Jumat, 09 Desember 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) PDAM Surya Sembada Kota Surabaya melakukan serah terima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Jamban Sehat kepada warga di Kecamatan Asemrowo dan Kecamatan Sukomanunggal, Jumat (9/12) lalu.

“PDAM memberikan bantuan bedah rumah ini untuk mendukung program Pemerintah Kota,” kata Sekretaris Perusahaan PDAM Surya Sembada, Diah Ayu Anggraeni.

"Bantuan ini diberikan bekerjasama dengan BAZNAS Kota Surabaya. Total 20 Rutilahu dan 22 Jamban Sehat yang direalisasikan pada tahun 2022", jelasnya.

Diah Ayu berharap, bantuan bedah rumah dan jamban sehat ini menyentuh langsung kebutuhan masyarakat dan bermanfaat bagi warga kota Surabaya agar bisa hidup layak dan sehat. 

Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin menyampaikan rasa terima kasih kepada PDAM Surya Sembada dan Baznas Kota Surabaya. 

“Kami ucapkan terima kasih kepada PDAM dan Baznas atas bantuannya untuk warga kami. Ini sangat layak dan bagus juga ada jambannya,” ujarnya. 

Sementara itu, Wakil Ketua I Baznas Kota Surabaya Marjuki berharap bantuan bedah rumah dan jamban dari PDAM Surya sembada di tahun 2023 bisa berlanjut. 

“Supaya bisa dirasakan oleh warga kota Surabaya yang benar-benar membutuhkan bantuan ini,” ujar Marjuki. 

Terpisah, Supriatin, penerima manfaat program bedah rumah di Tambak Mayor Utara mengatakan bahwa dia sangat senang atas bantuan bedah rumah. 

“Alhamdulillah, terima kasih PDAM dan Baznas menurut saya ini lebih dari layak. Saya harap warga Surabaya lainnya yang benar-benar membutuhkan bisa mendapat bantuan bedah rumah seperti ini. Sangat bagus.” pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar rapat dengan para Forkopimda Kota Surabaya untuk membahas pengamanan di Kota Pahlawan, terutama pada saat natal dan tahun baru 2023. 

Rapat itu digelar di rumah dinas Wali Kota Surabaya Jalan Sedap Malam, Surabaya, Jumat (9/12).

Seusai rapat, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa rapat tersebut membahas tentang pengamanan secara keseluruhan di Kota Surabaya, mulai dari pengamanan dari gangguan-gangguan yang ditimbulkan oleh anak-anak remaja hingga persiapan pengamanan natal dan tahun baru. 

“Jadi, insyaallah hari Senin kami akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya yang akan ditujukan kepada seluruh tempat ibadah di Surabaya. Tempat ibadah itu bukan hanya gereja, tapi juga semua tempat ibadah dari berbagai agama yang ada. Kami akan sampaikan untuk lebih waspada dan hati-hati,” kata Wali Kota Eri.

Bahkan, nantinya pemkot akan meminta untuk menyampaikan nama-nama jamaah yang akan melakukan Misa dan Natal di semua gereja, sehingga bisa dilakukan deteksi awal siapa saja nama-nama jamaah yang akan beribadah dan waktunya kapan. 

Selain itu, parkir di gereja itu harus di tempat yang berbeda, sehingga nanti ada pembatas yang juga dipasangi metal detector untuk masuk ke gereja. 

“Makanya nanti, jamaah yang masuk ke gereja harus melewati metal detector dan harus sesuai dengan jadwal dan sesuai dengan kartu yang biasanya dipegang oleh para jamaah, sehingga bisa diketahui siapa saja yang beribadah di waktu-waktu tertentu,” ujarnya. 

Di samping itu, Wali Kota Eri memastikan bahwa pada saat natal, pihaknya juga akan melibatkan semua organisasi masyarakat (ormas) yang akan ikut terlibat dalam pengamanan gereja. 

Menurutnya, itu penting karena Surabaya kota toleransi, sehingga di Surabaya bersama-sama menjaga keamanan. 

“Jadi, nanti selain bergerak dengan TNI-Polri, kita juga akan menggerakkan ormas-ormas untuk menjaga keamanan gereja,” kata dia. 

Sedangkan untuk pengamanan malam tahun baru, Wali Kota Eri bersama Forkopimda Surabaya sudah sepakat untuk melakukan penyekatan di setiap perbatasan kota. 

Selanjutnya, untuk kegiatan yang diperbolehkan dalam Inmendagri seperti kegiatan di hotel, itu akan diperbolehkan sesuai dengan Inmendagri. 

“Tapi nanti di dalam surat edaran kami, akan disampaikan bahwa terkait pengunjung yang masuk ke dalam hotel, akan menjadi tanggung jawab pihak hotel, seperti misalnya ada yang bawa sajam dan lainnya,” imbuhnya. 

Selain itu, nanti pada malam tahun baru seluruh camat di Surabaya akan diminta untuk mengadakan acara tahun baru di wilayahnya masing-masing, sehingga di masing-masing kecamatan itu akan ada kegiatan dan masyarakat tidak lepas antar kecamatan. 

Bagi dia, ini penting untuk mengurangi potensi adanya konvoi pada malam hari tahun baru dan untuk meminimalisir kerumunan. 

“Jadi, nanti yang dari luar sudah kita lakukan penyekatan di masing-masing pintu masuk Surabaya, lalu di kecamatan akan kita gerakkan untuk menggelar acara sendiri-sendiri, dan di dalam kota kita akan melakukan patroli dengan jajaran pemkot dan Forkopimda. Insyallah dengan cara dan usaha ini, ia berharap Surabaya akan terus aman selama natal dan tahun baru 2023,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyalurkan bantuan sosial kepada 1.158 nelayan di Kota Pahlawan, serta menyerahkan bantuan sarana lainnya. 

Seperti, penyerahan 8 unit bantuan perahu atas hasil usulan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan penyerahan 2 unit bantuan alat pembuat kerupuk sebagai upaya pemberdayaan istri nelayan. 

Bantuan tersebut diberikan kepada para nelayan sebagai upaya menangani dampak inflasi, yang diberikan secara simbolis oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Adventure Land Romokalisari, Jumat (9/12). 

Hal ini merupakan pelaksanaan program penanganan dampak inflasi guna menindaklanjuti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib Dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022. 

Dimana pelaksanaannya sesuai dengan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 108 Tahun 2022. 

Yakni, tentang Pelaksanaan Kegiatan Pemberian Bantuan Sosial Kepada Nelayan Kota Surabaya Dalam Rangka Mendukung Program Penanganan Dampak Inflasi, yang bertujuan untuk membantu nelayan di Kota Pahlawan dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari.

“Terkait penyaluran bantuan sosial, alat pembuatan kerupuk, dan penyerahan  perahu hasil Musrenbang, Alhamdulillah matur nuwun (terima kasih) kepada seluruh jajaran DPRD Kota Surabaya, khususnya Komisi B yang hadir dan mendukung Pemkot Surabaya,” kata Wali Kota Eri.

Melalui penyaluran bantuan sosial dan penyerahan perahu, serta mesin pembuat kerupuk ini, Wali Kota Eri cahyadi berharap bisa membantu menaikan pendapatan dan kesejahteraan para nelayan. 

Ia juga meminta kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya untuk melakukan pendataan terhadap penghasilan nelayan setiap bulannya. 

“Setelah mendapatkan bantuan, dia (nelayan) harus mendapatkan (penghasilan) berapa? Jangan sampai setelah dia mendapatkan bantuan, dia tidak bisa naik pendapatnya,” ujar dia.

Sebab, Pemkot Surabaya akan membantu membuka Toko Kelontong untuk dikoneksikan dengan situs belanja online E-Peken Surabaya di setiap kampung nelayan. 

Hal ini dilakukan untuk menambah penghasilan para istri nelayan. 

“Ini juga untuk seluruh RW karena ada RW yang menjadi percontohan juga. Maka yang tidak mampu dikumpulkan, kita bukakan Toko Kelontong untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari- hari, sehingga ada hasil dari Toko Kelontong ini akan dibagikan kepada anggota. Para nelayan lainnya bisa membeli beras, minyak, dan bahan pokok lainnya di Toko Kelontong,” terang dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan bantuan sosial berupa uang tunai sebesar Rp 600 ribu yang diberikan kepada seluruh nelayan, yakni 1.158 orang. 

Sebelumnya, total kuota nelayan adalah 1.190 yang kemudian dilakukan verifikasi di lapangan menjadi 1.158 nelayan. 

"Yang tidak lolos verifikasi dikarenakan ada yang meninggal dunia dan beralih profesi,” kata Antiek.

Pelaksanaan penyaluran bantuan sosial ini digelar mulai 9-13 Desember 2022 mendatang. 

Selanjutnya, untuk 8 unit bantuan perahu atas hasil usulan Musrenbang yang diberikan kepada 8 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang berada di Kecamatan Benowo dan Asemrowo. 

Serta, 2 unit bantuan alat pembuat kerupuk yang diberikan kepada 2 KUB di Kecamatan Mulyorejo, sebagai upaya untuk pemberdayaan istri nelayan.

“Contoh pemberdayaan nelayan di kecamatan yang lain bentuknya bermacam-macam, seperti di Kecamatan Bulak diberikan bantuan perahu wisata. Tidak diberikan dalam bentuk uang tunai tetapi diberikan bantuan melalui alat-alat yang dibutuhkan nelayan,” ujar dia

Ia menjelaskan bahwa tujuan pemberdayaan nelayan adalah untuk meningkatkan pendapatan, selain memberikan bantuan pihaknya turut melakukan pendampingan dan melakukan pemantauan. 

“Apakah dengan bantuan ini ada nilai tambahnya dan ada berapa banyak penambahannya, itu yang harus kami cek,” jelas dia.

Ditemui di lokasi yang sama, anggota KUB Mandiri Kelurahan Genting Kalianak Kecamatan Asemrowo, Mochamad Khoirul menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi dan DKPP Kota Surabaya atas kepedulian dalam penanganan dampak inflasi. 

Bahkan, ia mengaku bahwa Pemkot Surabaya melalui DKPP Surabaya terus memberikan pendampingan dalam berbagai bentuk pelatihan dan kebutuhan peralatan untuk nelayan.

“Terima kasih untuk bapak Walikota (Eri Cahyadi) Karena selama ini belum ada bantuan langsung tunai untuk nelayan dan ini sangat membantu. Sebab, pemkot lewat DKPP sangat peduli dalam membantu ekonomi kita, seperti pelatihan membuat probiotik, budidaya lele, dan perbaikan mesin perahu untuk mendukung supaya nelayan bisa maju,” pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kemunculan kelompok remaja yang membawa senjata tajam (sajam) kini sudah tidak bermunculan di Kota Surabaya. 

Kebanyakan dari mereka merupakan anak-anak dibawah umur atau 17 tahun kebawah yang sedang menunjukkan eksistensinya dengan memicu persaingan antar kelompok remaja lain.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dalam persaingan tersebut, para remaja saling mempertontonkan sajam yang mereka miliki untuk saling menakut-menakuti. 

Beruntungnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama TNI/Polri, serta seluruh elemen masyarakat langsung bertindak cepat dengan melakukan patroli gabungan untuk menertibkan kelompok tersebut.

“Anak-anak yang dibawah 17 tahun kebawah yang paling banyak. Juga ada (pelajar) SMK begitu 17-18 tahun, itu dia mencari eksistensi dirinya dengan menunjukkan senjata tajam. Tapi dengan operasi besar-besaran, saya matur nuwun (terima kasih) kepada seluruh warga Surabaya, Alhamdulilah warga sudah menjaga Kota Surabaya. Setiap perkampungan dijaga, setiap wilayahnya dijaga, ayo dijaga terus Kota Surabaya ini agar tetap aman dan nyaman,” kata Wali Kota Eri, Jumat (9/12).

Dengan gotong-royong pelaksanaan patroli penertiban kelompok remaja bersajam inilah, kelompok tersebut mulai tak bermunculan di malam hari. 

Para remaja yang terjaring tersebut akan dilakukan pendataan untuk didaftarkan dalam Sekolah Wawasan Kebangsaan yang akan dimulai pada awal Januari 2023 mendatang. 

Disana, para remaja akan diberikan materi pendidikan kebangsaan oleh TNI/Polri, serta diberikan penguatan pada pendidikan keagamaan.

“Anak-anak yang biasanya keliling membawa senjata tajam sudah tidak tampak lagi di Surabaya. Untuk anak-anak yang sudah terjaring oleh Pak Kapolrestabes (Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan) akan didata, siapa yang terjaring. Pak Kapolrestabes dan Pak Kapolres Tanjung Perak (AKBP Anton Elfrino Trisanto) sangat luar biasa,” ujar dia.

“Cyber crime mereka tahu bahwa ada akun-akun yang namanya palsu tapi dia tahu siapa yang sebenarnya. Jumlah anggotanya berapa dan didatangi semua oleh Pak Kapolrestabes maupun Kapolres Tanjuk Perak,” imbuh dia.

Para remaja yang menggunakan akun-akun palsu dan terlibat dalam ajakan kelompok remaja bersajam itu langsung dikunjungi untuk dilakukan pendataan. 

Selain itu, mereka juga diajak berbincang mengenai alasan mengapa ikut dalam kelompok-kelompok tersebut. 

Sebab, Wali Kota Eri mengaku bahwa faktor utama para remaja mengikuti kelompok tersebut adalah kurangnya kasih sayang dari orang tua.

“Karena rata-rata orang tuanya tidak pernah perhatian kepada putra putrinya. Jadi, lek moleh bengi gak tau ditakoni teko ndi (pulang malam tidak pernah ditanyakan dari mana), terus kadang-kadang karena kehidupan faktor ekonominya,” ungkap dia.

Karenanya, melalui Sekolah Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan itu, para remaja akan dibagi dalam setiap gelombang. 

Pada kegiatan pembelajaran pagi hari, para remaja akan ditumbuhkan rasa cinta kebangsaan melalui pendidikan militer. 

Sedangkan pada pembelajaran malam hari, para remaja itu akan mendapat pendidikan keagamaan.

“Satu gelombang mungkin 100, kita akan koordinasi dengan TNI/Polri. Saya menghimbau kepada orang tua  yang ada di kota Surabaya tolong putra putrinya diberikan penguatan karakter untuk membentuk akhlakul karimah, dibentuk rasa kebangsaan dan rasa guyub untuk saling tolong menolong,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Perombakan pelayanan dan penambahan fasilitas di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie terus dilakukan. 

Mulai dari pelayanan antrean, fasilitas pendingin ruangan hingga televisi di ruang tunggu pasien segera diwujudkan. 

Direktur Utama (Dirut) RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, dr. Billy Daniel Messakh memastikan pelayanan akan semakin baik pada awal tahun 2023 mendatang. 

Di akhir 2022 ini, ia bersama jajarannya sedang proses melakukan beberapa pembenahan. 

"Status rekam medis ini beberapa kemarin (waktu Wali Kota Eri Cahyadi sidak) itu ada beberapa yang tersela, sehingga pasien yang antre tidak sesuai nomornya. Sedangkan untuk dokternya saat sudah stabil," kata Billy, Jumat (9/12).

Perbaikan pelayanan di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie terus ditingkatkan, seperti halnya jam pelayanan. 

Yang biasanya pelayanan mulai buka pukul 07.30 WIB kini, pukul 07.20 WIB sudah bisa melayani pasien. 

Agar semakin maksimal, dr. Billy menjelaskan, dirinya segera memperbaiki sistem rekam medis digital untuk meminimalisir penumpukan antrean. 

Selain itu ada juga pelayanan penunjang lainnya, Billy menyampaikan, menindaklanjuti saran Wali Kota Eri Cahyadi, akan menambah fasilitas hiburan berupa tv hingga kapasitas pendingin udara. 

"Kan sudah ada e-Health, itu kita tetap jalankan, kita sempurnakan. Tiga programer kami, saat ini juga sedang mengerjakan rekam medik digital, target kami 1 Januari 2023 sudah berjalan," jelas dr. Billy. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ketika inspeksi mendadak di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie kemarin (8/12) pagi memberikan beberapa catatan kepada dr. Billy. 

Antara lain soal jam kedatangan yang tercatat di nomor antrean, membuat suasana RS menjadi lebih nyaman dan lain sebagaianya. 

"Kalau bisa nanti di ruang tunggu diberi fasilitas tv, di depan poli juga ditambah tv. Nek iso AC-ne digawe luwih adem maneh yo (kalau bisa AC-nya dibuat lebih dingin lagi ya," kata Wali Kota Eri. 

Wali Kota Eri Cahyadi juga berpesan kepada pasien agar datang sesuai dengan waktu pemeriksaan yang tertera pada nomor antrean. 

Menurutnya, alur pendaftaran hingga ke ruang tunggu pasien itu sangat berpengaruh dalam pelayanan di RS. 

"Karena kalau tidak datang sesuai dengan jam yang tertera di nomor antrean maka akan terlihat menumpuk di ruang tunggu, kesannya seperti tidak tertangani. Padahal datangnya tidak sesuai dengan jamnya," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebanyak 570 wisatawan mancanegara terpesona dengan destinasi wisata di Kota Surabaya. 

Menggunakan Kapal Pesiar Viking Mars, rombongan tersebut berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak dan mengunjungi Balai Kota Surabaya, Jumat (9/12). 

Setibanya di Halaman Balai Kota Surabaya, rombongan wisatawan disambut dengan penampilan atraksi Tarian Reog. 

Melihat atraksi para penari Reog, para wisatawan semakin terpesona. 

Tak ingin melewatkan kesempatan, mereka langsung menyalakan kamera dan merekam atraksi tersebut. 

Selanjutnya, mereka sajikan ragam hiburan kesenian di Lobby Balai Kota Surabaya. Saat menyaksikan penampilan tarian kreasi Lenggak-Lenggok Surabaya, para penari turut mengajak wisatawan untuk menari bersama. 

Mengikuti irama musik, Jennifer wisatawan asal Australia mencoba menari dengan disaksikan oleh wisatawan yang lainnya. 

Tanpa ragu, ia menirukan gerak-gerik para penari. Ia mengaku, meskipun dirinya terlihat kaku, namun ia sangat senang saat melihat para penari membawakan tarian Lenggak-Lenggok Surabaya.

“Saya sangat suka melihat mereka menari dan menggerakkan jari jemari sambil menggerakkan badannya. Bagi saya yang besar di Australia, kami tidak pernah kenal dengan gaya tari semacam itu, mereka bisa menggerakkan tangan dalam dua gerakan berbeda dan terlihat mudah, juga sangat indah. Itu pasti butuh latihan bertahun-tahun, tapi saya suka sekali melakukannya, menyenangkan untuk merasakan dan mencoba budaya lain,” ungkap Jennifer.

Menurutnya, Surabaya adalah kota yang indah. Ia pun sangat sulit untuk mengatakan apa yang paling ia sukai saat singgah di Kota Pahlawan. 

Dari perjalanan singkatnya saat berkeliling di Kota Surabaya, ia masih terpesona dengan penampilan ragam kesenian. 

“Sayang sekali kita disini hanya sebentar. Tapi kita bisa tahu bahwa kota ini indah dan sepertinya enak kalau tinggal lebih lama disini, saya juga suka bagaimana mereka (warga) berinteraksi dengan satu sama lain. Dan saya ingin datang lagi ke Surabaya,” ujar dia.

Senada dengan Jennifer, Christopher wisatawan asal Australia mengatakan, kawasan wisata Kota Tua sangat menarik baginya. 

Menurutnya, saat  berkunjung ke kawasan Pecinan, ia terpesona karena salah satu destinasi wisata di Surabaya yang sangat bagus. 

“Namun yang paling menyenangkan adalah sambutan kalian (Pemerintah Kota Surabaya) di Balai Kota ini. Saya sangat terkesan. Saya suka dengan tarian yang ditampilkan dan juga suara gamelan dan musiknya. Saya terpesona oleh apa yang ditampilkan disini,” kata Christopher.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kunjungan pertama Kapal Pesiar yang pisah sandar di Kota Surabaya pada tahun 2022. Yakni, Kapal Pesiar Viking Mars dengan 570 wisatawan.

“Ada sekitar 27 bus yang masuk di Surabaya dan kita bagi di beberapa destinasi wisata di Surabaya. Ada 4 paket destinasi yang kita tawarkan, diantaranya Paket Sparkling, Paket Heritage of Surabaya, Paket Culture of Surabaya, Temple of Surabaya, dan Surabaya Your Own yang lebih untuk belanja,” kata Wiwiek.

Ia mengaku, bahwa semua destinasi wisata di Kota Surabaya telah dikunjungi. Mulai, Tugu Pahlawan, Pura Jagat Karana, HOS Tjokroaminoto, Balai Kota Surabaya, Rumah Abuhan, Kembang Jepun, dan Kebun Binatang. 

“Surabaya melalui Tanjung Perak itu adalah pintu yang mereka bisa masuki, bahwa pelabuhan dan Surabaya memiliki infrastruktur yang bagus. Disamping itu juga ada destinasi wisata yang bisa kita tawarkan,” ujar dia.

Wiwiek menjelaskan, meskipun jumlah kunjungan para wisatawan berbeda saat sebelum dilanda pandemi COVID-19, dengan dimulainya kapal sandar ini, masih terlihat antusias para wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Kota Surabaya. 

Hal ini juga sangat penting untuk mendorong pemulihan ekonomi di Kota Pahlawan.

“Kita menguatkan lagi destinasi wisata sehingga semakin stabil secara kualitas. Artinya bahwa kenyamanan, kebersihan, keramahan-tamahannya, dan SDM yang menangani kegiatan ini harus kita kuatkan,” jelas dia.

Disamping itu, Pemkot Surabaya juga memiliki tambahan destinasi wisata baru. Seperti, Tunjungan Romansa, Kya-kya, Wisata Perahu Air Kalimas, serta menawarkan paket destinasi wisata baru lainnya. Yakni, Surabaya Kriya Galeri (SKG) Reborn.

“Upaya kita mempromosikan ini, untuk menguatkan kembali jejaring kita. Di tour operator, kita terus memelihara hubungan kerjasamanya untuk menawarkan seluruh destinasi di Surabaya,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya menjamin keamanan dan keselamatan warga di Kota Pahlawan. 

Namun demikian, hal tersebut tentunya juga dibutuhkan peran serta masyarakat dengan memunculkan rasa guyub-rukun dan menghormati antar sesama warga Surabaya.

Oleh karenanya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta warga untuk tetap memunculkan rasa guyub dan rukun di Kota Pahlawan. 

Rasa itu diharapkannya dapat terus dimunculkan tak hanya ketika ada fenomena seperti munculnya kelompok remaja membawa senjata tajam dan tawuran.

"Jadi sebenarnya inilah waktunya warga Surabaya menjadi satu kekuatan utuh. Kita masih ingat peristiwa bom beberapa waktu lalu, di situlah kita berbondong - bondong menjaga gereja, menjaga masjid, menjaga kampung," kata Wali Kota Eri, Jumat (9/12).

Menurut dia, munculnya fenomena kelompok remaja membawa sajam dan tawuran ini seperti Tuhan ingin mengingatkan warga Surabaya untuk kembali menjaga kerukunan. 

Makanya, ia kembali berharap warga dapat menjaga kerukunan satu sama lainnya.

"Sebenarnya rasa guyub, rasa rukun, rasa menjaga wilayahnya ya tidak hanya sekali-sekali (dilakukan). Tapi keguyuban, kerukunan harus dijaga terus, ketika dijaga terus Insyaallah pasti aman," katanya.

Ia pun memastikan bahwa Forkopimda Surabaya menjamin keamanan dan keselamatan warga di Kota Pahlawan. 

Sedangkan warga diharapkan juga turut menjaga masing-masing wilayah atau kampungnya melalui guyub-rukun.

"Jadi warga Surabaya, biar keamanan saya dengan Forkopimda yang menjaga. Tapi panjenengan (anda) juga menjaga wilayahnya masing-masing, munculkan rasa guyub dan rukun. Saya menjaminkan dengan Forkopimda bahwa Surabaya tetap aman," harapnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengungkapkan, seluruh camat di 31 wilayah kecamatan telah menyebarkan surat edaran kepada masing-masing warganya. 

Surat edaran tersebut berupa imbauan kepada warga untuk saling menjaga wilayahnya.

"Camat sudah membuat edaran di masing-masing RW sudah jalan. Itulah yang saya bangga betul, ternyata warga Surabaya masih guyub-rukun. Tapi guyub-rukun ini jangan hanya  dimunculkan ketika ada masalah," terangnya.

Ia menyatakan, bahwa saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masih berjuang terus untuk warganya. 

Berjuang dalam hal mengentaskan kemiskinan, pengangguran, hingga menjamin keamanan dan kenyamanan warga Kota Surabaya.

"Karena kita ingin meninggalkan kota ini untuk anak cucu kita. Maka tugas kita adalah menjaga kota ini guyub-rukun, makmur-sejahtera. Sehingga anak cucu kita bisa menikmati Kota Surabaya lebih baik menikmatinya dari pada kita," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto membenarkan bahwa camat di 31 wilayah kecamatan telah menyebarkan surat edaran kepada masing-masing warganya.

Arief Boediarto menyebut, pada intinya melalui surat edaran itu camat di 31 kecamatan Surabaya meminta lurah untuk bersama-sama RT/RW dan semua elemen warga agar turut menjaga keamanan masing-masing wilayahnya.

"Juga mengimbau kepada mereka dan mengingatkan kepada keluarga terutama yang punya anak remaja, jangan keluar malam. Serta mengawasi (anak-anak) mereka supaya tidak terpengaruh para gangster," tandasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama TNI/Polri serta seluruh elemen masyarakat melakukan patroli gabungan guna menertibkan kelompok remaja yang membawa senjata tajam (sajam). 

Kegiatan ini digelar setiap malam hingga dini hari. 

Karenanya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau peran serta orang tua untuk mencari atau menghubungi anak-anaknya, jika belum pulang ke rumah lebih dari pukul 21.00-22.00 WIB. 

Sebab, kemunculan remaja bersajam ini sering meresahkan warga yang kerap kali menimbulkan gejolak sosial.

“Kalau putrane njenengan, tonggone njenengan jam 21.00-22.00 WIB dorong moleh anak e digoleki (anak anda, tetangga anda, jam 21.00-22.00 WIB belum pulang, anaknya dicari). Dipadosi (dicari), dikengken sinau (disuruh belajar), mboten kleweran nang embong (tidak keluyuran di jalan),” kata Wali Kota Eri, Jum'at (9/12).

Menurutnya, orang tua yang peduli dan menyadari perubahan sikap anaknya, akan langsung mencari dan menghubungi anak-anaknya apabila belum kembali ke rumah saat larut malam. 

Maka, ia juga meminta camat dan lurah se-Kota Surabaya untuk memberikan sosialisasi kepada para orang tua terkait pentingnya menjaga anak-anak agar tak bermain di jalanan pada malam hari.

“Ini yang harus dimunculkan di hatinya warga Surabaya, ayo camat-lurah dikandani (diberitahu) warganya per RW, sosialisasikan kalau anaknya belum pulang harus dicari. Ojok (jangan) ngomong biasa, lek wes (kalau sudah) ngomong biasa, onok (ada) masalah akhire sing getun wong tuo ne (yang kecewa orang tuanya),” ujar dia.

Wali Kota Eri Cahyadi mengaku, bahwa saat akhir pekan pada Sabtu hingga Minggu dini hari (3-4/12), ia bersama jajaran Forkopimda Kota Surabaya, serta seluruh elemen masyarakat melakukan patroli gabungan untuk menertibkan keberadaan kelompok remaja bersajam.

“Dinten Sabtu muter Suroboyo (Hari Sabtu muter Surabaya), Alhamdulilah jam 01.00 WIB jek onok arek nom-noman boncengan papat (masih ada, anak muda berboncengan empat). Ya Allah, nggak goleki ta ibuk karo bapak e (nggak dicari ta sama ibu dan bapaknya) ? Kulo muter male (saya berputar lagi), sek onok (masih ada) Ya Allah, sek onok (masih ada) arek (anak) SMP/SMA sing keliling (yang keliling),” ungkap dia.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada para orang tua untuk mencintai dan menyayangi anak-anaknya. 

Serta, segera menyadari perubahan perilaku yang dilakukan oleh anak-anaknya. 

Sebab, ia tak ingin, jika masih ada remaja yang terjaring dan membuat orang tuanya menangis karena tingkah laku mereka yang merugikan banyak pihak.

“Saat anaknya terjaring, dipanggil orang tuanya, menangislah orang tuanya karena tidak mengetahui anak-anaknya ikut (kelompok) begitu. Maka, keluarga harus mencari anaknya dan membuat anaknya berakhlakul karimah,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Patroli gabungan yang dilakukan TNI-Polri, Satpol PP bersama organisasi masyarakat (Ormas) di 31 kecamatan setiap malam, tidak lain hanya untuk menjaga Kota Surabaya agar tetap aman dan nyaman untuk masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan Ketua OKK Pemuda Pancasila (PP) Kota Surabaya, Samsurin Welangon saat menanggapi pemberitaan di media dan informasi yang beredar mengenai penanganan gangster di Kota Pahlawan.

"Justru apabila kejahatan tidak ditindak, supremasi hukum yang terancam," kata Samsurin Welangon, Jumat (9/12).

Samsurin mengungkapkan, bahwa selama dia mengikuti operasi gabungan razia anak-anak nakal, tidak ada yang main hakim sendiri. 

Sebab, pada setiap kegiatan operasi gabungan itu selalu melibatkan aparat penegak hukum.

"Menyerahkan semuanya kepada Polisi untuk memeriksa apabila didapati mereka membawa senjata tajam. Mereka diamankan, tidak ada digebukin di jalan atau diperlakukan kekerasan terhadap adik-adik yang terjaring razia ini," kata Surin, panggilan lekatnya.

Oleh sebabnya, Surin berharap kepada media yang menulis berita harus tahu fakta di Surabaya. 

Apalagi, kata dia, seluruh media di Surabaya memberikan apresiasi terhadap operasi asuhan rembulan yang digagas Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

"Pak Wali tidak mengorganisir, tapi Pak Wali Kota Surabaya memang pendukungnya banyak. Semua Ormas besar di Kota Surabaya ini mendukung langkah Pak Wali dalam menjaga Kota Surabaya," ungkap dia.

Sejumlah dukungan itu, diungkapkannya seperti saat ketika kegiatan vaksinasi massal melawan Covid-19. 

Juga, ketika saat ini Surabaya dibuat aksi sembarangan oleh anak-anak tawuran serta berbuat kekerasan lainnya. 

"Tidak ada gangster di Surabaya, yang ada hanya anak-anak nakal yang butuh perhatian dari lingkungannya," tegasnya.

Makanya, Surin juga berharap kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan berita atau video aksi kekerasan yang disebar secara berantai di media sosial. 

Sebab, kata dia, itu semua bukan peristiwa saat ini melainkan kejadian yang beda tempat dan waktu.

"Sekarang Surabaya aman. Terima kasih aparat kepolisian yang selalu sigap menjaga warga Kota Surabaya, terima kasih Wali Kota Surabaya dan seluruh Ormas di Kota Surabaya. Ayo terus kita jaga kota kita dari aksi kekerasan dan kita jaga juga dari aksi digitalisasi kriminal," pungkasnya.

Kamis, 08 Desember 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengucapkan Selamat Hari Disabilitas Internasional (HDI) tahun 2022, dengan harapan penyandang disabilitas Provinsi Jawa Timur dapat menjadi salah satu pilar masyarakat yang mengambil peran aktif menuju tatanan dunia yang inklusif.

Hal itu dikatakan Gubernur perempuan pertama di Jatim ini saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Malang, Kamis, (8/12).

Dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga menginginkan agar dijadikan momentum kepedulian dan memperkuat solidaritas dalam meletakkan dasar yang kuat bagi perlindungan penyandang disabilitas. 

Dalam hal ini, dari paradigma karitatif dan charity based menjadi paradigma yang human right based. 

“Kita ingin secara terus-menerus meningkatkan kesetaraan, kesempatan dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, menjamin akses pendidikan, akses kesehatan dan akses pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Dan membangun infrastruktur yang aksesibel untuk menciptakan lingkungan bebas hambatan bagi disabilitas," jelasnya.

Gubernur Khofifah menambahkan, Semangat mewujudkan pembangunan yang inklusif itu sejalan dengan tema yang diusung dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun ini yaitu, ’Transformative Solutions for lnclusive Development the Role of lnnovation in Fuelling an Accessible and Equitable World’ atau Partisipasi Bermakna Menuju Pembangunan lnklusif yang Berkelanjutan. 

Selain itu, lanjutnya pembangunan dan renovasi infrastruktur di Jatim terus berfokus pada inklusi sosial dengan penyediaaan fasilitas ramah disabilitas. 

“Seperti tempat-tempat pelayanan publik yang bisa diakses oleh kursi roda serta tanda-tanda yang dapat dipahami oleh disabilitas sensorik,” tutur Gubernur perempuan pertama Jatim ini. 

Pembangunan bersifat inklusi ini, tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lingkungan ramah disabilitas, tetapi juga sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap peningkatan kesetaraan, kesempatan, dan aksesibilitas bagi para penyandang disabilitas. 

Dirinya menekankan bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat harus menyeluruh, tak terkecuali bagi penyandang disabilitas. 

“Pemprov akan terus berupaya dan bertindak untuk menyeimbangkan relasi, mengurangi kesenjangan dan memastikan persamaan hak, peluang, habituasi dan aksesibilitas fasilitas umum baik pada aspek pendidikan, pekerjaan, kewirausahaan, dan layanan-layanan publik lainnya,” lanjut Gubernur Khofifah. 

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pemprov Jatim, hingga penghujung tahun 2022, Pembangunan lnklusif yang Berkelanjutan di Jatim, diwujudkan melalui Program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) dengan total nilai bantuan sejumlah Rp 14,4 M dengan sasaran prioritas 4.000 Penyandang disabilitas berat. 

Bantuan sosial yang diberikan berupa pemenuhan tambahan nutrisi dan terapi sebagai upaya peningkatan taraf kesejahteraan sosial Penyandang Disabilitas yang derajat kedisabilitasannya tidak dapat direhabilitasi. 

Selanjutnya program bantuan sosial dampak inflasi dan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sejumlah Rp 2,4 M dengan sasaran KPM (Kelompok Penerima Manfaat) Bantuan Sosial ASPD Plus sebanyak 4.000 orang. 

Adapun dalam upaya peningkatan kesetaraan, kesempatan, dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, Pemprov Jatim juga menyediakan Buffer Stock ABM (Alat Bantu Mobilitas) berupa 200 buah kursi roda, 205 buah Kursi roda multiguna, 175 buah Kursi Roda CP (Celebral Palsy) dan alat bantu dengar (Hearing Aid) sebanyak 50 buah. 

"Tidak hanya bantuan secara fisik, di bidang pemenuhan hak sipil, seluruh disabilitas Jatim telah menuju kepemilikan KTP elektronik dengan penjangkauan maksimal oleh Dispendukcapil ke rumah-rumah disabilitas berat yang kondisinya bed ridden. Kerja-kerja yang luar biasa ini akan terus digiatkan oleh Pemprov Jatim hingga hak-hak Penyandang Disabilitas dapat terpenuhi secara menyeluruh,” imbuhnya. 

Di akhir, tak lupa Gubernur Khofifah memberi motivasi bagi seluruh penyandang disabilitas, utamanya di wilayah Jatim untuk tidak lelah berkarya dan berprestasi sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. 

Keterbatasan disebutnya, tidak boleh kalah dengan semangat optimisme yang untuk terus bangkit memberi kontribusi kepada bangsa dan negara. 

“Kita bangga melihat berbagai  kesuksesan teman-teman disabilitas yang telah mampu sejajar di berbagai bidang, seperti musik, pegawai, pendidikan, olah raga, MTQ hingga IT baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Semoga vibrasi prestasi ini dapat menyebar ke lebih banyak lagi disabilitas lainnya. Teruslah berkarya untuk bangsa walaupun dengan cara yang berbeda,” paparnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, H. M. Alwi mengatakan, momentum peringatan Hari Disabilitas ini, Gubernur Khofifah mengajak kepada semuanya untuk lebih peduli dengan penyandang disabilitas. 

"Maka tahun 2022 ini, ada bantuan alat bantu mobiltas, yakni kursi roda dan alat bantu dengar. Ini semua dalam rangka kita memberikan perlindungan sosial bagi saudara saudara kita," katanya. 

Tahun ini, Dinas Sosial menyerahkan 600 unit alat bantu yang penyalurannya disesuaikan dengan agenda Gubernur Khofifah. 

Sedangkan khusus untuk acara di Malang ini, sebanyak 75 alat bantu. 

"Alat bantunya itu alat bantu dengar dan kursi roda," ujarnmya. 

Di sisi lain, anggota Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafakih memuji penyelenggaraan peringatan Hari Disabilitas tersebut. 

"Acara ini keren, keren kemasannya, keren nilai nilai yang hendak di bangun, dan juga pesertanya," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya kembali menggelar event sejarah dan kebudayaan bertajuk Soera Ing Baja. 

Parade event tersebut digelar dengan menggandeng komunitas, media, dan kampus pada tanggal 4-18 Desember 2022 di Basement Balai Pemuda Surabaya.

Parade event tersebut merupakan rangkaian acara Road to Gala Premiere film dokudrama Soera Ing Baja: Gemuruh Revolusi ’45. 

Film yang dijadwalkan tayang Desember ini diproduksi secara kolaboratif oleh Disbudporapar Surabaya, TVRI Jawa Timur, serta didukung penuh oleh Komunitas Begandring Soerabaia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga, serta komunitas-komunitas reenactor dari berbagai kota yang tergabung di Reenactor Jawa Timur.

Kepala Disbudporapar Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendukung sepenuhnya parade event Soera Ing Baja. 

"Kami berkomitmen untuk memfasilitasi dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seni budaya yang tidak hanya menarik, namun juga bermakna bagi publik,” kata Wiwiek, Kamis (8/12).

Selain itu, Wiwiek juga mengapresiasi seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan parade event Soera Ing Baja. 

"Kegiatan ini diinisiasi dan dikerjakan bersama-sama komunitas, kampus, rekan-rekan TVRI, dan praktisi profesional. Banyak anak-anak muda yang terlibat. Ini sinergi yang baik agar ekosistem seni budaya semakin positif ke depannya,” terangnya.

Kurator pameran Soera Ing Baja, Yayan Indrayana mengatakan, meski bulan November telah berlalu, bukan berarti agenda-agenda bertema kepahlawanan telah usai. 

“Melalui pameran ini, kami ingin menunjukkan bahwa sebenarnya pejuang dan pahlawan itu tak pernah pergi. Tidak mengenal momen atau musim,” ujarnya.

Pria yang berprofesi sebagai arsitek sekaligus pegiat sejarah di Komunitas Begandring Soerabaia itu menerangkan, bahwa pameran tersebut juga merupakan ajang apresiasi bagi para kru dan pemain film dokudrama Soera Ing Baja.

"Proses pembuatan filmnya memakan waktu berbulan-bulan untuk riset, syuting, dan lainnya. Namun di filmnya mungkin hanya akan jadi satu jam. Nah, kami punya ide, bagaimana bila dokumentasi seluruh prosesnya, mulai dari foto-foto lama yang menjadi dasar bagi posisi dan komposisi pengambilan gambar, bisa diketahui," jelasnya.

"Termasuk properti yang digunakan seperti kostum, replika senjata, arsip-arsip, bahkan ada juga koleksi senjata asli, dipamerkan dan didiskusikan secara publik. Agar masyarakat juga bisa melihat dari dekat dan berinteraksi dengan semua yang terlibat dalam film,” sambungnya.

Dalam pameran itu, terdapat 95 lebih foto yang dipamerkan. Masing-masing terdiri dari foto-foto asli pertempuran 10 November 1945, dokumentasi proses reka ulang selama proses produksi film di kurun waktu September-November 2022, serta arsip-arsip penting lain.

Seperti di antaranya yakni, Surat Penetapan 10 November 1945 sebagai Hari Raya Pahlawan oleh Pemerintah RI, Naskah Asli Pidato Soekarno saat Peresmian Tugu Pahlawan pada 10 November 1952, dokumen Resolusi Jihad yang dikeluarkan Nahdlatul Ulama (NU) dan lainnya.

Ada pula tiga fotografer yang karya-karyanya dipamerkan yakni Andreas Arisotya, Hengky Khresno Purwoko, dan Hito Susatyo. 

Yayan juga menyebutkan, bahwa ketiganya terlibat sejak awal untuk mendokumentasikan proses produksi film.

"Mereka semua fotografer profesional dengan karakteristik/gaya karya masing-masing. Seluruh karya foto telah melalui proses kurasi dengan mempertimbangkan aspek kesejarahan dan estetika,” ujar Yayan yang juga sukses dengan pameran foto Surabaya Lintas Masa pada September 2022 lalu.

Agar tidak menjadi pameran pada umumnya, event ini juga dirancang dengan diisi agenda diskusi tematik, teatrikal, serta workshop pembuatan seragam dan atribut pejuang. 

Ini diharapkan agar pengunjung dapat lebih mengerti arti atau makna setiap koleksi yang dipamerkan.

Tiga tema diskusi itu terdiri dari ragam baju pejuang yang digunakan saat perang 10 November 1945, reka-ulang sebagai praktik edukasi dan rekreasi sejarah, serta behind the scene film Soera Ing Baja yang akan menghadirkan sutradara serta para fotografer.

Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair), Kukuh Yudha Karnanta yang juga turut menginisiasi pameran ini mengatakan, parade event Soera Ing Baja dapat menjadi model bagi terciptanya ekosistem seni - budaya bertema sejarah kepahlawanan.

“Event ini, juga film Soera Ing Baja, bukan semata sebagai produk seni. Kalau kita cermati proses kreatifnya, saya kira ini menunjukkan kolaborasi yang luar biasa. Ada mahasiswa generasi Z, ada teman-teman komunitas yang berpengalaman, ada praktisi media, akademisi, bahkan Wali Kota Eri Cahyadi pun ikut. Semuanya dapat memainkan peran dan saling menopang,” ujarnya.

Kukuh optimis, apabila acara serupa ini rutin diselenggarakan, maka ekosistem seni-budaya di Surabaya akan semakin kondusif dan kian produktif.

Rabu, 07 Desember 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Rabu (7/12). 

Hadir dalam acara itu para pakar yang berkaitan dengan stunting, baik dari spesialis dokter anak, BKKBN, Camat se-Surabaya, dan beberapa pihak lainnya. 

Dalam forum tersebut, dipaparkan hasil audit kasus stunting di Kota Pahlawan. 

Kemudian, mereka berdiskusi tentang cara dan strategi Surabaya untuk terus menurunkan kasus stunting, karena ke depan Surabaya terus menuju zero stunting.

Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani memastikan bahwa kasus stunting di Kota Surabaya sudah turun drastis. 

Pada tahun 2020, angka stunting di Surabaya mencapai 12.788 kasus, tahun 2021 turun menjadi 6.722 kasus, dan per Oktober 2022 jumlah balita stunting berangsur turun drastis menjadi 1.055 kasus.

“Tapi PR kita yang paling berat adalah tidak boleh ada stunting baru yang muncul. Makanya, kita terus melakukan berbagai upaya penanganan mulai dari hulu hingga hilir,” kata Rini usai acara tersebut.

Karenanya, pada acara ini dilakukan audit kasus stunting bersama para pakar yang ahli di bidang stunting. 

Bagaimana solusi mengatasi semua itu, karena memang stunting itu bukan hanya soal kesehatan saja, tapi juga ada yang spesifik dan sensitif. 

Menurutnya, audit stunting itu merupakan upaya identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya, khususnya sebagai penapisan kasus-kasus yang sulit termasuk mengatasi masalah mendasar pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui/nifas dan baduta/balita.

“Oleh karena itu, dalam penanganan kasus stunting di Surabaya itu kami bergerak bersama-sama, karena ini bukan hanya menjadi tanggung jawab camat saja atau kepala puskesmas saja, tapi semua pihak harus bersama-sama mengatasi ini. Jadi, kita bergerak bersama dan mudah-mudahan ini bisa mencegah stunting yang baru jangan sampai ada penambahan,” tegasnya. 

Ia juga menegaskan bahwa di Kota Pahlawan ini, kasus stunting itu dilakukan pencegahan dari hulu hingga hilir. Kalau dari hulu, pasangan calon pengantin (catin) diberikan mikronutrien dengan harapan janin yang dia kandung akan tumbuh bagus, ketika dia hamil juga diberikan susu, vitamin dan pendampingan. 

Bahkan, ketika sudah melahirkan juga diberikan pendampingan, ada permakanan juga yang nantinya akan diganti dengan kudapan.

“Kalau semua upaya ini berjalan dengan baik, insyaallah kasus stunting di Surabaya bisa turun dan semoga tidak ada penambahan kasus stunting baru di Surabaya,” katanya. 

Rini juga menegaskan bahwa Surabaya terus bergerak menuju zero stunting. Meskipun pada kenyataannya di lapangan tidak mungkin angka stunting itu sampai zero, karena memang ada penyakit bawaan dari bayi tersebut, sehingga jajaran pemkot harus menyelesaikan dan menyembuhkan penyakit bawaan itu dulu baru bergerak supaya anak tersebut tidak stunting. 

“Jadi, kita akan bergerak bersama untuk terus mencegah stunting baru di Surabaya,” pungkasnya. 

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive