Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Gempa Tuban, Robohkan Lima Bangunan di Surabaya

Lima bangunan roboh di Surabaya terdampak gempa yang berpusat di Timur Laut Tuban, salah satunya bangunan di RSUD Soewandhie.Tetapi sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

Dibuka 25 Maret, Ayo Daftar - Dishub Jatim Sediakan Mudik Gratis dengan Kapal Laut

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Bantuan Korbrimob Polri untuk Korban Bencana Jateng

Sebanyak 5.000 paket sembako dikirim langsung dari Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok untuk korban bencana banjir di beberapa Kabupaten Jateng akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional 2024 Akan Digelar di Surabaya

HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional tahun 2024 akan berlangsung di Kota Surabaya, dimulai pada 27 Februari 2024 hingga puncak peringatan 1 Maret

Pasca Gempa Tuban, Pasien RS Unair Dirawat di Tenda Darurat

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Rabu, 25 Desember 2013

GRANAT Kecam Putusan Bebas Yoga

KABAR PROGRESIF.COM : LSM Gerakan Anti Narkotika (GRANAT), Senin (23/12/2013) melakukan aksi protes ke Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya yang telah menjatuhkan hukuman bebas terhadap I Made Djumante Yoga mantan Kasub Sie Umum Rutan Medaeng yang sebelumnya divonis bersalah menguasai narkoba jenis sabu seberat 97 gram dan di ganjar 6 tahun penjara oleh hakim PN Surabaya yang diketuai M Yappi.


‪Mereka meminta putusan bebas yang dibacakan majelis hakim yang diketuai Johanna Lucia Usmany dan beranggotakan Jasinta Daniel dan H.Maenong tersebut, untuk ditinjau kembali.‬

‪"Putusan majelis hakim Lucia tersebut merupakan upaya dukungan bagi para bandar narkoba yang merusak generasi bangsa. Sudah jelas Made Yoga tertangkap tangan BNN bertransaksi dengan Siswo. Bahkan mereka menggunakan bahasa isyarat 'nasi bungkus padang' untuk mengistilahkan sabu tersebut. Dia (hakim Lucia.red) juga punya anak dan cucu, apa tidak memikirkan pengaruh jahat peredaram narkoba bagi mereka," terang Arie, Kordinator Granat saat melakukan orasinya.

‪GRANAT  mengancam bakal melaporkan hakim Lucia terkait pelanggaran kode etik profesi hakim. "Sudah beberapa kali hakim Luciana ini membebaskan para terdakwa narkoba ditingkat banding," ujarnya.‬

Arie  berjanji akan terus mengawal proses penegakan hukum yang melibatkan pejabat rutan Medaeng ini. "GRANAT akan mengawal kasus ini di tingkat Kasasi hingga PK," ujar Caleg dari partai Nasdem tersebut.‬

‪Seperti diketahui, di tingkat Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Made Yoga divonis enam tahun penjara. Vonis yang dijatuhkan majelis hakim yang diketuai M Yapi ini lebih ringan satu tahun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) I Wayan Oja Miasta. Selain dikenai pidana penjara enam tahun, Made Yoga juga dikenai denda sebesar Rp 1 miliar subsider dua bulan penjara. Dalam sidang yang digelar di ruang Sari II, ketua majelis hakim M Yapi menilai Made Yoga terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 114 ayat 2 UU No 35/2009 tentang narkotika, yakni kedapatan memesan dan menerima sabu-sabu seberat 97 gram dari Siswo Prawiro.‬

‪I Made Djumante Yoga ditangkap petugas BNN di depan Mako Brimob kawasan Medaeng dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju kantornya pada 21 Mei lalu.‬

‪Saat ditangkap, dia kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu seberat 97 gram yang kemudian disita sebagai barang bukti. Dia ditangkap berdasarkan perkembangan kasus yang sama melibatkan bandar narkoba lintas Jakarta-Kalimantan, Siswo Prawiro. Siswo sendiri merupakan mantan binaan Yoga, saat yang bersangkutan masih menjabat sebagai Kasub Sie Umum Rutan Klas I Medaeng. (Komang)

Pemkot Gelar Apel Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2014


KABARPROGRESIF.COM : Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya melakukan langkah antisipasi jelang perayaan Natal dan tahun baru 2014. Walikota Tri Rismaharini langsung memberikan pengarahan dalam apel gelar pasukan di Taman Surya, Selasa (24/12). Apel tersebut sekaligus guna memastikan kesiapan segenap jajaran pemkot selama masa libur panjang akhir tahun.

Sedikitnya 500 personel gabungan turut menghadiri apel. Jajaran pasukan datang dari sejumlah instansi antara lain, Satpol PP, Linmas, Dinas Perhubungan, PMK, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, serta Dinas PU Bina Marga.

Risma -sapaan Tri Rismaharini- menegaskan, pelayanan tertentu seperti kesehatan, pemadam kebakaran, serta pengamanan tetap beroperasi meski memasuki masa libur panjang. Dengan begitu, masyarakat tak perlu khawatir. Warga tetap bisa mendapatkan pelayanan optimal saat libur. “Puskesmas dan rumah sakit tetap buka seperti biasa,” ujarnya saat apel.

Pada kesempatan tersebut, Risma mewaspadai tiga ancaman utama, yakni banjir, kebakaran, dan tindak kriminalitas seperti pencurian. Untuk mengantisipasi banjir, walikota menjamin kesiapan rumah pompa sudah maksimal. Artinya, para petugas di sejumlah rumah pompa siap menghadapi intensitas hujan yang tinggi.

Pun demikian halnya dengan potensi kebakaran. Selama masa libur Natal dan tahun baru, sebagian besar warga metropolis diprediksi bepergian ke luar kota. Di sisi lain, hal tersebut bisa jadi celah terjadinya kebakaran mengingat rumah dalam keadaan kosong. Dan bilamana terjadi hubungan listrik arus pendek, kebakaran sangat mungkin terjadi.

“Petugas PMK selalu dalam keadaan siaga. Namun demikian, warga tetap kami himbau melakukan pengecekan instalasi listrik sebelum meninggalkan rumah,” kata Risma.

Kondisi rumah kosong juga mengundang tindak pencurian/pembobolan. Menyikapi hal tersebut, Risma mengaku sudah menginstruksikan personel linmas untuk siaga di kawasan perumahan.

Tak lupa walikota mengucapkan selamat Natal dan tahun baru kepada seluruh warga Surabaya. “Saya atas nama Pemerintah Kota Surabaya mengucapkan selamat Natal bagi yang merayakan. Semoga semua berjalan lancar dan tidak ada kendala apa pun,” tutur Risma. (*/arf)

Pemkot Umumkan Seleksi CPNS tahun 2013


KABARPROGRESIF.COM : Serangkaian tes sudah dilakukan para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemkot Surabaya. Selasa (24/12), Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya resmi mengumumkan CPNS yang lolos seleksi.

Para CPNS bisa melihat hasil seleksi tersebut di website resmi Pemerintah Kota Surabaya www.surabaya.go.id. Apabila ada pertanyaan para CPNS bisa melayangkan pertanyaan melalui nomor 031-5456920, sms 081230257000, facebook.com/sapawarga surabaya, twitter@sapawargasby, email : mediacenter@surabaya.go.id, fax: 031-5463435. Pengumuman CPNS tahun 2014, juga akan ditempelkan di kantor-kantor SKPD dan Kecamatan se Surabaya.

Dalam seleksi tahun ini, para CPNS yang lolos tidak sesuai dengan 375 formasi yang dibutuhkan Pemkot Surabaya. ada beberapa formasi yang kosong, karena para pendaftar CPNS di formasi ini tidak mencapai passing great yang telah ditetapkan. Diantaranya, formasi pengawasan pematusan 4, pelatih olahraga 1, lingkungan hidup 1, dan pengawas transportasi darat 3.

Kepala BKD Surabaya, Mia Santi Dewi mengatakan formasi yang kosong nantinya dibiarkan tidak terisi. Meskipun Pemkot Surabaya masih butuh tenaga tersebut. Setelah dinyatakan lolos seleksi, para CPNS ini harus mengikuti pemberkasan, guna penentuan NIP. Pemberkasan akan dilakukan pada tanggal 7-11 Januari 2014, di Gedung Wanita, Jalan Kalibokor Selatan No.2 Surabaya.

Mia menegaskan apabila CPNS yang tidak mengikuti pemberkasan, maka akan dianggap gugur atau batal sebagai CPNS Pemerintah Kota Surabaya. “Saya berharap para CPNS yang lolos seleksi untuk mengikuti pemberkasan. Supaya segera ditentukan NIP nya,” tegasnya.

Mia menambahkan sebenarnya pemkot masih banyak memerlukan pegawai negeri. Sebab, setiap tahunnya pegawai negeri yang pensiun kurang lebih 100 orang. Sedangkan seleksi CPNS tahun 2013 hanya 366  berhasil lolos seleksi dari 375 formasi yang dibutuhkan . “Saat ini, jumlah pegawai negeri di lingkungan Pemkot Surabaya sekitar 18.000 orang,” jelasnya.

Disinggung mengenai iklan penerimaan CPNS oleh pihak yang mengatasnamakan Pemkot Surabaya. Asisten Administrasi Umum, Hadi Siswanto Anwar mengatakan proses seleksi CPNS tahun 2013 Pemkot Surabaya secara resmi sudah dilakukan serentak bersamaan dengan seleksi CPNS nasional. “Dari pertama sampai terakhir, kita selalu mengumumkan di website resmi www.surabaya.go.id Pemkot Surabaya. Dan prosesnya sudah selesai,” terangnya.

Jadi, apabila ada seleksi CPNS mengatasnamakan Pemkot Surabaya, lanjut Hadi, hendaknya masyarakat jangan terlalu mempercayai iklan tersebut. Hadi menyarankan kepada masyarakat untuk melakukan konfirmasi ke BKD Kota Surabaya. “Supaya masyarakat tidak menjadi korban penipuan orang-orang tidak bertanggung jawab,” pesannya.

Senada, disampaikan Kepala Bagian Humas, Muhammad Fikser menuturkan bahwasnya selama proses seleksi CPNS berlangsung Pemkot Surabaya tidak pernah melakukan wanwancara di hotel maupun rumah makan. Dia juga menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan iklan yang mengatasnamakan Pemkot Surabaya. “Sebenarnya, kasus seperti ini tidak hanya dialami pemkot Surabaya. Namun, kejadian ini juga terjadi di Kabupaten/Kota di Jawa Timur,” ujarnya. (*/arf)

Launching Green Building Awareness Award





 KABARPROGRESIF.COM : Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya melaunching Green Building Awareness Award (GBAA) di balai kota, Senin (23/12). Langkah tersebut sebagai upaya mengkampanyekan gerakan green building yang ramah lingkungan.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, GBAA merupakan upaya konkret pemkot untuk menggugah para pemilik maupun pengelola gedung agar menerapkan manajemen yang ramah lingkungan. Bentuknya berupa penilaian terhadap gedung-gedung bertingkat di Surabaya. Nah, dari penilaian itu nantinya akan diketahui apakah gedung tersebut sudah ramah lingkungan atau tidak.

Berbeda dengan daerah lain, dalam upayanya mengkampanyekan GB, Pemkot Surabaya memilih mengutamakan penyadaran masyarakat terlebih dahulu. Baru setelah itu ditindak lanjuti dengan regulasi yang diatur dalam peraturan daerah (perda). Menurut walikota, hal tersebut dipandang lebih efektif karena ketika nanti perda sudah disahkan, masyarakat sudah tinggal menyesuaikan saja mengingat konsep GB sudah berjalan. “Jadi transisinya tidak terlalu sulit. Makanya proses penerapan green building ini didahului dengan langkah penyadaran masyarakat,” kata Risma -sapaan Tri Rismaharini- saat membuka acara.

Sementara Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji menjelaskan, semua gedung yang memiliki ketinggian lebih dari 4 lantai dan luasan 2.500 meter persegi akan dinilai. Di Surabaya, jumlahnya mencapai 120 gedung. Dalam hal penilaian, Pemkot Surabaya akan menggandeng kalangan akademisi mengingat banyaknya gedung yang akan dicermati. Instrumen penilaian dalam GBAA hanya digunakan pada existing building (EB) atau bangunan yang sudah terbangun. Instrumen ini menggunakan konsep self assessment (penilaian mandiri) dengan dua bagian, yakni poin prasyarat dan poin kredit. Sedangkan untuk gedung baru yang hendak dibangun tetap diarahkan menerapkan GB sejak pengajuan izin mendirikan bangunan (IMB).

“Hasil penilaian diperkirakan sudah bisa diketahui pada pertengahan tahun 2014,” ujar Agus. Nantinya, gedung-gedung tersebut akan diberi plakat yang menginformasikan tingkatan atau grade, sejauh mana bangunan itu menerapkan konsep GB. Nah, plakat tersebut, lanjut Agus, wajib dipasang di tempat yang dapat dilihat semua orang. Mantan Kabag Bina Program ini yakin, gedung bertingkat di Surabaya akan berlomba-lomba menerapkan prinsip GB. Sebab, jika tidak, plakat rangking negatif akan terpampang dan itu bisa berpengaruh terhadap citra gedung tersebut. (*/arf)

Lokalisasi Sememi Resmi Ditutup


KABARPROGRESIF.COM : Pemkot Surabaya benar-benar serius untuk menghapuskan bisnis prostitusi di Surabaya. Setelah berhasil menutup lokalisasi Dupak Bangunsari, Moroseneng, Klakah Rejo, dan Kremil. Minggu (22/12) malam, Pemkot bersama warga dan tokoh masyarakat Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo mendaklarasikan wilayah Sememi bebas Lokalisasi.

Isi deklarasi warga dan tokoh Sememi berkeinginan wilayahnya menjadi wilayah yang bersih, sehat, aman, nyaman, dan bebas prostitusi. Menjadikan wilayah Sememi menjadi wilayah yang bermanfaat dengan membangun usaha-usaha perekonomian sesuai dengan tuntutan agama dan peraturan ayng berlaku. Serta senantiasa mengharapkan bombingan dan perhatian dari ulama dan pemerintah untuk kemajuan wilayah Sememi.

Keseriusan Pemkot menutup lokalisasi yang ada di Surabaya disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan penutupan ini dilakukan demi masa depan anak-anak Surabaya. Menurutnya, keberadaan lokalisasi sangat mempengaruhi tingkah laku dan pergaulan anak.

Menurut Risma, orang yang hidup dikawasan lokalisasi pasti akan terpenngaruh dengan lingjkungan tersebut. Ia sudah banyak menemukan bukti akbiat dari rusaknya anak-anak di kawasan tersebut, karena terpengaruh lokalisasi. “Saya ingin tidak ada lagi anak-anak yang masa depannya suram karena terjerumus dengan persoalan prostitusi,” tukasnya.

Risma menambahkan bahwasanya masa depan anak-anak di Surabaya, terutama mereka yang berada di kawasan lokalisasi tergantung pada kita semua. “Anak-anak dimana pun dia berada berhak merasakan kemerdekaan memperoleh pendidikan, keberhasilan, dan keseuksesan. Makanya, saya berniat untuk menutup lokalisasi apapun resikonya akan saya jalani,” ucap Risma dihadapan warga dan tokoh masyarakat Sememi

Risma menegaskan kalau tidak segera menekan permasalahan tersebut, maka masa depan anak-anak kita yang terdampak lokalisasi pasti tidak akan memiliki masa depan. Maka itu, mari bersama-sama untuk mengatasi permasalahan ini. “Pemkot akan terus berusaha untuk menutup lokalisasi yang ada di surabaya. supaya masa depan anak-anak kita bisa secarah harapan meraka,” tegasnya.

Memang tidak mudah menutup lokalisasi di Surabaya, lanjut Risma, prostitusi merupakan salah satu bisnis yang menggiurkan untuk mendapatkan keuntungan besar. Untuk itu, Pemkot Surabaya melakukan pendampingan kepada anak-anak usia sekolah yang terjerumus dengan persoalan traficking.

“Saya melakukan pendampingan kepada anak-anak ini ke sekolah-sekolah yang terdampak kawasan lokalisasi. Setiap berkunjung saya selalu membawa psikiater untuk mengetahui permasalahan apa yang menimpa mereka sehingga mereka bisa terjerumus persoalan prostitusi. Darisanalah saya semakin kuat untuk menutup lokalisasi di Surabaya, karena memang dampaknya sangat luar biasa pada masa depan anak-anak kita,” tuturnya. (*/arf)

275 Napi Kristen Dapat Remisi


KABARPROGRESIF.COM : Memperingati hari raya Natal 2013,  Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Jatim memberikan remisi terhadap  275 narapidana yang memeluk agama Kristen mendapatkan remisi di hari Natal 2013 ini,  3 diantaranya langsung dapat menghirup udara bebas pada 25 Desember esok.

Dari data yang dimiliki Kemenkum HAM  Jatim, saat ini jumlah narapidana yang ada di Jawa Timur mencapai 16.018 orang yang tersebar di 22 lapas dan 13 rutan.

Menurut, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkum HAM Jatim, I Dewa Putu Gede mengatakan pemberian remisi tersebut atas pengajuan yang diminta oleh rumah tahanan (rutan) dan lembaga pemasyarakatan (lapas) se Jatim.

"Kami  hanya menyetujuinya atas usulan mereka yang melihat napi binaannya telah berkelakuan baik selama di dalam tahanan," jelasnya, Selasa (24/12/2013).

Lanjut Gede,Untuk ketiga napi yang bebas tersebut kesemuanya adalah napi kasus pidana umum bukan narkoba ataupun kasus korupsi.

Para napi yang mendapat remisi ini, mendapatkan pengurangan hukuman yang bervariasi, mulai dari potongan hukuman 1 hingga 3 bulan dari masa hukuman yang telah dijalaninya.

Pemberian remisi ini berlaku bagi napi yang  divonis 5 tahun keatas penjara dan  telah menjalani dua pertiga dari hukuman putusan pengadilan. (Komang)

Resep Jitu Pemkot Surabaya Kelola Taman dan Ruang Terbuka Hijau


KABARPROGRESIF,COM : Maraknya taman-taman indah di berbagai sudut Kota Pahlawan mengesankan biaya perawatan yang sangat mahal. Nyatanya, yang terjadi justru sebaliknya. Pemkot Surabaya membuktikan bahwa pengelolaan taman yang berkualitas tidak harus membutuhkan bujet selangit. Kira-kira, apa resep jitu pemkot di balik keberhasilan penataan taman di Surabaya?

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Surabaya dikenal dengan kota yang pembangunannya mengedepankan faktor ramah lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari landscape kota dimana sejauh mata memandang selalu ada taman maupun ruang terbuka hijau (RTH). Taman kota yang dibangun pemkot tidak dikerjakan secara asal-asalan. Masing-masing taman mempunyai tema dan didesain sedemikian rupa sehingga mampu menarik minat warga menghabiskan waktu di taman tersebut.

Sebagian orang mungkin berpendapat, pasti Pemkot Surabaya mengalokasikan dana super untuk perawatan taman-taman tersebut. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya Chalid Buhari menyatakan, pemkot menerapkan metode efisiensi dalam pengelolaan taman. Caranya, yakni dengan memanfaatkan sampah menjadi pupuk kompos yang baik untuk tanaman.

Sebagai kota besar dengan jumlah penduduk yang banyak, Surabaya tentu menghasilkan volume sampah yang tinggi. Menyikapi hal itu, pemkot punya solusi yakni dengan mengelola sampah secara tepat guna. Dikatakan Chalid, warga Surabaya sudah menerapkan pengelolaan sampah sehingga volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) semakin lama semakin menurun.

Menurut mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (diskominfo) ini, sampah yang bisa didaur ulang diolah menjadi produk baru. Sedangkan sampah organik diarahkan ke rumah-rumah kompos yang kini ada di berbagai sudut kota. Nah, rumah kompos inilah yang memproduksi pupuk. “Pupuk tersebut digunakan untuk merawat tanaman di taman kota maupun jalur hijau. Jadi dari sampah kita olah menjadi sesuatu yang berguna. Tidak perlu beli jadi biaya perawatan taman bisa ditekan,” paparnya.

Kiat ini pula yang sedikit banyak membuat Surabaya berhasil meraih penghargaan Indonesia Green Region Award (IGRA) pada 19 Desember 2013 lalu. Surabaya untuk kali kesekian, dinobatkan menjadi yang terbaik untuk kategori kota. Disamping, penghargaan khusus yang diberikan kepada Walikota Surabaya atas pencapaiannya membawa kotanya menyabet IGRA tiga kali berturut-turut. Berdasar data DKP, saat ini jumlah taman aktif di Surabaya mencapai 54 taman. Sedangkan taman pasif 270. Chalid mengatakan, pada 2014 pemkot akan menambah taman baru di 46 titik. Seperti di Keputih, Gayungan dan Kenjeran. (*/arf)

Jaksa Tuntut Sindikat Narkoba LP Madiun 7 Tahun Penjara

KABARPROGRESIF.COM : Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim melalui Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nur Rachman menjatuhkan tuntutan 7 tahun penjara terhadap Benni, terdakwa Sindikat peredaran narkoba didalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Madiun.

‪Dalam sidang yang digelar di ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (23/12/2013), Benni dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan telah memperjual belikan narkoba.‬
"Meminta Majelis Hakim memberikan hukuman 7 tahun penjara denda 1 miliar subsidar 3 bulan penjara," ujar Jaksa Nurachman dalam tuntutannya.‬

‪Dalam persidangan sebelumnya, di ruang sari 2 PN Surabaya minggu lalu, tiga terdakwa dihadirkan, diantaranya Benni (narapidana penghuni Lapas Madiun), beserta dua kurirnya yakni Suep bin Umri, dan Edi Simon.‬

‪Dalam dakwaanya, Jaksa Penuntut Umum menjerat terdakwa dengan pasal berlapis.‬ "Kami jerat Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2), Pasal 137 huruf (a) dan (b) Jungto Pasal 132 ayat (1) dan Pasal 131 Undang-Undang No 35 tahun 2009, tentang narkotika," ujar JPU Nurachman.‬

‪Penangkapan Benni ini bermula dari penangkapan enam pelaku lain yang berhasil dibekuk BNNP Jatim dan hanya menyisahkan satu orang buron.‬

‪Pengungkapan jaringan narkoba antar Lapas dan antar kota ini, bermula dari penangkapan seorang
tersangka bernama Suep bin Umri (23), asal Madura, Jawa Timur. Suep yang berperan sebagai kurir itu, ditangkap di daerah Dukuh Kupang Barat, Kec Dukuh Pakis, Surabaya, pada 6 September lalu.‬

‪Suep mengaku mendapatkan barang haram miliknya itu dari seorang narapidana di Lapas Lowokwaru, Malang bernama Junaidi. Kemudian
barang tersebut disimpan di sebuah gudang atau bengkel mobil milik tersangka Andy.‬

‪Kemudian petugas menangkap tersangka Andy (26) , selaku pemilik bengkel mobil De Workshop yang
berada di Jalan Dukuh Kupang 17 No 10 A, Kec Dukuh Pakis, Surabaya. Tak hanya Andy, petugas juga menangkap penjaga bengkel milik Andy yang digunakan sebagai gudang penyimpanan narkoba
tersebut, yaitu tersangka Ponidi (62) di Jalan Dukuh Kupang Barat No 62 (lokasi bengkel mobil).‬

‪Setelah menangkap tiga tersangka ini, BNNP terus mengembangkan kasusnya dan kembali menangkap tersangka Edi Simon alias Ali. Edi yang berperan sebagai gudang dan kurir narkotika jenis ekstasi plus sabu-sabu itu ditangkap Jalan Semut Gg Semprong No 22, Pabean Cantikan, Surabaya.‬

‪Selanjutnya BNNP Jatim
menangkap seorang perempuan bernama Sujani Sima, usia 49 tahun, juga warga Surabaya.Sujani ini berperan sebagai penerima uang hasil peredaran narkoba dari para tersangka.‬

‪Dari para kelima tersangka itulah akhirnya petugas berhasil membekuk big bos-nya, yaitu Benni, seorang
narapidana penghuni Lapas Madiun.‬

‪Terdakwa Benni merupakan pengendali sekaligus pemilik
narkotika jenis ekstasi, sabu-sabu dan pil hppy five.‬

‪Meski sudah membekuk enam orang tersangka, petugas menyayangkan lepasnya satu orang tersangka bernama Wenny (29), warga Surabaya yang berperan sebagai pengelola keuangan hasil peredaran narkoba yang dikendalikan Benni dari
Lapas Madiun.‬

‪Sementara dari penangkapan enam tersangka ini, petugas berhasil menyita barang bukti berupa 132 gram sabu, 2665 butir ekstasi dan 190 butir happy five.‬

‪Selain barang bukti narkoba, petugas juga menyita barang bukti non-narkoba, yaitu uang
tunai Rp 41,6 juta, tiga unit motor, dua passport atas nama Sujana dan Andy, empat buku tabungan BCA atas nama Sujani dan Andy, 22 unit HP dan 9 simcard, tiga unit laptop, satu unit timbangan elektronik dan 12 kartu ATM. (Komang)

Peringati Hari Ibu, Pemkot Pertemukan Ibu-Ibu Lintas Status


*Bersamaan dengan Agenda Puncak Pahlawan Ekonomi

KABARPROGRESIF.COM : Ratusan ibu di Kota Surabaya merayakan peringatan Hari Ibu dalam nuansa kebersamaan di Taman Surya, Minggu (22/12). Ibu-ibu dengan berbagai latar belakang status social, dari yang memiliki status marginal hingga yang sudah merasakan nikmatnya sukses, disatukan dalam suasana akrab.

Kebersamaan tersebut dimaksudkan sebagai momen untuk transfer ilmu dari ibu-ibu yang sudah sukses menjadi pengusaha kepada ibu-ibu yang masih merintis jalan menuju sukses. Tidak ketinggalan, ibu-ibu yang telah menjadi ‘pahlawan’ bagi para kepala Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) Pemkot Surabaya, ikut hadir.

"Yang ingin saya sampaikan di hari Ibu ini, kita harus jaga kebersamaan. Sebab, hanya dengan kebersamaan kita bisa membangun Surabaya menjadi kota yang maju dan lebih baik,” tegas Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT dalam sambutannya.

Kepada para ibu pekerja di Kota Pahlawan yang selama ini telah bekerja keras demi menafkahi keluarganya, Pemkot Surabaya memberikan apresiasi khusus. Mereka diantaranya berprofesi sebagai penjual nasi jagung, penjual dawet, penjual tape, tukang pijat, buruh pabrik, buruh cuci. Profesi yang terkadang dipandang sebelah mata oleh orang lain itu mereka lakoni selama puluhan tahun dengan tanpa mengeluh.

“Terkadang kita tidak sadar bahwa tanpa beliau-beliau ini, kita akan kerepotan. Kita butuh mereka," jelas Walikota Risma ketika memberikan penghargaan.

“Alhamdulillah. Kita masih mendapatkan perhatian dari Ibu walikota. Terima kasih ibu wali,” ujar Hamiyah (44 tahun), warga Kelurahan Dukuh Setro yang sudah berjualan dawet selama hampir 20 tahun.

Selain perempuan-perempuan pekerja yang punya semangat luar biasa untuk sukses, para perempuan yang telah sukses dalam pekerjaannya, tampil memberikan testimoni. Salah satunya, Ivy Kamajaya. Dalam testimoni nya, dia menyampaikan bahwa ibu-ibu harus memiliki optimisme dalam menjalankan profesinya. "Kita harus melihat tantangan sebagai kesempatan, lihat masalah sebagai peluang," ujarnya.

Tidak ketinggalan adalah penampilan para kepala SKPD Pemkot Surabaya yang naik pentas dengan menyanyikan beberapa lagu khusus untuk memperingati hari ibu. Mereka diantaranya Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Suharto Wardoyo yang tampil sebagai lead vokal didampingi Asisten I Sekkota, Yayuk eko Agustin, Kepala Dinas Komunifo Surabaya, Antiek Sugiharti, Kepala Bapemas KB, Nanis Chaerani, Kepala Bappeko Surabaya, Agus Imam Sonhaji dan Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser. Sementara Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Widodo Suryantoro tampil sebagai gitaris.

Acara semakin meriah ketika Caisar tampil dengan jogged Caisar, goyang kereta malam dan juga oplosan. Puluhan ibu-ibu dari 31 kecamatan dengan dandanan unik dan menarik, antusias berjoget Caisar. 

Peringatan hari ibu tahun 2013 ini juga bersamaan dengan agenda puncak pahlawan ekonomi Surabaya. Beberapa sentra industry kecil terpilih menjadi yang terbaik dalam anugerah pahlawan ekonomi 2013. Untuk kategori “home industry”, juara I diraih Usaha Kecil Menengah (UKM) DD I Tenggilis Mejoyo dengan sambal asli Surabaya. Untuk kategori “industry kreatif” diraih UKM Kharisma dari Tegalsari. Dan untuk kategori “kuliner dan bisnis” diraih UKM Pecel Dewi dari Kecamatan Tandes.

“Warga Surabaya tidak boleh malas, harus kerja keras. Kalau kita kerja keras dan diiringi doa, Insya Allah Tuhan akan memberikan jalan. Kalau kita malas, anak-anak kita yang akan menanggunng akibatnya. Kita harus siapkan anak-anak kita bisa bersaing dengan anak-anak lain di seluruh dunia,” pesan Walikota Risma.

Sementara Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung. Dalam sambutannya, pria sukses yang kini menjadi bos Trans Corp ini membagi kisah sukses. Chairul Tanjung yang masa kecilnya tinggal di tepi sungai dan gemar makan singkong, berpesan kepada ibu-ibu agar menjadikan anak-anak mereka lebih sukses, lebih disiplin dari orang tuanya. “Dan itu hanya bisa diraih karena kerja keras orang tuanya,” ujar Chairul.

Dijelaskan Chairul Tanjung, hingga Oktober 2013, inflasi di Surabaya saat ini hanya 0,3 persen. Menurutnya, itu prestasi luar biasa. Begitu juga pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7,35 persen. “Kalau Surabaya makin maju, maka kesejahteraan warganya akan lebih merata. Surabaya punya walikota luar biasa, harus diimbangi dengan warganya, supaya lebih maju lagi dan jadi kota paling maju di Indonesia,” sambung Chairul Tanjung.(*/arf)

Sabtu, 21 Desember 2013

Walikota Dorong Pelajar Ciptakan Game dan Animasi yang Kreatif


KABARPROGRESIF.COM : Keterampilan para pelajar Surabaya dalam membuat game dan animasi memang patut diacungi jempol. Seolah tak ingin kalah dengan produser game profesional, pelajar setingkat SMP dan SMA/SMK memamerkan karyanya dalam Surabaya Animation and Game Expo (SAGA) 2013. Acara yang digagas Dinas Komunikasi dan Informatika (diskominfo) Surabaya tersebut digelar di Sutos, mulai 19-22 Desember.

Sedikitnya 41 tim dari berbagai sekolah ikut ambil bagian dalam ajang ini. Setiap tim beranggotakan 2 orang. Mereka menuangkan ide-ide kreatifnya dalam menciptakan permainan maupun karya animasi. Tak hanya dipamerkan, puluhan karya tersebut juga dilombakan. Soal jenis lomba, panitia membaginya dalam dua kategori, yakni game dan animasi. Sedangkan untuk kelompok tingkatan dibedakan menurut jenjang pendidikan, SMP dan SMA/SMK.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, SAGA 2013 merupakan wadah yang disediakan pemkot khusus bagi para penikmat maupun penghobi game dan animasi. Menurutnya, banyak sisi positif yang dapat diambil. Salah satunya, kegiatan ini mampu merangsang generasi muda untuk terus mengembangkan inovasinya. “Ini bagus bagi anak-anak untuk mengisi waktu luang mereka. Dari pada melakukan hal-hal yang negatif,” ujar walikota saat membuka SAGA 2013, Jumat (20/12).

Risma menyadari, ke depan dunia teknologi dan informasi (TI) sangat diperlukan dalam seluruh aspek. Oleh karenanya, dia mendorong para pelajar di Kota Pahlawan bisa ikut ambil bagian dalam bisnis TI yang menjanjikan. Untuk itu, para penghobi game diharapkan tidak hanya bisa main saja, tapi juga harus bisa menciptakan game maupun animasi.

Menurut Risma, untuk membuat game dan animasi, diperlukan kreatifitas tinggi. Selain itu, konsistensi dan kerja keras dibutuhkan agar karya yang dihasilkan berkualitas. “Pintar saja tidak cukup, kalian harus kreatif. Jika kalian ingin terjun di bidang ini, tekunilah dengan baik. Tidak perlu ragu,” kata walikota perempuan pertama di Surabaya saat memotivasi para pelajar.

Walikota menyatakan siap mendukung karya-karya para pelajar Surabaya. Caranya dengan memberi pendampingan dalam mendapatkan hak paten. Dengan maksud, agar game dan animasi yang diciptakan anak-anak Surabaya tidak diklaim oleh pihak lain.

Sementara itu, kualitas karya para peserta SAGA 2013 tidak bisa dipandang sebelah mata. Game versi pelajar ini kebanyakan berjenis RPG (role-playing game), meskipun ada juga beberapa yang bergenre action dan interaktif.

Dream Wars merupakan salah satu game yang dibuat oleh Apriliansyah Putra dan Rahmat Amrinsyah. Tim yang mewakili SMPN 7 Surabaya tersebut membutuhkan waktu 4 hari untuk proses pembuatan game bergenre RPG. Sekilas, tampilan grafis Dream Wars mengingatkan publik pada game RPG kondang macam Final Fantasy dan Genso Suikoden.

Apriliansyah menjelaskan, Dream Wars menggunakan bahasa Indonesia. Keunggulan game ini, kata pelajar kelas IX tersebut terletak pada garis cerita. Tokoh sentral Dream Wars adalah Kazuma, seorang pemuda yang menemukan jalan ke dunia lain. Nah, ternyata Kazuma terpilih sebagai manusia yang mampu menyelamatkan dunia tersebut dari kehancuran.

Kendati demikian, Rahmat, rekan Apriliansyah, mengaku bahwa game Dream Wars masih memerlukan penyempurnaan. Menurut dia, salah satu hambatan yang dihadapi yakni masalah script. Maklum, kata Rahmat, perihal script tersebut masih belum diajarkan di sekolahnya. “Pelajaran belum sampai situ. Tapi kami coba belajar sendiri dan terus mengembangkan skill,” tuturnya saat dijumpai di saat pameran. (*/arf)

Dituntut 9 Tahun, Carolina Akan Ajukan Pembelaan

KABARPROGRESIF.COM : Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya melalui Jaksa Fungsional Ahmad Hajar Zunaidi, Kamis, (19/12/2013) menjatuhkan tuntutan 9 tahun penjara terhadap Carolina Gunadi (27), terdakwa kasus dugaan korupsi kredit fiktif senilai Rp 52,3 miliar di Bank Jatim Cabang HR Muhammad Surabaya

Surat tuntutan setebal 288 halaman ini menyatakan terdakwa Carolina yang merupakan Bos PT Cipta Inti Parmindo (CIP) ini   terbukti terlibat dalam mengajukan kredit modal kerja pola keppres dan memperkaya diri sendiri. Ia juga dinilai mengetahui kesalahan pengajuan kredit fiktif senilai Rp 52,3 miliar yang diajukan mantan suaminya yang juga direktur utama PT CIP, Yudi setiawan.

"Terdakwa terbukti melanggar pasal Pasal 3 UU Tipikor. Pasal 3 UU RI No. 10 tentang pencucian uang secara bersama-sama. Menuntut pidana selama 9 tahun penjara, denda Rp 1 miliar subsidair 6 bulan kurungan," jelas  Jaksa Zunaidi, saat membacakan surat tuntutannya.

Dalam pertimbangan, jaksa menganggap, terdakwa mengetahui perusahaan PT CIP tak miliki piagam di bidang pendidikan dan latar belakang sarana multimedia. Tapi, Ia justru turut serta menjadi penjamin administratif dalam kredit bernilai puluhan miliar tersebut ke Bank Jatim Cabang HR Muhammad Surabaya.

Unsur melawan hukum, terdakwa dinilai sengaja mendirikan sebuah perusahaan bersama-sama dengan Yudi Setiawan yang saat itu masih menjadi suaminya. Bahwa untuk mendukung pengajuan kredit ke Bank Jatim, Ia dan Yudi Setiawan dengan sengaja merekrut pegawai sebagai direktur utama di perusahaan yang dibentuk dalam alamat yang sama.

"Terdakwa sebagai debitur mengetahui jika proyek pola keppres yang diajukan perusahaan dan 7 CV milik Yudi Setiawan adalah fiktif dan tidak pernah terlaksana," imbuh jaksa.

Adapun bukti jaminan yang dilampirkan dalam pengajuan kredit. Jaksa mengatakan jika empat dokumen SK Bupati (Mojokerto, Lamongan, Pamekasan dan Bojonegoro) adalah palsu dan tidak mengacu pada ketentuan. Sehingga secara otomatis kredit tak dapat dicairkan karena jaminan tak memenuhi unsur jaminan kredit."Dengan demikian, tindakan terdakwa sesuai dengan fakta hukum diatas telah memenuhi unsur melawan hukum," tegas jaksa.

Perihal unsur memperkaya diri sendiri, terdakwa diketahui tak pernah sekalipun mencairkan dana dan melakukan transaksi untuk proyek pengadaan alat peraga pendidikan sebagaimana disebutkan dalam pengajuan. Carolina justru melakukan sejumlah transaksi  hingga mencapai Rp 10, 263 miliar dalam kurun April 2010 dengan menggunakan uang kredit Bank Jatim."Salah satu traksaksi yang dilakukan terdakwa atas nama Bupati Mojokerto MKP melalui rekening Bank Mega senilai Rp 5,8 miliar," Jelas Zunaidi.

Sementara, Michael Hariyanto, penasihat hukum terdakwa mengaku keberatan dengan tuntutan kliennya. Baginya, perkara Carolina merupakan kasus perbankan dan bukan korupsi yang dapat diselesaikan melalui undang-undang yang berlaku.

"Ini  permasalahan perbankan. Karena Bank Jatim bukan lagi sepenuhnya milik negara. Hanya sahamnya saja yang beberapa milik Pemda," ujar Michael, usai sidang. Ia memastikan akan ajukan pembelaan pada agenda persidangan pekan depan. "Pasti pledoi," ujarnya.

Perlu diketahui, Carolina Gunadi diseret sebagai pesakitan karena turut serta menjadi salah satu dalang di balik suksesnya pengajuan kredit fiktif di Bank Jatim atas nama debitur Yudi Setiawan.

Ia diketahui membawahi langsung dua CV palsu untuk membantu Yudi yang saat itu masih menjadi suaminya. Ini dilakukan wanita berparas cantik tersebut guna menjamin pengajuan kredit senilai Rp 52,3 miliar di Bank Jatim Cabang Jl HR Muhammad. (Komang)

Jumat, 20 Desember 2013

Korsel Maju Akibat Rasa Nasionalisme Masyarakat Tinggi

   

KABARPROGRESIF.COM : Berkunjung ke Korea Selatan (Korsel) rasanya kurang lengkap bila tak mampir ke kota Busan. Sebab Busan ada-lah
salah satu kota terpenting di Korea Selatan.

    Selain bersih, aman dan modern, Kota Busan ternyata memiliki kesamaan dengan Kota Surabaya yakni kota terbesar kedua setelah ibu kota negara. Tak hanya bersih maupun kenyamanan, masyarakat Kota Busan ternyata memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap aturan dari pemerintahnya

    Hal inilah yang menjadikan daya tarik tersendiri bagi Walikota Surabaya, Tri Rismaharini untuk menjadikan kota Busan sebagai kota percontohan untuk penataan dan pembangunan kota Surabaya agar lebih baik atau minimal bisa sama dengan situasi dan kondisi di kota Busan.





   Kota Busan memiliki empat musim, yaitu musim semi (Maret-Mei), musim panas (Juni-Agustus), musim gugur (September-November) dan musim dingin (Desember-Febuari dan masih dihantui akan anca-man dari negara tetangga yakni Korea Utara (Korut), namun hal tersebut tak mempengaruhi semangat dari warga setempat untuk tetap berkembang dalam menyong-song persaingan ekonomi global dunia yang sangat tinggi.

    Anehnya lag, meski kota Busan lebih dikenal dengan kota Pelabuhan. Namun anda salah jika mengira bila berkunjung ke Busan hanya akan melihat tumpukan kontainer, kapal, dan peralatan berat lain-nya. Sebab Busan adalah kota yang diran-cang pemerintah Korsel sebagai tempat wisata penghasil devisa negara dari para wisatawan berbagai dunia yang meningkat setiap tahunnya.



   Mr Glen, warga kota Busan yang dite-mui Progresif mengatakan, masyarakat kota Busan memiliki sifat agresif dan ener-gik, dan itu pun muncul dengan sendirinya sehingga tak membuat masyarakat di kota Busan cepat putus asa meski kondisi dan situasi negaranya sangat terancam.“ Masyarakat disini sejak dahulu selalu be-kerja keras apalagi di saat cuaca yang ma-sih memungkinkan (semi, gugur, dan panas-red) agar bisa mengumpulkan maka-nan untuk menghadapi musim dingin, ka-rakter ini terbentuk dan menjadi budaya secara turun menurun sehingga semangat untuk bekerjanya jauh lebih tinggi jika di-bandingkan warga Indonesia yang wila-yahnya yang kaya dan subur serta hanya mendapati dua musim yakni kemarau dan hujan,” jelas Glen.
    Hal yang sama juga dikatakan Mr Kim pemilik semacam Yayasan yang aktifitas-nya memberikan pelayanan informasi ten-tang Indonesia bahkan tak jarang mem-bantu sejumlah tenaga kerja asal Indonesia di kota Busan terkait perlindungannya.
"Sebagai warga Negara Korea yang mencintai Indonesia dan terus mengikuti perkembangannya, saya melihat bahwa per-bedaan yang mencolok dengan warga Su-rabaya (Indonesia –red) hanya soal sema-ngat berjuangnya, karena warga Busan Ko-rea lebih agresif untuk melakukan segala hal termasuk untuk memperkenalkan negaranya di luar sana, sementara warga Indonesia lebih terlena dengan tanahnya yang subur, kekayaan alam dan bagusnya cuaca yang memungkinan beraktifitas di sepanjang tahun, singkat kata lebih bisa santai,” ucap Mr Kim saat memberikan sambutan kepada sejumlah wartawan utusan dari pemkot Surabaya.

    Mr Kim juga sempat memuji Tri Ris-maharini Walikota Surabaya yang telah ber-hasil menjalin kerjasama antar kota (sister city) untuk bisa saling belajar dan bertu-kar pengalaman dalam misinya memba-ngun kota.“ Kami sangat kenal dengan Ibu Tri Rismaharini Walikota Surabaya, kami sangat hormat sekaligus mengucapkan terimakasih telah membuat kota Busan menjadi kota rujukan untuk membangun kota Surabaya sehingga kini terjalin hubu-ngan dengan sebutan Sister City,” tambah Mr Kim.

    Sebagai bentuk kerjasama yang erat antar kota, dalam waktu dekat kota Busan kini sedang mewacanakan nama Sura-baya sebagai nama salah satu jalan di kota Busan, walaupun masih harus melalui be-berapa tahapan termasuk menunggu per-setujuan dari parlemen (DPRD setempat-red). Namun patung ikon Surabaya (Suro dan Boyo) hampir dipastikan akan ber-tengger di salah satu sudut kota Busan di awal tahun 2014 sebgai symbol terbentuk-nya kerjasama antara kedua kota yang saat ini memakai istilah sister city (kota kembar).

    Hasil kunjungan media ini ke kota Bu-san Korsel, banyak hal yang harus di adob-si demi membangun kota Surabaya, kare-na disamping perbedaan kultur dan karak-ter warganya, sarana dan prasana serta infra struktur yang dimiliki kota Busan ma-suk kategori sangat layak untuk mendapat-kan sebutan kota modern.
    Namun dengan keyakinan yang tinggi, dan perlahan tapi pasti, sepertinya kota Su-rabaya sudah memulai langkahnya untuk menyamai kota Busan terbukti dengan te-lah terbangunnya sejumlah fasilitas umum dan kebijakan seperti dikembalikannya se-jumlah area untuk kawasan terbuka hijau dan terbangunnya taman dan area public diseluruh wilayah kota serta Perda untuk kawasan bebas rokok.
    Kesadaran yang tinggi masyarakat kota Busan dalam mentaati sebuah aturan pe-merintah memang tampak ketika media ini mencoba untuk menelusuri sejumlah kawasan dengan kendaraan maupun ber-jalan kaki. Bagaimana tidak, suasana kota yang selalu tampak bersih, aman dan da-mai karena di sokong oleh karakter masya-rakat setempat yang selalu patuh dengan aturan pemerintah termasuk tidak mem-buang sampah sembarangan walaupun hanya sekedar puntung rokok.

    Kebijakan Negara Korsel yang tampak di kota Busan adalah tak semua produsen makanan, kendaran bermotor maupun ba-rang kebutuhan sehari-hari terlihat dan ter-pajang hanya hasil produksi milik dalam negeri mulai dari produk makanan hingga jenis kendaraan pribadi serta angkutan umum yang lalu lalang disepanjang jalan di kota Busan,.

    Untuk mencegah berkembangnya kri-minalitas dan pelanggaran lalu lintas di wilayahnya, kota Busan mengandalkan system tehnologi utamanya kamera CCTV yang terpasang hamper diseluruh pojok ko-ta dengan system pemantauan aktif se-lama 24 jam. Akibatnya, sangat jarang dite-mui petugas Polisi yang melakukan patroli apalagi berdiri di sepanjang jalan meski setiap harinya masih bisa dijumpai adanya kemacetan.

    Menyadari bahwa wilayah geografinya di kepung oleh pegunungan dan dikelilingi oleh sungai Nak Dong, pemerintah kota Busan sangat menghargai nilai lahan (ta-nah) dengan harga yang sangat tinggi, itu-pun tetap mendahulukan untuk kebutuhan sarana dan prasarana umum ketimbang untuk kebutuhan pemukiman warganya.

    Akibatnya di buatlah sebuah aturan pe-merintah kota Busan yang mewajibkan warganya untuk tinggal di rumah susun (flats), sehingga kini tampak jejeran gedung pencakar langit tersebar di hampir seluruh kawasan kota yang justru menambah ke-indahan dan eksklufitas kotanya terutama saat malam tiba.

    Demikian juga dengan kebijakan yang menyangkut soal pemasangan papan re-klame. Di kota Busan hampir tak terlihat adanya baliho, papan reklame jenis apa-pun yang bertengger di sepanjang jalan kota apalagi dengan posisi melintang di atas jalan (reklame jenis bando). Tentu sa-ja diperlukan keberanian pemkot Surabaya untuk segera menata ulang keberadaan semua jenis papan reklame jika Surabaya ingin menyamai apalagi mengungguli kota Busan.

    Tak lengkap rasanya jika berwisata ke kota Busan tidak menikmati wisata belanja. Busan menawarkan pengalaman berbe-lanja yang tak terlupakan. Hampir seluruh pusat-pusat perbelanjaan (shop centre) yang menjual pruduk makanan, pakaian  dan kebutuhan hidup masyarakatnya di dominasi oleh produk-produk dalam ne-geri. Tidak hanya itu, kendaraan pribadi dan tranportasi umum di sepanjang jalan kota-pun 90 % adalah merek Hunday dan KIA yang tidak lain adalah hasil karya ke-banggaan warga Korea, demikian juga de-ngan produk elektronik yang beredar dan dipakai oleh masyarakatnya yang di domi-nasi oleh merek Samsung dan LG.

    Keberhasilan bangsa Korsel khusus-nya kota Busan untuk menghadang ma-suknya produk-produk impor dan sebalik-nya meningkatkan kuantitas ekspor justru meningkatkan PAD. (*/arf)