bermula dari informasi masyarakat yang menyebutkan di daerah Jl. Wonorejo kecamatan Tegalsari sering digunakan transaksi narkotika sabu.

Lalu, pada tanggal 10 Maret 2016, petugas dari Ditresnarkoba Polda Jatim menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan penggeledahan di rumah kost terdakwa. Nah, saat digeledah,  Polisi menemukan barang bukti 10 plastik sabu dengam berat keseluruhan 880,08 gram dan 2 buah timbangan elektrik.

"Ketika dilakukan Interogasi, ia mengaku kalau barang tersebut diterima atas suruhan Sinyo (yang saat ini telah menjalani hukuman vonis mati) dan rencananya akan diedarkan sesuai perintah Sinyo dengan imbalan Rp.10.000.000 bila berhasil menghabiskan sabu seberat 1kg. Dan selama ini terdakwa baru mendapatkan keuntungan Rp. 600.000,"ucap jaksa Putu saat membacakan surat dakwaannya pada persidangan yang dipimpin hakim Kamarrudin.

Atas dakwaan tersebut, terdakwa melalui Fariji, pendamping hukumnya dari LBH lacak tidak mengajukan saksi. Persidangan perkara ini pun dilanjutkan dengan pemeriksaan aaksi penangkap. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Pasuruan) Panglima Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), ‎Abu Jandal alias Salim Mubarak Atamimi dikabarkan tewas dalam pertempuran yang diduga terjadi di Mosul, Irak. Kabar kematian itu, tersebar melalui pesan WhatsApp (WA), Selasa (8/11/2016) malam.

Isi pesan tersebut, memberitahukan bahwa atas kematian Panglima ISIS, pihak keluarga Abu Jandal akan menggelar konfrensi pers di Donut and Bakery Carrefour, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (9/11/2016) siang, sekitar pukul 11.00 WIB.

Keluarga Abu Jandal, menggelar konpres di lokasi tersebut atas pertimbangan dekat dengan rumah duka yaitu di Jalan Irian Jaya A/33, Keluarahan Karanganyar, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Namun, hingga sore ini, konpres tidak juga digelar, bahkan tak satupun keluarga Abu Jandal hadir di lokasi.

Ketika sejumlah wartawan melakukan check di rumah duka, pihak keluarga Abu Jandal membenarkan informasi kematian Panglima ISIS tersebut. "Iya benar (Abu Jandal) sudah meninggal. Dapat kabarnya kemarin (8/11/2016)," terang kakak Abu Jandal, Fauziah yang didampingi Mubarok, adik lainnya.

Tetapi sayangnya, pihak keluarga tidak menjelaskan detail peristiwa kematian sang Panglima ISIS asal Indonesia ini. "Kami no comment. Yang jelas sudah meninggal," tegas Fauziah lagi.

Informasi kematian Abu Jandal ini, diperoleh Fauziah dari luar negeri, yang menyebut Abu Jandal tewas dalam pertempuran di Mosul, Irak.
Menurut Ia, kematian Abu Jandal sendiri, memang tak mengejutkan pihak keluarga, malah terlihat tenang. Hanya ibu Abu Jandal, yakni Farida yang terlihat shock mendengar anaknya tewas. "Namanya seorang ibu, siapapun ibu kalau dengan anaknya meninggal ya pasti shock," tandas Fauziah.

Sementara saat ditanya soal kondisi istri dan anak Abu Jandal, pihak keluarga kembali enggan menjelaskan keberadaan mereka. "Sudah lama tak ada kontak (komunikasi). Ada di mana, kita keluarga tidak tahu. Kalau ini (rumah di Jalan Irian Jaya A/33) rumah orang tua," cetus Mubarok menyahut.

Seperti diketahui, Abu Jandal sebelum bergabung dengan ISIS dikenal sebagai penjual susu sapi segar. Kemudian, pria bernama asli Salim Mubarok Atamimi ini diketahui menghilang bersama anak dan istrinya.

Diduga, anak dan istrinya diboyong juga ke Suriah, bergabung dengan ISIS.

Dugaan itu semakin kuat saat Tahun 2014 lalu, ISIS mengunggah video Abu Jandal berisi ajakan bergabung menjadi anggota ISIS.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kengototan pihak SMPN 52 melakukan pungutan berkedok infaq membuat Inspektorat Surabaya geregetan. Untuk itu instansi pimpinan Sigit Sugiharsono akan mengusut tuntas kasus tersebut.

" Saya akan menurunkan tim untuk mendalami masalah ini, " tegasnya. selasa (8/11/2016).
Menurut Sigit, pihaknya menyayangkan kasus seperti ini baru mencuat di lingkungan instansi Pemkot Surabaya. padahal di tahun sebelumnya saat UNBK, tak ada keluhan mengenai persoalan tersebut. Hal tersebut sama halnya sebuah tamparan keras terhadap Walikota Surabaya. 

" Jangan alasan untuk persiapan UNBK, mereka minta sumbangan ke siswa. Pemkot sudah menyiapkan anggaran untuk itu." tandasnya.

Sigit juga menilai pihak SMPN 52 Surabaya tak memahami betul mekanisme yang ada di birokrasi Pemkot Surabaya.

" Kalau sekolah membutuhkan komputer untuk siswa mereka tinggal minta di pemkot, karena semua sudah ada anggarannya," tegasnya.

Seperti diberitakan untuk menghadapi UN mendatang, SMPN 52 mengadakan pungutan berdalih infaq. setiap siswa mulai kelas VII, VIII dan IX dibebani Rp. 5 ribu/siswa/minggu. Dana tersebut rencananya untuk pengadaan komputer. Pembelian komputer ini dikarenakan jumlah kompueter di SMPN 52 dianggap kurang yakni masih berjumlah 15 unit komputer. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Meski mendapat tentangan dari legislator bahkan Inspektorat Surabaya, namun Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya M. Ikhsan masih bersikukuh bila sumbangan berkedok infaq yang dilakukan oleh Paguyuban Walimurid serta diketahui oleh Komite Sekolah dan Kepala sekolah SMP Negeri 52 Surabaya, terhadap seluruh Walimurid kelas VII/VIII/IX di klaim bukan menjadi persoalan urgent apalagi bertentangan dengan Undang-Undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) nomer 20 tahun 2003. Pasalnya kata Ikhsan pungutan itu untuk menambah sarana dan prasarana sekolah.

“Jadi prosedurnya sudah dilalui, paguyuban sudah mengumpulkan semua orang tua kelas 9 untuk menarik dana guna menambah prasarana sekolah. Begitu juga dengan walimurid kelas 7 dan 8. Paguyuban walimurid juga sudah mengumpulkannya. Nanti hasil sumbangannya akan dilaporkan ke Walimurid, lengkap dengan penggunaannya,” ungkap M. Ikshan, saat di Lobby Balaikota Surabaya, Selasa (8/11/2016).
.
Ikhsan juga menambahkan, pungutan yang dilakukan paguyuban serta diketahui komite dan kepala sekolah tersebut bukan merupakan sebuah tekanan sehingga tak ada ikatan bagi wali murid yang merasa keberatan sehingga bila wali murid merasa terbebani maka dana yang sudah terlanjur disetor akan segera dikembalikan.

“ Sumbangan ini sifatnya sukarela, tapi kalau ada walimurid yang keberatan, uangnya kita kembalikan,” tegasnya.

Ikhsan juga menyatakan setelah mendapat laporan dari timnya untuk menyelidiki kasus ini, pihaknya menyatakan tak ada kekeliruan sama sekali yang dilakukan pihak sekolah dan jajarannya, semua sudah sesuai prosedur dan kesepakatan.

“Saya bertanya soal sumbangan infaq, terus dijelaskan bahwa infaq karena sukarela dari walimurid. Kalau semua orangtua setuju, maka tidak jadi persoalan. Lalu saya meminta untuk meneliti lagi walimurid yang tidak mampu. Ada satu yang tidak mampu dan saya minta jangan di kenakan. Cuma paguyuban mempunyai pertimbangan lain yang akhirnya sumbangan di putuskan terendah sebesar Rp 5 ribu, per-orang tua,” katanya.

Seperti diberitakan untuk menghadapi UN mendatang, SMPN 52 mengadakan pungutan berdalih infaq. setiap siswa mulai kelas VII, VIII dan IX dibebani Rp. 5 ribu/siswa/minggu. Dana tersebut rencananya untuk pengadaan komputer. Pembelian komputer ini dikarenakan jumlah kompueter di SMPN 52 dianggap kurang yakni masih berjumlah 15 unit komputer. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tak hanya kalangan legislator Surabaya yang menolak adanya pungutan di sekolah apalagi atas nama infaq.

Kali ini juga dilontarkan Kepala Inspektorat Surabaya, Sigit Sugiharsono. Menurut Sigit bahasa infaq tak pantas dijadikan dasar untuk melakukan pungutan.

Pasalnya makna infaq tersebut sifatnya sukarela. Untuk itu pihaknya melarang keras pungutan sebesar Rp. 5 ribu setiap minggu/siswa yang dilakukan pihak paguyuban serta dilegalkan kepala sekolah SMPN 52 Surabaya,

" Kalau infaq sifatnya sukarela, kalau sudah ada nilai nominal itu bukan infaq," tandas sigit  (Selasa (8/11/2016).

Bahkan Sigit juga menganggap perbuatan yang dilakukan pihak SMPN 52 mulai dari paguyuban, komite hingga kepala sekolah telah menabrak aturan yang sudah dikeluarkan oleh Walikota Surabaya sebab segala macam pembeliaan maupun pengadaan barang di instansi pemerintahan Pemkot Surabaya ini sudah tercover dalam APBD Surabaya.

"Apapun bentuknya, pihak sekolah tidak boleh melakukan pungutan terhadap siswa, karena sekolah tersebut sudah dibiayai oleh pemkot melalui APBD, dan itu bertentangan dengan Perwali," tegasnya.

Seperti diberitakan untuk menghadapi UN mendatang, SMPN 52 mengadakan pungutan berdalih infaq. setiap siswa mulai kelas VII, VIII dan IX dibebani Rp. 5 ribu/siswa/minggu. Dana tersebut rencananya untuk pengadaan komputer. Pembelian komputer ini dikarenakan jumlah kompueter di SMPN 52 dianggap kurang yakni masih berjumlah 15 unit komputer. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk menanamkan jiwa nasionalisme kepahlawanan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Hari Pahlawan yang jatuh pada Kamis 10 Nopember 2016. Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (DPU CKTR) Pemkot Surabaya mewajibkan seluruh karyawan memakai baju pejuang, baik dari level Office Boy (OB) hingga Kepala Dinas.

Tujuan tersebut untuk mengenang jasa seluruh para pahlawan yang berjuang tanpa pamrih, juga merupakan agenda tahunan dari pemerintah kota Surabaya.

" Jadi teman-teman Cipta Karya memang kita perintahkan, bagaimana di hari pahlawan dalam menyambut hari pahlawan menggunakan baju pahlawan, agar memiliki semangat pahlawan. Termasuk dengan perijinan bagaimana perijinan kita lebih cepat, lebih gamblang, itu dengan membantu orang lain, karena semangat pahlawan itu membantu orang lain," jelas Plt. Kepala Dinas PU CKTR, Eri Cahyadi, disela-sela acara pengenalan ruang meeting point kepada wartawan pokja, Rabu (9/11).

Eri menguraikan baju ini merupakan kebanggaan dari arek suroboyo, sehingga dengan memakai baju kebesaran pahlawan kemerdekaan yakni Bung Tomo ini agar darah perjuangan dapat membekas ke semua lapisan di DPU-CKTR.

" Memang saya perintahkan ayo semua pakai baju pejuang, ada sebagian teman-teman ada yang pakai baju bung Tomo dan ada yang pakai baju merah putih, dan sudah kita persiapkan dua bulan sebelumnya, pada hari pahlawan sepuluh November harus pakai baju pejuang, " lantangnya.

Ditambahkan Eri tak hanya momen di hari pahlawan saja, pemakaian atribut perjuangan juga dilakukan pada hari kemerdekaan RI.

" Kita pakai baju yang mendekati, seperti pakaian merah putih, jadi istilahnya kita ingin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, itupun kita mengikuti moment-moment hari tertentu, sehingga perjuangan kita bisa dinikmati, " jelasnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Angka kematian ibu hamil di Surabaya menurun. Tahun lalu, kematian ibu hamil sebanyak 38 kasus. Tahun ini, hingga awal November, kematian ibu hamil berada pada angka 28 kasus. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita di sela-sela acara Launching Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di balai RW II Kelurahan Sidosermo, Rabu (9/11).

Menurut Febria, kematian ibu mayoritas disebabkan pendarahan saat proses persalinan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemkot menggandeng sejumlah rumah sakit menjalin komitmen bersama layanan darah bagi ibu hamil. Adapun beberapa pihak yang menandatangani nota komitmen bersama ini antara lain Dinkes Surabaya, UTD PMI Kota Surabaya, RSUD dr Soetomo, RSU Haji, RS Unair, RSUD Bhakti Dharma Husda, RSUD dr Soewandhie, RSU Adi Husada Undaan Wetan, RS Husada Utama, RS Premier, RSI Jemursari, RSK Vinsentius A Paulo (RKZ), RS Mitra Keluarga, RS Siloam dan National Hospital. Melalui komitmen bersama ini, para pihak sepakat memprioritaskan kebutuhan darah bagi ibu hamil.

Layanan darah bagi ibu hamil ini merupakan bagian dari program 1.000 HPK. Teknisnya, seorang ibu hamil wajib didampingi empat pendonor dengan golongan darah yang sama. Tentunya, kualitas darah pendonor telah melalui pemeriksaan sehingga aman bagi ibu hamil. Para pendonor yang berminat membantu ibu hamil dapat mendaftarkan diri di 63 puskesmas di Surabaya.

“Jadi saat proses persalinan, bilamana sang ibu membutuhkan darah sudah tidak perlu repot mencari sumbangan darah,” terang pejabat yang akrab disapa Fenny ini.

Terkait program utama 1.000 HPK, Fenny melanjutkan, sasaran utamanya yakni calon pengantin usia produktif. Pemkot mendapatkan data calon pengantin dari Kementerian Agama. Selanjutnya, para calon pengantin tersebut difasilitasi pendampingan. Jangka waktu pendampingan mulai jelang pernikahan hingga memiliki anak usia 2 tahun. Kendati demikian, pendampingan ini bukan merupakan paksaan, melainkan kesepakatan dua belah pihak.

Selama pendampingan, mereka akan mendapat materi pengetahuan kesehatan reproduksi. Serta dibekali persiapan fisik dan psikis untuk menghadapi perkawinan. Saat hamil, sang calon ibu akan diikutkan kelas khusus bagi ibu hamil. Dalam kelas ini akan diajarkan bagaimana cara merawat kehamilan dan cara mengasuh anak.

“Sebelum hamil dan saat hamil, sang ibu akan terus dipandau kondisi kesehatannya. Salah satu caranya yaitu dengan serangkaian pemeriksaan kesehatan mulai tes HIV-AIDS, hepatitis, tokso dan sebagainya,” urai pejabat yang merangkap sebagai Plt Direktur RSUD dr Soewandhie ini.

Fenny menambahkan, setelah melahirkan, sang ibu akan dilatih inisiasi menyusui dini (IMD). Pemberian ASI eksklusif sampai bayi usia 6 bulan dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.

“Dengan konsep seperti ini, program 1.000 HPK kelak akan menghasilkan generasi yang lebih berkualitas,” katanya.

Program pendampingan calon pengantin sudah mulai berjalan sejak awal Oktober 2016. Total sudah ada 315 pasangan yang mengikuti program ini secara intensif. Untuk mensukseskan program 1.000 HPK, Dinkes berkoordinasi dengan seluruh puskesmas yang kemudian melatih para kader.

“Kader-kader inilah yang membantu pemkot turun memberikan pendampingan bagi para calon pengantin. Tanpa peran kader, kita tidak mungkin menjalankan program ini secara sukses,” imbuh Fenny.

Hal senada disampaikan Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekkota Surabaya, Eko Haryanto. Menurut Eko, peran kader kesehatan sangat krusial dalam program 1.000 HPK.

“Sukses tidaknya program ini bergantung pada para kader. Untuk itu, kami atas nama Pemerintah Kota Surabaya mengucapkan terima kasih atas semangat dan sumbangsih para kader kesehatan,” pungkas mantan Kepala Dinas Sosial Surabaya ini. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive