Jumat, 06 Agustus 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tak butuh waktu lama, Dinas Sosial (Dinsos) Pemprov Jatim telah berhasil mendata sementara anak yang kehilangan figur keluarga karena Covid 19.

Gerak cepat ini lantaran kesigapan petugas Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang baru saja diluncurkan Dinsos Pemprov Jatim.

Terbukti sekitar 25 anak di Kota Malang mendapat perhatian dan mendapatkan bantuan dari Dinsos Jatim.

“Tindak lanjut arahan Ibu gubernur, pertama di masa pandemi seperti sekarang ini tidak sedikit keluarga yang kehilangan figur utama UU di dalam keluarga. Apakah dua-duanya (orang tua) ataupun salah satunya, kita harus hadir melihat kondisi psikologis mereka apalagi anak-anak yang masih usia sekolah bahkan ada anak-anak yang masih dibawah 5 tahun,” ujar Kadinsos Jatim, Alwi, usai memberikan bantuan kepada anak di UPT PTKS Malang, Jumat (6/8).

Dia menuturkan, pihaknya juga memperhatikan kondisi sosial, ekonomi dan pendidikan anak di keluarga yang ditinggalkan. 

“Seperti apa anak-anak ini harus tetap sekolah, jangan berhenti. Anak-anak ini harus bisa terpenuhi kebutuhan, apa namanya kebutuhan pribadi harian,” terangnya.

Oleh sebab itu, kata Alwi, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi di daerah.

“Kami berkoordinasi dengan teman-teman, baik dengan di dinsos provinsi dan Dinsos daerah setempat. Mereka itu bagian dari cinta kita bersama, hari ini kita melakukan untuk 25 anak, tetapi ini nanti akan berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Malang (Dinsos P3Ap2KB) Penny Indriani mengatakan, data sementara saat ini sekitar 47 anak yang kehilangan figur keluarga. 

“Data sementara terkumpul 47 anak, namun saat ini kita sampaikan 25 anak dulu nantinya berkelanjutan,” ujarnya.

Ahmad Taufik Afandi yang masih duduk di kelas 2 SD, salah satu anak yang ditinggal Ibunya meninggal karena Covid 19 mengaku senang mendapatkan perhatian dan bantuan ini. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Satu lagi publik figur terjerat kasus narkoba. Personel grup rap berinisial ID ditangkap polisi terkait peredaran dan jual beli ganja.

Penangkapan ID berawal saat polisi meringkus seorang pengedar ganja berinisial RS di sekitar Jakarta Pusat.

"Kami cukup prihatin karena dia adalah talenta muda yang pernah menanjak namanya sebagai seorang artis dari grup rap," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah, Jumat (6/8).

Azis mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka RS melakukan jual beli ganja kepada ID.

Polisi kemudian mengungkap bahwa ID telah menggunakan dan memperjualbelikan ganja tersebut kepada tersangka berinisial HB.

Kepada polisi, ID mengaku telah mengonsumsi ganja sejak di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

"Namun sekarang tentu kami perlu melakukan tindakan hukum kepolisian agar jeratan narkotika tidak merambah ke generasi muda yang lain," kata Azis.

Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa pihaknya masih terus melalukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap sindikat dan rantai penjualan lainnya.

Sebelumnya, polisi menangkap tiga pelaku di Jakarta Pusat, Bogor, dan Tangerang Selatan.

Dari penangkapan itu polisi mengamankan barang bukti seberat 59,8 gram ganja.

Adapun tersangka ID diduga seorang personel grup rap Neo yakni Indra Derriyano atau Derry.

Atas perbuatan tersebut, ketiganya dipersangkakan dengan pasal 114, pasal 111 ayat 1, dan pasal 132 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive