Rabu, 12 September 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi pembicara di empat sesi pra forum United Cities Local Goverment (UCLG) Aspac yang digelar di gedung Dyandra Convention Hall, Rabu (12/9/2018). Dalam setiap forum itu, peserta yang ikut dan tema pembahasannya berbeda-beda.

Di sesi atau forum pertama, Wali Kota Risma berbicara tentang tema perubahan iklim. Pada tema ini, ia menjelaskan tentang penurunan suhu yang terjadi di Kota Surabaya.

Awalnya, suhu Kota Surabaya berkisar diantara 34-36 derajat celsius. Saat itu pula, kondisi Surabaya masih kotor dan panas. Bahkan, saat itu Surabaya mengalami permasalahan dalam bidang sampah karena tempat pembuangan akhir (TPA) sampah ditutup paksa oleh warga.

“Kini, suhu di Surabaya sudah turun 2 derajat celsius, karena kami banyak membangun taman dan juga hutan kota, termasuk pula berbagai program lingkungan, seperti car free day dan berbagai program lainnya,” kata Wali Kota Risma dalam sambutannya di depan pemerintah daerah dan akademisi di Asia Pasifik dalam tranning Event bertema perubahan iklim.

Bahkan, Wali Kota Risma mengaku setiap tahunnya, Pemkot Surabaya membangun 10-20 taman di  berbagai titik di Kota Surabaya. Setiap tahun, pemkot juga membangun 2 lokasi hutan kota dan setiap tahunnya ada 10-15 lapangan olahraga dibangun di berbagai titik di Kota Surabaya.

“Kami juga sedang menggarap Kebun Raya Mangrove pertama di Indonesia. Kami juga terus melakukan revitalisasi sungai, sehingga inilah yang berpengaruh pada penurunan suhu di Surabaya,” tegasnya.

Dalam forum itu, Wali Kota Risma menjelaskan tentang wilayah Kota Surabaya yang mana 50 persennya terdiri dari perkampungan. Saat awal-awal menjabat, kondisi perkampungan di Surabaya identik dengan kumuh dan banyak anak-anak yang tidak berpendidikan serta banyak penyakit menular.

“Tapi kini sudah berubah. Kampung menjadi potensi terbesar kami, karena saat ini kondisinya sudah bersih dan bisa mengolah sampah secara mandiri. Setelah itu, mereka menanam pohon di kampung-kampung mereka, sehingga saat ini penyakit diperkampungan juga menurun drastic,” tegasnya.

Di forum kedua, Wali Kota Risma menyampaikan pembahasan tentang tema penanganan bencana. Menurut dia, di awal-awal menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, orang selalu mengeluhkan tentang panas dan banjir dimana-mana, sehingga dia pun langsung bergerak secepat mungkin.

“Saat ini tinggal 2-3 persen saja yang banjir,” kata Wali Kota Risma dalam forum ini.

Pengalaman banjir tersebut, lanjut dia, memberikan pelajaran tersendiri bagi Pemkot Surabaya, sehingga para petugas yang tidak bisa menyelam, langsung diberi pelatihan. Pemkot pun juga melatih masyarakat dalam penanganan bencana, sehingga mereka siap ketika sewaktu-waktu ada bencana.

“Kami juga punya taruna siaga bencana yang on call 24 jam kalau ada bencana. Kami juga punya satuan relawan kebakaran (satlakar). Bahkan, kami juga punya relawan kesehatan yang berasal dari masyarakat, sehingga kalau ada bencana, mereka semua tahu harus bertindak bagaiamana,” ujarnya.

Dalam penanganan bencana ini, Wali Kota Risma juga tidak lupa dengan inovasi Command Center 112 yang ada di Gedung Siola. Di CC 112 ini, tidak hanya menolong apabila ada bencana, karena di sini juga ada psikolognya yang siap membantu masyarakat.

Wali Kota Risma juga menjelaskan alasan cepatnya pemulihan Surabaya setelah diserang teroris beberapa bulan lalu. Salah satu yang paling membantu saat itu adalah ribuan kamera CCTV yang dipasang Pemkot Surabaya di berbagai titik di Kota Surabaya.

Ke depannya, Wali Kota Risma juga berkomitmen untuk mengembangkan kamera CCTV ini hingga bisa mendeteksi muka seseorang.

“Dua hari setelah kejadian itu, saya menciptakan aplikasi Sipandu untuk mendeteksi orang-orang yang mencurigakan,” tegasnya.

Selanjutnya, Wali Kota Risma juga menjadi pembicara dalam forum ketiga bertema kerjasama bidang bisnis dan perdagangan.

Ia menjelaskan bahwa Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta, pertumbuhan ekonominya selalu lebih tinggi dibanding nasional dan provinsi.   

Pada tahun 2010, awal menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, daya beli masyarakat yang rendah ada di kisaran 43 persen, menengah atau sedang berada di kisaran 42 persen, dan sisanya merupakan daya beli tinggi.

Namun, ketika tahun 2016 kemarin dilakukan survie, daya beli masyarakat yang rendah tinggal 8 persen. Kemudian yang sedang turun jadi 41 persen.

“Itu artinya melompat jauh dari daya beli yang rendah ke daya beli yang tinggi. Padahal seharusnya kan dari rendah ke menengah dulu, nah ini tidak, langsung melompat ke tinggi. Jadi, berarti telah terjadi pergerakan ekonomi yang sangat cepat,” kata Wali Kota Risma dalam sambutannya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya banyak bekerjasama dengan kota-kota di berbagai negara di dunia. Masing-masing kota itu, memiliki spesialis dalam bidang kerjasamanya.

“Saya bermimpi suatu saat nanti, kerjasama ini bisa digunakan oleh pengusaha untuk meringankan beban kotanya masing-masing,” tegasnya.

Sementara itu, di forum yang keempat, Wali Kota Risma menjelaskan tentang berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya selama kepemimpinannya. Saat itu, ia menjelaskan tentang pembayaran Suroboyo Bus dan Bus Bertingkat yang menggunakan sampah botol plastik.

“Saat ini, sampah botol plastik terkumpul sangat banyak dan akan segera dilelang. Hasilnya, nanti akan dibuat untuk operasional bus itu,” tegasnya.

Selain itu, Pemkot Surabaya saat ini sedang membuat matras dari sampah sandal jepit yang dipotong-potong. Sampah itu kemudian dijadikan jogging track, sehingga masyarakat yang lari di atas jogging track itu tidak sakit. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi (MRA), Soetikno Soedarjo, Rabu (12/9/2018).

Soetikno diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar dalam kasus dugaan suap terkait dengan pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.D dan Rolls-Royce P. L. C pada PT. Garuda Indonesia Tbk.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, penyidik KPK terus mendalami terkait dengan peran Emirsyah dalam dalam kasus ini.

“Misalnya terkait dengan dugaan pengadaan mesin pesawat dan juga perawatan mesin pesawat di Garuda Indonesia tersebut,” kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Diketahui, Soetikno juga merupakan salah satu tersangka terkait kasus korupsi pengadaan pesawat dan mesin pesawat di PT Garuda Indonesia.

Usai diperiksa penyidik KPK, Soetikno irit memberikan keterangan dan menjawab sejumlah pertanyaan dari awak media.

“Tanyakan saja sama penyidik ya,” kata Soetikno sembari bergegas meninggalkan gedung Merah Putih KPK.

Dalam kasus ini, Emirsyah diduga menerima suap dalam bentuk transfer uang dan aset yang nilainya diduga lebih dari 4 juta dollar AS, atau setara dengan Rp 52 miliar dari perusahaan asal Inggris Rolls-Royce.

Selain Emir, KPK juga menetapkan Soetikno Soedarjo sebagai tersangka. Soetikno yang merupakan beneficial owner Connaught International Pte Ltd, diduga bertindak sebagai perantara suap.

KPK menduga suap tersebut terkait pengadaan mesin Rolls-Royce untuk pesawat Airbus milik Garuda Indonesia pada periode 2005-2014.

Uang dan aset yang diberikan kepada Emir diduga diberikan Rolls-Royce agar perusahaan asal Inggris tersebut menjadi penyedia mesin bagi maskapai penerbangan pelat merah itu. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Henry Jacosity Gunawan, terdakwa kasus tipu gelap terhadap 12 Pegadang Pasar Turi mengajukan nota keberatan atau pembelaan atas surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sebelumnya menuntut Bos PT Gala Bumi Perkasa (GBP) ini dengan tuntutan 4 tahun penjara.

Dari pantauan di ruang sidang cakra, Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, aksi keberatan atas dakwaan jaksa bukan hanya dilakukan Henry melainkan juga dilakukan tim penasehat hukumnya yang diketuai Yusril Ihza Mahendra.

Bos PT GBP yang bersatus terdakwa ini mendapat giliran pertama untuk membacakan pembelaannya, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pledoi oleh tim penasehat hukumnya.

Dalam pledoinya, Henry menampik semua tudingan sebagai penipu. Pengusaha property yang beberapa kali terlibat kasus tipu gelap ini menginginkan putusan bebas pada kasus laporan pedagang pasar turi.

Henry terlihat berbalik tangan dalam kasus ini. Pengusaha yang berlatar belakang lulusan pendidikan SD ini justu mengaku terdzolimi kendati telah menikmati uang para pelapor miliaran rupiah.


Tak hanya itu, Henry juga curhat atas pemberitaan media yang dianggap menghakiminya. Ia juga sambat usahanya hancur akibat kasus ini.

"Kami tidak melakukan penggelapan seperti yang dituduhkan.Semua sangat menyedihkan kami. Bagaimana perusahan kami, karyawan hidup tanpa pekerjaan,"kata Henry saat membacakan nota pembelaannya.

Pada kasus pasar turi ini, terpidana 8 bulan penjara dengan masa percobaan 1 tahun kurungan atas kasus tipu gelap jual beli tanah ini berdalih tidak pernah memberikan angin surga pada pedagang pasar turi untuk mendapatkan sertifikat strata title.

" Tidak pernah bertemu dan tidak pernah iming imingi pelapor. Kalau tertipu itu karena mereka dirugikan oleh pemkot surabaya. Sudah bayar 6 tahun kontribusi pajak ke Pemkot sebesar 13 miliar.Sehingga seharusnya berhak Sertifikat HPL, Namun sampai saat ini belum diberikan ke GBP padahal kalau sudah  terbit maka akan digunakan sebagai hak strata title selama waktu yang diperjanjikan. Ini sah secara hukum dan dikuatkan oleh kantor pertanahan,"dalih Henry.

Senada dengan Henry, Tim penasehat hukum juga menganggap kasus tipu gelap ini bukanlah ranah hukum pidana melainkan kasus perdata.


"Jadi pada dasarnya bukan rangkaian kebohongan dan lebih berupa cidera janji ,"ujar tim penasehat hukum Henry saat membacakan nota pembelaannya.

Diakhir nota pledoinya, Henry yang awalnya ingkar justru terlihat mengamini perbutannya. Hal itu ditunjukkan Henry dengan mengembalikan uang pembayaran BPHTB dan biaya sertfikat stata title yang telah dipungutnya dari 12 pedagang pasar turi.

Pengembalian biaya-biaya tersebut sedianya dititipkan Henry melalui majelis hakim yang menyidangkan perkara ini.

Sontak, titipan pengembalian biaya-biaya tersebut langsung ditolak mentah-mentah  oleh Hakim Rokhmat.

"Majelis tidak berwenang untuk menerima uang titipan tersebut,"ujar Hakim Rokhmat pada terdakwa Henry maupun pada tim penasehat hukumnya.

Sementara, menyikapi pembelaan terdakwa Henry, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Darwis mengaku akan mengajukan perlawanan yang sedianya akan dibacakan pada persidangan mendatang.

"Kami akan ajukan replik,"kata Jaksa Darwis yang disambut ketukan palu Hakim Rokhmat sebagai tanda berahkirnya persidangan.


Terpisah, M Taufik Aldjufri,  salah seorang korban menyebut, jika Henry telah memutar balikkan fakta dari peristiwa yang terjadi.

"Tidak ada kesanggupan pengembalian uang yang sudah kami bayar dan biaya strata title itu diminta sejak awal oleh Henry, jadi saya anggap keterangan Henry dalam pembelaan itu bohong besar,"kata M Taufik Aldjufri usai persidangan.

Untuk diketahui, kasus tipu gelap ini dilaporkan pada 2015 lalu di Polda Jatim. Namun saat penyidikan, kasus yang merugikan 13 pedagang Pasar Turi sebesar Rp 1.013.994.500 itu akhirnya diambil alih Bareskrim Polri.

Aksi penipuan Henry Jacosity Gunawan ini dilakukan pasca terbakarnya Pasar Turi. Saat itu Henry sebagai investor kembali membangun pasar turi dan menjual kios baru pada sejumlah pedagang.

Nah saat penjualan kios itulah, Bos PT GBP ini menjanjikan adanya sertifikat strata title pada para pembeli kios.

Dengan dalih bisa memperkaya pedagang lantaran bisa dijaminkan ke Bank. Tertarik dengan progam Henry pada penjualan stand yang bersertifikat  strata title, para pedagang akhirnya menyetujui pelunasan 80 persen atas pembelian stand tersebut dan melakukan penandatanganan PPJB.

Pelunasan pembayaran 80 persen itu dilakukan pada Oktober 2013, yang terdiri dari pembayaran sertifikat sebesar Rp 10 juta/stand, pembayaran BHTB sebesar 5 Persen dari harga stand dan pembayaran Notaris sebesar Rp 1,5 juta/stand.

Sedangkan yang 20 persen dibayar pedagang secara mengangsur mulai bulan Maret hingga Desember 2012 dan pelunasan 80 persennya hingga Desember 2013 mencapai 1,3 triliun lebih.

Namun setelah lunas pembayaran 80 persen dibayar oleh Pedagang, janji Henry tak kunjung terealisasi.

Pada pertengahan Oktober 2014, para pedagang akhirnya mengkroscek kebenaran janji Henry yang bisa membuat standnya bersertifikat strata title ke Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

Pada pertemuan dengan pedagang, Risma menyatakan kalau Pasar Turi tidak bisa strata title karena takut ditangkap KPK.

Pernyatan Risma itu akhirnya diklarifikasikan ke Henry. Namun kedatangan para pedagang justri malah disambut sikap arogan dari Henry, dengan mengusir  dan mengancam pedagang akan menghanguskan stand kios yang telah dibeli mereka.

Modus Tipu Gelap Henry akhirnya terungkap setelah diketahui jika pengajuan sertifikat  stata title itu baru diajukan ke Pemkot Surabaya pada 7 Oktober 2014 dan ditolak  oleh Pemkot Surabaya pada 14 Oktober 2014, Padahal program penjualan stand bersertifikat strata title itu sudah dibayar lunas para pedagang pada 2013. 

Kasus Pasar Turi ini adalah kasus pidana kedua yang dilakukan Henry. Sebelumnya, Henry juga terjerat kasus tipu gelap yang dilaporkan Notaris C Kalempung. Pada kasus ini, Henry divonis 8 bulan penjara dengan masa percobaa 1 tahun.

Tapi putusan itu belum memiliki kekuatan hukum tetap dikarenakan jaksa menempuh upaya hukum banding. Jaksa menganggap vonis tersebut sangat ringan dari tuntutan jaksa yang sebelumnya menuntut 4 tahun penjara.

Sedangkan kasus pidana Henry yang ketiga adalah kasus tipu gelap yang dilaporkan  kongsinya saat pembangunan Pasar Turi Baru.  Pada kasus ini, Kejari Surabaya melakukan penahanan pada Henry. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Serah terima tugas dan tanggung jawab merupakan momen penting yang penuh makna, dan mengandung nilai strategis. Seperti halnya sertijab Danyonif 512/QY yang dipimpin langsung oleh Komandan Brigade Infanteri (Danbrigif) 16/WY, Kolonel Inf Slamet Riadi, S. IP. Rabu, (12/9/2018).

Kolonel Slamet Riadi menilai, upaya itu merupakan bagian dari peningkatan kualitas kinerja organisasi, serta sebagai bagian dari proses kaderisasi dan penyegaran untuk memenuhi tuntutan kebutuhan organisasi.

“Melalui prosesi seperti ini, regenerasi kepemimpinan akan berjalan dengan baik, sehingga mampu membuka ruang pengembangan bagi munculnya ide-ide baru yang bersifat langkah kreatif dan inovatif,” ungkapnya.

Tak hanya itu saja, Kolonel Slamet juga meminta pejabat yang baru untuk memahami, serta mengoptimalkan kinerja organisasi dengan memberdayakan kemampuan manajerial seiring dengan pencapaian tugas pokok ke depan.

“Sebagai satuan tempur di bawah Brigif 16/Wira Yudha, Yonif Mekanis 512/QY dituntut selalu siap untuk menghadapi setiap ancaman, maupun gangguan yang timbul. Baik gangguan lokal, maupun nasional,” pinta Danbrigif.

Perlu diketahui, Mayor Inf Neggy menggantikan posisi Letkol Inf Budi Handoko. Mayor Inf Neggy, merupakan Perwira Menengah (Pamen) almameter Akademi Militer (Akmil) tahun 2002. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperpanjang masa penahanan tersangka anggota DPRD Provinsi dalam perkara tindak pidana korupsi suap kepada DPRD Sumatera Utara periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menuturkan, perpanjangan masa penahanan dilakukan selama 40 hari.

“ Penyidik memperpanjang penahanan selama 40 hari dimulai tanggal 13 September 2018 sampai dengan 22 Oktober 2018 untuk tersangka RKS (Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara 2009-2014, Restu Kurniawan Sarumaha) ,” kata Febri, Rabu (12/9/2018).

Penyidik KPK, kata Febri, hari ini juga memeriksa dua orang tersangka dalam kapasitas sebagai tersangka dalam perkara yang sama, yakni atas nama tersangka, TMP (Tahan Manahan Panggabean) dan RKS (Restu Kurniawan Sarumaha).

Febri menuturkan, penyidik KPK masih mendalami terkait penerimaan-penerimaan oleh para Anggota DPRD Provinsi Sumut dari mantan Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan 38 orang tersangka. Selama proses penyidikan, ada lebih dari 200 saksi yang telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik.

Suap untuk ke-38 anggota DPRD Sumut itu terkait persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk Tahun Anggaran 2012-2014 oleh DPRD sumut, Persetujuan Perubahan APBD Provinsi Sumut Tahun 2013-2014 oleh DPRD Sumut.

Kemudian, terkait pengesahan APBD tahun anggaran 2014-2015 dan penolakan penggunaan hak interpelasi anggota DPRD Sumut pada 2015.

Para anggota dewan itu diduga menerima suap berupa hadiah atau janji dari mantan Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho. Dugaan fee dari Gatot untuk masing-masing anggota DPRD Sumut itu berkisar Rp 300 juta sampai Rp 350 juta. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sepekan kedepan,  Pangkalan Utama TNIAL V (Lantamal V) siap menjalani pengawasan dan pemeriksaan (Wasrik) rutin dari Inspektorat Jenderal Angkatan Laut (Itjenal) Mabesal.

Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Wadan Lantamal) V Surabaya Kolonel CTO Sinaga mewakili Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H., menerima Tim Wasrik Itjenal yang dipimpin langsung Irops Itjenal Laksma TNI  J.E. Manik, M.SI (Han) CFrA., di Rupatama Yos Sudarso Mako Lantamal V, Surabaya, Jl. Laksda M. Nasir no 56 Tanjung Perak Surabaya, Rabu (12/9).

Dalam kesempatan tersebut,  Wadan Lantamal V didampingi para Asisten Danlantamal V, para Kasatker dan Kadis Lantamal V, sedangkan Tim dari Itjenal antara lain Kolonel Laut (P) Hadi Priyono ( Ketua Tim Wasrik ), Kolonel Laut (P) Agus Priyatna, Letkol Laut (KH) Irfan, Letkol Laut (KH) Yan Rahmat, Letkol Laut (S) Slamet H, Letkol Laut (KH) Heri Kustono dan Letkol Laut (S) Syarif Hidayat.

Komandan Lantamal V Laksma TNI Edwin S.H dalam sambutan pembukaan wasrik yang dibacakan oleh Wadan Lantamal V yang dibacakan Wadan Lantamal V menyampaikan bahwa kegiatan wasrik pada hakekatnya merupakan implementasi dari penyelenggaraan salah satu komponen sistem manajemen bidang pengawasan dan pemeriksaan.

Dari pelaksanaan wasrik ini nantinya diharapkan selain dapat diketahui sejauh mana pencapaian sasaran dari kegiatan laporan perkembangan tahun 2016, 2017 dan 2018 semester I yang telah dilaksanakan oleh Lantamal V.

Kepada satker yang menjadi obyek Wasrik saya perintahkan agar memberikan data dan penjelasan yang akurat dan transparan guna mendukung kelancaran tugas tim wasrik itjenal bilamana ada hal-hal yang kurang dimengerti janganlah ragu-ragu untuk bertanya demi kepentingan kita bersama.

“Kepada tim wasrik saya berharap apabila dalam pemeriksaan dijumpai adanya temuan-temuan, mohon dikoordinasikan terlebih dahulu, sehingga kami dapat memperbaiki dan menyempurnakan, agar pelaksanaan tugas pokok Lantamal V dan jajarannya menjadi lebih baik di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Sementara itu Irops Itjenal Laksma TNI  J.E. Manik, M.SI (Han) CFrA., menyampaikan bahwa maksud dan kedatangannya beserta tim Wasrik ke Lantamal V adalah  untuk melaksanakan Review tentang Laporan Keuangan TNI Angkatan Laut di Lantamal V.

Review dilaksanakan guna meningkatkan efisiensi pendayagunaan anggaran dan optimalisasi dalam pelaksanaan kegiatan yang akan datang. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperpanjang masa penahanan tersangka Budi Tjahjono. Budi merupakan mantan Direktu Utama PT Asuransi Jasa Indonesia Jasindo.

Budi diduga melakukan tindak pidana korupsi pembayaran komisi kegiatan fiktif agen PT Asuransi Jasindo dalam pengadaan Asuransi Oil and Gas pada BP Migas-KKKS Tahun 2010–2012 dan Tahun 2012–2014.

“ Penyidik hari ini memperpanjang penahanan selama 30 hari ke depan mulai dari 14 September 2018 sampai dengan 13 Oktober 2018 untuk tersangka BTJ (Budi Tjahjono),” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Penyidik KPK, kata Febri, hari ini juga melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi untuk Budi Tjahjono.

Sebagian saksi yang diminta keterangan merupakan pejabat dan karyawan Jasindo, antara lain karyawan asuransi Jasindo Sofia Ratna Adhawiah, Kepala Divisi Pemasaran Korporasi PT. Asuransi Jada Indonesia Tahun 2009 sampai dengan 2013 Rino Eri Rachman.

Diperiksa pula Total Risk Solutions London Ltd atau Konsultan Asuransi Migas Del Yuzar dan pihak Swasta Nina Herlina.

Febri menuturkan, penyidik KPK juga mengonfirmasi pengetahuan para saksi terkait proses penunjukkan agen dan dugaan penerimaan fee agen atau broker oleh tersangka dalam perkara ini.

Dalam kasus ini, Budi Tjahjono diduga memerintahkan bawahannya untuk menyewa dua agen dalam dua pengadaan asuransi yang dilakukan BP Migas. PT Jasindo kemudian membayar dua agen tersebut sebesar Rp 15 miliar.

PT Jasindo yang merupakan BUMN itu sedianya tidak perlu menyewa agen dalam mengikuti kegiatan tender.

Sebab, proses tender dilaksanakan secara terbuka. KPK menilai bayaran terhadap dua agen yang ditunjuk PT Jasindo tersebut sebagai kerugian keuangan negara. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 471 prajurit Bintara, dinyatakan lolos mengikuti Pendidikan Pembentukan Bintara Khusus Babinsa (Diktukbasus) TNI-AD 2018 di Secaba Rindam V/Brawijaya, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Rabu, (12/9/2018).

Tak hanya itu, selain dihadiri oleh para Perwira di wilayah Rindam V/Brawijaya, penutupan tersebut juga dihadiri oleh Forkopimda Jember.

Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) V/Brawijaya mengungkapkan, pendidikan Bintara khusus Babinsa tersebut, merupakan suatu penghargaan yang selama ini berhasil dilewati oleh para peserta Diktukbasus selama mengemban tugas sebagai prajurit TNI-AD.

“Pimpinan TNI-AD, sangat berharap dengan menyandang pangkat Bintara yang memiliki kecakapan khusus sebagai Babinsa, para peserta mampu memberikan nilai tambah dalam melaksanakan tugas di lapangan,” kata Kolonel Inf Dendi Suryadi, S.H., M.H.

Tak hanya itu saja, melalui amanat Pangdam V/Brawijaya yang dibacakannya, Danrindam menilai jika Babinsa merupakan salah satu ujung tombak TNI-AD, dalam melaksanakan pembinaan teritorial (Binter).

“Sangatlah penting untuk dipahami bahwa menjadi Bintara Pembina Desa, membawa konsekuensi tersendiri. Baik dalam bersikap, cara berpikir maupun cara bertindak. Bagaimana telah dipersyaratkan bagi seorang Bintara yang bertugas di tengah-tengah masyrakat binaannya,” jelasnya.

Selain sebagai ujung tombak satuan, kata Danrindam, Babinsa juga dinilai memiliki peran yang sangat penting, terlebih dalam menganalisa segala perkembangan situasi dan kondisi di wilayah tugasnya.

“Ke depan, tugas dan tantangan bagi para Babinsa pasti akan semakin berat dan semakin kompleks,” katanya. “Oleh karena itu, Babinsa harus mampu menguasai kemampuan teritorial, yaitu kemampuan temu cepat, dan lapor cepat,” tambah Kolonel Dendi.

Sebelum mengakhiri upacara penutupan tersebut, Danrindam menekankan beberapa hal yang wajib dilakukan oleh para Babinsa yang baru saja mengikuti Diktukbasus TNI-AD tersebut.

Selain bekerja dengan di dasari rasa yang tulus, Danrindam juga mengimbau para Babinsa tersebut, untuk lebih menghayati dan meresapi diri sebagai prajurit rakyat.

“Bekerjalah dengan tulus, ikhlas dan didasari dengan keimanan. Selain itu, kalian juga harus selalu tampil meyakinkan dan prima, baik dalam aspek kepribadian, pengetahuan dan keterampilan sesuai bekal yang telah kalian terima serta pegang Teguh Sumpah Prajurit dan Sapta Marga TNI,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang mantan siswa yang dilantik,Serda Busri mengatakan, dirinya sangat antusias  mengikuti pendidikan Diktukbasus TNI-AD yang berlangsung di Rindam V/Brawijaya .

Tak hanya itu saja, dirinya sangat berterima kasih dengan adanya atensi, sekaligus penghargaan yang diberikan oleh KSAD dan Pangdam V/Brawijaya.

“Terima kasih atas atensi dan penghargaan yang diberikan kepada kami, sehingga kami berhasil menjadi prajurit TNI-AD yang akan berdinas sebagai Babinsa di satuan Kodam V/Brawijaya,” tegasnya.

Perlu diketahui, 471 calon Babinsa tersebut, terdiri dari berbagai satuan TNI-AD di wilayah teritorial Kodam V/Brawijaya. Selain 79 prajurit yang berasal Satuan Korem 081/DSJ, juga terdapat para calon Babinsa yang berasal dari Korem 082/CPYJ dengan jumlah 56 orang, Korem 083/BDJ, 125 orang, Korem 084/BJ, 55 orang, Denma Kodam V/Brawijaya, 6 orang, Rindam V/Brawijaya, 8 orang, Ajendam V/Brawijaya, 2 orang, Kudam V/Brawijaya, 1 orang, Kesdam V/Brawijaya, 2 orang, Pomdam V/Brawijaya, 8 orang, Gartap III/Surabaya, 3 orang, Poltekad, 1 orang dan dari Kostrad Divif 2/Kostrad, sebanyak 120 orang. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pengesahan KUA PPAS PAK APBD 2018 diwarnai isu bakal tidak dicairkannya dana hibah Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas).

Meski sejumlah anggota Banggar menolak membenarkan isu tersebut, namun  sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya pencairan anggaran hibah Jasmas pada keputusan Wali Kota Surabaya.

Anggota Banggar, Vincensius menyebut sampai dengan rapat Banggar dan Banmus terakhir pihaknya memastikan anggaran hibah Jasmas masih tercantum.

Nilainya, lanjut politikus dari partai Nasdem ini sekitar Rp. 53,6 miliar yang merupakan anggaran hibah terakhir dari APBD 2018 dari total sekitar Rp. 200 miliar.

“Posisi terakhir memang tidak ada pergeseran dana hibah Jasmas. Nilainya sekitar Rp. 53,6 miliar . saya tidak tahu isu bakal tidak dicairkannya dana hibah ini berasal dari mana, tapi posisi terakhir masih ada,” ujar pria yang akrab disapa Awey ini.

Meski demikian Awey juga menegaskan, pihak DPRD Surabaya hanya bisa memastikan dana hibah Jasmas masih dianggarkan dan tidak digeser.

Namun menurutnya jika dikemudian hari pihak Walikota berkeinginan untuk tidak mencairkan anggaran ini hal itu merupakan hak dari pihak Walikota dan Pemkot Surabaya.

“Kalau memang tidak dicairkan, maka hal itu adalah kebijakan yang menjadi hak Walikota. Bolanya sekarang ada di sana (Pemkot,red),” terang Awey.

Namun yang jelas, lanjut Awey, saat ini usulan Jasmas dari DPRD Surabaya sudah teranggarkan dengan rigit by name by address.

Dengan demikian sebenarnya tinggal pencairan saja usai pembahasan PAK APBD 2018.

“ Ya sebenarnya tinggal pencairan saja,” ujarnya.

Sementara itu ketua Komisi A DPRD Surabaya yang juga anggota Banggar, Herlina Harsono Njoto dikonfirmasi menegaskan dana hibah Jasmas masih dianggarkan dalam KUA PPAS PAK APBD 2018. 

“ Masih dianggarkan, tidak digeser,” ujar Herlina.

Isu bakal tidak dicairkannya hibah Jasmas oleh Pemkot Surabaya ini dikomentari ringan oleh salah satu anggota legislatif yang menolak disebut namanya.

Anggota  legislatif salah satu partai besar ini menyebut pihaknya tidak masalah jika dana Jasmas tidak dicairkan Pemkot Surabaya.

“Keputusan final ada di Pemkot, mau dicairkan atau pun tidak itu keputusan Wali kota. Saya pribadi tidak terlalu mempermasalahkan” ujarnya.(*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Banyuwangi) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi-Lantamal V menggelar kegiatan bhakti kesehatan donor darah memperingati HUT ke 73 tahun 2018 yang dilaksanakan di Markas Komando Lanal Bayuwangi jalan Raya Situbondo no 54 Ketapang Banyuwangi, rabu (12/9/2018).

Kegiatan tersebut atas kerjasama Lanal Banyuwangi dengan PMI Banyuwangi untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Suhartaya,M.Tr.Hanla pada kegiatan mengucapkan terimakasih kepada seluruh prajurit dan semua pihak yang berpartisapasi dalam kegiatan donor darah, ini bagian dari kepedulian terhadap sesama.

“Aksi donor darah ini merupakan kepedulian kita semua (TNI, Polri serta PNS diwilayah Banyuwangi, red) untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan”, ujarnya.

Dalam aksi ini kami menargetkan 50 kantong darah dan syukur Alhamdulillah hari ini kita bisa mengumpulkan 61 kantong darah dari 75 orang yang telah mendaftar di meja panitia. Ini merupakan upaya kami untuk berbagi dengan sesama, pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tiga negara diantaraya Jerman dan Taiwan yang mengikuti serangkaian agenda pra kongres United Cities and Local Goverment (UCLG) Asia Pasific (Aspac) pada 13-15 September 2018 menjejaki tempat sejarah di Surabaya yaitu Monumen Tugu Pahlawan dan museum House of Sampoerna.

Berangkat dari gedung convention hall dyandra pukul 9 pagi menggunakan moda transportasi bus, para delegasi terlebih dahulu singgah di monumen Tugu Pahlawan. Selama perjalanan, rombongan dijelaskan berbagai macam infrastruktur modern maupun tradisional serta tata kelola kota yang ada di Kota Surabaya.

Setibanya di Monumen Tugu Pahlawan, rombongan diajak berkeliling untuk melihat sekaligus mengingat kembali rentetan cerita sejarah perjuangan pertempuran yang terjadi di Kota Pahlawan dan barang-barang zaman perjuangan.

Representative pemerintah asal Jerman Ify (26) sangat takjub dan tertarik melihat berbagai macam cerita serta koleksi sejarah yang ada di dalam museum. Baginya, tempat ini sangat bagus untuk generasi muda agar dapat mengingat dan mengenang jasa para pahlawannya.

“Pertama kali ke Surabaya dan saya sangat tertarik melihat benda-benda sejarah disini. Akan menjadi cerita saat pulang ke Jerman,” kata Ify di sela-sela acara, pada Rabu, (12/9/2018).

45 menit mengitari seisi barang dan mendengar cerita sejarah perjuangan di museum Tugu Pahlawan, beberapa delegasi melanjutkan perjalanan menuju House of Sampoerna. Setibanya disana, mereka disuguhkan senyum pegawai dan aroma kretek yang sudah melegenda di Kota Surabaya sejak tahun 1913.

Salah seorang petugas dengan cakap menjelaskan sejarah singkat museum dan silsilah keluarga Sampoerna kepada para delegasi.

Beranjak ke lantai 2, rombongan nampak takjub dan antusias saat melihat cara kerja pembuatan rokok Sigaret Kretek Tangan (STK) yang semuanya dikerjakan kaum hawa.

Saking takjubnya, beberapa delegasi memberanikan diri untuk mempraktekkan cara pembuatan hingga pengemasan  rokok kretek yang kini dihuni lebih dari 1.700 pekerja.
 
New Cities Goverment asal Taiwan, Kan Chuan Lin (30) mengaku senang. Alasannya, baru pertama kali dirinya melakukan hal semacam itu.

“Dapat ilmu baru dan itu terlihat sangat indah,” ungkapnya.

Selain itu, Chuan – sapaan akrabnya mengapresiasi jam kerja yang diterapkan di perusahaan Sampoena.

Menurutnya, pemberlakuan 7 jam kerja sesuai dengan aturan dan itu akan membuat pekerja merasa nyaman saat bekerja.

"Itu peraturan yang manusiawi dan perlu diterapkan di beberapa negara yang masih memperkerjakan pekerjanya di atas 7 jam,” tandasnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banda Aceh, Fadhil. Dirinya sangat senang dan kagum melihat cara kerja pembuatan rokok yang masih mempertahankan cara tradisional.

"Ada nilai seni yang dipertahankan dan itu sangat bagus," jelasnya. 

Adapun para delegasi akan melanjutkan city tour ke jembatan suroboyo, Kenjeran malam harinya. Mereka, akan melihat berbagai macam hiburan dan atraksi keindahan jembatan suroboyo diterangi gemerlap lampu warna-warni dan iringan musik jazz. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Tegal) Sebanyak 38 Perwakilan Pemuda dari seluruh wilayah Eks Karesidenan Pekalongan, yang telah lolos mengikuti seleksi tes tahap awal di Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut (Mako Lanal) Tegal-Lantamal V, kembali mengikuti seleksi tes tahap akhir Calon Bintara dan Calon Tamtama TNI-AL Th. 2018.

Rangkaian kegiatan tes seleksi tahap akhir dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, mulai dari Tes Samapta yang digelar pada hari minggu kemarin, di Gor Trisanja Jl. Ir. H. Juanda Pakembaran Kec. Slawi Kab. Tegal dan Tes Mental Ideologi (MI) di Mako Lanal Tegal Jl. Proklamasi No.01 mulai hari Senin hingga Selasa (11/09).

Total dari 38 Pemuda yang mengikuti Seleksi Tes Tahap Akhir. Pada saat pelaksanaan Tes Samapta di Gor Trisanja kemarin, terdapat 1 (satu) orang dinyatakan tidak dapat melanjutkan Tes, dikarenakan hasil pemeriksaan tensi tekanan darahnya tinggi.

Hingga berita ini diturunkan, Kini hanya tinggal 37 Orang Pemuda yang telah selesai mengikuti tes MI, dan apabila nantinya lolos Tes tersebut, maka akan diberangkatan ke Lanal Malang untuk mengikuti seleksi Tingkat Pusat atau yang lebih dikenal dengan istilah sidang Pantukhir.

Selanjutnya hasil Tes MI langsung dibawa oleh Tim Lapetal Disminpersal Mabesal yang diketuai oleh Kolonel Laut (S) Gatot Haryanto untuk dinilai dan dirangking. Rencananya hasil pengumuman tes MI tersebut nantinya akan diumumkan pada tanggal 27 September mendatang

"Untuk kalian yang nantinya dinyatakan lolos mengikuti Pantukhir di Lanal Malang, diharapkan agar mempersiapkan diri serta menjaga fisik stamina, karena tidak menutup kemungkinan diantara kalian ada yang gagal nantinya" Himbau Komandan Lanal Tegal Letkol Laut (P) Agus Haryanto SE, M.Tr.Hanla.

Lebih lanjut, "Untuk yang gagal jangan berkecil hati, TNI-AL masih memberikan kesempatan kepada kalian untuk bergabung mengabdikan diri menjadi Prajurit Matra Laut. Jadikan pengalaman kegagalan ini sebagai sarana evaluasi untuk mempersiapkan dan memperbaiki diri disaat kalian mendaftar kembali nanti" pungkasnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive