Sabtu, 07 Agustus 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Penyerahan lelang jersey salah satu legenda Persebaya, Mat Halil kepada pemenang lelang Wahyu Dinar di pasko induk, Warkop Pitulikur, Surabaya, Jumat malam (6/8/2021).

Hasil lelang tersebut untuk mendukung aksi kemanusiaan "Aksi Bonek Untuk Rakyat".

Pemenang lelang, Wahyu Dinar yang juga CEO Pansaka pemilik akun @wahyukenzo88 mengaku bahwa dirinya juga bonekmania.

Hadir pula dalam acar tersebut Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda dan legenda Persebaya sekaligus pemilik jersey, Mat Halil.

Sebelumnya elang dilakukan di Instagram Green Nord sejak Senin (2/8/2021) lalu hingga Kamis (5/8/2021) kemarin, bidding tertinggi mencapai angka Rp.130,888,888.

Diceritakan Wahyu Dinar, keikut sertakan dirinya untuk lelang jersey ini tidak lepas dari informasi yang ia terima lewat sesama pengusaha asal Surabaya, Tom Liwafa.

"Saya memang dari awal sudah menghubungi Mas Tom, saya bilang mau ikut tapi mau lihat bidding terakhirnya gimana," jelasnya, Jumat (6/8/2021) malam.

"Karena bidding pertama percuma, terlalu lama kan jaraknya dari tanggal 2," tambahnya.

Keyakinan untuk serius mengikuti lelang ini setelah melihat bidding di hari pertama yang sudah mencapai angka 110 juta, merupakan bid dari Tom Liwafa.

"Saya yakin hasilnya akan luar biasa. Mas Tom juga cerita sama saya tentang BDRT, bagaimana langkah-langkahnya, sepak terjangnya," tutur Wahyu Dinar.

Tidak hanya itu, Wahyu yang merupakan asli Surabaya tapi saat ini berdomisili di Jakarta itu, ternyata juga merupakan seorang Bonek.

"Saya sangat suka Persebaya, yang suka Boneknya. Saya asli Surabaya jadi ada darah Boneknya, itu yang menurut saya luar biasa," tegasnya.

Sebagai sosok asal Surabaya, Wahyu Dinar menyampaikan bahwa arti Bonek tidak hanya sekadar kelompok suporter, tapi lebih dari itu.

"Istilah Bonek itu banyak arti, (salah satunya berani), entah berani di manapun, berani untuk melakukan sesuatu, berani untuk melakukan perubahan, menurut saya luar biasa," paparnya.

Sementara mengenai nominal uang yang ia rela keluarkan untuk membantu aktivitas kemanusiaan Bonek, itu ia tidak jadikan patokan utama.

Selain sisi historis, ia berharap sejumlah uang yang diberikan lewat format lelang memberi manfaat sangat luas bagi masyarakat yang membutuhkan.

Aksi Bonek Untuk Rakyat yang salah satunya dilakukan oleh Green Nord 27 (komunitas suporter Persebaya) meliputi tiga aktivitas.

Pembagian bahan pangan untuk masyarakat sedang isolasi mandiri dan terdampak Covid-19, droping ambulans medis 24 jam dan penyediaan refill oksigen tabung 24 jam. Semua diberikan secara gratis.

"Menurut saya gak dari nilainya, tapi nilai historisnya, menurut saya Pak Mat Halil ini salah satu legenda hidup, harga segitu gak sebanding dengan hasil prestasi yang sudah beliau persembahkan untuk Persebaya selama ini," pungkas Wahyu Dinar.



KABARPROGRESIC.COM: (Surabaya) Penanganan pandemi Covid-19 di Surabaya tidak lepas dari peran seluruh elemen masyarakat.

Termasuk salah satunya adalah perangkat RT/RW. Mereka memiliki peran penting dalam memutus rantai penyebaran kasus di masing-masing wilayahnya. 

Bahkan, pengorbanan dan kerja kerasnya demi menyelamatkan dan melindungi warga sudah tidak perlu diragukan lagi.

Seperti yang dialami oleh Ketua RT 02, RW 08, Kelurahan Genteng Kecamatan Genteng, Syahri. 

Bagi dia, suka duka menjadi RT selama bertahun-tahun baru dirasakannya sejak pandemi Covid-19. 

Ia mengaku, saat ini setiap pagi ia bersama dengan anggota Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di tingkat RT memiliki kegiatan rutin yang tidak bisa ditinggalkan. Kegiatan itu ialah memanggil warga agar keluar rumah untuk berjemur.

“Itu menjadi kewajiban sebagai salah satu ikhtiar kami. Lalu kami juga bantu sembako bagi warga yang terpapar. Ada yang mencarikan obat maupun vitamin secara swadaya. Seluruh masyarakat di wilayah RT saya ikut berperan apabila ada tetangganya yang terpapar,” kata Syahri, Jumat (6/8/2021).

Syahri memaparkan, untuk memutus laju penyebaran di wilayahnya, ada strategi khusus yang dilakukannya. 

Ia mengurai salah satu anggota Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo ada yang berprofesi sebagai perawat. 

Karena itu lah, apabila ada warga yang merasa badannya mulai tidak fit, maka langsung di swab antigen oleh perawat tersebut. 

Setelah itu, jika positif maka langsung dilaporkan kepada puskesmas terdekat.

“Kami urunan beli swab antigennya. Lalu apabila warga itu positif kami langsung lapor ke puskesmas untuk mendapat perawatan medis. Jadi ini upaya kami juga untuk mempercepat deteksi dini, alhamdulillah warga sangat suportif,” papar dia.

Alhasil, dari 14 KK yang terpapar Covid-19, semuanya sudah dinyatakan negatif dan kembali berkegiatan seperti semula. 

Menariknya, hingga kini di RT 02 yang terdiri dari 75 Kartu Keluarga (KK) itu, tidak ada satu pun yang terkonfirmasi positif alias nol kasus.

“Alhamdulillah kondisi saat ini sudah kondusif. Dahulu sempat saat awal pandemi tahun 2020 saya pernah mengejar warga yang positif sampai ke pasar. Dan akhirnya saya minta untuk pulang, waktu itu isolasinya masih di rumah bagi warga yang tanpa gejala. Itu yang tidak pernah saya lupakan,” ungkapnya.

Hal yang serupa juga dialami oleh Ketua RT 17, RW 12 Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng Aminullah. Dia menceritakan berbagai pengalamannya sekitar lebih dari satu tahun terakhir. 

Bagi dia, menghadapi pandemi Covid-19 sedikitpun tak pernah terlintas di benaknya. Tetapi dengan segala kemampuan dan keterbatasannya, ia rela berbuat apapun untuk melindungi masyarakatnya.

“Hingga hari ini kami tetap lakukan pencegahan dengan cara sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan (prokes) terus menerus. Kami datangi satu per satu rumah warga. Itu terus kami lakukan tanpa henti, kami ingatkan satu per satu apabila ada warga yang keluar rumah lupa tidak pakai masker,” kata Aminullah

Dia menjelaskan, selain ke rumah-rumah warga, dirinya masih aktif keliling ke warung kopi (warkop) untuk menegakkan dispilin prokes. Bagi dia, upaya pencegahan harus tetap berjalan selaras dengan penanganan warga yang terpapar. 

“Pagi, siang, malam kita juga keliling warkop agar tidak terjadi penularan, karena Covid varian baru ini menyebar begitu cepat, jadi pencegahan harus dilakukan,” tegasnya.

Untuk tahap penanganan, Aminullah yang juga sebagai anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kelurahan Mojo mengungkapkan, apabila ada warganya yang terkonfirmasi positif, maka ia langsung melakukan penjemputan. Bagi warga tanpa gejala, dia langsung mengantarkan pasien ke Rumah Sehat di wilayahnya.

“Sebaliknya yang bergejala kami lakukan koordinasi dengan puskesmas setempat dan kelurahan. Kalau gejalanya parah maka ditindaklanjuti ke rumah sakit, tetapi apabila gejala ringan kita bantu membawa Hotel Asrama Haji (HAH),” papar dia.

Amin Babe-sapaan akrab Aminullah ini mengingat betul, sejak awal pandemi dia tidak pernah berhenti memikirkan warganya. 

Bahkan, ketika ada warga yang sakit, dia bergegas untuk mendatangi orang itu  hanya untuk memastikan kondisinya. 

Bahkan, dia bercerita hal yang paling mengesankan selama menangani warganya yang terpapar adalah ketika melihat warga kembali pulang dalam keadaan sembuh.

“Jujur, itu yang benar-benar buat saya bahagia. Perjuangan saya menjaga warga saya itu terbayar melihat mereka sembuh,” kata dia.

Berbekal seperangkat Alat Pelindung Diri (APD), Aminullah kerap turun langsung untuk memberikan intervensi kepada warganya yag terpapar. 

Apalagi, dalam kondisi darurat saat warga tiba-tiba mengalami sakit parah dan harus segera mendapatkan penanganan.

“Saya langsung kontak kelurahan serta puskesmas setempat, sambil saya bawa warga saya naik mobilnya KIM. Awalnya ada ketakutan tertular, saya juga bukan tenaga kesehatan (nakes), tapi yaudah lah ini demi warga, saya nekat. Syukurlah sampai hari ini saya masih sehat dan baik-baik saja,” pungkasnya.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive