Minggu, 30 April 2017



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Secara tidak langsung, wanita seakan dihantui oleh salah satu penyakit yang secara tiba-tiba menyerang dirinya. Bahkan, mulai saat ini, seluruh ahli kesehatan mulai mencari solusi guna menangkal serangan penyakit tersebut.

Yah, seluruh wanita pada umumnya pasti mengenal salah satu penyakit yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya sehingga bisa menyebabkan metastasis (perubahan status penyakit kanker).

Kanker Serviks, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit itu dinilai berada di posisi teratas diantara penyakit kanker lainnya yang berpotensi menyebabkan hilangnya nyawa bagi pasien yang terserang penyakit tersebut, khususnya wanita.

Bahkan, di tahun 2000-an, WHO menilai dari 470 kasus baru kanker serviks di seluruh dunia,  penyakit itu justru lebih banyak menyerang para wanita yang berdomisili di negara berkembang.

Kendati demikian, seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan tekhnologi yang terjadi saat ini, para ahli kesehatan mulai menemukan solusi guna menangkal serangan penyakit tersebut. Sistem Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dinilai bisa mengurangi keterjangkitan penyakit kanker serviks.

Hal itu dikatakan langsung oleh Wadandenkesyah Surabaya, Mayor Ckm Bambang dihadapan seluruh Istri Prajurit yang hadir dalam acara sosialisasi kesehatan di Rumah Sakit Tingkat III/Surabaya, Jumat, 28 April 2017 pagi. Bahkan, kata dia, terapi IVA dinilai layak untuk digunakan bagi para wanita yang terserang penyakit kanker serviks.

“Selain mudah, praktis dan sangat mampu dilaksanakan. Terapi itu juga sesuai untuk pelayanan sederhana,” kata Mayor Bambang.

Ia menambahkan, sebelum menjalani tes IVA, terdapat beberapa prosedur yang harus ditetapkan oleh unit pelayanan kesehatan. Selain wanita berusia 30-45 tahun, tes IVA tersebut juga diwajibkan bagi para wanita yang memiliki banyak pasangan seksual. “Ini penting untuk dilakukan. Kalau tidak, mana bisa kita mengetahui wanita itu terserang gejala kanker serviks atau tidak,” tutur Wadandenkesyah 05.04.04 Surabaya itu.

Ia berharap, dengan diterapkannya pemeriksaan itu, seluruh Istri prajurit di jajaran Kodam V/Brawijaya bisa terhindar dari gejala maupun serangan penyakit yang dinilai sangat berpotensi terhadap keselamatan jiwa tersebut. “Mudah-mudahan, setelah kita lakukan pemeriksaan system IVA kali ini, seluruh Persit tidak ada yang memiliki gejala penyakit kanker serviks di dalam tubuhnya,” harapnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Cegah kanker leher rahim atau serviks dilakukan, diantisipasi melalui pemeriksaan IVA, dan penyakit yang satu ini juga cukup mendapat perhatian bagi wanita di Kediri pada umumnya dan ruang lingkup Persit Kartika Chandra Kirana Kodim Kediri pada khususnya. Pada pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) ini, Ny.Rudita Puspitasari didampingi Kasdim Kediri ,Mayor Inf Joni Morwantoto dan Pasi Pers Kodim Kediri, Letda Bibit, bersama-sama memantau dan mendampingi calon pasien pemeriksaan IVA ini di RS DKT Kota Kediri yang berlokasi tepat didepan bantaran sungai Brantas, Jumat (28/04/2017).

“Kanker serviks sebabkan oleh HPV (Human Papilloma Virus) onkogenik, tipe 16 dan 18, dan mudah ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak sehat dan juga kontak tubuh lainnya. Faktor risiko pendukung terjadinya kanker leher rahim di antaranya kawin usia muda (dibawah 20 tahun) ,mitra seksual yang berganti-ganti Infeksi pada kelamin (Infeksi Menular Seksual) ,banyak melahirkan anak ,merokok dan kekurangan vitamin A, C, atau E,” jelas dr.Krislina Herawati.

Tercatat 63 anggota Persit KCK Kodim Kediri turut menjalani pemeriksaan IVA ini, dan untuk mempermudah sarana transportasi antar jemput, Kodim 0809/Kediri menyediakan 12 kendaraan yang berasal dari 12 Koramil jajaran Kodim Kediri untuk membantu kelancaran pemeriksaan IVA ini.

“Gejala Klinis Kanker leher rahim tidak menimbulkan keluhan atau gejala pada tahap awal, gejala klinis hanya terasa pada stadium kanker yang sudah lanjut, di antaranya keputihan yang berbau dan bercampur darah ,pendarahan diluar haid ,pendarahan saat berhubungan badan dan nyeri panggul. Leher rahim yang terpapar virus HPV berpotensi menjadi kanker dalam waktu 3-17 tahun, jika tidak dilakukan tindakan pencegahan. Mencegah kanker serviks jangan menunggu sampai gejala klinis datang. Yang paling efektif, segeralah lakukan pemeriksaan untuk deteksi dini kanker leher rahim secara rutin dan berkala minimal 3 tahun sekali, dengan cara “Pap Smear” yang sudah dikenal masyarakat Tes IVA,” tutur Mayor Ckm dr. Eko Lulut B. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive