Kamis, 23 Februari 2017



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Personel Lantamal V baik militer maupun ASN patut bersiap menerima sanksi bilamana mereka tidak mau melaksanakan uji pemeriksaan kesehatan atau yang disingkat Urikkes. Hal tersebut menjadi solusi yang disarankan oleh Dinas Kesehatan ( Diskes) Lantamal V terkait hasil prosentasi pelaksanaan urikkes  yang masih menunjukan angka dibawah standar, pada beberapa satuan kerja di Lantamal V dan jajarannya.

“Urikkes menjadi hak sekaligus kewajiban untuk dilaksanakan setiap personel oleh karena kegiatan ini menjadi salah satu upaya mendeteksi dini adanya kelainan atau penyakit kronis pada tubuh seorang prajurit dan PNS TNI,” terang Kepada Dinas Kesehatan (Kadiskes) Lantamal V
Kolonel Laut (P) dr. A. Pudji Widodo selaku narasumber, pada kegiatan penyuluhan Pembinaan Personel (Binpers) Fungsi Komando bidang kesehatan tentang Evaluasi Hasil Akhir dan Pengelolaan Penyakit Kronis Lantamal V tahun 2016, di GSG Mako Lantamal V, Kamis (23/2).

Tercatat sekitar 239 prajurit dan ASN Mako Lantamal V mengikuti kegiatan ini. Tampak hadir Kepala Keuangan Wilayah (Kakuwil) Lantamal V Kolonel Laut (S) Agus Mulyanto, Kadispotmar, Paban Watpers Spers Lantamal V, Pabandal, Pabanren Spers, Kadispen, dan sejumlah perwira staf jajajran Mako Lantamal V lainnya.

Menurut dr. Pudji -sapaan akrab Kadiskes Lantamal V ini, Urikkes diadakan bukan hanya sekedar formalitas. Sebab Urikkes memiliki beberapa tujuan selain mendeteksi dini adanya kelainan atau penyakit, yakni sebagai proses recruitment, persyaratan administrasi bagi anggota TNI AL, juga upaya mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan setiap personel, serta mengelola beban tugas personel sesuai status kesehatan yang dimilikinya.

“ Namun yang terpenting daripada tujuan Urikkes adalah untuk mendeteksi adanya kelainan atau penyakit pada tubuh, terlebih yang bersifat kronis seperti diabetes melitus, jantung, atau bahkan kanker,” ungkapnya sambil menambahkan terkait beberapa penyakit kronis yang diidap oleh beberapa personel Lantamal V setelah melaksanakan Urikkes.

“Tapi disayangkan jika ternyata masih banyak personel Lantamal V yang tidak mau melaksanakan Urikkes, padahal tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk memeriksa secara lengkap setiap personel. Karenanya kami menyarankan kepada Dinas Administrasi Personel untuk bertindak tegas dengan menerapkan sanksi administrasi kepada personel yang tidak mau melaksanakan Urikkes,” pintanya.

Minimnya kesadaran personel untuk memeriksakan kesehatannya lanjutnya, secara tidak langsung menyulitkan staf Diskes untuk mengumpulkan data dan memonitor personel yang menderita penyakit kronis, dan membutuhkan perawatan intensif . Kondisi ini juga terkait dengan ketentuan personel yakni mengenai hak dan perawatan personel penderita penyakit kronis, yang tidak mampu bekerja normal sehingga membutuhkan dispensasi khusus.

Mengenai penyakit kronis yang ditemukan dari hasil urikkes, Diabetes Melitus menempati peringkat atas yang diderita, selanjutnya diikuti oleh Hipertensi, Jantung, Stroke, dan lainnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Surabaya kembali melakukan penahanan terhadap dua tersangka lain yang terlibat dalam pusaran korupsi Pajak Penghasilan (PPh) di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Pemkot Surabaya.

Dua tersangka tersebut adalah Totok dan Mochammad Soni, keduanya ikut berperan dalam korupsi yang merugikan negara Rp 999,9 juta itu sebagai orang yang terlibat langsung dan menikmati uang korupsi itu.

"Penetapan dan penahanan Soeratman dan Mochmad Soni merupakan pengembangan perkara PPh di Bappeko yang kasusnya sudah diputus oleh Pengadilan Tipikor Surabaya atas nama Umi Chasanah dan Fahmi,"terang Didik Farkhan saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Rabu (22/2).

Dijelaskan Didik, Penahanan tersebut dilakukan karena dikhawatirkan kedua tersangka melarikan diri. Selain itu, penyidik juga ingin mempercepat penyelesaian kasus yang tengah disandang kedua tersangka.

"Semua kasus korupsi yang ditangani Kejari Surabaya semua tersangkanya ditahan. Tujuannya agar cepat tuntas,"sambungnya

Korupsi PPh yang tengah diselesaikan ini terungkap setelah, penyidik menahan Bappeko Pemkot Surabaya, Umi Chasanah, 47, warga Perum YKP Penjaringansari PS 1 C dan Achmad Ali Fahmi, warga Medokan Ayu.

Umi dan Achmad Ali Fahmi dijerat pasal 2, dan 3 Jo to Pasal 18 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang korupsi dan Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP tentang tindak pidana korupsi. Umi tidak menyetorkan pajak PPh pegawai honorer di lingkungan Pemkot Surabaya yang dipotong oleh Umi. Potongan uang yang mencapai Rp 999,9 juta itu tidak disetorkan ke bank milik negara, tapi dikantongi sendiri.

Kasus ini mencuat setelah dilaporkan Pemkot Surabaya atas dasar temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Setelah penyidik Polrestabes Surabaya yang menangani perkara berhasil menguak jika perbuatan kedua tersangka dilakukan sejak 2009.

Dalam waktu bersamaan, penyidik Pidsus Kejari Surabaya, menahan Santoso tersangka kasus korupsi kredit fiktif Bank BPR Jatim. Santoso disangka menyalahgunakan dana kredit fiktif Bank Jatim Cabang Surabaya Kantor Kas Rungkut tahun 2013-2014. Perbuatan tersangka merugikan keuangan negara sebesar Rp 700 juta. (Komang)

Rabu, 22 Februari 2017



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini mengaku tertarik untuk bersaing merebut Kampus Google di Tahun 2018. Kampus ini akan menjadi pusat pengembangan startup di sektor bisnis internet bagi warga Kota Pahlawan.

Alasan Risma ingin membangun Kampus Google di Surabaya, karena dia melihat warga Kota Pahlawan ini menjadi pengguna internet terbesar di Indonesia.

"Sekarang kalau misalkan ngomong kenapa aku berani kompetitif, di Surabaya ini yang aku tahu datanya dari Telkomsel, kita pengguna internet terbesar di Indonesia," klaim Risma, Rabu (22/2).

Rencana ini, kata Risma akan diusulkannya pada gelar Startup Nation Summit 2017 di bulan Agustus mendatang. Konfrensi yang akan dihadiri CEO dari pelbagai perusahaan berbasis internet seperti Intel, Facebook, Instagram dan lain sebagainya itu, termasuk Google, akan digelar di Johannesburg, Afrika Selatan.

"Jadi kenapa kemudian, aku berani itu salah satunya. Jadi artinya, orang-orang Surabaya sangat well informed terhadap teknologi informasi," klaimnya lagi.

Syarat agar bisa merebut Kampus Google itu, lanjut Risma, dia harus bisa kompetitif dengan negara-negara lain. "Itu aku harus kompetitif. Makanya kenapa salah satu aku jadi pembicara di Johannesburg itu, aku akan narik untuk 2018," terang Risma.

"Yakin ndak orang-orang itu terhadap 2018, itu mereka Startup Nations Summit, seluruh dunia tak tarik ke Surabaya, itu mereka yakin ndak? Itu makanya aku yakinakan," sambungnya.

Risma menambahkan, keputusan terkait Kampus Google di Surabaya ini, akan diketahui setelah bulan Agustus tersebut. Dan untuk meyakinkan itu, dia juga akan mengundang pihak conference foundation, yang sudah bergerak puluhan tahun di bidang penelitian.

"Conference foundation itu mau tak tarik di Surabaya di bulan Agustus. Dia bisa lihat Surabaya Agustus nanti, tapi aku harus diundang (datang) di Johannesburg nanti. Keputusan terakhir Agustus, (mereka) ke sini, (melihat) aku bikin apa?," tandasnya.

Sekdar informasi, saat ini, Google telah memiliki kampus di London, Inggris, Tel Aviv, Israel dan yang terakhir di Seoul, Korea Selatan pada 2015. Di Asia Tenggara, Kampus Google belum didirikan.

Kampus Google sendiri, merupakan pusat pengembangan startup di sektor bisnis berbasis internet. Di kampus ini, para pengusaha startup bisa saling berbagi dan belajar bisnis dari para ahli Google. Termasuk pengembangan pemanfaatan teknologi, monetasi, dan pemasaran. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Agustus 2017 nanti, momen langka akan terjadi di Surabaya. Para pakar teknologi digital dan start up business terkemuka di dunia, akan berkumpul di Surabaya. Ada sekitar 20 orang yang merupakan CEO dari perusahaan terkemuka dan juga pakar teknologi informasi yang akan menggelar konferensi dan pelatihan di Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, konferensi start up business tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan ke Amerika Serikat pada pertengahan Februari lalu. Sebelumnya, pada 11-17 Februari 2017, wali kota bersama akademisi diantaranya Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mengunjungi beberapa kampus dan perusahaan terkemuka. Juga berkunjung ke Silicon Valley yang merupakan pusat bisnis dan teknologi digital yang berada di San Francisco, Amerika Serikat.

“Ada beberapa CEO seperti dari Google, Intel, Facebook dan Instagram yang akan datang ke Surabaya” ujar wali kota kepada wartawan di ruang kerja wali kota, Rabu (22/2).

Dikatakan wali kota, pertemuan tersebut akan menjadi momentum awal bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam upaya untuk mengembangkan Surabaya sebagai pusat startup digital layaknya Silicon Valley di Amerika Serikat. Wali kota menegaskan, awalnya pertemuan tersebut hanya terfokus pada bidang ekonomi. Namun, wali kota ingin nya ada lebih banyak warga yang bisa merasakan kemanfaatannya.

Wali kota mengatakan ingin memberdayakan anak-anak muda melakukan start-up business yang ditunjang oleh sistem teknologi informasi berbasis internet. Apalagi, selama ini, terobosan inovatif yang dilakukan Pemkot Surabaya melalui program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda yang memberdayakan penduduk kota Surabaya, terutama ibu-ibu kampung dan anak-anak muda lewat ekonomi kreatif melalui jejaring digital, terbukti mendapatkan apresiasi luas. Termasuk dari Facebook.

“Selama ini, ada banyak anak-anak di Surabaya yang tertarik di bidang ini. Tetapi kita mentoring nya tidak ada. Nanti kita akan minta mentor untuk membantu mengaitkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari. Jadi bukan hanya e-commerce. Saya inginnya tidak hanya sisi ekonomi, tapi kita juga dapat lebih. Harapannya, antara pendidikan, swasta dan dunia usaha bisa terkoneksi,” jelas wali kota.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga menyampaikan harapannya agar Google nantinya membangun Campus di Surabaya. Campus ini tidak seperti perguruan tinggi yang hanya berfokus pada pendidikan. Tapi juga untuk concern pada usaha. Di beberapa negara, sudah ada Campus Google ini. Namun, untuk wilayah Asia Tenggara belum ada. Nah, Surabaya ingin mendapatkannya. Sebab, bila Google setuju membangunnya di Surabaya, maka Surabaya akan menjadi jujugan bagi startup digital dunia. Dan dampaknya tentu positif bagi masyarakat Surabaya.

“Kami ingin merebut Campus Google itu. Memang persaingan nya akan berat karena kompetitornya juga banyak. Tapi, kami akan meyakinkan pihak Google. Saya yakin Surabaya sangat layak untuk ada Campus Google ini karena lingkungan masyarakat nya dan tenaga engineer nya mendukung. Pengguna internet di Surabaya juga yang terbesar. Dan, bila dibangun di sini, tentu akan banyak yang datang ke Surabaya,” sambung mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

Selama kunjungan ke Amerika Serikat, walikota bersama delegasi asal Surabaya, mengunjungi beberapa perusahaan terkemuka di bidangnya seperti Google, Facebook, Intel, Instagram dan juga kampus terkemuka seperti Universitas Stamford dan Universitas Barkeley. Salah satunya Rektor ITS, Prof Joni Hermana. Dalam akun Facebook nya, Prof Joni Hermana sempat menuliskan perjalanan tersebut. Dia mengaku  optimistis, Surabaya kelak dapat menjadi Silicon Valley masa depan. "Ini luar biasa karena insya Allah Pemkot melibatkan akademisi, pelaku bisnis, dan masyarakat, khususnya anak-anak muda Surabaya," ujarnya.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berbagi pengalaman dan motivasi kepada Persatuan Insiyur Indonesia (PII) cabang Surabaya, terkait peran Insiyur dalam membangun infrastruktur Kota Surabaya di acara Forum Group Discussion (FGD) di Gedung Siola Lantai 2, Rabu (22/2).

Selain wali kota, ikut hadir dalam acara bertajuk strategi membangun kompetensi warga Surabaya tersebut, Ketua PPI cabang Surabaya, Profesor Daniel M. Rosyied dan juga Ketua PII Jatim, Rudiansyah.

Wali kota Tri Rismaharini menyampaikan harapannya kepada para insinyur agar mereka mau dan mampu untuk aktif terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Surabaya. Wali kota ingin  mendorong para insinyur aktif untuk  aktif bersuara guna menyumbangkan ide-ide nya demi pembangunan bagi Kota Surabaya.

“Kalian itu kan Insiyur yang memiliki ilmu dan bakat mumpuni untuk membangun Surabaya, ya sebaiknya dikembangkan atau ditularkan untuk membangun Surabaya, terlebih untuk bangsa Indonesia. Jadi jangan hanya diam saja,” ujar wali kota.

Risma menambahkan, bahwa kualitas insiyur lokal itu sudah luar biasa. Hal ini dapat dibuktikkan dengan banyaknya sarana infrastruktur yang sudah dibangun oleh insiyur lokal di Surabaya. Ia mencontohkan program kerja dari segi infrastruktur yang sudah terealisasikan di Surabaya seperti pembangunan box culvert untuk menanggulangi banjir, taman kota dan taman baca sebagai tempat berkumpulnya keluarga atau muda-mudi. Juga pembangunan sentra UKM dan pembangunan jalan-jalan baru seperti Frontage Road A.Yani serta MERR sebagai solusi mengatasi kemacetan.

"Itu semua dibangun menggunakan ide insiyur lokal (Surabaya). Hasilnya sungguh luar biasa. Surabaya mendapat pujian dari beberapa negara,” jelasnya.

Risma bercerita, ketika dirinya mempresentasikan program kerja di beberapa negara, salah satunya di San Fransisco, Amerika Serikat ketika berkunjung ke sana pada pertengahan Februari lalu, semua orang yang hadir dalam pertemuan itu, mengapresiasi positif program kerja yang sudah dilakukan di Surabaya.

“Mereka bilang program yang telah dilakukan di Surabaya itu atas rata-rata. Banyak dari mereka yang ingin berkunjung ke Surabaya” tiru mantan Kepala Bappeko ini.

Wali kota berusia 55 tahun ini lantas memberi motivasi kepada para insiyur supaya mereka percaya diri dan bangga dengan kualitas yang dimiliki.

“Ayo bersama-sama belajar, fokus dan serius membangun Surabaya, jangan jadikan diri kalian seperti ayam yang mati di lumbung padi,” harap Risma. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Anggota dewan di DPRD Kota Surabaya berharap para pegawai honorer di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera bisa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), meski revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) ditolak oleh pemerintah.

Hal ini terkait adanya aksi ratusan pegawai honorer K2,  hari ini (22/02/2017) melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta. Mereka meminta agar pegawai honorer K2 yang sudah mengabdi hampir 15 tahun lebih supaya segera diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, M.Arsyad, mengatakan, para pegawai honorer sudah cukup lama bekerja di Pemkot Surabaya sehingga memang layak untuk diangkat menjadi PNS.  Mengingat, pada tanggal 24 Januari 2017, DPR RI saat melakukan rapat paripurna menyetujui bahwa pegawai honorer K2 seluruhnya bakal di angkat menjadi PNS dengan cara harus merevisi Undang Undang (UU) Aparatur Sipil Negara (ASN) terlebih dahulu.

“Kita berharap pegawai honorer K2 bisa menjadi pegawai negeri semua, karena melihat kinerjanya yang sudah cukup lama jadi pantas untuk dinaikan menjadi PNS.”ujarnya kepada wartawan di gedung DPRD Kota Surabaya, Rabu (22/02/17).

Ia menjelaskan, sampai saat ini yang baru terealisasi baru seribu orang yang sudah diangkat menjadi PNS, dan yang belum sekitar dua ribuan orang, sementara di Jawa Timur sekitar dua puluh ribuan orang.

Politisi PAN Surabaya tersebut mengatakan, dewan akan membangun komunikasi dengan DPR RI agar pegawai honore K2 di lingkungan Pemkot Surabaya bisa segera diangkat menjadi PNS.

Hanya saja ketika pemerintah, jelas Arsyad, dalam hal ini Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Men PAN) dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) saat di undang DPR RI untuk merivisi UU ASN, pemerintah justru menolak merevisi dengan alasan lebih mengedepankan PP yang akan dibuat oleh Men PAN.

“Hari ini Rabu (22/02/17) saya akan berangkat ke Jakarta untuk membangun komunikasi dengan DPR RI agar bisa diangkat menjadi PNS.”terang Arsyad.

Sementara itu, Sekertaris forum honorer Surabaya dan Jawa Timur, Achmad Diran mengatakan, penolakan pemerintah dalam hal ini Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Men PAN) terhadap usulan revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN), hal ini tentunya sangat berakibat fatal bagi pegawai honorer jika PP Men PAN nantinya benar benar akan disahkan. Artinya seluruh pegawai honorer K2 terancam tidak dapat diangkat menjadi PNS.

"Jadi pak menteri itu pengenya tidak ada honorer tapi diganti dengan P2K (Pegawai Perjanjian Kontrak) di pemerintahan. Jadi kami sudah pupus harapan kalau PP yang baru Men PAN itu disahkan,"tegasnya.

Padahal, lanjut Achmad, pada tahun 2013 sebagaian sudah diangkat menjadi PNS, dan masih tersisa 439 ribu pada tingkat Nasional, sedangkan yang ada di Surabaya berjumlah 2200.

“Jadi tujuan kami kesana yang pertama adalah untuk menanyakan alasan munculnya PP baru yang dibuat oleh Men PAN dan KASN yang notabenne di ketuai oleh pak Sofyan yang menolak kami K2 diangkat PNS," ungkapnya. (arf)



KABARPROGRRESIF.COM : (Surabaya) Ratusan pegawai honorer K2 yang berada di kantor pemerintahan Surabaya, hari ini (22/2/2017) melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta. Mereka meminta agar pegawai honorer K2 yang sudah mengabdi hampir 15 tahun lebih supaya segera diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Mengingat, pada tanggal 24 Januari 2017, DPR RI saat melakukan rapat paripurna menyetujui bahwa pegawai honorer K2 seluruhnya bakal di angkat menjadi PNS dengan cara harus merevisi Undang Undang (UU) Aparatur Sipil Negara (ASN) terlebih dahulu.

Namun, ketika pemerintah dalam hal ini Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Men PAN) dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) saat di undang DPR RI untuk merivisi UU ASN, pemerintah justru menolak merevisi dengan alasan lebih mengedepankan PP yang akan dibuat oleh Men PAN.

Hal ini tentunya sangat berakibat fatal bagi pegawai honorer jika PP Men PAN nantinya benar benar akan disahkan. Artinya seluruh pegawai honorer K2 terancam tidak dapat diangkat menjadi PNS.

"Jadi pak menteri itu pengenya tidak ada honorer tapi diganti dengan P2K (Pegawai Perjanjian Kontrak) di pemerintahan. Jadi kami sudah pupus harapan kalau PP yang baru Men PAN itu disahkan," keluh, Achmad Diran, Sekertaris forum honorer Surabaya dan Jawa Timur.

Padahal, lanjut Achmad, pada tahun 2013 sebagaian sudah diangkat menjadi PNS, dan masih tersisa 439 ribu pada tingkat Nasional, sedangkan yang ada di Surabaya berjumlah 2200.

"Jadi tujuan kami kesana yang pertama adalah untuk menanyakan alasan munculnya PP baru yang dibuat oleh Men PAN dan KASN yang notabenne di ketuai oleh pak Sofyan yang menolak kami K2 diangkat PNS," imbuhnya.

Rencananya besok (23/2/2017) pegawai honorer K2 yang ada dikantor pemerintahan Surabaya akan melakukan doa istigosa bersama di gedung DPRD Surabaya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Menyusul kehadiran IMAX di Tunjungan Plaza 5 Surabaya pada September 2015, kali ini salah satu perusahaan teknologi hiburan terkemuka di dunia yang berpusat di Kanada tersebut menambah satu layar lagi, tepatnya di Pakuwon Mall kawasan Surabaya barat.

“Antusias masyarakat di Indonesia khususnya Surabaya selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya. Oleh karenanya pihaknya berani ekspansi dengan menambah layar di Surabaya. Kami secara khusus memandang Indonesia sebagai salah satu negara di ASEAN yang berpotensi untuk terus mengalami peningkatan penonton. Selain Indonesia, ada Thailand dan Vietnam yang juga mengalami perkembangan serupa,” ungkap Director, Marketing & Distribution Asia-Pasific of IMAX, Walt Cho, di sela-sela konferensi pers, di Pakuwon Mall Surabaya, Selasa (21/2/2017).

Menurut Cho, pihaknya juga optimis dominasinya yang menyasar kelas menengah ke atas dapat semakin mempermudah pihaknya untuk terus berkembang di Indonesia.

”Kami menawarkan hiburan kepada penonton dengan kualitas serta kenyamanan yang ada. Berbagai inovasi yang selama ini kami buat, membuat kami optimis untuk menjadi yang terdepan di bidang ini,” tandasnya.

Hadirnya IMAX di Indonesia tidak lepas dari peran perusahaan bioskop di Indonesia, CINEMA 21. Jaringan bioskop terbesar di Indonesia ini menjadi pihak yang bekerjasama langsung dengan IMAX. ”Kami memuji konsistensi CINEMA 21 dalam mengembangkan bisnis bioskop di Indonesia. Ini yang mendorong kami yakin untuk kembali berinvestasi di negara ini,” lanjut Cho.

Sementara itu, Corporate Secretary CINEMA 21, Catherine Keng, menambahkan animo Surabaya selalu besar di tiap tahunnya. Hal ini pula yang membuat pihaknya tertarik membuka kembali IMAX di Surabaya.

”Kami menargetkan akan membuka sepuluh layar IMAX di Indonesia. Saat ini, baru ada enam buah, dua diantaranya berada di Surabaya. Rencananya, kami akan kembali membuka di Medan dan Bandung,” terangnya.

Selain layar IMAX, CINEMA 21 saat ini telah memiliki 877 layar yang tersebar di 159 lokasi di 36 kota. Untuk tiap layarnya, CINEMA 21 berinvestasi sebesar USD600 ribu. ”Selain IMAX, perlayarnya mencapai $600 ribu. Sedangkan untuk IMAX berada di atasnya,” tukas Catherine.

Kualitas gambar yang ditawarkan IMAX dengan mengusung Awe-Inspiring Images memang cukup menjanjikan. Selain itu, dentuman suara yang diperkuat dengan teknologi laser-aligned audio system membuat suara digital dengan tiga dimensi.

Meski menjadi pemain tunggal di sektor hiburan layar lebar, Catherine enggan memasang target tinggi.

”Besaran jumlah penonton bergantung dengan film yang ada. Kalau bisa mencapai Box Office tentu akan berbanding lurus dengan jumlah penontonnya." Pungkasnya. (Dji)



KABARPROGRESIF.COM : (Pasuruan) Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Wadan Lantamal V) Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E. mendampingi Kepala Dinas Perawataan Personel Angkatan Laut (Kadiswatpersal) Laksaman Pertama TNI Ir. Ade Sumadi, M.A.P melakukan peninjauan lahan milik TNI AL di Grati, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (22/2).

Selain Wadan Lantamal V, Kunjungan dan peninjauan Kadiswatpersal di lahan TNI AL tersebut disambut pula Kepala Badan Penyaluran Tenaga Angkatan Laut Wilayah Timur (Kabalurjatim), Aslog Danlantamal V, Pabanren Asintel Danlamal V,Kadisfaslan Lantamal V dan staf balurjatim lainnya.

Selain itu hadir pula Dwi purnomo dan M. Saikhu dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang (STPP) Malang sebagai instansi yang seriang beklerjasama dengan Balurjaltim dalam program Pembekalan Keterampilkan personel TNI AL.

Dalam kesempatan tersebut, Kadiswatpersal melaksanakan peninjauan lahan dan tanaman dilhan Prokimal Grati Pasuruan yang sudah berjalan seperti lahan yang ditanami bawang dayak, nanas, pisang dan  buah naga.

Sebagai mana diketahui, lahan Prokimal di Grati Pasururn ini, pada tanggal 9 Desember 2016 lalu terlah diresmikan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E.,M.A.P untuk Program Budidaya Tanaman Lahan Kering, diaman TNI AL menyiapkan lahan puluhan hektar untuk program ini.

Kasal dalam kesempatan pembukaan program tersebut mengatakan, kegiatan itu merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

"Kami ingin mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan. Artinya kebutuhan pangan harus tercukupi dan terpenuhi sesuai dengan UU No 7 Tahun 1996 ," katanya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk membantu para prajurit yang sudah pensiun atau purnawirawan. Setidaknya, bekal untuk bertani ini sudah ada dan lahannya pun juga ada.
"Semoga bisa bermanfaat bagi mereka yang sudah tidak aktif. Kami berikan lahan untuk mereka yang suka bertani, apalagi bertani nanas seperti sekarang ini," terangnya. Ade mengatakan, pihaknya sudah koordinasi dengan pihak terkait bahwa tanah di Grati ini tergolong tanah kering. Sehingga, tanah model seperti ini sangat cocok digunakan untuk bertani nanas dan tumbuhan sejenis lainnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM :  (Surabaya) Tidak terima mobil yang dikendarai dihentikan sejenak oleh seorang tukang parkir, seorang perwira polisi tega menghajar tukang parkir itu hingga babak belur. Ironisnya, aksi preman jalanan yang dilakukan perwira polisi ini dilakukan di halaman kantor polisi.

Entah apa yang ada di pikiran Ajun Komisaris Polisi (AKP) Didik Sulistio waktu itu. Perwira polisi yang berdinas di Polsek Sawahan ini tega menghajar Umar, warga Jalan Kedungdoro Sidomukti Surabaya. Akibat pukulan yang dilakukan AKP. Didik Sulistio ini, pelipis kiri Umar lebam.

Apa yang membuat perwira polisi dengan tanda pangkat tiga balok di pundak itu sampai hati menghajar Umar hingga babak belur? Waktu itu, Selasa (21/2) sekitar pukul 12.00 Wib Umar sedang membantu seorang pengemudi untuk memarkirkan mobil yang dikemudikannya di sisi Utara Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Di waktu yang sama, melintas mobil patroli polisi Polsek Sawahan dan ternyata mobil patroli ini dikemudikan AKP. Didik Sulistio. Kondisi jalan waktu itu sedang padat oleh mobil-mobil parkir milik orang-orang yang beraktivitas di PN Surabaya.

Usai membantu parkir orang tersebut, pemuda 34 tahun yang bekerja sebagai tukang parkir di PN Surabaya ini kemudian mempersilahkan mobil patroli ini melintas kembali. Tiba-tiba, mobil patroli ini mendekati Umar. AKP. Didik Sulistio yang sedang mengemudikan mobil patroli kemudian dengan arogannya bertanya ke Umar mengapa mobil yang dikendarai dihentikan. Usai membentak Umar, AKP. Didik Sulistio kemudian memerintahkan Umar untuk ikut ke dalam mobil yang dikemudikan AKP. Didik Sulistio ini.

Lalu apa yang terjadi? Umar yang ditemui di Polsek Sawahan mengatakan, sesampainya di depan halaman Polsek Sawahan, Umar yang sudah turun dari mobil kemudian ditampar hingga mengenai pipi kanannya. Tidak puas menampar Umar, Didik Sulistio kemudian melayangkan bogem mentahnya ke pipi kiri Umar.

“Saya waktu itu sudah turun dari mobil. Setelah saya turun, kemudian saya ditampar mengenai pipi kanan. Kemudian, AKP. Didik Sulistio memukul saya dan mengenai pipi kiri, “ ujar Umar.

Akibat pukulan AKP. Didik Sulistio ini, pipi kiri Umar lebam dan bengkak. Usai memukul Umar, AKP. Didik Sulistio masih menyuruh Umar untuk masuk ke Polsek Sawahan. Entah apa yang dilakukan AKP. Didik Sulistio di kantor polisi itu.

Menanggapi aksi brutal yang dilakukan anak buahnya ini, Kapolsek Sawahan Kompol Yulianto malah mengatakan bahwa tindakan pemukulan yang sudah dilakukan AKP. Didik Sulistio ini hanyalah kesalahpahaman saja.

“Waktu itu anggota saya sedang berpatroli dan mendapati banyak mobil yang parkir di bahu jalan sehingga menghalang-halangi akses jalan rumah-rumah yang ada di sekitar PN Surabaya. Kami sudah pernah memberikan teguran, namun parkir di pinggir jalan masih saja terjadi, “ ujar Yulianto.

Menurut saya, lanjut Yulianto, apa yang terjadi ini hanyalah sebuah kesalahpahaman saja dan sudah dapat didamaikan. Kedua belah pihak sudah sepakat untuk berdamai. Untuk mobil-mobil yang parkir di sisi Utara PN Surabaya, nanti akan kami koordinasikan kembali dengan Ketua PN Surabaya.

Lalu, sanksi apa yang sudah diberikan Kompol Yulianto terhadap AKP. Didik Sulistio? Menurut Yulianto, sebuah teguran yang diberikan pimpinan kepada anak buahnya di institusi kepolisian bisa dikategorikan sebagai sebuah hukuman sehingga tidak perlu ada sanksi yang lain. (Dji)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan STTAL Laksamana TNI Dr. Siswo HS. M.MT., yang diwakili oleh Wadan STTAL Kolonel Laut (E) I Nengah Putra A., ST., M.Si (Han) secara resmi menutup matrikulasi mahasiswa Pascasarjana S2 STTAL (Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut) Prodi Analisa Sistem Riset dan operasi (ASRO) angkatan ke-4 tahun 2017 di Gedung Pascasarjana STTAL, Bumimoro, Surabaya (22/2).

Kegiatan perkuliahan matrikulasi yang berlangsung selama dua bulan ini merupakan kegiatan pembelajaran tambahan untuk menyetarakan pengetahuan peserta didik agar dapat mengikuti program pendidikan yang akan diikuti, sehingga para peserta didik tidak akan mengalami kesulitan yang berarti pada saat mengikuti perkuliahan S2 di STTAl yang sesungguhnya.

Dalam sambutan tertulisnya, Komandan STTAl menyampaikan perasaan bangga dan gembiranya karena para mahasiswa telah bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan matrikulasi ini dengan baik.

“Patut para perwira mahasiswa camkan bahwa orang yang bersungguh-sungguh dalam belajar maka akan menuai hasil belajar yang sangat memuaskan. Hal itu akan sangat berguna bagi para perwira mahasiswa dalam meniti karier di masa depan,” ujar Komandan STTAL.

Walaupun dengan waktu yang relative singkat, lanjutnya, mudah-mudahan kegiatan matrikulasi ini dapat bermanfaat bagi para perwira mahasiswa dalam melanjutkan kegiatan perkuliahan yang sesungguhnya.

“Ingat, perkuliahan yang  akan ditempuh selama dua tahun. Ini merupakan waktu yang cukup lama, sehingga dibutuhkan ketekunan, keuletan dan kedisiplinan dalam belajar,” tegasnya.

Pada bagian akhir amanatnya, Komandan STTAL menekankan kepada para perwira mahasiswa agar segera menyesuaikan diri dengan tata kehidupan mahasiswa yang berlaku di kampus STTAL.

“Ikuti semua kegiatan dengan upaya belajar yang keras sehingga para perwira mahasiswa dapat meraih prestasi, baik dibidang akademis, kesamaptaan jasmani maupun kepribadian yang dapat dijadikan sebagai suri tauladan bagi mahasiswa STTAL lainnya,” tegasnya.(arf)

Selasa, 21 Februari 2017



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Lepasnya terdakwa dan juga tahanan kasus dugaan korupsi terkait penjualan Aset PT Panca Wira Usaha (PWU) Wisnu Wardhana semakin menambah daftar kelam lembaga peradilan di Indonesia terutama Surabaya semakin bobrok.

Wisnu Wardhana yang mendapat angin segar di luar sel teralis besi ini ternyata dimanfaatkan dengan ‘keluyuran’ (jalan-jalan ) di sekitar Masjid Al Akbar Surabaya (Masjid Agung Surabaya), Minggu 19/2 pagi. Padahal, masa penetapan pengalihan tahanan yang dikeluarkan majelis hakim Pengadilan Tipikor hingga tanggal 18 Februari 2017 lalu.

Menurut Kuasa Hukum Wisnu Wardhana, Dading mengatakan masa tahan luar WW yang seharusnya habis tanggal 18 Februari lalu ini sudah perpanjang lantaran penyakitnya sakit Hepatitis akut masih belum pulih.

“ itu Sudah diperpanjang mas, karena kondisi klien kami masih akut, belum pulih,” kata Dading  Selasa (21/2).

Namun sayang Dading tidak menjelaskan secara detai sampai kapan masa perpanjang WW menjadi tahan luar.

“ Saya tidak tahu perpanjangnya sampai kapan, yang pasti itu sudah diperpajang,” terangnya.

Dan disinggung dengan aktifitas ’ jalan-jalan di sekitar Masjid Al Akbar Surabaya , Minggu 19/2 pagi kemarin, dan padahal kondisi kesehatanya masih belum pulih dari penyakit Hepatitis akutnya, Dading mengatakan itu sangatlah pribadi WW, coba langsung ke Pak WW aja,

“ Kalau itu ya pribadi pak Wisnu,” kata Dading.

Menurut Dading, Jalan itu merupakan hal yang biasa meskipun kondisi kesahatnya belum stabil, untuk mengurangi stres.

“ Meski sakit ya mosok harus di kamar terus, agar tidak bosan dan tidak stres di kamar terus ya kan bisa jalan,” kata Dading.

Seperti yang diberitakan diberbagai media, WW dipergoki sedang ‘keluyuran’ jalan-jalan ditemani sang istri ketika didapati di sekitar Masjid Al Akbar Surabaya , Minggu 19/2 pagi.

WW dengan seragam warna kuning, bawahan hitam dan sepatu kets warna merah, WW yang punya ciri khas rambut pirang ini tampak biasa-biasa saja ketika olahraga.

Raut muka serius lebih banyak terlihat. Tak sekalipun WW menunjukkan wajah yang ramah ketika berada di tengah kerumunan warga sekitar Masjid Agung yang melakukan aktivitas sama.

Bahkan ketika WW berhenti sejenak untuk membeli telur asin kesukaannya di salah satu pedagang yang mangkal di samping kanan masjid Agung, WW juga terlihat serius. Sesekali dia menoleh ke kanan dan kiri dengan penuh ketidaktenangan. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive