Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Pilkada Surabaya 2024 Tanpa Bakal Calon Perseorangan

KPU Kota Surabaya menyatakan pemilihan kepala daerah tahun 2024 tanpa diikuti pasangan bakal calon kepala daerah perseorangan karena faktor kurangnya syarat dukungan yang harus dipenuhi oleh para bakal calon tersebut.

Wali Kota Eri Cek Penggunaan Dana Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Bapaslon Independen Pilkada Kecewa Sikap KPU Surabaya

Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti menyasalkan sikap komisioner KPU Surabaya yang tak mau menerima copy data pendukung meskipun hanya terlambat cuma dua menit.

Sambut HJKS ke-731, Pegawai Pemkot Surabaya Cat Ulang Curbing Median Jalan

Menyambut Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, seluruh pegawai di lingkup Pemkot Surabaya melakukan kerja bakti dengan mengecat ulang curbing median jalan atau pembatas jalan yang meliputi 51 ruas jalan di Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya Bangun 8 Wisata Rakyat

Upaya Pemkot Surabaya memanfaatkan aset agar memberikan kontribusi sekaligus menciptakan lapangan kerja antara lain dilakukan dengan membangun Wisata Rakyat di 8 lokasi, khususnya di wilayah Surabaya Barat.

Senin, 25 November 2013

Hari Pertama Peserta Audisi Miss Indonesia 2014

KABARPROGRESIF.COM : Hari yang cerah mendukung suasana hari pertama audisi Miss Indonesia 2014 di Bandung hari ini, Sabtu, 23 November 2013. Terhitung sejak pukul 08.00 pagi, Hotel The Papandayan, Jl. Gatot Soebroto 83, 40262 Bandung, telah diisi oleh antrian para mojang Bandung yang melakukan registrasi. Selain berbekal semangat dan kepercayaan diri, para wanita cantik ini juga memiliki beragam talenta dan potensi yang siap ditunjukkan di depan juri audisi. Audisi ini terbuka bagi setiap wanita Indonesia berusia 17-23 tahun yang memiliki kriteria MISS (Manner, Impressive, Smart dan Social).

Tercatat 37 peserta yang mendaftar di hari pertama untuk mengikuti beberapa tahapan audisi yang dimulai dengan pengukuran tinggi badan (minimum 167 cm) dan berat badan, registrasi, tes tertulis dan interview dengan juri. Peserta yang berhasil lolos akan berlanjut ke tahap video booth untuk melakukan sesi foto dan catwalk.

Keseluruhan peserta audisi Bandung kali ini ternyata tak hanya diikuti oleh wanita asal Bandung saja saja, tapi juga ada Pevi Pebriani, seorang peserta yang berasal dari Purwakarta yang rela berangkat sejak subuh demi mengikuti audisi Miss Indonesia 2014 di Bandung. Pevi adalah sosok seorang wanita yang mandiri dan tangguh ditengah masalah keluarga yang sedang dihadapinya. Berawal dari keinginan menyenangkan kedua orang tuanya, Pevi optimis mengikuti ajang Miss Indonesia 2014 untuk dapat menggapai cita-cita. “Melalui Miss Indonesia, saya ingin bisa menginspirasi kaum wanita untuk selalu peduli terhadap anak-anak, khususnya anak-anak yang terlantar,” ujar Pevi yang berhasil lolos tahap video booth.

Rupanya semangat yang dimiliki oleh Pevi, juga dimiliki oleh Dhelia. Model asal Bandung yang bernama lengkap Dhelia Andea Putri ini sangat berprestasi di bidang akademis. Selama menempuh pendidikan, ia selalu mendapatkan juara 1 di kelasnya. Mojang cantik yang akrab disapa Adel ini juga rupanya tidak sendirian datang ke lokasi audisi. Ia datang bersama seorang teman yang juga berniat mendaftarkan dirinya menjadi peserta audisi Miss Indonesia 2014. “Ngga muluk-muluk, harapan saya mengikuti ajang Miss Indonesia 2014 ini untuk bisa mendapatkan pengalaman yang berguna kelak. Tapi jika ada kesempatan menjadi pemenangnya, saya mau mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia,” ujarnya.

“Audisi di Bandung hari pertama ini sangat menarik karena diikuti oleh nojang-mojang cantik dengan kualitas
kecerdasan di atas rata-rata dan memiliki skill yang dan beragam. Kami berharap, audisi di hari kedua bisa menjaring wanita unggulan lebih banyak lagi,”  jelas Dada Soenardhi, Juri Audisi dan Produser Miss Indonesia 2014 RCTI (cindi@rcti.tv).

Jaksa Limpahkan Berkas Kerusuhan Jember Ke PN Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya telah melimpahkan berkas 17 tersangka pelaku Kasus bentrokan yang diduga dilakukan dua kelompok aliran Suni dan Syiah yang berujung  perusakan dan penganiayaan yang terjadi di wilayah Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.

Kasipidum Kejari Surabaya, Judhy Ismono memastikan, Ke 17 tersangka tersebut segera diadili dalam waktu dekat namun Ia belum bisa mengetahui kapan perkara itu akan disidangkan.   ‪"Hari ini, Senin (25/11/2013) kami sudah limpahkan ke Pengadilan, mengenai kapan disidang, PN Surabaya yang menentukan," terang Judhy kepada KABARPROGRESIF.COM saat  ditemui dikantornya.

Seperti diketahui, Pelimpahan perkara ini oleh  kejari Jember ke Kejari Surabaya dilakukan pada (13/11/2013) lalu. Ada 17 terdakwa yang dilimpahkan oleh Kejari Jember. Judhy mengungkapkan, alasan perkara ini dilimpahkan ke Kejari Surabaya lantaran untuk mengantisipasi bentrokan lanjutan jika perkara ini disidang di Pengadilan Setempat." Berdasar pasal 85 KUHAP, akhirnya dipindahkan ke PN Surabaya, untuk mengantisipasai bentrokan karena banyaknya simpatisan Syiah maupun Suni diwilayah Puger atau Jember pada umumnya," jelasnya.

Dari pelimpahan 17 tersangka ini, lanjut Judhi, perkaranya di split (pisah) menjadi lima berkas. "Dari lima berkas ini nantinya setiap berkas ditangani lima jaksa, tiga dari kejaksaan Jember dua jaksa dari kejari surabaya. Jadi total ada 25 jaksa yang akan menyidangkan 17 tersangka ini," ujarnya.

Seperti diberitakan, bentrok berdarah dipicu rencana Pawai Karnaval 17 Agustus yang akan diselenggarakan oleh Ponpes Darus Sholihin pimpinan Habib Ali al Habsy. Menurut NU dan MUI Jember, Ponpes sejak lama ditengarai menganut paham Syiah. Namun warga sekitar rupanya menolak pawai yang digelar oleh ponpes Darus Sholihin itu . Sebab, sebelumnya telah ada perjanjian dengan warga agar acara-acara serupa tidak dilakukan secara terbuka di luar pondok pesantren.

Acara ini juga tidak mendapat izin aparat kepolisian karena dikhawatirkan terjadi hal-hal tidak diinginkan. Sayangnya, Penolakan warga rupanya tidak digubris, pihak Ponpes Darus Sholihin tetap melakukan kegiatan di luar kompleks pesantren.

Menghindari hal-hal tak diinginkan, polisi melakukan blockade di beberapa tempat. Massa kelompok pengajian Nurul Mustofa pimpinan Ustadz Fauzi (NU) menyerbu lokasi Ponpes Darus Sholihin guna membubarkan paksa acara karnaval sambil membawa pentungan kayu dengan berakhir bentrok dan rusaknya beberapa bangunan.Muncullah aksi balasan, di mana sekitar 20 orang yang diduga pendukung Habib Ali al Habsy menyerang Eko Mardianto. Eko adalah saksi kunci pada bentrok serupa tahun 2012. Eko dilaporkan terluka dan meninggal saat di rumah sakit."Para tersangka dijerat Pasal 170 ayat 2 sub 406 ayat 1  ayat 3 jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP," tandas Judhy. (Komang)