Senin, 08 September 2014




KABARPROGRESIF.COM : Keberadaan koperasi jelas membawa manfaat bersama bagi aggotanya, tahun demi tahun harus terus didorong dan dikembangkan. Itu mutlak agar sekali lagi kesenjangan tidak terus melebar dan kemudian kesejahteraan secara adil dapat dinikmati oleh seluruh rakyat.

Koperasi harus bisa menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia terutama di Surabaya. Di Hari Koperasi ke-67, Pemerintah Kota Surabaya dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), menggelar dialog interaktif Walikota Surabaya Tri Rismaharini dengan gerakan koperasi kota Surabaya menyongsong MEA, Minggu (7/9), di Sentra Ikan Bulak (SIB), Kenjeran.

Dialog ini dilakasanakan untuk mengetahui persiapan koperasi yang ada di Surabaya. Bersamaan itupula dilakukan penandatangan prasasti peresmian sentra wisata kuliner Dukuh Menanggal, Jambangan, dan RMI.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (MUKM) Surabaya, Hadi Mulyono semenjak diresmikannya SIB telah terbentuk koperasi 14 April 2014. Anggota yang tergabung 38 pedagang. Sampai sekarang koperasi SIB sudah memiliki omset Rp.3,3 juta dari modal awal sebesarf Rp.2,1 juta. Hal ini menandakan kalau kehidupan di SIB berjalan dengan baik. “Jika dilihat pertumbuhan omset koperasi SIB sangat relevan jika keberadaan SIB sangat bermanfaat bagi pedagang,” tukasnya.

Sementara itu, Hadi menjelaskan pertumbuhan koperasi di Surabaya cukup menggembirakan. Jika dihitung rata pertumbuhan koperasi dari tahun 2011-2014 kenaikannya sebesar 2,3 persen per tahunnya. Tahun 2013, jumlah koperasi sekitar 1516, sedangkan tahun 2014 sampai bulan Juli 2016 koperasi.

“Jika dilihat dari jumlah peningkatan koperasi di Surabaya menandakan koperasi dibentuk bukanm atas keinginan masyarakat. Melainkan koperasi sekarang sudah menjadi kebutuhan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di Surabaya. Pengurus dan penggerak koperasi di Surabaya harus bangga,” tuturnya.

Hadi menambahkan sudah koperasi di Surabaya sudah dibimbing dengan baik oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Mulai dari memperkuat pengelolaan simpan pinjam sampai dengan sertifikasi kompetensi nasional pengurus koperasi. “Jadi, nantinya pengurus koperasi yang memiliki sertifikasi ini bisa bekerja di koperasi yang berada di Malaysia, Singapura, dan lainnya. Sekitar kurang lebih 1200 pengurus koperasi di Surabaya yang memiliki sertifikasi tersebut,” tambahnya.

Menyongsong MEA, Wali Kota mengajak seluruh pengurus koperasi di Surabaya untuk mempersiapkan diri menyambut MEA. Per 1 Januari 2015, menurut Risma masyarakat Surabaya akan berhadapan langsung secara ekonomi dengan warga Negara ASEAN. “Kita tidak hanya sekedar melakukan kerjasama dengan mereka. Melainkan mereka bisa saja menguasai mata pencaharian kita. Makanya, kita perlu menyiapkan diri kita secara personal maupun organisasi (koperasi,red),” ucapnya.

Menurut Risma, koperasi di Surabaya harus tumbuh besar. Karena, kunci perekonomian di Indonesia terutama di Surabaya adalah koperasi. Maka kemudian masyarakat maupun perusahaan besar di ASEAN tidak akan mudah menyerang perekonomian di Surabaya. Asalkan, pengurus koperasi harus bisa mengelola secara professional.

“Untuk menuju kesana kita harus belajar pembukuan yang baik dan pengelolaan keuangan secara profesional dan se efisien mungkin supaya kita bisa menjadi besar. Itu yang saya lakukan memimpin Surabaya, saya kontrol sendiri anggran untuk dinas. Kenapa? supaya operaisonal kedinasan kecil sedangkan anggaran untuk pembangunan masyarakat bisa besar,” akunya.

Namun, lanjut Risma, koperasi tidak hanya fokus pada simpan pinjam saja. Melainkan harus ada inovasi dari pegurus untuk memajukan koperasi. Seperti harus bisa membuat produk sendiri untuk dijual. Dengan begitu perputaran uang di koperasi akan semakin besar. Minimal menjual bahan kebutuhan sehari-hari.

Dalam teleconference antara pengurus koperasi sentra PKL Taman Prestasi dan RMI. Salah satu pengurus koperasi Taman Prestasi melaporkan koperasi sentra PKL Taman Prestasi dibentuk pada Mei 2013. Modal awal 15 juta, jumlah anggota 30 orang fokus usaha masih simpan pinjam dengan bung 2 persen. Selama setahun omset koperasi sentra PKL Taman Prestasi sebesar Rp.30.375.000,-.

Wali Kota Surabaya perempuan pertama ini memberikan apresiasi kepada pengurus koperasi sentra PKL Taman Prestasi. “Bagus itu pak, hanya butuh waktu setahun omsetnya sudah mencapai angka tersebut,” kagumnya.

Bangun Infrastruktur Guna Ramaikan SIB
Wali Kota juga menyinggung mengenai pembangunan infrastuktur pengembangan SIB. Selama ini perekembangan SIB dibilang sedikit lamban, perlu adanya infrastuktur penunjan untuk bisa meramaikan SIB. Salah satu yang akan dilakukan Pemkot Surabaya adalah dengan membangun akses jalan tembus dari Suramadu ke Juanda.



Tidak hanya akses jalan yang akan dibangun disana, Pemkot juga akan membangun plaza di sekitar SIB. Tujuannya adalah agar pengunjung plaza bisa berbelanja ikan panggang di SIB. Risma yakin apabila akses jalan tersebut sudah dibangun SIB orang-orang yang akan juanda pasti akan mampir ke SIB.

“Saya yakin bisa promosikan SIB. Nantinya, SIB pasti akan ramai apabila infstuktur di sekitar SIB dibangun secara serius saya jamin SIB akan  seramai sentra ikan hias gunung sari sekarang ini. Dulu, pembangunan sentra ikan hias gunung sari mendapatkan perlawanan dari pedagang ikan hias. Sekarang, omset mereka sudah

Menurut rencana pemkot juga akan membangun jembatan yang dibangun diatas laut. Dalam kesempatan tersebut, Risma memberikan sedikit bocoran terkait pembangunan jembatan itu. Risma menjelaskan, jika melintas jembatan kenjeran pada sore hari akan disuguhi pemandangan air mancur yang bisa menari. “Konsep jembatan ini saya adopsi dari Busan. Jadi, kalau mau lihat air mancur menari-nari tidak perlu jauh-jauh ke busan cukup ke kenjeran,” pungkasnya. (*/arf)




KABARPROGRESIF.COM : Tiga prajurit Tamtama Teladan Korps Marinir tahun 2014 dari Brigif-1 Marinir melaksanakan latihan menembak di lapangan tembak Brigif-1 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Senin (08/9/2014).

Ketiga prajurit tersebut yaitu Koptu Mar Junaidi, Koptu Mar Supriyono dan Koptu Mar Harlin berhak mewakili Korps Marinir dalam ajang seleksi Tamtama Teladan tingkat TNI AL yang akan dilaksanakan minggu kedua Oktober 2014.

Dalam seleksi Tamtama Teladan tingkat Korps Marinir yang diikuti 16 peserta yaitu 4 peserta dari Pasmar-1, 4 peserta dari Pasmar-2, 2 peserta dari Brigif-3 Marinir dan masing-masing 1 peserta dari Lanmar Surabaya, Kolatmar, Lanmar Jakarta, Mako Kormar, Rumah Sakit Marinir Cilandak dan Mako Kormar tersebut peserta dari Pasmar-1 yang berasal dari Brigif-1 Marinir berhasil meraih predikat Juara Pertama, Kedua dan Ketiga.

Seusai mengikuti seleksi Tingkat Korps Marinir, ketiga prajurit Brigif-1 Marinir tersebut dibawah pembinaan Mayor Marinir Widarta melaksanakan berbagai latihan sesuai materi yang akan diujikan dalam seleksi Tingkat TNI AL, diantaranya menembak, renang, kesamaptaan dan ilmu pengetahuan serta penampilan, selain itu juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan para peserta seleksi.

Mayor Marinir Widarta mengatakan, keberhasilan tiga prajurit Brigif-1 Marinir mengikuti seleksi Tamtama Teladan Tingkat TNI AL tahun 2014 tersebut merupakan yang ketiga kalinya sejak tahun 2012.

Dengan latihan yang teratur dan terencana, lanjutnya, ketiga prajurit Brigif-1 Marinir yang akan mengikuti seleksi Tamtama Teladan Tingkat TNI AL diharapkan mampu meraih prestasi terbaik yaitu merebut predikat Tamtama Teladan TNI AL tahun 2014. (*/arf)

Minggu, 07 September 2014



KABARPROGRESIF.COM : Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang melepas keberangkatan prajuritnya ke Batalyon Infanteri-10 Marinir di dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Minggu (07/9/2014).

Sedikitnya 291 prajurit dari Brigif-1 Marinir, Menbanpur-1 Marinir, Menkav-1 Marinir dan Menart-1 Marinir dengan pimpinan Kapten Marinir Novri G Kaloh berangkat mutasi ke Yonif-10 Marinir Setoko, Batam dengan menggunakan KRI Teluk Hading-538.

Dalam arahannya, Danpasmar-1 menyampaikan bahwa tugas yang akan dilaksanakan tersebut merupakan amanah dari seluruh rakyat indonesia, yaitu menjaga kedaulatan dan keutuhan  wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebelum mengakhiri arahannya, orang nomor satu di jajaran Pasmar-1 itu berpesan kepada seluruh prajurit yang akan berangkat ke Yonif-10 Marinir, agar selalu menjalin komunikasi dengan keluarga, membentengi diri dengan keimanan dan   ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan komunikasi dan hubungan dengan warga masyarakat sekitar beserta aparat terkait (Instansi TNI dan Instansi Pemerintah). Selain itu selalu meningkatkan kepekaan dan tanggap terhadap aspirasi yang berkembang di wilayahnya masing-masing, menjaga keamanan personel dan material terutama penyimpanan senjata, amonisi dan handak harus sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tidak melakukan tindakan serta perbuatan yang dapat meresahkan masyarakat dan selalu menjaga nama baik Korps Marinir, TNI AL, TNI, Bangsa dan Negara.

Usai memberikan arahan. Komandan Pasmar-1 memberikan ucapan selamat jalan dan bertugas di tempat yang baru diikuti Para Asisten Pasmar-1 dan pejabat teras dijajaran Pasmar-1. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Atlet Taekwondo Brigif-1 Marinir berhasil menyabet 2 medali emas, 3 perak dan 4 perunggu dalam Kejurda Taekwondo Piala Walikota  Surabaya Cup yang digelar di gedung Giri Loka UPN Veteran Surabaya, Minggu (07/9/2014).

Dalam Kejurda yang diikuti 650 atlet taekwondo se Jawa Timur tersebut Brigif-1 Marinir mengirimkan 11 atletnya yang berasal dari Yonif-1 Marinir dibawah pimpinan Ketua Yanus Taekwondo Mayor Marinir Edi Prayitno.

Dua medali emas diraih oleh Praka Mar Nurma S kelas Under 74 Kg dan Praka Mar Linarso kelas Under 58 Kg, tiga medali perak diraih oleh Kopda Mar Baron C kelas Under 63 Kg, Praka Mar Abet N kelas 63 Kg, dan Praka Mar Permadi kelas under 87 Kg, sedangkan empat medali perunggu diraih oleh Praka mar  E Gultom kelas Under 68 Kg, Praka Mar Joko T  kelas Over 87 Kg, Praka Dwi A kelas Under  54 Kg dan Pratu Mar Candra kelas Under 87 Kg.

Komandan Batalyon Infanteri-1 Marinir Mayor Mar Edi Prayitno selaku Ketua Yanus Taekwondo menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangganya kepada seluruh atlet Taekwondo atas prestasi yang dicapainya, dengan harapan agar seluruh atlet selalu berlatih, sehingga dapat meningkatkan prestasi dalam rangka mengharumkan nama baik Korps Marinir.(*/arf)

Sabtu, 06 September 2014




KABARPROGRESIF.COM Mantan Ketua DPRD Jatim Fathorrasjid mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, Jumat (5/9) siang. Bekas terpidana kasus korupsi dana hibah Program Pengembangan Sosial dan Masyarakat (P2SEM) tahun 2008 itu mempertanyakan keseriusan korps adhyaksa memburu buron kelas kakap korupsi P2SEM, dr Bagoes Soetjipto Soeljoadikoesoemo.

Didampingi Tim Ranjau 09, di kejaksaan Fathor ditemui langsung oleh Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidana Khusus Mohammad Rohmadi. Di sana dia menyampaikan surat desakan secara langsung. “Tiga hal saya tanyakan kepada Kejati. Pertama, soal perburuan dr Bagoes,” ujarnya usai bertemu pihak kejaksaan.

Fathor menyampaikan kesangsiannya terhadap keseriusan kejaksaan dalam mencari dan menangkap dr Bagoes. Bahkan, politisi Jatim itu menuding kejaksaan melindungi sang buronan.
“Selicin apa sih dr Bagoes itu, masa begitu sulitnya ditangkap. Nazaruddin (mantan Bendum Partai Demokrat yang terbelit kasus korupsi Hambalang) saja bisa tertangkap,” herannya.

Selain itu, Fathor juga mempertanyakan keseriusan kejaksaan mengembangkan kasus P2SEM hingga tuntas. Seperti dugaan keterlibatan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) saat dana P2SEM dicairkan, Suyono, dan para anggota DPRD Jatim periode 2004-2009 lainnya yang juga disebutnya menangani pencairan  dana P2SEM.

“Kenapa Suyono tidak ditangkap dan dilibatkan dalam kasus ini. Padahal dia adalah kuasa pengguna anggaran P2SEM saat itu,” tandasnya. Fathor berharap, Kejati serius menangani kasus ini secara tuntas. Apalagi, lanjut pria yang baru bebas dari penjara tahun lalu itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan supervisi ke kejaksaan, usai dirinya melaporkan kasus P2SEM ke komisi antirasuah.

Sementara itu, Kasidik Pidsus Mohammad Rohmadi mengatakan, hingga kini kejaksaan terus memburu dr Bagoes. Tim intelijen terus mengorek informasi terkait keberadaan pria yang divonis pidana penjara oleh pengadilan secara in absentia itu. “Apakah dr Bagoes masih berada di dalam negeri atau sudah di luar negeri, hingga kini tim belum memperoleh informasi,” katanya.

Rohmadi mengakui, melalui Kejagung beberapa bulan lalu KPK menyurati Kejati Jatim. KPK menanyakan perkara P2SEM yang sudah ditangani kejaksaan. KPK juga meminta semua data perkara P2SEM, baik yang sudah inkracht maupun yang proses penanganan hukumnya masih berjalan. “Kami sudah berikan data semua perkara P2SEM melalui Kejagung,” imbuh Kasidik bertubuh jangkung itu.

Sejak ditetapkan sebagai tersangka korupsi dana P2SEM 2009 lalu, keberadaan dr Bagoes memang bagai hilang ditelan bumi. Ia pun kemudian dimasukkan kejaksaan ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Dr Bagoes disebut-sebut sebagai saksi kunci kasus P2SEM, yang diduga melibatkan banyak oknum, baik anggota DPRD Jatim periode 2004-2009 maupun oknum pejabat Pemprov Jatim. Soal keterlibatan banyak pihak ini pernah ‘dinyanyikan’ Fathor setelah ia bebas tahun lalu. (Komang)




KABARPROGRESIF.COM : Selain dikenal sebagai Kota Pahlawan, Surabaya juga kondang lantaran banyaknya bangunan cagar budaya (BCB) yang masih tegak berdiri. Bangunan-bangunan tersebut seakan menjadi saksi bisu gerakan heroik arek-arek Suroboyo melawan penjajah. Atas konsistensi dan komitmennya menjaga kelestarian BCB, Pemkot Surabaya dinobatkan sebagai pemerintah kota Peduli Cagar Budaya 2014.

Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti kepada Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan di Museum Nasional Jakarta, Jumat (5/9) malam. Pemerintah kota lain yang juga meraih kategori serupa yakni Pemkot Semarang, Surakarta, DIY Yogyakarta dan Sawah Lunto.

Nuryanti mengatakan, penganugerahan ini diberikan dengan tujuan mengapresiasi semua pihak yang telah berjasa dalam pelestarian cagar budaya dan pengembangan permuseuman. Tahun ini, pemerintah pusat melalui Kemendikbud memberikan anugerah penghargaan kepada masyarakat, pengelola museum dan pemerintah daerah.

“Cagar budaya sangat bermakna bagi sebuah bangsa karena itu merupakan bagian dari sejarah bangsa tersebut. Indonesia adalah negara yang kaya akan cagar budaya yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara. Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga dan merawat cagar budaya tersebut karena itu sesuatu yang berharga,” katanya.

Dia melanjutkan, dengan kegiatan Penganugerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman ini diharapkan dapat mendorong kesadaran berbagai pihak dalam melestarikan cagar budaya dan museum. “Pemerintah di masa mendatang hendaknya lebih melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatannya,” imbuh dia.

Dalam acara bertajuk “Malam Anugerah Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman” tersebut, Museum 10 November Surabaya yang terletak di kompleks Monumen Tugu Pahlawan juga dinyatakan sebagai peraih penghargaan kategori Museum Kota Terbaik 2014.

Sementara itu, Hendro yang hadir mewakili Walikota Surabaya menyatakan, Pemkot Surabaya memang sudah berkomitmen menjaga kelestarian cagar budaya. Salah satu cara yang digunakan pemkot yakni dengan memberi bantuan, kompensasi, kemudahan perizinan serta insentif terhadap bangunan yang berstatus cagar budaya.

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Walikota Surabaya (Perwali) 59 Tahun 2007 Tentang Pelestarian Bangunan Dan/Atau Lingkungan Cagar Budaya, pada pasal 18 disebutkan, bantuan dapat diberikan dalam bentuk pemeliharaan, perawatan atau konsultasi berkala. Sedangkan kompensasi diberikan dapat berupa keringanan pajak atau retribusi.

Tak hanya itu, dalam perwali tersebut juga diatur tentang mekanisme reward and punishment. Bagi pemilik BCB yang telah konsisten merawat dengan baik akan diberikan piagam penghargaan dari Walikota Surabaya. Sebaliknya, sanksi sudah menanti pemilik BCB yang dengan seenaknya memugar, membongkar atau merobohkan BCB diluar prosedur.

Hendro menambahkan, pihaknya secara intensif menggandeng pihak swasta untuk turut terlibat dalam pelestarian cagar budaya. Misalnya, mengajak beberapa perusahaan melakukan pengecatan BCB agar terlihat cantik dan terawat. “Syukurlah, respon masyarakat, khususnya sektor swasta di Surabaya sangat positif. Artinya, kesadaran akan pentingnya merawat cagar budaya sejatinya sudah tertanam dalam hati dan benak warga Surabaya,” ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (bappeko) ini.(*/arf)




KABARPROGRESIF.COM : Prajurit harus siap siaga dalam mengantisipasi setiap perkembangan situasi saat ini dan yang akan datang, demikian pesan Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Arh Nisan Setiadi, SE dalam amanatnya pada upacara penutupan Latihan Posko I “Bhaja Siaga -14” Tahun 2014 di Kodim 0816/Sidoarjo, yang dibacakan Kasrem 084/Bhaskara Jaya Letkol Inf Agung Dwi Kuncoro. Dalam amanat tertulisnya Danrem selalu mengingatkan agar para Komandan satuan selalu memelihara dan meningkatkan prosedur hubungan kerja antara Komandan dan Staf dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan komando pengendalian operasi guna menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang terjadi di wilayah.

Unsur-unsur pimpinan di satuan hendaknya selalu mengembangkan dan mengimplementasikan pemikiran yang lebih kreatif dan tajam sehingga mampu mengupayakan terobosan yang berani di tengah perkembangan situasi rawan yang kompleks dengan permasalahan seperti terjadinya peristiwa bencana alam. Kita harus mampu mencari dan menemukan berbagai alternatif dan solusi serta meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama secara intensif dengan instansi terkait di wilayah masing-masing dalam penanganan masalah banjir, sehingga potensi korban dan kerugian dapat ditekan seminimal mungkin.

Dari hasil evaluasi, disimpulkan bahwa pelaksanaan latihan kali ini secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa tujuan Latihan Posko-1 ini telah dapat tercapai dengan baik. Untuk itu, Danrem meminta para peserta segera mengaplikasikan berbagai pengetahuan, teori, keterampilan dan pengalaman yang telah diterima selama pelaksanaan latihan untuk dijadikan bekal dalam pelaksanaan tugas yang akan datang.

Upacara penutupan Latihan Posko I “Bhaja Siaga -14” tersebut dihadiri oleh Fopimda, instansi terkait, lembaga kemasyarakatan, para Kasi Korem 084/Bhaskara Jaya, para Komandan Satuan dan Kabalak jajaran Korem 084/Bhaskara Jaya yang bertempat di lapangan apel Makodim 0816/Sidoarjo. Sebelum menutup amanatnya Danrem tidak lupa mengucapkan  terima kasih atas upaya dan kerja keras para Komandan Kodim beserta unsur stafnya, juga instansi terkait lainnya yang terlibat dalam latihan ini.(Pen 084/arf) 





KABARPROGRESIF.COM Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko merasa bangga bisa hadir dan meresmikan Ponpes dan Rehabilitasi Mental Az-Zainy Desa Pandan Ajeng, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jatim pimpinan KH Zain Baik, Jumat (5/9). Dalam peresmian tersebut hadir beberapa Asisten Panglima TNI, Pangdam V/Brawijaya dan ulama se-Malang Raya (Kota/Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota/Kabupaten Pasuruan) serta sekitar seribu lebih santri dan santriwati Ponpes dan Rehabilitasi Mental Az-Zainy.

Selain peresmian Ponpes Az-Zainy juga dilaksanakan deklarasi “Pernyataan Sikap dan Penolakan Gerakan ISIS” yang direstui oleh Ulama Se-Malang Raya dimana Ulama Se-Malang Raya dan seluruh lapisan masyarakat Malang Raya bersedia dan rela berada dibarisan terdepan untuk mengamankan dan melindungi NKRI dari seluruh ancaman gerakan yang meresahkan dan menyesatkan. Para Ulama ini menganggap bahwa paham ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) tidak sesuai dengan Ideologi Pancasila dan Kebhinekaan yang bernaung dalam NKRI sehingga mereka berkeyakinan dan bertekad sepenuh hati dengan tegas MENOLAK sekaligus MELARANG aliran ISIS tersebut untuk memasuki dan menyebar di wilayah Malang Raya.

Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko dalam sambutannya menegaskan, prajurit TNI (Babinsa) tidak akan ada maknanya jika tidak mendapat dukungan rakyatnya. Karena itu, terkait ISIS Moeldoko juga minta peran serta aktif masyarakat mengawasi tentang kemungkinan munculnya paham ISIS di tengah-tengah masyarakat. Jenderal bintang empat ini juga mengapresiasi kedewasaan masyarakat Indonesia dalam berdemokrasi. "Terkait Pilpres tidak ada satu pun peluru yang diletuskan," tegasnya.

 Menurutnya dari data WHO, Panglima TNI merinci jumlah ganguan jiwa di tiap negara capai 30 persen dari total penduduk. Gangguan jiwa berat mencapai tiga persen dari total 30 persen tersebut. "Di Indonesia ada tujuh jutaan yang mengidap penyakit jiwa. Data Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, di Indonesia ada satu juta yang mengalami gangguan jiwa berat," paparnya. Jenderal Moeldoko mengakui banyak pengidap gangguan jiwa di tengah masyarakat. Namun sekarang banyak "orang gila" yang lebih membahayakan dari orang gila sebenarnya. "Orang gila" ini bukan membangun nasionalisme untuk bangsanya (Indonesia), namun membangun patriotisme untuk negara lain. Pulang dari negara lain justru memusuhi bangsanya sendiri. "Sekarang di Indonesia banyak orang gila baru. Dia rela mengorbankan dirinya, meledakkan dirinya. Tertawa sehabis  meledakkan," papar Jenderal Moeldoko.

 Diakhir sambutannya Jenderal Moeldoko berpesan kepada semua peserta yang hadir untuk kembali dan menjalankan ajaran agama masing-masing. "ISIS harus kita lawan dengan SUMUK. Apa itu? “Solidaritas Umat Muslim untuk Kebhinekaan dan Keberagaman," terang Moeldoko yang disambut tepuk tangan santri yang hadir. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Kasrem 081/DSJ Letkol Arh Eko Wibowo Kusrianto , S.E. mewakili Komandan Korem 081/DSJ menghadiri acara Deklarasi dan Sosialisasi Pergub Jatim No 51 Tahun 2014 tentang larangan Islamic State Of Iraq And Syria (ISIS) di Jawa Timur serta antisipasi pengamanan bulan Muharram (suro) Se-Barkowil Madiun Tahun 2014 pada hari Kamis tanggal 4 September 2014 di Asrama Haji Jl. Rengroad Madiun. (4/9)

Acara diawali dengan Aubade Siswa SMAN 3 Madiun, menyanyikan lagu Wajib Dari Sabang sampai Merauke dan Lagu Indonesia Raya, pembacaan Doa dan dilanjutkan dengan sambutan selamat datang Gubernur Jawa Timur oleh Kepala Bakorwil Madiun, dan sambutan pembukaan Deklarasi dan pengarahan serta dilanjutkan dengan Sosialisasi Pergub Jatim No 51 Tahun 2014 oleh Kepala Bakesbangpol Propinsi Jawa Timur Bapak Zainal Mustadin, SH. MM.

Dalam kesempatan itu Kasrem 081/DSJ Letkol Arh Eko Wibowo Kusrianto, S.E.yang mewakili Komandan Korem 081/DSJ mengingatkan tentang bahaya ISIS yang merupakan bahaya laten bagi kita semua, karena ISIS adalah paham ideologi berbahaya yang tidak mengakui PANCASILA dan NKRI, Ada beberapa wilayah Jawa Timur yang telah terindikasi terdapat penyebaran ISIS. Untuk itu perlu diwaspadai bersama.

Untuk itu Korem 081/DSJ memberikan apresiasi yang besar terhadap masyarakat khususnya tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang mengetahui dan melaporkan tentang keberadaan ISIS kepada pihak yang berwenang. Serta ucapan terima kasih atas deklarasi yang dilakukan untuk menentang dan melarang keberadaan ISIS, dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi Jatim, yang telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) no. 51 tahun 2014 tentang larangan masuknya ISIS di Jatim. Selain itu Korem 081/DSJ telah menginstruksikan seluruh jajarannya dari Kodim sampai Koramil untuk mewasdai keberadaan ISIS demi menjaga kedaulatan NKRI.

Hadir dalam acara Sosialisasi tersebut antara lain, Kakesbang Pol Jatim, Wali Kota Madiun, Bupat Madiun, Danlanud Iswahyudi, Kasrem 081/DSJ, Ka Bakorwil Madiun, Para Dandim Jajaran Rem 081/DSJ, Kapolres Kota/Kab. Madiun. Ketua MUI Kota/Kab. Madiun,  Masing-masing Ketua Pencak Silat Kota/Kab. Madiun, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat. (Ls/arf).





Jumat, 05 September 2014




KABARPROGRESIF.COM : Wakil Komandan Komando Latih Korps Marinir Letkol Marinir Hadi Sumarto yang mewakili Komandan Kolatmar Kolonel Marinir Budi Purnama, S.Pi., secara resmi membuka Kursus Pelatih Tembak Tempur Korps Marinir tahun 2014 di Lapangan Ewa Pangalila Gunung Sari, Surabaya, Kamis (04/09/2014).

Kursus yang akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan di daerah latihan Puslatpurmar-4 Purboyo ini dipimpin Mayor Marinir Sutaryanto S.Pd., selaku Perwira Pelaksana Latihan dan diikuti oleh 40 personel terdiri dari 10 personel Pasmar-1, 8 personel Pasmar-2, 4 personel Brigif-3 Mar, dan 18 personel dari Kolatmar.

Dalam amanat Dankolatmar yang dibacakan oleh Wadan Kolatmar mengatakan bahwa kursus ini sebagai program pembinaan personel di jajaran Korps Marinir dan merupakan kaderisasi bertahap/berlanjut, yang bertujuan untuk membekali para peserta kursus agar mampu melaksanakan tugas sebagai pelatih, mampu memberikan teknik menembak bermacam jenis persenjataan yang dimiliki Korps Marinir dengan baik dan benar serta mampu merencanakan Latihan Tembak tempur Korps Marinir sesuai prosedur yang benar.

Lebih lanjut dikatakan keberhasilan tercapainya suatu kursus sangat ditentukan oleh peserta kursus dalam menyerap materi yang disampaikan oleh pelatih/intrusktur baik yang bersifat Teori maupun Praktek.

“Pada pelaksanaannya, kursus ini akan berhubungan langsung dengan senjata dan amunisi tajam. Ikuti setiap intruksi pelatih, adakan cek dan ricek sebelum dan sesudah kegiatan, dan mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan agar benar-benar diperhatikan oleh peserta dan pelatih, serta tingkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sebagai landasan pengabdian kita kepada Korps Marinir, TNI AL, TNI, Bangsa dan Negara”, tegas Dankolatmar mengakhiri amanatnya.

Hadiri dalam kegiatan tersebut para Paspers Kolak Pasmar-1, Kadeppers Kodikmar, Dansebainf Kodikmar, Dansatlak Kolatmar, serta Perwira Staf Kolatmar.(*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko meninjau kesiapan prajurit dari berbagai unsur yang terlibat dalam upacara peringatan HUT ke 69 TNI di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Kamis (04/09/2014).

Dalam meninjau kesiapan prajurit dari tiga matra yaitu, TNI AD, TNI AL dan TNI AU tersebut, Panglima TNI didampingi Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI M. Munir, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan M.P.A, M.B.A, Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko dan para Pejabat Teras dijajaran TNI.

Sebelum meninjau secara langsung kesiapan pasukan upacara HUT ke 69 TNI, Panglima TNI terlebih dahulu melaksanakan penandatanganan prasasti Monumen Jenderal Sudirman di Lounge Majapahit Koarmatim, yang nantinya akan ditempatkan di Mako Kogartap III Surabaya.

Setelah melaksanakan penandatanganan prasasti, Panglima TNI dengan sangat serius mengamati satu persatu jalannya upacara, serta kemudian Panglima TNI menginspeksi secara langsung barisan pasukan upacara pada saat Parade yang diikuti ribuan prajurit TNI dari tiga Matra dan mengoreksi serta memberikan penilaian secara langsung setelah diadakan Defile Pasukan, kemudian memintanya untuk mengulangi dengan gerakan yang lebih sempurna. Secara umum Panglima TNI menilai persiapan yang dilaksanakan para prajurit sudah berjalan dengan baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki.

Pada kesempatan tersebut Panglima TNI mengatakan, ini bukan gladi tapi latihan tahap awal, saya sengaja ingin melihat secara langsung kesiapan prajurit yang akan mengikuti jalannya upacara HUT TNI satu bulan sebelum pelaksanaan, agar bisa dikoreksi apa yang masih menjadi kekurangan.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, pelaksanaan upacara peringatan HUT ke 69 TNI yang dipusatkan di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya tersebut dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2014 dan akan dihadiri oleh Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai inspektur upacara dan nantinya akan ada pengerahan pasukan besar-besaran dari ketiga Matra serta atraksi udara yang melibatkan sekitar 200 pesawat tempur TNI AU, atraksi laut dan darat yang semuanya dilakukan dalam waktu singkat, sehingga persiapan harus benar-benarmatang”, tegasnya.

Pasukan yang terlibat dalam kesatuan upacara peringatan ke 69 HUT TNI kali ini, yaitu satu Unit Korps Musik Gabungan TNI (Korsik Korem 084/Baskara Jaya, Korsik Kobangdikal, Korsik Lantamal V dan Korsik Lanmar Surabaya). Sedangkan untuk pasukan upacara parade dan defile yaitu drumband Taruna TNI, satu kompi Perwira Menengah dan dua kompi Perwira Pertama, Brigade I upacara terdiri dari satu Batalyon POM TNI, Gabungan Wanita TNI dan Taruna Akademi TNI. Brigade II Upacara TNI AD terdiri dari satu Batalyon Kopasus, Infanteri Lintas Udara-503 Kostrad serta satu Batalyon 500 Raider. Brigade III Upacara TNI AD terdiri dari satu Batalyon 512/Quratara Yudha, Batalyon Kavaleri-3/Tank Anandaka Chakti, Batalyon Arhanudse-8/Marawaca Buana. Berikutnya Brigade IV Upacara TNI AL terdiri dari satu Batalyon Bintara, satu batalyon Tamtama Pelaut, dan satu Batalyon Marinir. Kemudian Brigade V Upacara TNI AU terdiri dari satu Batalyon Air Crew, Batalyon Bintara Tamtama TNI AU dan Paskhas serta satu Batalyon Pegawai Negeri Sipil TNI.

Usai meninjau kesiapan pasukan upacara parade dan defile, Panglima TNI selanjutnya meninjau kegiatan Tactical Floor Game (TFG) di Gedung Panti Tjahaya Armada (PTA) Koarmatim.(*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Pihak Polrestabes Surabaya merespon kritikan Judicial Eximination Institute (JEI) terkait penanganan kasus dugaan korupsi pelaksanaan bimbingan teknik (bimtek) DPRD Surabaya tahun 2010. JEI menilai penanganan kasus tersebut jalan di tempat.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Suparti mengatakan, pengusutan kasus yang diperkirakan merugikan uang negara Rp 3 miliar lebih itu hingga kini masih dilakukan. "Masih jalan, Mas," ucapnya, Jumat (5/9).

Dia mengatakan, penyidik yang menangani terus menindaklanjuti setiap perkembangan informasi terkait kasus tersebut. Parti mengakui penanganan terkesan ngendon karena penyidik masih menunggu hasil audit kerugian negara dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jatim. "Sampai kini masih menunggu audit dari BPK. Jelasnya tanya aja ke Reskrim," tandas mantan Kapolsek Asemrowo dan Pabean Cantikan itu.

Sebelumnya, Wakil Direktur Bidang Pengawasan JEI, Andri Irawan, mempertanyakan penanganan kasus dugaan bimtek DPRD Surabaya tahun 2010 di Polrestabes Surabaya. Di kepolisian, dia mengaku menerima keterangan bahwa penyidikan terkendala audit BPK.

"Pihak BPK bilang masih menunggu dokumen dari kepolisian. Dokumen itu akan digunakan sebagai bahan audit," ujar alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) itu. Andri menilai ada kesan saling lempar antara kepolisian dan BPK.

Andri mengatakan, mestinya penanganan kasus ini mudah dilakukan. Apalagi, sambung dia, kasus ini sudah masuk penyidikan dan ada tersangkanya. Penetapan tersangka tersebut bukti bahwa penyidik sudah mengantongi minimal dua alat bukti terjadinya penyimpangan. "Tapi sampai sekarang koq belum selesai-selesai," heran dia.

Bukan di kepolisian, kasus bimtek 2011 justru terungkap di PN Surabaya.  Saat itu, awak media menemukan surat permohonan penetapan penggeledahan gedung DPRD Surabaya dari Polrestabes kepada PN. Dalam surat disebutkan, penggeledahan diperlukan untuk keperluan penyidikan kasus bimtek dengan tersangka Wishnu Wardhana.

Kejaksaan Negeri Surabaya saat itu mengakui telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kasus tersebut. Polrestabes Surabaya juga sempat memeriksa sejumlah saksi, termasuk dari kalangan dewan saat itu. Namun, kepolisian tidak secara tegas menyatakan bahwa Wishnu ditetapkan sebagai tersangka. (Komang)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive