Selasa, 15 Mei 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Aksi baku tembak polisi dan terduga teroris di Jalan Sikatan, kelurahan Manukan Wetan, Kecamatan Tandes, Surabaya, terjadi sekitar 30 menit.

Menurut penuturan warga, aksi baku tembak itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.

"Setelah setengah jam, bunyi tembakan berhenti, dan banyak polisi datang," kata Rifai, warga setempat. Rifai sendiri saat itu sedang nongkrong di warung kopi sekitar Jalan Sikatan.

Namun karena takut, dia masuk ke warung penjual makanan sekitar jalan tersebut. Dalam baku tembak tersebut, seorang bernama Yanto, terduga teroris dikabarkan tewas.

Sampai Selasa malam, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan menggeledah rumah milik Yanto.

Satu unit kendaraan gegana juga disiagakan di sekitar rumah terduga teroris. Lokasi sekitar rumah terduga teroris juga disterilkan.

Selain polisi, tampak petugas Satpol PP dan Linmas Kota Surabaya juga ikut mengamankan lokasi. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tim Densus 88 terlibat baku tembak dengan kelompok terduga teroris di kawasan Sikatan, Manukan Wetan, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5/2018).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan informasi tersebut.

"Informasi ini kami terima jam 17.00 WIB. Memang terjadi tembak-menembak," tuturnya.

Dari lokasi bahwa kelompok terduga teroris ini terkait dengan pelaku ledakan bom di tiga gereja, rusunawa Wonocolo Sidoarjo dan Mapolrestabes Surabaya. Sementara itu, lokasi sudah mulai ramai dipenuhi orang dan awak media yang telah menerima informasi adanya baku tembak.(arf)


KABARPROGRESIF.COM :(Jakarta) Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Rudi Purnomo membenarkan bahwa Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Selasa (15/5/2018) sekitar pukul 18.00 WIB.

"Iya benar, saat ini (tersangka) sedang dibawa ke Mapolda Bengkulu," kata Kapolres.

Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud dikabarkan tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa petang.

Belum diketahui secara pasti perkara apa yang menyebabkan Dirwan terjaring operasi KPK.

Kabar yang didapat, Dirwan diringkus di rumah pribadinya bersama istrinya.

Sementara itu, juru bicara KPK Febri Diansyah belum dapat di konfirmasi terkait operasi tangkap tangan.

Saat ini, Dirwan dan istrinya bersama KPK sedang di perjalanan menuju Mapolda Bengkulu. Sejumlah awak media sudah mulai memadati Mapolda Bengkulu tempat Dirwan dan istri akan diamankan. Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) kembali menggelar operasi tangkap tangan, Selasa (15/5/2018).

Salah satu yang ditangkap adalah kepala daerah di salah satu daerah di Provinsi Bengkulu.

"Tadi saya dapat konfirmasi, sudah diamankan beberapa orang di daerah di Bengkulu, termasuk kepala daerah dan swasta," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Selasa malam. (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Polisi terus memburu rantai jaringan pelaku teror di Surabaya. Saat ini, polisi sedang memburu seseorang bernama Abu Bakar.

Dia adalah guru dari Dita Supriyanto, pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno, Minggu lalu.

Menurut Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, selain guru Dita Supriyanto, Abu Bakar juga guru Anton Ferdiantono, pemilik bom yang meledak di Rusun Wonocolo Sidoarjo, Minggu malam.

"Kedua orang itu sering mengaji pada Abu Bakar di Surabaya, tepatnya di wilayah Kecamatan Rungkut," kata Kapolda di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5/2018).

Saat menggelar kajian agama, para murid termasuk 2 orang itu membawa keluarganya.

"Di pengajian itu juga sering diputar film-film tentang aksi bom teroris," jelas dia.

Dita Supriyanto adalah bapak dari keluarga yang meledakkan 3 gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Selain Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno, 2 gereja yang diledakkan adalah Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan Gereja gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya Surabaya.

Lima anggota keluarga Dita tewas dalam aksi bom bunuh diri tersebut. Mereka adalah  Puji Kuswati isterinya, 2 anak perempuannya yaitu Fadilah Sari (12) dan Pamela Riskika (9), dan  2 putra Dita yang bernama Yusuf Fadil berusia (18) dan Firman Halim (16).

Sementara Anton Febrianto adalah pemilik bom yang meledak di Rusun Wonocolo, Kecamatan Taman Sidoarjo. Dalam ledakan itu, Puspitasari, isterinya, dan anak pertamanya Hilta Aulia Rahman, tewas. (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Polres Jakarta Timur meringkus penelepon gelap yang menyebar hoaks teror bom di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (14/5/2018).

Kapolres Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya Putra menjelaskan, tersangka MIA (25) menyebarkan hoaks karena iseng.

"Dari pengakuan dia (tersangka), ya motifnya hanya iseng," kata Tony dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Mapolres Jakarta Timur, Selasa (15/5/2018). 

Tony mengatakan, MIA melakukan aksinya sendirian tanpa bantuan teman. Perbuatannya terbukti membuat keresahan petugas dan warga yang ada di sekitar gereja di tengah kondisi yang tidak kondusif.

"Dia ingin tahu saat dia melakukan hal tersebut (hoaks teror bom) bagaimana reaksi (warga). Jadi mugkin dia senang melihat di televisi bahwa aksinya membuat orang resah," ucapnya. 

Atas perbuatan tersebut, MIA terancam hukuman pasal berlapis.  Selain itu, jika MIA terbukti menginformasikan berita tidak benar melalui transaksi elektronik, akan dikenakan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Kami bisa terapkan juga pasal pemberantasan tindak pidana terorisme yaitu Pasal 6 dan 7 dengan ancaman 20 tahun bahkan seumur hidup," ujar Tony. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Raung suara mesin 4 kendaraan motor dan 2 mobil kawal Pomal pada selasa 15 Mei 2018 pukul 08.00 mulai berderu disertai beberapa personil berpakaian safari dengan tatapan tajam waspada ke segala arah dan beberapa petugas Pomal berpakaian PDL2O (pakaian Dinas Lalu Lintas dan Operasi-red). Seketika pada saat tamu VVIP keluar gedung dan masuk kedalam kendaraan VVIP maka seketika itu para personil tersebut dengan sigap masuk kedalam kendaraan dibelakangnya lalu rangkaian Pengawalan Protokoler Kenegaraan meluncur dari Kodiklatal menuju Base Ops Juanda.

Hal itu adalah sebagian dari rangkaian kegiatan latihan praktek siswa Pusdikpomal yang sedang dilaksanakan dalam melatih salah satu fungsi Kepolisian Militer yaitu Pengawalan Protokoler Kenegaraan. Giat ini adalah pengawalan terhadap pejabat VVIP Negara dan tamu negara setingkat VVIP. Dalam Latihan ini diikuti oleh Siswa Kursus Perwira Hartib, Pendidikan Pembentukan Perwira, Pendidikan Pembentukan Bintara dan Pendidikan Pertama Bintara Pomal.


Dalam latihan yang dipimpin oleh Dansepa Pomal Mayor Laut (PM) Ariestiyanto, S.H ini diujikan pula materi berupa pengawalan dalam Konvoi Kenegaraan dari Istana ke bandara dan tempat acara kenegaraan yang disertai pula permasalahan saat perjalanan berupa problem gangguan dan ancaman dari Sniper dan unjuk rasa.

Komandan Pusdikpomal Kolonel Laut (PM) Khoirul Fu'ad S.H saat ditemui dikantornya mengatakan bahwa latihan ini ditujukan untuk mempertajam insting dan keahlian para siswa prajurit Polisi Militer TNI AL dalam fungsi Kepolisian Militer sehingga pada saat masuk dalam kedinasan para prajurit Pomal ini telah mahir dan siap pakai di satuan nantinya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rumah kontrakan keluarga bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya di Jalan Tambak Medokan Ayu VI nomor 2 A Surabaya, menyimpan puluhan rakitan bom pipa.

Dalam penggeledahan Selasa (15/5/2018) siang, tim Densus 88 Mabes Polri menemukan 54 bom rakitan yang siap diledakkan.

"Ada 54 bom pipa yang ditemukan," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan di komplek latihan militer Kodim 0831 TNI Angkatan Darat Surabaya Timur, Selasa malam.

Kata Rudi, 54 bom tersebut dikemas dalam 27 kontainer plastik, yang masing-masing berisi 2 bom pipa.

"Syukur, semuanya bisa diledakkan," jelasnya.

Rangkaian bom itu selanjutnya dikumpulkan dan diledakkan di komplek latihan militer Kodim 0831 TNI Angkatan Darat Surabaya Timur, dalam 3 kali ledakan. Kawasan tersebut berupa lahan kosong dan rawa-rawa yang tidak jauh dari pantai timur Surabaya.

Lokasi ini berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah kontrakan keluarga bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya di Jalan Tambak Medokan Ayu VI nomor 2 A Surabaya.  (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Wiqoya (48), istri dari Budi Satrio (49), terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 di Sidoarjo, Jawa Timur, adalah pegawai negeri sipil di kantor wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.

Hal tersebut dibenarkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

"Ya, informasi yang kami dapatkan dari Kanwil Kemenag Jatim dan sejumlah aparat inspektorat jenderal yang kami terjunkan kesana, memang betul, terkonfirmasi hal itu," kata Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Lukman mengatakan, saat ini pihaknya masih terus menelusuri apakah Wiqoya terlibat aktif dalam membantu suaminya merencanakan aksi terorisme.

Wiqoya saat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian. Ia memastikan, akan ada sanksi tegas jika Wiqoya terbukti melanggar hukum.

"Kami sedang melakukan komunikasi terus dengan aparat penegak hukum," kata Lukman.

Lukman beralasan, Kemenag saat ini adalah kementerian yang paling banyak memiliki satuan kerja di daerah. Aparatur Sipil Negara di Kemenag mencapai 220.000 orang.

"Dengan banyaknya ASN kita, tentu kemampuan kami untuk betul-betul mengetahui aktivitas setiap ASN terbatas. Kita tidak tahu di luar kantor, ASN kita melakukan apa saja," kata dia.

Lukman menambahkan, Kemenag akan melakukan evaluasi dan meningkatkan kewaspadaan atas kejadian ini.

Ia menekankan, setiap ASN yang bertugas di Kemenag harus bekerja sesuai sumpah dan janji saat dia dilantik.

"Karenanya kami di Kemenag akan tegas memberikan sanksi kepada seluruh ASN kita ketika yang bersangkutan melanggar hukum, sumpah, regulasi dan khususnya aturan ASN," kata dia.

Terduga teroris Budi Satrio ditembak tim Densus 88 di rumahnya di kompleks Perumahan Puri Maharani Blok A4/11, Desa Masangan Wetan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/5/2018).

Kejadian tersebut diketahui warga sekitar pukul 07.30 WIB ketika dari arah rumah terduga teroris terdengar bunyi tembakan dua kali. Budi sudah menempati rumah tersebut sejak 2006, bersama istrinya, Wiqoya. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Insiden ledakan bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo pada tanggal 13 Mei lalu, seakan menjadi keprihatinan tersendiri bagi Komandan Korem (Danrem) 082/CPYJ, Kolonel Arm Budi Suwanto, S. Sos.

 Bagaimana tidak, selain meninggalkan duka, insiden bom tersebut dinilai bisa menimbulkan perpecahan antar umat yang selama ini sudah terwujud dengan baik di Jawa Timur.

 “Sangat disayangkan, kerukunan antar umat beragama di Jawa Timur selama ini sangat kuat dan kental,” ujar Kolonel Budi melalui apel pagi yang dipimpinnya di halaman Makorem. Selasa, (15/5/2018 siang.

Sehubungan dengan hal itu, tegas Danrem, dirinya mewanti-wanti seluruh personelnya untuk lebih bijak dalam berinteraksi dengan masyarakat. Baik di kehidupan sehari-hari, maupun lewat media sosial (Medsos), terlebih untuk tidak menyebarluaskan foto, maupun video pasca kejadian tersebut.

“Karena momen (unggahan) seperti itu, sangat ditunggu dan diharapkan bagi para pelaku teror lainnya. Apalagi, hal semacam itu, dapat menimbulkan provokasi, sekaligus keresahan di kalangan masyarakat,” tegasnya.

Mengingat pentingnya kejadian tersebut, dirinya menghimbau seluruh personelnya untuk tetap waspada, dan tidak mudah lengah terhadap situasi maupun kondisi di wilayah tugas masing-masing personel.

“Tingkatkan siskamling di tingkat RT maupun RW. Ajak semua para tokoh, dan masyarakat untuk saling bersinergi dan berkoordinasi,” pinta Danrem 082/CPYJ ini. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kepala Inspektorat Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Yadi Azhar, Selasa (15/5/2018).

Yadi akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Bupati nonaktif Bandung Barat, Abubakar.

"Diperiksa sebagai saksi dalam kasus penerimaan hadiah atau janji kepada Bupati Bandung Barat periode 2013-2018," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Selasa.

Selain Yadi, penyidik juga memanggil Bendahara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bandung Barat, Erni Susanti.

Kemudian, memanggil Bendahara Pengeluaran Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Bandung Barat, Ferdian.

Dalam kasus ini, Bupati Bandung Barat Abubakar ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji yang bertentangan dengan kewajibannya.

KPK mengamankan barang bukti berupa uang Rp 435 juta dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Bandung Barat yang digelar pada Selasa (10/4/2018).

Abubakar diduga meminta uang kepada sejumlah kepala dinas untuk kepentingan pencalonan istrinya, Elin Suharliah. Elin akan maju sebagai calon bupati Bandung Barat periode 2018-2023 menggantikan suaminya.

Permintaan itu disampaikan dalam beberapa kali pertemuan antara Abubakar dan kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang diadakan pada Januari, Februari, dan Maret 2018.

Bahkan, Abubakar juga terus menagih permintaan uang tersebut demi melunasi pembayaran ke lembaga survei. Abubakar menugaskan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat Weti Lembanawati serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Adiyoto untuk menagih ke SKPD sesuai janji yang telah disepakati. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 2 unit kendaraan alat berat dioperasikan untuk menguruk tanah di komplek latihan militer TNI Angkatan Darat Surabaya Timur, Selasa (15/5/2018).

Urukan tanah disediakan untuk meledakkan sejumlah rangkaian bom yang ditemukan di rumah kontrakan keluarga bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan, di lokasi membenarkan akan ada proses peledakan.

"Iya betul, ditunggu saja," katanya.

Sayangnya, Rudi tidak menjelaskan jumlah rangkaian bom yang ditemukan di kontrakan Tri Murtono, kepala keluarga yang melakukan bom bunuh diri di gerbang Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).

Lokasi peledakan bom di komplek latihan militer Kodim 0831 TNI Angkatan Darat Surabaya Timur berupa lahan kosong dan rawa-rawa yang tidak jauh dari pantai timur Surabaya.

Lokasi ini berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah kontrakan keluarga bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya di Jalan Tambak Medokan Ayu VI nomor 2 A Surabaya. (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sore ini, Prajurit Yonif 511/DY, telah bersiap untuk diberangkatkan menuju wilayah perbatasan RI-Malaysia. Pemberangkatan itu, ditandai dengan adanya upacara yang dipimpin langsung oleh Dangartap III/Surabaya di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya. Selasa, (15/5//2018) siang.

Melalui amanat yang dibacakannya, Dangartap yang juga Pangdam V/Brawijaya itu menuturkan, pengiriman personel sebagai satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas), telah diamanatkan oleh Negara kepada TNI, sebagaimana tertuang di dalam Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.

“Saudara memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Menjaga keutuhan NKRI yang berbatasan langsung dengan Malaysia, mengamankan patok perbatasan negara, menciptakan situasi yang kondusif sepanjang perbatasan kedua negara, memberikan rasa aman kepada masyarakat, serta membantu pihak, maupun aparat terkait,” jelas Mayjen TNI Arif Rahman, M. A, melalui amanat yang dibacakannya.

Dirinya meyakini, para personel Yonif 511/DY yang akan diberangkatkan ke wilayah perbatasan tersebut, telah memiliki bekal dalam menjalankan tugas dan kewajiban selama berada di perbatasan.

“Oleh sebab itu, segala materi yang telah dilatihkan selama pra-tugas, agar dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan tugas dan kewajiban,” pinta Dangartap.

Sebelum diberangkatkan, orang nomor satu di Makodam V/Brawijaya itu, berharap kepada seluruh personel Satgas Pamtas Yonif 511/DY, agar tetap bisa menjaga nama baik TNI selama berada di wilayah penugasan, terlebih kepada warga yang berada di wilayah perbatasan RI-Malaysia.

“Hormati adat istiadat masyarakat setempat, serta rebut simpati dan hati rakyat sehingga terjalin Kemanunggalan antara TNI dan Rakyat. Dan, pada akhirnya, saudara (personel Satgas Pamtas, red) bisa diterima oleh masyarakat dengan penuh rasa kekeluargaan. Dan yang terpenting, tetap waspada,” tegas Mayjen TNI Arif Rahman dihadapan peserta upacara dan Prajurit Satgas Pamtas Yonif 511/DY.

Selain dihadiri Dangartap III/Surabaya, upacara pemberangkatan personel Yonif 511/DY itu, juga dihadiri oleh Kepala Staf Armada 2, Laksma TNI Ing Sudihartawan. Komandan Korem (Danrem), Danrem 081/Dhirotsaha Jaya, Kolonel Inf Sidharta Whisnu Graha, 083/Bhaladika Jaya, Kolonel Inf Bagus,  Asops Kasgartap III/Surabaya, Kolonel (Mar) Benny P. Nadeak, para Pejabat Kodam V/Brawijaya, para Perwira Kogartap III/Surabaya, beberapa personel dari TNI-AD, AL dan AU lainnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive