Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Gempa Tuban, Robohkan Lima Bangunan di Surabaya

Lima bangunan roboh di Surabaya terdampak gempa yang berpusat di Timur Laut Tuban, salah satunya bangunan di RSUD Soewandhie.Tetapi sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

Dibuka 25 Maret, Ayo Daftar - Dishub Jatim Sediakan Mudik Gratis dengan Kapal Laut

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Bantuan Korbrimob Polri untuk Korban Bencana Jateng

Sebanyak 5.000 paket sembako dikirim langsung dari Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok untuk korban bencana banjir di beberapa Kabupaten Jateng akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional 2024 Akan Digelar di Surabaya

HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional tahun 2024 akan berlangsung di Kota Surabaya, dimulai pada 27 Februari 2024 hingga puncak peringatan 1 Maret

Pasca Gempa Tuban, Pasien RS Unair Dirawat di Tenda Darurat

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Tampilkan postingan dengan label Kaleidoskop. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kaleidoskop. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Oktober 2013

Tezutsu Hanabi Tradisi Kembang Api Ekstrim di Jepang


Tidak berbeda dengan masyarakat Indonesia yang memperingati hari-hari tertentu dengan menyalakan kembang api, masyarakat Jepang juga melakukan hal yang sama. Tetapi masyarakat  Jepang  memiliki tradisi tersendiri yang terkait dengan kembang api.

Tradisi Tezutsu Hanabi merupakan tradisi kembang api ekstrim yang mengundang decak kagum karena pijarannya yang luar biasa dan cara menyalakannya yang membutuhkan keberanian dan ketrampilan yang dikuasai sccara turun temurun

Tradisi kembang api di Jepang ini memang memiliki keunikan. Hal tersebut dilihat dari cara menyalakan kembang api  dengan  memegangnya  langsung. Kembang api ini berupa batang bambu dengan diamameter 10 hingga 20cm yang diisi dengan 3 Kg bubuk mesiu yang dasarnya ditutup dengan tanah liat dan kertas.

Sedangkan, untuk keamanan digunakan pelapis tatami dan batang padi sebagai tali yang melingkari bambu sepanjang 80 cm, sekaligus dianyam sebagai pegangan untuk menyalakan kembang api itu.



Penggunaan batang bambu berasal dari jaman perang yang digunakan sebagai alat komunikasi jarak jauh. Dengan perkembangan jaman, peralatan itu kini digunakan sebagai perayaan kuil Yoshida di Toyohashi. Kembang api itu juga merupakan bagian dari Festival Gion yang paling menarik banyak perhatian wisatawan.