Senin, 08 Mei 2017



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jelang datangnya bulan puasa Ramadan, warga Kota Surabaya diimbau untuk mewaspadai ancaman tindak kriminalitas dan juga bahaya kebakaran. Imbauan tersebut disampaikan Wali Kota Surabaya, Dr (HC) Ir Tri Rismaharini MT ketika membuka acara Bulan Bakti Gotong Royong ke-XIV dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45 di lapangan Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan, Senin (8/5/2017) pagi.

Disampaikan wali kota, mengacu pada kejadian di tahun-tahun sebelumnya, ada tren bahwa angka kejahatan cenderung naik, utamanya ketika mendekati hari raya Idul Fitri. Selain itu, kejadian kebakaran di pemukiman warga juga masih sering terjadi. Karenanya, warga diingatkan untuk lebih disiplin dan mengurangi keteledoran di rumah masing-masing. Semisal tidak teledor setelah memasak ataupun mengunci pintu rumah.

“Mari membiasakan diri untuk belajar disiplin. Biasakan untuk mematikan kompor setelah pemakaian dan juga mengunci pintu. Pencurian sering terjadi setelah sahur. Saya mau kejadian kejahatan di Surabaya pas bulan Ramadan nanti turun,” terang wali kota.

Untuk menekan terjadinya potensi kejahatan tersebut, wali kota menyebut perlu ada gotong royong masyarakat dan juga Kamtibmas untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di wilayah tempat tinggal masing-masing. Gotong royong masyarakat juga wajib dilakukan untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan aman dari sarang nyamuk. Sehingga, ancaman penyakit demam berdarah bisa terus menurun.

“Bila di daerah lain masih ada yang KLB, di Surabaya terus turun,” imbuh wali kota.

Wali kota perempuan pertama di pemerintaha Kota Surabaya ini juga mengapresiasi PKK dan Dharma Wanita Kota Surabaya yang disebutnya ikut punya peran besar dalam percepatan pembangunan di Kota Pahlawan. Bahwa kegatan PKK tidak hanya berupa kumpul-kumpul arisan.

“Surabaya maju cepat karena PKK dan Dharma Wanita. Saya banyak dibantu dengan cara yang fleksibel dan simpel. Ibu-ibu ini bergerak dengan hati punya banyak peran. Ke depan, ayo terus ditingkatkan,” sambung wali kota.

Wali kota juga berpesan agar peran karang taruna di setiap wilayah, lebih ditingkatkan. Dengan keberadaan karang taruna, wali kota berharap bisa memantau situasi anak-anak muda di Surabaya sekaligus memunculkan solusi.

“Tolong digiatkan karang taruna supaya saya bisa pantau berapa banyak yang belum dapat kerja atau yang sudah kerja berapa besar penghasilannya. Saya tahu itu tidak mudah untuk diselesaikan. Tapi minimal kita sudah melangkah,” sambung mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

Kepala Bagian Pemerintahan Kota Surabaya, Eddy Chrisjanto mengatakan, ada empat kegiatan utama di masyarakat untuk menyambut Bulan Bakti Gotong Royong ke-XIV dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45 ini. Yakni terkait dengan kemasyarakatan seperti adanya wawasan kebangsaan, terkait lingkungan semisal kerja bakti, terkait ekonomi seperti pemberdayaan ekonomi masyarakat dan juga terkait sosial seperti pengembangan budaya seni.

“Seluruh kelurahan wajib melakukan itu. Ini juga serentak dilakukan kegiatan pemberantasan sarang jentik nyamuk. Setiap lurah wajb lapor di Line lurah,” jelas Eddy.

Selama acara tersebut, juga digelar pemeriksaan kesehatan gratis oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, pelayanan kependudukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan juga KB Vasektomi oleh Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya. Termasuk juga pemberian penghargaan lomba bulan bakti gotong royong ke-XIV dan hari kesatuan gerak PKK ke-45 yang diraih oleh Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan, Kelurahan Gunung Anyar Tembok Kecamatan Gunung anyar dan Kelurahan Margorejo.(arf) 



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Walikota Surabaya, Tri Rismaharini bersama Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan meresmikan 24.000 ribu pipa gas yang telah berhasil disalurkan ke rumah susun penjaringan sari, kecamatan rungkut Surabaya (7/5/2017).

“Total pipa yang dibangun untuk mengalirkan gas bumi ke 24.000 rumah tangga di Surabaya mencapai lebih dari 196 kilometer,” katanya dalam acara peresmian yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR Syaikhul Islam Ali, dan Direktur Utama PT PGN (Persero) Tbk Jobi Triananda Hasjim dan I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, selaku Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM.

Menteri Jonan yang pernah besar di Surabaya menambahkan, pemasangan pipa gas memang diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah untuk mengurangi tingkat pengeluaran serta memudahkan mereka agar dapat menikmati gas yang aman.

“Dana APBN harus digunakan untuk membangun sesuatu yang memang dibutuhkan oleh masyarakat paling bawah," imbuh Jonan.

Selain itu, Jonan menjelaskan alasan dirinya dan pemerintah fokus memasang pipa gas untuk masyarakat menengah ke bawah, bukan untuk masyarakat menengah ke atas dikarenakan konsep rumah yang dihuni masyarakat middle (masyarakat menengah ke atas) tidak cocok dengan SOP pemasangan gas.

“Letak pipa gas harus ada di depan rumah, nah kalau itu dipasang di rumah mereka middle, kita harus membongkar halaman depan rumahnya dulu, terlalu ribet,” ungkap Mantan Menteri Perhubungan itu.

Sementara Walikota Surabaya mengapresiasi pemasangan pipa gas yang sudah dilakukan pemerintah. Baginya, pemasangan gas mampu menekan pengeluaran warga surabaya.

“Seperti  industri kecil (toko kue) di sekitar rungkut, mampu mengurangi pengeluaran sebesar 30-35 persen.  Sedangkan untuk rumah tangga mampu mengurangi hingga 20-25 person," kata Risma di sela-sela acara. 

I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, selaku Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM juga menerangkan, pemerintah sudah membangun 186 ribu sambungan jarigan gas untuk rumah tangga di 14 provinsi selama periode 2009-2016.

Pembangunan tersebut melalui penugasan kepada dua BUMN, PT PGN (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero).

Khusus 2016, pemerintah membangun 89.000 ribu sambungan rumah tangga di enam kota yang 24.000 di antaranya di Surabaya.

Selain penghematan bagi pengguna, menurut dia, pemanfatan gas rumah tangga juga mengurangi impor elpiji sebesar 20 ribu ton per tahun secara nasional dan khusus Surabaya sebanyak 2.600 ton per tahun.

"Penghematan subsidi pemerintah sebesar Rp141 miliar per tahun," urainya.

Tak mau kalah anggota komisi VII DPR RI, Syaikhul Islam Ali turut mengapresiasi kinerja menteri ESDM atas pemasangan 24.000 ribu di surabaya. Dirinya menilai pemasangan gas di surabaya akan mendukung perekonomian warga dan surabaya bisa dijadikan contoh oleh kota-kota lainnya.

“Kami akan mendorong dan mendukung penuh pembangunan gas, tidak hanya di surabaya tetapi di luar jawa timur atau bahkan sampai di bagian timur Indonesia,” ungkap Ali.

Bentuk pelayanan yang sudah diberikan oleh pemerintah kota dan pemerintah pusat mendapat sambutan positif dari warga rusun penjaringan salah satunya, Suyati. Menurutnya, pipa gas memberi manfaat yang luar biasa bagi dirinya dan seluruh warga di rusun, khususnya di sektor ekonomi

“Dulu, setiap bulan saya mengeluarkan uang sebesar Rp 34 ribu untuk membeli gas melon (tabung elpiji 3 kg), sedangkan pipa gas hanya 27 ribu setiap bulannya. Jika dibandingkan bisa hemat 7 ribu," ungkap Suyati.

Di akhir acara, Suyati yang rumahnya ditinjau langsung oleh Risma dan Jonan melontarkan pesan ketika keduanya hendak meninggalkan tempat tinggalnya.

"Terima kasih telah memberi kemudahan bagi kami semua warga rusun penjaringan, semoga ke depan pemerintah lebih berjaya lagi," ungkap perempuan yang bekerja sebagai karyawan swasta tersebut. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive