Kamis, 03 April 2025


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mempersiapkn pembukaan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025/2026. 

Meski mengadopsi konsep dari pemerintah pusat, Pemkot Surabaya akan melakukan sejumlah modifikasi agar program ini lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Pahlawan.

Saat ini dengan melakukan pendataan terhadap keluarga rentan ekonomi dari Desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Kami akan mencocokkan data ini dengan Dinas Pendidikan untuk mengetahui anak-anak yang masuk dalam kategori usia SD, SMP, dan seterusnya," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin, Kamis (3/4).

Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan mengevaluasi pelaksanaan Sekolah Bibit Unggul yang telah berjalan di UPTD Kalijudan. 

Hingga saat ini, sebanyak 164 siswa telah mendapatkan intervensi pendidikan hingga ke perguruan tinggi melalui program ini.

"Pada prinsipnya, kami siap menjalankan Sekolah Rakyat sesuai arahan pemerintah pusat. Namun, kami akan melakukan beberapa modifikasi sebagaimana petunjuk dari Bapak Wali Kota agar lebih sesuai dengan kondisi di Surabaya," ujar Anna.

Anna menambahkan bahwa salah satu modifikasi yang akan diterapkan adalah penguatan nilai-nilai kebangsaan dalam kurikulum. 

"Kami sudah berdiskusi dengan Menteri Sosial terkait teknis pelaksanaan Sekolah Rakyat ini. Salah satu aspek yang akan diperkuat adalah penguatan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 117 Tahun 2024 tentang Penanggulangan Tuberkulosis di Surabaya. 

Langkah ini diambil sebagai upaya menekan penyebaran Tuberkulosis (TBC) di Kota Pahlawan. Perwali yang ditetapkan pada 23 Desember 2024 ini terus disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menjelaskan bahwa Perwali ini mengatur tatalaksana penanganan kasus dan pemberian obat TBC, yang meliputi proses penyembuhan penderita dan pemutusan mata rantai penularan.

"Tatalaksana tersebut mencakup penegakan diagnosis, pengobatan, dan penanganan efek samping di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (fasyankes), pengawasan kepatuhan minum obat, pemantauan kemajuan dan hasil pengobatan, serta pelacakan kasus mangkir atau lost to follow up," ujar Nanik, Kamis (3/4).

Nanik menambahkan bahwa penanganan TBC di Surabaya dilakukan secara terpadu, komprehensif, dan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak. 

Termasuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, swasta, akademisi, penegak hukum, dan masyarakat yang tergabung dalam unsur Hexahelix.

"Penanggulangan TBC dilaksanakan melalui kegiatan promosi dan penyuluhan kesehatan, penemuan kasus TBC, surveilans TBC, pengendalian faktor risiko, penanganan kasus dan pemberian obat TBC, pemberian kekebalan, dan pemberian obat pencegahan TBC," imbuhnya.

Sebagai tindak lanjut dari penerbitan Perwali ini, Dinkes Surabaya juga membentuk Kampung Bebas TBC di tingkat RW untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat. 

Persiapan dan pelaksanaan Kampung Bebas TBC telah memasuki tahap skrining TBC melalui Portable X-Ray, skrining TBC berbasis wilayah dengan melibatkan Puskesmas, serta penemuan kasus secara aktif dan pasif.

"Tahap persiapan telah dilakukan pada tahun 2024 dan Januari 2025. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap sosialisasi berupa roadshow tentang percepatan Kampung Bebas TBC Tingkat RW pada Februari 2025," jelasnya.

Ia memaparkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembentukan Kampung Bebas TBC. 

Pertama, capaian penemuan terduga TBC yang dilaporkan dengan target 100 persen pada tahun 2025. 

Kedua, capaian penemuan kasus TBC yang dilaporkan dengan target 90 persen pada tahun 2025.

“Selanjutnya, ketiga, capaian Angka Keberhasilan Pengobatan TBC SO (TSR) dengan target 90 persen pada tahun 2025. Keempat, capaian pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada kontak serumah dengan target 72 persen pada tahun 2025. Dan kelima, capaian Investigasi Kontak (IK) dengan target 90 persen pada tahun 2025,” paparnya.

Berdasarkan hasil validasi Dinkes Surabaya bersama Puskesmas, hingga Desember 2024, terdapat 111 RW yang bebas TBC, yang tersebar di Surabaya Barat (17 RW), Surabaya Pusat (13 RW), Surabaya Utara (14 RW), Surabaya Timur (38 RW), dan Surabaya Selatan (29 RW). 


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengambil langkah tegas untuk mengantisipasi gelombang urbanisasi pasca Idulfitri 1446 H/2025. 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menginstruksikan seluruh camat, lurah, RT, dan RW untuk memperketat pengawasan dan pendataan terhadap pendatang baru di wilayah masing-masing.

Wali Kota Eri menekankan pentingnya pendataan yang akurat terhadap setiap warga yang datang ke Kota Pahlawan. 

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendatang memiliki tujuan yang jelas dan tidak menjadi beban bagi kota.

"Sudah saya sampaikan kepada teman-teman, camat, lurah harus menguatkan dalam RW-nya masing-masing. Pertama, ketika ada orang yang datang, harus melaporkan," kata Wali Kota Eri, Kamis (3/4).

Ia menambahkan, pendatang yang mengubah KTP menjadi warga Surabaya tidak akan mendapatkan bantuan dari Pemkot Surabaya selama 10 tahun. 

Hal ini dilakukan untuk memprioritaskan kesejahteraan warga asli Surabaya.

“Kedua, kalau dia mengubah KTP, tetap 10 tahun tidak saya bantu,” imbuhnya.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan memantau keamanan di lingkungan kos-kosan, yang biasanya mengalami peningkatan jumlah penghuni pasca Hari Raya Idulfitri. 

Wali Kota Eri juga mengimbau RT/RW untuk mendata setiap penghuni kos guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Dan ketiga terkait keamanan. Biasanya kos-kosan tambah banyak, berarti kos-kosan harus didata siapa yang ada di sana. RT/RW harus mendata agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," ujarnya.

Wali Kota Eri menegaskan bahwa pendatang yang tidak memiliki kejelasan tujuan dan pekerjaan akan dipulangkan ke daerah asal. 

Pemkot Surabaya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) asal untuk proses pemulangan tersebut.

"Saya pulangkan kalau tidak ada kejelasan, tidak bekerja. Saya koordinasikan dengan pemda asal," tegasnya.

Langkah-langkah ini diambil Pemkot Surabaya untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan kesejahteraan kota dari dampak negatif urbanisasi yang tidak terkendali.

“Ketika datang, harus didata. Dia sudah bekerja atau tidak? Kalau tidak bekerja, apa alasan tinggal di sini? Ini dibutuhkan kerja sama dengan RT/RW, karena itu saya berharap kepada RT/RW kalau ada yang masuk ke dalam wilayahnya tolong dipantau dan dijaga,” pungkasnya.

Rabu, 02 April 2025


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Surabaya Kriya Galeri (SKG) terus memfasilitasi UMKM lokal dalam penyediaan hampers Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah/2025. 

Setiap tahun, SKG secara rutin menyediakan berbagai pilihan hampers, tidak hanya untuk Lebaran, tetapi juga untuk perayaan Natal. 

Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mencari oleh-oleh khas Surabaya, baik untuk diberikan kepada kerabat, kolega, maupun keluarga yang berada di luar kota. 

"Tahun ini, kami melihat peningkatan jumlah UMKM yang memproduksi hampers versi mereka sendiri. Kami sangat senang dapat memfasilitasi mereka," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, Rabu (2/4).

Produk hampers yang ditawarkan sangat beragam, dengan pilihan yang lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. 

Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah UMKM yang bergabung setiap tahunnya. 

SKG juga memberikan keleluasaan kepada pelanggan untuk memesan hampers sesuai dengan keinginan dan anggaran mereka.

"Pelanggan dapat menyampaikan keinginan mereka, dan kami akan menyesuaikan dengan pesanan dan anggaran yang tersedia. Bahkan dengan anggaran mulai dari Rp100.000, kami dapat menyediakan hampers yang menarik," jelasnya.

SKG menargetkan peningkatan jumlah pesanan hampers tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. 

Tahun lalu, sebagian besar pesanan berasal dari hotel, perusahaan swasta, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Surabaya, yang memesan dalam jumlah besar.

"Kami juga melihat peningkatan minat dari pegawai dan pengunjung individu yang tertarik dan memesan hampers," pungkasnya. 


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya terus berinovasi dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat. 

Salah satu langkah yang tengah dipersiapkan adalah penerapan aplikasi Surya Sehat untuk mempermudah akses layanan melalui platform digital.

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan bahwa aplikasi ini diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan tenaga kesehatan. 

Selain itu, Surya Sehat juga dirancang untuk menyediakan informasi, edukasi, serta meningkatkan deteksi dini masalah kesehatan secara digital.

"Tujuan dari Surya Sehat adalah meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. Secara khusus, aplikasi ini akan mempermudah komunikasi, penyebaran informasi, dan edukasi dari tenaga kesehatan kepada masyarakat," ujar Nanik Sukristina, Rabu (2/4).

Menurut Nanik, salah satu manfaat utama Surya Sehat adalah mengurangi kunjungan langsung ke Puskesmas dengan menyediakan alternatif layanan berbasis digital. 

Hal ini dinilai penting, terutama dalam meningkatkan efisiensi layanan kesehatan di Balai RW yang tersebar di seluruh Surabaya.

"Ada sekitar 1.360 Balai RW di Surabaya, dan kami menyadari keterbatasan tenaga kesehatan yang harus berbagi tugas dengan Puskesmas serta Puskesmas Pembantu. Surya Sehat diharapkan menjadi solusi untuk mengoptimalkan layanan kesehatan di tingkat Balai RW," jelasnya.

Nanik menegaskan bahwa aplikasi ini dapat membantu masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan. 

Dengan demikian, risiko penularan penyakit bisa ditekan dan produktivitas masyarakat tetap terjaga.

"Dengan Surya Sehat, kami berharap masyarakat lebih mudah menjangkau layanan kesehatan di Balai RW. Aplikasi ini juga dapat membantu menekan penyebaran penyakit," ujar dia.

Sebagai solusi bagi warga yang tidak dapat berobat langsung ke Balai RW, aplikasi Surya Sehat juga menyediakan layanan komunikasi digital dengan dokter yang bertugas. 

"Jika masyarakat tidak bisa datang langsung ke Balai RW, mereka bisa memanfaatkan layanan konsultasi digital melalui aplikasi ini," kata Nanik.

Menurut Nanik, saat ini tenaga kesehatan di Balai RW masih menjalankan layanan berbasis janji temu dengan Ketua RW setempat. 

Dalam skema yang berjalan saat ini, Balai RW dikunjungi dua kali dalam seminggu dengan jam operasional yang telah ditentukan. 

"Ke depan, kami akan memastikan setiap Balai RW dikunjungi dua kali seminggu oleh petugas kesehatan dengan jadwal yang lebih tertata," ungkapnya.

Nanik menambahkan bahwa pihaknya menargetkan Surya Sehat dapat segera diluncurkan setelah Lebaran 2025. 

Hal ini sejalan dengan komitmen yang telah disampaikan kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

"Sesuai janji kami kepada Bapak Wali Kota Eri Cahyadi, setelah Lebaran insyaallah aplikasi ini bisa kami luncurkan dan langsung diterapkan untuk masyarakat," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudporapar) Kota Surabaya meningkatkan pengawasan terhadap objek-objek wisata selama libur Lebaran 2025. 

Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pengunjung yang diprediksi mengalami lonjakan signifikan.

Kepala Bidang Pariwisata Disbudporapar Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani menuturkan bahwa selama masa libur Lebaran, pihaknya memprediksi terjadi lonjakan pengunjung di sejumlah objek wisata Kota Pahlawan.

"Beberapa titik yang setiap tahun menjadi rujukan wisatawan adalah Kebun Binatang Surabaya (KBS), THP Kenjeran, dan Kenjeran Park (Kenpark) atau Atlantis Land," kata Farah Andita, Rabu (2/4).

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Disbudporapar telah melakukan pembinaan dan pengecekan langsung ke lapangan bersama dengan para pengelola objek wisata. 

Mereka memberikan imbauan dan sosialisasi terkait keamanan dan keselamatan pengunjung, sesuai dengan aturan dan pedoman dari provinsi maupun Kementerian Pariwisata.

"Kami menyampaikan poin-poin keamanan dan kenyamanan pengunjung yang harus disiapkan oleh setiap pengelola. Termasuk memastikan bahwa wahana yang dibuka untuk pengunjung umum sudah memenuhi standar keamanan," ujar dia.

Selain itu, Farah menyebutkan bahwa Disbudporapar juga menekankan pentingnya koordinasi dengan instansi terkait, termasuk Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L), untuk memastikan keamanan wahana dan fasilitas lainnya.

"Pihak pengelola juga memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa wahana yang dibuka untuk pengunjung umum itu juga sudah dalam standar keamanan," tegas dia.

Selama monitoring atau kunjungan ke objek wisata, Disbudporapar memberikan saran perbaikan kepada pengelola, khususnya terkait manajemen kerumunan (crowd management). 

Termasuk pula terhadap pengaturan alur pengunjung di loket, penambahan petugas, pengaturan parkir, penyiapan satgas kedaruratan, tim kesehatan hingga soal kebersihan toilet dan musala.

"Secara umum, perhatian kami adalah manajemen kerumunan, pelayanan di loket, penambahan petugas, parkir, satgas kedaruratan, tim kesehatan, serta kebersihan toilet dan musala," ungkapnya.

Menurut Farah, monitoring atau pengawasan tidak hanya dilakukan sebelum libur Lebaran 2025, tetapi juga selama masa liburan. 

Tim Disbudporapar turun langsung ke lokasi-lokasi yang diprediksi memiliki jumlah pengunjung tinggi.

"Pada saat hari libur Lebaran, kami juga memiliki tim yang turun untuk melakukan monitoring ke lokasi-lokasi yang dianggap memiliki jumlah pengunjung tinggi berdasarkan data yang masuk," jelasnya.

Untuk mendukung daya tarik wisata selama libur Lebaran, Farah menyampaikan bahwa Disbudporapar juga mendorong destinasi-destinasi wisata di Kota Pahlawan untuk membuat atraksi khusus yang tidak ada di hari-hari biasa.

"Kami juga mendorong destinasi-destinasi itu untuk membuat atraksi khusus selama libur Lebaran, karena dengan pengunjung yang pasti lebih tinggi dari bulan sebelumnya, atraksi yang menarik akan menambah daya tarik," ungkap dia.

Farah menambahkan bahwa visitasi ke objek wisata telah dilakukan pihaknya dalam dua minggu terakhir sebelum libur Lebaran. 

Ia juga memastikan bahwa Tim Disbudporapar akan terus melakukan pemantauan demi keamanan dan kenyamanan pengunjung wisatawan selama libur Lebaran.

"Kita juga sempat jalan bareng (visitasi) dengan provinsi karena juga ada kegiatan visitasi di lapangan. Jadi di Surabaya kita bareng-bareng dengan provinsi," pungkasnya.

Selasa, 01 April 2025


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat menindaklanjuti kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menimpa seorang anak laki-laki, berinisial MAN (7 tahun) di kawasan Tanah Merah. 

Sebelumnya, kasus ini viral di media sosial dan langsung mendapat perhatian serius dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB).


Kepala DP3APPKB Kota Surabaya, Ida Widayati menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya telah melakukan serangkaian tindakan, termasuk penjangkauan langsung ke lokasi kejadian dan pendampingan psikologis bagi korban.

“Kami prihatin dengan kejadian ini dan langsung turun tangan untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pemulihan yang dibutuhkan," ujar Ida, Selasa (1/4).

Ida menyampaikan, adapun kronologi kejadian dari hasil laporan yang diterima, bermula ketika korban mengalami kekerasan fisik dari ibunya, Septi Nia Suryana, pada Jumat (29/3) malam. 

Kekerasan tersebut dipicu oleh hilangnya uang yang disimpan sang ibu untuk kebutuhan Lebaran.

Kemudian korban dipukul dengan sapu dan botol air mineral, serta dipaksa keluar rumah saat malam hari. Sehingga korban mengalami memar di beberapa bagian tubuhnya.

"Saat ini, untuk kondisi psikis korban sudah mulai membaik setelah mendapatkan pendampingan. Anak tersebut juga sudah mulai menunjukan kedekatan dengan ibunya dan menyatakan rasa sayang,” kata Ida.

Untuk menangani masalah ini, Ida memaparkan bahwa Pemkot Surabaya telah melakukan langkah konkret. 

Diantaranya, melakukan pendampingan psikologis kepada korban untuk mengatasi rasa trauma. 

Selain itu, memberikan psikoedukasi kepada korban agar tidak keluar rumah pada malam hari tanpa pengawasan atau izin dari ibunya.

“Kami juga melakukan psikoedukasi kepada Ibu korban agar tidak mengulangi tindakan kekerasan dan menyarankan pemeriksaan psikologis,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga berkoordinasi dengan RT/RW setempat untuk pemantauan kondisi korban.

Dalam masalah ini, Ida Widayati menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi bagi ibu korban. 

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya akan membantu dalam permohonan bantuan usaha supaya ibu korban dapat bekerja dari rumah dan mengasuh anaknya. 

Di samping itu, untuk meringankan beban ibu, pihaknya juga akan membantu pengalihan status BPJS korban dari mandiri ke PBPU dan PB.

“Kondisi ekonomi yang sulit dapat memicu stres dan berujung pada kekerasan. Sehingga, kami akan berupaya membantu ibu korban untuk mendapatkan penghasilan yang stabil agar dapat merawat anaknya dengan baik," jelasnya.

Mengenai korban, Ida menegaskan pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa korban mendapatkan perlindungan dan pemulihan yang optimal.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan segera melaporkan jika melihat atau mendengar adanya tindak kekerasan terhadap anak,” imbaunya.

Ia berpesan kepada masyarakat agar tidak terburu-buru menyebarkan informasi yang belum terverifikasi di media sosial agar tidak menimbulkan keresahan.

“Kami berharap dengan langkah dan pendampingan yang dilakukan dapat memberikan perlindungan dan pemulihan terbaik bagi korban, serta mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meningkatkan kewaspadaan selama libur Lebaran untuk menjaga keamanan dan ketertiban kota. 

Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi terhadap potensi gangguan keamanan.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa Pemkot Surabaya tetap siaga dan bekerja sama dengan  Polrestabes Surabaya, Satpol PP, dan Linmas untuk menjaga keamanan.

"Selama libur Lebaran, kami bersama Polrestabes, Satpol PP, dan Linmas tetap siaga secara bergantian. Kami ingin memastikan keamanan dan kenyamanan warga Surabaya, baik yang merayakan Lebaran di sini maupun yang sedang berlibur," kata Wali Kota Eri, Selasa (1/4).

Wali Kota Eri mengimbau warga yang meninggalkan kota untuk menitipkan rumah kepada ketua RW setempat. Kl

Koordinasi ini diharapkan dapat mempermudah pengawasan.

"Kami mengimbau warga yang berlibur di luar kota untuk menitipkan rumahnya kepada ketua RW. Dengan demikian, kita bisa saling menjaga keamanan lingkungan," ujarnya.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 100.3.4/6457/436.8.6/2025 tentang Peningkatan Pemeliharaan Keamanan, Ketentraman, dan Ketertiban Masyarakat.

Salah satu poin dalam SE tersebut mengimbau setiap lingkungan untuk mengaktifkan Pam Swakarsa atau Siskamling di lingkungan tempat tinggal, pekerjaan, maupun pendidikan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan mencegah gangguan keamanan, terutama 3C (Curat, Curas, dan Curanmor).

SE tersebut juga meminta ketua RT/RW untuk menginformasikan kepada warga agar meningkatkan pengamanan barang berharga, seperti tidak memarkir kendaraan sembarangan dan memastikan kunci ganda atau alarm aktif.

"Saat meninggalkan rumah, warga diharapkan mengunci rumah, menyalakan lampu teras, tidak meninggalkan hewan peliharaan, memeriksa dan memastikan keran air tertutup, mematikan kompor, melepas regulator gas, dan mencabut steker listrik," imbau Wali Kota Eri Cahyadi dalam SE.

Selain itu, warga diminta meningkatkan pengawasan terhadap orang tak dikenal, pendatang, penghuni kos-kosan, dan WNA dengan mewajibkan laporan 1x24 jam beserta identitas diri.

"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat meninggalkan rumah kosong dan memberitahu RT/RW atau tetangga terdekat jika bepergian selama libur panjang Idulfitri," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Satpol PP Kota Surabaya gencar melaksanakan Operasi Asuhan Rembulan (AR), sebagai upaya dalam menjaga keamanan dan ketertiban Kota Pahlawan. 

Operasi kali ini tertuju pada area pemakaman Kembang Kuning, Kecamatan Sawahan, Minggu (30/3) malam.

Area pemakaman tersebut menjadi target operasi karena disinyalir sering disalahgunakan sebagai tempat aktivitas negatif oleh Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) pada malam hari. 

Petugas Satpol PP bahkan beberapa kali mengamankan WRSE yang kedapatan melakukan tindakan asusila di lokasi tersebut.

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Kecamatan Sawahan, Indra Gunawan menjelaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk menyisir area pemakaman dan mencegah aktivitas WRSE di sekitar Kembang Kuning.

"Kami melakukan patroli dengan menyisir lokasi-lokasi yang berpotensi digunakan untuk kegiatan negatif. Patroli ini melibatkan tim gabungan dari kecamatan, kelurahan Sawahan, serta rekan-rekan TNI dan Polri," ujar Indra, Selasa (1/4).

Selain mengantisipasi aktivitas WRSE, petugas juga berfokus pada pencegahan pesta minuman keras (miras) di area pemakaman. 

Hal ini dilakukan karena banyaknya laporan masyarakat mengenai aktivitas minum-minum di Kembang Kuning.

"Pesta miras juga menjadi perhatian utama dalam patroli ini, karena kami sering menerima laporan masyarakat mengenai aktivitas minum-minum di area pemakaman Kembang Kuning," tambahnya.

Dalam operasi tersebut, para petugas menemukan sejumlah barang bukti, antara lain alat kontrasepsi, tisu, losion tubuh, sarung, dan tikar.

"Pada patroli kali ini, kami tidak menemukan aktivitas WRSE maupun pesta miras. Namun, barang bukti yang ditemukan di lokasi langsung kami musnahkan dengan cara dibakar di tempat," jelasnya.

Indra menegaskan bahwa patroli di area pemakaman akan terus digencarkan untuk mencegah aktivitas negatif di sekitar lokasi tersebut.

"Kami akan terus melakukan patroli secara masif di area pemakaman untuk menciptakan suasana yang kondusif di wilayah Kecamatan Sawahan," tegas dia.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada petugas terdekat, baik melalui kecamatan maupun kelurahan, jika mengetahui adanya aktivitas WRSE atau kegiatan negatif lainnya di area pemakaman.

"Kami sangat terbuka terhadap informasi dari masyarakat. Mari kita gunakan area pemakaman ini sesuai dengan fungsinya," pungkasnya. 


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan tempat parkir selama libur Lebaran. 

Seperti di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Disana ada beberapa lokasi parkir yang telah disiapkan, termasuk Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), area KBS, dan parkir insidentil di sekitar TIJ jika diperlukan.

“Kami juga menggandeng Surabaya Town Square (Sutos) sebagai lokasi parkir tambahan. Dari Sutos, pengunjung bisa naik shuttle bus yang disiapkan untuk sampai ke KBS, jam operasionalnya mulai 08.00 WIB hingga tutup KBS,” kata Kepala Dishub Surabaya, Tundjung Iswandaru, Selasa (1/4).

Tundjung memperkirakan lonjakan pengunjung akan terjadi pada 1 hingga 13 April 2025. 

Untuk itu, terkait keamanan dan  ketertiban, pihaknya melakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah (PD), Kogartap, dan kepolisian.

“Semua ini demi memastikan masyarakat bisa berwisata dengan aman dan nyaman,” pungkasnya. 


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mempersiapkan langkah-langkah untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan yang menghabiskan liburan di Kota Pahlawan.

Adapun beberapa destinasi wisata populer seperti Kebun Binatang Surabaya (KBS), Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, dan Adventureland Romokalisari menjadi perhatian utama.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menginstruksikan direktur tempat wisata, terutama Direktur Utama (Dirut) KBS, untuk menerapkan sistem buka tutup dan membatasi jumlah pengunjung jika kondisi sudah terlalu padat.

"Wisata di Kota Surabaya, Alhamdulillah kita jaga betul, terutama KBS. Saya minta Dirut untuk membatasi jika penuh, jangan dimasukkan lagi. Tunggu sedikit longgar atau kosong, jangan sampai berdesakan dan tidak bisa melihat hewan yang ada,” ujar Wali Kota Eri, Selasa (1/4).

Selain KBS, Pemkot Surabaya juga meningkatkan pengawasan keamanan dan ketertiban di tempat wisata lain seperti Romokalisari, Kota Lama Surabaya, dan Jalan Tunjungan. 

Koordinasi intensif dilakukan untuk memastikan kenyamanan wisatawan.

"Kami terus menjaga Romokalisari, Kota Lama Surabaya, dan Tunjungan. Koordinasi terus dilakukan untuk memastikan warga yang menikmati wisata merasa nyaman dan aman,” jelasnya.

Wali Kota Eri Cahyadi memperkirakan jumlah pengunjung tempat wisata di Surabaya, khususnya KBS, akan mencapai puluhan ribu orang selama libur Lebaran. 

Oleh karena itu, langkah antisipasi telah disiapkan untuk menghindari kepadatan.

"KBS saja puluhan ribu pengunjung, kami berharap lebih dari itu. Makanya, kami antisipasi karena libur panjang ini memengaruhi jumlah orang yang datang," pungkasnya.

Kamis, 20 Maret 2025


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pernahkah Anda merasa jantung berdebar tiba-tiba, lemas tanpa sebab yang jelas, atau pusing mendadak? 

Jangan anggap remeh, karena bisa jadi itu adalah tanda aritmia yaitu gangguan pada detak jantung atau irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat. 

Kondisi tersebut sering kali tidak disadari, namun dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.

“Sering kali aritmia tidak terdeteksi oleh karena itu kami berusaha memberikan awareness kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan screening atau pemeriksaan jantung rutin. Di tahun ini kami mengadakan SEDETAK, screening deteksi aritmia kita, di mana kami menargetkan 3.000 orang melakukan pemeriksaan ECG” ujar dr Chandra Wijaya, M.Kes selaku Head of Business Siloam Hospitals Surabaya dalam kata sambutannya, Kamis (20/3).

Dalam acara paparan media, yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama, dr. Ragil Nur Rosyadi, Sp.JP (K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Siloam Surabaya, menjelaskan bahwa banyak pasien baru menyadari mengalami aritmia setelah mengalami gejala seperti jantung berdebar atau rasa lemas.

“Banyak pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan seperti jantung berdebar atau mudah lelah. Setelah diperiksa, barulah diketahui bahwa mereka mengalami gangguan irama jantung,” jelas dr. Ragil.

Apa Penyebab Aritmia?

Aritmia dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kondisi bawaan hingga gaya hidup yang kurang sehat. Beberapa faktor pemicunya meliputi:

Kelainan jantung bawaan

Tekanan darah tinggi

Gangguan hormon, seperti masalah tiroid

Konsumsi kafein atau alkohol berlebihan

Stres emosional dan kurang tidur

Kebiasaan merokok

Penggunaan obat-obatan tertentu

Menariknya, aritmia tidak hanya menyerang mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung. Bahkan seseorang dengan jantung sehat pun bisa mengalami gangguan ini akibat faktor eksternal.

Kenali Gejala Aritmia

Karena sering kali tidak terdeteksi, aritmia dijuluki sebagai “silent killer”. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

Jantung berdebar secara tiba-tiba

Rasa lelah berlebihan tanpa sebab jelas

Pusing atau sensasi melayang

Sesak napas

Nyeri dada

Pingsan atau kehilangan kesadaran

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Bagaimana Cara Mengatasi Aritmia?

Penanganan aritmia tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguan irama jantung yang dialami. Beberapa metode yang tersedia di RS Siloam Surabaya antara lain:

Pemeriksaan Diagnostik - Menggunakan EKG, Holter Monitor (perekaman EKG 24 jam), atau Electrophysiology Study (EP Study) untuk mendeteksi gangguan irama jantung.

Pengobatan dengan Obat Anti-Aritmia - Untuk membantu menstabilkan detak jantung.

Terapi Ablasi Jantung - Menggunakan kateter untuk menghancurkan jaringan penyebab gangguan irama jantung.

Pemasangan Pacemaker - Untuk pasien dengan detak jantung yang terlalu lambat.

Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) - Alat ini berfungsi mengontrol detak jantung dan memberikan kejutan listrik saat terjadi aritmia berbahaya.

“Gangguan irama jantung bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting. Dengan pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat, kita dapat mencegah dampak buruk dari aritmia,” tambah dr. Ragil.

Komitmen RS Siloam Surabaya dalam Layanan Kardiovaskular

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan layanan kesehatan jantung di Indonesia, RS Siloam Surabaya terus berinovasi dengan menghadirkan tenaga medis terbaik dan fasilitas terkini. 

Saat ini, rumah sakit sedang menyelesaikan pembangunan gedung baru yang direncanakan mulai beroperasi pada semester kedua tahun ini yang turut didukung oleh:

13 dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, termasuk 10 sub-spesialis 

Layanan bedah jantung (Coronary Artery Bypass Graft/CABG) untuk kasus jantung kompleks

Teknologi terbaru dalam deteksi dan pengobatan aritmia

“RS Siloam Surabaya terus berkomitmen menghadirkan layanan terbaik untuk kesehatan jantung masyarakat. Dengan tenaga medis berpengalaman dan fasilitas canggih, kami siap menjadi rujukan utama dalam menangani aritmia dan gangguan kardiovaskular lainnya,” jelas dr. Lisa Gunawan, MM, selaku Direktur Siloam Hospitals Surabaya.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami keluhan terkait penyakit jantung, jangan tunda untuk berkonsultasi. Booking konsultasi dokter secara cepat lewat aplikasi MySiloam, https://www.siloamhospitals.com/cari-dokter, atau hubungi WhatsApp di 0822 5744 3000 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang layanan kesehatan jantung.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive