Kamis, 26 Mei 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kota Surabaya kembali menempatkan wakilnya dalam Lomba Lingkungan Sekolah Sehat (LLSS) Tingkat Nasional tahun 2016. Fokus penilaiannya terletak pada pengelolaan usaha kesehatan sekolah (UKS). Pada tingkat nasional ini, Surabaya diwakili SD Al-Irsyad. Sekolah tersebut akan bersaing dengan perwakilan dari seluruh propinsi se-Indonesia.

Bertempat di ruang kerja walikota, pagi tadi (26/5) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima tim penilai yang berjumlah delapan orang. Tim gabungan ini berasal dari Kementrian Kesehatan, Kementrian Agama, serta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Saat menerima tim penilai, Wali Kota Surabaya menjelaskan bahwa "goal" LLSS kali ini bukan pada juara dan peringkat. Namun, bagaimana cara mengubah pola pikir warga di lingkungan sekolah, mampu bersinergi saling merasa memiliki sekolah. Hal ini diungkap oleh walikota, pasalnya semakin meningkatnya tindak kriminalitas yang dilakukan oleh pelaku yang masih berstatus pelajar.  

"Harapan saya, di tahun ini atau tahun mendatang LLSS penekanannya pada pembinaan mental warga di lingkungan sekolah. Karena masalah seperti ini merupakan pekerjaan rumah kita bersama, dan jika bisa agar ditangani dalam waktu dekat. karena kondisi lingkungan di sekitar anak-anak ini berubah dengan cepat," tegas walikota.

Ketua Tim penilai, Dr. Christina Manurung mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan walikota. Senada dengan walikota, ia merasa kasus-kasus yang muncul di permukaan ini memang merupakan tanggung jawab bersama.  Namun, Dr. Christina Manurung juga turut memaparkan kondisi UKS di kota/kabupaten, dan provinsi di luar Pulau Jawa. Oleh karena itu, saat ini penilaian dititik beratkan pada pengelolaan UKS.

"Dalam tiga tahun terakhir ini kami memang mengusulkan bahwa dampak dari bimbingan yang diberikan oleh UKS masuk menjadi instrumen peniliaian. Jika di Pulau Jawa kondisi UKS bisa dikatakan mempengaruhi aktifitas siswa, namun hal ini berbeda dengan kondisi di luar Pulau Jawa. Jadi, sementara ini kami menitik beratkan pada infrastruktur dan pengelolaan UKS," imbuh Christina Manurung.

Dalam kesempatan yang sama walikota juga turut memaparkan tentang Kampung Pendidikan yang digagas oleh masyarakat bersama Pemkot Surabaya. Dimana pukul 6-8 malam, anak diwajibkan untuk di dalam rumah, dan tidak boleh menonton televisi. "Di era sekarang anak dituntut untuk dapat nilai bagus, tanpa orang tua tahu proses anak mendapatkan nilai tersebut, itu adalah penyakit sesungguhnya. Di kampung pendidikan orang tua menjadi sahabat anak, ini adalah penawar dari penyakit tersebut" pungkas walikota. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Suharso Monoarfa, Kamis (26/5/2016) kemarin, meninjau kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebagai tuan rumah Prepatory Committe (Prepcom) III for UN Habitat pada akhir Juli 2016 nanti. Datang sekitar pukul 10.00, Suharso Monoarfa ditemui Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di ruang kerja wali kota di Balai Kota Surabaya.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Wali Kota Tri Rismaharini dan Suharso Monoarfa membahas banyak hal terkait kesiapan Surabaya dalam menggelar konferensi internasional tersebut. Diantaranya tentang hasil pertemuan di New York pada pertengahan Mei lalu yang membahas persiapan agenda UN Habitat. Wali kota juga menyampaikan tentang upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mempercantik kampung nelayan di kawasan Bulak.

“Rumah-rumah nelayan di sana sekarang sudah bagus pak. Kami telah melakukan pengecatan sehingga rumah-rumah nya sekarang terlihat warna-warni. Nanti ketika acara, juga ada final agenda Merdeka Dari Sampah,” ujar wali kota.   

Suharso Monoarfa datang didampingi Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Lana Winayanti. Dia menyampaikan bahwa ada kemungkinan lokasi pelaksanaan agenda puncak UN Habitat yang sedianya digelar di Quito (Ekuador) pada Oktober nanti, digelar di Surabaya. Ini karena Ekuador belum siap. “Kemungkinannya ada dua. Pada Juli nanti selesai (UN Habitat) di Surabaya. Atau Oktober nanti balik lagi ke Surabaya. Ini delegasi Amerika Serikat sudah menyatakan tidak akan datang ke Quito tetapi datang di Surabaya,” ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Tri Rismaharini ketika melakukan pengecatan di rumah nelayan Bulak, Jumat (20/5), juga menyebutkan hal yang sama. Bahwa ada kemungkinan agenda final UN Habitat digelar diSurabaya setelah Quito terkena bencana alam.

Bila begitu, kemungkinan tamu yang datang juga akan bertambah. Bila awalnya, estimasi nya empat ribu tamu undangan, bisa membludak. “Waktu saya tiba di Amerika saya diberi tahu Kedutaan Amerika, delegasi yang datang ke Surabaya bisa membludak jadi 6-7 ribu tamu,” kata wali kota.

Setelah dari Balai Kota, Suharso Monoarfa lantas melakukan Sidak ke Grand City yang merupakan lokasi utama gelaran Prepcom III for UN Habitat. Suharso didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji dan beberapa pejabat Pemkot Surabaya. Cukup lama, anggota Watimpres kelahiran Mataram ini meninjau ruangan Convention Hall yang nantinya akan menjadi ruangan utama konferensi dan juga Ballroom yang diplot untuk working group.

“Alhamdulillah respons beliau bagus. Pak Watimpres mengapresiasi positif kesiapan Pemkot Surabaya dalam menyiapkan agenda Premcom III for UN Habitat,” kata Agus Sonhaji.

Setelah dari Grand City, Suharso Monoarfa kemudian melanjutkan peninjauan ke kebun bibit, taman jangkar dan juga rumah susun Penjaringan Sari. (arf) 



KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Di Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-447 di alun-alun, Rabu kemarin (25/5), menampilkan visualisasi sejarah awal berdirinya Lamongan sejak Rangga Hadi dilantik menjadi Tumenggung Surajaya oleh Sunan Giri IV pada 10Dzulhijjah 976 H atau 26 Mei 1596 penanggalan masehi.

Penggalan lakon sejarah Lamongan itu menceritakan babak sejak Hadi, nama kecil Rangga Hadi yang berasal dari Dusun Cancing Desa Sendangrejo di Ngimbang menuntut ilmu agama kepada Sunan Giri III. Fragmen kemudian ditutup dilantiknya Rangga Hadi menjadi adipati di Lamongan dengan gelar Tumenggung Surajaya pada Hari Kamis Pahing 10 Dzulhijjah 976 H yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Lamongan.

Sementara fragmen kedua menuturkan cerita yang melegenda di Lamongan, kisah Raden Panji Laras dan Panji Liris, putra kembar Adipati Lamongan ke-3. Penggalan sejarah ini mewakili lekatnya sejarah dakwah Islam.

Dalam fragmen itu, dikisahkan Raden Panji Laras dan Panji Liris mensyaratkan kepada Dewi Andansari  dan Dewi Andanwangi putri Bupati Wirosobo, agar membawa genuk berisi air penuh dan sajadah yang terbuat dari batu. Permintaan itu diyakini perlambang agar kedua putri menjadi muslimah dulu sebelum disunting. Karena air dalam genuk sebagai analogi air untuk wudhu dan sajadah sebagai alas sholat.

Tak heran, dalam pasamuan agung, Bupati Fadeli bersama Wabup Kartika Hidayati, Sekkab Yuhronur  Efendi dan Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Jemmz Andre.R.E,S.Sos serta semua anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Lamongan kompak mengenakan kostum ala era Tumenggung Surajaya. Ketua DPRD H Kaharudin mengawali prosesi dengan memasang oncer sesanti lambang daerah. Selanjutnya,lambang daerah dikirab keliling jalan protokol tengah kota bersama iring-iringan mobil hias dan finis di alun-alun.

Bupati Fadeli menyebutkan pesatnya perkembangan Lamongan saat ini tidak bisa dilepaskan dari pendahulunya. “Rasa hormat dan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh pendahulu-pendahulu saya yang telah ikut menancapkan pondasi yang kuat untuk membangun Lamongan yang berkelanjutan,” kata Fadeli usai mengikuti pasamuan agung.

Dia juga kembali menegaskan perlunya untuk terus melakukan kerja nyata dengan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat. Untuk meninggalkan cara lama yang tidak produktif, dengan melanjutkan kerja nyata yang produktif dan penuh inisiatif.

 “Segala proses pelayanan yang berbelit harus dipotong. Semua proses pelayanan harus transparan dan tepat waktu sesuai yang dijanjikan,” ujarnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Dalam rangka memberikan pencerahan kepada masyarakat Desa Mojorejo Kec. Jetis Kab. Mojokerto, pada Rabu 25 Mei 2016 pukul 19.00 WIB, Satgas TMMD KE-96 TA. 2016 berkesempatan memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang penanggulangan bencana alam dan radikalisme di Balai Desa Mojorejo. (26/5/2016).       

          Seusai kata pembuka dari Danramil 0815/07 Jetis, Kapten Inf Hari Subiyanto, dilanjutkan pemberian materi sosialisasi tentang penanggulangan bencana alam oleh Ketua Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Mojokerto, Sdr. Tanto Suharyadi, S.Sos., M.Si., yang menguraikan diantaranya bahwa wilayah Kabupaten Mojokerto memiliki potensi bencana, itu harus disadari dimengerti dan diantisipasi oleh seluruh masyarakat Kab. Mojokerto termasuk dampak sosialnya yang ditimbulkan dari bencana; kemudian penanganan bencana secara umum terbagi atas tiga tahapan, pertama Pra Bencana (Pencegahan) melalui pemetaan daerah rawan bencana yang ditindak lanjuti dengan sosialisasi dan pelatihan penanggulangan bencana; kedua Tanggap Darurat  melalui tindakan evakuasi, kaji cepat dan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi; ketiga Pasca tanggap Darurat (Rehabilitasi), melalui tindakan memperbaiki fasilitas umum, konseling psikologi dan pelayanan kesehatan.

          Pemateri selanjutnya Kasat Binmas Polres Mojokerto Kota, AKP Sidiq, dengan materi Radikalisme dan Narkoba, yang memaparkan antara lain bahwa radikalisme saat ini sudah menjamur dimana-mana dan bersembunyi dalam agama yang penyebarannya secara umum kurang bisa diterima oleh masyarakat luas;  Kemudian permasalahan Narkoba saat ini yang sudah tidak terbendung lagi harus diperangi oleh semua pihak termasuk masyarakat di dalamnya.

          Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Staf Bappeda Kab. Mojokerto, Ibu Ratna, Kades Mojorejo, Ibu Sri Indahyani, Para Kepala Dusun se-Desa Mojorejo dan warga sekitar 40 orang.  Pukul 21.55 WIB, kegiatan selesai dengan tertib, lancar dan aman.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Asisten Operasi Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Asops Danlantamal) V Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi mewakili Komandan Lantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah, S.A.P. mengikuti forum diskusi koordinasi tentang keamanan laut, yang digelar oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI di Hotel Swiss Bell-in, Surabaya, Kamis (26/5).

Tercatat kurang lebih 11 instansi di wilayah Jatim maupun Surabaya, menjadi bagian dari forum diskusi yang membahas tentang pengelolaan keamanan dan keselamatan dilaut Indonesia ini. Antara lain PSDKP Surabaya, dan Gresik, Ditpolair Jatim, Syahbandar Jatim, Kanwil Bea Cukai Jatim, Kejati Jatim, Lantamal V, Diskum Koarmatim, BNNP, dan Imigrasi.

Tampil sebagai narasumber pertama, Laksamana Maritim Dr.Drs. Abdul Gofur.M.H. Sebelum bergabung di Bakamla RI, Gofur- sapaan akrab pati bintang satu ini- adalah Wakapolda Riau. Dan setelah bergabung di Bakamla RI pada medio 2015, jabatan sebagai Direktur Litbang pun disandangnya.

Dalam paparannya, Gofur mengusung tema tentang Peran Bakamla Dalam Pengelolaan Keamanandan Keselamatan Maritim Secara Terintegrasi Dengan Mengedepankan Doktrin Law Enforcement. Tema tersebut menurutnya, terkait erat dengan tugas dan fungsi serta kewenangan yang dimiliki Bakamla RI yakni melakukan patrol keamanan dan keselamatan di wilayah perairan maupun yurisdiksi Indonesia. Menyinergikan dan memonitor pelaksanaan patrol perairan oleh instansi terkait, sekaligus mengintegrasikan system informasi keamanan dan keselamatan diwilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia, yang merupakan bagian dari fungsi dan kewenangan Bakamla RI.

Diakhir paparannya, lulusan Akabri tahun 1986 ini menerangkan jika ada tiga hal penting yang dapat dilakukan dalam upaya pengelolaan keamanan dan keselamatan di laut menurut doktrin Law Enforcement. Ketiga hal tersebut, yakni Penyidikan tidak dilakukan secara sektoral melainkan secara komprehensif agar suatu tindak pelanggaran tidak disidik dengan menggunakan satu peraturan perundangan saja.

Hal penting berikutnya, yakni dalam proses patrol sebagai upaya pengamanan dan pencegahan, seluruh stakeholder atau instansi yang memiliki kepentingan di laut harus digerakkan secara terpadu dan terintegrasi.

“Yang tidak kalah pentingnya, adalah masing-masing stakeholder atau   instansi yang memiliki kepentingan di laut harus memuliki kerjasama yang kuat, baik dalam segi information sharing maupun dalam proses penegakan hokum sebagai upaya ke-3 atau terakhir dalam pengelolaan keamanan dan keselamatan di laut dengan doktrin law enforcement “, pungkas Gofur kepada para peserta yang menyimak paparannya.

Forum diskusi pun berlanjut dengan narasumber ke-2 yang menghadirkan Kepala Dinas Hukum (Kadiskum) Koarmatim, Kolonel Laut (KH) Ismu Edy Aryanto, S.H.,M.H. Dalam kesempatan tersebut, Ismu sapaan akrab Kadiskum Armatim ini- membawakan materi mengenai  Sinergitas Operasi TNI AL dengan Bakamla dan Stakeholder Lainnya dalam Menangani Permasalahan Keamanan dan Keselamatan Laut di Indonesia.

Ismu yang pernah menjabat sebagai Kadiskum Lantamal V ini mengungkapkan, sebagai komponen utama pertahanan negara di laut , yang bertugas untuk menjaga integritas wilayah NKRI dan mempertahankan stabilitas keamanan di laut, TNI AL secara prinsip memiliki tanggung jawab bersama dengan stakeholder lainnya dalam penegakan hukum di laut.

Lebih lanjut ia menambahkan jika kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki TNI AL, menjadi kendala dalam melaksanakan operasi keamanan dan keselamatan di laut.  “ Namun kendala lain yang tidak kalah penting yaitu, masih tumpang tindihnya aturan hukum yang memberikan kewenangan yang sama kepada masing-masing instansi yang berbeda. Hal ini dapat memunculkan dan mengedepankan kepentingan sektoral mengalahkan kepentingan yang lebih luas “, tandas Ismu.

Sementara itu Asops Danlantamal V, Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi mengatakan jika diskusi ini penting dalam upaya menjaga stabilitas keamanan dan keselamatan di laut, sebab Lantamal V termasuk salah satu instansi yang berkompeten dalam menjaga keamanan di laut melalui Satuan Keamanan Laut (Satkamla ) Lantamal V. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Perwira Palaksana Pangkalan TNI AL (Palaksa Lanal) Semarang, Lantamal V,  Mayor Laut (P) Teddy Barata mewakili Komandan Lanal Semarang, Kolonel Laut (P) Elka Setyawan memimpin Upacara Wisuda ke-53 STIMART AMNI di halaman Kampus STIMART AMNI Jl. Soekarno Hatta No. 180 Semarang, Jawa Tengah, kemarin.

Tampak hadir dalam upacara Wisuda 158 mahasiswa Program Sarjana dan Program Diploma 3 ke-53 STIMART “AMNI” Semarang ini, Kepala STIMART AMNI,  Ir.Siswandi, M.T, Direktur AKPELNI, Capt.Achmad Sulistyo,M.M., M.Mar, seluruh Pengajar, Pengasuh serta pelatih STIMART AMNI dan tamu undangan lainnya.

Komandan Lanal Semarang dalam amanatnya yang dibacakan Palaksa mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati atas segala prestasi yang telah diraih semoga Tuhan yang maha Esa senantiasa memberikan petunjuk, perlindungan dan kekuatan-Nya dan selamat berkarier di medan tugas sesungguhnya.

“Selamat atas kelulusannya, selamat berkarir dan raihlah impian sampai kepuncak prestasi,” terang Elka –sapaan akrab Danlanal Semarang ini.

Menurut Elka, penggunaan laut dalam perspektif Multispasial Maritim, telah melahirkan kesepakatan bersama baik untuk kepentingan kesejahteraan maupun pertahanan keamanan. Multispasial Maritim yang sarat dengan perbedaan Kepentingan, Idealisme, Kebutuhan kemampuan sumber daya manusia, Hukum, Peradaban dan Budaya membutuhkan penataan dalam satu wadah yang disepakati bersama.

Penataan bersama yang berstandarisasi secara Internasional dalam hal penggunaan Laut dan pemanfaatan sumber daya kelautan serta infrastruktur pendukungnya, bertujuan untuk menjamin agar laut tetap bernilai bagi umat manusia sepanjang masa.

Dengan bertambahnya lulusan STIMART AMNI Semarang ini, Ia berharap para lulusan dapat memberi warna dan turut dalam menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa besar yang bervisi maritim dan dapat mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Terjalinnya komuikasi yang baik antara atasan bawahan dalam suatu organisasi, diyakini dapat meningkatkan kinerja organisasi mencapai kesuksesan, dikalangan militer ada yang dinamakan “Jam Komandan” yang merupakan salah satu forum komuniasi antara atasan bawahan, hal seperti ini dilakukan pula di Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) untuk menyampaikan suatu informasi, kritik dan saran melalui forum ini.

 “Jam Komandan” yang menyuguhkan materi Pembinaan Mental Fungsi Komando dan dihadiri ratusan prajurit dan PNS Mako Lantamal kali ini, dibuka Aspers Komandan Lantamal V Kolonel Laut (KH) Drs. Agus Suharsono di Gedung Serba Guna  (GSG) Mako Lantamal V Jl. M.Natsir no.56 Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (26/5).

Pada Jam Komandan kali in, Dinas Personel Lantamal V (Disminpers) mendapatkan giliran untuk mengisi acara dengan mengusung materi tentang Pembinaan Mental (Bintal) Fungsi  Komando yang disampaikan Kadisminpers Lantamal V Letkol Laut (KH) Drs. I Made Suweca dan Mayor Laut (P) Heru Wiratama, S.H.,M.H.

Menurut Aspers Danlantamal V, materi tentang Bintal Fungsi Komando ini bertujuan agar diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman seluruh prajurit  tentang Bintal Fungsi Komando dan pelaksanaannya, sehingga Bintal Fungsi Komando dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna dengan dilandasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 11 Azas Kepemimpinan TNI.

Sementara itu Heru –sapaan akrab pemapar yang berdinas di Dispotmar Lantamal V ini- mengatakan bahwa mental adalah kondisi jiwa yang terpantul dalam sikap dan perilaku seseorang terhadap berbagai situasi yang dihadapi. Bintal Fungsi Komando adalah fungsi organik militer yang berkaitan dengan pembinaan mental prajurit dan penyelenggaraannya menjadi kewajiban dan tanggungjawab komandan.

Pembinaan mental disatuan lanjutnya, terdiri dari komandan, perwira staf umum, perwira bintal/paroh, perwira staf khusus/ahli, sedangkan sasaran pembinaan mental ini adalah prajurit, keluarga dan masyarakat disekitar lingkungan.

Menurutnya, Bintal Fungsi Komando ini terbagi empat, yaitu Bintal Rohani, Bintal Idiologi, Bintal Tradisi Kejuangan dan Bintal Psikologi. Pembinaan Mental Rohani adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan pembinaan rohani prajurit dan PNS TNI AL untuk memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak/moral yang baik sesuai agama yang diyakini.

Pembinaan Mental Ideologi adalah pembinaan kesadaran mental ideologi bagi prajurit dan PNS TNI AL sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung dalam Pancasila guna mewujudkan prajurit Sapta Marga dan PNS yang setia kepada NKRI.

Pembinaan Mental Kejuangan, merupakan pembinaan kesadaran mental kejuangan dalam rangka menumbuhkan, memelihara dan memantapkan kondisi jiwa anggota TNI AL dan keluarganya sehingga terwujud militansi yang mencerminkan sikap rela berkorban, tahan menderita, tidak mudah putus asa, pantang menyerah, memegang teguh jiwa kepatriotan serta mendahulukan kepentingan bangsa dan negara. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Tegal) Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Tegal, Lantamal V Letkol Laut ( P ) Sirilus Arif Susbintoro,S.E.  menerima kunjungan peserta Lawatan Sejarah Regional tahun 2016, yang dipimpin langsung oleh Ketua Balai Pelestarian Nilai Budaya (BBPNB) D.I Yogyakarta Dra.Christriyati Ariani,M.Hum., di Aula Sarjoe, Mako Lanal Tegal, Rabu kemarin.

Lawatan yang diikuti 100 peserta tersebut, terdiri dari para pelajar SLTA yang berasal dari tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka disambut secara kekeluargaan oleh Danlanal Tegal,  didampingi  Paspotmar Lanal Tegal, Kapten Laut (P) Subandi,dan jajarannya.

Dalam kunjungan tersebut, Ketua BBPNB DIY Dra.Christriyati Ariani,M.Hum. mengungkapkan jika lawatan sejarah yang dipimpinnya, memiliki tujuan untuk menelusuri jejak sejarah maritim yang terdapat di Pantai Utara Jawa Tengah. Karenanya selama kegiatan berlangsung, para peserta akan mengunjungi obyek-obyek sejarah yang memiliki keterkaitan dengan jejak sejarah maritim di Jawa Tengah.

Obyek-obyek bernilai sejarah tersebut antara lain,  Pelabuhan Tegal, Monumen Bahari, Lanal Tegal, Monumen Yos Sudarso, Situs Plawangan, Bendungan Sungapan di Desa Sungapan Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, dan Museum Batik Pekalongan.

Christriyati- begitu Ketua BBPNB DIY ini akrab disapa-menambahkan jika dalam lawatan sejarah yang mengusung tema  " Menelusuri Jejak Sejarah Maritim di Pantai Utara Jawa Tengah " ini, pihaknya sengaja menyasar pada kalangan pelajar SLTA. Hal ini untuk meningkatkan wawasan sejarah generasi muda sekarang, agar mereka bisa memahami dan mencintai sejarah bangsanya.

“Lawatan sejarah ini memiliki nilai penting dalam upaya menumbuhkan kembali semangat dan wawasan kebangsaan generasi muda sekarang, yang mulai luntur karena pengaruh budaya luar. Karenanya kami membawa para pelajar dari tiga provinsi sekaligus, dengan tujuan menumbuhkan semangat untuk berkembang dan mengisi kemerdekaan, meningkatkan wawasan kesejarahan kepada generasi muda,agar mencintai dan memahami sejarah bangsanya,”terang Christriyati.

Ia pun menambahkan jika lawatan yang dipimpinnya tersebut, juga untuk memperkenalkan obyek-obyek peninggalan sejarah dan budaya guna menumbuhkan sikap gemar melestarikan, melindungi dan memelihara peninggalan sejarah dan tradisi yang masih ada dalam masyarakat.

“Namun tujuan yang terpenting adalah membuka cakrawala yang luas kepada generasi muda tentang pluralistik bangsa Indonesia dan simpul-simpul yang merajut keberagaman dan memperkuat integrasi bangsa, serta mengamalkan dan mempraktekan pembelajaran sejarah yang edukatif, inspiratif dan rekretif,sehingga menarik dan tidak membosankan,” pungkasnya.

Sementara itu Komandan Lanal Tegal mengucapkan terima kasih atas kunjungan ini, " Kami merasa terhormat,bangga, dan juga senang bahwa tempat kami menjadi salah satu obyek dalam Lawatan Sejarah. Memang Tegal memiliki banyak tempat-tempat bersejarah, diantaranya Mako Lanal Tegal ini sendiri yang merupakan saksi Sejarah di Era tahun 1945 sampai 1950, dimana ditahun tersebut pernah berdiri Angkatan Laut Terbesar yakni Coros Armada IV, atau lebih dikenal CA-IV Tegal dan merupakan cikal bakal berdirinya KKO-AL sekarang dikenal dengan Marinir.Kami merasa terhormat dengan kunjungan ini ", tandas pamen dengan dua melati dipundak ini.

Selama berada di Mako Lanal Tegal, para peserta lawatan berkesempatan mengelilingi dan melihat-lihat bagian gedung mako didampingi oleh staf Potmar Lanal Tegal. Seperti dijelaskan diatas oleh Danlanal jika Mako LAnal Tegal merupakan gedung bersejarah, karenanya sebagian arsitektur gedung tersebut berciri khas peninggalan Belanda. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Tangerang) Guna lebih memperdalam lagi tentang penyelidikan, pengamanan dan penggalangan, serta mampu membuat administrasi intelijen mulai dari pencatatan, pelaporan, telaahan dan perintah. Tim Intel Korem 052/Wkr melaksanakan latihan tehnis intelijen yang dimulai hari Kamis 26 Mei 2016 dengan ditandai pemasangan pita latihan dalam upacara pembukaan di Aula Makorem 052/Wijayakrama, Jl Boulevard Diponegoro Lippo Karawaci Tangerang. Senin (26/5).

Latihan tehnis intelijen yang di buka oleh Kasi Personalia Korem 052/Wkr Letkol Caj I Wayan Arigunada, mewakili Danrem 052/Wkr tersebut, diharapkan seluruh anggota Tim Intel Korem 052/Wkr juga harus mampu membuat cover, Safe House, komunikasi klandestine, pembentukan Jaring atau agen serta foto intelijen.
    
Dalam amanatnya pada upacara pembukaan Danrem 052/Wkr yang dibacakan oleh Kasipers, berharap agar latihan ini dapat dijadikan sebagai wahana untuk meningkatkan kemampuan, profesionalitas dan disiplin personel tim intel Korem 052/Wkr. Saya percaya para anggota intel dapat melaksanakan latihan ini dengan baik, karena baik buruknya kondisi intelijen kita tergantung kita sendiri dalam menjalankannya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta Timur) Menjadi seorang Prajurit TNI AD tidak hanya semata bangga dengan menggunakan baju loreng, melainkan banyak konsekuensi yang harus diterima diantaranya mendahulukan tugas diatas kepentingan pribadi dan keluarga.

Selalu berinovasi dan berkreasi berpacu dengan perkembangan informasi serta menggali setiap potensi yang ada dari setiap Prajurit Pendam Jaya itulah yang selalu diaplikasikan oleh Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Inf Heri Prakosa.

Atas dasar hal tersebut dan melalui Proses pengabdian tugas sejak lulus dari Akademi Militer pada tahun 1994, Kolonel Inf Heri Prakosa telah cukup memakan asam garam penugasan dari satuan tempur, staf teritorial, lembaga pendidikan, intelijen hingga saat ini beliau menjabat Kapendam Jaya.

Menjadi Kepala Penerangan Kodam Jaya bukanlah suatu hal yang mudah, melainkan harus dapat selalu mengupdate informasi, mempersiapkan dengan matang pasukan tempur insan penerangan yang selalu siap sedia bergerak demi mendukung tugas Kodam Jaya.

Kemauan serta usaha dan kerja keras Kolonel Inf Heri Prakosa saat ini membuahkan hasil yang cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya mutu produk penerangan Kodam Jaya hingga dapat dijadikan tolak ukur bagi satuan TNI AD lainnya. Disamping itu juga secara kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia) personel Pendam Jaya, Kolonel Inf Heri Prakosa selalu menekankan agar Personel Pendam Jaya dapat bekerja lebih dari yang diharapkan serta selalu bekerja dengan hati dan fikiran yang tenang.

Atas dasar Hal tersebut diatas, Kapendam Jaya bersama 11 orang lainnya dari berbagaimacam Profesi mendapatkan apresiasi "Peace Of Mind" dari Astra berkat kerja keras serta pengabdian yang dilakukan guna kemajuan Bangsa melalui TNI AD. Bertempat di Wisma Nusantara, Rabu (25/05).

Kapendam Jaya mendapatkan penghargaan ini, karena dinilai mampu membangkitkan semangat, penggali motivasi kerja dan menjadi sumber inspirasi bagi segenap insan penerangan khususnya Penerangan Jajaran Kodam Jaya.

"Intinya kalau bekerja harus tulus, ikhlas, bertanggung jawab dan jangan pernah mengeluh. Berikan yang terbaik dalam melaksanakan tugas serta jadikan bekerja sebagai Ibadah," Tegas Kapendam Jaya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Program jamban sehat di wilayah Kota Surabaya terus digelar. Kali ini rumah milik Siti (50) warga Kelurahan Bongkaran Kota Surabaya yang mendapat bantuan pembuatan jamban sehat dari Koramil 0830/03 Pabean Cantikan jajaran Kodim 0830/Surabaya Utara.

Kegaiatan itu berlangsung Kamis (26/5) pagi. Dengan dibantu oleh Babinsa Pelda Nanang bersama Ketua RT  dan warga sekitar pengerjaan ini mulai dilakukan.

Saat pengerjaan Komandan Koramil (Danramil) 0830/03 Pabean Cantain Mayor Inf Suwadi meninjau pengerjaan jamban sehat ini. “Untuk saat ini kegiatannya masih memasukkan gorong-gorong sebagai tempat penampungan kotoran,” katanya

Pengerjaan jamban sehat ini akan memakan waktu antara dua hingga tiga hari. Nantinya diharapkan pemilik rumah yang mendapat bantuan jamban sehat dapat menjaga kebersihan agar jamban tersebut tetap menjadi jamban yang sehat.

“kami berharap semua yang mendapat bantuan jamban sehat dapat dipergunakan sebaik-baiknya,” pungkasnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Para Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari jajaran Kodim 0830/Surabaya Utara di tingkat Koramil kian intens melakukan kegiatan komunikasi sosial (Komsos) dengan masyarakat di wilayah tugasnya.  Kamis (26/5/2016).

Seperti yang dilakukan Babinsa Kelurahan Ampel Serma Yoko. H dari Koramil 0830/02 Semampir jajaran Kodim 0830/Surabaya Utara, mengaku rutin dan berkesinambungan melaksanakan Komsos dengan masyarakat di wilayah binaannya.

Menurutnya, itu dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi dan kerjasama yang baik dalam rangka mendukung tugas pokok Babinsa serta terwujudnya kemanunggalan TNI dengan Rakyat.

“Secara rutin kita mendatangi dan berkomunikasi dengan berbagai elemen masyarakat seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan lainnya,” tutur Serda Bambang, saat menjalankan tugas Komsos dengan Skretaris Kelurahan Ampel dan Ketua RW IX Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir Kota Surabaya.

Pelaksanaan komunikasi sosial ini juga merupakan tugas rutin yang dilaksanakan Babinsa untuk mengetahui perkembangan wilayah binaan.

Menurut Danramil 0830/02 Semampir Mayor Inf Imam Suyoso mengungkapkan, Babinsa adalah ujung tombaknya satuan di lapangan, sehingga kegiatan Komsos yang dilaksanakan oleh Babinsa dapat diterima positif oleh masyarakat. “Melalui kegiatan itu Babinsa tahu kalau ada permasalahan cepat terselesaikan,” ungkapnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive