Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 07 Juni 2024

Komisi A Sebut Pemanggilan Inspektorat Surabaya Pintu Masuk Bongkar Dugaan Penyimpangan Proyek Tahun 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ketua Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni mengaku akan mendalami semua proyek yang ada di Surabaya tetapi untuk pekerjaan di tahun 2024.

Nah untuk mendapatkan data yang falid terutama adanya dugaan penyimpangan, Komisi A DPRD Surabaya berencana memanggil Inspektorat.

"Mungkin masuknya sementara di 2024 terlebih dahulu," kata Arif Fathoni, Jum'at (7/6).

Menurut Thoni sapaannya, pendalaman proyek di tahun 2024 tersebut diselaraskan dengan temuan Wali Kota Surabaya Eri Cayadi ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek box culvert di jalan Kapasari I Surabaya.

Apalagi di tahun 2024 ini banyak keluhan masyarakat akibat pengerjaan proyek box culvert dilakukan secara bersamaan.

"Karena temuan pak wali kan proyek 2024 yang banyak dikeluhkan masyarakat tentang penempatan box culvert proyek 2024," jelasnya.

Makanya Thoni berharap pihak Inspektorat segera melakukan audit terhadap sedikitnya 10 penelian proyek box culvert di Surabaya.

"Pintu masuk makanya temuan inspektorat katakanlah banyak dugaan mal administrasi dipelaksanaan proyek di Surabaya," paparnya.

Nah bila hasil dari temuan Inspektorat lanjut Thoni diketahui adanya dugaan yang tak wajar.

Tak menutup kemungkinan, Komisi A DPRD Surabaya akan menggali lebih dalam proyek-proyek ditahun-tahun sebelumnya.

Kendati Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI telah merilis tidak menemukan indikasi penyalahgunaan keuanggan di Pemkot Surabaya.

"Mungkin kita juga bisa flasback satu tahun terakhir, meskipun itu sudah melalui proses audit yang dilakukan BPK," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar