Rabu, 11 Desember 2024


Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan rasuah pengadaan alat perlindungan diri (APD) di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Saksi berinisial SSW dipanggil penyidik kemarin, 10 Desember 2024.

“Saksi SSW diperiksa dan didalami terkait pembelian bahan baku APD yang dibeli oleh PT PPM untuk memenuhi pesanan Kemenkes,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember 2024.

Tessa cuma mau memerinci inisial saksi itu. Berdasarkan informasi yang dihimpun, dia adalah Direktur PT GA Indonesia Song Sung Wook.

“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” ucap Tessa.

KPK enggan memerinci kaitan pembelian bahan baku dengan perkara ini. Informasi mendetail baru dibongkar dalam persidangan.

KPK menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini yakni mantan pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kemenkes Budi Sylvana, Direktur Utama PT Permana Putra Mandiri (PPM) Ahmad Taufik dan Direktur Utama PT Energi Kita Indonesia (EKI) Satrio Wibowo.

Kasus ini bermula ketika Kemenkes melalui Pusat Krisis Kesehatan membeli APD sebanyak 10 ribu pcs untuk penanganan covid-19 pada 20 Maret 2020. 

Transaksi dilakukan dengan PPM yang sudah mendistribusikan kebutuhan APD selama dua tahun.

Harga APD yang ditawarkan saat itu yakni Rp379.500 per set. Seluruh kebutuhan medis itu diambil oleh TNI berdasarkan perintah BNPB untuk diserahkan ke sepuluh provinsi di Indonesia, namun, tidak disertai dengan dokumentasi maupun berkas terkait.

Sehari setelah pengiriman ada kesepakatan jual beli APD sebanyak 500 ribu set dengan PT EKI. Harganya mengikuti nilai dolar saat itu.

Kesepakatan itu berlanjut dengan kerja sama PPM dan EKI untuk menjadi distributor APD dengan margin 18,5 persen diberikan kepada PPM. Hasil negosiasi PPM dan EKI diserahkan kepada BNPB.

Kepala BNPB saat itu Hermansyah melakukan negosiasi harga APD dalam sebuah rapat dengan Satrio terkait harga yang sudah ditetapkan. 

Dia mau jual beli kebutuhan medis menjadi USD50 dari sebelumnya USD60.

Rapat dengan Kepala BNPB itu juga menghasilkan kesimpulan penagihan APD yang sudah dikirimkan. PPM akan menagih pembayaran atas 170 ribu set APD yang sudah didistribusikan TNI dengan harga USD50 per set.

Pembahasan soal pengadaan APD ini berlangsung sampai 27 Maret 2020. Pembayaran dilakukan dengan metode cicil.

Pembayaran pertama sebesar Rp10 miliar diterima PPM dari BNPB pada 27 Maret 2020. Lalu, Kemenkes membayar PPM Rp109 miliar pada 28 Maret 2020.

Dalam kasus ini, Budi baru ditunjuk sebagai PPK di Kemenkes pada 28 Maret 2020. Dokumen pengangkatannya dibuat mundur ter tanggal 27 Maret 2020.

Peran Budi dalam kasus ini yakni ikut menyetujui pengadaan APD sebanyak lima juta set dengan harga USD48,4 dengan para tersangka. Dokumen yang dibuat tidak memerinci spesifikasi pekerjaan, waktu pelaksanaan, sampai pembayaran.

Para tersangka juga melakukan negosiasi ulang terkait pengadaan APD ini pada Mei 2020. Kemenkes diketahui cuma menerima APD sebanyak 3.140.200 set pada 18 Mei 2020. Negara ditaksir merugi Rp319 miliar atas kasus ini.

Atas perbuatannya, para tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.



Bengkalis - KABARPROGRESIF COM TNI AL dalam hal ini prajurit Pos TNI AL (Posal) Selatpanjang yang berada di bawah jajaran Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai berhasil mengamankan tiga orang nelayan yang diduga menggunakan Narkotika jenis Sabu di Perairan Tanjung Sekodi, Bengkalis, Riau, Sabtu (7/12).

Kronologi kejadian berawal saat Prajurit Posal melaksanakan patroli laut, kemudian mendapatkan Speed Boat 40 PK yang diawaki oleh tiga orang nelayan kondisi mencurigakan di Perairan Tanjung Sekodi, Bengkalis, Riau.

Dari hasil pemeriksaan ketiga orang nelayan dengan inisial A berasal dari Desa Telaga Baru Rangsang Barat, Kep. Meranti., H berasal dari Desa Penjuru, Guntung, Inhil, dan T yang berasal dari Dusun Parit Lima Darat, Guntung, Inhil, bahwa pada hari Jumat (06/12), ketiga orang nelayan menggunakan Speed Boat 40 PK, berangkat dari Guntung, Kabupaten Inhil membawa ikan + 150 kg menuju Selatpanjang untuk menjual hasil tangkapan mereka.

Pada hari Sabtu (07/12) setelah menjual ikan hasil tangkapan, ketiganya minum kopi di Warung Permai Selatpanjang. Saat minum kopi mereka berjumpa dengan seseorang berinisial G dan ditawarkan Narkotika jenis Sabu. Setelah itu mereka berjanji dengan G untuk bertemu di Jl. Pelantar Sungai Juling Selatpanjang dan melakukan transaksi membeli paket Sabu harga Rp. 250.000 dengan menggunakan uang A.

Selanjutnya mereka menuju ke Desa Kudap, Putri Puyuh menggunakan Speed Boat 40 PK, dengan tujuan akan menggunakan narkoba yang telah mereka beli disana. Setibanya di Desa Kudap, mereka menggunakan Sabu yang dibeli sampai habis. Setelah menggunakan Sabu, mereka berangkat ke Desa Kembung, Bengkalis, dengan tujuan membeli ikan dan Arang. 

Saat perjalanan menuju ke Desa Kembung, tepatnya di Perairan Tanjung Sekodi, mereka berhasil ditangkap oleh Prajurit Posal Selatpanjang, karena kecurigaan Prajurit Posal yang sedang patroli melihat ketiganya mengendarai speed boat dengan kecepatan tinggi pada malam hari tanpa dilengkapi lampu penerangan, sehingga berpotensi membahayakan jalur pelayaran di wilayah tersebut.

Adapun barang bukti yang diamankan adalah satu unit Speed Boat 40 PK yang saat ini diamankan di Posal Selatpanjang, 1 Bong alat hisap Sabu, 4 unit HP, 1 Powerbank, 3 buah dompet, uang Rp.1.317.000, 3 buah KTP, serta 1 bilah Badik kecil.

Setelah melaksanakan koordinasi dengan pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Kabupaten Kepulauan Meranti, Posal Selat Panjang menyerahkan ketiga nelayan tersebut beserta barang bukti untuk di proses lebih lanjut.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh jajaran TNI AL agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dalam menerima segala informasi yang diterima dan menindak tegas segala bentuk upaya tindak ilegal yang terjadi di wilayah Perairan Indonesia.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tanggul penahan saluran yang jebol di Simo Hilir, Kelurahan Simo Mulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya pada Rabu (11/12) pagi.

Dinding penahan saluran tersebut ambrol akibat hujan deras yang melanda wilayah setempat pada Selasa (10/12). 

Insiden yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB ini mengakibatkan genangan dan merendam pemukiman warga sekitar.

Saat sidak di lokasi, Wali Kota Eri Cahyadi sempat marah karena merasa perbaikan tanggul kurang cepat. 

Karena itu, ia meminta perbaikan ditargetkan selesai dalam waktu tiga hari.

"Jadi kemarin di sisi barat (sungai) tidak ada genangan. Tetapi yang di sisi timur (sungai) ada genangan, karena ada plengsengan yang jebol," kata Wali Kota Eri saat sidak di lokasi.

Untuk itu, Wali Kota Eri meminta agar perbaikan tanggul yang jebol tersebut dapat dipercepat. 

Bahkan untuk memaksimalkan penanganan banjir di Simo Hilir, ia meminta jajarannya membuat bozem sebagai penahan air.

Bozem tersebut rencananya akan dibangun di tanah IPT (Izin Pemakaian Tanah) yang kini masih berdiri beberapa bangunan. 

"Jadi ada beberapa tanah milik Pemkot Surabaya yang ada bangunan itu akan kita bongkar, kita jadikan bozem. Bangunan IPT itu sudah tidak diperpanjang izinnya sejak 2019,” ujar dia.

Ia juga menegaskan bahwa bozem yang rencana dibangun di sekitar pintu air Simo Hilir akan menggunakan konstruksi batu kumbung dengan dilengkapi pintu air elektrik. 

"Bozem ini akan menampung air dari atas sehingga aliran air bisa diatur. Kalau dilos (tanpa pengendalian), airnya akan ambyar," katanya.

Wali Kota Eri juga menekankan keberhasilan Pemkot Surabaya dalam menanggulangi genangan di beberapa wilayah. 

Seperti di antaranya Jalan Kartini dan Pakal Madya yang sebelumnya selalu terjadi genangan saat hujan deras. 

“Alhamdulillah, yang sudah dikerjakan tidak banjir lagi, tapi yang belum harus kita selesaikan,” tegasnya.

Karena itu, Wali Kota Eri optimistis wilayah Simo Hilir, termasuk sisi timur sungai yang belum sepenuhnya tertangani, akan bebas banjir pada tahun 2025. 

"Dulu sisi barat banjir, hingga masjid yang sudah tinggi pun ikut tergenang, tapi sekarang tidak lagi. Makanya sisi timur akan kita kebut agar tahun depan semuanya selesai,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Ketua RW IV Kelurahan Simo Mulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya, Sumargono menyampaikan apresiasi atas upaya Pemkot Surabaya dalam mengatasi banjir di wilayahnya.

Ia mengungkapkan bahwa saluran sepanjang 249 meter dengan lebar 60-80 sentimeter yang telah dibangun Pemkot Surabaya telah membawa perubahan signifikan. 

"Selama dua tahun terakhir, wilayah kami sudah tidak banjir lagi. Ini seperti anugerah setelah puluhan tahun terkena banjir," kata dia.

Oleh sebab itu, Sumargono mendukung rencana Pemkot Surabaya membangun bozem dengan pintu air elektrik untuk memaksimalkan penanganan banjir. 

"Kami senang, kami mensupport begitu juga pembuatan pintu air mungkin (penanganan banjir) berfungsi secara maksimal," tandasnya.


Selasa, 10 Desember 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat melakukan penanganan akibat cuaca ekstrim yang melanda Kota Surabaya pada Selasa, (10/12) sore hingga petang. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun terjun langsung memantau dan memberi arahan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membantu masyarakat terdampak.

Akibat kejadian itu, beberapa titik di Kota Pahlawan mengalami genangan dan banjir. 

Bahkan plengsengan bozem di wilayah Simo Hilir X, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal jebol akibat curah hujan tinggi.

Mengenai hal tersebut, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengatakan, curah hujan tinggi dan kontur tanah berbukit di kawasan tersebut, menjadi salah satu penyebab jebolnya bozem di Simo Hilir X.

"Curah hujan tinggi yang terjadi di seluruh kota, lalu wilayah Surabaya Barat yang punya kontur tanah berbukit seperti di Kupang Jaya dan sekitarnya mengakibatkan air turun ke arah Simo sampai ke bozem. Akhirnya, bozemnya tidak kuat menampung air dan meluber ke sisi kanan dan kiri sampai jebol tanggulnya. Sekarang sedang dilakukan penanganan darurat agar kerusakan tidak meluber," terang Syamsul.

Syamsul menjelaskan, pihaknya telah melakukan penanganan dengan penutup bozem yang jebol dengan tumpukan karung berisi pasir (sandbag). 

Hal ini dilakukan sebagai upaya darurat agar genangan atau banjir tidak semakin meluas di wilayah tersebut.

"Sementara kita tangani darurat dulu agar tidak meluas atau melebar," terangnya.

Lanjutnya, setelah hujan mulai reda akan dilakukan perbaikan permanen pada bozem supaya lebih kuat untuk menahan air akibat curah hujan tinggi. 

"Kalau sudah tidak hujan kita akan perbaiki sampai pondasi paling bawahnya,"imbuhnya.

Sementara itu, Syamsul menjelaskan bahwa genangan dan banjir di beberapa titik di Kota Surabaya juga diakibatkan adanya tumpukan sampah yang mengganggu kinerja pompa air. 

"Semua rumah pompa sudah diaktifkan dan dimaksimalkan, tetapi tidak bisa mengatasi karena adanya tumpukan sampah yang menggantung sekitar 50 sampai 60 centimeter. Untuk pusat kota di handle pompa air Dinoyo dan Darmo sehingga terjadi genangan di Jalan Imam Bonjol, Ciliwung dan sekitarnya, karena sampah itu jadi menghambat pompa," jelas Syamsul.

Sampah-sampah tersebut, ujar Syamsul segera dibersihkan untuk memaksimalkan kinerja pompa air. 

Alhasil, meskipun terjadi genangan bisa langsung surut dalam kurun waktu 15 sampai 30 menit setelah hujan reda.

"Setelah hujan reda kalau wilayah pusat kota, sekitar 15 sampai 30 menit, Insyaallah sudah habis genangan airnya. Catatanya hujan berhenti, kalau hujannya  datang terus masih imbang debit airnya," tambahnya.

Syamsul menambahkan, penanganan banjir dan genangan terus dilakukan meskipun hujan sudah reda. 

Sesuai Standar Operasional (SOP), elevasi air harus mencapai nilai 0 supaya tidak menumpuk pada saluran dan mengakibatkan genangan atau banjir susulan.

"Total ada 77 rumah pompa yang aktif untuk penanganan genangan dan banjir hari ini. Meskipun hujan sudah reda tapi penanganan tetap berjalan sesuai SOP. Airnya dihabiskan sampai elevasi 0 agar tidak menumpuk di saluran dan menimbulkan genangan baru," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Kota Surabaya dilanda hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (10/12) sore. 

Kondisi ini mengharuskan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya untuk siaga penuh menghadapi situasi tersebut. 

Kepala DPKP Kota Surabaya, Laksita Rini Sevriani menjelaskan bahwa lebih dari 20 armada dikerahkan untuk membantu menyedot genangan air di beberapa wilayah.

"Kami terjun sejak pukul 15.00 WIB, saat hujan mulai turun. Saat hujan semakin deras sekitar pukul 15.30 WIB, kami langsung bergerak ke sejumlah titik lokasi genangan," kata Laksita Rini, Selasa (10/12).

Laksita Rini menyebut bahwa armada DPKP tersebar di berbagai lokasi yang terdampak. Seperti Jalan Wisma Tengger, Jalan Buntaran, Jalan Demak, Jalan Imam Bonjol, Jalan Cokroaminoto, Jalan Kartini, Jalan Mulyorejo hingga kawasan Tambaksari.

"Setelah genangan di satu lokasi surut, tim segera bergeser ke wilayah lain yang masih membutuhkan bantuan. Misalnya, setelah genangan di Jalan Wisma Tengger surut, armada langsung digeser ke Jalan Buntaran,” jelas Laksita Rini.

Ia menegaskan bahwa DPKP Surabaya mengerahkan lebih dari 20 unit armada yang memiliki kemampuan menyedot air dari genangan. 

"Dari total 60 unit armada yang kami miliki, ada 25 unit yang bisa difungsikan untuk menyedot air. Beberapa unit, seperti bronto skylift, tetap siaga," ungkap dia. 

Selain menerjunkan armada, Pemkot Surabaya juga memiliki puluhan pos siaga yang tersebar di seluruh wilayah. 

Terdiri dari 17 pos utama, 15 rayon dan 1 pos komando taktis (Kotis) yang berlokasi di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). 

"Pos-pos ini menjadi pusat kesiapsiagaan untuk merespons cepat situasi darurat," imbuhnya.

Menurut Rini, beberapa titik yang biasanya tidak mengalami genangan kini terdampak. Hal ini dikarenakan intensitas hujan yang tinggi dengan disertai angin kencang. 

"Kami sudah siaga di lokasi-lokasi yang biasanya tergenang, tetapi hujan deras kali ini menambah titik baru yang tidak terduga," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Kota Surabaya diguyur hujan deras mulai siang hingga menjelang petang, Selasa, (10/12). 

Hujan deras disertai angin kencang dan petir sore tadi, disebabkan oleh adanya fenomena terbentuknya awan cumulonimbus (CB) di hampir seluruh wilayah Kota Surabaya. 

Curah hujan tinggi mulai sore hingga petang tadi, menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Surabaya terjadi genangan dan banjir. 

Bahkan, akibat dari hujan deras tersebut, sampai menyebabkan plengsengan bozem di wilayah Simo Hilir X, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal jebol dan ratusan pohon tumbang, hingga sejumlah bangunan roboh. 

Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto mengatakan, curah deras dengan disertai angin kencang yang terjadi di Kota Surabaya di sebabkan oleh awan CB. 

“Memang (awan CB) merata di seluruh wilayah Surabaya, hal ini sedikit wajar ketika musim hujan,” kata Ady.

Ady menyebutkan, selain awan CB, terjadinya hujan deras disertai angin kencang kali ini juga diiringi adanya fenomena iklim La Nina. 

Fenomena ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan uap air di atmosfer pada saat menjelang musim hujan seperti saat ini. 

Selain itu, Ady menerangkan, awan CB yang terbentuk ini juga disebabkan karena letak wilayah Kota Surabaya yang berada di kawasan pesisir utara laut Jawa. 

“Karena Surabaya ini kan berada di wilayah pesisir laut Jawa, dan di sebelah timur ada laut Madura, secara otomatis, pembentukan awan hujan yang dihasil penguapan dari lautan ini semakin intens, sehingga awan CB ini bergerak dari wilayah timur ke arah barat,” terangnya. 

Oleh sebab itu, Ady melanjutkan, sejumlah wilayah di Kota Surabaya terjadi hujan deras dan disertai angin kencang. 

Bahkan, di beberapa titik juga sempat terjadi genangan hingga banjir. 

Selain itu, Ady juga menyebutkan, banjir dan genangan yang terjadi sore ini bukan hanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. 

Akan tetapi karena debit air yang tertampung di saluran drainase terlalu banyak, sehingga aliran air tidak maksimal. 

“Dari pantauan kami, kondisi seperti ini antara tiga sampai  lima hari masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Nanti puncak musim hujannya antara Januari sampai Februari, jadi untuk sementara ini pada Desember, Surabaya masih belum mencapai puncak hujan,” sebutnya. 

Biasanya, Ady melanjutkan, intensitas hujan deras dengan disertai angin kencang beberapa hari ke depan terjadi selama 30-45 menit. 

Dalam rentang waktu tersebut, juga akan diiringi hujan ringan. 

“Jadi intensitas derasnya ini tidak terus menerus. Nah, untuk lifetime awan CB sendiri akan terjadi antara 1-4 jam. Memang dalam sampai 3-5 hari ke depan intensitasnya biasa terjadi pada sore dan malam hari,” ujarnya. 

Akibat kejadian itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat melakukan berbagai upaya penanganan banjir dan genangan agar cepat surut. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengatakan, salah satu penanganan banjir dan genangan yang dilakukan adalah memaksimal rumah pompa di seluruh Kota Pahlawan. 

“Semua rumah pompa kita maksimalkan, total ada 77 rumah pompa, bahkan yang terbaru di Pucang juga sudah dioperasikan, semuanya maksimal. Meskipun hujannya sudah mulai reda, tetapi SOP kita tetap dihabiskan debit airnya sampai elevasinya nol,” kata Syamsul. 

Sementara itu, warga Simomulyo Baru RT 5/RW 4, Yuli menyampaikan, hujan deras sore tadi terjadi pada pukul 16.45 menit. 

Yuli juga menyampaikan, saat itu sempat terjadi genangan yang disebabkan oleh plengsengan bozem yang jebol. 

“Kalau sudah hujan itu tadi mobil PMK sudah siaga, karena tadi banjirnya tinggi. Nah sekarang sudah hilang banjirnya, nggak sampai 30 menit sudah bersih nggak ada air,” pungkas Yuli.


Surabaya - KABARPROGRESIF COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengoptimalkan Program Padat Karya sebagai langkah strategis untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran. 

Terbaru, Pemkot Surabaya membentuk tim yang terdiri dari Perangkat Daerah (PD) untuk mengampu dan mengawal pelaksanaan program tersebut secara menyeluruh. 

Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor: 100.3.3.3/300/436.1.2/2024 tentang Tim Program Padat Karya Pemerintah Kota Surabaya. 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa Program Padat Karya dilatarbelakangi oleh tantangan kemiskinan dan pengangguran pascapandemi Covid-19. 

Program ini bertujuan untuk mendorong roda perekonomian masyarakat melalui peningkatan akses terhadap pendidikan, kesehatan, permodalan, dan teknologi, khususnya bagi penduduk miskin. 

“Hal inilah yang menginspirasi Pemkot Surabaya dalam mengintervensi pengentasan kemiskinan dan pengangguran melalui Program Padat Karya yang diinisiasi pada akhir tahun 2021,” kata Wali Kota Eri, Selasa (10/12).

Wali Kota Eri menuturkan, program ini berfokus pada percepatan pergerakan ekonomi masyarakat, terutama di level mikro. 

Karenanya, program ini melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah dalam pembangunan Kota Surabaya. 

“Program Padat Karya diharapkan dapat memberi manfaat berupa perluasan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan dan daya beli, serta peningkatan produksi dan nilai tambah,” jelasnya.

Program Padat Karya di Kota Surabaya memiliki dua skema utama. Skema pertama adalah pengadaan barang dan jasa pemerintah yang melibatkan proses sesuai regulasi yang berlaku. 

Sedangkan skema kedua adalah pemberdayaan dan pengelolaan usaha mikro. Dimana keluarga miskin menjadi penerima manfaat dengan fasilitasi dari pemerintah.

Program Padat Karya di Surabaya telah berdampak signifikan terhadap penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) maupun angka kemiskinan. 

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), TPT Kota Surabaya turun menjadi 4,91 persen pada tahun 2024. 

Sedangkan tahun 2023, TPT Surabaya di angka 6,76 persen dan 7,62 persen pada tahun 2022.

Selain TPT, BPS juga mencatat angka kemiskinan dan penduduk miskin ekstrem di Surabaya juga mengalami penurunan signifikan. 

Pada tahun 2024, angka kemiskinan turun menjadi 3,96 persen, dari sebelumnya 4,65 persen di tahun 2023 dan 4,72 persen pada tahun 2022. 

Sementara penduduk miskin ekstrem Surabaya tahun 2024 tercatat 0 persen dari sebelumnya 0,8 persen pada 2023 dan 1,2 persen di tahun 2022.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat menyampaikan bahwa seluruh Perangkat Daerah secara gotong royong terlibat dalam program ini. 

“Setiap PD di lingkup Pemkot Surabaya bertugas mengampu dan mengawal pelaksanaan Program Padat Karya sesuai kewenangan dan urusan pemerintahan masing-masing,” jelas Irvan.

Ia mencontohkan peran masing-masing Perangkat Daerah. Misalnya Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya memberikan pelatihan kepada calon penerima intervensi program. 

Sementara Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) membangun Rumah Padat Karya, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) memfasilitasi legalitas Nomor Induk Berusaha (NIB).

"Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan perusahaan swasta juga dapat berkontribusi untuk memberikan bantuan modal sarana atau peralatan maupun pendampingan dan penguatan kapasitas operasional usaha," tutur Irvan.

Dalam jangka pendek, pihaknya menargetkan Program Padat Karya ini mampu menyerap pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama dari keluarga miskin. 

"Sementara dalam jangka panjang, diharapkan keluarga miskin sepenuhnya terentas dan dapat berdaya secara mandiri,” paparnya.

Sebagai Koordinator Bidang Perencanaan Tim Program Padat Karya, Irvan juga menjelaskan bahwa program ini diawali dengan pemetaan potensi usaha di setiap wilayah kecamatan. 

Karena itu, Camat memiliki peran penting dalam memberikan sosialisasi program kepada masyarakat. 

“Potensi usaha dapat memanfaatkan aset lahan atau bangunan milik Pemkot Surabaya,” terangnya. 

Warga yang berminat, kemudian dibentuk dalam kelompok usaha oleh Tim Padat Karya. 

Mereka kemudian diberikan pelatihan dan difasilitasi akses permodalan untuk inkubasi usaha rintisan. 

"Secara berkala, usaha yang dijalankan dipantau dan dievaluasi perkembangannya sampai usaha tersebut dapat optimal," pungkas Irvan.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya buka suara terkait upaya pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak yang menetapkan dua pejabat PD Pasar Surya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengelolaan parkir senilai Rp725,44 juta.

Direktur utama PD Pasar Surya, Agus Priyo mengatakan bahwa pihaknya menghargai upaya proses hukum yang tengah berjalan.

Agus juga menegaskan bahwa, kejadian ini akan menjadi pembelajaran bagi PD Pasar agar bisa menghidari perbuatan melawan hukum terutama tindak korupsi.

“Kami menghargai proses hukum yang ada semoga kedepan PD Pasar Surya semakin bebas dari hal-hal seperti itu,” kata Agus dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (10/12).

Sementara itu menanggapi Dua pejabat yang ditetapkan tersangka antara lain Direktur Pembinaan Pedagang Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya periode 2019-2023, M Taufiqurrahman dan Kepala Cabang Selatan PD Pasar Surya, Masrur.

Agus menyebutkan bahwa salah satu oknum tersebut adalah pejabat yang sudah purna. 

“Karena setahu saya, Pak Taufiqurahman sudah tidak menjadi Direktur Pembinaan Pedagang sejak tahun lalu,” tegasnya.

Seperti diberitakan Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak menetapkan dua sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengelolaan parkir senilai Rp725,44 juta. 

Mereka adalah Direktur Pembinaan Pedagang Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya periode 2019-2023, M Taufiqurrahman dan Kepala Cabang Selatan PD Pasar Surya, Masrur.

Bahwa PD Pasar Surya melakukan kegiatan perpasaran, salah satunya pengelolaan parkir dengan sistem kerjasama dengan pihak Pengelola Parkir di bawahi oleh Direktur Pembinaan Pedagang yang dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama (PKS).

Kasus ini bermula pada tahun 2020 hingga 2023, M Taufiqurrahman, selaku Direktur Pembinaan Pedagang PD Pasar Surya dan Masrur selaku Kepala Cabang Selatan PD Pasar Surya melakukan perpanjangan perparkiran yang tidak sesuai prosedur. 

Perpanjangan izin sewa atau kontrak parkir yang benar dari pemberitahuan jangka waktu kontrak yang akan habis kepada pengelola parkir sampai dengan penandatanganan PKS. 

Masrur dalam proses perpanjangan pengelolaan parkir tersebut tidak melakukan evaluasi, kajian dan negosiasi yang menentukan dapat tidaknya dilakukan perpanjangan pengelolaan parkir tersebut. 

Kemudian M Taufiqurrahman juga memberikan persetujuan perpanjangan pengelolaan parkir kepada Pengelola Parkir. 

Padahal diketahui dan atas persetujuannya pula proses perpanjangan parkir tersebut tidak sesuai prosedur perpanjangan izin sewa/atau kontrak parkir. 

Bahkan ada tunggakan yang berlarut dari tahun 2020 hingga 2023. Akibatnya, PD Pasar Surya mengalami kerugian. 

Selain itu, terdapat perbedaan data uang yang telah disetorkan Masrur ke Kantor Pusat berdasarkan data di Kantor Pusat, data di Kantor Cabang Selatan dan juga data dari pihak Pengelola Parkir. 

Ada juga bukti uang yang tidak disetorkan Masrur kepada Kantor Pusat. 

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap 29 saksi dan dua ahli, Tim Jaksa Penyidik berpendapat terhadap M Taufiqurrahman dan Masrur, telah melakukan perbuatan melawan hukum terkait Pengelolaan Perparkiran PD Pasar Surya Cabang Selatan. Ini terhitung sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2023. 

“Berdasarkan alat buku yang cukup, maka kami menetapkan dua orang tersebut menjadi tersangka,” kata Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Tanjung Perak I Made Agus Mahendra Iswara didampingi Kasi Pidsus, Ananto Tri Sudibyo, Senin (9/12).

Perbuatan kedua tersangka mengakibatkan adanya selisih pembayaran kegiatan Pengelolaan Perparkiran PD Pasar Surya Cabang Selatan tahun 2020 sampai dengan tahun 2023 yang menimbulkan kerugian Keuangan Negara. Kerugiannya mencapai Rp725,44 juta. 

"Untuk kedua tersangka kami lakukan penahanan dan kami tahan di Rutan Kejati Jatim," imbuh Mahendra.

Dalam perkara ini, kedua tersangka dijerat Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) jo. UU Nomor 20 tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. 

Subsider Pasal 3 jo. Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor jo. UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.


Surabaya - KABARPROGRESIF COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut bahwa proyek penanganan banjir di Kota Pahlawan akan terus berlanjut hingga 2026. 

Karena itu, perbaikan dan peningkatan infrastruktur penanganan banjir akan terus berlanjut hingga 2026, seiringan dengan program pembangunan lainnya. 

Ia membeberkan bahwa proyek penanganan banjir di tahun 2024, berkonsentrasi pada sejumlah wilayah. 

Di antaranya, wilayah Dukuh Kupang, Jalan Tengger Raya, Wisma Tengger, dan Daerah Pakal. Sebab, kawasan tersebut kerap dilanda banjir. 

“Proyek banjir selesai sampai Desember, InsyaAllah sudah akan selesai. Alhamdulillah wilayah itu sudah normal, kita pantau hujan deras tidak ada genangan,” kata Wali Kota Eri, Senin (9/12).

Bahkan, di wilayah Tengger Raya, meskipun sudah tidak mengalami banjir, perbaikan tetap dilakukan. 

Seperti meratakan jalan dan menghilangkan cekungan yang berpotensi menjadi kantong banjir.

“Seperti kemarin di Tengger Raya tidak ada genangan sama sekali, cekungan jalan harus ditinggikan,” ujar dia.

Meski demikian, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa proyek penanganan banjir di Kota Pahlawan akan kembali dibuka, pada Januari 2025. 

Yakni, proyek penanganan banjir dilakukan hingga 2025 sampai 2026.

“Januari kita mulai lagi meski musim hujan, karena ini program banyak ya untuk perbaikan kampung selesai 2025-2026. Jadi tidak boleh ada pembangunan paving dan saluran, semua selesai di 2026,” jelasnya.

Sedangkan terkait anggaran, Wali Kota Eri memastikan tidak ada pengurangan anggaran untuk menangani banjir, hanya saja akan dilakukan penyesuaian prioritas proyek berdasarkan dana yang tersedia. 

Ia menegaskan, Pemkot Surabaya berkomitmen untuk menyelesaikan proyek penanganan banjir. 

Serta, tetap melanjutkan proyek peningkatan infrastruktur sebagai upaya pencegahan banjir yang akan kembali dilanjutkan hingga tahun 2026.

“Ada penyesuaian aturan, aturan retribusi sekarang kan banyak dihapus, artinya harus ada penyesuaian PAD.  Sehingga PAD kita perhitungkan, kita sesuaikan mana yang tidak kita kerjakan. Tapi nanti ketika ada sisa, lelang kita kerjakan,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dalam rangka merayakan Hari Jadi ke 48 PDAM Surya Sembada Kota Surabaya berkomitmen untuk memberikan layanan layanan terbaik berbasis digital kepada pelanggan. 

Meski demikian, proses digitalisasi tidak akan mengorbankan atau mengurangi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki.

Terbaru, PDAM meluncurkan inovasi berupa Meter Air Pintar, untuk mendukung program Smart City Kota Pahlawan. 

Layanan yang terhubung dengan Customer Information System (CIS) ini, memudahkan pelanggan melakukan pemantauan konsumsi air secara mandiri.

Dengan adanya inovasi layanan tersebut, ke depan memungkinkan tidak adanya petugas pencatatan meter air yang berkeliling ke rumah-rumah pelanggan. 

Direktur operasional PDAM Surya Sembada, Nanang Widyatmoko mengatakan bahwa hal tersebut memang akan terjadi, tetapi SDM atau petugasnya bisa diberdayakan untuk bidang lainnya.

"Ketika sistem sudah terbentuk memang akan seperti itu (tidaka ada petugas berkeliling). Tetapi SDMnya akan kami kembangkan pada bidang lain seperti pemeliharaan atau lainnya. Digitalisasi yang kami lakukan juga memikirkan pengembangan SDM," kata Nanang, Selasa (10/12).

Nanang menyebut, sebelum proses digitalisasi pada penghitungan meter di rumah pelanggan, pihaknya juga melalukan hal tersebut kepada salah satu rumah pompa. 

Alhasil operasional rumah pompa tersebut hanya memerlukan sedikit SDM.

Lebih lanjut, Nanang menjelaskan, awalnya rumah pompa tersebut memerlukan petugas mencatatan meter air sekitar 4 orang untuk satu kali shif, karena ada dua shif menjadi 8 petugas ditambah security dan petugas kebersihan total menjadi 10 orang petugas. 

Saat ini, sistem pencatatan pompa sudah bisa dilakukan secara digital sehingga yang diperlukan hanya security dan petugas kebersihan saja.

"Kami memikirkan pengembangan diri karyawan kalau hanya di rumah pompa, dua hanya mencatat, nyalakan dan mematikan air. Hal seperti ini bukan pembelajaran yang baik untuk perkembangan karyawan ke depannya, sehingga kami mengesernya dan memperkuat bidang pemeliharaan," terangnya.

Menurutnya, ketika layanan-layanan mikro seperti pecatatan bisa dilakukan secara digital, maka SDM akan memperkuat layanan yang lebih makro seperti halnya pemeliharaan. 

"Kalau di pemeiliharaan mereka bisa latihan mengelas, mesin sampai bongkar pasang. Apabila karyawan terus melakukan itu dan menghadapi masalah baru, dalam kurun waktu 10 tahun ke depan tentunya dia akan semakin pintar dan berkembang. Jadi petugas atau SDM pencatatan akan tetap diberdayakan pada pelayanan lainnya," ujar Nanang.

Ia menambahkan, PDAM Surya Sembada sudah berhasil memasang pipa sepanjang 6.589 kilometer dengan ratusan ribu aksesoris, tetapi ada beberapa titik yang belum diketahui secara pasti. 

Sehingga, dengan memperkuat SDM dibidang pemeliharaan maka akan semakin memperkuat layanan di masa yang akan datang.

"Nantinya, petugas catat meter akan dialihkan kesana (pemeliharaan), tentang insentifikasi perpipaan. Harapan dengan hal itu, pelayanan kami bisa lebih bagus dan semuanya terdata dengan baik," harapnya. 

Untuk diketahui, PDAM Surya Sembada meluncurkan inovasi Meter Air Pintar di 1.000 pelanggan yang berada di kawasan Pakuwon City, Kelurahan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, serta Grand Pakuwon, Kelurahan Tandes, Kecamatan Tandes. Ke depan pihaknya akan terus melalukan evaluasi, sebelum layanan dikembangkan secara menyeluruh.


Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan berbicara tentang kesiapan Korlantas Polri dalam melaksanakan operasi Lilin pengamanan libur natal 2024 dan tahun baru (Nataru) 2025.

Kakorlantas mengatakan bahwa berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terjadi peningkatan jumlah kendaraan sebesar 2,80 persen ketimbang perjalanan nataru tahun lalu.

“Dalam pengamanan nataru kali ini ada peningkatan 2,80 persen dari tahun lalu masyarakat Indonesia akan melakukan perjalanan baik itu perjalanan wisata, kemudian mudik, beribadah maupun perjalanan rutin/ pekerjaan,” kata Kakorlantas di Ruang Planar Lt.II Gedung NTMC Korlantas Polri, Selasa (10/12/2024).

Irjen Pol Aan Suhanan mengaku bahwa pihaknya telah melakukan survei jalur, hingga rapat koordinasi dengan para stakeholder guna meningkatkan pelayanan perjalanan nataru kali ini.

Nantinya, kata dia, pihaknya akan melakukan simulasi hingga Tactical Floor Game (TFG) untuk mematangkan kesiapan pelayanan dalam pengamanan momen libur Nataru tahun ini.

“Ada tiga kluster yang kita harus perhatikan pertama jalan tol masih ada beberapa titik krusial yang menjadi titik kemacetan. Kemudian beberapa titik rawan kecelakaan, ini kita sudah siapkan personel dan cb cb (cara bertindak) yang akan dilakukan,” ungkap dia.

“Kemudian di jalur penyeberangan, kita sudah berkoordinasi dengan ASDP dan semua pemangku kepentingan di sana untuk mengelola arus lalu lintas. Ketiga ada di jalur arteri dan wisata, kita sudah mapping jalur-jalur wisata yang mungkin menjadi favorit masyarakat di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Medan,” tambahnya.

Terakhir, Kakorlantas menghimbau masyarakat agar menghubungi call center Korlantas 1-500-669 apabila menemui kendala atau hendak melakukan pengaduan dalam perjalanan libur nataru kali ini.

“Jadi kita ada call center Korlantas Polri di 1-500-669, silahkan untuk masyarakat yang melakukan pengaduan, mendapatkan informasi apa, untuk mengetahui situasi arus lalu lintas terutama selama libur natal tahun baru silahkan di sampaikan di call center kita,” pungkasnya.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau pengerjaan tunnel Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Senin, (9/12).

Di kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan, pengerjaan tunnel TIJ-KBS sudah memasuki tahap finishing dan sedikit perbaikan minor.

Wali Kota Eri menyebutkan, sebelum memasuki tahap finishing, tunnel TIJ-KBS telah dilakukan beberapa kali uji coba untuk meminimalisir adanya kebocoran air di dalam tunnel. 

Setelah dilakukan uji coba, ternyata ditemukan beberapa titik yang mengalami kebocoran, sehingga harus dilakukan perbaikan cepat. 

“Alhamdulillah hari ini tinggal finishing yang sudah dilakukan, karena kemarin memang ada uji coba-uji coba terkait dengan kebocoran-kebocoran. Karena ini kan berada di dalam tanah, jadi kita uji coba ada kebocoran apa tidak, tapi kemarin sudah diatasi kebocoran-kebocoran itu. Jadi, insyaallah 10 hari ke depan bangunan ini akan selesai,” kata Wali Kota Eri.

Dalam tinjauan kali ini, Wali Kota Eri turut didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, hingga jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Diantaranya ada Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Erna Purnawati, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, Direktur Operasional dan Umum KBS, Nurika Widyasanti, dan sebagainya. 

Saat di lokasi, Wali Kota Eri bersama jajarannya mengecek secara langsung setiap titik tunnel TIJ-KBS yang perlu diperbaiki cepat. 

Mulai dari mengecek kondisi lantai, tembok bangunan, hingga melihat titik-titik yang sebelumnya mengalami kebocoran.

”Jadi, yang pertama tadi tinggal membenarkan lantainya, itu nanti akan kita poles, sehingga lantainya ada pelapisnya biar tidak baret-baret. Yang kedua, dindingnya yang tidak ada dioramanya, akan kita beri stiker, nah nanti itu (disorot) kena lampu biar nyaman. Nah yang ketiga, nanti tinggal proses pavingisasi pada bagian luar tunnel sisi KBS,” ujar Wali Kota Eri. 

Wali Kota Eri menjelaskan, Pemkot Surabaya akan memberikan suguhan menarik yang dapat dinikmati oleh pengunjung ketika memasuki tunnel TIJ-KBS. 

Mulai dari tempat parkir TIJ hingga ke arah pintu masuk KBS, pengunjung akan disuguhi video mapping bernuansa suaka margasatwa.

”Kita bisa lihat, ketika dari parkir menuju ke KBS, kita akan menikmati suasana yang baru, karena ada diorama-diorama yang terkait dengan kebun binatang. Jadi (pengunjung) akan merasakan sensasi yang baru, setelah melewati ini (tunnel) akan memasuki kebun binatang, insyaallah nanti di tahun baru khususnya masyarakat Surabaya, bisa menikmati kebun binatang dengan suasana yang berbeda,” jelasnya.

Wali Kota Eri memproyeksikan, tunnel TIJ-KBS ini bisa menunjang lebih banyak pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surabaya ke depannya. 

Maka dari itu, ia berharap, proyek tunnel TIJ-KBS bisa segera diresmikan sebelum libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. 

"Nah ini akan menjadi tempat wisata, sekaligus (menggenjot) PAD,” harapnya. 

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni mengatakan, adanya inovasi Tunnel TIJ-KBS, diharapkan bisa membawa nama Surabaya hingga kancah dunia. 

“Masyarakat Surabaya alhamdulillah memiliki pemimpin yang berinovasi ya, dari KBS yang dahulunya begitu-begitu saja, kini di masa Wali Kota Eri Cahyadi bisa membuat inovasi TIJ. Ini merupakan wahana baru, adanya wahana ini, masyarakat Surabaya akan lebih tertarik lagi mengunjungi segmen hiburan baru yang ada di KBS,” kata Arif Fathoni.

Arif menyebutkan, untuk menjadi Kota Layak Dunia, Surabaya harus memenuhi beberapa syarat. Sl

Salah satunya adalah, Surabaya harus memenuhi berbagai infrastruktur, mulai dari dibidang pelayanan dasar kesehatan, transportasi, pariwisata, dan sebagainya. 

Menurutnya, beberapa persyaratan itu, sebagian sudah dilakukan di masa kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi.

“Ini bagian dari peneguhan komitmen Surabaya sebagai Kota Layak Dunia. Kota Kelas Dunia itu kan harus infrastruktur kesehatannya terpenuhi, bahkan beliau (Eri Cahyadi) dalam waktu dekat akan meresmikan rumah sakit Surabaya Timur (RSUD Eka Candrarini), ketika layanan dasar itu sudah terpenuhi dan Surabaya adalah kota jasa dan perdagangan, maka harus menciptakan lebih banyak lagi destinasi, seperti halnya Wisata Kota Lama dan alhamdulillah sekarang ada TIJ-KBS,” pungkasnya.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive