Sabtu, 03 Juni 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sejak dikembalikan tiga pekan lalu, berkas perkara pemalsuan surat dengan tersangka Notaris Sugiharto tak kunjung dikembalikan penyidik Polrestabes Surabaya ke Jaksa pada Kejari Tanjung Perak.

"Kami kembalikan karena ada kekurangan keterangan saksi ahli dari Mahkamah Kehormatan Notaris, tapi sampai sekarang belum juga dikembalikan ke kami," terang Katrin Sunita, jaksa yang ditunjuk menangani perkara ini saat dikonfirmasi.

Katrin pun sangsi kasus ini akan berlanjut ke meja hijau.

" Karena ada batas waktunya 30 hari, penyidik harus memenuhi petunjuk kami, kalau tidak kami akan kembalikan perkaranya ke penyidik," sambungnya.

Sejak kasus ini bergelinding di meja penyidik, Notaris Sugiharto terkesan mendapat perlakuan istimewa. Dia sempat ditahan beberapa hari, Namun belakangan dilepas karena ada upaya penangguhan penahanan.

Berbeda dengan perlakuan yg diberikan ke tersangka lain dalam kasus ini, yakni Soedjono Chandra. Dia tetap ditahan meski melakukan upaya yang serupa dengan Notaris Sugiharto.

Tak hanya itu, Kasus Soedjono Chandra terlebih dahulu di P21. Dan saat ini telah disidangkan di PN Surabaya. Sedangkan perkara Notaris Sugiharto masih tiarap di penyidik.

Soedjono Candra pun akhirnya dilepas hakim Anne Rusliani dari bilik Rutan Medaeng, Setelah permohonan penangguhan penahanannya dikabulkan.

Untuk diketahui, Notaris Sugiharto ditetapkan sebagai tersangka kasus pemalsuan surat. Notaris yang berkantor di jalan Bubutan Surabaya ini dilaporkan oleh Sukoyo.

Laporan tersebut bermula dari pembelian buldoser antara pelapor dengan Soejono Chandra. Namun belakangan diketahui, pembelian buldoser itu berubah menjadi jual beli tanah. Akte jual beli tersebut dibuat oleh Notaris Sugiharto. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Dalam upaya memelihara kondusifitas di wilayah selama bulan Ramadhan, aparat gabungan yang terdiri dari Polsek, Pos Koramil 0815/20 Mojoanyar beserta Perangkat Desa dan Linmas menggelar penertiban rumah kost di wilayah Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Kamis (01/06/2017).
     
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban  melalui upaya deteksi dini dan cegah dini terhadap setiap ancaman yang mungkin timbul di wilayah seperti peredaran Narkoba dan kegiatan terorisme.  

Kegiatan penertiban yang dipimpin Kapolsek Mojoanyar AKP Margo Sukwandi, SH., langsung menyasar sejumlah rumah kost di empat Dusun wilayah Desa Jabon, yakni Dusun Jogodayoh, Dusun Jabon, Dusun Pasinan dan Lingkungan Perumahan PPNI di Dusun Ngumpak.


Dalam penertiban tersebut, petugas berhasil mengamankan sepasang muda-muda bukan suami isteri yang berada dalam satu kamar di Rumah Kost milik warga Dusun Jogodayoh yaitu MB (26), alamat Lingkungan Keboan Kelurahan Gunung Gedangan Kecamatan Magersari dan wanita YU (21), alamat Dusun Klagen RT 02 RW 08 Desa Talok Kecamatan Dlanggu,   

Keduanya langsung dibawa ke Balai Desa Jabon untuk dilakukan pendataan, setelah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan serupa, maka keduanya dipulangkan.  

Selain mengamankan sepasang muda-mudi bukan suami isteri, petugas juga berhasil mendata warga yang tinggal/Kost di Desa Jabon namun belum membawa/memiliki identitas resmi sebanyak 36 orang. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Utama TNI AL Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M. M. menghadiri acara cocktail party atau resepsi jamuan makan malam yang diselenggarakan di atas geladak kapal perang India INS Shivalik F-47 dan INS Sahyadri-F 49, yang sandar di pelabuhan Jamrud Utara Tanjung perak Surabaya, Jum’at malam.

Tampak hadir dalam acara resepsi jamuan makan malam tersebut Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto, S. H., M. AP., Kasarmatim, Danguspurlatim, Kadipsial, Wadan Kodiklatal, Wadan Lantamal V, Asisten Pangarmatim dan Asisten Danlantamal V serta warga India yang berdomisili di Surabaya.

INS Sahyadri-F 49 dan INS Shivalik-F 47 merupakan kapal fregat siluman kelas Shivalik yang dilengkapi dengan rudal permukaan paling canggih, rudal udara dan berbagai peralatan sensor serta helikopter.


Kapal AL India ini memiliki panjang 143 meter dan lebar 16,9 meter dengan pengawak sebanyak 257 orang termasuk 35 perwira serta mempunyai kecepatan maksimal 30 knot. INS Sahyadri-F 49 dengan Komandan Kapal Captain Anil Jaggi dan INS Shivalik-F 47 dengan Komandan Kapal Captain R Vinod Kumar.

Flag Officer Commanding Eastern Fleet India Navy, Rear Admiral Biswajit Dasgupta yang onboard di INS Shivalik F-47 dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto, S. H., M. AP. dan seluruh tamu undangan yang hadir dalam acara jamuan makan malam tersebut.

Diawal acara, Komandan Kapal INS Shivalik-F 47 Captain R Vinod Kumar memaparkan / menampilkan tentang pembangunan kapal INS Sumitra sambil menayangkan cuplikan video tentang awal pembangunan kapal dan kegiatan lainnya yang diikuti kapal perang tersebut.


Usai sambutan-sambutan dari pejabat terkait, acara dilanjutkan acara ramah tamah menikmati makanan dan minuman khas negeri Tajmahal itu. Selain itu, alunan musik dan lagu khas India juga turut disuguhkan.

Sebelum meninggalkan tempat acara, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto, S. H., M. AP.  sebagai perwira tertua yang hadir dalam kesempatan tersebut, dipersilahkan untuk mengisi buku tamu dengan didampingi oleh Kasarmatim, Danguspurlatim serta Danlantamal V. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pasca instruksi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini agar pelanggaran perizinan kedua pasar grosir di Tanjungsari dan Dupak karena berjualan secara grosir tidak sesuai dengan peruntukkannya ternyata membuat keder Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih.

Apalagi  di tunjang 'serangan' dari Komisi B DPRD Surabaya yang mengatakan bila di  wilayah Tanjungsari merupakan zona peridustrian dan pergudangan, bukan diperuntukkan untuk pasar.
Rasa ketakutan Arini Pakistyaningsih ini terbukti, Jum'at (2/6/2017) Mantan Kepala Dinas Perpustakaan Kota Surabaya akhirnya memenuhi panggilan dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Surabaya.

Kedatangan Arini Pakistyaningsih saat Hearing di ruang rapat Komisi B DPRD Surabaya tak ayal menjadi 'bulan-bulanan' pertanyaan. Komisi B sebenarnya sudah gregetan dengan ulah kepala dinas berkelaimin perempuan satu ini.

Komisi B DPRD Surabaya menilai Kadisperindag Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih terlalu lamban untuk menyikapi polemik Pasar Tanjungsari Surabaya.

"Ini sudah terlalu lama dan berlarut - larut, seharusnya bisa diambil langkah tegas," Ujar Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Mazlan Mansur saat hearing, Jum'at (2/6/2017).

Namun bukannya malu atas sering mangkirnya panggilan hearing oleh Komisi B DPRD Surabaya, Arini Pakistyaningsih ini sudah menyiapkan 'kuda-kuda' bakal jadi 'sansak hidup' legislator Yos Sudarso.

Arini Pakistyaningsih bersikukuh bila pedagang pasar Tanjungsari tidak pernah menghiraukan Surat Peringatan Pertama (SP-1) yang dilayangkan oleh Disperindag Surabaya beberapa waktu lalu. Makanya, saat ini Disperindag Surabaya kembali mengeluarkan Surat Peringatan Kedua (SP-2) kepada Pasar Tanjungsari 74, Pasar Tanjungsari 36 dan Pasar Dupak Rukun 103 pada Selasa, (30/5/2017) atau tepatnya pasca Walikota Surabaya, Tri Rismaharini memerintahkan Bagian Perekonomian dan Usaha DaerahPemkot Surabaya untuk menyikapi masalah ini.

“Kami sudah mengeluarkan SP-2 tanggal 30 Mei 2017, ini sesuai 14 hari kerja di SP-1 tertanggal 12 Mei 2017,” kata Kepala Dinas perdagangan Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih.

Menurut Arini, SP-2 itu waktunya 14 hari, jika dalam waktu 14 hari itu tidak dihiraukan, maka pihaknya tidak segan-segan untuk mengeluarkan SP-3 yang waktunya juga 14 hari.

“Jika SP-3 selesai, maka kami akan langsung bantip (bantuan penertiban) kepada Satpol PP Kota Surabaya,” ujarnya.

Adapun isi surat peringatan itu mengimbau kepada tiga pengelola pasar untuk segera mentaati surat izin yang diberikan oleh Dinas Perdagangan. Sebab, dalam salah satu poin perizinannya melarang untuk berjualan grosir, tapi mereka tetap berjualan grosir.

“Mereka itu melanggar SK ijin yang dilarang menjual grosir, tapi ternyata hal itu tidak diindahkan,” kata dia.

Setelah mendapatkan penjelasan tentang perijinan Pasar Tanjungsari, Komisi B DPRD Kota Surabaya meminta penjelasan kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang tentang kawasan Pasar Tanjungsari yang merupakan kawasan industri dan tidak boleh ada perdagangan.

Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya Tata Ruang Dewi Soeriyawati yang hadir saat dengar pendapat itu menjelaskan kawasan di Pasar Tanjungsari itu kalau dilihat dari tata ruanganya diperbolehkan dengan syarat. Salah satu syaratnya adalah lebar jalannya yang harus 10 meter dan berbagai persyaratan lainnya.

“Hal ini diatur dalam permen 20 tahun 2012,” pungkasnya. (arf)



Jumat, 02 Juni 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tim Anti bandit Sat Reskrim Polrestabes Surabaya, tak butuh waktu lama meringkus Widarta  Prawira alias Tata alias Iqbal (36), penjual singkong goreng keju, pelaku penelanjangan gadis dengan mengaku sebagai anggota Sat Reskoba Polrestabes Surabaya. Saat ditangkap di rumahnya, Perum Gading Pantai V, Kamis (1/6), pelaku tak berkutik.

Tersangka nekat melakukan pelecehan terhadap DY (21), buruh pabrik tinggal di Jalan Rawa Semampir dengan memintanya melakukan adegan solo seks di dalam mobil dan di dalam kamar Hotel Legian, Jalan Tempurejo, Jumat (26/5), dengan maksud mencari informasi tentang peredaran narkoba.

“Tersangka ini bertindak seolah-olah dia sebagai anggota Polri bagian narkoba,” ujar AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Jumat (2/6).

Polisi berhasil meringkus pelaku, setelah mendapatkan petunjuk dari pelacakan data perbankan milik tersangka. Sebab, ketika kejadian berlangsung, Widarta  sempat menarik uang di ATM sebuah minimarket. Di hadapan penyidik, bapak satu anak ini tak banyak bicara. Tersangka hanya meminta korban memperagaan adegan seka sambil telanjang.

"Saya meminta korban membuka baju saat di mobil dan hotel," kata Widarta singkat dalam jumpa pers di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (2/6) sore.

Bahkan saat ditanya lebih jauh tentang perilaku nyelenehnya, Widarta  hanya menundukkan kepala dan membisu. Ketika diminta polisi memperagakan kejadian di mobil Grand Livina yang dipakai saat beraksi, Widarta juga lebih banyak diam.

"Untuk motifnya, bisa saja fantasi seks. Pelaku kemungkinan ada kelainan. Tapi untuk membuktikannya, kami masih mendalami psikologi pelaku," sambung Shinto.

Masih kata Shinto, pelaku ini ternyata merupakan pengguna narkoba jenis sabu aktif. Hasil tes urine kepada pelaku, ternyata hasilnya positif.

"Sejauh ini, korban hanya ditelanjangi dan diminta untuk memperagakan solo seks. Korban tidak sampai disetubuhi," pungkas Shinto.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi penculikan, penyekapan  hingga pelecehan terhadap seorang gadis, terjadi di Jalan Kenjeran, Jumat (26/5) di depan Pantai Ria Kenjeran (Kenpark), Jumat (26/5) sekitar pukul 00.15.

DY, dipaksa masuk ke dalam mobil dengan lebih dulu diintimidasi pelaku dengan dalih korban tersangkut narkoba. Sesaat sebelum kejadian, DY bersama temannya berboncengan berhenti di pinggir jalan. Saat itulah, mobil pelaku tiba-tiba mendekati motor korban. Setelah korban dipaksa naik ke dalam mobil, teman korban diminta menunggu di Polrestabes Surabaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Banyaknya kebutuhan menjelang lebaran yang harus dipenuhi, membuat Ratna Puspitasari (27), seorang ibu rumah tangga tinggal di Jalan Dupak Rukun III, nekat mencuri 26 bungkus minyak goreng Sunco ukuran 2 liter di sawalayan Carefour BG Junction Mall, Kamis (1/6) sekitar pukul 21.00.

Kecurigaan security bermula ketika aksi keluar masuk swalayan dengan membawa tas itulah, kedok Ratna terbongkar. Ketika diamankan petugas, di dalam tas pelaku ditemukan 2 minyak goreng. Petugas pun melaporkan ke polisi. Dari sinilah, kedok Ratna terbuka lebar.

“Awalnya saat diperiksa oleh penyidik, ngakunya hanya beberapa bungkus. Tetapi kita nggak percaya. Setelah kita cek di rumahnya, total yang kita amankan sebanyak 26 bungkus minyak goreng,” ujar AKP Budi Waluyo, Kanit Reskrim Polsek Bubutan, Jumat (2/6).

Lanjut Budi, tersangka mengaku belum sempat menjualnya. Namun sebelum-sebelumnya, tersangka bisa menjualnya di bawah harga pasar. Pada bandrol aslinya, harga minyak sebesar Rp 29.200. Namun oleh tersangka dijual Rp 22.900.

“Modus tersangka berpura-pura membeli barang-barang. Agar tak ketahuan petugas security, pelaku pun mengelabuhi dengan hanya membeli barang-barang kecil saja, itu yang hanya dia bayar ke kasir,” sambung Budi.

Setiap kali beraksi, tersangka mengaku bisa membawa minyak hingga 3 bungkus ke dalam tasnya. Rupanya, setelah diinterogasi secara mendalam, tersangka mengaku sudah 17 kali keluar masuk swalayan. Minyak-minyak itu lalu dikumpulkan. Rencananya, setelah terkumpul banyak akan dijual ke pemasoknya.

“Biar cepat laku, saya jual lebih murah,” aku ibu satu anak ini.

Ratna tak mengelak, jika kenekatannya itu dilakukan karena kebutuhan semakin hari semakin melonjak.

"Menjelang lebarang, lagi butuh-butuhnya uang tambahan. Karena kurang beberapa minggu lagi sudah lebaran, jadi uang hasil jualan minyak bisa saya pakai buat mudik ke Blitar," ujar Ratna tertunduk malu. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Aksi pencurian yang sudah dilakukan Gunawan alias Andre (19), pemuda asal Jalan Dukuh Bungkal, Sambikerep ini, benar-benar licin. Betapa tidak, setelah enam kali beraksi dengan sempurna, baru pada aksi ketujuhnya di Perumahan Bukit Palma Blok C-2/21, Pakal, Kamis (1/6) pukul 03.30 dini hari, Andre ketangkap.

Saat ketangkap inilah, warga yang sudah kesal dengan seringnya terjadi pencurian di wilayah tersebut kesal. Tersangka yang keseharian ini hanya pengangguran pun melampiaskan kekesalannya dengan menghajar pelaku sebelum akhirnya diserahkan polisi.

“Dari hasil introgasi petugas, tersangka ini sudah  tujuh kali melakukan pencurian. Tujuh wilayah itu meliputi kawasan Lakarsantri dan wiyung," ujar Kompol Gede Suartika, Kapolsek Pakal, Jumat (2/6).

Sebelum tertangkap polisi dibantu warga, Andre saat itu sedang melakukan pencurian di rumah Eko Budi Santoso, di Bukit Palma. Caranya, untuk bisa masuk rumah korban, lebih dulu memanjat tembok pembatas perum Bukit Palma dari kampung sebelah. Setelah melihat ada jendela terbuka, tersangka masuk rumah Eko.

“Pada saat tersangka masuk inilah, korban yang saat itu tidur, terbangun. Karena kaget melihat ada orang asing di dalam rumahnya, korban lalu meneriaki pelaku. Karena ketahuan, tersangka ini keluar melalui jendela yang sama dan memanjat ke genteng,” sambung Gede.

Melihat pelaku naik ke genteng, korban kemudian menghubungi security dan oleh security diteruskan ke anggota patroli kring serse sekitar Bukit Palma. Tak terlalu lama, anggota patroli kring serse dibantu security langsung mengejar tersangka.

Rupanya, tersangka ini bersembunyi di atas atap genteng rumah dekat gardu sekitar satu blok dari rumah korban.

“Untuk menghindari amukan warga, pelaku segera kita amankan. Selain pelaku, kita temukan sebuah HP yang dicuri tersangka disimpan di dalam kantong celana depan sebelah kanan,” pungkas Gede.

Dari tangan tersangka polisi mengamankan, satu unit handpone merek ASUS type zen fone 2 warna hitam. Untuk mempertanggungjawabkan atas perbuatannya, Andre dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bulan susi Ramadhan, bukannya membuat manusia intropeksi atas segala perbuatan yang selama ini menambah dosanya. Namun kali ini berbeda, perbuatan keji masih terjadi di perumahan elit Kupang Indah XVII nomor 25, Kamis (1/6) malam.

Perumahan elit itu mendadak gempar pasca ditemukannya seorang pembantu rumah tangga (PRT) bernama Ny Busani (48), ditemukan tewas membusuk penuh luka tusuk. Banyaknya luka tusuk ini, semakin menguatkan jika korban dibunuh.

Hanya saja, polisi belum berani memastikan tewasnya warga  Dusun Kombongan Desa Pondok Rejo, KecamatanTempurejo, Kabupaten Jember ini, dibunuh karena dendam atau korban pelaku perampokan (curas), masih belum diketahui. Dugaan korban ini dibunuh, setelah tim Inafis Polretabes dan dokter RS Dr Soeto melakukan otopsi dan menemukan 30 tusukan di tubuh korban.

"Hampir bisa dipastikan, jika korban meninggal karena dibunuh. Sebab, pada tubh korban ditemukan banyak luka luka tusuk,” ujar AKBP Shinto Silitongan, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Jumat (2/6).


Berdasarkan hasil otopsi, luka tusuk pada korban menurut Shinto, ditemukan pada bagian kepala, leher, lengan dan telapak tangan korban. Bahkan luka tusuk yang ada itu terlihat jelas dengan berbagai ukuran. Melihat cara pelaku memperlakukan korban dengan sadis itulah yang kini tengah didalami polisi.

"Paling dominan luka tusuk terlihat di kepala, jumlahnya ada puluhan," sambung lulusan Akpol tahun 1991 ini.

Masih kata Shinto, untuk bisa mengungkap kasus ini diperlukan waktu. Sebab, ketika jenazah ditemukan sudah dalam keadaan rusak alias sudah membusuk. Dari bau busuk yang menyebar inilah, kematian Ny Busani bisa terungkap. Diduga, korban tewas sudah beberapa hari lalu. Polisi juga menemukan ceceran darah korban dari dapur hingga depan kamar korban.


Hingga berita ini diturunkan, polisi fokus menguji dua motif penyebab pelaku menghabisi korban. Pertama motif dendam, karena di tubuh korban ditemukan banyakluka tusukan sajam. Kemudian yang kedua, dugaan pencurian dengan kekerasan (curas), seperti perampokan.

"Ada barang korban hilang seperti HP dan perhiasan. Sementara majikan korban bilang setiap hari komunikasi dengan HP. Bahkan majikan juga pernah memberi perhiasan. Dua barang itu hilang,” sahut Shinto.

Dalam kasus ini, polisi juga mengaku kesulitan untuk bisa lebih cepat mengungkap pembunuhan ini. Karena di lokasi kejadian, korban tinggal seorang diri. Sedangkan majikan korban, tinggal di rumah lainnya, Wisata Bukit Mas.Di lokasi kejadian, pemilik rumah juga tidak memasang kamera pengintai (CCTV). Sementara, CCTV dapat ditemukan di lokasi perumahan.

“Ada CCTV di perumahan, jaraknya 8 sampai 9 meter,” tambah Shinto.

Dalam olah TKP, polisi menemukan barang bukti berupa gagang sabit. Benda itu ditemukan di atas dapur. Sedang sabitnya, ditemukan tak jauh  dari mayat korban. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kerjasama antara Artotel Surabaya dengan Komunitas Bicara (BS) Surabaya, serta Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) dengan menggelar bakti sosial Pasar Murah yang menyediakan buah-buahan dan bahan kebutuhan pokok lainnya ternyata menyentuh masyarakat sekitar.

Bahkan tak hanya warga namun para pengendara yang melintas di Jalan Dr Soetomo, sempat mengurangi kecepatan kendaraannya, ada yang belok ke kiri dan langsung memarkir kendaraannya, ketika melihat ada pasar buah murah di halaman Artotel di bulan ramadan ini.

Dari pantauan di lokasi Jumat (2/6/2017) sore, tak  hanya Artotel Surabaya dan Komunitas Bicara Surabaya serta PIOS, namun kerjasama sama ini juga dengan Pemkot Surabaya dan Polrestabes Surabaya dengan mengelar pasar buah murah lokal di halaman Artotel, Jalan Dr Soetomo.


Beragam buah yang didatangkan dari PIOS dijual sangat murah sekali. Beragam jenis buah seperti Timun Mas, Blewah, Semangka, Melon, Jeruk Siam, Pepaya Kalina, Pepaya, Pisang Emas, dijual dengan harga per Rp 10 ribu-an.

Warga pun berdatangan untuk membelinya. Namun, karena masih dipersiapkan dan belum diturunkan dari mobil pickup, maka warga pun rela menunggunya sejak Pk 14.30 wib.

Ketika dagangan buah-buahan murah dan segar sudah siap jual, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal ikut membantu menjual buah tersebut ke warga yang sebelumnya sudah rela menunggu. Beberapa anggota Polwan cantik dari Polrestabes Surabaya pun juga ikut membantu membungkus buah-buahan pilihan warga yang akan dibelinya.

"Yang mana bu, ini (sambil menunjukkan semangka pilihan ibu). Ini pasti enak ini bu," kata Kombes Pol M Iqbal, yang kemudian membungkus semangka tersebut.


Kurang dari setengah jam, beragam buah yang total seberat 500-800 kilogram dan didatangkan dari PIOS dengan harga yang sangat murah ini, ludes dibeli warga.

Ada seorang warga yang langsung memilih lima macam buah. Masing-masing buah tersebut harganya Rp 50 ribu.

"Saya nggak sengaja lewat sini. Kok ada yang ramai-ramai di sini, saya mampir. Ada pasar buah murah, saya jadi pingin beli," ujar Is, warga Tanjungsari, Kecamatan Sukomanunggal.

Melihat animo masyarakat yang cukup tinggi di pasar murah hari ini, PIOS akan mendatangkan buah lebih banyak lagi. Rencananya, jenis buah yang jumlahnya ditambah yakni melon dan blewah dan timun mas.

"Memang animonya luar biasa. Hari ini berat buah sekitar 500-800 Kg. Besok kami akan menambah jumlah buah, mungkin dua kali lipatnya. Dan ada penambahan jenis buah yang kami perbanyak seperti melon, blewah, timun mas," ujar General Manager PIOS, Rahayu Trisila.

Hari ini, buah yang jarang dipilih masyarakat adalah pepaya. Sedangkan melon, timun mas, blewah, lebih dulu ludes.

"Kalau pepaya kan hampir setiap hari ada. Sedangkan blewah, melon, timun mas kan musiman, jadi banyak dipilih warga," jelasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi mengaku akan membuka proses hasil penyelidikan terhadap 11 aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Senin akan kita buka hasil penyelidikannya," terang Didik saat dikonfirmasi, Jum'at (2/6/2017).

Dari 11 aset yang hilang, ada dua aset yang dianggap tidak masuk ranah korupsi. Keduanya adalah, Waduk Wiyung dan Aset Pemkot yang dipakai untuk akses jalan Marvel City Mall.

"Lebih detailnya, senin besok saja akan saya rilis, mana-mana yang masuk korupsi dan yang bukan masuk ranah korupsi," sambung Jaksa asal Bojonegoro ini.

Untuk diketahui, Pada Rabu, 23 Maret 2017 lalu, Kajari Surabaya telah mengeluarkan dua surat perintah penyelidikan terkait terjadinya tindak pidana korupsi pada hilangnya aset 11 aset milik Pemkot Surabaya.

11 aset tersebut adalah, Kantor PDAM Surya Sembada di Jalan Prof Dr Moestopo, Kantor PDAM di Jalan Basuki Rahmat, Taman Makam Pahlawan di Jalan Mayjen Sungkono, Gedung Gelora Pancasila Jalan Indragiri,  Kolam Renang Brantas di Jalan Irian Barat, Marvel City Mall di Jalan Upa Jiwa, Gedung Sasana Taruna Aneka Star (THR) di Jalan Kusuma Bangsa,  Kantor Satpol PP Surabaya dan PT Abbatoir Suryajaya di Jalan Banjarsugihan-Tandes serta PT Iglas di Jalan Ngagel. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM :(Surabaya) Penyelidikan kasus dugaan korupsi adanya pelepasan aset Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupa lahan Waduk Wiyung, Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung dikhawatirkan tidak akan naik ke status penyidikan atau bakal dihentikan oleh Kejari Surabaya.

"Kami belum temukan ada unsur korupsi pada pelepasan aset Waduk Wiyung, karena belum beralih nama," terang Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi, Jum'at (2/6/2017).

Dari data yang ditemukan saat proses penyelidikan, Jaksa asal Bojonegoro itu mengaku, jika perkara itu masuk dalam perkara Pidana Umum (Pidum).

"Karena itu ada pemalsuan, biar Pemkot yang melaporkan ke Kepolisian," sambung Didik.

Untuk diketahui, Pada Rabu, 23 Maret 2017 lalu, Kajari Surabaya telah mengeluarkan dua surat perintah penyelidikan terkait terjadinya tindak pidana korupsi pada hilangnya aset 11 aset milik Pemkot Surabaya.

11 aset tersebut adalah, Kantor PDAM Surya Sembada di Jalan Prof Dr Moestopo, Kantor PDAM di Jalan Basuki Rahmat, Taman Makam Pahlawan di Jalan Mayjen Sungkono, Gedung Gelora Pancasila Jalan Indragiri,  Kolam Renang Brantas di Jalan Irian Barat, Marvel City Mall di Jalan Upa Jiwa, Gedung Sasana Taruna Aneka Star (THR) di Jalan Kusuma Bangsa,  Kantor Satpol PP Surabaya dan PT Abbatoir Suryajaya di Jalan Banjar Sugihan-Tandes serta PT Iglas di Jalan Ngagel. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah sandar di pelabuhan Jamrut Utara pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Flag Officer Commanding Eastern Fleet Rear Admiral Biswajit Dasgupta, YSM, VSM dan Fleet Operations Officer, Eastern Fleet Commodore TVN Prasanna beserta ke-empat komandan kapal perang India melaksanakan kunjungn kehormatan ke kantor Walikota Surabaya, Jum’at (2/6).

Kedatangan jenderal bintang dua angkatan Laut India ini, disambut hangat oleh Sekda Kota Surabaya Ir. Hendro Gunawan, MA. di ruang rapat Kantor Walikota Surabaya dengan didampingi oleh para Asisten serta kepala dinas.

Pada kesempatan tersebut, Sekda Kota Surabaya Ir. Hendro Gunawan, MA. menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangannya di kantor Walikota Surabaya dan menyampaikan permohonan maaf  Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharini karena menghadiri acara di Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Timur.


Gunawan sapaan akran Sekda Kota Surabaya juga berharap kepada seluruh prajurit Angkatan Laut India bisa enjoy (santai,red) selama berada di Surabaya.

“Kami atas nama pemerintah Kota Surabaya memohon maaf apabila selama berada di Surabaya, ditemui hal-hal yang tidak diinginkan (kurang pantas,red). Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh tamu yang datang ke Kota Pahlawan ini," terang Sekda.

Sedangkan Rear Admiral Biswajit Dasgupta pada kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang hangat ini, semoga dilain waktu bisa lebih mempererat kerjasama di berbagai bidang, bukan hanya dengan TNI Angkatan Laut saja akan tetapi pemerintah khususnya pemerintah kota Surabaya bisa melaksanakan kerjasama dengan pemerintah India.

"Saya sudah mendengar tentang Walikota Surabaya dengan penataan kota yang sangat bagus, semoga kedatangan kami kesini bisa ditindak lanjuti dimasa-masa yang akan datang," terangnya.

Mengakhiri kunjungannya di kantor Walikota Surabaya, Rear Admiral Biswajit Dasgupta dan Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Ir. Hendro Gunawan, MA. saling tukar menukar cendramata. (arf)




Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive