Selasa, 22 November 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sejak 17 tahun yang lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Surya Sembada Kota Surabaya belum melakukan upaya terhadap penyesuaian tarif atau kenaikan tarif air bersih. 

Padahal, diperlukan pemeliharaan jaringan pipa dan instalasi untuk mengimplementasikan operasional pelayanan penyediaan air bagi seluruh warga di Kota Pahlawan. 

Yakni, memiliki 6.200 kilometer panjang pipa dengan 608.000 jumlah pelanggan.

Karenanya, Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh (ITS) Nopember Kota Surabaya, Prof. Joni Hermana mendesak Pemkot Surabaya untuk melakukan kenaikan tarif air bersih. 

Menurutnya, ada tiga hal penting yang menjadi acuan kajian akademis terhadap kenaikan tarif berkeadilan.

Hal ini juga diperkuat dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum. Serta, SK Gubernur Jatim Nomor 188/775/KPTS/013/2021 tentang Pedoman Batas Atas dan Tarif Batas Bawah Air Minum Bagi BUMD kabupaten/kota se - Jawa Timur pada tahun 2022. 

Pertama, dalam kajiannya, Prof, Joni mempertanyakan apakah tarif pelanggan yang diberlakukan saat ini sudah cukup adil untuk diterima oleh masyarakat. 

Artinya, pelanggan penerima air atau penerima subsidi apakah telah menggunakan air secara adil tidak.

“Secara prinsip karena murah dan mereka adalah keluarga miskin, dalam perhitungan yang wajar, seharusnya penggunaannya sedikit. Tapi ada beberapa yang (penggunaan air) tinggi. Lalu ada yang sudah berubah statusnya, nah ini harus disesuaikan,” kata Prof. Joni, Selasa (22/11).

Kajian kedua, keberadaan sumber daya air di wilayah Jawa Timur saat ini sudah mencapai kondisi mendekati water crisis (krisis air). 

Sehingga harus dikelola secara bijak. Sebab, tugas PDAM adalah melayani kebutuhan air dan bukan menjual air.

Maka, harus mengontrol dan mengendalikan air supaya masyarakat menggunakan air secara hemat untuk menjaga keberlanjutan dari sumber daya air.

“Ketiga, adalah aspek pemeliharaan. Kita ada 6.200 kilometer jaringan pipa plus instalasinya, itu butuh pemeliharaan yang dilakukan secara wajar, agar bisa berjalan jangka panjang. Ini yang menurut saya harus diperhatikan agar proses pelayanan air bisa berlangsung,” ujarnya.

Oleh sebab itu, dengan adanya penyesuaian kenaikan tarif air bersih ini, mampu membuat masyarakat menjadi lebih bijak dalam penggunaan air. 

Prof. Joni yang merupakan Master Bidang Sanitasi dari Universitas Ghent Belgia berpesan kepada PDAM Surya Sembada, bahwa kualitas air harus menjadi lebih baik karena pemeliharaan betul-betul dilakukan secara wajar, agar kualitas yang diperoleh akan menjadi lebih baik.

“Sudah waktunya dilakukan proses kenaikan, lalu mengaculah kepada SK Gubernur. Karena SK Gubernur harus menjadi referensi, mana tarif bawah dan tarif atas. Dan catatan saya karena PDAM melayani harga paling murah se - Indonesia bahkan tolong dipertahankan. Karena yang lain sudah disesuaikan,” jelasnya.

Di sisi lain, inflasi dan kenaikan harga, menyebabkan beban yang ditanggung PDAM menjadi lebih besar. 

“Tapi yang lebih penting adalah yang mereka lakukan itu, secara tidak disadari bisa berdampak menjadi besar karena tidak adanya proses pemeliharaan yang layak dan wajar, maka perlu memastikan sistem itu bisa terus beroperasi secara berkelanjutan,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Arief Wisnu mengatakan bahwa pihaknya selalu berkonsultasi dan meminta arahan dari Prof. Joni selaku Guru Besar Bidang Sanitasi. 

Serta, yang telah disampaikan bahwa PDAM Surya Sembada harus menaikan tarif, telah selaras dengan SK Gubernur Jatim Nomor 188/775/KPTS/013/2021 tentang Pedoman Batas Atas dan Tarif Batas Bawah Air Minum Bagi BUMD kabupaten/kota se - Jawa Timur pada tahun 2022.

“Terkait dengan angka sudah ada, yakni Rp. 2.659 per meter kubik (batas bawah) dan angka itu yang menjadi referensi kami. Keputusan akhir siapa yang disubsidi dan berapa besar subsidi itu menjadi hak sepenuhnya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Kapan ditetapkan itu juga hak beliau, karena batas akhir penetapan adalah akhir bulan November 2022,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebanyak 25 ribu tenaga Non-ASN (Aparatur Sipil Negara) atau outsourcing (OS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, dipastikan tetap bekerja pada tahun 2023. 

Itu sebagaimana komitmen Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang menginginkan agar seluruh pegawai Non-ASN atau OS pemkot tetap diberdayakan di tahun mendatang.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Surabaya, Rachmad Basari mengatakan, dari hasil evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), tenaga Non-ASN di lingkup Pemkot Surabaya dipastikan tetap bekerja di tahun 2023. 

Hal ini sebagaimana merujuk dalam Surat Menteri PANRB No B/2060/M.SM.01.00/2022 tanggal 14 Oktober 2022.

"Sebagaimana komitmen pemerintah kota, bahwa hasil evaluasi Kemenpan RB terhadap tenaga outsourcing di tahun 2022, maka pada tahun 2023 mereka tetap dapat bekerja," kata Rachmad Basari saat jumpa pers di Gedung Eks Bagian Humas Pemkot Surabaya, Selasa (22/11).

Dengan merujuk Surat Menpan RB tersebut, maka sistem pembayaran honorarium OS pada tahun 2023, mengikuti sejumlah peraturan. 

Yakni, Peraturan Presiden (Perpres) No 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Perpres No 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Kemudian, Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) No 60/PMK.02/2021 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022 dan Permenkeu No 83/PMK 02/2022 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023.

"Jadi terkait hasil evaluasi Kemenpan RB, bahwa tenaga outsourcing di pemkot bukan dalam arti gambaran ikut pihak ketiga. Tapi outsourcing yang nantinya tetap kontrak perorangan dengan mekanisme yang telah diatur dalam Perpres Pengadaan Barang/Jasa," jelasnya.

Selain itu, mantan Kepala Inspektorat Kota Surabaya ini juga memaparkan, bahwa sebagaimana dalam Surat Menpan RB tanggal 14 Oktober 2022, tenaga Non-ASN di pemkot pada tahun 2023 akan terbagi menjadi dua kategori. 

Kedua kategori itu terdiri dari tenaga penunjang dan non-penunjang.

"Untuk tenaga penunjang ini terdiri dari petugas kebersihan, pengamanan dan driver (sopir), termasuk pihak ketiga. Di tahun 2023, tenaga penunjang akan mendapatkan gaji ke-13 dengan mekanisme honorarium bukan merujuk kepada UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten) pada UU Cipta Kerja," terangnya.

Demikian pula dengan tenaga non-penunjang, Basari menyebutkan, bahwa mereka juga dipastikan masih tetap bekerja sesuai hasil evaluasi Kemenpan RB. 

Dalam peraturan tersebut, telah dijelaskan kelas jabatan hingga uraian tugas tenaga outsourcing non-penunjang. 

Termasuk pula diatur standar biaya masukan untuk tahun anggaran dengan melihat pendidikan dan pengalaman kerjanya.

"Sehingga di pemerintah kota ini untuk tahun 2023 sudah mengacu pada dua ketentuan (penunjang dan non-penunjang) tersebut. Dan ditegaskan bukan outsourcing yang mengacu pada UU Ketenagakerjaan," ungkapnya.

Dengan demikian, kata dia, tenaga non-penunjang di lingkungan Pemkot Surabaya pada tahun 2023 besaran gajinya bisa berbeda. 

Besaran gaji tenaga non-penunjang ini dihitung berdasarkan kualifikasi, beban kerja, pengalaman hingga jenjang pendidikan yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.

"Karena, hasil evaluasi terkait tenaga outsourcing tahun 2022, sudah tidak merujuk kepada outsourcing yang dipihakketigakan. Tetapi adalah karena pemkot ingin mereka tetap bekerja, maka sesuai ketentuan tetap diperbolehkan dan diperkenankan sesuai Surat Menpan RB melalui kontrak perorangan di belanja barang dan jasa," imbuhnya.

Basari lantas mencontohkan mekanisme pengupahan non-ASN pemkot yang bekerja pada bagian programmer atau dalam kategori tenaga non-penunjang. 

Jika merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan, tenaga non-ASN itu bisa mendapatkan gaji per bulan mencapai di atas Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK).

"Kalau merujuk pada standar biaya minimal itu bisa menyentuh di angka Rp7 juta, sesuai dengan kelas jabatan. Itu sudah jelas, tinggal kita melihat benar tidak dia (tenaga OS) punya pengalaman lebih dari 5 tahun melaksanakan apa yang menjadi (dasar) gaji segitu diberikan," pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani membuka kegiatan Pembinaan Pengolahan Permakanan dan Kudapan Bergizi bagi Balita Stunting bersama UMKM Kota Surabaya di Gedung Balai Pemuda, Selasa (22/11). 

Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh koordinator UMKM dari setiap kelurahan di Kota Surabaya.

Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani mengatakan, program permakanan untuk balita stunting dari keluarga MBR, serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dalam bentuk kudapan bergizi terus dilakukan. 

Sebab, selama ini permakanan bagi balita stunting dan PMT balita disediakan oleh UMKM penyedia yang dibina oleh ahli gizi puskesmas.

“Kegiatan ini merupakan upaya kita menuju perbaikan, sehingga kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan balita dalam permakanan dan PMT dapat terpenuhi. Saya berharap, kita bisa memaksimalkan kegiatan ini sebagai wadah untuk saling belajar dan bertukar pikiran untuk saling membangun demi terciptanya generasi emas bebas stunting di Kota Surabaya,” kata Rini Indriyani.

Sebab, menurutnya, penurunan angka kasus balita stunting harus dimulai dengan pemberian permakanan atau PMT yang tepat bagi balita. 

Ia mencontohkan, bahwa tingkat konsumsi atau kegemaran balita di Kota Surabaya terhadap menu olahan ikan masih sangat kurang. 

Hal ini disebabkan karena adanya aroma tak sedap dari menu olahan ikan, hingga penampilan menu yang kurang menarik.

“Maka bagaimana kita menggiatkan gemar makan ikan. Sehingga inovasi dan kreatifitas untuk mengolah menu ikan harus menjadi menu favorit untuk anak. Ini bukan tugas pemerintah saja, tapi juga tugas orang tua untuk lebih kreatif memilih menu dan membuat makanan olahan ikan yang bervariasi,” ujar dia.

Oleh sebab itu, Rini Indriyani mengaku telah melakukan koordinasi dalam pembahasan evaluasi yang berkaitan dengan pemberian permakanan bagi balita stunting dan PMT balita, bersama Pakar Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga Kota Surabaya. 

“Kita evaluasi, stunting kita berikan permakanan kepada MBR, ada formula yang kurang pas, mungkin menunya kurang bervariasi. Kira-kira formula apa yang tepat untuk balita stunting? Dan kita sudah membicarakan, mungkin kudapan,” ungkap dia.

Dengan formula berupa menu kudapan tersebut direncanakan akan mulai dibagikan pada awal tahun 2023. 

Dengan harapan mampu memenuhi kebutuhan balita stunting, mulai dari gizi, protein, karbohidrat, lemak, dan lain sebagainya. 

“Jadi terpenuhi zat esensial yang dibutuhkan anak dalam satu hari. Setiap hari menu akan kita samakan, tapi akan kita ukur gizinya. Formula ini kita lihat setelah (berjalan) tiga bulan, dengan konsep kudapan ini lebih efektif dari permakanan atau tidak,” pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan mewaspadai maraknya aksi penipuan, baik melalui sms, WhatsApp maupun media sosial yang mengatasnamakan pejabat Pemkot Surabaya.

Terbaru, aksi penipuan itu mengatasnamakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Oknum tersebut menggunakan nomor WhatsApp 0813-3305-1810. 

Dalam akun WhatsApp itu, terlihat wajah Wali Kota Eri yang dipasang sebagai foto profil dengan mengenakan kemeja merah sembari menggunakan kopyah.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya M. Fikser menjelaskan dalam pesan singkatnya kepada sejumlah nomor, oknum tersebut memperkenalkan diri sebagai Wali Kota Surabaya yang sedang menggalang donasi untuk membantu masjid dan panti asuhan.

“Jadi, itu tidak benar dan itu bukan nomornya Pak Wali,” kata Fikser di ruang kerjanya, Selasa (22/11).

Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maupun pihak swasta untuk lebih berhati-hati dan mewaspadai segala bentuk penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab itu.

Bahkan, ia juga meminta kepada seluruh warga Kota Surabaya agar tidak langsung mempercayai apabila nomor tersebut atau nomor lain yang mengatasnamakan Wali Kota Eri maupun pejabat pemkot meminta-minta bantuan tertentu.

“Mohon dikroscek terlebih dahulu kebenarannya, jangan gampang percaya karena tidak mungkin penggalangan dana dilakukan semacam itu,” tegasnya.

Di samping itu, Fikser juga meminta apabila ada masyarakat yang mengetahui kejadian perbuatan melawan hukum, agar segera melaporkan ke pihak berwajib. 

Sebab, Pemkot Surabaya tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang ditimbulkan sebagai akibat dari penipuan tersebut.

“Hati-hati jika ada telepon yang meminta atau ada maksud tertentu mengatasnamakan pejabat pemkot, apapun alasannya hal itu tidak benar,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menugaskan para RT/RW, LPMK, dengan warga sekitar untuk saling berkolaborasi dan bergotong - royong dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di perkampungan. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bahwa kolaborasi antara RT/RW, LPMK, dan warga setempat bisa melakukan penyisiran dan pemetaan terhadap keluarga yang pendapatannya kurang dari Rp 5 juta. 

Sebab, mulai tahun 2023, Pemkot Surabaya akan mengucurkan Rp 3 Triliun dari APBD Kota Surabaya untuk pemberdayaan UMKM serta belanja barang dan jasa.

“Tugas RT/RW dengan LPMK dengan masyarakat adalah menentukan siapa (warga) dalam RT itu yang membutuhkan, termasuk warga miskin. Karena itu, untuk menentukan warga miskin dalam satu RT, maka harus ada perwakilan RT dan 10 persen dari jumlah warga dengan lurah setempat,” kata Wali Kota Eri, Selasa (12/11).

Sebab, menurutnya, Lurah setempat harus memberikan penjelasan mengenai kategori atau klaster warga miskin di Kota Surabaya. 

“Tidak seperti sekarang yang due (punya) motor atau mobil mlebu (masuk) keluarga miskin, nanti ditujukan kepada warganya, pantaslah wong iki nerimo (menerima)?,” ujar dia.

Jika berdasarkan penyisiran dan pemetaan warga miskin tersebut, terdapat keluarga yang sesuai dengan kategori warga miskin, maka akan dimasukan dalam kategori itu. Karenanya, hal ini menjadi koreksi bersama antara masyarakat dengan Pemkot Surabaya.

“Kalau dia punya motor berarti bukan masuk keluarga miskin, tapi mungkin masuk kategori keluarga pra miskin. Keluarga miskin adalah orang yang meminta penghasilan, karena penghasilan untuk makan saja tidak bisa. Tapi kalau dia penghasilan untuk cicil motor, berarti dia masuk keluarga pra miskin, dia sudah sejahtera tapi masih dalam kategori pra miskin,” jelas dia.

Namun, ia tidak menampik bahwa masih banyak pemikiran masyarakat bahwa warga bisa mendapat bantuan dari Pemkot Surabaya, jika warga tersebut masuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Lah ini yang harus dibereskan. Kalau dia tidak masuk dalam kategori keluarga miskin, tapi masuk keluarga pra miskin maka bantuan itu harus dapat semuanya,” kata dia.

Lebih lanjut, Wali Kota Eri menerangkan bahwa berbagai bantuan yang diberikan Pemkot Surabaya memudahkan masyarakat menikmati fasilitas di Kota Pahlawan. 

Diantaranya, sekolah gratis tingkat SD dan SMP Negeri, serta pemanfaatan pelayanan kesehatan gratis melalui program Universal Health Coverage (UHC). 

Yakni, kerjasama Pemkot Surabaya dengan BPJS Kesehatan sebagai komitmen memberikan jaminan kesehatan.

“Sedangkan rumah tidak layak huni (Rutilahu) maka keluarga miskin dulu yang diselesaikan baru keluarga pra miskin. Ini semua harus sadar untuk merubah mindset (kebiasaan) dengan kekuatan warga yang guyub,” pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Puluhan warga di Kota Surabaya dengan tega menyerahkan orang tua mereka yang sudah lanjut usia (Lansia) untuk tinggal dan dirawat di panti sosial. 

Pada tahun 2022, ada sekitar 40 warga yang mengajukan orang tuanya ke UPTD Griya Werdha milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengaku prihatin terhadap fenomena tersebut. 

Bahkan di tahun 2022, pihaknya banyak menerima surat pengajuan dari warga agar orang tua mereka dirawat dan tinggal di UPTD Griya Werdha.

"Sekarang semakin banyak kami menerima surat yang sudah disertai pernyataan dari anak, bersedia agar orang tuanya dirawat di Panti Griya Werdha," kata Anna di Balai Kota Surabaya, Selasa (22/11).

Padahal, Anna menyatakan, panti sosial UPTD Griya Werdha seharusnya dikhususkan bagi lansia miskin terlantar dan tidak memiliki keluarga. 

Namun, tetap saja ada pengajuan lansia untuk tinggal di Griya Werdha meski orang tua itu masih memiliki anak dan keluarga. 

"Surat pengajuan yang masuk di tahun 2022 ini kurang lebih ada 40 an," ujar dia.

Ia menyebutkan, mayoritas warga yang ingin menyerahkan orang tua mereka ke Griya Werdha, karena alasan faktor ekonomi. 

Meski demikian, pihaknya pun tak serta merta untuk langsung dapat menerima. 

"Jadi tidak semua kami terima, kami turunkan tim dari Griya Werdha untuk outreach terlebih dahulu," jelasnya.

Menurut dia, apabila faktor ekonomi yang menjadi alasan, Dinsos Surabaya akan melakukan pendekatan kepada anak atau keluarganya. 

Jika memungkinkan, pihak keluarga atau anak akan diberikan intervensi bantuan permakanan atau program padat karya supaya orang tua mereka tetap dapat tinggal bersama.

"Maka saya tidak serta merta mengambil orang tua itu. Tapi saya mendekati dahulu anak atau keluarganya. Kan kasihan, karena sebaik-baik perawatan itu ada di keluarganya," tuturnya.

Ia lantas mencontohkan fenomena yang pernah terjadi di salah satu wilayah kecamatan Surabaya. 

Saat itu ada seorang warga yang ingin menyerahkan orang tua mereka ke UPTD Griya Werdha. Padahal warga tersebut tergolong keluarga yang mampu.

"Karena alasan istri mudanya yang tidak mau merawat, akhirnya orang tuanya diserahkan ke Griya Werdha. Itu kasihan orang tuanya, makan sampai dikasih tetangga. Akhirnya, sore harinya itu langsung kami ambil," ungkap dia.

Anna pun ingin membuka hati dan nurani masyarakat agar tak serta merta menyerahkan orang tua mereka ke Griya Werdha. 

Jika faktor ekonomi menjadi alasan, Pemkot Surabaya memastikan siap untuk memberikan intervensi kepada anak atau keluarganya.

"Saya mengharapkan juga kepedulian anak-anak. Ilinglah, disek de e wayahe cilik dirawat wong tuwane, mosok wayahe ngene gak gelem ngerawat ibuk e (Ingatlah dulu waktu kecil dirawat orang tuanya, masak waktunya sekarang tidak mau merawat ibunya)," cetus Anna.

Oleh sebabnya, Anna menegaskan bahwa Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah memberikan perhatian serius terhadap fenomena itu. 

Karenanya, Wali Kota Eri Cahyadi meminta Dinsos agar melakukan pengecekan secara detail sebelum menerima pengajuan lansia untuk dirawat di Griya Werdha.

"Pak wali kota meminta cek betul, kondisi sebenarnya dari keluarganya. Kalau memang tidak mampu betul keluarganya, maka kita ambil. Tapi kalau memang masih ada keluarga dan ada penghasilan, kita beri intervensi lain, sehingga orang tuanya tetap dapat tinggal di rumah," pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Klungkung) Seorang wisatawan berhasil dievakuasi Babinsa dan Tim Sar ketika terjatuh dari ketinggian 40 meter di kawasan obyek wisata Broken Beach, Dusun Sompang, Desa Bungka Mekar, Kecamatan Nusa Penida pada Senin (21/11) siang.

Kejadian itu bermula, ketika wisatawan tersebut mencoba untuk melakukan swa foto di sekitar area tebing. Namun nahas, korban terpelosok dan terjatuh dari ketinggian tebing tersebut.

Hal itu, dikatakan oleh Wadanramil Nusa Penida, Kapten Inf Gede Putrayadnya ketika dikonfirmasi terkait hal itu.

“Anggota kita (Babinsa) bersama tim SAR langsung melakukan upaya evakuasi,” ujarnya.

Wadanramil menambahkan, jika beberapa titik area di kawasan wisata tersebut sudah terpasang berbagai peringatan keamanan. Namun, peringatan tersebut seakan diabaikan oleh para pengunjung.

“Sudah ada papan peringatan,” tandasnya. “Sekarang, wisatawan itu sudah dibawa ke RS untuk proses penanganan lebih lanjut,” imbuh Wadanramil.


Minggu, 20 November 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Keberadaan tanggul jebol di Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, langsung mendapat respon sigap dari aparat Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Keduanya, langsung melakukan beberapa upaya penanganan dan pengecekan terhadap tanggul tersebut.

Serda Ruli mengatakan, jebolnya tanggul tersebut diakibatkan debit air yang melebihi kapasitas akibat curah hujan tinggi yang terjadi di Lamongan.

“Akibatnya, air tanggul meluber ke pemukiman warga,” kata Ruli. Minggu (20/11) pagi.

Di lokasi itu pula, Ruli secara sigap berkoordinasi dengan pihak BPDP Lamongan untuk melakukan berbagai langkah antisipasi. Salah satunya, dengan mendatangkan alat berat ke lokasi tanggul tersebut.

“Untuk sementara, kita minimalisir luberan air yang masuk ke pemukiman. Selanjutnya, kita koordinasikan ulang dengan pihak terkait lainnya,” jelasnya.


Sabtu, 19 November 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan 8 kunci rumah hasil dari program rumah tidak layak huni (Rutilahu) Dandan Omah kepada warga di Wilayah Kecamatan Tandes, Sabtu (19/11). 

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri Cahyadi tak sendiri, ia didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Erna Purnawati, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Irvan Wahyudrajad dan Camat Tandes Febriaditya Prajatara. 

Ketika penyerahan Rutilahu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, rumah yang sebelumnya diperbaiki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) pada tahun ini beberapa sudah selesai dikerjakan. 

Setelah rumah itu selesai dikerjakan, ia berharap, pemiliknya bisa merawat dan tidak menjual rumahnya. 

“Jadi harus dipelihara, selain itu tidak boleh dikontrakkan atau dijual selama lima tahun dan perawatannya harus dilakukan secara mandiri oleh pemiliknya,” kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri menyampaikan, pemkot bukan hanya menyerahkan rumah yang telah rampung dibenahi, akan tetapi ia bersama jajarannya akan memberikan fasilitas pelatihan kepada pemiliknya. 

Tujuannya, agar penerima program rutilahu tidak bergantung pada pemkot ke depannya. 

“Kita berikan pemberdayaan masyarakat dan pekerjaan, sehingga mereka nantinya bisa merawat rumahnya. Itu yang saya tekankan,” ujarnya.

Wali Kota Eri menerangkan, para penerima program rutilahu itu dipersilahkan memilih 23 item wirausaha yang digerakkan oleh pemkot. 

Diantaranya ada toko kelontong, menjahit, peternakan, pertanian, membuat batako, dan masih banyak lainnya. 

“Maka dari itu saya pesan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan dan guyub di kampungnya, begitu pula dengan lurah dan camat. Ketika kampung itu guyub dan lestari, nanti sesama warga itu akan saling menguntungkan,” terangnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Irvan Wahyudrajad menyampaikan, sebelumnya anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2022 Pemkot Surabaya telah disiapkan dana untuk 900 unit rutilahu. 

Dari jumlah itu, yang sudah terealisasi ada 700 rutilahu. 

“Jumlah itu termasuk yang ada di Kecamatan Tandes, totalnya ada 43 rumah yang kita rehab. Dari jumlah tersebut, sudah selesai dikerjakan ada 29 rumah,” kata Irvan. 

Irvan menjelaskan, rumah yang dibenahi itu rata - rata mengalami kebocoran pada atap rumah. Bahkan, ada beberapa rumah yang terlalu rendah hingga kebanjiran ketika curah hujan tinggi. 

“Semua kita perbaiki, termasuk kami keramik lantainya, jambannya kita benahi dan kita tinggikan rumahnya. Sebisa mungkin rumah itu tampak layak huni dan sehat,” jelasnya. 

Di kesempatan yang sama, Camat Tandes, Febriaditya Prajatara menyebutkan, program Dandan Omah rutilahu ini bukan hanya peran dari pemkot saja. 

Akan tetapi, lanjut Febriaditya, juga berkolaborasi dengan Kader Surabaya Hebat (KSH) dan RT/RW, untuk memotret rumah siapa saja yang layak mendapatkan program rutilahu di wilayah Kecamatan Tandes.

Mendukung program Wali Kota Eri Cahyadi, ia akan memberikan pelatihan dan lapangan pekerjaan bagi penerima rutilahu. 

Nantinya, ia bersama jajarannya di kecamatan akan memberikan pilihan 23 item wirausaha yang dimiliki pemkot. 

“Nanti akan kita intervensi melalui program padat karya, agar memiliki penghasilan tambahan. Dari 23 item wirausaha itu, salah satunya menjahit karena di Tandes sendiri ada kampung jahit. Setelah diberikan pelatihan, mereka akan diberi modal untuk memulai usaha,” sebutnya.

Salah satu penerima program rutilahu, Choiri mengaku bersyukur setelah rumahnya dibenahi oleh pemkot. Choiri mengatakan, sebelum rumahnya dibenahi, terjadi kebocoran ketika curah hujan tinggi. 

“Alhamdulillah sudah nggak takut kebocoran lagi. Terima kasih Pak Wali Kota sudah membenahi rumah saya,” ucap warga Jalan Karangpoh 4/47, Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Tandes itu. 

Selain Choiri, ada pula Paulina Soekarni yang mengalami nasib sama. Rumah yang tadinya bocor ketika hujan deras serta dindingnya yang semi permanen, kini menjadi lebih nyaman dan layak huni. Kini seniman Srimulat senior itu, bisa hidup lebih tenang. 

“Puji Tuhan, saya turut berterima kasih kepada Pak Wali. Rencananya, nanti sama Pak Wali Kota dibukakan toko kelontong,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menghadiri rapat kerja dan pelantikan Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) periode 2022-2026. 

Kegiatan tersebut, berlangsung di Graha Sawunggaling Lantai 6, Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Sabtu (19/1).

Dalam momen itu, Wali Kota Eri Cahyadi mengajak PC ISNU Surabaya untuk berkolaborasi dan bersinergi bersama dalam membangun Surabaya. 

Ia menyadari bahwa pemkot membutuhkan banyak elemen dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di Surabaya.

"Saya berharap dengan pelantikan ISNU Kota Surabaya ini maka bisa berkolaborasi, bersinergi dengan pemerintah. Karena pemerintah membutuhkan banyak elemen masyarakat," kata Wali Kota Eri.

Ia meyakini, ISNU Kota Surabaya yang diisi dengan anggotanya dari berbagai latar belakang pendidikan, bisa memberikan yang terbaik untuk kepentingan umat. 

Baik itu dari segi dakwahnya atau ekonomi kerakyatan. 

"Insyaallah kalau ISNU ini bisa memberikan perubahan-perubahan kepada masyarakat," ujar dia.

Oleh sebabnya, setelah pelantikan ini, Wali Kota Eri Cahyadi juga mengajak PC ISNU Surabaya untuk audiensi bersama. 

Pertemuan itu nantinya diharapkan dapat menggali potensi-potensi yang ada dalam ISNU untuk dikolaborasikan bersama pemerintah.

"Setelah pelantikan, nanti saya akan minta untuk bertemu. Kita akan melakukan apa yang bisa dikembangkan oleh ISNU, disinergikan dengan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan di Surabaya," katanya.

Karena itu, Ia berharap, Nahdlatul Ulama dengan ISNU di dalamya, juga dapat memberikan perubahan-perubahan untuk Kota Surabaya. 

Ia meyakini hal itu, karena di dalam ISNU para anggotanya berasal dari banyak kampus dengan berbagai latar belakang ilmu pendidikan.

"Karena ISNU dari ikatan sarjana, ada dari berbagai kampus. Ada yang ilmu terkait UMKM, pemberdayaan masyarakat dan lainnya. Itu yang kita ambil sehingga akan menjadi kekuatan besar, sembari kita melakukan dakwah melalui shalawat yang akan kita lakukan bersama," pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) PDAM Surya Sembada Kota Surabaya menaikkan tarif pemakaian air pada Januari 2023. Kenaikkan tarif ini berlaku untuk kelompok pelanggan menengah atas dan komersial.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno merespon kenaikkan tarif tersebut. Karena selama ini, besaran tarif belum mengacu pada asas berkeadilan. Selain itu sejak tahun 2005 PDAM tidak melakukan penyesuaian tarif.

"Selama ini tarif PDAM di pukul rata antara kelompok Kelompok 1 sosial umum, Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS), dengan kelompok 2 yaitu menengah atas dan komersial," kata Anas Karno, Sabtu (19/11).

Lebih lanjut legislator Fraksi PDIP tersebut mengatakan dengan kenaikkan tarif ini, nantinya kelompok menengah atas dan komersial ikut mensubsidi kelompok dibawahnya.

"Kenaikkan tarif ini realistis, dan sudah diatur dalam Permendagri nomor 21 tahun 2020. Yaitu Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2016 Tentang Perhitungan Dan Penetapan Tarif Air Minum kemudian SK gubernur 187 tahun 2021," imbuhnya.

Anas mengingatkan PDAM Surya Sembada, supaya kenaikkan tarif juga diikuti naiknya layanan kepada pelanggan.

"Pertama kwantitas dari segi kwantitas, artinya makin banyak masyarakat yang terlayani air pdam. Target semua terlayani PDAM di tahun 2023 harus tercapai," ujarnya.

Kemudian kontinuitas, menurut Anas jangan ada lagi air PDAM mengalir kecil, bahkan mati.

"Lalu soal kwalitas, jangan ada pelanggan yang mengeluh air PDAM keruh dan lain sebagainya," pungkasnya.

Sebelumnya Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Arief Wisnu Cahyono mengatakan penyesuaian tarif naik dari semula sekitar Rp3.619 per meter kubik (m3) menjadi sekitar Rp 4.070 per meter kubik (m3). 

Tim ahli juga sudah melakukan kajian akademik bahwa tarif selama ini tidak berkeadilan.

Arief menambahkan, Kelompok 1 akan mengalami kenaikan tarif jika pemakaian lebih dari 20 m3 per hari.

"Kalau pakai hanya 10 m3 per bulan malah gratis. Hanya berkewajiban bayar sewa meter dan retribusi kebersihan saja. Saat ini skema itu tengah difinalisasi. Termasuk tarif baru," ungkapnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sejumlah artis dan musisi papan atas ibu kota mengagumi batik karya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Surabaya. 

Selain memiliki motif yang unik, Batik Surabaya juga dinilai mereka dapat digunakan dalam berbagai momen.

Mulai dari acara yang bersifat formal, kasual hingga untuk nonton konser.

Penyanyi, model sekaligus artis Indonesia, Bunga Citra Lestari (BCL) menyampaikan kekagumannya terhadap Batik Surabaya. 

Bahkan, ia mengaku bangga bisa memakai Batik Surabaya saat performance dalam konser musik bertajuk Spontanz Festival in Collaboration with Batik Surabaya.

"Buat aku sih bukannya standar ya, tapi memang bagus, menarik, warna-warnanya juga menarik, patternnya juga menarik. Jadi aku bangga hari ini aku bisa pakai Batik Surabaya," kata BCL usai konser musik bertajuk Spontanz Festival di Tunjungan Plaza (TP) 3 Surabaya pada Jumat (18/11) malam.

Pelantun lagu Cinta Pertama (Sunny) itu juga menilai, jika Batik Surabaya dapat dipakai dalam berbagai momen. Mulai dari acara resmi, kasual hingga manggung untuk konser. 

"Jadi amat sangat luas. Mudah-mudahan semakin banyak yang suka, kayak anak-anak muda dalam kesehariannya bisa pakai Batik Surabaya, ibu-ibu, bapak-bapaknya juga bisa pakai. Aku bahagia banget bisa pakai Batik Surabaya," ujarnya

BCL pun mengajak masyarakat Indonesia dan khususnya anak-anak muda untuk bangga memakai produk-produk lokal. 

Seperti salah satunya adalah menggunakan produk batik karya UMKM Surabaya.

"Marilah kita pakai produk-produk lokal. Kita sama-sama support, supaya negara kita juga semakin besar lagi, semakin dilihat lagi oleh negara-negara dari luar. Jadi, ayo pakai produk lokal," pesannya.

Selain BCL, penyanyi, penulis lagu, sekaligus aktor Indonesia, Kunto Aji juga menyatakan kekagumannya saat pertama kali manggung memakai Batik Surabaya. 

"Menurut saya menarik, bagus, terus lebih warna-warni. Saya merasa ini cocok banget, saya pakai ini tadi manggung, keren," kata Kunto Aji.

Pelantun lagu Pilu Membiru itu mengakui, sekarang ini produk-produk lokal seperti karya UMKM, tak kalah kualitasnya dengan buatan luar negeri. 

Apalagi produk lokal tersebut berupa kain seperti Batik Surabaya.

Karenanya, Kunto Aji mengajak masyarakat untuk bangga menggunakan produk-produk lokal. 

"Jangan lupa kalian untuk selalu menggunakan produk lokal. Karena sekarang sudah tidak kalah kualitasnya," katanya.

Senada dengan BCL dan Kunto Aji, Grup Musik Indonesia, Kahitna mengaku bangga saat pertama kali manggung menggunakan Batik Surabaya. 

Seluruhnya juga terlihat kompak memakai Batik Surabaya yang fashionable ketika manggung dalam konser musik Spontanz Festival di Tunjungan Plaza 3.

"Kita senang dan bangga banget karena Batik Surabaya ternyata keren. Untuk performance juga kalau modelnya dibikin modern dan nyaman, bisa dipakai performance dengan baik," kata Kahitna dengan kompak. 

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive